You are on page 1of 11

M AT R I K S

1. Pengertian Matriks
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dapatkan sekumpulan bilangan yang
tersusun menurut baris-baris dan kolom-kolom. Kita ambil suatu contoh yang sederhana,
misalnya daftar siswa kelas I Program Akutansi pada suatu SMK seperti berikut.
Jenis Kelamin
Kelas
II Ak 1
II Ak 2
Jumlah

Putra

Putri

Jumlah

28
32
60

15
10
25

43
42
85

Dalam matematika, himpunan bilangan demikian, yaitu himpunan bilangan yang


tersusun menurut baris-baris dan kolom-kolom sehingga terbentuk persegi panjang, dan
ditempatkan diantara dua kurung disebut matriks.
Tanda kurung yang dipakai : kurung biasa , kurung siku , atau kurung bergaris dua
.
28

Daftar diatas dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut 32


60

15
10
25

43

42

85

Setiap bilangan pada matriks disebut elemen(unsur) matriks. Letak suatu unsur matriks
ditentukanoleh baris dan kolom di mana unsur tersebut berada.
Misalnya, pada matriks di atas unsur 25 trletak pada baris ke-3 dan pada kolom ke-2.
Suatu matriks dinyatakan dengan huruf kapital A , B , C ,. . . . dan seterusnya, sedangkan
unsur matriks dinyatakan dengan huruf kecil a, b , c , . . ., dan seterusnya.

Contoh :
1
A =
4

baris ke-1
baris ke-2

Kolom Kolom Kolom


Ke-1
Ke-2
Ke-3

Matriks A mempunyai dua baris dan dua kolom. Oleh karena itu kita katakan bahwa
matriks A berordo 2 3, ditulis A23 atau a 23 .
Ordo suatu matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan banyaknya kolom dalam
matriks tersebut.

2. Hubungan Matriks Dengan Matriks.


Matriks A dan matriks B dikatakan berordo sama atau berukuran sama jika
banyaknya baris dan banyaknya kolom pada matriks A sama dengan banyaknya baris dan
banyaknya kolom pada matriks B

Contoh :
2

dan B =
A =
0 3 2
5

2
4

Matriks A berordo sama dengan matriks B, yaitu 2 3


Definisi:
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama, ditulis A = B, jika dan hanya jika :
a. Matriks A dan B mempunyai ordo sama
b. Unsur-unsur yang seletak pad matriks A dan matriks B sama.

2.

Macam-Macam Matriks

1. Matriks Baris

Matriks Baris adalah matriks yang terdiri dari satu baris


Contoh : A = 1 5 3

2. Matriks Kolom
Matriks Kolom adalah matriks yang terdiri dari satu kolom

1
Contoh : A =

3. Matriks Persegi atau Matriks Bujur Sangkar


Matriks Persegi atau matriks Bujur Sangkar adalah matriks yang mempunyai
jumlah
baris = jumlah kolom

Contoh : A = 2

, jumlah baris = jumlah kolom

4. Matriks Nol
Matriks Nol adalah Suatu matriks

m n yang setiap unsurnya 0 berordo m n ,ditulis

dengan huruf O.
0

Contoh : O23 =
0 0

5. Matriks Segi Tiga


Matriks Segi Tiga adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur-unsur dibawah atau
diatas diagonal utama semuanya 0 .
2

3
9
4

7
5
1

0
8
3

Contoh : C =

0
,
0

0
D=
0

6
0
0

5
3
0

4
7
9

Matriks C disebut matriks segi tiga bawah dan matriks D disebut matriks segitiga
atas.

6. Matriks Diagonal
Matriks Diagonal adalah suatu matriks bujur sangkar yang semua unsurnya , kecuali
unsur-unsur pada diagonal utama adalah nol.
5

0
7

0
0

2
0

Contoh : E =
0 0

7. Matriks Skalar
Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang unsur-unsur pada diagonal utama
semuanya
sama.
7

0
Contoh : F =
0

7
0
0

0
7
0

0
0

8. Matriks Identitas atau Matriks Satuan


Matriks Identitas atau Matriks Satuan adalah matriks diagonal yang unsur-unsur pada
diagonal utama semuanya satu ditulis dengan huruf I.

Contoh : I3 = 0
0

0
1
0

0
1

0
0

, I4 =
0 0 1

I3 adalah matriks identitas ordo 3 dan I4 adalah matriks identitas ordo 4


9. Matriks Simetris
Matriks Simetri adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur pada baris ke-i kolom
ke-j
sama dengan unsur pada baris ke-j kolom ke-i sehingga aij a ji .

3
4

2
6

6
9

7
10

Contoh : G =
2
5

9
8

Unsur pada baris ke-2 kolom ke-4 adalah 9 dan unsur pada baris ke-4 kolom ke-2 juga
9.
10. Matriks Mendatar
Matriks Mendatar adalah matriks yang banyaknya baris kurang dari banyaknya kolom
.
3

Contoh : H 23
5

11. Matriks Tegak


Matriks Tegak adalah suatu matriks yang banyaknya baris lebih dari banyaknya
kolom.
Contoh : K 32

= 2
9

1
7

12. Matriks Transpos ( notasi At )


Transpos A adalah matriks baru dimana elemen kolom pertama = elemen baris
pertama
matriks A, elemen kolom kedua = elemen baris kedua matriks A, elemen kolom
ketiga=
elemen baris ketiga matriks A.
1

Misal Matriks A = 9
0

Maka Transpos A adalah At =

1
2

9
1

5
8

4
2

3
2

Jadi jika ordo matriks A = 3x4 maka ordo matriks transpos adalah 4x3
Sifat-sifat matriks transpos
1) ( A + B )t = At + Bt
2) ( At )t = A
3) ( AB )t = Bt At

3. Operasi Matriks
1. Penjumlahan dan Pengurangan 2 Matriks.
Dua matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika ordonya sama.
Misal ordo matriks A = 2 x 3 dan ordo matriks B = 2 x 3, maka keduanya dapat
dijumlahkan atau dikurangkan.
3

Contoh : Jika A =
5

2
4

dan B =
2 1

2 5 1 3
3 7
10 7
=
Maka A + B =
3 5
5 2 4 1 6 0

2 5 1 3

37
A B =
5 2

4 1

=
6 0
7

Beberapa sifat yang berlaku pada penjumlahan matriks


1) A + B = B = A

( Sifat Komutatif)

2) (A + B) + C = A + ( B + C)

(Sifat Asosiatif)

3) A + 0 = 0 + A = A

(Sifat Identitas tambah)

2. Perkalian Bilangan Real dengan Matriks


Jika A suatu ordo m n dan k suatu bilangan real (disebut juga sutu skalar), maka
kA
adalah metriks ordo m n yang unsur-unsurnya diperoleh dengan memperkalikan
setiap
unsur matriks A dengan k. Perkalian seperti ini disebut perkalian skalar.
a11
a 21

Jadi, jika A

a12
ka11
, maka: kA
a 22
ka 21

Contoh : Misal A =
1

1
3

ka12

ka22

maka 3A = 3
2
1

1
3

=
2
3

3
9

Sifat-sifat perkalian matriks dengan bilangan real.


Jika a dan b bilangan real, maka :
1) ( a + b )A = aA + bA
2) a ( A + B ) = aA + aB
3) a( bA )

= (ab)A

3. Perkalian Matriks dengan Matriks (Perkalian 2 Matriks)


Matriks A yang berordo m p dangan suatu matriks B yang berordo p n adalah
matriks C

yang berordo m n.
A m p.B p n = C m n.

Dalam perkalian matriks ini yang perlu diperhatikan adalah :


Banyaknya kolom pada matriks A harus sama dengan banyaknya baris pada matriks B.
Jika hal ini tidak dipenuhi, maka hasil kali matriks tidak didefinisikan.
a11
Secara umum jika A =
a 21

a 22

b11

B = b21
b
31

b12

b22
b32

ordo matriks 3 2

c12

c 22

ordo matriks 2 2

a12

a13

a 23

ordo matriks 2 3

C =A. B
c11
=
c21

Dimana c11 a11 .b11 a12 .b21 a13 .b31


c12 a11 .b12 a12 .b22 a13 .b32

c21 a21 .b11 a 22 .b21 a 23 .b31


c 22 a 21 .b12 a 22 .b22 a23 .b32

Menentukan Determinan dan Invers


1). Determinan Matriks Persegi Berordo 2
a

Matriks A =
c

Hasil kali elemen-elemen diagonal utama dikurangi hasil kali elemen-elemen diagonal
samping disebut determinan matriks A.
Notasi determinan matriks A adalah
4.

atau det A = ad bc

Menentukan Determinan dan Invers

1). Determinan Matriks Persegi Berordo 2


a

Matriks A =
c

Hasil kali elemen-elemen diagonal utama dikurangi hasil kali elemen-elemen diagonal
samping disebut determinan matriks A.
Notasi determinan matriks A adalah

atau det A = ad bc

maka det A =
Contoh : Jika A =
3 4

= ( 1)(4) (2)(-3)
= 4 +6
= 10
2). Determinan Matriks Persegi Berordo 3
a11

Matriks A = a 21
a
31

a12

a13

a 22
a32

a 23
a33

Cara menentukan det A sebagai berikut :


Cara 1 : det A = a11

a 22
a32

a 23
a
a12 21
a33
a31

a 23
a
a13 21
a33
a31

a 22
a32

= a11 a 22 .a33 a23 .a32 a12 a 21 .a33 a 23 a31 a13 a 21a32 a 22 a31
Cara 2 : menggunakan aturan Saurrus
a11

a12

a13

a11

a12

det A = a21

a 22
a32

a 23
a33

a21
a31

a22
a32

a31

+ +

=
a11 .a22 .a33 a12 .a 23 .a31 a13 .a 21 .a32 a13 .a22 .a31 a11 .a23 .a32 a12 .a 21 .a33

3). Invers Matriks Bujur Sangkar


Jika A dan B matriks ordo nxn, maka B adalah invers matriks A atau B adalah invers
dari matriks A dan hanya jika AB = BA = I, I adalah matriks identitas.
3

Contoh : Misal A =
1

Maka BA =
1

dan B =
1
5 3

3 1

1
=
2
0

=I

Dengan demikian, B adalah invers dari A, di tulis B = A-1.Oleh karena BA = I dan B =


A-1
maka A-1A = I
a

Jika A =
c

maka invers A (ditulis A-1)

dan dirumuskan

A 1

d
1

ad bc c

Harga (ad bc) disebut determinan dari matriks A atau det A.


a

Matriks
c

mempunyai invers jika dan hanya jika (ad bc)

Jika (ad bc) = 0 maka matriks


c

0.

tidak mempunyai invers.Matriks yang

determinannya = 0, dinamakan matriks Singular.


.

Penyelesaian Persamaan Linier Dengan Matriks


1). Penyelesaian Persamaan Linier dua variabel dengan cara determinan
Untuk menyelesaikan persamaan linier dua variabel yang bentuknya seperti berikut

ax by c
px qy r

Diubah dalam susunan bilangan sebagai berikut dan diberi notasi D , Dx dan Dy
dengan
D=
Dx =
Dy =

= a.q b. p
= c.q b.r
= a.r c. p

Kemudian x dan y dapat ditentukan dengan x

Dx
Dy
dan y
D
D

PENUTUP

KESIMPULA
N
Matriks adalah susunan bilangan dalam suatu persegi panjang yang diatur
berdasarkan baris dan kolom.

Ordo atau ukuran dari suatu matriks adalah banyak baris dan kolom dari suatu matriks

Susunan horizontal disebut dengan baris

Susunan vertical disebut dengan kolom


a11 a12 .. a1n
a
a22 .. a2n
21

Am x n :
:
:
:

am1 am2 .. amn


Kolom

Baris
Ket : Matriks A berordo m x n (m baris, n kolom)
2 4 5
A2x3 =

1 2 0

Matriks A berodo 2 x 3 ( 2 baris, 3


kolom)
Elemen baris 1 kolom 1 = 2
Elemen baris 1 kolom 2 = 4
Elemen baris 2 kolom 3 = 0

You might also like