Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
sebenarnya adalah memakai salah satu cara kontrasepsi jauh lebih baik
dari pada tidak memakai kontrasepsi sama sekali.
Berhasil tidaknya sesuatu cara bergantung kepada apakah sel mani
(sperma) dapat dicegah, dilumpuhkan, dimatikan supaya tidak memasuki
arena fertilisasi atau sel telur tidak dikeluarkan atau tidak dapat bertemu
dengan sel mani.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cara Kerja
Cara kerjanya adalah dengan penarikan penis dari vagina sebelum terjadi
ejakulasi, dengan demikian sperma sengaja ditumpahkan di luar liang senggama
untuk mencegah sperma memasuki tempat fertilisasi.
Efektivitas
Angka kegagalan (kehamilan) tinggi. Sebab kegagalan antara lain adalah:
berulang.
Terlambat mengeluarkan penis dari liang senggama.
Bila semen tumpah di vulva dan terdapat penumpukan semen, sel mani dapat
keadaan istirahat penuh), setiap hari. Hasil pengukuran ini dicatat pada Kartu
Pencatatan Suhu Badan.
Cara Kerja
Menjelang ovulasi suhu badan akan turun (pada hari ke 12 dan 13 siklus haid).
Pada hari ke 14 terjadi ovulasi, lalu suhu akan naiklagi sampai lebih tinggi dari
suhu sebelum ovulasi pada hari ke 15 dan 16 haid. Dengan cara ini masa
berpantang akan lebih pendek, namun lebih meninggikan efektivitas metode
pantang berkala.
Kekurangan
tidak teratur.
Hanya dapat digunakan bila siklus haid teratur sekitar 28-30 hari.
2.6.2 Dafragma
Cara Kerja
Prinsip kerja dari diafragma adalah menghalangi sel mani masuk ke dalam
kanalis servikalis. Untuk meniggikan efektivitasnya, maka ke dalam diafragma
dioleskan spermasida untuk mematikan sel mani.
Efektivitas
Kurang disukai karena faktor-faktor psikis dan higienis, serta untuk
pemakaiannya memerlukan motivasi dan pengajaran yang memerlukan
pendidikan.
Efek Samping
lendir serviks untuk mencegah masuknya sperma. Hormon ini juga mencegah
konsepsi dengan cara memperlambat transportasi telur dan menghambat ovulasi.
Pil Kombinasi terdiri dari 3 jenis, yaitu:
Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan
justru memiliki dampak positif.
Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi
Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)
Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan
suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang.
Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko struk,
dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada
perempuan usia > 35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual), HBV, HIV/AIDS.
Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak
hamil
Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan metode
kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak
melakukan hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket pil
tersebut
Setelah melahirkan : Setelah 6 bulan pemberian ASI ekslusif; setelah 3 bulan
dan tidak menyusui; pasca keguguran (setelah atau dalam waktu 7 hari).
Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan
dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.
Cara Pemberian
a. Waktu Pemberian
1) Setelah melahirkan : hari ke 3 - 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
2) Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari
setelahkeguguran (asal ibu belum hamil lagi).
3) Dalam masa haid : hari 1-7 siklus haid, asal ibu tidak hamil.
b. Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat, DMPA diberikan setiap 3 bulan / IM.
IUD yang paling banyak dipakai di Indonesia sekarang ini dari jenis Un
Medicated adalah Lippes Loopdan yang dari jenis medicated Cu-T, Ci-7, dan
Nova-T. pada jenis medicated IUD, angka yang tertera dibelakang macam IUD
menunjukkan luas kawat halus tempbaga yang ditambahkan. Misalnya Cu-T-200
berarti tembaga dalah 200 mm2.
Keuntungan
Kerugian
Perubahan siklus haid (umumnya pada 8 bulan pertama dan akan berkurang
setelah 3 bulan).
Haid lebih lama dan banyak.
Perdarahan atau (spooting) antar menstruasi
Saat haid lebih sakit
Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering ganti-ganti pasangan.
Penyakit radang panggul terjadi. Seorang perempuan dengan IMS memakai
AKDR, PRP dapat memicu infertilitas.
Prosedur medis,termasuk pemeriksaan pelvic diperlukan dalam pemasangan
AKDR. Seringkali perempuan takut selama pemasangan.
Sedikit nyeri perdarahan (spooting) terjadi segera setelah pemasangan
AKDR.Biasanya menghilang dalam 1-2 hari.
Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugaskesehatan
terlatih yang harus melakukanya.
Mungkin AKDR keluar lagi dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila
AKDR di pasang setelah melahirkan).
Perempuan harus memeriksakan posisi benang dari waktu kewaktu,untuk
melakukan ini perempuan harus bisa memasukkan jarinya kedalam vagina.
Sebagian perempuan ini tidak mau melakukanya
Indikasi
Usia reproduktif.
Keadaan nulipara.
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.
Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya.
Setelah mengalami abortus dantidak terlihat adanya adanya infeksi.
Resiko rendah IMS.
Tidak menghendaki metode hormonal.
Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.
Kontraindikasi
Indikasi
1. Indikasi Medis Umum
Adanya gangguan fisik atau psikis yang akan menjadi lebih berat bila
wanita ini hamil lagi.
2. Indikasi Medis Obstetrik
Yaitu toksemia gravidarum yang berulang, seksio sesarea berulang,
histerektomi obstetric, dsb.
3. Indikasi Medis Ginekologik
Pada waktu melakukan operasi ginekologi dapat pula dipertimbangkan
untuk sekaligus melakukan sterilisasi.
4. Indikasi Sosial-Ekonomi
Umur ibu, jumlah anak dan factor social ekonomi lainnya.
Yang Dapat Menjalankan Tubektomi
2. Vasektomi
Vasektomi adalah cara KB permanen bagi pria yang sudah memutuskan tidak
ingin mempunyai anak lagi.
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria
dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga jalur transportasi sperma
terhambat dan proses fertilisasi penyatuan dengan ovum tidak terjadi.
Vasektomi adalah pemotongan vas deferens, yang merupakan saluran yang
mengangkut sperma dari epididimis di dalam testis ke vesikula seminalis. Dengan
memotong vas deferens, sperma tidak mampu diejakulasikan dan pria akan
menjadi tidak subur setelah vas deferens bersih dari sperma.
Pada pelaksanaan vasektomi ini saluran sel mani yang berfungsi menyalurkan
sperma (sel mani) keluar, diikat atau di potong sehingga sperma tidak dikeluarkan
dan tidak bisa bertemu dengan sel telur. Dengan demikian bila suami istri
melakukan hubungan seksual tidak akan terjadi kehamilan, yang disebabkan
karena tidak terjadinya pertemuan antara sperma suami dan sel telur istri.
Macam-macam Vasektomi
Rekanalisasi spontan.
Pendarahan.
BAB III
KESIMPULAN& SARAN
3.1 KESIMPULAN
Kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan
serta menghentikan kehamilan. Ada dua pembagian kontrasepsi yaitu :
1. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat
- Senggama Terputus
- Pantang Berkala
Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat
- Kondom
- Diafragma
2. Metode Kontrasepsi Modern
Kontrasepsi Hormonal
- Pil KB
- Suntikan
DAFTAR PUSTAKA
1. Mochtar, Rustam (1998). Sinopsis Obstetri: Obstetri Operatif, Obstetri
Sosial. Ed 2. Jakarta: EGC.
2. Prawiharjo, Sarwono (2006). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: YBP-SP.
3. Cunningham, Gary F (2005). Obstetri Williams. Ed 21. Jakarta: EGC.
4. Kurniawati, Titik (2013). Kependudukan & Pelayanan KB. Jakarta: EGC.