You are on page 1of 57

WORKSHOP

PPEERRA
AKKIITTAAN
N&
& TTRRO
OU
UBBLLEESSH
HO
OO
OTTIIN
NG
G KKO
OM
MPPU
UTTEERR
U
UN
NTTU
UKK SSIISSW
WAA//II SSM
MA
AD
DA
AN
N SSM
MKK

UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK & BEKASI - 2009

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

DAFTAR ISI

BAB I : PENGENALAN KOMPONEN KOMPONEN PC


I.1

Komponen PC.. 3

II.2

Tahap Merakit 10

III.3

Basic Input Output System ( BIOS )..27

BAB II: OPTIMASI SISTEM OPERASI


II.1

Instalasi Windows XP.38

II.2

Tips And Trik Windows XP51

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

BAB I
PENGENALAN KOMPONEN KOMPONEN PC

I.1 Komponen Komponen PC


1. Central Processing Unit (CPU)
Mikroposesor atau CPU (Central Processing Unit) adalah sebuah
mesin komputasi yang dibuat menjadi sebuah chip yang merupakan otak
dari komputer, semakin tinggi kecepatan prosesor semakin tinggi kecepatan
kerjanya.
Jenis Prosesor dari segi dudukan prosesornya :
- Prosesor Slot : prosesor jenis ini sudah mulai ditinggalkan.
- Prosesor Soket : Prosesor jenis inilah yang dikembangkan hingga saat ini.

Prosesor tipe slot

Bagian Depan Prosesor

Bagian Belakang

2. Memori


Memori Utama

Memori utama berfungsi untuk menyimpan data dan program. Data


yang didimpan bersifat volatil, artinya dapat hilang jika tidak terdapat
aliran listrik. Berdasarkan susunan pin-pinnya, memori dibagi menjadi dua,
yaitu :

SIMM (Single In-line Memory Modul ) : Susunan pinnya hanya terletak


pada salah satu sisi, biasa disebut EDORAM. Memori ini merupakan jenis
lama, yang biasa digunakan pada komputer jenis 486.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

DIMM (Dual In-line Memory Module) : Susunan pinnya terletak pada


kedua sisinya. Memori jenis inilah yang digunakan sampai sekarang. Salah
satu jenis memori ini adalah DDR-SDRAM/DDRAM (Double Data Rate
SDRAM/Double Data RAM) Ciri fisiknya terdapat sebuah belahan pada
baris kaki pin-pinnya.

Memori DDRAM

Memori Sekunder
Merupakan penyimpanan yang bersifat non volatil, artinya data-data
tidak hilang walau aliran listrik padam. Berikut ini beberapa device yang
termasuk Memori Sekunder, yaitu : Hardisk : merupakan media
penyimpanan sekunder untuk menyimpan informasi secara besar-besaran
dan jangka waktu yang lama (memori arsif).

Hard Disk

Optical Disk

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

Optical Drive

3. Input/Output Unit

Input/Output Unit merupakan bagian dari komputer untuk menerima


maupun mengeluarkan/menampilkan data setelah diproses oleh Processor.
Input/Output unit, dibagi dalam dua bagian, yaitu : Port I/O, Peripheral I/O.

Port I/O
Port I/O merupakan tempat dipasangnya konektor dari peralatan I/O.
Dimana setiap port I/O dibawah kontrol dari Processor.

Peripheral I/O
Peripheral adalah sesuatu yang mengacu ke peralatan eksternal
yang dihubungkan dengan komputer. Peripheral komputer dapat dibagi
ke dalam dua kategori berdasarkan fungsi, yaitu :
Kategori pertama : terdiri dari peralatan yang melaksanakan
operasi input dan output, yang termasuk dalam kategori ini antara lain
keyboard, mouse, printer.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

Kategori kedua : terdiri atas peralatan yang diutamakan pada


penyimpan data sekunder, dimana penyimpan utamanya disediakan oleh
memori utama komputer.
Contoh-contohnya : Disk Drive, CD ROM Drive, dan lainnya.

Keyboard

USB Mouse

Printer

4. Motherboard
Motherboard adalah bagian utama sebuah komputer, dimana
komponen - komponen lain dari sebuah PC menempel / plugged in.

Motherboard

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

Komponen-Komponen Pada Motherboard, diantaranya :


Dudukan Prosessor : Berfungsi untuk menempatkan prosesor pada
motherboard. Ada dua tipe dudukan yaitu : tipe soket dan slot.

Dudukan Prosesor Tipe Soket


Card Slot : Berfungsi untuk menempatkan card-card tambahan pada
motherboard. Terdapat jenis-jenis card slot pada motherboard, diantaranya
yaitu : Slot Peripheral Component Interconnect (PCI) : Slot berwarna putih
ini berfungsi untuk menancapkan periferal-periferal berbasis PCI.

Slot PCI

Device untuk Slot PC I

Slot Grafis AGP / PCI-Express : Merupakan slot untuk menancapkan kartu


grafis. Slot ini ada dua macam, yakni tipe AGP dan PCI-Express.

t
Slot PCI-Express

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

Slot AGP

Slot DIMM untuk RAM : Slot ini berfungsi untuk memasang memori
utama/RAM.

Slot DIMM RAM

Port Peripheral Paralel ATA/IDE : Port untuk menghubungkan periferal


IDE.

Port Periferal Paralel ATA/IDE15)

Kabel Periferal Paralel ATA/IDE15)

Port Floopy Drive : Port untuk menghubungkan floopy drive dengan


motherboard.

Port untuk Floopy Drive

Kabel untuk Disk Drive

Port Peripheral SATA : Port untuk menghubungkan hardisk bertipe


serial ATA dengan motherboard.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

Port untuk SATA

Kabel Data untuk SATA

Port CPU Fan : Konektor ini berfungsi untuk menggerakkan kipas CPU.

Port CPU Fan yang Dipasang Kabel CPU Fan

Port Power ATX : Port yang menghubungkan power supply dengan


motherboard dan memberi suplai listrik dari power supply ke seluruh bagian
di motherboard.

Colokan untuk Power ATX

Konektor Kebel Power ATX

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

I.2 MERAKIT DAN MENGINSTALL KOMPUTER


Merakit komputer merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi yang suka
dengan perakitan komputer. Sebelum mulai merakit komputer, maka persiapkan
dulu komponen-komponennya, seperti casing (termasuk catu daya), motherboard,
processor, heatsink dan kipasnya, memory, kartu grafis (VGA/AGP), harddisk,
CDROM/DVDROM, floppy disk drive, monitor, speaker, keyboard dan mouse.
Selain komponen di atas, persiapkan juga CD driver dan CD sistem operasi serta
software yang diperlukan. Persiapkan pula berbagai alat tangan seperti obeng,
tang dan pinset. Langkah-langkah untuk merakit PC secara umum adalah seperti
berikut ini.
1.

Siapkan Motherboardnya dan amati bagian-bagiannya dengan seksama.


a. Apabila perlu tulislah posisi komponen yang ada padanya agar lebih
paham.

Motherboard Gigabyte GA-8S661FXM-775

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

10

b. Seteleh itu buka pengunci socket processor.

Socket processor yang terbuka

2.

Ambil Processor.
a. Perhatikan bahwa processor mempunyai tanda pada salah satu
sudutnya, dalam hal ini biasanya ditandai dengan lekukan, lubang atau
anak panah.

Processor tampak dari atas

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

Processor tampak dari bawah

11

b. Cocokan tanda tersebut dengan tanda yang ada pada socket processor.
c. Jika saudara melakukan hal tersebut di atas dengan tepat, maka
processor akan dapat dimasukkan ke socketnya dengan baik dan benar.
d. Kunci kembali socket tersebut, dengan cara menekan tuas kebawah
dan mengaitkan pada pengunci yang ada.

Processor tampak dari atas setelah dikunci

3.

Memasang Heatsink dan Kipas Pendingin.


a. Heatsink dan kipas angin biasanya sudah dirangkai menjadi satu,
sehingga kita hanya tinggal memasangnya dan untuk memasangnya
sangatlah mudah.
b. Sebelum memasang, perhatikan posisi kabel daya untuk kipas dengan
lokasi connector dayanya. Cari jarak terpendek agar kabel daya itu
tidak bersinggungan dengan kipas.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

12

Hasil pemasangan pendingin dan kipas processor

c. Dalam contoh heatsink Pentium 4 kali ini bentuk pendinginnya adalah


bulat dan terdapat 4 buah pengunci pada 4 titik disekeliling pendingin.
d. Pasanglah heatsink tersebut dengan cara meletakkannya tepat di atas
processor dan sesuikan dudukan pendingin pada motherboard yang
ada.
e. Kunci 4 titik pada pendingin tersebut dengan cara tekan dan putar
searah dengan jarum jam menggunakan obeng plus (+).

4.

Memasang Memory
a. Untuk memasang memory, maka bukalah pengunci slot memory di
kedua sisinya pada motherboard.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

13

b. Perhatihkan bahwa setiap keping memori memiliki celah pada sisi


bawahnya. Pada praktek kali ini kita menggunakan double data rate
random access memory (DDRAM). Ada jenis RAM yang lain, tetapi
saat ini susah ditemukan di pasaran dalam keadaan baru yang disebut
dengan syncronous dynamic random access memory (SDRAM).
c. Cocokkan celah ini dengan slot memori. Jika saudara memaksakan
memasang memory dengan arah yang salah, maka dapat merusakkan
memory atau bahkan motherboardnya.

Pemasangan DDRAM
d. Tekan keping memori pada kedua sisinya sehingga terdengar bunyi
klik, dan penguncinya akan menutup dengan sendirinya.

Hasil akhir pemasangan DDRAM

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

14

5.

Menyiapkan Casing.
a. Siapkan casing yang akan digunakan.
b. Letakkan di atas meja atau tempat lain yang dianggap aman.
c.

Lepas sekrup yang ada pada bagian belakang, kemudian buka panel
sampingnya dengan hati-hati, seperti pada gambar berikut ini.

Membuka casing
d. Cocokkan posisi motherboard dengan dudukan yang ada pada casing.
e. Pastikan kaki-kaki tersebut akan mendukung motherboard saudara di
bagian yang membutuhkan tekanan kuat, seperti socket processor atau
slot memory. Jangan lupa setiap dudukan motherboard yang ada
lubang bautnya harus dikasih sekrup/baut, agar kedudukannya kuat
(tidak goyah).

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

15

6.

Memasang Motherboard.
a. Siapkan sekrup-sekrup yang digunakan dan obeng, kemudian pasang
motherboard saudara dengan benar pada dudukan yang tersedia.

Memasang motherboard pada casing


b. Kuatkan (putar searah dengan jarum jam) semua sekrup yang
digunakan untuk motherboard tersebut dengan baik dan benar.

7.

Menyiapkan Harddisk
a. Ambil harddisk saudara, dan perhatikan bagian jumpernya. Pada
jumper akan terdapat pilihan Master, Slave atau Cable Select.
Informasi ini dapat ditemukan pada permukaan harddisk.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

16

b. Pasang jumper pada posisi sesuai dengan yang diinginkan. Jika perlu
siapkan pinset untuk mencabut dan memasang jumper pada harddisk.

8.

Memasang Harddisk ke Casing.


a. Beberapa casing manggunakan sistem bracket yang dapat dilepas
untuk memudahkan dalam pemasangan harddisk dan floppy drive.

Memasang harddisk pada casing

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

17

b. Pilihlah sekrup yang sesuai, jangan sampai terlalu besar atau terlalu
panjang, kemudian pasang sekrup tersebut pada dudukan harddisk
dengan baik dan benar.
9.

Menghubungkan Harddisk ke Motherboard.


a. Perhatikan bahwa terdapat dua tipe kabel data IDE, yaitu 40-wire dan
34-wire. Kabel 40-wire digunakan untuk harddisk, dan kabel 34-wire
digunakan untuk flopy disk drive (FDD).
b. Pemasangan kabel data ini tidak boleh terbalik. Pada salah satu sisi
biasanya terdapat kabel dengan warna merah yang menandakan pin
nomor 1.

Memasang kabel IDE pada harddisk

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

18

c. Posisi ini juga ditandai di harddisk. Normalnya posisi pin 1 pada


harddisk (kabel warna merah) berada tepat di sebelah connector daya
(warna merah pula).

10.

Memasang Floppy Disk Drive (FDD).


a. Memasang Floppy drive, hampir sama dengan memasang harddisk,
kecuali untuk beberapa model casing yang memisahkan tempat floppy
dan harddisk.
b. Beberapa tipe casing, kemungkinan perlu untuk membuka panel
depannya terlebih dahulu sebelum memasang floppy disk drive.

11.

Menyiapkan CD / DVD Drive.


a. Seperti halnya harddisk, CD / DVD drive juga menggunakan jumper
untuk posisi Master dan Slave. Atur jumper tesebut pada posisi yang
diinginkan.
b. Apabila hanya terdapat sebuah harddisk, maka jumper berada pada
posisi Master.
c. Seandainya terdapat 2 buah harddisk pada satu computer dan
keduanya diaktifkan, maka 1 harddisk dijadikan Master dan harddisk
satunya harus diatur pada posisi Slave.

12.

Memasang CD / DVD drive.


a. Untuk memasang CD / DVD drive biasanya kita perlu melepas panel
depan casing terlebih dahulu, atau tergantung juga jenis dan model
casing yang digunakan.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

19

b. Membuka penutup drive yang ada pada panel depan.


c. Pasanglah CD/DVD drive dengan benar, kemudian tutup kembali
panel depan (jika menggunakan panel depan).
13.

Menghubungkan CD / DVD drive ke Motherboard.


a. Pemasangan kabel data IDE dari CD/DVD ke motherboard sama
dengan pemasangan harddisk.
b. Pasang connector CD / DVD, dan ujung satunya lagi ke motherboard,
pada connector yang bertuliskan CD.
c. Jangan lupa untuk selalu merapikan kabel-kabel tersebut agar tidak
saling terkait dan semrawut. Atur lintasan dan jalur kabel dengan
rapi, jika perlu ikatlah agar lebih rapi dan enak dipandang mata.

14.

Menghubungkan Kabel Connector pada Motherboard.


a. Sekarang kita perlu menyambung kabel-kabel dari casing ke
motherboard.
b. Kabel ini terdiri dari switch daya, indikator harddisk, indikator daya,
tombol reset dan speaker, seperti tampak pada gambar berikut ini.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

20

Memasang connector ke motherboard

c. Untuk casing yang menyediakan panel depan, misalnya universal


serial bus (USB), maka kabel-kabelnya juga harus dihubungkan ke
motherboard agar dapat berfungsi dengan normal.

15.

Menghubungkan Kabel Daya.


a. Setelah semua terpasang, maka langkah selanjutnya adalah
menghubungkan kabel daya dari catu daya ke motherboard, harddisk,
FDD dan CDROM.
b. Untuk motherboard Pentium 4, biasanya paling tidak ada 2 connector
daya yang harus dipasang, seperti gambar berikut ini.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

21

Memasang kabel daya 1 ke motherboard

Memasang kabel daya 2 ke motherboard

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

22

c. Kemudian sambungkan juga kabel-kabel daya ke hardisk, floppy, dan


CD/ DVD. Jika casing saudara menggunakan kipas pendingin, maka
hubungkan ke catu daya atau ke motherboard, sesuai dengan connector
yang dimiliki.

Memasang kabel daya harddisk

16.

Siapkan Komponen-Komponen Bagian Luar.


a. Jika komponen bagian dalam sudah beres, maka sekarang giliran
komponen komponen bagian luar, seperti monitor, keyboard, mouse
dan speaker.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

23

Socket komponen bagian luar casing

b. Untuk komponen-komponen ini, kita tinggal menyambungkan kabelkabelnya saja pada terminal yang telah ditentukan, misalnya keyboard,
mouse, speaker dan lain-lainnya.
c.

Jangan lupa untuk kabel-kabel daya, baik untuk bagian casing


maupun monitor.

17.

Memeriksa Catu Daya.


a. Periksalah dengan seksama untuk catu daya yang digunakan.
Tegangan normalnya adalah 220 230 Volt. Apabila disediakan
switch, maka pindahkan switch ke sumber tegangan yang sesuai.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

24

b. Beberapa power supply dilengkapi dengan pemindahan tegangan


(switch) antara 110 atau 220 Volt.

18.

PC Saudara Sudah Siap.


a. Sekarang PC saudara sudah benar-benar siap, dan bisa di ON kan
power Supplynya. Jangan lupa sebelum mengONkan Power Supply
tersebut untuk selalu berdoa terlebih dahulu.
b. Kalau belum mau ON periksa sekali lagi pengkabelan daya (sumber
tegangan) yang digunakan untuk mensupply perangkat computer
tersebut.

19.

Menginstall Operating Sistem dan Software-Software yang Diinginkan.


a. Setelah semua dirakit dengan benar, sekarang adalah tahap menginstall
system operasi yang digunakan dan juga software-software yang
diinginkan. Untuk sistem operasi Windows misalnya saudara dapat
memakai Windows 98, Windows 2000 Professional, Windows XP
atau mungkin Linux.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

25

b. Install pula software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan, seperti


Microsoft Office 2003, Open Office, Star Office, Acrobat Reader dan
software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan.
c. Berusahalah untuk menggunakan Software yang resmi (ada
licensenya), kecuali kalau memang software tersebut open source.
d. Beberapa contoh software yang open source, misalnya knoppix,
OpenOffice, StarOffice dan lain sebagainya.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

26

I.3 BASIC INPUT OUTPUT SYSTEM ( BIOS )

1.

Pengertian BIOS
BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem
komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga
prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang
mampu melakukan hal-hal berikut: Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian
terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On
Self Test, POST). Memuat dan menjalankan sistem operasi. Mengatur
beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi
media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan
komputer). Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses
pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime
Services.

BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan


dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard).
Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat
dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh
mesin yang bersangkutan. Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai
"kehidupan" dalam tulisan Yunani ().

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

27

 ROM & NVRAM


BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada
awalnya BIOS disimpan dalam chip memory hanya baca (ROM) dalam
motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat
dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk
menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan
waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip
ROM yang dapat di tulis ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena
itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan
ROM BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan
sebagai tempat penyimpanan BIOS.

Tipe ROM

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

28

Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi


BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM
yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Realtime clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access
Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary
Metal-Oxide

Random

Access

Memory

(CMOS

RAM),

karena

menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode


pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar
dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya
merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di
dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang
menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah
baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan
seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi
NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis,
atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka
semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika
BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan
laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.

2.

Produsen BIOS
Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai
berikut Award Software , yang meluncurkan Award BIOS, Award
Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS. Phoenix Technologies, yang
meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan Award
Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS. American Megatrends
Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.
Microids Research. Para OEM (Original Equipment Manufacturer),

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

29

seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer, dan


OEM-OEM lainnya.

3.

Update BIOS
BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena
merupakan sebuah perangkat lunak yang disimpan dalam media
penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya, karena
memang sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media
penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin
kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian
disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh
pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang
baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya).

Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat


dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses
upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak,
sehingga komputer pun tidak dapat digunakan karena perangkat yang
mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau
mengalami kerusakan.

Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korupsi) terhadap


BIOS, beberapa motherboardmemiliki BIOS cadangan . Selain itu,
kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam EEPROM/Flash
memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block".
Boot block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan.
Kode ini dapat melakukan verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS
keseluruhan masih berada dalam keadaan baik-baik saja (dengan
menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti
Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

checksum, CRC,
30

hash dan lainnya) sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block


mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak, maka boot block akan meminta
pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan
menggunakan floppy disk yang berisi program flash memory programmer
dan image BIOS yang sama atau lebih baik. Pembuat motherboard sering
merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka atau
menghilangkan beberapa bug yang mengganggu

Main Page BIOS














Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

31

Extreem Tweaker


















Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

32

Advance BIOS















Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

33

Advance CPU














Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

34

Power Monitoring

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

35

Boot Device







Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

36

Tools BIOS










Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

37

Update BIOS

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

38

BAB II
OPTIMASI SISTEM OPERASI

II. 1 INSTALASI WINDOWS XP

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara


user dengan computer hardware. Dibawah ini diuraikan langkah-langkah
penginstalan sistem operasi Windows XP melalui booting dari CD ROM.

1.

Hidupkan PC dan masukkan CD Instalasi Windows XP ke dalam


CD-ROM.
Jangan lupa harus mengatur konfigurasi BIOS supaya sistem
dapat boot melalui CD-ROM, caranya adalah sebagai berikut :


Untuk mengganti booting awal ke CD ROM bisa masuk ke


BIOS dengan
cara menekan secara terus menerus tombol DEL atau F1
yang ada di keyboard begitu komputer di hidupkan.
Otomatis tampilan layar monitor akan menuju BIOS
biasanya warna biru, kemudian cari sub menu yang
memanagement booting (biasanya sub menu advance bios
feature-boot sequence / first boot).

Jika setelah kita tekan tombol DEL computer tidak mau


masuk ke BIOS maka coba tekan tombol F2 atau F12
tergantung dari tipe Motherboardnya, berbeda tipe
motherboardnya berbeda pula settingan BIOS nya.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

39

2.

Setelah proses booting berhasil kemudian akan muncul gambar


seperti di bawah ini.

3.

Selanjutnya akan keluar tampilan window XP setup (tulisan


window setup berada dipojok kiri atas), dan tunggu sampai proses
selesai. Pada proses ini windows memasukkan driver-driver untuk
peripheral tertentu.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

40

4.

Kemudian muncul layar window xp proessional setup (tulisan ini


juga berada pada pojok kiri atas). dilayar ini anda akan dihadapkan
pada pilihan seperti :


To setup window xp press ENTER.

To repair winows xp installing using recovery press R

To quit setup press F3

Pada pilihan-pilihan tersebut anda pilih pilihan yang teratas yaitu


anda tekan ENTER.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

41

5.

Setelah tekan [ENTER], akan keluar tampilan licence dari


Microsoft selanjutnya tekan F8 sebagai persetujuan (Agreement).

6.

Apabila komputer anda sebelumnya belum terinstal windows XP


maka anda akan di hadapkan pada tampilan sebagai berikut dan
anda harus melakukan partisi hardisk anda terlebih dahulu, maka
tekanlah enter.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

42

7.

Selanjutnya akan muncul menu partisi, seperti terlihat pada

gambar dibawah.
 Untuk set up window xp maka tekan Enter
 Untuk membuat partisi baru maka tekan C
 Untuk membuang / delete partition tekan D

8.

Jika notebook belum ada system operasinya informasi diatas akan


memberikan keterangan tentang partisi dan ukuran harddsik.Tekan
[C]

create partition untuk mengaktifkan partisi dalam harddisk.

Tuliskan besarnya ukuran partisi

yang diinginkan pada Create

Partition of size . Windows XP memerlukan free space minimal


1.5 GB tapi sebaiknya untuk ukuran partisi yang dipakai buat
system Windows XP minimal 10 GB, selanjutnya setelah kita
menuliskan besarnya ukuran partisi maka tekan ENTER.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

43

9.

Pilihlah format using NTFS tanpa quick dan tekan [ENTER].


Selanjutnya notebook akan secara otomatis memformat harddisk
anda sampai proses selesai.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

44

10.

Apabila proses format telah selesai maka proses selanjutnya adalah


proses copying file-file windows, tunggulah proses tersebut
sampai selesai sampai muncul konfirmasi untuk merestart
komputer. Setelah restart maka akan muncul layar loading
Windows XP Professional, dan akan membawa kita ke proses
instalasi.

11.

Proses selanjutnya akan diminta untuk mengatur waktu pada


notebook. Setelah selesai klik tombol [NEXT]

12.

Tahapan pertama instalasi windows akan muncul gambar berikut,


menunggu proses instalasi
sampai selesai.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

45

13. Selanjutnya, akan tampil Regional and Language Option dan tekan [NEXT]

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

46

14. Setelah menekan tombol [NEXT] maka akan muncul tampilan sepeti berikut,
isilah nama dan organisasi sesuai dengan kebutuhan anda, selanjutnya tekan
[NEXT]

15. Isilah Product Key dari Microsoft untuk Windows XP Profesional milik anda,
kemudian tekan NEXT.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

47

16.

Kemudian muncul tampilan Computer Name and Administration


Password, maka isilah Computer Name sesuai dengan keinginan anda,
untuk administration password boleh anda isi boleh juga tidak, kemudian
tekan NEXT..

17.

Muncul lagi tampilan Date and Time Setting, sesuaikan hari, tanggal,
bulan dan tahun sekarang, secara default biasanya untuk pengaturan Date
& Time sudah sesuai dengan waktu kita menginstal, yang perlu kita
cermati adalah pada Time Zone kita harus mengubahnya menjadi
Bangkok, Hanoi, Jakarta karena kita tinggal di wilayah Indonesia. Apabila
kita salah melakukan penyetingan pada bagian ini maka kita dapat
mengubahnya setelah proses instalasi Windows XP selesai, kita
mengubahnya lewat Control Panel Windows XP. Setelah semuanya di isi
maka tekan NEXT

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

48

18.

Proses Instalasi Windows XP akan dilanjutkan

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

49

19.

Selanjutnya akan muncul tampilan Networking Settings, pilih Typical


Settings dan tekan NEXT.

20.

Selanjutnya akan muncul seperti tampilan berikut dan tekan [NEXT]

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

50

21.

Proses instalasi terus berlangsung dan tunggu beberapa saat sampai


selesai.

II. 2 Tips And Trik Windows XP

1. Membuat Booting Menjadi Labih Cepat


Langkah Pertama, buka RUN dari start Menu. Kemudian ketik
msconfig lalu enter.

Maka akan muncul gambar seperti dibawah ini;


Setelah itu masuk ke Table menu BOOT.INI

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

51

Kemudian pilih button Advanced Option. Maka akan muncul


window baru seperti gambar dibawah ini;

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

52

Beri centang pada /NUMPROC

Sama halnya pada windows Vista dan Windows 7, trik ini dapat
digunakan dengan cara yang sama. Jika mempunyai core processor lebih
dari satu, dapat di aktifkan supaya proses booting bisa berjalan lebih cepat.
Contoh processor yang mempunyai core 4.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

53

2. Mengoptimalisasi program yang sering di jalankan


Buka windows explorer (windows+E). Buka driver C.,
kemudian lihat folder \WINDOWS\Prefetch

Kemudian hapus semua file didalamnya, kemudian


restart.Hkl

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

54

3. Mengubah Waktu Delay Ketika Membuka Menu


Langkah pertama buka menu RUN, ketik regedit. Kemudian cari
folder HKEY_CURRENT_USER/Control Panel/Desktop Klik anda
pada MenuShowDelay dan ubah angka milidetik yang semula 400
menjadi angka lain. Semakin kecil semakin cepat.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

55

4. Meningkatkan Folder Cache


Setting default dari windows XP untuk cache explorer adalah 400
folder. Untuk dapat mempercepat penampakan folder dapat dilakukan
dengan jalankan regedit sama dengan hal diatas. Cari
HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\ShellNoRoa
m. Ubah nilai BagMRU(dalam hexadecimal).
1000 3e8
2000 7d0
3000 bb8
4000 fa0
5000 - 1388

5. Mempercepat Proses Shutdown Windows XP


HKEY_LOCAL_MACHINE/SYSTEM/CurrentControlSet/Control
Klik ganda WaitToKillServiceTimeout dan ubah nilainya menjadi
lebih rendah dari 2000.

6. Unload .dll Untuk Mempercepat Akses Memori


HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\Curr
entVersion\Explorer .
Pilih menu Edit > New > Key dan beri nama AlwaysUnloadDLL.
Pada option Default Value masukkan angka 1.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

56

7. Otomatis Mematikan Aplikasi Yang Not Responding


HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop HKEY_USERS\.
DEFAULT\Control Panel\Desktop .
Klik ganda AutoEndTasks dan masukkan angka 1 pada Value Data.

8. Restart Otomatis Pada BSOD (Blue Screen Of Death)


HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Contro
l\CrashControl . Ubah nilai dalam AutoReboot dan masukkan angka 1
pada Value Data.

9. Tweaking Memory Pada Windows XP

HKEY_LOCAL_MACHINE/SYSTEM/CurrentControlSet/Control/Se
ssion

manager/MemoryManagement,

Klik

ganda

pada

DisablePagingExecutive dan masukkan angka 1 pada Value Data.


Apabila diaktifkan,Windows tidak akan melakukan paging file ke
dalam hard disk. Sistem operasi dan program-program menjadi lebih
responsif. Disarankan untuk komputer yang memiliki memori lebih
dari 512Mb. Klik ganda pada LargeSystemCache dan masukkan angka
1 pada Value Data. Jika diaktifkan, sistem akan mengalokasikan
seluruh memori (kecuali 4 MB untuk disk caching) untuk file caching.
Komputer akan melakukan caching kernel XP di dalam memory
sehingga Windows XP dapat berjalan lebih cepat.

Workshop Perakitan & Troubleshooting Komputer

57

You might also like