Professional Documents
Culture Documents
PERKEMBANGAN JANIN
Adalah ilmu tntang struktur organisme. Normalnya organ reproduksi wanita terdiri dari genetalia interna yang terletak
didalam rongga panggul dan genetalia eksterna terletak diluar genetalia interna. Organ wanita ini berkembang dan
matur akibat rangsangan hormone esterogen dan progesterone. Seiring peningkatan usia / bila produksi hormone
ovarium menurun, struktur reproduksi ini akan mengalami atropi ( ukuran mengecil ).
1)
GENETALIA INTERNA
a. Vagina
Adalah suatu saluran berbentuk pipa/suatu lorong yang melengkung kedepan dan terdiri atas muskulo
membranosa yang menghubungkan antara vulva sampai uterus. Panjang vagina pada dinding depan / anterior
sekitar 6-7 cm sedangkan dinding belakang / posterior sekitar 7-10 cm.
Fungsi vagina sebagai berikut :
1.
Saluran keluar uterus
2.
Alat senggama
3.
Jalan lahir
Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat disebut ruge yang berfungsi sebagai bagian lunak jalan lahir.
Puncak vagina disebut fornises (forniks) teridiri dari forniks anterior, forniks lateral kanan dan kiri serta forniks
posterior. PH vagina berkisar 4-5 dan menyebabkan cairan vagina sedikit asam. Apabila PH vagina meningkat
diatas 5 maka cairan vagina terus mengalir keluar dari vagina untuk mempertahankan kebersihan relative
vagina.
b.
Uterus
Uterus / rahim adalah organ berotot terletak didalam rongga panggul antara kandung kemih dibagian anterior
dan rectum dibagian posterior atau terletak dipanggul kecil antara rectum dan kandung kemih. Uterus
mempunyai berat sekitar 30 gr. Dinding terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang sekitar 7-7,5 cm, lebar
diatas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding 1,25 cm. letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah
anteversiofleksio.
Uterus terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1.
Fundus uteri
Bagian korpus uteri terletak diatas pangkal tuba.
2.
Korpus uteri
Bagian uteri yang terbesar dan berbentuk segitiga / badan uterus.
3.
Serviks uteri
Berbentuk silinder / fusiform yang menonjol kedalam vagina.
Saluran serviks disebut kanalis servikalis berbentuk seperti saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. saluran ini
dilapisi oleh kelenjar-kelenjar serviks disebut berbentuk sel-sel toraks bersilia dan berfungsi sebagai
reseptagulum seminis. Pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri iternum dan pintu divagina
disebut ostium uteri eksternum. Secara histologik dari luar kedalam, uteri terdiri atas :
1.
Perametrium ( lapisan peritoneum ) meliputi dinding uterus bagian luar.
2.
Myometrium ( lapisan otot ) merupakan lapisan yang paling tebal.
3.
Endometrium ( selaput lendir ) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi kavum
uteri.
Ligament ligamen uterus, diantaranya :
1.
Ligamentum latum
2.
Ligamentum rotundum ( ligamentum teres uteri )
3.
Ligamentum infundibulo pelvicum ( ligamentum suspensorium ovarii )
c.
Tuba falopii
Tuba falopii terdapat ditepi atas ligamentum latum, berjalan kea rah lateral, mulai dari osteum turbae internum
pada dinding rahim. Tuba falopii merupakan tubule-muskuler dengan panjang sekitar 12 cm dan diameter antara
3-8 mm.
Tuba falopii terdiri atas :
1.
Pars interstisialis / intramularis terletak diantar oto rahim mulai dari osteum internum tubae.
2.
Pars ismika bagian medial tuba yang berada diluar uterus dan merupakan bagian paling sempit.
3.
Par ampullaris bagian yang berbentuk sebagai saluran yang bentuk S dan merupakan bagian tuba yang
paling luas dan merupakan tempat terjadi konsepsi.
4.
Infundibulum bagian ujung tuba yang terbuka kea rah abdomen dan mempunyai fimbria. Fimbria
berfungsi menangkap ovum/telur yang dilepaskan saat ovulasi dan selanjutnya menyalurkan ovum / telur
kedalam tuba. Fungsi tuba falopii sebagai saluran dari spermatozoa-ovum dan hasil konsepsi sebagai tempat
terjadinya konsepsi dan tempat pertumbuhan serta perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk
blastula yang siap mengadakan implantasi.
d.
d.
e.
2)
GENETALIA EKSTERNA
Vulva adalah alat kelamin wanita bagian luar yang terdiri dari :
1.
Mons veneris / mons pubis
Bagian menonjol meliputi simfisis pubis terdiri dari jaringan lemak yang berbentuk segitiga. Mengandung
kelenjar sebasea ( minyak ). Sesudah pubertas pubis akan ditumbuhi rambut pubis, dengan meningkatnya usia
lemak dibawah kulit akan berkurang.
2.
PANGGUL
Fungsi utamagelang panggul (pelvic girdle) adalah memungkinkan gerakan tubuh terutama berjalan dan berlari.
Pelvis disesuaikan untuk melahirkan, memiliki pintu atas panggul yang lebar dan bulat sehingga wanita menjadi
kurang cepat disbanding pria.
a.
b.
1.
2.
3.
c.
Bentuk panggul
1.
Ginekoid
Pelvis ideal untuk persalinan. Karakteristik utamanya adalah pintu atas panggul yang bulat, pevis depan
yang lebar ( bagian depan diameter transversal ). Dinding samping yang lurus, rongga dangkal dengan
sacrum yang melengkung dengan baik dan luas, spina iskium tumpul, insisura iskiadikus yang bulat dan
sudut sub-pubis 90 derajat.
2.
Android
Mirip pelvis pria. Pintu atas panggul berbentuk hati dengan pelvis depan yang sempit dan diameter
transversal yang menuju ke arah belakang. Dinding samping konvergen sehingga berbentuk corong dengan
rongga yang dalam dan sacrum yang lurus. Spina iskium menonjol dan insisura iskiadikus sempit. Sudut
sub-pubis kurang dari 90 derajat.
3.
Anthropoid
Pelvis memiliki pintu atas panggul berbentuk oval yang panjang dengan diameter anteroposterior yang lebih
panjang dari diameter transversal. Dinding samping divergen dan sakrumnya panjang serta sangat cekung.
Spina iskium tidak menonjol dan insisura iskiadikus sangat lebar, begitu pula dengan sudut sub-pubis.
4.
4)
Platipeloid
Pelvis datar ini memiliki pintu atas panggul berbentuk ginjal sehingga panjang diameter anteroposteriornya
lebih pendek dan diameter transversalnya lebih panjang. Dinding samping devergen, sacrum datar, dan
berongga dangkal. Spina iskium tumpul, insisura iskiadikus dan sudut sub pubis lebar. Kepala harus masuk
ke pintu atas panggul ( engage ) dengan sutura sagittal pada diameter transversal, tetapi biasanya turun
melewati rongga tanpa kesulitan.
SIKLUS HORMONAL
Silus hormonal penting dalam proses reproduksi wanita. Siklus hormonal meliputi : siklus ovarium, dan siklus
menstruasi. Kedua siklus tersebut melibatkan 4 organ utama, yaitu : hipotalamus, hipofisis, uterus, dan ovarium.
a. Siklus hipotalamus-hipofisis
Menjelang akhir menstruasi normal, kadar progesterone dan estrogen darah menurun. Rendahnya kadar
hormone ovarium dalam darah memacu hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin-releasing hormone (GnRH). Dimana Gn-RH bekerja. Sebaliknya yaitu menstimulasi sekresi hipofisis anterior FSH. Pengaruh FSH
dapat menstimulasi perkembangan folikel de graff. Ovarium dan produksi estrogen. Menurunnya kadar estrogen
menyebabkan Gn-RH hipotalamus memacu hipofise anterior. Mengeluarkan lutenezing hormone (LH). Hari ke
12 terjadi lonjakan LH yng mencolok dan kadar estrogen berada dibawah puncak, sehingga pada waktu 24-36
jam mengawali ekspulsi ovum dari folikel de graff. LH mencapai puncak pada sekitar hari ke 13/hari ke 14 pada
siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada waktu itu, maka kadar estrogen dan
progesterone menurun dan terjadi menstruasi serta hipotalamus sekali lagi akan distimulasi untuk menyekresi
Gn-RH.
b.
Siklis menstruasi
Ada 4 fase dalam siklus menstruasi, yaitu :
1.
Fase poliferasi
Dibawah pengaruh hormone estrogen, endometrium mengalami poliferasi, dimana epitel mengalami
regenerasi. Endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm dan kelenjar berkelok. Berlangsung kirakira dihari ke 5 sampai hari ke 14 dari hari pertama haid.
2.
Fase sekresi
Dibawah pengaruh progesterone. Endometrium bertambah panjang dan berliku, membesar, melebar,
berkelok-kelok dan banyak mengeluarkan getah. Dalam endometrium terdapat glikogen dan kapur. Fase
berlangsung di hari ke 14 sampai denganhari ke 28. Bila tdk terjadi kehamilan, endometrium mengalami
deskuamasi dan dilepaskan dengan perdarahan.
3.
Fase premenstruasi (fase iskemia)
Fase ini terjadi pabila telur tidak dibuahi, pada masa ini korpus luteum berdegenerasi sehingga produksi
esterogen dan progesterone menurun. Bila tidak terjadi kehamilan proses ini berlangsung terus sampai
denga wanita berumur 40/45 tahun.
4.
Fase menstruasi
Menstruasi terjadi sekitar 14 hari sesudah ovulasi pada siklus 28 hari. Hari pertama keluarnya darah
menstruasi, ditetapkan hari pertama siklus endometrium. Pada permulaan akan terjadi robekan-robekan pada
arteri spiralis sehingga terjadi hematoma. Akibatnya endometrium bagian luar menjadi menggelembung dan
robek, akhirnya lepas. Dengan berkontraksinya arteri spiralis menyebabkan perdarahan berhenti. Lama
menstruasi rata-rata 5 hari dengan jumlah darah sekitar 50 ml.
II.
KONSEPSI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 ovum dari ovarium. Ovum yang lepas akan ditangkap oleh fimbriae
dan masuk ke tuba. Pada saat koitus, sekitar 100-120 juta sperma tiap cc terpancar dan masuk ke dalam
vagina. Sperma menuju ovum. Pertemuan sel sperma dan sel telur menandai awal kehamilan disebut
konsepsi. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian meliputi pembentukan gamet ( sel telur dan sperma ),
ovulasi ( pelepasan telur ), penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus atau dapat dikatakan
setiap kehamilan harus ada ovum ( sel telur ), sperma ( sel mani ), pembuahan ( konsepsi ), nidasi dan
plasenta.
1)
OVUM
Ovum adalah sel terbesar pada badan manusia, setiap bulan 1 atau lebih menjadi matur, dengan sebuah penjamu
mengelilingi sel pendukung. Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Ovum tidak dapat berjalan
sendiri. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga silia tuba tersebut dapat
menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba menuju rahim, ada 2 lapisan pelindung mengelilingi ovum.
Lapisan pertama membran tebal tidak berbentuk disebut zona pelusida dan lapisan luar disebut korona radiata,
terdiri dari sel oval dipersatukan oleh asam hialuronat. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi.
Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum berdegenerasi dan direabsorbsi. Sel telur yang sudah masak
dilepaskan oleh ovarium. Dengan gerakan seperti menyapu oleh fimbria tuba uterina, ovum ditangkap oleh
infundibulum. Ovum masuk ke dalam ampulae sebagai hasil gerakan silia dan kontraksi otot. Sebuah ovum
mungkin ditangkap / masuk ke dalam infundibulum tuba yang berlawanan. Ini disebut migrasi eksterna. Ovum
biasanya dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi dan akan mati dalam 12 jam bila tidak segera dibuahi. Urutan
pertumbuhan ovum ( oogenesis ) :
1.
Oogonia
2.
Oosit pertama ( primary oocyte )
3.
Primary ovarian follide
4.
Liquar folliculi
5.
Pematangan pertama ovum.
6.
Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum.
2)
SPERMATOZOA
Sperma seperti kecebong terdiri atas 3 bagian :
a. Kaput ( kepala ) mengandung bahan nucleus
b.
Ekor berguna untuk bergerak
c.
Bagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor
Saat koitus kira kira 3-5 cc semen ditumpahkan ke dalam forniks posterior, dengan jumlah spermatozoa sekitar
200-500 juta dengan gerakan ekornya sperma masuk ke dalam kanalis servikalis. Didalam rongga uterus dan tuba.
Gerakan sperma terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut. Spermatozoa dapat mencapai
ampula kira-kira 1 jam setelah koitus. Ampula tuba tempat terjadinya fertilisasi. Hanya beberapa ratus sperma saja
yang bisa mencapai tempat ini. Sebagian besar mati sebab akibat keasaman vagina, sebagian lagimati / hilang
didalam perjalanan. Sperma dapat bertahan hidup didalam saluran reproduksi wanita selama 4 hari. Dalam saluran
reproduksi wanita, sperma mengalami kapasitasi sebelum ia mampu membuahi ovum. Kapasitasi ini terjadi dalam
rongga uterus dan tuba berupa pelepasan lapisan pelindung disekitar akrosom. Setelah ini terjadilah reaksi
akrosomik yaitu pembentukan lubang-lubang kecil pada akrosom tempat dilepaskannya enzim-enzim yang dapat
melisiskan corona radiate dan zona pelucida. Setidaknya dikenal 2 enzim yaitu CPE ( corona penetrating enzyme )
yang mencerna korona radiata dan hialuronklase yang mencerna zona pelusida.
Urutan pertumbuhan sperma ( spermatogenesis ) :
a. Spermatogenium
b.
Spermatosit pertama, membelah dua
c.
Spermatosit kedua, membelah dua
d.
Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
e. Spermatozoon ( sperma )
3)
FERTILISASI
Fertilisasi adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sel mani dan sel telur di tuba falopii umumnya
terjadi di ampula tuba. Syarat dari kehamilan harus ada : spermatozoa, ovum, konsepsi, dan nidasi hasil konsepsi.
Fertilisasi terjadi pada hari ke 11 sampai hari ke 14 dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi sehingga
siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan koitus, sperma yang mengandung kurang lebih 100-120juta sel sperma
dipancarkan kebagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas uterus menuju tuba falopii, disinilah
ovum dibuahi. Dengan adanya fertilisasi, inti ovum segera berubah menjadi pronukleus betina, sementara
spermatozoon setelah melepas ekornya menjadi pronukleus jantan. Kedua pronukleus ini akhirnya melebur
ditengah-tengah sitoplasma sel telur dan terjadilah zigot, sebuah sel tunggal, awal kehidupan baru makhluk hidup.
Beberapa jam setelah pembuahan mulailah zigot selama 3 hari sampai pada stadium morulla. Hasil konsepsi tetap
digerakkan kearah rongga rahim oleh arus dan getaran rambut ( silia ) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba
dalam kavum uteri pada tingkat blastula. Hasil fertilisasi :
a. Kembalinya sel dengan jumlah kromosom diploid (2n) pada manusia dengan jumlah diploid adalah 46.
b.
Penurunan / pewarisan sifat-sifat spesies. Disebabkan zigot mengandung separuh sifat ibunya dan separuh
sifat ayahnya.
4)
NIDASI
Peristiwa tertanamnyasel telur yang telah dibuahi ( fertilized egg ) kedalam endometrium. Sel telur yang dibuahi /
zygot akan segera membelah diri membentuk bola padat terdiri dari sel-sel anak yang lebih kecil disebut blastomer.
Pada hari ke 3, bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer dan disebut morula. Pada hari ke 4 didalam bola tersebut
mulai membentuk rongga, bangunan ini disebut blastula. 2 struktur penting dalam blastula yaitu:
1.
Lapisan luar yaitu trofoblas, yang akan menjadi plasenta
2.
Embrioblas ( inner cell mass ) yang kelak menjadi janin.
Pada hari ke 4 blastula masuk kedalam endometrium dan pada hari ke 6 menempel pada endometrium. Pada hari ke
10 seluruh blastula sudah tertanam dalam endometrium dan dengan demikian nidasi sudah selesai. Nidasi terjadi
mungkin karena trofoblas mempunyai daya untuk menghancurkan sel-sel endometrium. Hancuran endometrium
digunakan sebagai makanan oleh telur. Tempat nidasi padadinding depan dan dinding belakang didaerah fundus
uteri. Pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami perdarahan ringan akibat
implantasi. Setelah implantasi, endometrium disebut desidua. Desidua yang terdapat antara telur dan dinding rahim
disebut desidua basalia. Bagian yang menutup blastosis atau yang terdapat antara sel telur dan kavum uteri adalah
desidua kapsularis dan bagian yang melapisi sisa uterus adalah desidua vera.
III.
1)
2)
Amnion adalah membrane yang halus, kuat, dan tembus cahaya yang berasal dari masa sel dalam. Amnion dianggap
berperan dalam pembentukan cairan amnion( disebut liquor amnii ). Cairan amnion berwarna kuning jerami yang pucat
dn jernih yang mengandung 99 % air, sisanya 1 % adalah materi padat terlarut yang mencakup zat makanan dan produk
zat sisa. Jumlah total cairan amnion meningkat selama kehamilan sampai usia gestasi 38 minggu adalah sekitar 1 liter.
Jumlah ini kemudian berkurag secara perlahan lahan sampai cukup bulan, sisanya sekitar 800 ml. fungsi air ketuban :
1.
Untuk proteksi janin
2.
Agar janin dapat bergerak bebas
3.
Mencegah perlekatan janin dengan selaput ketuban
4.
Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu
5.
Mencegah trauma langsung
6.
Meratakan tekanan-tekanan intra uterin sehingga serviks membuka dan membersihkan jalan lahir ketika
kutuban pecah.
7.
Memberikan ruang gerak pada janin
3)
4)
Darah janin mengandung sedikit oksigen, dipompa oleh jantung janin menuju plasenta melalui arteri
umbilikalis dan diangkut sepanjang percabangannya ke kapiler vili korionik. Setelah membuang karbon
dioksida dan menyerap oksigen, darah kembali ke janin melalui vena umbilikalis.
c.
Fungsi plasenta
1.
Memberikan makanan pada janin ( nutrifit )
2.
Mengeluarkan bekas metabolisme ( ekskresi )
3.
Member zat asam dan mengeluarkan CO2 ( respirasi )
4.
Membentuk hormone
5.
Menyalurkan berbagai antibody ke janin
5)