You are on page 1of 2

1. Bagaimana mekanisme pembentukan urin sehingga terjadi miksi ?

Filtrasi glomerulus
Sewaktu darah mengalir melalui glomerulus, plasma bebas protein tersaring
melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul Bowman. Dalam keadaan normal,
20% plasma yang masuk ke glomerulus tersaring. Proses ini, di kenal sebagai
filtrasi glomerulus adalah langkah pertama dalam pembentukan urin.
Secara rerata, 125 ml filter glomerulus (cairan yang difiltrasi) terbentuk
secara kolektif dari seluruh glomelurus setiap menit. Jumlah ini sama dengan
180 liter (sekitar 47,5 galon) setiap hari. Dengan mempertimbangkan bahwa
volume rerata plasma pada orang dewasa adalah 2,75 liter, maka hal ini
berarti bahwa ginjal menyaring keseluruhan volume plasma sekitar 65 kali
sehari. Jika semua yang difiltrasi keluar sebagai urin, semua plasma akan
menjadi urin dalam waktu kurang dari setengah jam. Namun, hal ini tidak
terjadi karena tubulus ginjal dan kapiler peritubulus berhubungan erat di
seluruh panjangnya, sehingga bahan-bahan dapat dipertukarkan antara
cairan di dalam tubulus dan darah di dalam kapiler peritubulus.
Reabsorpsi Tubulus
Sewaktu filtrate mengalir melalui tubulus, bahan-bahan yang bermanfaat
bagi tubuh dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan selektif
bahan-bahan dari bagian dalam tubulus (lumen tubulus) ke dalam darah ini di
sebut reabsorpsi tubulus. Bahan-bahan yang direabsorpsi tidak keluar dari
tubuh melalui urin tetapi dibawa oleh kapiler peritubulus ke sistem vena dan
kemudian ke jantung untuk diresirkulasi. Dari 180 liter plasma yang disaring
per hari, sekitar 178,5 liter direabsorpsi. Sisa 1,5 liter di tubulus mengalir ke
dalam pelvis ginjal untuk dikeluarkan sebagai urin. Secara umum, bahanbahan yang perlu dihemat oleh tubuh secara selektif direabsorpsi, sementara
bahan-bahan yang tidak dibutuhkan harus dikeluarakan tetap berada di urin.
Sekresi Tubulus
Proses ginjal ketiga, sekresi tubulus, adalah pemindahan selektif bahanbahan dari kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus. Proses ini merupakan
rute kedua bagi masuknya bahan kedalam tubulus ginjal dari darah,
sedangkan yang pertama melalui filtrasi glomerulus. Hanya sekitar 20% dari
plasma yang mengalir melalui kapiler glomerulus difiltrasi ke dalam kapsul
Bowman; sisa 80% plasma yang tidak terfiltrasi di kapiler peritubulus dan
memindahkannya ke bahan yang sudah ada di tubulus sebagai hasil filtrasi.
Ekskresi Urin
Ekskresi urin adalah pengeluaran bahan-bahan dari tubuh ke dalam urin ini
bukan merupakan proses terpisah tetapi merupakan hasil dari tiga proses
pertama di atas. Semua konstituen plasma yang terfiltrasi atau disekresikan
tetapi tidak direabsorpsi akan tetapi di tubulus dan mengalir ke pelvis ginjal
untuk diekskresikan sebagai urin dan dikeluarkan dari tubuh. Perhatikan

bahwa semua yang difiltrasi dan kemudian direabsorpsi, atau tidak difiltrasi
sama sekali, masuk ke darah vena dari kapiler peritubulus dan karenanya
dipertahankan di dalam tubuh dan diekskresikan di urin, meskipun mengalir
melewati ginjal.
Miksi
Mekanisme pengeluaran urin dimulai dari adanya relaksasi musculus
sphincter internal vesika urinaria yang bersifat involunter. Dalam waktu yang
singkat, vesika urinaria mengalami kontraksi di beberapa daerah yang
berbeda. Kontraksi ini menyebabkan timbulnya tekanan yang akan
mendorong urin keluar dari vesika urinaria melalui uretra. Serabut-serabut
sistem saraf akan mengirimkan impuls yang meyebabkan kontraksi vesika
urinaria dan relaksaki sphincter eksternal. Pengontrolan proses miksi secara
volunter (baik saat sedang miksi atau berhenti miksi hanya dapat terjadi bila
sistem saraf pada vesika urinaria dan uretra, proyeksi jalur menuju ssp dan
motor area di otak dalam kondisi baik dan dapat melaksanakan fungsi
sebagaimana mestinya. Adanya trauma pada bagian manapun dari sistem
saraf ini, baik cedera kapala, perdarahan otak maupun trauma pada medulla
spinalis, dapat menyebabkan gangguan, seperti gangguan pengosongan
vesika urinaria, gangguan menahan hasrat miksi, dan sebagainya. Secara
umum dikatakan bahwa adanya sejumlah 250 cc urin dalam vesika urinaria
sudah dapat memberikan sensasi distensi dan merangsang timbulnya hasrat
untuk miksi.

You might also like