Professional Documents
Culture Documents
Chadina Ari Astiti, 1Ni Kadek Sinarwati, 2Nyoman Ari Surya Darmawan
Jurusan Akuntansi Program SI
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail : {chadinaariastiti@gmail.com, kadeksinar20@gmail.com,
arisuryadharmawan@yahoo.com}@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Cash ratio, Debt to Equity Ratio (DER) dan
Net Profit Margin (NPM) terhadap return saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial dan simultan. Sampel yang digunakan adalah 10
perusahaan Otomotif dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini
menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas (Cash ratio, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin)
sedangkan variabel terikat yaitu return saham. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS (statistic Package for Social Science) for
windows versi 18.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial (1) Rasio Likuiditas (Cash Ratio) tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap return saham, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi X1 (Cash
Ratio) sebesar 0,462 > 0,05. (2) Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap return saham, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi Debt to Equity Ratio (X2) sebesar
0,030 < 0,05. (3) Rasio Profitabilitas (Net Profit Margin) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return
saham, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi Net Profit Margin (X3) sebesar 0,005 < 0,05. Dan
(4) Rasio Likuiditas (Cash Ratio), Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio), dan Rasio Profitabilitas (Net
Profit Margin) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham, hal tersebut ditunjukkan
dari tingkat signifikansi sebesar 0,033 < 0,05.
Kata kunci :
likuiditas (Cash Ratio), profitablitas (Net Profit Margin (NPM)), return saham, dan
solvabilitas (Debt to Equity Ratio (DER))
Abstract
This study aims to determine the effect of Cash Ratio, Debt to Equity Ratio (DER) and the net profit
margin (NPM) on stock returns Automotive companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) partially
and simultaneously. The samples used were 10 automotive companies listed in Indonesia Stock
Exchange (IDX). In this study using two variables: the independent variable (Cash ratio, Debt to Equity
Ratio and Net Profit Margin) while the dependent variable is the stock return. The method used in this
study is a multiple linear regression analysis using SPSS (statistical Package for Social Science) for
Windows version 18.0.
The results showed a partial (1) Liquidity Ratio (Cash Ratio) had no significant effect on stock
returns, it is shown on the significance level of X1 (Cash Ratio) of 0.462 > 0.05. (2) Solvency Ratio (Debt
to Equity Ratio) have a significant influence on stock returns, it is shown on the significance level of X2
(DER) of 0.030 < 0.05. (3) Profitability Ratios (Net Profit Margin) has a significant effect on stock returns,
it is shown on the significance level of X3 (NPM) of 0.005 < 0.05. And (4) Liquidity Ratio (Cash Ratio),
Solvency Ratio (Debt to Equity Ratio), and Profitability ratios (Net Profit Margin) simultaneously
significant effect on stock returns, it is shown on a significance level of 0.033 < 0.05.
PENDAHULUAN
Dalam
menjalankan
fungsi
ekonominya,
pasar
modal
sebagai
penyedia fasilitas untuk memindahkan dana
dari pihak yang memiliki kelebihan dana
(investor) kepada pihak yang membutuhkan
dana (emiten). Dengan menginvestasikan
kelebihan dana yang dimiliki, investor
berharap akan mendapatkan imbal hasil
return dari investasi yang dilakukannya.
Dengan memperdagangkan sahamnya di
pasar modal, maka perusahaan ddapat
memperoleh dana bagi kelangsungan
hidupnya. Tujuan para pemodal atau
investor menanamkan modalnya pada
sekuritas
saham
adalah
untuk
mendapatkan return (tngkat pengembalian)
yang tinggi tapi dengan tingkat resiko
tertenu atau mendapatkan return tertentu
dengan tingkat resiko yang rendah. Oleh
karena itu, dalam melakukan investasi
sekuritas saham investor akan lebih
menyukai
perusahaan
yang
dapat
memberikan return yang cenderung lebih
tinggi.
Menurut Irham Fahmi (2011:53), bagi
investor ada tiga rasio keuangan yang
paling dominan yang dijadikan rujukan
untuk melihat kondisi kinerja suatu
perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Ketiga
rasio ini secara umum selalu menjadi
perhatian investor karena secara dasar
dianggap
sudah
merepresentatifkan
analisis awal tentang kondisi suatu
perusahaan. Rasio luikuiditas mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Dalam
penelitian ini, rasio likuiditas diakili oleh
cash ratio. Cash ratio merupakan rasio
yang menunjukkan posisi kas yang dapat
menutupi hutang lancar, dengan kata lain
cash
ratio
merupakan
rasio
yang
menggambarkan kemampuan kas yang
dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar
tahun yang bersangkutan (Sawir, Agnes,
2009). Rasio solvabilitas merupakan rasio
yang menunjukkan bagaimana perusahaan
mampu untuk mengelola utangnya dalam
METODE
Penelitian ini termasuk dalam jenis
penelitian terapan, yaitu untuk menerapkan
semua teori yang paling tepat atas keadaan
pada saat itu. Dari sifatnya, penelitian ini
termasuk penelitian dokumenter. Dari
sifatnya, bentuk penelitian ini adalah studi
kausalitas yang mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih,
juga menunjukkan arah hubunggan antara
variabel bebas dan variabel terikat.
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan Otomotif dan Komponen yang
menyajikan laporan keuangan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) berturut-turut selama
tahun 2010-2012. Sedangkan sampel
penelitian ini ditentukan dengan metode
purposive sampling. Dalam penelitian ini,
terdapat 10 perusahaan yang menjadi
sampel dalam penelitian.
Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: (1) Variabel terikat
atau dependen (Y), merupakan variabel
yang dipengaruhi variabel bebas atau
independen (X). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat atau dependen
adalah return saham (Y). (2) Variabel bebas
atau independen (X), merupakan variabel
Kas+Setara Kas
Hutang lancar
(1)
Debt
to
equity
ratio
(DER)
menggambarkan sampai sejauh mana
modal pemilik dapat menutupi hutanghutang kepada pihak luar dan merupakan
rasio yang mengukur hingga sejauh mana
perusahaan dibiayai dari hutang. Debt to
equity ratio (DER) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
Debt to Equity ratio
Total Hutang
(2)
Modal
Net
profit
margin
(NPM)
menggabarkan besarnya laba bersih yang
diperoleh oleh perusahaan pada setiap
penjualan yang dilakukan. Semakin tinggi
rasio ini, semakin baik kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dari penjualan. Net profit margin
(NPM)
dapat
dihitung
dengan
menggunakan rumus:
Net Profit Margin
Laba Bersih Setelah Pajak
Penjualan
(3)
keuangan
perusahaan-perusahaan
Otomotif dan Komponen.
Data dalam penelitian ini digolongkan
dalam kategori data sekunder. Data
sekunder diperoleh secara tidak langsung
dari objek penelitian (Sugiyono, 2003).
Biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga
tertentu dan melalui tahap pengujian
validitas dan reliabilitas, sehingga peneliti
bisa langsung memanfaatkannya. Karena
data yang digunakan adalah data dari
catatan-catatan dan data-data keuangan di
perusahaan. Oleh karena itu, dalm
penelitian ini teknik pengamilan data
menggunakan teknik dokumentasi, yaitu
pengambilan
data
dengan
cara
engumpulkan catatan-catatan yang menjadi
bahan penelitian (Firdaus, 2004).
Teknis dalam analisis data penelitian
ini menggunakan uji asumsi klasik. Uji
asumsi klasik merupakan pengujian untuk
memperoleh model analisis persamaan
regresi linier berganda yang tidak bias dan
efisien, maka data dalam penelitian ini
harus memenuhi uji asumsi klasik.
Uji multikolonieritas, untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi multikolonieritas. Untuk mendeteksi
ada tidaknya gejala multikolonieritas
dengan cara melihat antar variabel
independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya diatas 0,90), dan melihat nilai
cut off (memisahkan yang umum dipakai
untuk
menunjukkan
adanya
multikolonieritas yaitu nilai tolerance < 0,10
atau nilai VIF > 10.
Uji autokorelasi, untuk menguji
apakah model regresi linier berganda ada
korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi, dinilai telah
terjadi masalah autokorelasi. Model regresi
yang baik adalah bebas dari autokorelasi
dan dideteksi dengan Run Test untuk
melihat apakah data residual terjadi secara
random atau tidak.
Uji Heteroskedastisitas, untuk menguji
model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Model regresi yang baik
adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi
memberikan kontribusi
variabel terikat (Yi).
pengaruh
pada
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
-2776.82
1308.85
Cash Ratio (X1)
-931.10
1246.99
DER (X2)
1559.80
678.12
NPM (X3)
24255.24
7925.48
a. Dependent Variable : Return Saham
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
telah dilakukan, maka model penelitian
yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Y= -2776,8 931,1 cash ratio +
1559,8 DER + 24255,2 NPM. Arti dari
persamaan ini adalah: (1) Konstanta
sebesar -776,8 menyatakan bahwa jika
variabel independen yaitu cash ratio, debt
to equity ratio (DER), dan net profit margin
(NPM) dianggap konstan, maka return
saham sebesar -2776,8. (2) Koefisien
regresi cash ratio sebesar -931,1
menyatakan bahwa cash ratio berpengaruh
negatif terhadap return saham, artinya jika
cash ratio meningkat sebesar 1 satuan
maka return saham akan menurun sebesar
-931,1 satuan dengan asumsi variabel
bebas lainnya konstan. (3) Koefisien regresi
debt to equity ratio (DER) sebesar 1559,8
menyatakan bahwa debt to equity ratio
(DER) berpengaruh positif terhadap return
saham yang artinya jika debt to equity ratio
(DER) meningkat sebesar 1 satuan, maka
return saham akan meningkat sebesar
1559,8 satuan dengan asumsi variabel
bebas lainnya konstan. (4) Koefisien regresi
net profit margin (NPM) sebesar 24255,2
menyatakan bahwa net profit margin (NPM)
berpengaruh positif terhadap return saham
yang artinya jika net profit margin (NPM)
meningkat sebesar 1 satuan, maka return
saham akan meningkat sebesar 24255,2
satuan dengan asumsi variabel bebas
lainnya konstan.
Pengaruh Cash Ratio Terhadap Return
Saham
Berdasarkan
tabel
1
diatas,
menunjukkan bahwa cash ratio mempunyai
t hitung bertanda negatif sebesar -0,747
dengan probabilitas sebesar 0,462. Ini
Standardized
Coefficients
Beta
-.152
.499
.718
T
-2.122
-.747
2.300
3.060
Sig.
.044
.462
.030
.005
dimension
R
.530a
R
Adjusted R Std. Error of
Square
Square
the Estimate
.280
.197 1957.72663
Durbin-Watson
3.116
Regression
Residual
Sum of
Squares
3.883E7
Df
9.965E7
Mean
Square
1.294E7
F
3.377
Sig.
.033a
26 3832693.545
Total
1.385E8
29
a. Predictors: (Constant), Cash Ratio, DER, NPM
Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity
Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm)
Terhadap Return Saham
Berdasarkan
tabel
2
diatas,
menunjukkan
bahwa
hasil
uji
F
mendapatkan tingkat signifikansi sebesar
0,033. Dari hasil penelitian yang dilakukan,
menunjukkan hasil bahwa cash ratio, debt
to equity ratio (DER), net profit margin
(NPM) secara bersama-sama (simultan)
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
return saham. Hal tersebut ditunjukkan
bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,033 <
0,05.
Besarnya pengaruh variabel bebas
yang terdiri dari cash ratio (X1), debt to
equity ratio (DER) (X2), net profit margin
(NPM)
(X3)
secara
bersama-sama
DAFTAR PUSTAKA
Adib Rachmawan. 2011. Pengaruh Rasio
Keuangan Dan Variabel Makro