You are on page 1of 6

Anatomi dan Fisiologi Telinga

niSabtu, 23 Juni 2012THT

DOWNLOAD - Anfis Telinga.pdf


cara download

Telinga merupakan indra pendengaran, terbagi atas beberapa bagian seperti: telinga luar, tengah,
dan dalam.

Klik untuk perbesar


I. Telinga Luar => merupakan bagian paling luar dari telinga.
Terdiri dari :
Daun telinga / Pinna/ Aurikula
=> merupakan daun kartilago
=> fungsinya : menangkap gelombang bunyi dan menjalarkannya ke kanal auditori eksternal
(lintasan sempit yang panjangnya sekitar 2,5 cm yang merentang dari aurikula sampai membran
timpani).

Klik untuk perbesar


Membran timpani (gendang telinga)
=> merupakan perbatasan telinga bagian luar dengan tengah. Berbentuk kerucut, dilapisi kulit
pada permukaan eksternal, dilapisi mukosa pada permukaan internal.
=>memiliki ketegangan, ukuran, dan ketebalan yang sesuai untuk menghantarkan gelombang
bunyi secara mekanis.
Bagian-bagiannya :
Bagian atas atau Pars Flaksid (membran shrapnell), terdiri dari 2 lapisan :
luar : lanjutan epitel telinga
dalam : epitel kubus bersilia
Terdapat bagian yang diseut dengan atik. Ditempat ini terdapat auditus ad antrum berupa lubang
yang menghubungkan telinga tengah dengan antrum mastoid.
Bagian bawah atau Pars tensa(membran propria), terdiri dari 3 lapisan :
tengah : terdiri dari serat kolangen dan sedikit serat elastin
Bayangan penonjolan bagian bawah malleus pada membran timpani disebut dengan umbo. Dari
umbo, bermula suatu refleks cahaya (cone of light) ke arah bawah, yaitu pukul 7 pada membran
timpani kiri dan pukul 5 pada membran timpani kanan. Pada membran timpani terdapat 2 serat,
sirkuler dan radier. Serabut inilah yang mengakibatkan adanya refleks cahaya kerucut. Bila
refleks cahaya datar, maka dicurigai ada kelainan pada tuba eustachius.
Membran timpani dibagi atas 4 kuadran untuk menentukan tempat adanya perforasi :
atas depan
atas belakang
bawah depan
bawah belakang => tempat dilakukannya miringotomi

II. Telinga Tengah => terletak di rongga berisi udara dalam bagian petrosus (canalis facialis)
tulang temporal
Terdiri dari :
Tuba Eustachius
=> menghubungkan telinga tengah dengan faring
=> normalnya tuba ini menutup dan akan terbuka saat menelan, mengunyah, dan menguap.
=> berfungsi sebagai penyeimbang tekanan udara pada kedua sisi membran timpani.
Bila tuba membuka => suara akan teredam.
Osikel auditori (tulang pendengaran)
=> terdiri dari 3 tulang, yaitu : Maleus (martil) , Inkus (anvill), Stapes (sanggurdi) => MIS.
=> berfungsi sebagai penghantar getaran dari membran timpani ke fenesta vestibuli
Otot
=> bantu mekanisme kompensasi tubuh untuk melawan suara dengan nada tinggi (peredam
bunyi).
m. stapedius => berkontraksi => stapes jadi kaku => suara dipantulkan
m. tensor timpani => menegangkan gendang telinga => suara teredam

III. Telinga dalam => berisi cairan dan terletak dalam tulang temporal
Terdiri dari
Labirin
Terdiri dari:
Labirin tulang => ruang berliku berisi perilimfe (cairan yang serupa dengan cairan
serebrospinal).

Terdiri dari 3 bagian:


Vestibular => bagian sentral labirin tulang yang menghubungkan koklea dengan saluran
semisirkular.
Saluran semisirkularis
S. semisirkular anterior(superior) dan posterior mengarah pada bidang vertikal di setiap sudut
kanannya.
S. semisirkular lateral => terletak horizontal
Koklea => membentuk 2,5 putaran di sekitar inti tulang, mengandung reseptor pendengaran
(cabang N VIII = vestibulokoklear, pemb. darah. Frekuensi tertinggi berada di bagian depan.
Sekat membagi koklea menjadi 3 bagian :
duktus koklear (skala medial) => bagian labirin membranosa yang terhubung ke sakulus, berisi
cairan endolimfe
dua bagian labirin tulang yang terletak di atas dan di bawah skala media => skala vestibuli dan
skala timpani => mengandung cairan perilimfe dan terus memanjang melalui lubang pada apeks
koklea yang disebut helikotrema.

membran reissner (membran vestibuler) => pisahkan skala media dari skala vestibuli yang
berhubungan dengan fenestra vestibuli
membran basilar => pisahkan skala media dengan skala timpani, berhubungan dengan fenestra
koklear
skala organ korti=> terletak pada membran basilar, terdiri dari reseptor yang disebut sel rambut
dan sel penunjang. Sel rambut tidak memiliki akson dan langsung bersinaps dengan ujung saraf
koklear

Labirin membranosa => serangkaian tuba berongga dan kantong yang terletak di dalam labirin
tulang berisi cairan endolimfe (cairan yang serupa dengan cairan intraseluler). Merupakan awal 2
kantong (utrikulus dan sakulus) yang dihubungkan dengan duktus endolimfe. Setiap duktus
mengandung reseptor untuk ekuilibrium statis ( bagaimana kepala berorientasi terhadap ruang
bergantung gaya grafitasi) dan ekuilibrium dinamis (apakah kepala bergerak atau diam, berapa
kecepatan serta arah gerakan).
Utrikulus terhubung dengan duktus semilunaris
Sakulus terhubung dengan duktus koklear di dalam koklea.
Nervus
Nervus vestibular
Nervus koklear
Ekuilibrium dan aparatus vestibular

Aparatus vestibular merupakan istilah yang digunakan untuk utrikulus, sakulus, dan duktus
semisirkularis yang mengandung reseptor untuk ekuilibrium dan keseimbangan.
Ekuilibrium Statis
=> kesadaran akan posisi kepala terhadap gaya gravitasi jika tubuh tidak bergerak. Ini juga
merupakan kesadaran untuk merespon perubahan dalam percepatan linear seperti kecepatan dan
arah pergerakan kepala dan garis tubuh dalam suatu garis lurus.
Makula adalah reseptor ekuilibrium statis. Satu makula terletak di dinding utrikulus dan satu lagi
terletak pada sakulus
Setiap makula terdapat sel rambut yang mengandung endapan kalsium yang disebut otolit
(otokonia, statokonia).
Aktivitas reseptor ditransmisikan ke ujunga saraf vestibular (CN VIII) yang melilit di sekeliling
dasar sel rambut.
Ekuilibrium Dinamis => kesadaran akan posisi kepala saat respon gerakan angular atau rotasi
Ampula merupakan reseptor untuk ekuilibrium dinamis. Setiap saluran semisirkularis
mengandung suatu bidang pembesaran, ampula, yang berisi krista (teridiri dari sel penunjang dan
sel rambut menonjol yang membentuk lapisan gelatin = disebut kupula)

Fisiologi pendengaran
Energi bunyi ditangkap daun telinga dalam bentuk gelombang > getarkan membran timpani >
melewati tulang pendengaran MIS (maleus, inkus, stapes) > energi diamplifikasi > diteruskan ke
stapes yang menggerakkan tingkap jorong sehingga perilimfe pada skala vestibuli bergerak >
getaran diteruskan ke membrana reissner yang mendorong endolimfe > timbulkan gerak relatif
antara membran basalis dan membran tektoria > terjadi defleksi stereosilia sel rambut sehingga
kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel > terjadi depolarisasi
rambut > lepaskan neurotransmiter ke dalam sinaps yang akan timbulkan potensial aksi pada
saraf auditorius > lanjut ke nukleus auditorius > korteks pendengaran (area 39-40) di lobus
temporalis.

You might also like