You are on page 1of 14

Mikrobiologi

Dasar 2013
1. PENDAHULUAN

46

1.1 Latar Belakang


Pembiakan atau reproduksi individu berarti bertambahnya individu
tersebut.Pertumbuhan suatu individu berarti bahwa individu tersebut semula kecil
bertambah besar. Kegiatan yang pertama menyangkut jumlah sedangkan yang
kedua menyangkut volume individu( Dwidjoseputro, 1978 ).
Menurut Waluyo (2004), fase fase pertumbuhan bakteri dan kurva
pertumbuhan adalah sebagai berikut :
- Fase I (fase adaptasi) merupakan fase penyesuaian diri dengan substrat
-

dan kondisi lingkungan.


Fase II (fase pertumbuhan awal atau fase permulaan awal).
Fase III (fase pertumbuhan logaritmik).
Fase IV (fase pertumbuhan lambat).
Fase V (fase pertumbuhan tetap).
Fase VI (fase menuju kematian dan fase kematian).
Isolasi merupakan cara pembiakan mikroorganisme yang bertujuan untuk

mendapatkan baikan murni. Konsep isolasi ini adalah dengan memisahkan


bakteri yang satu dengan bakteri yang lain yang berbeda pada suatu habitat.
Metode isolasi yaitu ada metode cawan gores dan cawan tuang (Pelczar dan
Chan, 2008).
Macam metode perhitungan koloni menurut Schelgel (1994), adalah :
1. Metode langsung adalah metode di mana massa agar ditentukan sesudah
sel selnya diendapkan oleh sentrifuse.
2. Metode tidak langsung adalah metode yang didasari penentuan intensif
kekeruhan suspensi sel dan dapat digunakan untuk menetapkan massa.
Isolasi mikroba adalah memisahkan mikroba dengan mikroba lain untuk
diidentifikasi jenisnya. Tujuan isolasi adalah untuk mendapatkan biakan
murni. Metode yang digunakan untuk melakukan isolasi adalah metode
cawan gores dan metode cawan tuang.

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

Mikrobiologi Dasar 2013

47

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari Praktikum Mikrobiologi Dasar Materi Perhitungan Koloni
Bakteri dan Isolasi adalah agar para parktikan dapat mengetahui cara cara
perhitungan koloni dan mengisolasi sel bakteri.
Tujuan dari Praktikum Mikrobiologi Dasar Materi Perhitungan Koloni Bakteri
dan Isolasi adalah agar para parktikan mampu melakukan perhitungan koloni
bakteri dan mampu melakukan isolasi terhadap bakteri.
1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum Mikrobiologi Dasar Materi Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi
dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 20 Maret 2013, pukul 15.00 18.00 WIB
bertempat di Laboratorium Mikrobilogi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Brawijaya, Malang.

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

Mikrobiologi Dasar 2013


TINJAUAN PUSTAKA

48

2.
2.1 Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Menurut Sumarsih (2003), pertumbuhan adalah penambahan secara
teratur semua komponen sel suatu jasad. Pertumbuhan sel adalah hasl dari
pembelahan sel. Pada jasad bersel tunggal (uniseluler), pembelahan atau
perbanyakan sel merupakan pertumbuhan individu, misalnya pembelahan pada
bakteri itu sendiri. [ada jasad bersel banyak (multiseluler) pembelahan sel tidak
menghasilkan jumlah individunya, tetapi hanya merupakan pembentukan
jaringan atau pertambahan besar jaringan.
Menurut Dwidjoseputro (1989),bakteri adalah sekelompok mikroorganisme
yang bersel satu, tidak berklorofil, berbiak dengan pembelahan diri serta
ukurannya

sangat

kecil,

sehingga

hanya

dapat

dilihat

dengan

mikroskop.Ditambahkan oleh Astuti et al., (2010), salah satu faktor penting dalam
pertumbuhan bakteri adalah nilai pH.Bakteri ini berkaitan dengan aktivitas
enzim.Perubahan pH sangat ekstrim tidak sesuai untuk pertumbuhan dapat
menyebabkan terjadinya perubahan dalam aktivitas katalik enzim.
2.2 Fase fase Pertumbuhan Bakteri dan Kurva Pertumbuhan
Fase logaritmik merupakan fase pertumbuhan.Fase ini ditandai dengan
bertambahnya populasi secara signifikan. Densitas pada medium meningkat
secara nyata dan jam ke 1 sampai jam ke 11. Pada eksponensial populasi sudah
mulai beradaptasi dengan medium dan dapat melakukan reproduksi melalui
proses pembelahan sel ( Astutiet al., 2010 ).
Menurut Waluyo (2004), fase fase pertumbuhan bakteri dan kurva
pertumbuhan adalah sebagai berikut :
- Fase I (fase adaptasi) merupakan fase penyesuaian diri dengan substrat
-

dan kondisi lingkungan.


Fase II (fase pertumbuhan awal atau fase permulaan awal).
Fase III (fase pertumbuhan logaritmik).
Fase IV (fase pertumbuhan lambat).
Fase V (fase pertumbuhan tetap).
Fase VI (fase menuju kematian dan fase kematian).

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

Mikrobiologi Dasar 2013

49

2.3 Pengertian dan Tujuan Isolasi


Menurut Karliana (2007), mikroba di lingkungan pada umumnya berada
pada populasi campuran, sulit ditemukan mikroba yang dijumpai sebagai spesies
tunggal. Untuk itu dibutuhkan metode isolasi agar dapat mencirikan dan
mengidentifikasi suatu mikroorgansisme tertentu. Pertama kali harus dapat
dipisahkan untuk memperoleh baikan murni, terdapat dua metode untuk
memperoleh biakan murni yaitu teknik cawan gores dan cawan tuang.
Identifikasi bakteri dilakuka terhadap isolat isolat dengan melakukan
serangkaian uji morfologi dan biokimia yaitu pewarnaan gram, uji motalitas,
pengamatan, bentuk sel, tipe penggandengan sel, sifat aerobik dan anaerobik,
kemampuan tumbuh, pada suhu 5C, 20C, 30C dan uji halofilik serta oksidase
sitokrom (Feliatra et al., 2004).
2.4 Macam Metode Perhitungan Koloni serta Kelebihan dan Kekurangan
Macam metode perhitungan koloni menurut Schelgel (1994) adalah :
1. Metode langsung adalah metode dimana massa agar ditentukan setelah
sel-selnya diendapkan dengan sentrifuse.
2. Metode tidak langsung adalah metode yang didasari kerentanan intensif
kekeruhan suspensi sel dan dapat dipergunakan untuk menetapkan
massa.
Seperti yang diketahui, cara menghitung jumlah bakteri untuk membuat
grafik pertumbuhan itu dengan menggunakan metode penuangan, yaitu inokulum
disebarkan pada agar agar lempengan. Delapan jam kemudian, koloni koloni
yan telah tumbuh telah dapat dihitung. Galam hal ini tetap diperhatikan bahwa
jumlah koloni yang tampak tidak sesuai dengan jumlah bakteri yang disebar
semula.Tidak semua koloni berasal dari satu bakteri, dalam metode penuangan
in hanya bakteri hiduplah yang masuk perhitungan. Cara lain untuk menghitung
jumlah bakteri dalam piaraan ialah perhitungan dengan mikriskop. Metode ini
memiliki kelemahan, yaitu baik sel hidup maupun sel mati terhitung semua. Cara
ketiga yaitu, menggunakan turbidimeter (turbid =keruh). Tiap sampel diambil
pada waktu tertentu diukur kekeruhannya dengan menggunakan turbidimeter,
kelemahannya yaitu yang terdapat pada penjumlahan mikroskop (Dwijoseputro,
1978).

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

50

Mikrobiologi Dasar 2013


3. METODOLOGI
3.1 Alat dan Fungsi
Alat yang digunakan pada praktikum Mikrobiologi Dasar

materi

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi antara lain :


-

Cawan petri
Incase

Colony counter

Jarum loop

Bunsen
Sprayer
Nampan

: tempat pembiakan jamur dan bakteri


: tempat menginkubasi cawan petri sesuai suhu
kamar
: membantu dalam menghitung jumlah koloni
bakteri yang terdapat pada cawan petri dengan
sistem sensor sentuh.
: untuk menginokulasi bakteri dari media padat ke
cair atau sebaliknya.
: sumber panas dan pengkondisian aseptis
: sebagai wadah alkohol 70%
: untuk meletakkan alat dan bahan

3.2 Bahan dan Fungsi


Bahan yang digunakan pada Praktikum Mikrobiologi Dasar materi
Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi antara lain :
-

Alkohol 70%
Air
Koran
Tali
Kertas label
Tissue
NA steril
Spirtus
Kapas

: untuk pengkondisian aseptis


: untuk mencuci alat-alat yang digunakan
: untuk membungkus cawan petri
: untuk mengikat cawan petri yang telah dibungkus
: untuk memberi tanda
: untuk mengeringkan alat-alat yang dicuci
: media pembiakan bakteri
: sebagai bahan bakar Bunsen
: untuk menutup lubang alat, menghindari
kontaminan

3.3 Cara Kerja


3.3.1 Perhitungan koloni bakteri
Cawan petri
Diambil cawan petri dari etalase bakteri
Dihitung
jumlah koloni
bakteri
dengan menggunakan
Perhitungan
Koloni
Bakteri
dan Isolasicolony counter
Hasil

Mikrobiologi Dasar 2013

51

Gambar 9. Skema Kerja Perhitungan Koloni Bakteri

3.3.2

Isolasi Bakteri
NA

Diambil dari
kulkas
Diambil 1 sel bakteri dari media penanaman menggunakan jarum loop
(dipanaskan dan didinginkan terlebih dahulu)
Digoreskan pada media NA steril dengan metode
gores
Dibungkus koran
Diikat dengan tali
Diiknubasi selama 24 jam di etalase bakteri
Has
il
Gambar 10. Skema Kerja Isolasi Bakteri
4. PEMBAHASAN
4.1 Analisa Prosedur
Pada praktikum Mikrobiologi Dasar materi Perhitungan Koloni Bakteri dan
Isolasi hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat yang
diperlukan adalah cawan petri untuk tempat pembiakan jamur dan bakteri; incase
sebagai tempat menginkubasi cawan petri sesuai dengan suhu kamar; colony
counter untuk membantu dalam menghitung jumlah koloni bakteri yang terdapat
pada cawan petri dengan sistem sendor sentuh; jarum loop untuk menginokulasi

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

52

Mikrobiologi Dasar 2013


bakteri dari media padat ke cair atau sebaliknya; bunsen sebagai sumber panas

dan pengkondisian aseptis; sprayer sebagai wadah alkohol 70%; dan nampan
sebagai tempat meletakkan alat dan bahan. Sedangkan, bahan yang dibutuhkan
pada praktikum ini adalah alkohol 70% untuk pengkondisian aseptis; air untuk
mencuci alat-alat yang telah digunakan; koran untuk membungkus cawan petri
yang akan diinkubasi; tali untuk mengikat cawan petri yang telah dibungkus;
kertas label untuk memberi tanda cawan petri; spirtus sebagai bahan bakar
bunsen; dan tissue untuk mengeringkan alat-alat yang telah dicuci.
Pada praktikum perhitungan koloni pertama-tama yang dilakukan adalah
mengambil cawan petri yang berisi penanaman bakteri yang ada pada incase
yang

telah

diinkubasi

selama

semalam.

Kemudian

dihitung

dengan

menggunakan colony counter. Cara menggunakan colony counter dengan sistem


sensor sentuh.
Syarat dari perhitungan koloni adalah koloni masuk ke dalam rasio atau
tidak.Setelah ditentukan rasio, dilihat lagi koloni bakteri tersebut masuk dalam
range perhitungan koloni atau tidak. Range koloni adalah 30-300. Apabila lebih
dari range yang ditentukan disebut dengan TBUD atau terlalu banyak untuk
dihitung. Jika koloni bakteri tidak berbentuk koloni dan melebihi seperempat
cawan disebut spreader.
Setelah dilakukan perhitungan, cawan petri yang berisi bakteri, akan
dilakukan isolasi pada NA steril yang telah diambil di incase setelah diinkubasi
selama semalam. Diambil satu sel bakteri dengan menggunakan jarum loop
yang sebelumnya dipanaskan sampai memijar. Setelah dipanaskan, jarum loop
didinginkan dengan cara ditempelkan pada media NA, setelah itu diambil bakteri
kemudian digoreskan pada media NA steril dengan metode gores atau zigzag.
Zigzag berfungsi untuk mendapatkan biakan murni pada ujung zigzagnya. Pada
saat melakukan penggoresan, harus dilakukan dalam kondisi aseptis atau
berada didekat bunsen. Setelah itu dimasukkan ke dalam incase dan diinkubasi
selama semalam kemudian didapatkan hasil yang diinginkan.
Menurut Lay (1994), mikroorganisme yang akan diisolasi dapat berupa
biakan murni atau campuran. Bila biakan yang akan diidentifikasi ini tercemar,
perlu dilakukan pemurnian terlebih dahulu. Lazimnya pemurnian dilakukan
dengan cara menggoreskan suspense mikroba yang akan diisolasi pada agar
lempengan. Setelah diperoleh koloni terpisah, dibuat pewarnaan gram dari
beberapa koloni untuk melihat kemurnian biakan.

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

Mikrobiologi Dasar 2013

53

4.2 Analisa Hasil


Dari hasil praktikum Mikrobiologi Dasar mengenai Perhitungan Koloni dan
Isolasi, didapatkan data sebagai berikut :
Kel.
A

Tabel 5. Data Perhitungan Koloni Bakteri Shift 1


10-3
10-4
10-5
B
A
B
A

spreader

21

Spreader

75

spreader

2
3
4
5

spreader
112
204
TBUD

spreader
spreader
152
spreader

69
21
48
Spreader

58
40
83
88

spreader
51
126
spreader

160

spreader

63

spreader

45

Kel.

TPC (
B

spreade
r
43
17
18
spreade
r
spreade
r

Tabel 6. Data Perhitungan Koloni Bakteri Shift 2


10-3
10-4
10-5

kal
ml )
1,12 x 105
136,73 x 105
52,9 x 105

TPC (

kal
ml )
7
8
9
10
11
12
Kel.

A
spreader
Spreader
Spreader
178
Spreader
TBUD

B
Spreader
Spreader
Spreader
98
Spreader
243

A
174
101
130
109
205
32

B
98
spreader
136
86
108
18

A
150
160
spreader
54
6
42

B
82
126
47
Spreader
Spreader
Spreader

65,13x 105
2,43x 105

Tabel 7. Data Perhitungan Koloni Bakteri Shift 3


10-3
10-4
10-5

kal
TPC ( ml
)

13
14
15
16
17
18

A
Spreader
Spreader
225
54
TBUD
-

B
Spreader
Spreader
188
Spreader
TBUD
-

A
Spreader
Spreader
Spreader
Spreader
141
-

B
Spreader
Spreader
Spreader
Spreader
278
-

A
Spreader
130
Spreader
Spreader
49
-

B
Spreader
208
Spreader
Spreader
45
-

Tabel 8. Data Perhitungan Koloni Bakteri Shift 4

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

2,065 x 105
0,54 x 105
49,095x 105
-

Kel.

Mikrobiologi
Dasar
2013
10
10

-3

-4

10

54
kal

-5

TPC ( ml
)
19
20
21
22
23
24

A
37
Spreader
65
53
TBUD
323

B
35
40
81
268
TBUD
TBUD

A
12
12
Spreader
Spreader
127
122

B
5
Spreader
16
181
88
106

A
spreader
0
spreader
56
Spreader
111

B
Spreader
Spreader
22
Spreader
Spreader
spreader

0,36 x 105
0,4 x 105
0,73 x 105
19,705 x 105
10,75 x 105
122,4 x 105

Dari hasil perhitungan kelompok 1 pada cawan petri 10-3 A diperoleh hasil
spreader dan 10-3 B diperoleh hasil 21 koloni. Untuk cawan petri 10 -4 A diperoleh
hasil spreader dan 10-4 B diperoleh hasil 75 koloni.Untuk cawan petri 10-5 A
diperoleh hasil spreader dan 10-5 B diperoleh hasil spreader.Untuk perhitungan
TPC (Total Plate Count) adalah kol/ml.
Dari hasil perhitungan kelompok 2 pada cawan petri 10-3 A diperoleh hasil
spreader dan 10-3 B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh
hasil 69 dan 10-4 B diperoleh hasil 58 koloni. Untuk cawan petri 10 -5 A diperoleh
hasil spreader dan 10-5 B diperoleh hasil 43. Untuk perhitungan TPC (Total Plate
Count) adalah kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 3 pada cawan petri 10-3 A diperoleh hasil
112 dan 10-3 B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh hasil
21 dan 10-4 B diperoleh hasil 40 koloni. Untuk cawan petri 10 -5 A diperoleh hasil
51 dan 10-5 B diperoleh hasil 17. Untuk perhitungan TPC (Total Plate Count)
adalah 1,12 x 105 kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 4 pada cawan petri 10-3 A diperoleh hasil
204 dan 10-3 B diperoleh hasil 152 koloni. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh hasil
48 dan 10-4 B diperoleh hasil 83 koloni. Untuk cawan petri 10 -5 A diperoleh hasil
126 dan 10-5 B diperoleh hasil 18. Untuk perhitungan TPC (Total Plate Count)
adalah 136,73 x 105 kol/ml.
Dari hasil perhitungan kelompok 5 pada cawan petri 10-3 A diperoleh hasil
TBUD dan 10-3 B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh
hasil spreader dan 10-4 B diperoleh hasil 88 koloni.Untuk cawan petri 10-5 A
diperoleh hasil spreader dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk perhitungan
TPC (Total Plate Count) adalah -kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 6 pada cawan petri 10-3 A diperoleh hasil
106 dan 10-3 B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh hasil

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

55

63 dan 10

-4

Mikrobiologi Dasar 2013


B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri 10 A diperoleh hasil
-5

45 koloni dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk perhitungan TPC (Total Plate
Count) adalah 52,9 x 105 kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 7 pada cawan petri 10-3 A diperoleh hasil
spreader dan 10-3 B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh
hasil 178 dan 10-4 B diperoleh hasil 98 koloni. Untuk cawan petri 10 -5 A diperoleh
hasil 150 koloni dan 10-5 B diperoleh hasil 82 koloni. Untuk perhitungan TPC
(Total Plate Count) adalah -kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 8 pada cawan petri 10-3 A diperoleh hasil
spreader dan 10-3 B diperoleh hasil spreader.Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh
hasil 101 dan 10-4 B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri 10-5 A diperoleh
hasil 160 koloni dan 10-5 B diperoleh hasil 126 koloni. Untuk perhitungan TPC
(Total Plate Count) adalah -kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 9 pada cawan petri 10-3 A diperoleh hasil
spreader dan 10-3 B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh
hasil 130 dan 10-4 B diperoleh hasil 136 koloni. Untuk cawan petri 10-5 A diperoleh
hasil spreader dan 10-5 B diperoleh hasil 47. Untuk perhitungan TPC (Total Plate
Count) adalah -kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 10 pada cawan petri 10-3 A diperoleh
hasil 178 dan 10-3 B diperoleh hasil 98. Untuk cawan petri 10 -4 A diperoleh hasil
109 dan 10-4 B diperoleh hasil 86. Untuk cawan petri 10 -5 A diperoleh hasil 54
koloni dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk perhitungan TPC (Total Plate
Count) adalah 65,13 x 105 kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 11 pada cawan petri 10 -3 A diperoleh
hasil spreader dan 10-3 B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri 10-4 A
diperoleh hasil 205 dan 10-4 B diperoleh hasil 108 koloni. Untuk cawan petri 10-5
A diperoleh hasil 6 dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk perhitungan TPC
(Total Plate Count) adalah -kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 12 pada cawan petri 10-3 A diperoleh
hasil TBUD dan 10-3 B diperoleh hasil 243 koloni. Untuk cawan petri 10-4 A
diperoleh hasil 32 dan 10-4 B diperoleh hasil 18. Untuk cawan petri 10-5 A
diperoleh hasil 42 koloni dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk perhitungan
TPC (Total Plate Count) adalah 2,43 x 105 kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 13 pada cawan petri 10-3 A diperoleh
hasil spreader dan 10-3 B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri 10-4 A

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

56

diperoleh hasil spreader dan 10

-4

Mikrobiologi Dasar 2013


B diperoleh hasil spreader.Untuk cawan petri

10-5 A diperoleh hasil spreader dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk
perhitungan TPC (Total Plate Count) adalah -kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 14 pada cawan petri 10-3 A diperoleh
hasil spreader dan 10-3 B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri 10-4 A
diperoleh hasil spreader dan 10-4 B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri
10-5 A diperoleh hasil 130 koloni dan 10-5 B diperoleh hasil 208 koloni. Untuk
perhitungan TPC (Total Plate Count) adalah -kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 15 pada cawan petri 10-3 A diperoleh
hasil 225 dan 10-3 B diperoleh hasil 188 koloni. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh
hasil spreader dan 10-4 B diperoleh hasil spreader.Untuk cawan petri 10-5 A
diperoleh hasil spreader dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk perhitungan
TPC (Total Plate Count) adalah 2,065 x 105 kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 16 pada cawan petri 10-3 A diperoleh
hasil 54 dan 10-3 B diperoleh hasil spreader. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh
hasil spreader dan 10-4 B diperoleh hasil spreader.Untuk cawan petri 10-5 A
diperoleh hasil spreader dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk perhitungan
TPC (Total Plate Count) adalah 0,54 x 105 kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 17 pada cawan petri 10-3 A diperoleh
hasil TBUD dan 10-3 B diperoleh hasil TBUD. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh
hasil 141 dan 10-4 B diperoleh hasil 278 koloni. Untuk cawan petri 10-5 A diperoleh
hasil 49 koloni dan 10-5 B diperoleh hasil 45. Untuk perhitungan TPC (Total Plate
Count) adalah 49,095 x 105 kol/ml .
Dari kelompok 18 tidak ada data yang dihasilkan.
Dari hasil perhitungan kelompok 19 pada cawan petri 10-3 A diperoleh
hasil 37 dan 10-3 B diperoleh hasil 35. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh hasil 12
dan 10-4 B diperoleh hasil 5 koloni. Untuk cawan petri 10 -5 A diperoleh hasil
spreader dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk perhitungan TPC (Total Plate
Count) adalah 0,36 x 105 kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 20 pada cawan petri 10-3 A diperoleh
hasil spreader dan 10-3 B diperoleh hasil 40. Untuk cawan petri 10 -4 A diperoleh
hasil 12 dan 10-4 B diperoleh hasil spreader.Untuk cawan petri 10-5 A diperoleh
hasil 0 dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk perhitungan TPC (Total Plate
Count) adalah 0,4 x 105 kol/ml .

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

57

Dari hasil perhitungan

Mikrobiologi Dasar 2013


kelompok 21 pada cawan petri 10 A diperoleh
-3

hasil 65 dan 10-3 B diperoleh hasil 81. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh hasil
spreader dan 10-4 B diperoleh hasil 16.Untuk cawan petri 10 -5 A diperoleh hasil
spreader dan 10-5 B diperoleh hasil 22. Untuk perhitungan TPC (Total Plate
Count) adalah 0,73 x 105 kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 22 pada cawan petri 10-3 A diperoleh
hasil 53 dan 10-3 B diperoleh hasil 268. Untuk cawan petri 10 -4 A diperoleh hasil
spreader dan 10-4 B diperoleh hasil 181.Untuk cawan petri 10 -5 A diperoleh hasil
spreader dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk perhitungan TPC (Total Plate
Count) adalah 19,705 x 105 kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 23 pada cawan petri 10-3 A diperoleh
hasil TBUD dan 10-3 B diperoleh hasil TBUD. Untuk cawan petri 10-4 A diperoleh
hasil 127dan 10-4 B diperoleh hasil 88.Untuk cawan petri 10 -5 A diperoleh hasil
spreader dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk perhitungan TPC (Total Plate
Count) adalah 10,75 x 105 kol/ml .
Dari hasil perhitungan kelompok 24 pada cawan petri 10-3 A diperoleh
hasil 323 dan 10-3 B diperoleh hasil TBUD. Untuk cawan petri 10 -4 A diperoleh
hasil 122dan 10-4 B diperoleh hasil 106.Untuk cawan petri 10 -5 A diperoleh hasil
111 dan 10-5 B diperoleh hasil spreader. Untuk perhitungan TPC (Total Plate
Count) adalah 122,4 x 105 kol/ml.
Dari perhitungan TPC (Total Plate Count) di atas dapat diketahui bahwa
jumlah perhitungan paling tinggi adalah 136,73 x 10 5 kol/ml dari kelompok 4.
Adapun terjadinya spreader dimungkinkan kondisi yang tidak aseptis atau
adanya air yang menetes yang berasal dari uap air yang terkondensasi. Adapun
yang tidak terbentuk koloni sama sekali dapat disebabkan karena saat
memsasukkan media, media tersebut masih sangat panas sehingga mematikan
bakteri yang ditanam.
Menurut

Lay

(1994),

sebaiknya

hanya

lempengan

agar

yang

mengandung 30-300 koloni saja yang digunakan dalam perhitungan. Lempengan


yang dengan jumlah koloni yang tinggi

(>300 koloni) sulit untuk dihitung

sehingga kemungkinan kesalahan perhitungan sangat besar. Pengenceran


sampel membantu untuk memperoleh perhitungan jumlah yang benar, namun
pengenceran yang terlalu tinggi akan menghasilkan lempengan agar dengan
jumlah koloni yang rendah (<30 koloni). Lempengan ini tidak abash secara
statistik untuk digunakan dalam perhitungan.

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

Mikrobiologi Dasar 2013


5. PENUTUP

58

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan tentang perhitungan koloni dan isolasi adalah
sebagai berikut:
-

Pertumbuhan merupakan proses perubahan bentuk yang semula kecil

kemudian menjadi besar.


Fase-fase pertumbuhan mikroorganisme adalah fase logaritmik, fase

tumbuh dipercepat, fase stasioner, dan fase kematian


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri yakni temperatur,
cahaya, kelembaban, pH, O2 dari udara, tekanan osmotik dan pengaruh

mikroorganisme.
Hasil yang paling banyak yaitu 136,73 x 105 pada kelompok 4
Cara menghitung bakteri yakni :
Metode penuangan
Metode turbidometer
Perhitungan dengan mikkroskop

5.2 Saran
Dalam praktikum Mikrobiologi Dasar materi Perhitungan Koloni Bakteri dan
Isolasi hendaknya para praktikan berhati-hati dalam menggunakan alat-alat
laboratorium dan menghitung koloni dengan teliti agar praktikum berjalan
lancar.Pada saat isolasi harus dapat berkonsentrasi terhadap penggoresan saat
isolasi.

DAFTAR PUSTAKA

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

59

Mikrobiologi Dasar 2013


Identiffikasi Jamur dan Bakteri dalam Buku

Astuti, Widyaputri. 2010.


Mikrobiologi Dasar Jilid I. Bandung.

Dwijoseputro, D. 1978. Dasar Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.


Karliana, Itceu. 2007. Karakteristik Mikroba Air Laut di Ujung Lembah Abang
Semenanjung Muria. Volume 2, No. 4.
Lay, Bibiana W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
Feliatra, Putra. 2004. Mikrobiologi Umum. Erlangga : Jakarta.
Pelczar, Michael J dan E.C.S. Chan. 2008.Dasar Dasar Mikrobiologi. UI
Press: Jakarta.
Schelgel. 1994. Mikrobiologi Umum. Gadjah Mada : Yogyakarta.
Sumarsih. 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. UPN Veteran : Yogyakarta.
Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press: Malang.

Perhitungan Koloni Bakteri dan Isolasi

You might also like