Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bila pada suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan,
maka akan terjadi suatu benjolan atau Tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun
ganas. Tumor yang ganas inilah yang disebut dengan Kanker. Tumor Ganas
mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh
untuk berkembang menjadi Tumor yang baru. Penyebaran ini disebut . Kanker
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang
tumbuh tidak terlalu cepat.
Terdapat kurang lebih 130 jenis penyakit Kanker, yang mempengaruhi kondisi tubuh
kita dengan berbagai macam cara dan membutuhkan penanganan yang berbeda-beda.
Tetapi semua jenis Kanker itu memiliki kesamaan: terdiri atas sel-sel yang membelah
dengan cepat dan tumbuh tak terkontrol. Fungsi utama obat-obat Kemoterapi (Ing.
Chemotherapy) adalah mengenali dan menghancurkan sel-sel seperti ini.
Kemoterapi telah digunakan sejak tahun 1950-an. Biasa diberikan sebelum atau
sesudah pembedahan. Tujuannya adalah membasmi seluruh sel-sel Kanker sampai ke
akar-akarnya, sampai ke lokasi yang tidak terjangkau pisau bedah. Paling tidak untuk
mengontrol sel-sel Kanker agar tidak menyebar lebih luas. Pengobatan Kanker
tergantung pada jenis atau tipe Kanker yang diderita dan dari mana asal Kanker
tersebut. Umur, kondisi kesehatan umum pasien serta system pengobatan juga
mempengaruhi proses pengobatan kanker.
Pada kasus Kanker Pengobatan utama adalah melalui Pembedahan atau Operasi,
Kemoterapi atau dengan cara pemberian Obat-obatan dan Radioterapi atau
Penggunaan Sinar Radiasi. Pada kenyataannya Secara umum biasanya digunakan
lebih dari satu macam cara pengobatan di atas, misalnyaPembedahan yang diikuti
olehKemoterapi atau Radioterapi, bahkan kadang pengobatan digunakan dengan 3
kombinasi (Pembedahan, Kemotarapi dan Radioterapi). Pada dasarnya Tujuan utama
dari Pembedahan adalah mengangkat Kanker secara keseluruhan karena Kanker
hanya dapat sembuh apabila belum menjalar ketempat lain. Sedangkan Kemoterapi
dan Riadiasi tidak bukan dan tidak lain bertujuan untuk membunuh sel-sel Kanker
atau menghentikan pertumbuhan sel-sel Kanker yang masih tertinggal
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Defenisi Kemoterapi
darah. Kemoterapi
Merupakan
bentuk
pengobatan
kanker
dengan
menggunakan yaitu suatu zat-zat yang dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker.
2.2
Pengobatan.
2.
3.
4.
Mengurangi komplikasi
Manfaat Kemoterapi
Manfaat Kemoterapi antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis Kemoterapi
atau beberapa jenis Kemoterapi.
2.
Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan Kanker agar tidak
bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
3.
Mengurangi Gejala
Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka Kemoterapi yang diberikan
bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada penderita, seperti meringankan
rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran Kanker pada
daerah yang diserang.
2.3
2.3.1
Golongan Alkilator
1.
Siklofosfamid
Sediaan : Siklofosfamid tersedia dalam bentuk kristal 100, 200, 500 mg dan
1,2 gram untuk suntikan, dan tablet 25 dan 50 gram untuk pemberian per oral.
konversi
oleh
enzim
sitokrom
P-450
menjadi
4-
2.
Klorambusil
3.
Prokarbazin
Sediaan : Prokarbazin kapsul berisi 50 mg zat aktif. Dosis oral pada orang
dewasa : 100 mg/m2 sehari sebagai dosis tunggal atau terbagi selama minggu
4.
Karboplatin
2.3.2
Golongan Antimetabolit
5-fluorourasil (5-FU)
Target enzim untuk 5-FU ini adalah timidilat sintetase. Perbedaan respon ini
berkaitan erat dengan adanya polimorfisme gen yang bertanggungjawab
terhadap ekspresi enzim timidilat sintetase (TS). Enzim ini sangat penting
dalam sintesis DNA yaitu merubah deoksiuridilat menjadi deoksitimidilat.
Diketahui bahwa sekuen promoter dari gen timidilat sintetase bervariasi pada
setiap individu. Ekspresi yang rendah dari mRNA TSberhubungan dengan
meningkatnya kemungkinan sembuh dari penderita kanker yang diobati
dengan 5-FU.
2.
Gemsitabin
Sediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk larutan infus 1-1,2 g/m2.
3.
6-Merkaptopurin
Indikasi : Leukimia limfositik akut dan kronik, leukemia mieloblastik akut dan
kronik, kariokarsinoma.
4.
Methotrexat
Sediaan : Tablet 2,5 mg, vial 5 mg/2ml, vial 50 mg/2ml, ampul 5 mg/ml, vial
50 mg/5ml.
DNA.
Metotreksat
berikatan
dengan
dihidrofolat
reduktase,
5.
Sitarabin
Indikasi : Termasuk zat paling aktif untuk leukemia, juga untuk limphoma,
leukemia meningeal, dan limphoma meningeal. Sedikit digunakan untuk
tumor solid.
Mekanisme kerja : Inhibisi DNA sintesis. Sitosin memasuki sel melalui proses
carrier dan harus mengalami perubahan menjadi senyawa aktifnya : arasitidin
trifosfat. Sitosin adalah analog purin dan bergabung ke dalam DNA, sehingga
cara kerja utamanya adalah inhibisi DNA polimerase yang mengakibatkan
penurunan sintesis dan perbaikan DNA. Tingkat toksisitasnya mempunyai
korelasi linear dengan masuknya sitosin ke dalam DNA, bergabungnya DNA
dengan sitosin berpengaruh terhadap aktivitas obat dan toksisitasnya.
2.3.3
Vinkristin (VCR)
Indikasi
Leukimia
limfositik
akut,
neuroblastoma,
tumor Wilms,
2.
Vinblastin (VLB)
3.
Paklitaksel
Mekanisme kerja : Obat ini berfungsi sebagai racun spindel dengan cara
berikatan dengan mikrotubulus yang menyebabkan polimerisasi tubulin. Efek
ini menyebabkan terhentinya proses mitosis dan pembelahan sel kanker.
4.
Etoposid
Mekanisme kerja : Etoposid bekerja untuk menunda transit sel melalui fase S
dan menahan sel pada fase S lambat atau fase G2 awal. Obat mungkin
menginhibisi transport mitokrondia pada level NADH dehidrogenase atau
menginhibisi uptake nukleosida ke sel Hella. Etoposid merupakan inhibitor
topoisomerase II dan menyebabkan rusaknya strand DNA.
5.
Irinotekan, Topotekan
6.
Daktinomisin ( AktinimisinD)
7.
rasio
molar
distearofosfatidilkolin
kolesterol
Inhibisi sintesis DNA dan RNA dengan interkalasi antara basa DNA oleh inhibisi
topoisomerase II dan obstruksi sterik. Doksurubisin menginterkalasi pada titik lokal
uncoiling dari ikatan heliks ganda. Meskipun mekanisme aksi yang pasti belum
diketahui, mekanismenya diduga melalui ikatan langsung DNA (interkalasi) dan
inhibisi pembentukan DNA (topoisomerase II) yang selanjutnya memblokade sintesis
DNA dan RNA dan fragmentasi DNA. Doksorubisin merupakan logam khelat yang
kuat, komplek logam doksorubisin dapat mengikat DNA dan sel membran dan
menghasilkan radikal bebas yang akan merusak DNA dan membran sel dengan cepat.
8.
Bleomisin
Sediaan : Bleomisin sulfat terdapat dalam vial berisi 15 unit untuk pemberian
IV, IM, atau kadang-kadang SK atau intraarterial.
Indikasi : Kanker paru, lambung dan anus karsinoma testis dan serviks,
limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.
9.
L-asparaginase
2.3.4
Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan Hormon dan Antagonis yaitu :
1.
Prednison
Indikasi : Leukemia limfositik akut dan kronik, limfoma Hodgkin dan nonHodgkin, tumor payudara.
2.
Medroksiprogesteron asetat
Sediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 5 mg, 10 mg, 100 mg.
3.
Etinil estradiol
Sediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 0,02 mg, 0,03 mg, 0,05 mg dan
0,5 mg.
4.
Tamoksifen
5.
Testosteron propionate
2.3.5
1.
Obat
golongan Alkylating
agent,
platinum
Compouns,dan Antibiotik
Anthrasiklinobst golongan ini bekerja dengan antara lain mengikat DNA di inti sel,
sehingga sel-sel tersebut tidak bisa melakukan replikasi.
2.
Obat golonganAntimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti sel, yang
3.
4.
Obat
dengan
menghambat
sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA dari sel-sel
kanker tersebut.
2.4
Sebagian besar obat kemoterapi (sitostatika) yang digunakan saat ini bekerja terutama
terhadap sel-sel kanker yang sedang berproliferasi, semakin aktif sel-sel kanker
tersebut
berproliferasi
maka
semakin
peka
terhadap
sitostatika
hal
ini
Pada inti sel, pada waktu sel membelah (mitosis). Makin cepat sel bermitosis, makin
sensitive terhadap kemoterapi. CELL CYCLE PHASE SPECIFIC, yaitu obat yang
bekerja pada sel yang berkembang aktif, jadi harus diberikan secara kontinyu. CELL
CYCLE PHASE NON SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang
maupun yang istirahat, jadi dapat diberikan secara single bolus.
2.5
2.5.1
Indikasi
Pasien dengan keganasan memiliki kondisi dan kelemahan kelemahan, yang apabila
diberikan kemoterapi dapat terjadi untolerable side effect. Sebelum memberikan
kemoterapi perlu pertimbangan sbb :
1.
2.
3.
Jumlah trombosit>=120.0000/ul
4.
5.
6.
Bilirubin <2 mg/dl. , SGOT dan SGPT dalam batas normal ( Tes Faal Hepar ).
7.
8.
diatas 70 tahun.
2.5.2
2.6
Bentuk Sediaan
Kemoterapi dapat diberikan dengan cara Infus, Suntikan langsung (pada otot, bawah
kulit, rongga tubuh) dan cara Diminum (tablet/kapsul).
Dalam bentuk tablet atau kapsul yang harus diminum beberapa kali sehari.
Dalam bentuk suntikan atau injeksi. Bisa dilakukan di ruang praktek dokter,
Dalam bentuk infus. Dilakukan di rumah sakit, klinik, atau di rumah (oleh
Dosis
Dihitung berdasar Luas Permukaan Tubuh (LPB). Sedangkan LPB dihitung dengan
table berdasarkan tinggi badan dan berat badan.Apabila tubuh pasien makin kurus
selama pemberian kemoterapi seri I dan II maka untuk pemberian seri selanjutnya
harus diukur lagi LPB-nya, mis: BB = 56 kg, TB = 150 cm, LPT = 1,5m2. Dosis obat
X : 50 mg/m2, berarti penderita harus mendapat obat 50 x 1,5 mg = 75 mg.
2.7
Intensitas efek samping tergantung dari karakteristik obat, dosis pada setiap
pemberian, maupun dosis kumulatif, selain itu efek samping yang timbul pada setiap
penderita berbeda walaupun dengan dosis dan obat yang sama, faktor nutrisi dan
psikologis juga mempunyai pengaruh bermakna.
Efek samping yang selalu hampir dijumpai adalah gejala gastrointestinal, supresi
sumsum tulang, kerontokan rambut. Gejala gastrointestinal yang paling utama adalah
mual, muntah, diare, konstipasi, faringitis, esophagitis dan mukositis, mual dan
muntah biasanya timbul selang beberapa lama setelah pemberian sitostatika
danberlangsung tidak melebihi 24 jam.
Gejala supresi sumsum tulang terutama terjadinya penurunan jumlah sel darah putih
(leukopenia), sel trombosit (trombositopenia), dan sel darah merah (anemia), supresi
sumsum tulang belakang akibat pemberian sitistatika dapat terjadi segera atau
kemudian, pada supresi sumsum tulang yang terjadi segera, penurunan kadar leukosit
mencapai nilai terendah pada hari ke-8 sampai hari ke-14, setelah itu diperlukan
waktu sekitar 2 hari untuk menaikan kadar laukositnya kembali. Pada supresi sumsum
tulang yang terjadi kemudian penurunan kadar leukosit terjadi dua kali yaitu pertamatama pada minggu kedua dan pada sekitar minggu ke empat dan kelima. Kadar
leukosit kemudian naik lagi dan akan mencapai nilai mendekati normal pada minggu
keenam. Leukopenia dapat menurunkan daya tubuh, trombositopenia dapat
mengakibatkan perdarahan yang terus-menerus/ berlabihan bila terjadi erosi pada
traktus gastrointestinal.
Kerontokan rambut dapat bervariasi dari kerontokan ringan dampai pada kebotakan.
efek samping yang jarang terjadi tetapi tidak kalah penting adalah kerusakan otot
jantung, sterilitas, fibrosis paru, kerusakan ginjal, kerusakan hati, sklerosis kulit,
reaksi anafilaksis, gangguan syaraf, gangguan hormonal, dan perubahan genetik yang
dapat mengakibatkan terjadinya kanker baru.
Tergantung jenisnya, ada yang diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu
sekali, bahkan sebulan sekali. Berapa seri penderita harus menjalani, juga tergantung
pada jenis kanker penderita. Yang paling ditakuti dari kemoterapi adalah efek
sampingnya. Ada orang yang sama sekali tidak merasakan adanya efek samping
Kemoterapi. Ada yang mengalami efek samping ringan. Tetapi ada juga yang sangat
menderita karenanya. Ada-tidak atau berat-ringannya efek samping kemoterapi
tergantung pada banyak hal, antara lain jenis obat kemoterapi, kondisi tubuh Anda,
kondisi psikis Anda, dan sebagainya. Efek samping Kemoterapi timbul karena obatobat kemoterapi sangat kuat, dan tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga
menyerang sel-sel sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat. Karena itu
efek samping kemoterapi muncul pada bagian-bagian tubuh yang sel-selnya
membelah dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan
1.
Lemas
Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak
langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung terus hingga akhir
pengobatan.
2.
Ada beberapa obat Kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu ada
beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah
dengan obat anti mual yang diberikan sebelum,selama, atau sesudah pengobatan
Kemoterapi. Mual muntah dapat berlangsung singkat ataupun lama.
3.
Gangguan Pencernaan
Beberapa jenis obat Kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare
disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi. Bila diare:
kurangi makanan berserat, sereal, buah dan sayur. Minum banyak untuk mengganti
cairan yang hilang. Bila susah BAB: perbanyak makanan berserat, olahraga ringan
bila memungkinkan.
4.
Rambut Rontok
Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah
kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala.
Dapat terjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh lagi setelah
kemoterapi selesai.
5.
Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan
atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.
6.
Perdarahan
Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan jumlah
trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.
7.
Anemia
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb
(hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah
seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat.
8.
Lebih sensitive terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih
melintang.
Setiap obat memiliki efek samping yang berbeda! Reaksi tiap orang pada tiap siklus
juga berbeda! Tetapi Anda tidak perlu takut. Bersamaan dengan kemoterapi, biasanya
dokter memberikan juga obat-obat untuk menekan efek sampingnya seminimal
mungkin. Lagi pula semua efek samping itu bersifat sementara. Begitu kemoterapi
dihentikan, kondisi Anda akan pulih seperti semula.
Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan obat-obatan herbal (yang semakin
diterima kalangan kedokteran), banyak klinik yang mengaku bisa memberikan
kemoterapi
herbal
yang
bebas
efek
samping.
Kalau
Anda
bermaksud
2.8
Makan makanan tinggi kadar protein dan karbohidrat (sereal, bakso, puding,
susu, roti panggang, sup, yoghurt, keju, susu kental, kurma, kacang, dll)
Lakukan perawatan mulut dengan menggosok gigi sebelum tidur dan setelah
makan. Bila tidak dapat menggosok gigi karena gusi berdarah, gunakan pembersih
mulut
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
untuk
membunuh
atau
memperlambat
pertumbuhan
sel-sel
Efek samping yang selalu hampir dijumpai adalah gejala gastrointestinal, supresi
sumsum tulang, kerontokan rambut. Gejala gastrointestinal yang paling utama adalah
mual, muntah, diare, konstipasi, faringitis, esophagitis dan mukositis, mual dan
muntah biasanya timbul selang beberapa lama setelah pemberian sitostatika
danberlangsung tidak melebihi 24 jam.
DAFTAR PUSTAKA
Daly J.M, Bertagnolli, De Cosse JJ, Morton D.L : Oncology in Schwartz : Principles
of Surgery. 6th Ed. Mc Graw-Hill, New York, 1999.