You are on page 1of 4

Allah Subhanahu wa taala dan Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam tidaklah memerintahkan sesuatu

keyakinan, perbuatan atau perkataan melainkan di dalam sesuatu itu niscaya banyak kebaikannya.
Begitu pula, tidaklah Allah Jalla Jalaluhu dan Rosul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam melarang sesuatu
melainkan di dalamnya pasti terdapat banyak keburukan.
Dan perkara paling besar yang diperintahkan oleh Allah taala dan Rosul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam
adalah tauhid dan perkara paling besar yang dilarang oleh keduanya adalah perbuatan syirik. Oleh
sebab itu, di dalam alquran dan hadits-hadits shahih banyak dijelaskan akan bahaya dan mudlaratnya
perbuatan syirik. Namun karena banyak di antara kaum muslimin yang masih awam terhadap
pemahaman Alquran dan sunnah serta akidah Islam yang shahih maka banyak di antara mereka yang
masih bergelimang dan berkubang dengan kemusyrikan tersebut.
Diantara bahaya dan mudlarat perbuatan syirik itu di antaranya adalah,
1). Merupakan kezholiman dan dosa sangat yang besar.
Bahaya pertama dari kemusyrikan adalah bahwa perbuatan syirik itu merupakan dosa dan perbuatan
zholim yang sangat besar..Banyak perbuatan dosa yang dilakukan oleh umat manusia, namun dari
sekian banyak dosa, yang paling besar dan berbahaya adalah perbuatan syirik. Karena perbuatan syirik
ini adalah perbuatan menduakan Allah taala, atau mensejajarkan Allah taala dengan makhluk-Nya. Dan
Allah Subhanahu wa taala tidak suka diduakan dan disejajarkan dengan makhluk-Nya.
Dalilnya sebagaimana telah diabadikan di dalam ayat berikut ini, yakni tentang nashihat Luqman kepada
anaknya,




Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberikan nasihat kepadanya, Hai
anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya perbuatan syirik itu adalah benar.benar perbuatan zhalim yang sangat besar. [QS. Luqman/ 31: 13]

)) :
: ((
:
))
((
Dari Abdullah (bin Masud) radliyallahu anhu berkata, Ketika turun ayat ((Orang-orang yang beriman dan
tidak mencampur adukkan keimanan mereka dengan perbuatan zholim, QS. Al-Anam/ 6: 82)), terasa
berat yang demikian itu bagi kaum muslimin. Lalu mereka berkata, Wahai Rosulullah, siapakah di antara
kita yang tidak pernah menzholimi dirinya sendiri?. Nabi bersabda, Tidak demikian (maksudnya),

hanyalah dia (yakni kezholiman) itu adalah perbuatan syirik. Belumkah kalian mendengar apa yang
dikatakan oleh Luqman kepada putranya ((Hai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah,
sesungguhnya perbuatan syirik itu adalah benar-benar perbuatan zholim yang sangat besar. QS
Luqman/ 31: 13)). [HR al-Bukhoriy: 32, 3360, 3428, 3429, 4776, 6918, 6937, Muslim: 124, at-Turmudziy:
3067 dan Ahmad: I/ 378, 424, 444. Berkata Abu Isa at-Turmudziy: Ini adalah hadits hasan shahih dan
berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]
Beberapa dalil dan penjelasannya di atas menerangkan bahwa perbuatan syirik itu adalah merupakan
dosa-dosa besar yang paling besar dan perbuatan zholim yang paling berbahaya yang mesti dijauhi oleh
.setiap muslim

.Menghapuskan seluruh amal-amal shalih .(2

Bahaya kedua dari perbuatan syirik adalah bahwa perbuatan tersebut dapat menghapus seluruh amal
shalih yang pernah dikerjakannya. Mislanya da seseorang yang telah dikenal akan keshalihannya dari
mengerjakan sholat wajib beserta sunnahnya, melaksanakan ibadah puasa yang wajib dan yang
sunnahnya, gemar bersedekah setelah zakatnya, seringkali menunaikan ibadah haji dan umrahnya dan
selainnya dari amal-amal shalih. Lalu ia mengerjakan salah satu dari perbuatan syirik besar seperti
mendatangi dukun/ orang pintar dan membenarkan perkataannya, menziarahi kubur dan memohon
sesuatu dari penghuninya, maka seluruh amal shalihnya tersebut akan hapus dan hilang tidak tersisa
sedikitpun. Maka tidak ada balasan dari perbuatan itu melainkan neraka dan tidak akan ada yang
mengembalikan diterimanya amal-amal shalihnya kembali kecuali bertaubat kepada Allah taala dengan
.taubat nashuha



Dan sungguh-sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada (para rosul) sebelummu, jika kamu
berbuat syirik niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
.[QS. Az-Zumar/ 39: 65]
3). Mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Berkata asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, Syirik besar adalah setiap
perbuatan syirik yang ditetapkan oleh Pembuat syariat, dan syirik ini mencakup keluarnya seseorang
dari agamanya. Misalnya seseorang memalingkan sesuatu dari jenis ibadah kepada selain Allah Azza
wa Jalla, seperti; sholat, shaum dan berkurban untuk selain Allah. Demikian juga termasuk perbuatan
syirik besar adalah berdoa kepada selain Allah Azza wa Jalla, misalnya; berdoa kepada penghuni kubur
atau kepada yang ghaib agar dapat menolongnya dari suatu perkara yang tiada seseorangpun yang

menyanggupinya kecuali Allah Azza wa Jalla. Dan jenis-jenis perbuatan syirik ini telah dikenal di dalam
tulisan-tulisan para ahli ilmu. [12]
Berkata asy-Syaikh Abu Usamah Hasan bin Ali al-Iwajiy hafizhohullah, Syirik besar itu mengeluarkan
pelakunya dari agama Islam sedangkan syirik kecil tidak mengeluarkannya dari agama. [13]
Banyak para ulama di dalam kitab-kitab besar mereka yang menerangkan akan bahaya kemusyrikan
yang di antaranya adalah mengeluarkan pelakunya dari agama ini yaitu Islam. Suka atau tidak, sadar
ataupun tidak, terima ataupun tidak, mereka telah keluar dari Islam sampai mereka kembali bertaubat
kepada Allah Subhanahu wa taala.
4). Merupakan dosa yang tidak akan diampuni, kecuali jika bertaubat.
Bahaya keempat dari perbuatan syirik, bahwa perbuatan syirik besar ini adalah perbuatan dosa yang
tidak akan diampuni oleh Allah Azza wa Jalla kecuali dengan taubat nashuha sebelum matinya di dunia.
Berbeda dengan dosa-dosa selain syirik yang dalam masyiah (kehendak) Allah, jika Allah taala mau ia
akan diampuni dan jika tidak Ia akan mengadzabnya.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan akan mengampuni segala dosa selain dari
(syirik) itu bagi siapa yang dikendaki-Nya. Dan barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka
sungguh-sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. [QS. An-Nisa/ 4: 48 dan yang semisalnya QS. AnNisa/ 4: 116].

: :
:






Dari Anas bin Malik berkata, aku pernah mendengar Rosulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda,
Allah berfirman, Wahai anak Adam (manusia) sesungguhnya engkau selama meminta dan mengharap
kepada-Ku, Aku akan mengampunimu atas apa yang ada padamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak
Adam, andaikan dosamu mencapai sepenuh langit kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku maka
Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau andaikata
mendatangi-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, kemudian engkau tidak mempersekutukan
sesuatu dengan-Ku (tidak berbuat syirik), tentulah Aku akan datangkan kepadamu ampunan dengan
sepenuh bumi pula. [HR at-Turmudziy: 3540, Ahmad: V/ 167, 172 dari Abu Dzarr dan ad-Darimiy: II/ 322
dari Abu Dzarr. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan]. [17]

Dalil di atas menegaskan bahwa kemusyrikan itu adalah merupakan perbuatan dosa besar yang tidak
akan diampuni oleh Allah Jalla wa Ala. Bahkan jika ada umat Islam yang berbuat dosa sepenuh bumi lalu
menjumpai Allah taala pada hari kiamat nanti dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada Allah taala,
maka Allah akan mendatangkan ampunan sebesar itu pula.

You might also like