You are on page 1of 10

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP


RETURN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN
KOMPONEN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012)
1

Chadina Ari Astiti, 1Ni Kadek Sinarwati, 2Nyoman Ari Surya Darmawan
Jurusan Akuntansi Program SI
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail : {chadinaariastiti@gmail.com, kadeksinar20@gmail.com,
arisuryadharmawan@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Cash ratio, Debt to Equity Ratio (DER) dan
Net Profit Margin (NPM) terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial dan simultan. Sampel yang digunakan adalah 10
perusahaan Otomotif dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini
menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas (Cash ratio, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin)
sedangkan variabel terikat yaitu return saham. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS (statistic Package for Social Science) for
windows versi 18.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial (1) Rasio Likuiditas (Cash Ratio) tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap return saham, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi X1 (Cash
Ratio) sebesar 0,462 > 0,05. (2) Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap return saham, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi Debt to Equity Ratio (X2) sebesar
0,030 < 0,05. (3) Rasio Profitabilitas (Net Profit Margin) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return
saham, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi Net Profit Margin (X3) sebesar 0,005 < 0,05. Dan
(4) Rasio Likuiditas (Cash Ratio), Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio), dan Rasio Profitabilitas (Net
Profit Margin) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham, hal tersebut ditunjukkan
dari tingkat signifikansi sebesar 0,033 < 0,05.
Kata kunci :

likuiditas (Cash Ratio), profitablitas (Net Profit Margin (NPM)), return saham, dan
solvabilitas (Debt to Equity Ratio (DER))

Abstract
This study aims to determine the effect of Cash Ratio, Debt to Equity Ratio (DER) and the net profit
margin (NPM) on stock returns Automotive companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) partially
and simultaneously. The samples used were 10 automotive companies listed in Indonesia Stock
Exchange (IDX). In this study using two variables: the independent variable (Cash ratio, Debt to Equity
Ratio and Net Profit Margin) while the dependent variable is the stock return. The method used in this
study is a multiple linear regression analysis using SPSS (statistical Package for Social Science) for
Windows version 18.0.
The results showed a partial (1) Liquidity Ratio (Cash Ratio) had no significant effect on stock
returns, it is shown on the significance level of X1 (Cash Ratio) of 0.462 > 0.05. (2) Solvency Ratio (Debt
to Equity Ratio) have a significant influence on stock returns, it is shown on the significance level of X2
(DER) of 0.030 < 0.05. (3) Profitability Ratios (Net Profit Margin) has a significant effect on stock returns,
it is shown on the significance level of X3 (NPM) of 0.005 < 0.05. And (4) Liquidity Ratio (Cash Ratio),
Solvency Ratio (Debt to Equity Ratio), and Profitability ratios (Net Profit Margin) simultaneously
significant effect on stock returns, it is shown on a significance level of 0.033 < 0.05.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
Keywords : liquidity (Cash Ratio), profitability (Net Profit Margin (NPM)), stock returns, and solvency
(Debt to Equity Ratio (DER))

PENDAHULUAN
Dalam
menjalankan
fungsi
ekonominya,
pasar
modal
sebagai
penyedia fasilitas untuk memindahkan dana
dari pihak yang memiliki kelebihan dana
(investor) kepada pihak yang membutuhkan
dana (emiten). Dengan menginvestasikan
kelebihan dana yang dimiliki, investor
berharap akan mendapatkan imbal hasil
return dari investasi yang dilakukannya.
Dengan memperdagangkan sahamnya di
pasar modal, maka perusahaan ddapat
memperoleh dana bagi kelangsungan
hidupnya. Tujuan para pemodal atau
investor menanamkan modalnya pada
sekuritas
saham
adalah
untuk
mendapatkan return (tngkat pengembalian)
yang tinggi tapi dengan tingkat resiko
tertenu atau mendapatkan return tertentu
dengan tingkat resiko yang rendah. Oleh
karena itu, dalam melakukan investasi
sekuritas saham investor akan lebih
menyukai
perusahaan
yang
dapat
memberikan return yang cenderung lebih
tinggi.
Menurut Irham Fahmi (2011:53), bagi
investor ada tiga rasio keuangan yang
paling dominan yang dijadikan rujukan
untuk melihat kondisi kinerja suatu
perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Ketiga
rasio ini secara umum selalu menjadi
perhatian investor karena secara dasar
dianggap
sudah
merepresentatifkan
analisis awal tentang kondisi suatu
perusahaan. Rasio luikuiditas mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Dalam
penelitian ini, rasio likuiditas diakili oleh
cash ratio. Cash ratio merupakan rasio
yang menunjukkan posisi kas yang dapat
menutupi hutang lancar, dengan kata lain
cash
ratio
merupakan
rasio
yang
menggambarkan kemampuan kas yang
dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar
tahun yang bersangkutan (Sawir, Agnes,
2009). Rasio solvabilitas merupakan rasio
yang menunjukkan bagaimana perusahaan
mampu untuk mengelola utangnya dalam

rangka memperoleh keuntungan dan juga


mampu untuk melunasi kembali utangnya.
Dalam penelitian ini, rasio solvabilitas
diwakili oleh Debt to Equity Ratio (DER)
merupakan indikasi kekayaan terhadap
pendanaan hutang yang relatif digunakan
terhadap pendanaan ekuitas (Van Home
dan
Wachowich,
1997:156).
Rasio
profitabilitas adalah bermanfaat untuk
menunjukkan keberhasilan perusahaan di
dalam menghasilkan keuntungan. Dalam
penelitian ini, rasio profitabilitas diwakili
oleh Net Profit Margin (NPM) yaitu rasio
yang menggambarkan besarnya laba bersih
yang diperoleh oleh perusahaan pada
setiap penjualan yang dilakukan.
Beberapa penelitian sebelumnya yang
berkaitan
tentang
pengaruh
kinerja
keuangan perusahaan terhadap return
saham diantaranya telah dilakukan oleh
Habibah (2009) membuktikan bahwa
secara parsial variabel Debt to Equity Ratio
(DER) dan Net Profit Margin (NPM)
berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Secara simultan variabel Debt to
Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin
(NPM) berpengaruh signifikan terhadap
return saham. Penelitian sejenis dilakukan
oleh Adib Rachmawan (2011) membuktikan
bahwa secara simultan Debt to Equity Ratio
(DER) dan Net Profit Margin (NPM)
berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Secara parsial yang berpengaruh
signifikan terhadap return saham yaitu Net
Profit Margin (NPM). Anggraini (2009)
membuktikan bahwa secara simultan
variabel Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Secara parsial Debt to Equity Ratio
(DER) berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
Berbeda dengan penelitian Marpaung
(2011)
membuktikan
bahwa
secara
simultan variabel Debt to Equity Ratio
(DER) dan Net Profit Margin (NPM) tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
return saham. Secara parsial variabel Debt
to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin
(NPM)
tidak
mempunyai
pengaruh
signifikan terhadap return saham. Mauzar

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
Albari (2007) membuktikan secara simultan
variabel Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Secara parsial variabel Debt to
Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian
tersebut, membuktikan bahwa masih
adanya
ketidak
konsistenan
hasil
penelitian-penelitian terdahulu. Hal ini
mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
kinerja keuangan terhadap return saham
dengan rasio keuangan likuiditas (cash
ratio), rasio solvabilitas (Debt to Equity
Ratio (DER)), rasio profitabilitas (Net Profit
Margin (NPM)).
Berdasarkan latar belakang tersebut
diatas, peneliti tertarik untuk meneliti
tentang Pengaruh Kinerja Keuangan
Perusahaan Terhadap Return Saham
(Studi Pada Perusahaan Otomotif dan
Komponen di Bursa Efek Indonesia Tahun
2010-2012). Berbagai macam jenis sektor
usaha yang terdaftar di bursa efek
Indonesia,
salah
satunya
adalah
perusahaan di bidang sektor Otomotif dan
Komponen. Dunia Otomotif dan Komponen
semakin lama semakin marak dan
mengalami kemajuan, hal ini dapat terlihat
dengan bermunculannya inovasi-inovasi
baru untuk menarik dan memenuhi
kebutuhan konsumen. Di Indonesia sendiri
perkembangan
dunia
Otomotif
dan
Komponen
semakin
pesat.
Banyak
produsen Otomotif dan Komponen dunia
menanamkan investasi besar di Indonesia.
Indonesia yang katanya belum bisa pulih
kondisi ekonominya pasca krisis 1998
ternyata tidak mengurangi daya beli
sehingga pasar negeri ini masih memikat
produsen Otomotif dan Komponen hingga
sekarang. Perusahaan Otomotif dan
Komponen berjumlah 12 perusahaan.
Dalam penelitian ini, ada 10 perusahaan
yang sesuai dengan kriteria untuk diuji
kinerja
keuangannya.
Peneliti
menggunakan perusahaan Otomotif dan
Komponen
karena
berbeda
dengan
penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu
dalam segi dimensi objek dan dalam segi
dimensi tahun penelitiannya.

Kinerja dipergunakan manajemen


untuk melakukan penilaian secara periodik
mengenai efektifitas operasional suatu
perusahaan, bagian perusahaan dan
karyawan berdasarkan sasaran, standar
dan kriteria yang telah ditetapkan. Kinerja
perusahaan adalah suatu ussaha formal
yang dilaksanakan perusahaan untuk
mengevaluasi efisien dan efektivitas dari
aktifitas
perusahaan
yang
telah
dilaksanakan pada periode waktu tertentu.
Kinerja keuangan adalah kemampuan
perusahaan
dalam
mengelola
dan
mengendalikan
sumberdaya
yang
dimilikinya (IAI, 2007).
Pentingnya
pengukuran
kinerja
perusahaan dapat dijelaskan dengan dua
teori yaitu agency theory (teori keagenan)
dan signalling theory (teori pensignalan).
Pada teori keagenan dijelaskan bahwa
pada sebuah perusahaan terdapat dua
pihak yang saling berinteraksi, yaitu pemilik
perusahaan (pemegang saham) dan
manajemen perusahaan. Pemilik lebih
return,
sedangkan
memaksimumkan
manajer mempunyai kebutuhan psikologis
dan ekonomi yang luas. Alijoyo dan Zaini
(2004) menyatakan bahwa pemisahan
fungsi eksekutif dan fungsi pengawasan
pada teori keagenan menciptakan checks
sehingga
terjadi
and
balances,
independensi yang sehat bagi para manajer
untuk menghasilkan kinerja perusahaan
yang maksimum dan return yang memadai
bagi para pemegang saham. signalling
theory (teori pensignalan) membahas
bagaimana
seharusnya
signal-signal
keberhasilan atau kegagalan manajemen
(agen)
disampaikan
kepada
pemilik
(principal).
Teori
signal
merupakan
pemberian
signal
dilakukan
oleh
manajemen untuk mengurangi informasi
asimetris. Signal baik akan direspon
dengan baik pula oleh pihak luar. Investor
hanya akan menginvestasikan modalnya
jika perusahaan mampu memberikan
tingkat pengembalian (return) atas modal
yang
diinvestasikan
lebih
besar
dibandingkan ditempat lain. Untuk itu,
perhatian investor diarahkan pada kinerja
keuangan perusahaan yang tercermin dari
laporan
keuangan
yang
diterbitkan
perusahaan.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
Laporan
keuangan
merupakan
gambaran mengenai pos-pos keuangan
perusahaan yang diperoleh dalam suatu
periode. Secara umum, laporan keuangan
yang disajikan terdiri dari neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan modal,laporan
arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan (Kasmir, 2010:67).
Menurut Irham Fahmi (2011:44), rasio
disebut sebagai perbandingan jumlah dari
satu jumlah dengan jumlah lainnya dengan
melihat perbandingannya dengan harapan
nantinya akan ditemukan jawaban yang
selanjutnya itu dijadikan bahan kajian untuk
dianalisis dan diputuskan. Rasio keuangan
dipergunakan oleh pihak manajemen
perusahaan untuk membandingkan rasio
pada saat sekarang dengan rasio pada saat
yang akan datang. Adapun bagi investor
adalah membandingkan rasio keuangan
satu
perusahaan/
industri
dengan
perusahaan/ industri lain yang sejenis
dengan maksud bisa memberikan suatu
analisis
perbandingan
yang
memperlihatkan perbedaan dalam kinerja
keuangan.
Menurut
Ahmad
Kamaruddin
(2004:17), pasar modal merupakan sarana
pembentuk modal dan akumulasi dana
yang diarahkan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pegarahan
dana
menunjang
pembiayaan
pembangunan nasional. Pasar modal
disebut juga pasar saham (the stock
market), karena yang diperjualbelikan lebih
banyak saham daripada obligasi (Kasmir,
2010:62).
Salah
satu
tujuan
investor
berinvestasi adalah untuk mendapatkan
return (Ang, 1997:202). Menurut Samsul
(2006:291), return adalah pendapatan yang
dinyatakan dalam persentase dari modal
awal investasi. Pendapatan investasi dalam
saham ini merupakan keuntungan dari jual
beli saham, dimana jika untuk disebut
capital gain jika rugi disebut capital loss.
Menurut Jogiyanto (2009:199), return
saham dibagi menjadi dua yaitu return
realisasian dan return ekspektasian. Return
realisasian merupakan yang telah terjadi
yang dihitung berdasarkan data historis,
sedangkan return ekspektasi merupakan

yang diharapkan oleh investor akan


diperoleh oleh investor dimasa mendatang.
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka rumusan masalah yang dibahas
dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah
cash ratio berpengaruh secara parsial
terhadap return saham pada Perusahaan
Otomotif dan Komponen di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010-2012? (2) Apakah
debt to equity ratio (DER) berpengaruh
secara parsial terhadap return saham pada
Perusahaan Otomotif dan Komponen di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012?
(3) Apakah net profit margin (NPM)
berpengaruh secara parsial terhadap return
saham pada Perusahaan Otomotif dan
Komponen di Bursa Efek Indonesia Tahun
2010-2012? (4) Apakah cash ratio, debt to
equity ratio (DER), dan net profit margin
(NPM) berpengaruh secara simultan
terhadap return saham pada Perusahaan
Otomotif dan Komponen di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010-2012?

METODE
Penelitian ini termasuk dalam jenis
penelitian terapan, yaitu untuk menerapkan
semua teori yang paling tepat atas keadaan
pada saat itu. Dari sifatnya, penelitian ini
termasuk penelitian dokumenter. Dari
sifatnya, bentuk penelitian ini adalah studi
kausalitas yang mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih,
juga menunjukkan arah hubunggan antara
variabel bebas dan variabel terikat.
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan Otomotif dan Komponen yang
menyajikan laporan keuangan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) berturut-turut selama
tahun 2010-2012. Sedangkan sampel
penelitian ini ditentukan dengan metode
purposive sampling. Dalam penelitian ini,
terdapat 10 perusahaan yang menjadi
sampel dalam penelitian.
Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: (1) Variabel terikat
atau dependen (Y), merupakan variabel
yang dipengaruhi variabel bebas atau
independen (X). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat atau dependen
adalah return saham (Y). (2) Variabel bebas
atau independen (X), merupakan variabel

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
yang mempengaruhi variabel terikat atau
dependen (Y). Adapun variabel bebas
independen meliputi rasio likuiditas (cash
ratio) (X1), rasio solvabilitas (debt to equity
ratio (DER) (X2), dan rasio profitabilitas (net
profit margin (NPM) (X3).
Cash ratio merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan kas yang
dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar
tahun yang bersangkutan. Cash ratio dapat
dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Cash Ratio

Kas+Setara Kas
Hutang lancar

(1)

Debt
to
equity
ratio
(DER)
menggambarkan sampai sejauh mana
modal pemilik dapat menutupi hutanghutang kepada pihak luar dan merupakan
rasio yang mengukur hingga sejauh mana
perusahaan dibiayai dari hutang. Debt to
equity ratio (DER) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
Debt to Equity ratio

Total Hutang
(2)
Modal

Net
profit
margin
(NPM)
menggabarkan besarnya laba bersih yang
diperoleh oleh perusahaan pada setiap
penjualan yang dilakukan. Semakin tinggi
rasio ini, semakin baik kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dari penjualan. Net profit margin
(NPM)
dapat
dihitung
dengan
menggunakan rumus:
Net Profit Margin
Laba Bersih Setelah Pajak
Penjualan

(3)

Jenis data yang digunakan dalam


penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain) (Sugiyono, 2003).
Data sekunder umumnya berupa bukti,
catatan atau laporan historis. Penelitian ini
menggunakan data sekunder berupa data
kuantitatif, yaitu berupa data laporan

keuangan
perusahaan-perusahaan
Otomotif dan Komponen.
Data dalam penelitian ini digolongkan
dalam kategori data sekunder. Data
sekunder diperoleh secara tidak langsung
dari objek penelitian (Sugiyono, 2003).
Biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga
tertentu dan melalui tahap pengujian
validitas dan reliabilitas, sehingga peneliti
bisa langsung memanfaatkannya. Karena
data yang digunakan adalah data dari
catatan-catatan dan data-data keuangan di
perusahaan. Oleh karena itu, dalm
penelitian ini teknik pengamilan data
menggunakan teknik dokumentasi, yaitu
pengambilan
data
dengan
cara
engumpulkan catatan-catatan yang menjadi
bahan penelitian (Firdaus, 2004).
Teknis dalam analisis data penelitian
ini menggunakan uji asumsi klasik. Uji
asumsi klasik merupakan pengujian untuk
memperoleh model analisis persamaan
regresi linier berganda yang tidak bias dan
efisien, maka data dalam penelitian ini
harus memenuhi uji asumsi klasik.
Uji multikolonieritas, untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi multikolonieritas. Untuk mendeteksi
ada tidaknya gejala multikolonieritas
dengan cara melihat antar variabel
independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya diatas 0,90), dan melihat nilai
cut off (memisahkan yang umum dipakai
untuk
menunjukkan
adanya
multikolonieritas yaitu nilai tolerance < 0,10
atau nilai VIF > 10.
Uji autokorelasi, untuk menguji
apakah model regresi linier berganda ada
korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi, dinilai telah
terjadi masalah autokorelasi. Model regresi
yang baik adalah bebas dari autokorelasi
dan dideteksi dengan Run Test untuk
melihat apakah data residual terjadi secara
random atau tidak.
Uji Heteroskedastisitas, untuk menguji
model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Model regresi yang baik
adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
heteroskedastisitas.
Penelitian
ini
menggunakan metode chart (diagram
scatterplot).
Uji normalitas, untuk menguji apakah
dalam model regresi variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal.
Pengujian normalitas dilakukan terhadap
nilai unstandardized residual dari model
regresi dengan menggunakan uji one
sample kolmogorov-smirnov test. Jika
tingkat probabilitas signifikan pada 0,05
berarti H0 ditolak atau distribusi data tidak
normal. Sebaliknya, jika tingkat probabilitas
lebih dari 0,05 distribusi data adalah
normal.
Analisis ini merupakan model yang
digunakan untuk menganalisis pengaruh
lebih dari satu variabel independen
terhadap
satu
variabel
dependen.
Pengolahan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan bantuan SPSS (statistical
product and service solutions). Dalam
penelitian ini, model analisis regresi linier
berganda dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Y a+b1 X1 +b2 X2+b3 X3 +e
(4)
Dimana:
Y: Return saham
a: Intercept
X1: Rasio likuiditas (cash ratio)
X2: Rasio solvabilitas (debt to equity ratio)
X3: Rasio profitabilitas (net profit margin)
B1, b2, b3: Koefisien regresi X1, X2, X3
e: Besaran nilai residu (standar error)
Uji t statistik, digunakan untuk
mengetahui pengaruh dari masing-masing
variabel independen terhadap variabel
dependen secara parsial. Pada taraf
signifikansi () = 5% dan derajat kebebasan
atau degree of freedom (df) = n-k-1, yang
mana n adalah jumlah sampel dan k adalah
banyaknya variabel independen, maka
akan diperoleh besarnya nilai t tabel.
Uji f statistik, digunakan untuk menguji
pengaruh dari seluruh variabel bebas
secara bersama-sama terhadap variabel
terikat.
Koefisien determinasi, digunakan baik
secara parsial (r) maupun secara bersamasama (R2), yaitu uuntuk mengukur
seberapa besar variabel bebas (Xi)

memberikan kontribusi
variabel terikat (Yi).

pengaruh

pada

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji multikolonieritas dapat diketahui
bahwa VIF untuk cash ratio 1,504; debt to
equity ratio (DER) 1,700; dan net profit
margin (NPM) 1,990; dan nilai tolerance
cash ratio 0,665; debt to equity ratio (DER)
0,588; dan net profit margin (NPM) 0,502.
Berdasarkan nilai VIF dan tolerance, dapat
dilihat bahwa semua nilai VIF tidak lebih
dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari
0,10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada
multikolonieritas
antar
variabel
independen dalam model regresi.
Uji autokorelasi dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai test adalah
235.63147 dengan probabilitas 0,353
signifikan pada 0,05 yang berarti tidak
terjadi autokorelasi antar nilai residual.
Uji
heteroskedastisitas
dalam
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
berdasarkan grafik scatterplot, terdapat
pola penyebaran titik-titik diatas dan
dibawah 0 pada sumbu Y, tidak membentuk
pola tertentu (bergelombang, melebar,
kemudian
menyempit),
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.

Gambar 1. Grafik Scatterplot


Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan uji one sample kolmogorovsmirnov test terhadap nilai residual dari
model regresi, diperoleh nilai asymptotic
significance sebesar 0,235 lebih besar dari
0,05 (0,235 > 0,05). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

Tabel 1. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Uji Parsial


Model

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
-2776.82
1308.85
Cash Ratio (X1)
-931.10
1246.99
DER (X2)
1559.80
678.12
NPM (X3)
24255.24
7925.48
a. Dependent Variable : Return Saham
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
telah dilakukan, maka model penelitian
yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Y= -2776,8 931,1 cash ratio +
1559,8 DER + 24255,2 NPM. Arti dari
persamaan ini adalah: (1) Konstanta
sebesar -776,8 menyatakan bahwa jika
variabel independen yaitu cash ratio, debt
to equity ratio (DER), dan net profit margin
(NPM) dianggap konstan, maka return
saham sebesar -2776,8. (2) Koefisien
regresi cash ratio sebesar -931,1
menyatakan bahwa cash ratio berpengaruh
negatif terhadap return saham, artinya jika
cash ratio meningkat sebesar 1 satuan
maka return saham akan menurun sebesar
-931,1 satuan dengan asumsi variabel
bebas lainnya konstan. (3) Koefisien regresi
debt to equity ratio (DER) sebesar 1559,8
menyatakan bahwa debt to equity ratio
(DER) berpengaruh positif terhadap return
saham yang artinya jika debt to equity ratio
(DER) meningkat sebesar 1 satuan, maka
return saham akan meningkat sebesar
1559,8 satuan dengan asumsi variabel
bebas lainnya konstan. (4) Koefisien regresi
net profit margin (NPM) sebesar 24255,2
menyatakan bahwa net profit margin (NPM)
berpengaruh positif terhadap return saham
yang artinya jika net profit margin (NPM)
meningkat sebesar 1 satuan, maka return
saham akan meningkat sebesar 24255,2
satuan dengan asumsi variabel bebas
lainnya konstan.
Pengaruh Cash Ratio Terhadap Return
Saham
Berdasarkan
tabel
1
diatas,
menunjukkan bahwa cash ratio mempunyai
t hitung bertanda negatif sebesar -0,747
dengan probabilitas sebesar 0,462. Ini

Standardized
Coefficients
Beta
-.152
.499
.718

T
-2.122
-.747
2.300
3.060

Sig.
.044
.462
.030
.005

menunjukkan bahwa p value (0,462) >


tingkat signifikansi 5%, sehingga H1 tidak
dapat diterima yang artinya cash ratio tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap return saham.
Hasil pengujian hipotesis pertama (H1)
secara parsial cash ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham pada
Perusahaan Otomotif dan Komponen yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Hermin
Kurniawati
(2008)
yang
membuktikan bahwa secara parsial cash
ratio berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Angga Sabarudin Prawira (2012) yang
membuktikan bahwa secara parsial cash
ratio tidak berpengaruh signifkan terhadap
return saham.
Pengaruh Debt To Equity Ratio Terhadap
Return Saham
Berdasarkan
tabel
1
diatas,
menunjukkan bahwa debt to equity ratio
(DER) mempunyai t hitung yang bertanda
positif sebesar 2,300 dengan probabolitas
sebesar 0,030. Hal tersebut ditunjukkan
dari tingkat signifikansi 0,030 < 0,05,
sehingga H2 dapat diterima yang artinya
secara parsial debt to equity ratio (DER)
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap return saham.
Hasil pengujian hipotesis kedua (H2)
menunjukkan bahwa debt to equity ratio
(DER) terbukti mempunyai pengaruh
signifikan terhadap return saham pada
Perusahaan Otomotif dan Komponen yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hasil penelitian ini sejalan dengan

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
profit margin (NPM) berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3)
menunjukkan bahwa net profit margin
(NPM) terbukti mempunyai pengaruh
signifikan terhadap return saham pada
Perusahaan Otomotif dan Komponen yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Habibah (2009) dan Adib Rachmawan
(2011) yang membuktikan bahwa secara
parsial
net
profit
margin
(NPM)
berpengaruh signifikan terhadap return
saham.

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh


Habibah (2009) dan Anggraini (2009)
memperoleh hasil bahwa secara parsial
variabel debt to equity ratio (DER)
berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
Pengaruh Net Profit Margin (Npm)
Terhadap Return Saham
Berdasarkan
tabel
1
diatas,
menunjukkan bahwa net profit margin
(NPM) mempunyai thitung bertanda positif
sebesar 3,060 dengan probabilitas sebesar
0,005. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat
signifikansi 0,005 < 0,05, sehingga H3 dapat
diterima yang artinya secara parsial net

Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Uji Simultan


Model

dimension

R
.530a

R
Adjusted R Std. Error of
Square
Square
the Estimate
.280
.197 1957.72663

Durbin-Watson
3.116

a. Predictors: (Constant), Cash Ratio, DER, NPM


Model
1

Regression
Residual

Sum of
Squares
3.883E7

Df

9.965E7

Mean
Square
1.294E7

F
3.377

Sig.

.033a

26 3832693.545

Total
1.385E8
29
a. Predictors: (Constant), Cash Ratio, DER, NPM
Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity
Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm)
Terhadap Return Saham
Berdasarkan
tabel
2
diatas,
menunjukkan
bahwa
hasil
uji
F
mendapatkan tingkat signifikansi sebesar
0,033. Dari hasil penelitian yang dilakukan,
menunjukkan hasil bahwa cash ratio, debt
to equity ratio (DER), net profit margin
(NPM) secara bersama-sama (simultan)
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
return saham. Hal tersebut ditunjukkan
bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,033 <
0,05.
Besarnya pengaruh variabel bebas
yang terdiri dari cash ratio (X1), debt to
equity ratio (DER) (X2), net profit margin
(NPM)
(X3)
secara
bersama-sama

terhaddap return saham (Y) ditunjukkan


pada besarnya koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,280 atau 28%, sisanya sebesar
72% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Hasil pengujian hipotesis keempat
(H4) menunjukkan bahwa H4 diterima yang
artinya cash ratio, debt to equity ratio
(DER), net profit margin (NPM) secara
bersama-sama
(simultan)
mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return
saham. Rasio keuangan yang terdiri dari
rasio likuiditas (cash ratio), rasio solvabilitas
(debt to equity ratio (DER)), dan rasio
profitabilitas (net profit margin (NPM)) dapat
memberikan keyakinan terhadap para
investor untuk memiliki saham perusahaan
tersebut yang nantinya dapat maningkatkan
return saham dimasa yang akan datang.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan, maka kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah:
1) secara parsial terhadap variabel bebas
(independent variable) yaitu rasio likuiditas
(cash ratio) menunjukkan tidak adanya
pengaruh signifikan terhadap return saham
pada Perusahaan Otomotif dan Komponen
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2010 sampai dengan tahun
2012, rasio solvabilitas (debt to equity ratio
(DER)), dan rasio profitabilitas (net profit
margin (NPM)) menunjukkan adanya
pengaruh signifikan terhadap return saham
pada Perusahaan Otomotif dan Komponen
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2010 sampai dengan tahun
2012. 2) secara simultan, terhadap variabel
bebas (independent variable) yaitu rasio
likuiditas (cash ratio), rasio solvabilitas
(debt to equity ratio (DER)), dan rasio
profitabilitas (net profit margin (NPM))
menunjukkan adanya pengaruh signifikan
terhadap return saham pada Perusahaan
Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010
sampai dengan tahun 2012.
Penelitian
ini
masih
memiliki
keterbatasan, diantaranya yaitu penelitian
ini hanya terbatas pada informasi internal
perusahaan dengan menggunakan alat
pengukuran kinerja keuangan dan waktu
pengujian hanya dilakukan pada tiga
periode yaitu 2010-2012. Maka dari itu,
disarankan agar penelitian menggunakan
sampel dengan jumlah yang lebih banyak
agar memperoleh hasil yang lebih baik.
Bagi investor, sebaiknya memperhatikan
faktor-faktor lain seperti manajemen
perusahaan dan kondisi ekonomi makro
pada umumnya. Penelitian berikutnya,
sebaiknya dilakukan dengan metode
analisis yang berbeda dan periode
penelitian yang lebih panjang sehingga
dihasilkan tingkat generalisasi yang tinggi
pada hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Adib Rachmawan. 2011. Pengaruh Rasio
Keuangan Dan Variabel Makro

Terhadap Return Yang Diterima Oleh


Pemegang Saham. Tesis tidak
diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga.
Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-Dasar
Manajemen Investasi Dan Fortofolio.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Alijoyo, Antonius dan Subarto Zaini, 2004.
Komisaris Independen: Penggerak
Praktek GCG di Perusahaan. Jakarta:
PT. Indeks kelompok gramedia.
Andriyani, Maria. 2008. Analisis Pengaruh
Cash Ratio, Debt To Equity Ratio,
Insider
Ownership,
Investment
Opportunity Set dan Profitability
Terhadap Kebijakan Dividen (Studi
Empiris pada perusahaan Automotive
di Bursa Efek Indonesia Periode
Tahun 2004-2006). Tesis Program
Pasca
Sarjana.
Semarang:
Universitas Diponegoro.
Anggraini, Dyah Ayu. 2009. Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Return
Saham
(Studi
Empiris
pada
Perusahaan
Manufaktur
yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).
Skripsi tidak diterbitkan. Malang:
Universitas.
Brigham. 1983. Fundamental Financial
Management. Mc.Graw-Hill.
Chandrasari, Ratna, dan Zuhrotun. 2006.
Keinformatifan Laba di Pasar Obligasi
dan Saham: Uji Liquidation Option
Hypothesis. Simposium Nasional
Akuntansi IX. Padang.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja
Keuangan. Bandung: CV. Alfabeta.
Habibah. 2009. Pengaruh Debt to Equity
Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan
Net Profit Margin (NPM) terhadap
return saham pada Perusahaan
Manufaktur yang listing di BEI periode
2005-2007. Universitas
Negeri
Malang.
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisis
Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi
Kesatu. Cetakan Ketiga. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen
Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan
Kedua. Jakarta: Kencana.
Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar
Pembelajaran
Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE.
Rusdin. 2008. Pasar Modal : Teori,
Masalah, dan Kebijakan dalam
Praktik. Bandung: ALFABETA.
Saepudin. 2008. Pengaruh Antara Rasio
Profitabilitas
dan
Investment
Opportunity Set Terhadap Harga
Saham Perusahaan yang Terdaftar di
BEI tahun 2005 sampai 2007.
Simposium Nasional XI.
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal Dan
Manajemen Portofolio. Surabaya:
Erlangga.
Sartono,
Agus.
2001.
Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi
Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan
Pasar Modal, Edisi Ke-5. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Sundjaja, Ridwan S dan Inge Barlian.
Manajemen Keuangan II. Edisi
Kedua. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: CV. Alfabeta.
Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis
atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Syamsuddin, Lukman, 2004. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Wahyono, Hadi. 2002. Komperasi Kinerja
Perusahaan Bank dan Asuransi Studi
Empiris di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Riset Ekonomi dan Manajemen, Vol.2
No.2, Mei 2002.

You might also like