You are on page 1of 6

Tugas Anastesi

Disusun oleh
Jessie arini
10100105041

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Anastesi regional
Merupakan salah satu cara untuk menghilangkan rasa sakit yang tidak
disertai dengan hilangnya kesadaran dan hanya pada sebagian tubuh.
Obat anestesi lokal adalah suatu obat yang mampu untuk menghilangkan
sensasi di daerah tertentu dari tubuh, hal ini dikarenakan penghambatan eksitasi
pada ujung saraf atau bentuk blokade dari proses konduksi dari jaringan saraf
perifer.

Keuntungan Anestesia Regional


Alat minim dan teknik relatif sederhana biaya relatif lebih murah.
Relatif aman untung pasien yg tidak puasa (operasi emergency, lambung penuh)
karena penderita sadar.
Tidak ada komplikasi jalan nafas dan respirasi.
Tidak ada polusi kamar operasi oleh gas anestesi.
Perawatan post operasi lebih ringan.

Kerugian Anestesia Regional


Tidak semua penderita mau
Membutuhkan kerjasama penderita
Sulit diterapkan pada anak-anak
Tidak semua ahli bedah menyukai anestesi regional.
Terdapat kemungkinan kegagalan

Obat lokal anastesi


Terdapat 3 golongan obat anastesi regional/lokal :
1. Potensi rendah kerja pendek seperti pada procain dan chloroprocain
2. Potensi sedang san lama kerja sedang seperti pada lidocain, meplvacain,
prilocain.
3. Potensi kuat dan kerja lama seperti bupivacain, tetracain dan etidocain.

Jenis-jenis anastesi regional

Infiltrasi lokal
o Injeksi obat anestesi lokal langsung ke tempat lesi, luka atau insisi.
Neroaxial Block

Dua cara : Spinal,caudal dan Epidural


Field Block

Membentuk dinding analegesi di sekitar lapangan operasi


Surface Analgesia
Obat dioleskan atau disemprotkan

Misalnya: EMLA, Chlor ethyl


Intravenous Regional Anesthesia
Injeksi obat anestesi lokal intravena ke ekstremitas atas/ bawah lalu
dilakukan isolasi bagian tersebut dengan torniquet (BIER BLOCK)

Perbedaan anastesi umum dan regional :


Anastesi umum :

IV, IM, Inhalasi, atau kombinasi

Impuls sampai pada CNS sehingga meningkatkan kadar kortisol,

katekolamin dan gula darah.


All sensation loss
Penderita tidak sadarkan diri

Anastesi regional :

Topikal,infiltratif, feed back, blok saraf, spinal, epidural, kaudal atau

kombinasi
Impuls tidak sampai ke CNS
Partial sensation loss
Penderita tetap sadar

Falsafah anastesi
Terdapat 4 falsafah dalam anastesi atau yang lebih dikenal dengan 4 aman, yaitu :
1. Amankan pasien
a. Sebelum dilakukan operasi harus kita yakinkan bahwa diagnosa
yang pasti harus ditegakkan.
b. Periksa tanda-tanda vital pasien untuk melihat pasien bisa di
induksi atau tidak
c. Lakukan pemeriksaan yang lengkap pada pasien untuk
menghindari terjadinya komplikasi anastesi
d. Tentukan teknik anastesi yang paling tepat untuk digunakan oleh
pasien
2. Amankan Alat :
a. Persiapkan alat yang akan digunakan dalam anastesi
b. Alat yang digunakan harus sudah tersedia dan lengkap
c. Jenis alat-alat yang digunakan harus sesuai dengan jenis anastesi
dan pasien.
d. Mesin anastesi harus dalam keadaan baik dan terus dimonitorinng
3. Amankan Obat
a. Pastikan dosis obat yang akan digunakan oleh pasien sesuai

b. Pastikan jenis obat yang akan digunakan tersedia dan telah


dipersiapkan sebelum operasi dimulai
c. Obat-obatan resusitasi harus lengkap dan dosisnya pun telah di
sesuaikan.
4. Amankan Diri
a. Pastikan kondisi yang akan melakukan prosedur anastesi harus
b.
c.
d.
e.

dalam kondisi yang fit dan dapat konsentrasi penuh.


Mengerti dan paham prosedur anastesi yang akan dilkukan.
Mengerti farmakologis obat-obat yang akan digunakan
Mengerti tanda-tanda kritis pada pasien
Jika kelelahan selama operasi sebaiknya istirahat dulu sebelum
melakukan operasi selanjutnya.

Neuroleptanalgesia-Anesthesia
Pada tahun 1949, Laborit and Huygenard mengenalkan suatu konsep
teknik anastesi baru dimana tidak hanya memblokade respons cerebrocortical saja
tetapi juga beberapa respon cellular, endocrine, dan autonomic mechanisms yang
biasanya teraktivasi oleh stimulasi operasi. Tekhnik ini disebut "ganglioplegia"
atau"neuroplegia" (artificial hibernation) dan disempurnakan oleh De Castro dan
Mundeleer menjadi teknik neuroleptanalgesia, dimana teknik anastesi ini
menggunakan kombinasi obat antara major tranquilizer (butyrophenone
droperidol) dan potent opioid analgesic (fentanyl) untuk menghasilkan pain-free
state of immobilization dan insensitivity terhadap pain.
Neuroleptanalgesia dikarakteristikan oleh analgesia, yaitu hilangnya
gambaran klinis motor activity, mensupresi autonomic reflexes, menjaga
kestabilan cardiovascular dan amnesia pada kebanyakan pasien.
Obat-obat Neuroleptic :

phenothiazines (e.g., chlorpromazine)


butyrophenones (e.g., haloperidol and droperidol).

Indikasi teknik ini adalah Pada pasien yang akan dilakukan prosedur
operasi neurologic, cardiac, and general surgical procedures.
Kontra indikasinya adalah pada pasien yang menderita monoamine
oxidase inhibitors (MAOI), pengguna penyalahgunaan obat atau alcohol, dan
pasien dengan Parkinson disease.

You might also like