Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap
: Nn. R
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 16 tahun
Agama
: Kristen
Alamat
Suku Bangsa
: Sunda
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Pendidikan Terakhir : SD
Status Pernikahan
: Belum Menikah
No. RM
: A 39****
Masuk RS tanggal
: 16 Agustus 2016
RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat psikiatrik didapatkan dari autoanamnesa dan alloanamnesis.
Autoanamensis dilakukan pada 10 September 2016
Alloanamnesis dilakukan pada 10 September 2016 dengan paman pasien.
a. Keluhan Utama
Mengamuk sejak 2 hari SMRS
b. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien di bawa ke Unit Gawat Darurat RSUD R.
Syamsudin, S.H. tanggal 16 Agustus 2016 pukul 10.30 WIB oleh
paman dan tante pasien karena mengamuk sejak 2 hari SMRS.
Pasien datang dalam keadaan diikat dan dipegangi oleh
1
keluarganya
karena
sebelumnya
pasien
mengamuk
sambil
bekerjanya
karena
sifat
pasien
yang
cenderung
tidak
mengalami
gangguan
pertumbuhan
dan
IV.
WAWANCARA PSIKIATRI
Alloanamnesis tanggal 10 September 2016 di bangsal Kemuning
dengan paman pasien
D: Dokter Muda ; K: Keluarga Pasien (Paman) ; R: Inisial pasien
D
: Siang dok
dari bagian psikiatri, apa benar bapak adalah paman kandung dari Nn. R?
K
: Ya benar dok
jiwa?
K
ibunya. Sempat juga R hilang selama 4 bulan saat tinggal dengan ibunya.
D
tidak izin dengan ibunya. R tinggal dengan ibunya hingga usia 5 tahun
kemudian setelah R sudah besar R tinggal dengan saya, R sekolah dekat
rumah namun hanya hingga kelas 5 SD.
D
menghilang?
K
R hamil?
K
: Ya bagaimana ya dok sah tidak sah sih dok. Jadi kurang lebih
kontrol lagi
10
tidak ?
K
berbincang-bincang dengan bapak ya, kalau ada apa-apa lagi nanti saya
tanya bapak lagi tidak apa-apa ya pak?
K
: Iya dok, makasih ya dok, doain cepet sembuh ya, tolong dijagain
: Iya pak, saya doain cepet sembuh, dan keluarga juga yang sabar
dan tabah ya pak. Bantu doa juga ya pak dari keluarga. Jangan lupa nanti
11
: Hallo, Rosa
P1
D2
D3
P3
D4
P4
D5
P5
D6
P6
P7
D8
P8
: Buka pintunya keluarkan aku dari sini aku ingin bertemu mamah,
itu disitu kak orang sedang berdiri sambil tertawa (menunjuk ke arah sudut
dinding)
D9
12
P9
: Mau kakak, mana sini rosa mau kak, cepat berikan, buka pintunya
P10
: Tidak mau saya, bukakan pintu nya, rosa mau keluar, keluarkan
terlihat cantik
P11
kubunuh kau
V.
D12
P12
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Internus
i. Keadaan Umum
ii. Kesadaran
: Compos mentis
iii. TTV
vi. Thorax
vii. Abdomen
viii. Ekstremitas
N: 89 x/menit
S: 36,5OC
b. Status Neurologis
i. Gangguan rangsang Meningeal : (-)
ii. Mata :
Gerakan
Bentuk Pupi
: Bulat isokor
Reflek cahaya
13
iii. Motorik
Tonus
: baik
Turgor : baik
Kekuatan
: baik
Koordinasi
: baik
iv. Refleks
VI.
: tidak dilakukan
STATUS MENTAL
a. Roman Muka
b. Pikiran
i. Bentuk Pikiran
: Labil
ii. Afek
: Appropriate affect
d. Gangguan Persepsi
: Halusinasi Visual ( + )
e. Gangguan Perhatian
: Distraktibilitas
f. Tingkah Laku
: Hiperaktif
g. Decorum
VII.
i. Penampilan
: Tidak rapi
ii. Higienis
: Buruk
: Buruk
h. Tilikan
: Derajat 1
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
sosial, pekerjaan.
VIII.
Aksis V
RENCANA TERAPI
Farmakoterapi
Haloperidol 5 mg 3 x 1
Trihexyphenidyl 2 mg 3 x 1
Chlorpromazine 100 mg 1 x 1
Psikoterapi
- Psikoterapi suportif: minum obat teratur dan rajin kontrol ke
dokter setelah dinyatakan dapat rawat jalan.
- Psikoterapi sugestif: meyakinkan pasien dengan tegas bahwa
apa yang dilihatnya tidak benar.
- Psikoterapi bimbingan: memberi nasehat kepada pasien untuk
taat beribadah karena dapat menenangkan pikiran.
- Psikoterapi keluarga: mengajak keluarga untuk lebih peduli
terhadap penyakit pasien dan akhirnya dapat memotivasi pasien
untuk menjalankan pengobatan dengan baik
IX.
PROGNOSIS
1. Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
15
16
BAB II
ANALISA KASUS
Epidemiolog
Skizofrenia Hebefrenik
Gender Pria = Wanita
Etiologi
90%
Kasus
Wanita 16 tahun
ketergantungan
dengan
nikotin
Genetik
Neuropatologi
serebri,
otak,
pengurangan
system
prefrontal,
limbik,
thalamus,
ventrikel
volume Genetik (ibu pasien juga menderita
korteks gangguan jiwa dengan gejala sama
ganglia seperti yang pasien alami saat ini)
basalis, serebelum.
Gejala
Disfungsi imun
Virus
Kriteria Umum Skizofrenia berdasarkan Memenuhi 1 kriteria:
Terdapat waham kebesaran
PPDGJ III:
of
Control,
delusion
of
influence,
delusion
of
passivity,
delusional perception
17
3. Halusinasi auditorik
4. Waham-waham
menetap jenis lainnya
1. Halusinasi
menetap
yang
dari
pikiran
panca
pikiran
sehingga
terputus
negatif
yang
(penarikan
diri
dari
terputus
kinerja social)
3. Perilaku katatonik
4. Gejala-gejala negatif
Adanya
gejala-gejala
khas
Harus
ada
perubahan
yang
Terdapat
perubahan
yang
mutu keseluruhan
mutu
keseluruhan
(penarikan
Skizofrenia Hebefrenik
Memenuhi
kriteria
umum
diagnosis skizofrenia
Diagnosis
hebefrenia
Telah
memenuhi
kriteria
Diagnosis
ditegakkan
saat
tahun)
Pasien
baru
bulan
18
Kepribadian
mengalami
premorbid
gejala
(Perilaku
yang
bertanggungjawab
tak
menentukan diagnosis
dapat
tidak
dan
diramalkan,
Untuk
diagnosis
hebefrenia
perilaku
menunjukkan
yang
meyakinkan
umumnya
perasaan,
sering
cekikikan
sendiri,
untuk
memastikan
bahwa
pikir
disorganisasi
dan
pembicaraan
tak
Perilaku
yang
tidak
diramalkan,
serta
Gangguan
afektif
dan
ada
dorongan
kehendak,
serta
gangguan
proses
pikir
tidak menonjol
mannerism,
mengalami
cekikikan
atau
hati,
menyeringai,
tertawa
mannerism,
keluhan
Proses
pikir
mengalami
disorganisasi
dan
serta
gangguan
pikir
menonjol.
umumnya
Halusinasi
dan
tidak menonjol
F20.1 Skizofrenia Paranoid
Banding
memiliki
riwayat
halusinasi visual
Terapi
Pasien
Psikotik
Haloperdol,
Tipikal
Chlorpromazine,
Psikotik
waham
- Haloperidol
mg:
antipsikotik tipikal
- Trihexiphenidyl 3 x 2 mg: untuk
Atipikal
Risperidone,
Clozapine,
Olanzapine,
Aripiprazole,
Quetiapine
2. Non
memiliki
Trifluoperazine
- Anti
Pasien
mencegah
munculnya
gejala
ekstrapiramidal
- Chlorpromazine 1 x 100 mg:
antipsikotik tipikal
Farmakoterapi 2. Non
(Psikoterapi)
Farmakoterapi
(Psikoterapi)
- Terapi perilaku
- Terapi berorientasi-keluarga
- Terapi kelompok
- Psikoterapi individual
- Perawatan di Rumah Sakit
Prognosis
(Hospitalization)
Pasien dengan skizofrenia biasanya Pasien memiliki tilikan yang buruk
20
akan
mengalami
relaps
walaupun terhadap
penyakitnya.
Namun,
pada
mengakibatkan,
saat
usia
prognosis
dini
pasien
mengalami
relaps
DAFTAR PUSTAKA
21
1. Maslim R. Diagnosis klinis gangguan jiwa rujukan ringkas dari PPDGJ III.
Jakarta : PT Nuh Jaya;2003.p.46-51.
2. Maslim, Rusdi. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik Edisi ke 3.Jakarta;
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atma Jaya. 2007.
3. Saddock, JB, Saddock AC. Kaplan and Saddocks Synopsis of Psychiatry :
Behavioral Sciences, Clinical Psychiatry. Edisi ke 11. 2015. Philadelphia :
Lippincott Williams & Wilkins.
4. Kay J, Tasman A. Essentials of Psychiatry. Edisi ke 1. 2006
22