You are on page 1of 19

Jumat, 07 Mei 2010

limbah b3

Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan


Berbahaya (B3)

1. Pengertian B3
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan
hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup
lain.
Intinya adalah setiap materi yang karena konsentrasi dan atau sifat dan atau jumlahnya mengandung B3 dan
membahayakan manusia, mahluk hidup dan lingkungan, apapun jenis sisa bahannya.
Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan
proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability,
reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.

Tujuan pengelolaan limbah B3


Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar
sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.

Dari hal ini jelas bahwa setiap kegiatan/usaha yang berhubungan dengan B3, baik penghasil, pengumpul,
pengangkut, pemanfaat, pengolah dan penimbun B3, harus memperhatikan aspek lingkungan dan menjaga
kualitas lingkungan tetap pada kondisi semula. Dan apabila terjadi pencemaran akibat tertumpah, tercecer dan
rembesan limbah B3, harus dilakukan upaya optimal agar kualitas lingkungan kembali kepada fungsi semula.

Identifikasi limbah B3

Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu:

1. Berdasarkan sumber
2. Berdasarkan karakteristik
Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber dibagi menjadi:

Limbah B3 dari sumber spesifik;

Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;

Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang
tidak memenuhi spesifikasi.

Sedangkan golongan limbah B3 yang berdasarkan karakteristik ditentukan dengan:

mudah meledak;

pengoksidasi;

sangat mudah sekali menyala;

sangat mudah menyala;

mudah menyala;

amat sangat beracun;

sangat beracun;

beracun;

berbahaya;

korosif;

bersifat iritasi;

berbahayabagi lingkungan;

karsinogenik;

teratogenik;

mutagenik.

Karakteristik limbah B3 ini mengalami pertambahan lebih banyak dari PP No. 18 tahun 1999 yang hanya
mencantumkan 6 (enam) kriteria, yaitu:

mudah meledak;

mudah terbakar;

bersifat reaktif;

beracun;

menyebabkan infeksi;

bersifat korosif.

Peningkatan karakteristik materi yang disebut B3 ini menunjukan bahwa pemerintah sebenarnya memberikan
perhatian khusus untuk pengelolaan lingkungan Indonesia. Hanya memang perlu menjadi perhatian bahwa
implementasi
dari
Peraturan
masih
sangat
kurang
di
negara
ini.
Pengelolaan dan pengolahan limbah B3
Pengelolaan limbah B3 meliputi kegiatan pengumpulan, pengangkutan, pemanfatan, pengolahan dan
penimbunan.
Setiap kegiatan pengelolaan limbah B3 harus mendapatkan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup
(KLH) dan setiap aktivitas tahapan pengelolaan limbah B3 harus dilaporkan ke KLH. Untuk aktivitas
pengelolaan limbah B3 di daerah, aktivitas kegiatan pengelolaan selain dilaporkan ke KLH juga ditembuskan ke
Bapedalda setempat.

Pengolahan limbah B3 mengacu kepada Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal)
Nomor Kep-03/BAPEDAL/09/1995 tertanggal 5 September 1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (www.menlh.go.id/i/art/pdf_1054679307.pdf)
Pengolahan limbah B3 harus memenuhi persyaratan:

Lokasi pengolahan

Pengolahan B3 dapat dilakukan di dalam lokasi penghasil limbah atau di luar lokasi penghasil limbah. Syarat
lokasi pengolahan di dalam area penghasil harus:

1. daerah bebas banjir;


2. jarak dengan fasilitas umum minimum 50 meter;
Syarat lokasi pengolahan di luar area penghasil harus:

1. daerah bebas banjir;


2. jarak dengan jalan utama/tol minimum 150 m atau 50 m untuk jalan lainnya;
3. jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan aktivitas umum minimum 300 m;
4. jarak dengan wilayah perairan dan sumur penduduk minimum 300 m;
5. dan jarak dengan wilayah terlindungi (spt: cagar alam,hutan lindung) minimum 300 m.

Fasilitas pengolahan

Fasilitas pengolahan harus menerapkan sistem operasi, meliputi:

1. sistem kemanan fasilitas;


2. sistem pencegahan terhadap kebakaran;
3. sistem pencegahan terhadap kebakaran;
4. sistem penanggulangan keadaan darurat;
5. sistem pengujian peralatan;
6. dan pelatihan karyawan.
Keseluruhan sistem tersebut harus terintegrasi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pengolahan
limbah B3 mengingat jenis limbah yang ditangani adalah limbah yang dalam volume kecil pun berdampak besar
terhadap lingkungan.

Penanganan limbah B3 sebelum diolah

Setiap limbah B3 harus diidentifikasi dan dilakukan uji analisis kandungan guna menetapkan prosedur yang
tepat dalam pengolahan limbah tersebut. Setelah uji analisis kandungan dilaksanakan, barulah dapat ditentukan
metode yang tepat guna pengolahan limbah tersebut sesuai dengan karakteristik dan kandungan limbah.

Pengolahan limbah B3

Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari karakteristik dan kandungan limbah. Perlakuan limbah B3
untuk pengolahan dapat dilakukan dengan proses sbb:

1. proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan, stabilisasi,


adsorpsi, penukaran ion dan pirolisa.

2. proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas, pemisahan cairan dan penyisihan komponenkomponen spesifik dengan metode kristalisasi, dialisa, osmosis balik, dll.

3. proses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangi potensi racun dan kandungan
limbah B3 dengan cara membatasi daya larut, penyebaran, dan daya racun sebelum limbah
dibuang ke tempat penimbunan akhir

4. proses insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materi limbah menggunakan alat
khusus insinerator dengan efisiensi pembakaran harus mencapai 99,99% atau lebih. Artinya,
jika suatu materi limbah B3 ingin dibakar (insinerasi) dengan berat 100 kg, maka abu sisa
pembakaran tidak boleh melebihi 0,01 kg atau 10 gr
Tidak keseluruhan proses harus dilakukan terhadap satu jenis limbah B3, tetapi proses dipilih berdasarkan cara
terbaik melakukan pengolahan sesuai dengan jenis dan materi limbah.

Hasil pengolahan limbah B3

Memiliki tempat khusus pembuangan akhir limbah B3 yang telah diolah dan dilakukan pemantauan di area
tempat pembuangan akhir tersebut dengan jangka waktu 30 tahun setelah tempat pembuangan akhir habis masa
pakainya atau ditutup.
Perlu diketahui bahwa keseluruhan proses pengelolaan, termasuk penghasil limbah B3, harus melaporkan
aktivitasnya ke KLH dengan periode triwulan (setiap 3 bulan sekali).

Teknologi Pengolahan
Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang paling populer di antaranya ialah
chemical conditioning, solidification/Stabilization, dan incineration.

1. Chemical Conditioning
Salah satu teknologi pengolahan limbah B3 ialah chemical conditioning. TUjuan utama dari chemical
conditioning ialah:

o menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam lumpur


o mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur
o mendestruksi organisme patogen
o memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang masih memiliki nilai
ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan pada proses digestion

o mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam keadaan aman dan dapat
diterima lingkungan
Chemical conditioning terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
6. Concentration thickening
Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan diolah dengan cara
meningkatkan kandungan padatan. Alat yang umumnya digunakan pada tahapan ini ialah
gravity thickener dan solid bowl centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan
awal sebelum limbah dikurangi kadar airnya pada tahapan de-watering selanjutnya. Walaupun
tidak sepopuler gravity thickener dan centrifuge, beberapa unit pengolahan limbah
menggunakan proses flotation pada tahapan awal ini.
7. Treatment, stabilization, and conditioning
Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan senyawa organik dan menghancurkan
patogen. Proses stabilisasi dapat dilakukan melalui proses pengkondisian secara kimia, fisika,
dan biologi. Pengkondisian secara kimia berlangsung dengan adanya proses pembentukan
ikatan bahan-bahan kimia dengan partikel koloid. Pengkondisian secara fisika berlangsung
dengan jalan memisahkan bahan-bahan kimia dan koloid dengan cara pencucian dan
destruksi. Pengkondisian secara biologi berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan
bantuan enzim dan reaksi oksidasi. Proses-proses yang terlibat pada tahapan ini ialah
lagooning, anaerobic digestion, aerobic digestion, heat treatment, polyelectrolite flocculation,
chemical conditioning, dan elutriation.
8. De-watering and drying
De-watering and drying bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kandungan air dan
sekaligus mengurangi volume lumpur. Proses yang terlibat pada tahapan ini umumnya ialah
pengeringan dan filtrasi. Alat yang biasa digunakan adalah drying bed, filter press, centrifuge,
vacuum filter, dan belt press.
9. Disposal
Disposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3. Beberapa proses yang terjadi sebelum
limbah B3 dibuang ialah pyrolysis, wet air oxidation, dan composting. Tempat pembuangan
akhir limbah B3 umumnya ialah sanitary landfill, crop land, atau injection well.
2. Solidification/Stabilization
Di samping chemical conditiong, teknologi solidification/stabilization juga dapat diterapkan untuk
mengolah limbah B3. Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses pencapuran limbah
dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah
serta untuk mengurangi toksisitas limbah tersebut. Sedangkan solidifikasi didefinisikan sebagai proses
pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkait
sehingga sering dianggap mempunyai arti yang sama. Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan
mekanismenya dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:
0. Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus dalam
matriks struktur yang besar
1. Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation tetapi bahan pencemar
terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopik
2. Precipitation
3. Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara elektrokimia pada bahan pemadat
melalui mekanisme adsorpsi.
4. Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan menyerapkannya ke bahan padat

5. Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun menjadi senyawa lain yang
tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang sama sekali
Teknologi solidikasi/stabilisasi umumnya menggunakan semen, kapur (CaOH2), dan bahan
termoplastik. Metoda yang diterapkan di lapangan ialah metoda in-drum mixing, in-situ mixing, dan
plant mixing. Peraturan mengenai solidifikasi/stabilitasi diatur oleh BAPEDAL berdasarkan Kep03/BAPEDAL/09/1995 dan Kep-04/BAPEDAL/09/1995.
3.Incineration
Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang menarik dalam teknologi pengolahan
limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75%
(berat). Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena pada
dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak kasat
mata. Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Namun, insinerasi memiliki beberapa
kelebihan di mana sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat dihancurkan dan limbah berkurang
dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan yang relatif kecil.
Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating value) limbah. Selain
menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating value
juga menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi. Jenis insinerator yang
paling umum diterapkan untuk membakar limbah padat B3 ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized
bed, open pit, single chamber, multiple chamber, aqueous waste injection, dan starved air unit. Dari
semua jenis insinerator tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan karena alat tersebut dapat mengolah
limbah padat, cair, dan gas secara simultan.
Proses Pembakaran (Inceneration) Limbah B3
Limbah B3 kebanyakan terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen. Dapat juga mengandung halogen, sulfur,
nitrogen dan logam berat. Hadirnya elemen lain dalam jumlah kecil tidak mengganggu proses oksidasi limbah
B3. Struktur molekul umumnya menentukan bahaya dari suatu zat organic terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan. Bila molekul limbah dapat dihancurkan dan diubah menjadi karbon dioksida (CO2), air dan
senyawa anorganik, tingkat senyawa organik akan berkurang. Untuk penghancuran dengan panas merupakan
salah satu teknik untuk mengolah limbah B3.
Inceneration adalah alat untuk menghancurkan limbah berupa pembakaran dengan kondisi terkendali. Limbah
dapat terurai dari senyawa organik menjadi senyawa sederhana seperti CO2 dan H2O.
Incenerator efektif terutama untuk buangan organik dalam bentuk padat, cair, gas, lumpur cair dan lumpur padat.
Proses ini tidak biasa digunakan limbah organik seperti lumpur logam berat (heavy metal sludge) dan asam
anorganik. Zat karsinogenik patogenik dapat dihilangkan dengan sempurna bila insenerator dioperasikan I
Incenerator memiliki kelebihan, yaitu dapat menghancurkan berbagai senyawa organik dengan sempurna, tetapi
terdapat kelemahan yaitu operator harus yang sudah terlatih. Selain itu biaya investasi lebih tinggi dibandingkan
dengan metode lain dan potensi emisi ke atmosfir lebih besar bila perencanaan tidak sesuai dengan kebutuhan
operasional.

Mengolah Limbah untuk mencegah Global Warming


( Pemanasan Global )
Posted: October 6, 2012 in Articles about Go Green
Tags: Pengolahan Limbah

Global warming ( Pemanasan Global ) saat ini semakin marak. Peristiwa ini disebabkan yang
salah satunya adalah pencemaran limbah limbah sisa pembuangan yang terjadi diberbagai
daerah. Pencemaran limbah membuat saluran resapan air menjadi kurang dan juga
menimbulkan kerusakan pada lingkungan dan juga menyebabkan penyakit penyakit baru
yang muncul.
limbah membuat lingkungan menjadi tercemar dan menyebabkan dampak yang buruk.
Sehingga limbah perlu diolah agar tidak menjadi dampak buruk bagi lingkungan kita dan
menyebabkan banyak penyakit terhadap manusia, akan tetapi dengan proses pengolahan
limbah. limbah akan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kehidupan
manusia. Dari uraian diatas kita harus dapat mengolah limbah agar dapat memberikan
dampak positif atau manfaat bagi lingkungan sekitar kita dan kehidupan kita.
Pengolahan limbah itu sendiri adalah Proses menghilangkan bakteri air limbah pabrik,limbah
rumah tangga, dan limbah sisa pembuangan .Hal ini meliputi proses fisika, kimia, dan biologi
untuk menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan biologis. Tujuannya adalah untuk
menghasilkan aliran limbah dan limbah padat atau cair yang cocok untuk pembuangan atau
penggunaan kembali terhadap lingkungan.
Limbah yang bisa diolah menjadi bahan yang bermanfaat diantaranya adalah
1. Limbah Plastik
2. Limbah Sisa pembuangan Pabrik
3. Limbah rumah Tangga
4. Limbah Logam atau Kaleng
5. Limbah Kaca atau Gelas
6. Limbah Kertas
7. Limbah Kardus
8. Dll.
By : M. Haidar Amrullah

Pengolahan Limbah Tepat untuk Menjaga


Kebersihan Lingkungan
Posted: October 6, 2012 in Articles about Go Green
Tags: Pengolahan Limbah

0
Proses produksi identik dengan limbah dan setiap pabrik pasti menghasilkan limbah dalam
jumlah besar. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah bisa mendatangkan ancaman bagi
kebersihan lingkungan. Limbah adalah sisa dari proses produksi yang bisa berasal dari rumah

atau industri. Limbah bisa berwujud padat, cair, dan gas. Limbah mengandung racun dan
berbahaya bagi lingkungan.
Limbah bisa berwujud padat, cair, atau gas. Kita bisa menyebut limbah padat sebagai
sampah. Kehadiran sampah ini biasanya tidak mendatangkan manfaat apapun karena
dipandang tidak mempunyai nilai ekonomis atau harga. Namun, sampah bisa diolah menjadi
sesuatu yang bermanfaat dan mendatangkan keuntungan. Sampah bisa dibagi menjadi dua
kategori, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Limbah dalam bentuk cair juga bisa
ditemukan dengan mudah. Limbah ini meliputi air kakus dan air sisa proses produksi.
Limbah dalam bentuk gas adalah asap pabrik atau asap kendaraan bermotor yang mencemari
udara. Setiap limbah harus dikelola dengan baik untuk menekan dampak buruknya bagi
lingkunga hidup.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengolah limbah. Namun, setiap jenis limbah
membutuhkan cara yang berbeda. Limbah bisa dibedakan berdasarkan volume dan
kandungannya. Layanan sanitasi adalah cara tepat untuk mengolah limbah dan menjaga
kebersihan lingkungan. Setiap rumah harus memiliki sistem sanitasi yang baik untuk
mengolah limbah. MCK harus disediakan dan mempunyai akses untuk air bersih.
Penggunaan layananan persampahan juga diperlukan untuk mengolah limbah yang berasal
dari rumah dan menampungnya di tempat lain yang telah disediakan. Sebelum diangkut,
sampah harus dikumpulkan di tempat yang disediakan di setiap rumah. Petugas
mengumpulkan sampah di kompleks tertentu dengan gerobak atau truk pengangkut sampah.
Setelah itu, sampah bisa dibuang di tempat pembuangan akhir dan diolah. Drainase juga bisa
menjadi langkah tempat untuk mengolah limbah, terutama limbah cair. Dengan pengolahan
yang tepat untuk setiap jenis limbah, kebersihan lingkungan bisa terjamin.
Ada banyak cara untuk mengurangi jumlah limbah yang terus bertambah setiap hari. Limbah
padat berasal dari kemasan produk, sampah elektronik, atau sampah dapur. Penggunaan
kemasan yang mudah diuraikan adalah cara tepat untuk mengurangi limbah. Kita bisa
menemukan kantong plastik baru yang dibuat dengan bahan yang mudah terurai ketika
berbelanja di supermarket. Sampah elektronik bisa ditekan jumlahnya dengan penggunaan
bahan yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan elektronik bisa membuat produk baru
dengan desain yang lebih ramping dan minimalis untuk menekan jumlah sampah elektronik.
Produk elektronik sekarang tampil dengan desain yang lebih kecil seperti smartphone,
ultrabook, atau perangkat penyimpanan data. Bahan yang digunakan untuk perangkat
elektronik harus mudah didaur ulang.
Limbah cair bisa diatasi dengan berbagai cara. Pabrik tidak seharusnya membuang limbahnya
di sungai atau daerah padat penduduk. Limbah tersebut harus dibuang di tempat yang telah
disediakan sehingga tidak membahayakan lingkungan. Limbah gas bisa diatasi dengan
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Gunakanlah kendaraan umum untuk bepergian.
Cara ini cukup efektif untuk mengurangi pemborosan bahan bakar dan kemacetan lalu lintas.
Mobil hybrid juga menjadi solusi baru yang lebih ramah lingkungan karena mobil ini tidak
menggunakan bahan bakar fosil. Teknologi CCS bisa juga digunakan untuk menimbun gas
berbahaya dalam tanah. Namun, cara ini masih sangat mahal dan belum bisa diterapkan
secara efektif di Indonesia. Gerakan penghijauan adalah cara yang lebih mudah dan murah
untuk dilakukan.
sumber : http://jujubandung.wordpress.com

Pengolahan Limbah yang Efektif


Posted: October 6, 2012 in Articles about Go Green
Tags: Pengolahan Limbah Efektif

0
Pengolahan sampah yang efektif adalah sinergi dari semua pihak, baik masyarakat maupun
pemerintah. Hal ini untuk mengurangi permasalahan sampah yang kian menggunung serta
keterbatasan ruang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Berbagai cara pun dilakukan, mulai
dari penghematan hingga daur ulang, tapi tetap saja sampah menggunung.
Ada usaha alternatif dan kreatif yang bisa sedikit mengurangi persoalan sampah. Ide ini
muncul dari bagaimana mengolah sampah agar menjadi uang. Anda bisa melirik persoalan
sampah ini menjadi celah usaha yang menguntungkan.
Banyak Industri Kerajinan dan Industri Rumahan yang memanfaatkan sampah menjadi Usaha
Kerajinan atau Produk Kerajinan. Bagi Industri Kerajinan ini merupakan hal yang positif
selain bisa mengurangi masalah sampah juga bisa mengurangi tingkat pengangguran,
sedangkan bagi Industri Rumahan ini sangat membantu sekali. Dari Usaha Kerajinan atau
Produk Kerajinan mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan, salah satunya dari
Kerajinan Kaleng.
Kerajinan Kaleng merupakan bisa menjadi usaha yang sangat bagus. Dengan sedikit sentuhan
lukisan pada Kaleng Bekas yang sudah dibersihkan, ini akan mengubahnya menjadi uan
Ada sedikt tips sebelum melakukan pengolahan sampah, terlebih dahulu harus mengetahui
apa saja material yang dapat didaur ulang. Dari jenis sampah organik, kita bisa mendaur
ulang:
1. Sampah rumah tangga (sampah sisa kegiatan rumah tangga), di antaranya: sayuran
dan buah-buahan yang dibuang dalam proses memasak, serta makanan sisa (nasi basi,
tulang ikan, dan buah-buahan busuk)
2. Sampah anorganik, diantaranya: botol bekas dari kaca, kertas, Kaleng Bekas, bekas
kemasan kue, rangka meja, besi, dan rangka beton, plastik bekas wadah shampoo,
deterjen, ember, dan lainnya.
Ada empat jenis sampah yang perlu di daur ulang (recycle) antara lain sampah plastik, kertas,
aluminium, kayu, sampah organik, ban bekas, dan lainnya.
Mengolah sampah plastik adalah sebuah harga mutlak, karena plastik tidak bisa diuraikan
oleh tanah. Hal ini bisa mengurangi krisis sampah plastik. Salah satunya adalah mengolah
sampah plastik menjadi biji plastik sehingga bisa dimanfaatkan kembali menjadi suvenir
pernikahan.
Sumber: http://id.answers.yahoo.com
Editing : M. Haidar Amrullah

Cara Mengurangi pencemaran lingkungan oleh


limbah adalah
Posted: October 6, 2012 in Articles about Go Green
Tags: Cara Mengurangi Pencemaran

0
1. Memperluas lahan TPA dan menyediakan Lahan TPA baru.
2. Mendaur Ulang Limbah Organik menjadi Kompos.
3. Melakukan Pembakaran dengan Incinerator.
4. Mendaur ulang limbah Non Organik.
5. Melakukan Pendidikan tentang pengolahan limbah kepada warga.

Manfaat Limbah Tekstil Padat


Advertisement

Tekstil merupakan salah satu bagian dari roda perekonomian negara. Hampir di setiap kota
dan juga daerah di Indonesia memiliki pabrik tekstil. Biasanya, industri tekstil merupakan
salah satu jenis industri yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sangat besar,
karena membutuhkan banyak sekali tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan pasar akan
produk tekstil yang sangat tinggi. Industri tekstil sendiri merupakan salah satu jenis industri
yang berhubungan dengan dunia kain dan juga konveksi.
Biasanya, industri tekstil juga mengerjakan proses pewarnaan kain, pengolahan bahan
mentah, seperti kepompongdan juga kapas menjadi kain, serta pengolahan bahan kain
menjadi produk sandang jadi, seperti baju, kemeja, celana. Tidak hanya kain, industri tekstil
juga melibatkan industri dari produksi kulit, seperti jaket kulit, sepatu, dan juga berbagai
produk lainnya.
Limbah Tekstil
Sudah bukan, rahasia umum, pastinya suatu industri pastilah menimbulkan polemik yang
bernama limbah. Kebanyakan, limbah tersebut seringkali dapat menyebabkan kerusakan pada
lingkungan sekitar. Nah, begitu pula dengan industri tekstil. Industri tekstil, sama seperti
industri lainnya menimbulkan limbah. Adapun, limbah dari industri tekstil sendiri terdiri dari
2 jenis. Berikut ini adalah kedua jenis limbah dari Industri tekstil tersebut :

Sesuai dengan namanya, limbah cair merupakan limbah yang dihasilkan oleh industri tekstil
yang berbentuk cair. Limbah cair ini merupakan limbah dari berbagai macam campuran
bahan kimia dan juga air yang digunakan dalam proses industri tekstil. Proses proses
tersebut biasnya terdiri dari proses pencucian tekstil, pembersihan, penyamakan, dan juga
pewarnaan dari tekstil tersebut. Semua yang digunakan untuk mengolah tekstil tersebut
adalah dalam bentuk cairan, sehingga harus segera dibuang.
Proses pembuangan limbah cair ini pun tidak boleh sembarangan. Karena mengandung
banyak sekali bahan kimia, limbah cair akan sangat membahayakan lingkungan sekitarnya
apabila dibuang langsung tanpa diolah terlebih dahulu. Karena itu, dibutuhkan manajemen
pengolahan limbah yang baik agar limbah cair tersebut aman untuk dibuang ke sungai
ataupun laut. Limbah cair sendiri tidak terlalu bermanfaat bagi manusia dan juga kehidupan
lingkungan sekitarnya, karena memang hasil dari limbah itu hanyalah berupa cairan.
Apa saja sih manfaat dari limbah tekstil? Berikut ini adalah beberapa diantaranya, terutama
limbah padat :
1. Bahan kerajinan tangan
Manfaat limbah tekstil, terutama limbah padat adalah sebagai salah satu bahan utama
pembuatan kerajinan tangan. Sebelumnya anda dapat memperoleh limbah tekstil ini dari
pabrik ataupun pengepul. Setelah memperolehnya, maka anda dapat mengolah limbah tekstil
tersebut sebagai bahan utama pembuatan kerajinan tangan. Beberapa kerajinan tangan yang
bisa dibuat dari limbah tektsil, terutama limbah padat adalah lampu.
Selain itu, beberapa wilayah di Indonesia juga menawarkan teko dari tanah liat yang ditutupi
oleh kain limbah tekstil. Hal ini membuat teko tersebut menjadi lebih menarik dan tentunya
dapat meningkatkan nilai jual dari barang tersebut. Bahan kerajinan lainnya juga bisa
diperoleh dari :

manfaat rotan

manfaat kulit jagung

manfaat pohon kelapa

2. Sebagai kain untuk mengelap dan membersihkan


sponsored links

Manfaat selanjutnya dari limbah tekstil adalah anda dapat menggunakan limbah padat tekstil
tersebut untuk kain mengelap dan juga membersihkan barang. Limbah tekstil tersebut
terutama limbah tekstil yang berbahan katun yang sangat baik untuk membersihkan dan juga
mengelap perabotan rumah tangga, kaca dan juga kendaraan. Selain itu bagi anda yang hobi
otomotif, limbah tekstil juga dapat anda manfaatkan untuk detailing dan melakukan poles
bodi kendaraan agar menjadi lebih kinclong dan juga bersih.
3. Mengasah kreativitas

Manfaat limbah tekstil lainnya adalah dapat mengasah kreativitas. Limbah tekstil dapat
digunakan sebagai pengasah kreativitas. Dengan adanya potongan-potongan limbah tektil
tersebut dapat menstimulusi kreativitas dari anak hingga segala usia untuk berkreasi membuat
sesuatu dari limbah tekstil tersebut. Terlebih lagi limbah tekstil biasanya juga memiliki corak
warna yang beragam dan juga menarik.
Hal ini tentu saja juga sangat baik untuk menstimulusi perkembangan anak-anak, agar
menjadi lebih baik dan juga menstimulasi untuk menjadi individu yang lebih kreatif lagi.
Individu yang kreatif tentu saja akan sangat membantu perkembangan kognitif dari anak dan
juga berguna untuk masa depan mereka.
Untuk mengasah kreativitas anak juga bisa dilakukan dengan c:

manfaat dongeng

manfaat menonton film

manfaat

Nah, begitulah beberapa manfaat dari limbah tekstil bagi krhidupan kita. Meskipun masih
tergolong sedikit, namun demikian, manfaat tersebut masih sangat baik untuk kita. Jadi, siapa
bilang kalau limbah tidak ada manfaatnya? Buktinya, limbah padat dari industri tekstil
tersebut bisa bermanfaat untuk kita semua kan?
Semoga artikel mengenai manfaat dari limbah tekstil ini dapat menambah wawasan anda

Contoh Pemanfaatan Limbah Untuk Kehidupan Sehari - Hari

Mendengar kata limbah tentu bayangan kita langsung melayang ke tumpukan


sampah yang berbau busuk dan membuat kita harus menutup hidung saat berada di
dekatnya. Namun sadarkah kita bahwa bagi sebagian orang yang bisa melihat
sesuatu dari sudut peluang bisnis, maka tumpukan limbah yang kotor dan bau
tersebut bisa disulap menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Contoh
pemanfaatan limbah untuk kehidupan sehari - hari dibawah ini bisa menjadi panduan
bagi kita dalam menangani serta mengolah limbah yang ada di sekitar kita.

CONTOH PEMANFAATAN LIMBAH UNTUK KEHIDUPAN SEHARI - HARI

1. DIBUAT MENJADI KOMPOS

Ini merupakan langkah umum yang sekarang ini banyak digalakkan oleh pemerintah.
Dengan memisahkan limbah organik dan tidak organik kemudian memproses limbah

organik menjadi kompos dan memanfaatkan kompos tersebut untuk emnyuburkan


lahan pekarangan rumah penduduk.

2. DIBUAT MENJADI KERTAS DAUR ULANG

Di era serba go green sekarang ini, segala sesuatu yang bersifat recycled akan
emndapat simpati dari masyarakat termasuk kertas daur ulang salah satunya. Kertas
daur ulang bisa dibuat dari limbah kertas

3. DIKUMPULKAN DAN DIJUAL

Biasanya ibu - ibu rumah tangga rajin mengumpulkan barang - barang yang sudah
tidak terpakai dan kemudian menjualnya di pemulung atau pengepul barang bekas

4. DIJUAL MELALUI GARAGE SALE

Garage sale adalah sebuah proses menjual barang bekas / barang yang sudah tidak
terpakai dengan harga yang sangat miring. Garage sale ini sekarang sedang menjadi
trend di kalangan masyarakat Indonesia saat ini

5. DIBUAT MENJADI ANEKA PERLENGKAPAN RUMAH

Limbah padat yang berupa serbuk kayu atau kayu biasanya bisa dijadikan sebagai
bahan untuk membuat aneka perlengkapan rumah tangga, seperti: meja, almari, dll

6. DIJADIKAN PAKAN TERNAK

Limbah rumah tangga yang berupa sisa nasi / makanan, sayuran, dll biasanya
dimanfaatkan sebagai makanan ternak / hewan peliharaan. Alasan inilah yang
mendasari mengapa masyarakat lebih memilih memelihara ayam / hewan ternak
lainnya

7 Manfaat Limbah Anorganik Bagi


Kehidupan

Advertisement

Limbah anorganik merupakan salah satu jenis limbah atau sampah yang berasal dari bahanbahan non organik, yang dibuat dan diproses menggunakan teknologi tertentu. Limbah
anorganik merupakan jenis limbah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah, sehingga apabila
dikubur di dalam tanah tidak akan menyatu dengan tanah dalam waktu bertahun-tahun. Saat
ini, limbah organik merupakan salah satu masalah serius tidak hanya di Indonesia namun juga
di dunia. Limbah anorganik ini dapat menyebabkan banyak sekali masalah, salah satunya
adalah bencana seperti banjir. Limbah anorganik yang sengaja atau tidak sengaja dibuang
secara sembarangan malahan akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan juga dapat
menyumbat saluran air, serta sungai.
Berikut ini adalah beberapa contoh limbah anorganik :

Botol plastik

Kasur dan springbed

Tas plastik

Semua bahan yang terbuat dari plastik

Kaleng minuman

Botol kaca

Kertas-kertas

Dan semua jenis barang serta limbah yang sulit terurai dengan tanah

Meskipun merupakan salah satu ancaman bagi lingkungan kita, namun ternyata limbah
anorganik sendiri saat ini sudah mulai diperhatikan manajemennya. Hal ini menyebabkan
limbah anorganik kini sudah berkurang ancamannya, karena sudah banyak limbah organik
yang ramah lingkungan dan data didaur ulang, sehingga dapat bermanfaat.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa manfaat penting dari limbah anorganik.
Berikut ini adalah beberapa diantaranya bagi manusia :
1. Sebagai bahan dasar kerajinan tangan
Saat ini, tangan-tangan kreatif dari warga negara Indonesia dan juga dunia sudah dapat mulai
melihat manfaat tersembunyi dari limbah atau sampah anorganik. Manfaat limbah anorganik
ini dapat digunakan untuk pembuatan kerajinan tangan atau yang sering kita kenal dengan
nama handycraft. Beberapa jenis kerajinan tangan yang berasal dari bahan limbah anorgank
itu sendiri ternyata juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi pula, dan malahan dapat
berkembang menjadi bisnis yang besar.

Hal ini dikarenakan tangan-tangan yang kreatif, maka bahan limbah anorganik tersebut bisa
disulap menjadi berbagai macam kerajinan dan juga kesenian. Bahan kerajinan tangan
lainnya juga dapat diperoleh dari :

manfaat rotan

manfaat pohon kelapa

manfaat

2. Untuk pembuatan bahan daur ulang


Limbah anorganik juga sering digunakan sebagai bahan daur ulang. Biasanya bahan yang
dibuat menjadi bahan daur ulang adalah sampah plastik, yang kemudian dapat dikumpulkan
untuk di daur ulang. Daur ulang sampah dan juga limbah plastik ini dapat mengurangi
penumpukan sampah serta limbah anorganik yang ada. Tentu saja akan sangat memiliki
pengaruh positif bagi kondisi lingkungan sekitar.
Bahan daur ulang lainnya juga terdapat pada :

manfaat getah karet

manfaat aluminium

manfaat serbuk gergaji kayu

3. Reusable
Reusable merupakan suatu istilah dimana suatu limbah atau barang yang sifatnya anorganik
tidak perlu dibuang. Itu artinya barang tersebut, akhirnya tidak akan menjadi limbah, namun
bermanfaat untuk digunakan kembali tanpa harus dibuang. Contonya adalah kardus bekas
barang elektronik. Apabila dibuang, tentu saja kardus tersebut akan menjadi salah satu limbah
anorganik yang dapat mengganggu lingkungan.
Namun manfaat limbah anorganik seperti kardus tersebut, ternyata bisa dimanfaatkan untuk
keperluan lain. Pada akhirnya kardus tersebut tidak akan menjadi sampah atau limbah,
melainkan dapat berguna bagi keperluan lainnya.
4. Sebagai mainan anak-anak
Nah, bagi yang memiliki anak kecil permainan anak-anak juga dapat anda buat dengan
memanfaatkan limpah anorganik. Anda dapat membuat kincir angin dari bekas gelas
minuman atau dapat membuat mobil-mobilan dari botol plastik. Tentu saja, selain dapat
mencegah menumpuknya limbah anorganik di lingkungan anda, hal ini sangat baik untuk
membantu anda dalam menghemat biaya dalam membeli mainan anak-anak yang mungkin
memiliki harga yang sangat tinggi.
Mainan anak-anak lainnya juga bisa menggunakan :

manfaat jeruk bali

manfaat lompat tali

manfaat buah pinang

5. Sebagai hiasan dan dapat mengasah kreativitas


sponsored links

Beberapa limbah anorganik yang diolah dengan kreativitas yang tinggi dapat menjadi hiasan
dan juga dapat meningkatkan kreativitas dari diri sendiri. Kreativitas merupakn suatu proses
yang dilakukan untuk menciptakan produk yang baru dan fresh, dengan adanya limbah
anorganik ini. Anda akan dapat meningkatkan kreativitas anda dan juga dapat menciptakan
suatu benda yang baru, yang tentunya berasal dari limbah anorganik.
Berbagai hiasan dari bentuk kreativitas ini juga didapatkan dari :

manfaat kayu stigi

manfaat kayu akasia

manfaat kayu jati

6. Menghasilkan uang
Manfaat limbah anorganik pun dapat menghasilkan uang. Selain dengan cara membuat
kerajinan tangan yang dapat anda jual sehingga menghasilkan uang, anda juga dapat menjual
botol serta barang bekas anda yang menjadi limbah anorganik. Limbah ini seperti koran
bekas, aki bekas dan lain-lainnya kepada pengepul barang bekas.
Hal ini tentu saja akan ditukar dengan kompensasi berupa uang tunai, yang meskipun
jumlahnya tidak seberapa, namun tetap saja hal ini dapat menguntungkan. Karena selain
dapat membersihkan lingkungan anda dari sampah anorganik, anda juga mendapatkan hasil
berupa uang.
7. Dilebur untuk kemudian dibuat menjadi barang lain
Beberapa sampah anorganik, seperti logam dan juga plastik merupakan salah satu limbah
yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Seperti diketahui, logam dapat dilebur kembali bersama
dengan logam lainnya. Logam yang dilebur ini kemudian akan menjadi logam cair, yang
dapat dibentuk menjadi bentuk baru. Contohnya saja, kumpulan dari besi tua dari pengepul,
dapat dibawa ke pabrik peleburang logam. Setelah dilebur dan ditambahkan beberapa bahan
kimia lainnya, manfaat besi yang sudah dilebur tersebut dapat menjadi besi baru yang dapat
digunakan lagi.
Itulah manfaat yang sangat baik dari limbah anorganik. Meskipun merupakan salah satu jenis
limbha yang dinilai dapat merusak lingkungan. Namun kita dapat mengurangi dampak

tersebut dengan cara memanfaatkan limbah anorganik tersebut sesuai dengan kemampuan
kita, dan juga sesuai dengan kreativitas kita tentunya.
Semoga artikel mengenai manfaat dari limbah anorganik ini dapat menambah wawasan anda,
dan menginspirasi anda untuk melakukan sesuatu dengan limbah anorganik di sekitar anda.

You might also like