Professional Documents
Culture Documents
RULE OF THIRD
Body Weight
Total Body Water
1/3
ICF
ECF
1/3
Intravascular
Volume
1/3
Interstitial
Volume
Kation
Anion
(mEq/L)
Plasma
Interstitial
Interseluler
Na
142
114
15
150
Ca
2,5
Mg
1,5
27
Total
154
152
194
Cl
103
114
HCO3
27
30
10
HPO4
100
SO4
20
Asam Organik
Protein
16
63
Total
154
152
194
Kebutuhan cairan
0-10 kg
11-20 kg
4 ml / kg BB / per jam
40 + 2ml / kg BB / per jam
20 kg
Minum
1600 ml
GIT 100 ml
Paru 300 ml
Kulit 600 ml
Ginjal
1500 ml
Input
Output
Terapi Cairan
Resusitasi
Rumatan
Kristaloid
Koloid
Elektrolit
Nutrisi
Ringer asetat
Ringer laktat
Normal saline
Otsutran- 40
Otsutran- 70
KA-EN 3B
KA-EN 3A
KA-EN 1B
KA-EN 4A
KA-EN 4B
Amiparen
Aminovel-600
Pan-amin G
KA-EN MG 3
Martos 10
Triparen
Koloid
Manfaat
Merembes
Tetap
Resiko
Reaksi sensitivitas
ke komponen
ekstraselular
Mengurangi peningkatan
cairan paru
Meningkatkan fungsi organ
setelah operasi
Reaksi anafilaktik minimal
Kemungkinan dapat
mengurangi angka kematian
Lebih murah
berada di komponen
intravaskular
volume yang diperlukan ebih
sedikit
Meningkatkan transpor
oksigen ke jaringan,
kontraktilitas jantung dan
keluarannya
Cairan Kristaloid
Cairan Hipotonik
Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum ( 285
mOsmol/L) cairan ditarik dari dalam pembuluh darah
keluar ke jaringan sekitarnya
Digunakan pada saat sel mengalami dehidrasi, misalnya pada
pasien hemodialisis dalam terapi diuretik, juga pada pasien
hiperglikemia dengan ketoasidosis diabetik.
Komplikasi : kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan
intracranial
Contoh : NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
Cairan Isotonik
Osmolaritasnya mendekati serum = 285 mOsmol/L, sehingga
terus berada di dalam pembuluh darah.
Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi
(kekurangan cairan tubuh, dimana tekanan darah terus
menurun).
Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan),
khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan
hipertensi.
Contoh : Ringer Laktat (RL), dan normal saline / larutan garam
fisiologis (NaCl 0,9%).
Cairan Hipertonik
Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum ( 285
mOsmol/L), sehingga menarik cairan dan elektrolit dari
jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah.
Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi
urin, dan mengurangi edema.
Contoh : Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5% +
Ringer-Lactate, Dextrose 5% + NaCl 0,9%, produk darah /
darah, dan albumin.
Cairan Koloid
Mempunyai partikel besar
Osmolaritas
(mOsm/L)
Elektrolit (mEq/L)
Na
Cl
Laktat
Dekstrosa
(g/L)
Kalori
(kkal/L)
KA-EN 1B
285
38,5
38,5
37,5
150
KA-EN 3A
290
60
50
10
20
27
108
KA-EN 3B
290
50
50
20
20
27
108
KA-EN MG3
695
50
50
20
20
100
400
KA-EN 4A
284
30
20
10
40
160
KA-EN 4B
284
30
28
10
37,5
150
tidak seimbang
Dehidrasi
Dehidrasi adalah kurangnya cairan tubuh dari jumlah
Hipotonik
Isotonik
Hipertonik
Rasa haus
Berat badan
Menurun sekali
Menurun
Menurun
Turgor kulit
Menurun sekali
Menurun
Tidak jelas
Selaput lendir
Basah
Kering
Kering sekali
Gejala SSP
Letargi
Apatis
Irritable, kejang,
hiperrefleksi
Nadi
Sangat lemah
Tekanan darah
Sangat rendah
Rendah
Rendah
TERAPI DEHIDRASI
Hitung kebutuhan cairan untuk rehidrasi.
Derajat dehidrasi (%) x BB x 1000 cc
2. Hitung kebutuhan cairan harian
3. Terapi dehidrasi = 1 + 2
1.
TUJUAN
Tujuan mengganti defisit cairan
Berhasil :
Tidak kurang hipovolemik/ hipoperfusi
Jumlah Kebutuhan
(ml/Kg/Jam)
1,5 2
24
46
3
Jumlah Kebutuhan
(ml/Kg/Jam)
1,5 2
24
46
3
Perdarahan
Hitung EBV
jika perdarahan
10% EBV pertama : berikan kristaloid substitusi dengan
perbandingan 1 : 2 - 4 ml cairan
10% EBV kedua : berikan koloid 1 : 1 ml cairan
> 20 % EBV : berikan darah 1 : 1 ml darah
Anak
BB 0-10 kg = 1000 cc / 24 jam
BB 10-20 kg = 1000 cc + 50 cc tiap > 1 kg
BB > 20 kg = 1500 cc + 20 cc tiap > 1 kg
Dewasa
50 cc / kgbb / 24 jam
Kebutuhan elektrolit anak dan dewasa
Na+
2-4 mEq / kgbb
K+
1-2 mEq / kgbb
TERIMA KASIH