You are on page 1of 18

3.

7 System Operasi Dan Cara Pengoperasian Dari DVOR SELEX 1150A


Menggunakan PMDT (Portable Maintenance Data Terminal)
I.

PMDT (Portable maintenance Data Terminal)


Untuk pengoperasian system 1150A dengan laptob (PMDT) langkah
langkahnya adalah sebagai berikut :

Hubungkan kabel USB dari PMDT (laptob) ke USB port di RMS

card transmitter.
Pilih icon (symbol) PMDT di layar monitor, click 2x tombol
sebelah kiri touch pad, maka akan muncul tampilan SELEX

SISTEM INTEGARTI.
Pastikan portnya sudah benar dengan : [system >> PMDT Setup >>
Direct Com port], pilih Port yang sesuai!

Setelah itu selesai, lalu untuk koneksi dengan system DVOR, mulai lagi
dengan : [system >> Connect >> Serial/USB], lalu akan muncul
permintaan :
Login

: SEC3

Password

: THREE

[Enter]

Akan muncul tampilsn dilsysr PMDT :


[Connected]

I.

[warna hijau]

Tampilan tampilan yang penting untuk mengetahui status 1150A


DVOR transmitter
25

1. Monitors (atau monitor ) >> data >> integral :


Berupa informasi terpenting semua data dari system transmitter
yang menjadi acuan kita untuk

maintenance system. Tidak ada

adjustment yang dapat dilakukan disini, hanya untuk melihat apa


yang terjadi transmitter.
Akan menampilkan data data :
Azimuth Angle
Berupa informasi (.) yang menyatakan posisi
antenna NFM (Near Field Monitor). Posisi antena NFM ini
dapat diletakkan dimana saja, dan jarak standar dari
antenna carrier adalah 92 meter (300 feet).

30 Hz modulation
Berupa informasi (ex.30%),% modulasi dari sinyal 30
Hz Am (reference signal) yang dipancarkan oleh antenna
carrier.

9960 Hz modulation
Berupa informasi (ex.30%),% modulasi dari sinyal
subcarrier 9960 Hz Am (variabel signal) yang dipancarkan
oleh antenna sideband dengan rotasi 30 putaran/detik (yang
akan menampilkan sinyal 30 Hz Fm).
Deviation
Berupa informasi (ex. 16.0), yaitu deviation ratio dari
deviation frequency / modulating frequency, yaitu 480
Hz/30Hz = 16.0
RF level
Berupa informasi level tegangan 2.5 Vdc dari
composite signal. Data yang ditampilkan adalah (0.0 dB).
Ident modulation
Berupa informasi (ex. 8.0%), % modulasi dari ident
tone (1020 Hz) yang dipancarkan oleh antenna carrier.
Ident Status

26

Berupa informasi yang menyatakan apakah ident ada


atau tidak. Tampilan berupa [NORMAL, atau NO IDENT]
Ident Code
Berupa informasi ident (ex. PLW untuk palu) dari
DVOR.
Tx Power
Berupa informasi data carrier output power (range
dapat disetting dari 50 W 100 W).
Tx Frequency
Berupa informasi frequency carrier dari DVOR (ex.
Palu 116.0 mHz).
Tx Frequency Error

2. [Monitors >> Configuration >> Alarm Limits] :


Tempat kita untuk setting batas data berupa alarm limits
(alarm low, pre alarm high, alarm high). Adjustment yang dilakukan
disini TIDAK akan mengubah parameter dari transmitter (tidak akan
mengubah pancaran/ performansi signal yang dipancarkan), TETAPI
membuat system Monitor >> Data >> Integral ke data normal
(hijau).
Pada bagian [Monitor >> Configurstion >> Alarm Limits],
adjustment kita lakukan pada bagian ini.

27

a) Kalau pada Monitor >> Data alarm data adalah di RF Level,


maka adjust di monitor 1 input Attenuation untuk monitor 1,
dan monitor 1 input attenuation untuk monitor 2.
b) Pada monitor 1 azimut angle dan monitor 2 Azimuth
Angle, kita adalah dengan data posisi dari Near Field monitor
Antena (NFM antenna). Misalnya, kalau antenna NFM di
posisi 180 , maka kita ketikkan 180 di fill box monitor
input attenuation.
3. Monitor >> Offsets and Scale Factors :
Disini kita bisa mengubah (memperbaiki) tampilan data di
[Monitor x >> Data >> Integral]. Normalnya kita lakukan setelah
selesai flight check.
Contoh :
Di [Monitor >> Data >> Integral], 9960 Hz modulation terbaca
29,4 %, tapi kenyataannya data FC adalah 30.1.
Maka untuk menyamakannnya dengan data dari FC, kita lakukan
langkah langkah sebagai berikut :
[Monitor >> offsets and scale factors], lakukan adjustment
(dinaikkan) di 9960 Hz modulation Scale. Lihat kembali data 9960
Hz mod di monitor >> Data. Lakukan adjustment sampai data terbaca
adalah 30.1% sesuai dengan data dari FC.
4. Monitor >> offsets and scale factors :
Dari sini kita dapat melihat di oscilloscope composite signal,
yaitu signal yang dipancarkan system DVOR dan yang ditangkap
oleh antenna NFm.
Dengan cable BNC, oscilloscope kita hubungkan ke j3 di
monitor (1/2) CCA untuk melihat composite signal, seperti gambar
di bawah :
Composite signal DVOR terdiri dari : (30 Hz Am + 9960 Hz
Sub carrier + 1020 Hz ident).
Gambar 1. DVOR composite signal dengan antenna field detector di
arah 90 dan 270 .
Gambar 2. DVOR composite signal dengan antenna field detector di
arah 0 dan 180 .

28

Gambar 3. 9960 Hz signal (didapat dengan membuat [transmitter >>


configuration >> normal], reference modulation 0%.

II.

TRANSMITTER screen di PC
1. [Transmitter >> Data >> Transmitter 1 atau Transmitter 2] :
Dari tampilan ini kita dapat mengetahui data data berupa carrier
Power, sideband 1, sideband 2, sideband 3, sideband 4, frequency
Carrier, LSB USB, 30 Hz Am dan 30 Hz Fm, VSWR, dari
transmitter yang sedang On-the air.
2. [Transmitter >> Configuration >> Nominal]
Pada [Transmitter >> Configuration >> Nominal], kita dapat
melakukan banyak adjustment untuk aligment system DVOR, yaitu
:
2.1.1. Mengubah Azimuth Index, yaitu setting untuk mengatur
supaya system antenna DVOR (khususnya antenna No. 1
disesuaikan ke 0 Magnetic North.
2.1.2. Adjustment output power (carrier).
2.1.3. Adjustment untuk output power sideband (SB1, SB2, SB3,
SB4) bersamaan dan untuk ke dua transmitter (TX 1 dan
juga TX 2).
2.1.4. Mengubah Ident Code sesuai dengan ident code bandara
yang menggunakannya.
Note :
Untuk Reference Modulation : 30,0 %, kalau mau melakukan
adjustment,

umumnya

dilakukan

pada

[Transmitter

>>

Configuration >> offset and scale factors].


Digunakan untuk setting awal transmitter atau re-adjusment, yaitu :
Azimuth

Index,

Output

Power,

Voice

modulation,

modulation, reference modulation, SBO RF Level.

29

ident

(adjustment yang dilakukan akan mempengaruhi / mengubah


parameter di transmitter 1 dan juga di transmitter 2).

Azimuth Index
Menyatakan ketepatan arah pada waktu pesawat
melakukan inbound (menuju ke bandara tujuan dengan
referensi terhadap DVOR). Ketepatan ini sangat ditentukan
oleh posisi antenna sideband no. 1 terhadap magnetic
north).
Contoh :
Azimuth index : 2.5, ini berarti antenna sideband offset
(bergeser -2.5) terhadap Magnetic north bumi.
Output Power
Adjustment untuk power carrier output yang dari power
amplifier. Setting power output (mis : 50 watt, atau 80 watt
atau 100 watt) di bagaian ini harus sama dengan pembacaan
di alat ukur RF wattmeter.
Voice modulation
Setting dan adjustment untuk voice modulation (.%)
Ident modulation
Setting dan adjustment untuk ident modulation, 1020 Hz
tone (.%).
Reference modulation
Setting dan adjustment untuk reference signal 30 Hz Am
modulation, (.%)
SBO RF Level
Setting dan adjustment untuk SBO (sideband Power).
Pada waktu setting pertama sekali, umumnya SBO RF
Level di set ke 50.0%. Kemudian adjustment untuk
masing masing sideband 1, sideband, sideband 3 dan
sideband

4,

dilakukan

melalui

[Transmitter

Configuration >> Offsets and scale Factors (1/2)].


3. Transmitter >> Configuration >> TX1 (or TX2) :

30

>>

Juga digunakan untuk setting awal transmitter atau readjustment, yaitu : Azimuth Index, Output Power, Voice
modulation, Ident modulation, Reference modulation, SBO RF
Level.
(perbedaannya adalah adjustment yang dilakukan akan
mempengaruhi atau mengubah parameter hanya di satu saja, yaitu
transmitter 1 saja atau transmitter 2 saja).
Azimuth Angle Offset (untuk TX1 saja atau TX2 saja)
Contoh :
Azimuth index : 2.5, ini berarti antenna sideband offset
(bergeser -2.5 ) terhadap magnetic north bumi. Misalnya
kalau hanya untuk mengubah di transmitter 1 saja, maka :
[transmitter >> Configuration >> Offsets and Scale
Factors], lakukan adjustment di Azimut Angle Offset di
kolom TX #1, ketik 2.5.
Output Power Scale
(untuk TX1 saja atau TX2 saja) Adjustment untuk power
carrier output yang dari power Amplifier.
Contoh :
Setting power output di [Transmitter >> Configuration >>
Nominal], di set ke (miss. 80 watt) dan untuk TX #1 sudah
pas 80.0 watt, tatapi ketika TX #2 belum pas 80 watt, maka
untuk menyamakan dengan TX #1, adjustment dilakukandi
[Transmitter >> Configuration >> Offsets and Scale Factors
>> Output Power Scale >> TX #2]
Voice modulation Scale
(untuk TX1 saja atau TX2 saja)
Setting dan adjustment untuk voice modulation (.%)
Ident modulation Scale
(untuk TX1 saja atau TX2 saja)
Setting dan adjustment untuk ident modulation, 1020 Hz
tone (.%).
Reference modulation Scale
(untuk TX1 saja atau TX2 saja)
Setting dan adjustment untuk reference signal 30 Hz Am
modulation, (.%)
Sideband (1/2/3/4) RF Level Scale
31

Setting dan adjustment untuk Sideband (SB 1, SB 2, SB 3


dan SB 4).
Pada waktu setting pertama sekali, umumnya SBO RF
Level di set ke 50.0%. Kemudian adjustment untuk
masing masing sideband 1, sideband, sideband 3 dan
sideband

4,

dilakukan

melalui

[Transmitter

>>

Configuration >> Offsets and scale Factors].


Contoh :
Untuk SB 1 (dengan RF Wattmeter terpasang di SB1, J25
connector di bagian Commutator antenna), dengan
setting SBO RF Level : 50.0 % [transmitter >>
Configuration >> Nominal], power yang terbaca adalah
1.3 watt. Kita ingin menaikkan ke 1.8 watt. Maka
langkah langkah yang dilakukan adalah : [Transmitter
>> Config >> Offsets and Scale Factors >> TX1 atau
TX2], di kolom sideband 1 RF level Scale, kita lakukan
adjustment

sampai

pembacaan

di

RF

wattmeter

mencapai 1.8 watt.


Untuk SB 2, sama dengan di atas, HANYA adjustment di
lakukan di side band 2 RF Level Scale.

Untuk SB3, sama dengan di atas, HANYA adjustment di


lakukan di side band 3 RF Level Scale.

Untuk SB4, sama dengan di atas, HANYA adjustment di

lakukan di side band 4 RF Level Scale.


4. Transmitter Phasing
Transmitter phasing adalah prosedur yang sangat terpenting
untuk dilakukan, karena ini menyangkut mixing (bercampurnya
sinyal) di udara dengan phase yang benar (Space modulation).
Phasing yang tepat akan menghasilkan modulasi 9960 Hz yang
optimum, sehingga dengan demikian sinyal yang di pancarkan akan
diterima dengan baik oleh pesawat dengan error sekecil mungkin.
4.1.1. Sideband Phasing

32

Untuk system 1150A DVOR, sideband phasing berbeda dengan


sideband to sideband phasng pada system 1150 DVOR (old
Sistem).
Pada system 1150A DVOR, phasing terhadap sideband dilakukan
di masing-masing sideband,yaitu sideband 1, sideband 2, sideband
3 dan sideband 4.
Adjustment dilakukan di ;
[transmitter >> Configuration >> Offsets and Factors >> TX #1
atau TX #2] :

Sideband 1 phasae offset


Sideband 2 phasae offset
Sideband 3 phasae offset
Sideband 4 phasae offset

Procedure sideband Phasing (Performance Check / Alignment)


Di bawah ini adalah langkah langkah procedure untuk alignment
sideband amplifier, yaitu :
a. Sistem diaktifkan dalam By-pass mode
b. Dengan menggunakan DVM (digital volt meter), periksa
tegangan di SB1/2 :
TP1 (11A4A1), SB1 PHS DET, adjust R1, sehinggga
tegangan 0.90 0.95 Vdc.
TP5 (11A4A1), PHS ERROR, adjust R1, sehinggga
tegangan 0.89 0.91 Vdc.
TP4 (11A4A1), MEAN/DYN PHS, pastikan tegangan 2.0
9.0 Vdc.
Jika tidak dalam range ini, lakukan adjustment dengan R1.
TP7 (11A4A1), SB1 PHS DET, adjust R4, sehinggga
tegngan 0.90 0.95 Vdc.
TP11 (11A4A1), PHS ERROR, adjust R4, sehinggga
tegangan 0.89 0.91 Vdc.

33

TP10 (11A4A1), MEAN/DYN PHS, pastikan tegangan 2.0


9.0 Vdc.
Jika tidak dalam range ini, lakukan adjustment dengan R4.
c. Lakukan hal yang sama untuk SB3/4 (sideband 3 & sideband
4).
d. Lakukan adjustment melalui [transmitter >> Configuration >>
Offsets and Scale Factors], adjust sideband 1 Phase Offset dan
sideband 2 Phase Offset sehingga tegangan di TP6 (1A4A1)
mencapai (0.0 Vdc 0.1 Vdc).
e. Nilai () perbedaan yang terjadi antara SB1 Phase Offset
dengan SB2 Phase Offset paling tepat adalah 0. Missal, jika
terjadi perbedaan sampai 10 antara SB1 Phase Offset dengan
SB2 Phase Offset, maka sebaiknya diset SB1 Phase Offset
menjadi -5 dan SB2 Phase Offset menjadi +5.
f. Lakukan adjustment di PC, [Transmitter >> Configuration >>
Offset and Scale Factors], pada bagian sideband RF Level
Scale set ke 100.
g. Adjust sideband amplifier supaya outputnya saa dengan
sideband yang lainnya (R3 untuk mengubah power sideband 1
atau sideband 3, R6 untuk mengubah power output sideband 2
atau sideband 4).
h. RMS >> Config Backup.
4.1.2. Carrier to Sideband Phasing
Adjustment dilakukan untuk mendapatkan % modulasi 9960 Hz
yang maksimum di udara tanpa menaikkan sideband RF Level
(Sideband Power).
Dengan mengamati composite Signal di oscilloscope yang
terhubung ke J3 (Test) connector di monitor CCA, maka
adjustment reference to sideband Phase Offset dapat dilakukan
dengan tepat.

34

Carrier-sideband phase Offset (Course), adalah penambahan


panjang cable secara electronic (program) dengan perubahan 0,
90, 180, 270, 360.
Carrier-sideband Phase Offset (Fine), adalah menambah atau
mengurangi panjang kabel secara electronic (-50 sampai dengan
+50) dengan perubahan terkecil setiap 1.0.

Gambar (1) di atas adalah composite Signal DVOR yang terdiri


dari : (30 Hz Am + 9960 Hz + 1020 Hz ident).

Gambar (2) di atas adalah 9960 Hz signal (reference modulation,


30 Hz Am OFF).
III.

FLIGHT COMMISIONING
Langkah langkah di bawah ini adalah prosedur yang harus
dilakukan selama pelaksanaan Flight Commisioning atau Flight Check
secara periodic.
Point point yang di check adalah :
3.1 Reference modulation (30 Hz Am modulation)
Ketika pertama kali di check adalah TX #1.
Maka untuk adjustment 30 Hz Am modulation ketika diminta
untuk menaikkan atau menurunkan : (Nominal data : 30.0%)
[transmitter >> Configuration >> offsets and Scale Factors >> TX
#1], lakukan adjustment di : [Reference Modulation Scale],
sehingga pembacaan di FC menjadi 30.0 %
Ketika change ke TX #2,
[Transmitter >> Configuration >> Offsets and Scale Factors >> TX
#2], lakukan adjustment di : [Reference modulation Scale], sehingga
pembacaan di FC menjadi 30.0 %
3.2 9960 Hz modulation

35

Pada waktu pertama kali, untuk menaikkan 9960 Hz mod,


dilakukan melalui :
[transmitter >> Configuration >> Nominal]
Lakukan adjustment pada SBO RF Level.
Sehingga, sideband power untuk TX1 dan TX2 berubah secara
bersamaan.
Pada waktu di TX #2, maka untuk adjustment 9960 Hz modulation
ini dilakukan melalui :
[Transmitter >> Configuration >> Offsets and Scale Factors >> TX
#2, lakukan adjustment pada TX sideband RF Level Scale
3.3 ERROR
Setelah pengecekan 30 Hz modulation dan 9960 Hz modulation,
maka FC akan melakukan INBOUND untuk pengecekan
ERROR. Error yang di maksud disini adalah seberapa jauh
penyimpangan yang terjadi terhadap posisi runway.
Misalnya, pada waktu INBOUND, FC mengatakan ERROR +2.0,
dan kita diminta untuk membuat ke 0.0, maka kita lakukan
adjustment di :
[Transmitter >> Configuration >> Offsets and Scale Factors >>
Azimuth Angle Offset >> TX #2], maka lakukan perubahan sebesar
+0.5 terhadap data yang ada.
3.4 9960 Hz Deviation
Tidak ada adjustment pada 9960 Hz Deviation, ini karena
langsung didapat dari hasil phasing DVOR, juga fungs dari diameter
antenna sideband dan frequency DVOR.
Nominal data adalah : 16.0
3.5 Ident modulation
Adjustment untuk menaikkan % modulasi dari ident tone.
3.6 Monitor Alarm

36

Menjelang terakhir dari flight check sebelum orbit 40 nm, FC akan


meminta

monitor

alarm.

Maksudnya

disni

adalah,

ingin

memastikan kalau terjadi pergeseran 1, maka system akan alarm.


[Transmitter >> Configuration >> Nominal >> Azimuth Index],
maka lakukan pergeseran 1 dari nilai Azimuth index yang
sekarang.
Contoh :
Azimuth Index di [Transmitter >> Nominal] : 2.5.
Ketika FC meminta -1.0 alarm, maka di [Transmitter >>
Configuration >> Nominal] di bagian Azimuth Index kita
masukkan data baru yaitu menjadi 1.5.
3.7 Orbit 40 nm (Nautical miles)
Setelah itu, maka FC akan melakukan orbit 40 nm untuk mengecek
coverage area dan juga untuk melihat apakah ada daerah daerah
yang restricted (penerimaan DVOR mengalami gangguan bisa jadi
disebabkan oleh terrain, misalnya Pegunungan).
Beberapa Command yang penting untuk diketahui
Gambar
Pada tampilan Monitor Data di atas, terlihat Ident modulation (0.0)
dan ident Status (No Ident).
Untuk mengaktifkan IDENT, lakukan : [Transmitter >> Command
>> Ident] - NORMAL!
Untuk mendengar ident Code : [RMS >> Command >> Select
Audio] --- pilih monitor 1 atau 2 Ident!

Untuk setting Ident Code :


[Transmitter >> Configuration >> Nominal], lalu ketikkan
dibagian colom ident, Ident code yang sesuai dengan

bandara setempat.
Untuk mengaktifkan (menon-aktifkan) IDENT :
[Transmitter >> Commands >> Transmitter Ident >> Normal
(Off)]
Untuk mendengarkan Ident Code apakah sudah sesuai :

37

[RMS >> Command >> Select Audio >> monitor #1 Ident /


monitor #2 Ident].
Adjustment kalau terjadi data (alarm), karena melampaui
limits
Dari tampilan monitor screen Monitor 2 >> Data >> Integral,
diatas, terlihat bahwa 9960 Hz modulation merah (red),
sedangkan pada bagian monitor 1 nya hijau (green).
Untuk membuat supaya data di kolom monitor 2 nya menjadi
normal (green), maka lakukan adjustment pada bagian : [Monitor 2
>> Offset and Scale Factors]. Adjust di 9960 Hz modulation.
maintenance Alert (yellow LED) masih hidup, maka ada beberapa
penyebabnya, yaitu :
System masih dalam kondisi Local Control (local Control
masih aktif).
System dalam kondisi standby TX (yang bukan sebagai
main transmitter) connected to antenna.
Untuk ini, supaya maintenance alert LED off, pilih (tekan) di
bagian LCU transmitter yang ke antenna sebagai main.
Atau bisa di llihat ke :
o [RMS >> Status], atau
o [RMS >> Data], atau
o [RMS >> Configuration >> General/Power Supply
Limits], atau
o [Monitor >> Data >> Notch Monitor atau Sideband
Antenna VSWR], atau
o [Transmitter >> Data >> Status TX #1 atau status TX
#2]

Kalau penyebab maintenance alert adalah Notch monitor,


maka di [Monitor >> Configuration >> General], Disable

Notch monitor.
Kalau penyebab maintenance alert adalah sideband Antena
VSWR, maka [Monitor >> Configuration >> Alarm

Limits], adjust limits di bagian sideband VSWR.


Kalau penyebab maintenance alert adalah sideband 1/2/3/4
Reflected Power di [Transmitter >> Data >> TX #1 status

38

atau TX #2 Status], maka di [Transmitter >> Configuration


>> Offsets and Scale Factors], adjust sideband VSWR

Offset di kolom TX-1 atau TX-2.


Kalau penyebab maintenance alert adalah sideband Antena
VSWR, di [Monitor >> Data >> Sideband Antenna
VSWR], maka di [Monitor 1 /2 >> Configuration >> Offsets
and scale Factors], adjust di bagian Odd Antena Sideband
Return Loss Offset & Even antenna Sideband Return Loss
Offset, sehingga nilai 48 antena sidband VSWR turun.

39

BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
VOR dapat digunakan sebagai alat bantu navigasi udara antara lain
Homing, untuk Enroute ,Compass Locator.
Penempatan fasilitas VOR menentukan rute lalu lintas udara, bila VOR
terletak disekitar airport maka tidak hanya akan memberi informasi
arah/azimuth untuk penedekatan kea rah landasan tetapi juga dapat member
informasi arah/azimuth untuk pesawat-pesawat yang melalui rute lalu lintas
udara diatas VOR / bandara tersebut.
DVOR memancarkan dua sinyal, satu sinyal dikenal sebagai sinyal
Referensi dan sinyal yang lain dikenal sebagai sinyal Variabel.

Sinyal

Referensi merupakan sinyal hasil pancaran directional dari modulasi


amplitude antara sinyal 30 Hz referensi dengan frekuensi carrier 115.2 MHz,
sedangkan sinyal Variabelnya diperoleh dari simulasi perputaran sinyal RF
non directional (fc9960 Hz) yang berputar pada diameer 44 ft mengelilingi
carrier dalam kecepatan 1800 rpm (Modulasi Frekuensi 30 Hz).
Perbedaan fase antara kedua sinyal inilah yang memberikan informasi
azimut buatan kepada pesawat. Informasi arah magnetik yang dihasilkan oleh
pancaran DVOR mencakup dari 0 0 sampai dengan 360 0 terhadap lokasi
DVOR,sehingga hal ini memungkinkan sebuah pesawat akan tetap
memperoleh informasi arah sepanjang masih dalam jangkauan relasi terhadap
DVOR.
Pesawat hanya akan kehilangan sinyal dari DVOR, jika pesawat berada
pada daerah kerucut tanpa sinyal radio dari DVOR yang dituju dan inilah
yang disebut daearah cone of silence.

3.2 SARAN

40

Berdasarkan hasil kerja praktek di Perum LPPNPI Distrik Kupang Unit


ATS ENGINEERING penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Pengembangan sistem navigasi udara sangat diperlukan

untuk

meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penerbangan karena lalu


lintas penerbangan berkembang sangat pesat.
2. Pada masa yang akan datang dunia penerbangan bisa menggunakan
system navigasi yang berbasis satelit, karena satelit dipandang lebih
handal dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

41

Anonim. 1993. Module 2 Doppler VOR Basic Theory N.01E.MO2.


http://mojomoxer.blogspot.co.id/2012/01/sistem-navigasi-udara.html
Anonim. 1990. Fungsi Kegunaan Fasilitas Telekomunikasi, Navigasi Udara dan
Listrik.
http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wpcontent/uploads/2012/05/L2F005524_
MKP,pdf
http://hatta16.multiply.com/journal/item/4.19 Juli 2011.
htpp://bimazakaria212.blogspot.co.id/2014/12/1.html
http://hatta16.multiply.com/journal/item/4.19 juli 2011
http://www.eyefetch.com/image.aspx?ID=179318. 19 Juli 2011.
Perum LPPNPI. 2013. Bandar Udara EL TARI Kupang.
Kupang : Unit ATS ENGINEERING.

42

You might also like