Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Ir. Lestina Siagian,M.si
NIDN : 0120125901
DAFTAR ISI
RINGKASAN ......................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................
ii
iii
iv
PENDAHULUAN ................................................................
10
13
17
18
21
24
24
25
25
Biota Laut......................................................................
26
26
27
30
34
36
39
40
42
43
46
Kesimpulan ...................................................................
46
Saran .............................................................................
48
50
LAMPIRAN .........................................................................
53
DAFTAR TABEL
Nomor
1.
Judul
Halaman
2.
13
3.
4.
16
19
5.
21
6.
22
7.
22
38
41
DAFTAR GAMBAR
Nomor
1.
Proses
Judul
Perjalanan
Logam
berat
Halaman
dari
Sumber
Pancemar
sampai ke Tubuh Manusia ...............................................
12
2.
16
3.
20
4.
30
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1.
53
2.
54
3.
4.
56
58
5.
59
6.
59
7.
60
8.
64
9.
75
10.
77
11.
78
12.
79
13.
80
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hanya dalam lingkungan yang baik, manusia dapat
berkembang secara maksimal, dan hanya dengan manusia yang
baik, lingkungan hidup dapat berkembang kearah yang
iptimal(Sastrawijaya, 2000)
Pencemaran lingkungan semakin banyak menarik perhatian
karena dampak yang ditimbulkannya.Aktivitas kehidupan yang sangat
tinggi yang dilakukan oleh manusia ternyata telah menimbulkan
bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupana manusiia dan
tatanan lingkungan hidupnya. Pencemaran yang dapat menghacurkan
tatanan lingkungan hidup biasanya berasal dari limbah-limbah yang
memiliki toksisitas yang tinggi seperti limbah logam berat.
Sungai merupakan temapat yang paling mudah untuk membuang
limbah
yang
akhirnya
sampai
ke
laut
dan
menjadi
temapat
pertanian,
perikanan,
peternakan
dan
Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tesebut diatas, dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
2.
3.
Tujuan Penelitian
1.
2.
3.
Hipotesa Penelitian
1.
2.
3.
Manfaat Penelitian
1.
2.
3.
10
TINJAUAN PUSTAKA
Pencemaran laut
Gejala pencemaran laut telah berlangsung sepanjang zaman.
Beberapa dasawarsa akhir ini laut mendapat tambahan zat-zat pencermar
baik yang berupa limbah padat maupun berupa limbah cair, sehingga laut
tidak mampu lagi melakukan purifikasi karena telah melampaui daya
dukungnya. Sebagai akibatnya, laut menjadi kotor bahkan kadang sangat
kotor. Kotoran tersebut tersebar merata sehingga mempengaruhi
lingkungan laut tersebut. Karena faktor-faktor diatas laut berada dalam
situasi dan kondisi yang dapat dikatakan sebagai keadaan tercemar
(Saptarini, 1996).
Menurut peraturan RI N0. 19 Tahun 1999 tentang pengendalian
pencemaran dan/atau perusakan laut, Pencemaran Laut adalah
masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi/atau komponen
lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/ atau fungsinya.
GESAMP (Group of Expert on the Scientific Aspect on Marine
pollution) mendefinisikan Pencemaran Laut adalah masuknya atau
dimasukkannya zat atau energi oleh manusia baik secara langsung
maupun tidak langsung ke lingkunagan laut yang menyebabkan efek
merugikan kerena merusak sumber daya hayati, membahayakan
kesehatan manusia, menghalangi aktifitas di laut termasuk perikanan,
11
12
13
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Biota perairan lainnya ada yang ada kaitannya dengan jenis-jenis
tersebut diatas.
Tabel 1 : Konsentrasi Ion logam (mg/I) yang mematikan beberapa
Biota laut pada pernapasan 96 jam
Jenis
Logam
Berat
Cd
Udang
Krang
Polyeheta
22 55
0,15 47
22 35
2,5 -12,1
Cr
91
10
14 105
2,0 9,0
Cu
2,5 3,5
0,17 -100
0,14 2,4
0,16 0,5
Hg
0,23 0,8
0,05 0,5
0,58 32
0,20 0,09
Ni
350
6 -47
722 320
25 72
Pb
188
7,7 20
Zn
60
0,5 - 50
10 -50
1,8 -55
14
Indikator Biologis
Indikator bologis merupakan petunjuk ada tidaknya kenaikan
kedaan lngkungan dari keadaan garis dasar malaui analisis kandungan
logam atau kandungan senyawa kimia tertentu yang terdapat didalam
hewan maupun tanaman atau suatu hasil dari hewan (susu, keju) maupun
tanaman (buah, umbi). Indikator biologis dapat ditentukan dari hewan
atau tanaman yang terletak pada dasar pencemaran lingkungan sebelum
sampai ke manusia. Indikator biologis yang ada pada jalur air baik air
sungai, air danau maupun air laut dan akan sampai kepada manusia
(Wardhana, 1995) adalah:
1. Phytoplankton, jenis plankton tanaman.
Indikator biologisnya: Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), plutonium
(Pu),Cesium (Cs), Yrtium (Y), Tritium (H3)
2. Zooplankton, jenis plankton hewan.
Indikator biologisnya : Ytrium (Y), Kobalt (Co), Besi (Fe), Mangan
(Mn), Strontium (Sr), Nikel (Ni), Zirkonium (Zr).
3. Mollusca, jenis kerang-kerangan
Indikator biologisnya : Seng (Zn), Nikel(Ni), Tembaga (Cu),
Kadmium (Cd), Cromium (Cr), Mangan (Mn), Cesium (Cs), Kobalt
(Co)
4. Crustacea, jenis-jenis siput-siputsn.
15
16
17
Industri
Limbah
logam
logam
berat
Sungai
Air
Minum
Laut
Irigasi
Tambak
Pertanian
Ikan
Fitoplankton
Xoopnakton
Manusia
Kegunaan
Pb Sn
Kabel telepon
PB + As + Sm + Bi
Kabel listrik
Pb + Ni
Pb + Cr + Mo + Ce
peledak
Pb Asetat
Pb + te
api
(C2H5)4 Pb Tetramil Pb
19
Addtitive
untuk
kendaraan
bermotor
Sumber : Palar (1994)
Limbah dari industri-industri di atas mengandung Pb. Sedang
bahan additive yang biasa dimasukkan ke dalam bahan bakar kendaraan
bermotor pada umumnya terdiri dari 62% tertracil Pb, atau timbal
tertracil sebagai anti knocking. Setelah pembakaran akan keluar sebagai
senyawa PbCl2 atau PbBr2.
Pb dan persenyawaannya dapat berada di dalam badan perairan
secara alamiah dan sebagai dampak dari aktivitas mansuia. Secara alami
pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Disamping itu proses
herotifikasi dari bantuan mineral akibat hempasan gelombang yang
merupakan salah satu jalur sumber Pb yang akan masuk ke badan
perairan lalu ke laut. Akibat aktivitas kehidupan manusia diantaranya
adalah air buangan (limbah) industri dan dari pertambangan biji timah
hitam.Senyawa Pb dalam badan perairan dalam bentuk Pb2+, Pb4. Ikan
dapat mengadsorbsi Pb dapat permukaan tubuh dan makanan yang
dikonsumsinya. Kerang dapat mengakumulasi Pb dalam jumlah besar
(Palar, 1994).
20
koma,
kemudian
kematian
(Palar,
1994).
Dinamika
21
Jaringan keras
Pb. di udara
Darah
Jaringan Lunak
Rambut
Urine
Sekresi
Pencernaan, Kuku
Rambut
0,07 1,17
Tulang
0,67 3,59
Hati
0,04 -0,28
Paru-paru
0,03 0,09
Ginjal
0,05 0,16
Limpa
0,01 0,07
Jantung
0,04
22
Otak
0,01 0,09
Gigi
0,28 31,4
Biondikator Rambut
Rambut mengandung protein struktural terdiri dari asam-asama
amino sistem yang mengandung ikatan disulfida sistein (-S-S-) dan gugus
sulfihidril (-SH) yang berkembang mengikat logam berat yang masuk ke
dalam tubuh, jumlah logam berat pada rambut bekorelasi dengan jumlah
yang diadsorbsi oleh tubuh. Oleh karena itu rambut dapat dijadikan
sebagai bahan biopsi.(Saeni, 1997).
Keuntungan digunakannya rambut sebagai bioindikator adalah :
1. Dapat dengan mudah dikumpulkan
2. Tidak merugikan donor
3. Dapat disimpan dalam waktu relatif lama sebelum dianalisis tanpa
menimbulkan kerusakan pada contoh
4. Konsentrasi sebagian besar unsur renik relatif tinggi terkandung pada
rambut dibandingkan pada bagian tubuh lainnya (Laker, 1982).
23
24
Nama Perusahaan
Jenis Industri
1.
Baja
2.
Plastik
3.
Kertas
4.
Elektroplating
5.
Teksstil
6.
PT. Sumatex
Tekstil
7.
PT. Golgon
Baja
8.
PT. SICO
Cat
9.
Baja
10
Baja
11.
Baja
12.
Elektroplating
13.
Baja
25
26
Jenis Industri
1.
Baja
2.
Elektropolating
3.
4.
Cat
5.
Penyamakan kulit
Pb, Cr,Zn
6.
Pb, Te
7.
Minyak pelumas
Cd, Pb
8.
Cr, Pb, Zn
9.
Cy. Pb
10.
Teraso
11.
Cr, Cd
12.
Plastik PVC
27
Jumlah Orang
- Laki-laki dewasa
4.038
26,3
- Perempuan dewasa
4.669
30,51
3.958
25,86
2.701
17,65
15.306
100,4
Anak laki-laki
- Anak perempuan
Jumlah
Jumlah orang
- Pengawal negeri
42
13,10
- Pegawai swasta
1.682
52,46
- TNI/polri
0,19
- Nelayan
1,269
39,58
- Pedagang
186
5,80
- Pensiunan
21
0,66
3 . 206
100,00
Jumlah
Sumber : BPS (2002)
28
kerang. Untuk mengetahui apakah biota laut yang mereka konsumsi telah
tercemar logam berat, maka dilakukan pengukuran konsentrasi dengan
bakumu WHO untuk kandungan logam berat yang diizinkan pada biota
laut. Sedang dari penelitian terdahulu terhadap jenis kerang-kerang di
muara Sungai Deli didapatkan bahwa kadar Cadmium (Cd) sebesar 1,706
ppm (Hutabarat, 1997) sedang NAB untuk konservasi biota laut bagi
logam Cd adalah 0,05 ppm (WHO, 1998).
29
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis studi
kasus. Metode deskriptif di rancang untuk mencari fakta dengan
interprestasi yang tepat dan bertujuan untuk membuat deskripsi,
gambaran, lukisan secara sistematis faktual dan akurat menganai faktafakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomensa yang diselediki (Nazir,
M, 1983).
Studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang
berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari seluruh personalistas
(Macfild, 1930 dalam Nazir, M, 1983).Tujuan studi kasus adalah untuk
memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat
serta karakter-karakter yang hkas dari kasus ataupun status dari individu
yang kemudian dari sifat yang khas lebih menahankan mengkaji variabel
yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil (Nazir, M, 1983).
Jenis data yang duikumpulkan dalam penelitian ni adalah data
primer dan data sekunder. Data primer berupa data yang berkaitan
dengan tingkat konsumsi atau pola konsumsi biota laut, usia konsumen
dan kandungan logam berat Pbpada biota dan rambut konsumen
responden. Data sekunder berupa data penduduk serta hasil wawancara.
Dengan mehubungkan antara data kandungan logam berat Pb pada biota
laut, tingkat konsumen biota laut, usia konsumen dengan data kandungan
logam berta yang terkamulasi pada rambut responden serta data
30
31
32
f. Aquadest
Alat
a. AAS (Atomic Absorbtion Emission Spectrophotometer) model AA
630 -12.
b. Neraca Analitik listrik
c. Cawan porselen
d. Muffle furnace
e. Breaker gelas
f. Batang pengandung
g. Gelas ukur 10 ml
h. Erlenmeyer
i. Sendok
j. Kaca arloji
k. Pipet volume
l. Corong
m. Kertas sarin
n. Labu ukur 50 ml
33
Rambut
a. Rambut diambil sebanyak 1,2 gram kemudian ditambahkan 5ml
HNO 65% tambah 12,5 air suling.
34
35
Penyediaan
Larutan standard
Pb
Penyediaan
Sampel
Biodata
Laut
Rambut
Ukur Absorbsinya
Kurva Kalibrasi
Konsentrasi
Logam Berat
Analisa Statisik
Analisa Regresi
Analisa regresi adalah metode statisik yang digunakan untuk
menetukan hubungan antara faktor-faktor perubahan yang mempengaruhi
suatu keadaan dalam bentuk matematika yang dapat dinyatakan dalam
persamaan garis.
Tujuan pokok metode ini adalah untuk memperkirakan nilai dari
suatu variabel dalam hubungannya dengan analisa regresi, dari
keseluruhan faktor-faktor pengaruh yang menyangkut analisa suatu
psikala dinyatakan ke dalam dua faktor pengaruh bebas (varibel bebas)
dan faktor pengaruh terikat (variabel terikat).
36
SP
SSx . SSy
37
Dimana :
SP : Sum of Product
SSx: Sum Swuare dari variabel X
Ssy: Sum Square dari variabel Y
r : Koefisien korelasi Pearson
berdasarkan indeks korelasi -1 r 1.
t- test
yaitu menguji significancy absorbansi terhadap kadar logam
berat, dengan menggunakan rumus:
th
= b / se (b)
th
= t- hitung
38
= SSR/SSt
R2
= Koefisien determinasi
SSR
SST
b. t test
Yaitu untuk menguji significancy variabel bebas secara individual,
dengan menggunakan rumus:
39
c. F h
Yaitu untuk significancy variabel bebas secara bersama-sama terhadap
variabel terikat, dengan menggunakan rumus;
F hitung =
ESS I k 1
RSS I n k
= Jumlah variabel
= jumlah sampel
ESS
= Expained of Square
RSS
40
41
yang
diambil dari hasil tangkapan nelayan daerah tersebut meliputi jenis ikan
pelagis seperi ikan dencis (sardinella sirm), jenis ikan demersal seperti
ikan kepekepe atau disebut juga ikan ketang-ketang (spcatophagus
argus), ikan gulamah atau ikan samgeh (pseudosenia amoyensis), jenis
molluska seperti cumi-cumi (loligo vulgaris), kerang bulu (anadara indica
sp), kerang darah (ananda granosa sp).
Penelitian kandungan logam berat Pb pada biota laut Belawan perlu
dilakukan untuk mendapatkan data yang pasti mengenai apakah biota laut
42
43
Kode Sampel
Pb
(ppm)
1.
Udang
I1
0,1625
2.
Kerang bulu
I2
0,1377
3.
Cumi-cumi
I3
0,0093
4.
Ikan
I4
0,1624
5.
Gulamah
I5
0,1886
6.
Ikan kepe-kepe
I6
0,2738
7.
I7
0,1374
dancis
Buku mutu yang ditetapkan oleh
0,05
UNEP/FO/WHO
44
logam berat dalam jumlah yang lebih besar.Ikan demersal seperti ikan
kepe-kepe dan ikan gulamah adalah jenis ikan yang biasanya tinggal di
dasar perairan (Nikijuluw, 2002). Terlihat bahwa konsetrasi Pb pada ikan
ini tinggi.
45
H1 : X > o
46
Kode
(z 2X)
Standa
Keteranga
Samp
rd
Hitun
tabel
el
Deviasi
I1
0,0801
0,2376
0,1625
0,0212
9,22
2,92
Ho ditolak
I2
0,0570
0,4700
0,1377
0,0129
11,69
2,92
Ho ditolak
I3
0,0239
0,0712
0,0093
0,0091
-7,68
2,92
Ho ditolak
I4
0,0754
0,2222
0,1624
0,0258
7,54
2,92
Ho ditolak
I5
0,1069
0,3201
0,1886
0,0100
25,90
2,92
Ho ditolak
I6
0,2255
0,6747
0,2738
0,0173
22,38
2,92
Ho ditolak
I7
0,0569
0,1701
0,1274
0,0100
15,07
,2,92
Ho ditolak
47
48
-0,22
0,014
-1,591
0,415 *
0,124
Tingkat
0,007
0,003
2,204
0,487**
1,185
0,037
Konsumsi 5,076
0,128
39,576
1,642
0,000
Konstanta
Adjusted R squared = 0,252
R Squared
= 0,307
Multiple R
= 0,554
F hitung
= 5,543
49
Persamaan
garis
Regresi
Linear
Berganda
yang
diproleh
50
51
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan
di peroleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Konsetrasi logam berat Pb pada biota laut perairan Belawan yaitu
konsntrasi tertinggi pada kerang darah 0,2738 ppm:Variabel terhadap
konsentrasi Pb pada biota sampel dengan o = 0, 05 ppm menunukan
Ho ditolak. Kesimpulanbiota laut sampel sudah tercemar logam berat
Pb kecuali pada cumi-cumi Ho diterima, artinya biota laut tesebut
belum tercemar logam berat Pb.
2. Konsentrasi Pb yang terkamulasi pada rambut konsumen
a) Untuk konsumen dan keluarga nelayan Bagan Deli dengan usia dari 3
s/d 65 tahun dan tingkat konsumsi antara 20,00 s/d 290,00 g/h/orang,
konsentrasi Pb bervariasi antara 4,667 s/d 6,150 ppm,
b) Untuk konsumen dari keluarga bukan nelayan dari kelurahan Sicanang
dengan usia dari 1 s/d 70 tahun dan tingkat konsumsi berkisar 12,75
s/d 190,50 g/h/orang, konsentrasi logam berat Pb pada rambutnya
adalah antara 2,291 s/d 3,358 ppm
c) Untuk konsumen dari masyarakat pengunungan Desa Sabungan Ni
Huta dengan tingkat konsumsi 1,75 s/d 31,80 g/h/orang, konsentrasi
logam berat pada rambutnya adalah untuk Pb antara 0,193 s/d 4,796
ppm. Kesimpulan, pencemaran tertinggi dialami oleh konsumen dari
keluarga nelayan Bagan Deli Belawan.
52
3. Hasil Uji F dan Uji t menunjukkan bhwa usia dan tingkat konsumsi
mempunyai pengaruh positifterhadap konsetrasi Pb terhadap rambut
konsumen, artinya pertambahan usia dari tingkat konsumsi diikuti
dengan kenaikan konsentrasi Pb pada rambut konsumen.
4.
dengan
variable
umur
(41,5%).,
sedang
koefisien
53
Saran
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi
masyarakat mengenai kelayakan biota laut perairan Belawan untuk
dikonsumsi.
2. Walaupun hasil perhitungan menunjukkan jenis bota laut samapai
masih aman untuk dikonsumsi, tetapi karena hasil penelitian
menunjukkan bahwa beberpa jenis biota laut sampel telah tercemar
logam berat, maka disarankan supaya masyarakat tetap berhati-hati
dalam memilih dan mengkonsumsi biota laut tersebut.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi
Departemen Kelautan dan Perikanan dalam rangka menjaga dan
meningkatkan kualitas dari hasil perikanan laut Belawan.
4. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi informasi bagi
Depperindag dalam kaitan pemberian surat izin usaha bagai industriindustri yang menghasilkan limbah logam berat.
5. Disarankan kepada Bapedalda suppaya hasil penelitian ini dapat di
pakai
sebagai
informasi
dalam
kaintannya
dengan
masalah
54
55
DAFTAR PUSTAKA
56
57
58
LAMPIRAN - LAMPIRAN
59
60
61
Jenis Industri
Paremeter
Kadar Max
Beban Pencernaan
(mg/l)
max (gram/ton)
Pestisida
a. Pembuatan
Cu
b. Pengemasan
Cat
1,0
0,02
Hg
0,01
0,005
Zn
1,0
0,50
Pb
0,30
0,15
Cu
0,80
0,40
Cr+6
0,20
0,10
Ti
0,40
0,20
Cd
0,08
0,04
a. Alkaline Mangan Hg
0,01
0,015
Zn
0,20
0,3
Cr
0,30
0,45
Ni
0,06
0,60
Hg
0,01
0,0025
Zn
0,3
0,075
Mn
0,3
0,075
Tekstil
Cr
1,0
0,1
Elektroplating
Cu
0,6
0,012
Cr+6
0,1
0,02
Pb
0,1
0,002
Zn
1,0
0,0
Baterei kering
3
b. Karbon Seng
4
5
62
Caustic soda
6
Cr
0,5
0,075
Ni
1,0
0,020
Cd
0,05
0,001
Hg
0,004
0,012
Pb
0,8
2,4
Cu
1,0
3,0
Zn
1,0
3,0
Cr
0,5
1,5
Ni
1,2
3,6
Cr
0,60
0,24
Cr
0,10
0,004
Penyamakan kulit
7
a. Menggunakan
krom
b. Menggunakan
daun-daun
63
Cu
Cr
Ni
Cd
Pembuatan roti
0,28
0,15
0,33
0,43
0,002
Bir
0,47
0,41
0,06
0,04
0,005
Pengolahan ikan
1,60
0,24
0,23
0,14
0,014
Penyamakan kulit
1,73
7,04
20,14
0,74
0,115
Es krim
0,78
2,70
0,05
0,11
0,031
Laundry
1,75
1,70
1,22
0,10
0,134
Pengolahan daging
0,46
0,15
0,15
0,07
0,011
Bahan kimia
0,80
0,16
0,28
0,10
0,027
Makanan
1,10
0,35
0,15
1,11
0,006
Minuman ringan
2,99
2,04
0,18
0,22
0,003
Pencelupan tekstil
0,50
0,04
0,82
0,25
0,030
64
Organ Target
Cadmium (Cd2+)
Timah hitam
Methyl merkuri
Mangan
Chromium
Kulit
Polutan
Darah
Tulang / gigi
Cd, Se
Otak
As, Pb, Hg
Hati
Paru-paru
As, Cd, Hg
Ginjal
As, Hg, Pb
65
Lampiran 7
Gambar-Gambar Kegiatan Penelitian Di
Lapangan
66
Gambar 3 .
Wawancara dengan Responden dan Pengambilan Sampel Rambut
67
Gambar 4
Pengumpulan Biota Laut Sampel di Tangkahan Bagan Deli
68
69
Lampiran 8 :
HASIL ANALISIS STATISTIK TERHADAP RAMBUT
RESPONDEN DENGAN PROGRAM SPSS 10,05
70
Korelasi umur dan tingkat konsumsi terhadap Pb Pada Rambut Responden Bagan Deli
71
72
Regression
Variables Entered/Removed
Model
1
Variables Entered
Variables Removed
Method
. Enter
Model
R Square
.752
Adjusted R Square
.565
.530
.20285
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1.336
Residual
1.029
25
Total
2.365
27
.668
Sig.
16.233
.000
.041
Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Correlations
Zerro-
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
2.420
Beta
.077
umur
.004
.010
.269
Tingkat
.005
.004
.652
Sig.
82.026
.000
.441
.694
1.013
.175
order
Partial
Part
.
.725
079
.052
.750
.287
.198
konsentrasi
a. Dependent Variable: Konsentrasi Pb
73
74
Regresi
Error
Hitung
Umur
0.004
0.010
0.725**
0.694
Tingkat
0.005
0.004
0.398
0.750**
0.26
0.146
Konsumsi
2.420
0.077
1.500
0.000
31.45
1.01
Variabel
konstanta
Korelasi
r2
Konfensien
Sign
Parasial
Adjusted R squared
0.530
R squared
0.565
Multiple R
0.752
F hitung
16.233
Keterangan
75
diterangkan oleh perubahan umur dan tingakt konsumsi sebesar 53,0%. Nilai ini
menunjukkan suatu hubungan yang cukup berarti sedangkan sisanya sebesar 47,0%
dipengaruhi oleh variabel lain yang turut menentukan, tetapi tidak dimuat dalam
model. Kesimpulan model penduga yang digunakan cocok dengan data yang tersedia
dalam penelitian ini.
Nilai F hitung sebesar 16,233 lebih besar dari nilai F tabel (F 0,01 ; df 2 : 25)
sebesar 0,437. nilai ini menunjukkan bahwa serempak vriabel umur Pb pada rambut
konsumen Sicanang dengan taraf kepercayaan 99%.
Untuk menganalisis arti harga koefisien regresi (b1, b2) dan arti pengaruh dari
setiap variabel bebas secara parsial terhadap konsentrasi Pb pada rambut konsumen
Sicanang dijelaskan sebagai berikut :
a.
76
77
78
Regresi
Error
Hitung
Umur
0,086
0,470
-0,183
0,089**
-0,037
0,856
Tingkat
0,448
0,028
16,057
0,074**
0,955
0,000
Konsumsi
0,307
1,714
0,179
Variabel
Korelasi
r2
Konfensien
Sign
Parasial
0,859
konstanta
Adjusted R squared =
0,905
R squared
0,912
Multiple R
0,955
F hitung
129,692
Keterangan
79
80
II.
Karakteristik Individu
1. Nama
2. Umur
3. Jenis Kelamin
:
:
:
4.
5.
6.
7.
8.
:
:
:
:
:
Suku Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Jumlah Anggota keluarga
Tahun
Pria / Wanita (lingkari yang
dianggap sesuai)
Kuesioner
1. Jenis hasil laut yang di konsumsi.
a. Kerang bulu
b. Kerang btu
c. Kerang hijau
d. Ikan kembung
e. Ikan sarden
81
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
f. Ikan selar
g. Ikan belanak
Beberapa kli makan lauk ikan /kerang setiap hari?
a. Satu kali
b. Sua kali
c. Tiga kali
Beberapa ekor sekali makan ?
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Empat
Khusus untuk kerang, berapa banyak setiap makan?
a. sepuluh
b. dua puluh
c. tiga puluh
Bila frekwensi makan ikan dalam satuan minggu berapa kali dalam satu
minggu?
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Empat
Berapa ekor setiap kali makan ?
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
Dari mana ikan diperoleh ?
a. Ditangkap sendiri dari laut Belawan
b. Dibeli dari pasar, tetapi hasil tangkapan nelayan Bagan Deli
c. Dibeli dipasar tidak tau asalnya
d. Kombinasi a, b dan c
Sejak usia berapa makan ikan
a. 1-10 tahun
b. 11-20 tahun
c. 21-30 tahun
d. 31-40 tahun
e. 41-50 tahun
f. 51-60 tahun
g. > 60 tahun
82
Lampiran 10
Tabel Distribusi Normal
83
84
85
Lampiran 13
Hasil Analisis Sampel Biota Laut dan Rambut Responden dari Laboratorium
Lingkungan Bapedalda
Provinsi Sumatera Utara
86
87
88
89
90
91