You are on page 1of 10

ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA, KONSEPSI, & PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN JANIN

ANATOMI DAN FISILOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA


KONSEPSI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN
I.

ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA

Adalah ilmu tntang struktur organisme. Normalnya organ reproduksi wanita terdiri dari genetalia interna yang terletak
didalam rongga panggul dan genetalia eksterna terletak diluar genetalia interna. Organ wanita ini berkembang dan
matur akibat rangsangan hormone esterogen dan progesterone. Seiring peningkatan usia / bila produksi hormone
ovarium menurun, struktur reproduksi ini akan mengalami atropi ( ukuran mengecil ).
1)
GENETALIA INTERNA
a. Vagina
Adalah suatu saluran berbentuk pipa/suatu lorong yang melengkung kedepan dan terdiri atas muskulo
membranosa yang menghubungkan antara vulva sampai uterus. Panjang vagina pada dinding depan / anterior
sekitar 6-7 cm sedangkan dinding belakang / posterior sekitar 7-10 cm.
Fungsi vagina sebagai berikut :
1.
Saluran keluar uterus
2.
Alat senggama
3.
Jalan lahir
Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat disebut ruge yang berfungsi sebagai bagian lunak jalan lahir.
Puncak vagina disebut fornises (forniks) teridiri dari forniks anterior, forniks lateral kanan dan kiri serta forniks
posterior. PH vagina berkisar 4-5 dan menyebabkan cairan vagina sedikit asam. Apabila PH vagina meningkat
diatas 5 maka cairan vagina terus mengalir keluar dari vagina untuk mempertahankan kebersihan relative
vagina.
b.
Uterus
Uterus / rahim adalah organ berotot terletak didalam rongga panggul antara kandung kemih dibagian anterior
dan rectum dibagian posterior atau terletak dipanggul kecil antara rectum dan kandung kemih. Uterus
mempunyai berat sekitar 30 gr. Dinding terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang sekitar 7-7,5 cm, lebar
diatas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding 1,25 cm. letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah
anteversiofleksio.
Uterus terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1.
Fundus uteri
Bagian korpus uteri terletak diatas pangkal tuba.
2.
Korpus uteri
Bagian uteri yang terbesar dan berbentuk segitiga / badan uterus.
3.

Serviks uteri
Berbentuk silinder / fusiform yang menonjol kedalam vagina.
Saluran serviks disebut kanalis servikalis berbentuk seperti saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. saluran ini
dilapisi oleh kelenjar-kelenjar serviks disebut berbentuk sel-sel toraks bersilia dan berfungsi sebagai

reseptagulum seminis. Pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri iternum dan pintu divagina
disebut ostium uteri eksternum. Secara histologik dari luar kedalam, uteri terdiri atas :
1.
Perametrium ( lapisan peritoneum ) meliputi dinding uterus bagian luar.
2.
Myometrium ( lapisan otot ) merupakan lapisan yang paling tebal.
3.
Endometrium ( selaput lendir ) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi kavum
uteri.
Ligament ligamen uterus, diantaranya :
1.
Ligamentum latum
2.
Ligamentum rotundum ( ligamentum teres uteri )
3.
Ligamentum infundibulo pelvicum ( ligamentum suspensorium ovarii )
c.

Tuba falopii
Tuba falopii terdapat ditepi atas ligamentum latum, berjalan kea rah lateral, mulai dari osteum turbae internum
pada dinding rahim. Tuba falopii merupakan tubule-muskuler dengan panjang sekitar 12 cm dan diameter antara
3-8 mm.
Tuba falopii terdiri atas :
1.
Pars interstisialis / intramularis terletak diantar oto rahim mulai dari osteum internum tubae.
2.
Pars ismika bagian medial tuba yang berada diluar uterus dan merupakan bagian paling sempit.
3.
Par ampullaris bagian yang berbentuk sebagai saluran yang bentuk S dan merupakan bagian tuba yang
paling luas dan merupakan tempat terjadi konsepsi.
4.
Infundibulum bagian ujung tuba yang terbuka kea rah abdomen dan mempunyai fimbria. Fimbria
berfungsi menangkap ovum/telur yang dilepaskan saat ovulasi dan selanjutnya menyalurkan ovum / telur
kedalam tuba. Fungsi tuba falopii sebagai saluran dari spermatozoa-ovum dan hasil konsepsi sebagai tempat
terjadinya konsepsi dan tempat pertumbuhan serta perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk
blastula yang siap mengadakan implantasi.

d.

Ovarium ( indung telur )


Ovarium terletak dikanan dan kiri uterus. Terletak pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk disebut
fossa ovarica waldeyeri.
Ada 2 ligamen yang menggantung ovarium, yaitu :
1.
Ligamentum ovarii proprium / ligamentum utero-ovarium.
Yang menggantung ke uterus tepat dibawah insersi tuba ke kutub bawah / kutub uterus ovarium.
2.
Ligamentum suspensorium ovarii / ligamentum
Infundilopelvikum yang menggantung ke dinding lateral panggul, berjalan dari kutub atas ( kutub tuba ) ke
dinding panggul, didalam ligamentum ini berjalan pembuluh dan syaraf ovarium.
Besar ovarium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran kira-kira 4 cm, lebar 2cm, tebal 1,5 cm, dan
berat 5-6 gram. Fungsi utama ovarium adalah sebagai tempat pemasakan sel-sel germinal, sebagai sumber
produksi hormone-hormon ( progesterone dan esterogen ), selain itu ovarium juga ikut mengatur haid.
Diperkirakan saat lahir wanita memiliki didalam ovarium kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap bulan 1 folikel
keluar atau 2 folikel yang dalam perkembangannya menjadi folikel de graff. Produksi telur pada wanita sesuai
dengan usia adalah sebagai berikut :
a. Saat lahir bayi perempuan mempunyai sel telur 750.000
b.
Saat 6-15 tahun mempunyai sel telur 439.000
c.
Saat 16-25 tahun mempunyai sel telur 159.000

d.
e.

2)

Saat 26-35 tahun mempunyai sel telur 59.000


Saat 35-45 tahun mempunyai sel telur 34.000
Sedangkan pada saat masa menopause sel telur semuanya menghilang.

GENETALIA EKSTERNA
Vulva adalah alat kelamin wanita bagian luar yang terdiri dari :
1.
Mons veneris / mons pubis
Bagian menonjol meliputi simfisis pubis terdiri dari jaringan lemak yang berbentuk segitiga. Mengandung
kelenjar sebasea ( minyak ). Sesudah pubertas pubis akan ditumbuhi rambut pubis, dengan meningkatnya usia
lemak dibawah kulit akan berkurang.

2.

Labia mayora ( bibir besar )


Merupakan lipatan kulit tebal. Labia kanan dan labia kiri dan menyatu dibagian belakang disebut komisura
posterior. Jaringan syaraf yang menyebar luas menyebabkan labia mayora sensitive terhadap sentuhan, nyeri,
dan suhu tinggi yang berfungsi selama rangsangan seksual.
3.
Labia minora ( bibir kecil )
Merupakan lipatan kulit tipis yang berada diantara labia mayora. Secara anterior kedua lipatan terpisan untuk
menutupi klitoris, secara posterior keduanya menyatu membentuk frenulum labia pudendal.
4.
Klitoris
Organ rudimenter kecil seperti penis pada pria. Sangat sensitive dan sangat vaskuler serta berperan dalam
orgasme saat berhubungan seksual. Klitoris sebesar kacang hijau tertutup oleh preputium klitoridis.
5.
Vestibulum
Rongga berbentuk seperti perahu/lonjong dan dibatasi oleh labia minora kanan dan kiri, sebelah atas oleh
klitoris dan sebelah belakang oleh fourchet.
6.
Orifisum uretra
Barada 2,5 cm diposterior klitoris.
7.
Orifisium vagina
Disebut introitus vagina dan berada didua pertiga posterior vestibulum.
8.
Hymen ( selaput dara )
Lapisan tipis dan menutup sebagian besar introitus vagina. Bersifat elastic tapi kuat karena terdiri atas jaringan
ikat elastic dan kolagen. Biasanya robek karena aktifitas berat dan kecelakaan.
9.
Kelenjar bartholini
Dua kelenjar kecil, lubangnya terletak pada kedua sisi orifisium vagina, terletak posterior labia mayora.
Menyekresi mucus yang melumasi lubang vagina.
10. Perineum
Membentang antara komisura posterior dan anus, rata-rata panjang 4 cm. perineum terdiri atas muskulus
transvesus perinei profunda, muskulus sfinger uretrae dan fasia yang menutupinya.
3)

PANGGUL
Fungsi utamagelang panggul (pelvic girdle) adalah memungkinkan gerakan tubuh terutama berjalan dan berlari.
Pelvis disesuaikan untuk melahirkan, memiliki pintu atas panggul yang lebar dan bulat sehingga wanita menjadi
kurang cepat disbanding pria.

a.

Bagian keras yang dibentuk oleh empat buah tukang,yaitu :


1.
2 tulang pangkal paha ( os coxae ) terdiri dari :
a. Tulang usus ( osillium )
Tulang terbesar dan membentuk bagian atas dan belakang panggul. Batas atas merupakan pinggir tulang
yang tebal yaitu crista illiaca. bagian ujung depan dan belakang menonjol disebut spina illiaca anterior
superior ( tonjolan atas depan ) dan spina illiaca posterior superior ( tonjolan atas belakang ) sedikit
dibawah spina illiaca anterior superior terdapat tonjolan tulang disebut spina illiaca anterior inferior
sedangkan bagian bawah spina illiaca posterior superior terdapat spina illiaca anterior inferior. Sebelah
bawah spian illiaca posterior inferior terdapat tekik/cekungan disebut incisura iskhiadika major. pada os
illium terdapat lajur linea inominata (linea terminalis) batas antara panggul besar dan kecil.
b.
Tulang duduk (os ischium)
Disebalah bawah tulang usus. Pinggir belakang berduri disebut spina ischiadika, dibawahnya terdapat
insisura ischiadica minor, pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat
badan kalau kita duduk disebut tuber ischiadikum.
c.
Disebelah bawah dan depan dari tulang usus, membentuk anterior. Dengan tulang duduk, tulang ini
membatasi sebuah lubang dalam panggul yang dinamakan foramen obturatorium.
2.
1 tulang kelangka ( os sacrum ) : berbentuk segitiga melebar ke atas dan meruncing ke bawah. Terletak
sebelah belakang antara kedua pangkal paha. Terdiri dari 5 ruas tulang senyawa. Kiri dan kanan dari garis
tengah tampak 5 buah lubang yang disebut foramina sacralia anterior. Crista sacralis adalah deretan cuatcuat duri terdapat digaris tengah tulang kelangkang. Promontorium merupakan tonjolan-tonjolan depan dari
ruas ke 5 tulang pinggang.
3.
1 tulang tungging ( os coccygis ) : berbentuk segitiga dan terdiri 3-5 ruas yang bersatu. Dalam persalinan
tulang ini dapat bergeser ke belakang sehingga dapat memperluas jalan lahir dan memperlancar proses
persalinan karena mempermudah lewatnya kepala janin saat proses melahirkan.

b.

Panggul kecil terdiri atas :


Pintu atas panggul (PAP)
Pinti bawah panggul (PBP)
Ruang panggul ( pelvic cavity )

1.
2.
3.
c.

Bentuk panggul
1.
Ginekoid
Pelvis ideal untuk persalinan. Karakteristik utamanya adalah pintu atas panggul yang bulat, pevis depan
yang lebar ( bagian depan diameter transversal ). Dinding samping yang lurus, rongga dangkal dengan
sacrum yang melengkung dengan baik dan luas, spina iskium tumpul, insisura iskiadikus yang bulat dan
sudut sub-pubis 90 derajat.
2.
Android
Mirip pelvis pria. Pintu atas panggul berbentuk hati dengan pelvis depan yang sempit dan diameter
transversal yang menuju ke arah belakang. Dinding samping konvergen sehingga berbentuk corong dengan
rongga yang dalam dan sacrum yang lurus. Spina iskium menonjol dan insisura iskiadikus sempit. Sudut
sub-pubis kurang dari 90 derajat.
3.
Anthropoid
Pelvis memiliki pintu atas panggul berbentuk oval yang panjang dengan diameter anteroposterior yang lebih
panjang dari diameter transversal. Dinding samping divergen dan sakrumnya panjang serta sangat cekung.
Spina iskium tidak menonjol dan insisura iskiadikus sangat lebar, begitu pula dengan sudut sub-pubis.

4.

4)

Platipeloid
Pelvis datar ini memiliki pintu atas panggul berbentuk ginjal sehingga panjang diameter anteroposteriornya
lebih pendek dan diameter transversalnya lebih panjang. Dinding samping devergen, sacrum datar, dan
berongga dangkal. Spina iskium tumpul, insisura iskiadikus dan sudut sub pubis lebar. Kepala harus masuk
ke pintu atas panggul ( engage ) dengan sutura sagittal pada diameter transversal, tetapi biasanya turun
melewati rongga tanpa kesulitan.

SIKLUS HORMONAL
Silus hormonal penting dalam proses reproduksi wanita. Siklus hormonal meliputi : siklus ovarium, dan siklus
menstruasi. Kedua siklus tersebut melibatkan 4 organ utama, yaitu : hipotalamus, hipofisis, uterus, dan ovarium.
a. Siklus hipotalamus-hipofisis
Menjelang akhir menstruasi normal, kadar progesterone dan estrogen darah menurun. Rendahnya kadar
hormone ovarium dalam darah memacu hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin-releasing hormone (GnRH). Dimana Gn-RH bekerja. Sebaliknya yaitu menstimulasi sekresi hipofisis anterior FSH. Pengaruh FSH
dapat menstimulasi perkembangan folikel de graff. Ovarium dan produksi estrogen. Menurunnya kadar estrogen
menyebabkan Gn-RH hipotalamus memacu hipofise anterior. Mengeluarkan lutenezing hormone (LH). Hari ke
12 terjadi lonjakan LH yng mencolok dan kadar estrogen berada dibawah puncak, sehingga pada waktu 24-36
jam mengawali ekspulsi ovum dari folikel de graff. LH mencapai puncak pada sekitar hari ke 13/hari ke 14 pada
siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada waktu itu, maka kadar estrogen dan
progesterone menurun dan terjadi menstruasi serta hipotalamus sekali lagi akan distimulasi untuk menyekresi
Gn-RH.
b.
Siklis menstruasi
Ada 4 fase dalam siklus menstruasi, yaitu :
1.
Fase poliferasi
Dibawah pengaruh hormone estrogen, endometrium mengalami poliferasi, dimana epitel mengalami
regenerasi. Endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm dan kelenjar berkelok. Berlangsung kirakira dihari ke 5 sampai hari ke 14 dari hari pertama haid.
2.
Fase sekresi
Dibawah pengaruh progesterone. Endometrium bertambah panjang dan berliku, membesar, melebar,
berkelok-kelok dan banyak mengeluarkan getah. Dalam endometrium terdapat glikogen dan kapur. Fase
berlangsung di hari ke 14 sampai denganhari ke 28. Bila tdk terjadi kehamilan, endometrium mengalami
deskuamasi dan dilepaskan dengan perdarahan.
3.
Fase premenstruasi (fase iskemia)
Fase ini terjadi pabila telur tidak dibuahi, pada masa ini korpus luteum berdegenerasi sehingga produksi
esterogen dan progesterone menurun. Bila tidak terjadi kehamilan proses ini berlangsung terus sampai
denga wanita berumur 40/45 tahun.
4.
Fase menstruasi
Menstruasi terjadi sekitar 14 hari sesudah ovulasi pada siklus 28 hari. Hari pertama keluarnya darah
menstruasi, ditetapkan hari pertama siklus endometrium. Pada permulaan akan terjadi robekan-robekan pada
arteri spiralis sehingga terjadi hematoma. Akibatnya endometrium bagian luar menjadi menggelembung dan
robek, akhirnya lepas. Dengan berkontraksinya arteri spiralis menyebabkan perdarahan berhenti. Lama
menstruasi rata-rata 5 hari dengan jumlah darah sekitar 50 ml.

II.

KONSEPSI

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 ovum dari ovarium. Ovum yang lepas akan ditangkap oleh fimbriae
dan masuk ke tuba. Pada saat koitus, sekitar 100-120 juta sperma tiap cc terpancar dan masuk ke dalam
vagina. Sperma menuju ovum. Pertemuan sel sperma dan sel telur menandai awal kehamilan disebut
konsepsi. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian meliputi pembentukan gamet ( sel telur dan sperma ),
ovulasi ( pelepasan telur ), penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus atau dapat dikatakan
setiap kehamilan harus ada ovum ( sel telur ), sperma ( sel mani ), pembuahan ( konsepsi ), nidasi dan
plasenta.
1)
OVUM
Ovum adalah sel terbesar pada badan manusia, setiap bulan 1 atau lebih menjadi matur, dengan sebuah penjamu
mengelilingi sel pendukung. Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Ovum tidak dapat berjalan
sendiri. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga silia tuba tersebut dapat
menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba menuju rahim, ada 2 lapisan pelindung mengelilingi ovum.
Lapisan pertama membran tebal tidak berbentuk disebut zona pelusida dan lapisan luar disebut korona radiata,
terdiri dari sel oval dipersatukan oleh asam hialuronat. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi.
Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum berdegenerasi dan direabsorbsi. Sel telur yang sudah masak
dilepaskan oleh ovarium. Dengan gerakan seperti menyapu oleh fimbria tuba uterina, ovum ditangkap oleh
infundibulum. Ovum masuk ke dalam ampulae sebagai hasil gerakan silia dan kontraksi otot. Sebuah ovum
mungkin ditangkap / masuk ke dalam infundibulum tuba yang berlawanan. Ini disebut migrasi eksterna. Ovum
biasanya dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi dan akan mati dalam 12 jam bila tidak segera dibuahi. Urutan
pertumbuhan ovum ( oogenesis ) :
1.
Oogonia
2.
Oosit pertama ( primary oocyte )
3.
Primary ovarian follide
4.
Liquar folliculi
5.
Pematangan pertama ovum.
6.
Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum.

2)

SPERMATOZOA
Sperma seperti kecebong terdiri atas 3 bagian :
a. Kaput ( kepala ) mengandung bahan nucleus
b.
Ekor berguna untuk bergerak
c.
Bagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor
Saat koitus kira kira 3-5 cc semen ditumpahkan ke dalam forniks posterior, dengan jumlah spermatozoa sekitar
200-500 juta dengan gerakan ekornya sperma masuk ke dalam kanalis servikalis. Didalam rongga uterus dan tuba.
Gerakan sperma terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut. Spermatozoa dapat mencapai

ampula kira-kira 1 jam setelah koitus. Ampula tuba tempat terjadinya fertilisasi. Hanya beberapa ratus sperma saja
yang bisa mencapai tempat ini. Sebagian besar mati sebab akibat keasaman vagina, sebagian lagimati / hilang
didalam perjalanan. Sperma dapat bertahan hidup didalam saluran reproduksi wanita selama 4 hari. Dalam saluran
reproduksi wanita, sperma mengalami kapasitasi sebelum ia mampu membuahi ovum. Kapasitasi ini terjadi dalam
rongga uterus dan tuba berupa pelepasan lapisan pelindung disekitar akrosom. Setelah ini terjadilah reaksi
akrosomik yaitu pembentukan lubang-lubang kecil pada akrosom tempat dilepaskannya enzim-enzim yang dapat
melisiskan corona radiate dan zona pelucida. Setidaknya dikenal 2 enzim yaitu CPE ( corona penetrating enzyme )
yang mencerna korona radiata dan hialuronklase yang mencerna zona pelusida.
Urutan pertumbuhan sperma ( spermatogenesis ) :
a. Spermatogenium
b.
Spermatosit pertama, membelah dua
c.
Spermatosit kedua, membelah dua
d.
Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
e. Spermatozoon ( sperma )
3)
FERTILISASI
Fertilisasi adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sel mani dan sel telur di tuba falopii umumnya
terjadi di ampula tuba. Syarat dari kehamilan harus ada : spermatozoa, ovum, konsepsi, dan nidasi hasil konsepsi.
Fertilisasi terjadi pada hari ke 11 sampai hari ke 14 dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi sehingga
siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan koitus, sperma yang mengandung kurang lebih 100-120juta sel sperma
dipancarkan kebagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas uterus menuju tuba falopii, disinilah
ovum dibuahi. Dengan adanya fertilisasi, inti ovum segera berubah menjadi pronukleus betina, sementara
spermatozoon setelah melepas ekornya menjadi pronukleus jantan. Kedua pronukleus ini akhirnya melebur
ditengah-tengah sitoplasma sel telur dan terjadilah zigot, sebuah sel tunggal, awal kehidupan baru makhluk hidup.
Beberapa jam setelah pembuahan mulailah zigot selama 3 hari sampai pada stadium morulla. Hasil konsepsi tetap
digerakkan kearah rongga rahim oleh arus dan getaran rambut ( silia ) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba
dalam kavum uteri pada tingkat blastula. Hasil fertilisasi :
a. Kembalinya sel dengan jumlah kromosom diploid (2n) pada manusia dengan jumlah diploid adalah 46.
b.
Penurunan / pewarisan sifat-sifat spesies. Disebabkan zigot mengandung separuh sifat ibunya dan separuh
sifat ayahnya.
4)
NIDASI
Peristiwa tertanamnyasel telur yang telah dibuahi ( fertilized egg ) kedalam endometrium. Sel telur yang dibuahi /
zygot akan segera membelah diri membentuk bola padat terdiri dari sel-sel anak yang lebih kecil disebut blastomer.
Pada hari ke 3, bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer dan disebut morula. Pada hari ke 4 didalam bola tersebut
mulai membentuk rongga, bangunan ini disebut blastula. 2 struktur penting dalam blastula yaitu:
1.
Lapisan luar yaitu trofoblas, yang akan menjadi plasenta
2.
Embrioblas ( inner cell mass ) yang kelak menjadi janin.
Pada hari ke 4 blastula masuk kedalam endometrium dan pada hari ke 6 menempel pada endometrium. Pada hari ke
10 seluruh blastula sudah tertanam dalam endometrium dan dengan demikian nidasi sudah selesai. Nidasi terjadi
mungkin karena trofoblas mempunyai daya untuk menghancurkan sel-sel endometrium. Hancuran endometrium
digunakan sebagai makanan oleh telur. Tempat nidasi padadinding depan dan dinding belakang didaerah fundus
uteri. Pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami perdarahan ringan akibat
implantasi. Setelah implantasi, endometrium disebut desidua. Desidua yang terdapat antara telur dan dinding rahim
disebut desidua basalia. Bagian yang menutup blastosis atau yang terdapat antara sel telur dan kavum uteri adalah
desidua kapsularis dan bagian yang melapisi sisa uterus adalah desidua vera.

III.
1)

2)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN

PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI


Kehamilan normal berlangsung 9 bulan kalender / 40 minggu / 280 hari. Lama kehamilan dihitung dari hari
pertama menstruasi terakhir ( HPMT ). Tetapi sebenarnya konsepsi terjadi sekitar 2 minggu setelah hari pertama
mentruasi terakhir, sehingga umur janin pasca konsepsi ada selisih kira-kira 2 minggu yaitu 226 hari atau 38
minggu. Usia pasca konsepsi yang akan digunakan untuk mengetahui perkembangan janin. Pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim sangat dipengaruhi ileh kesehatn ibu, keadaan janin itu sendiri, dan plasenta
sebagai akar yang akan memberikan nutrisi. Umur janin sebenarnya dihitung dari saat fertilisasi atau sekurangkurangnya dari saat ovulasi. Pertumbuhan hasil konsepsi dibedakan menjadi 3 tahap penting, yaitu :
1.
Tingkat ovum ( telur ) umur 0-2 minggu, dimana hasil konsepsi belum tamoak berbentuk dalam pertumbuhan.
2.
Embrio ( mudigah ) antara umur 305 minggu dan sudah terdapat rancangan bentuk alat-alat tubuh.
3.
Janin ( fetus ) sud h berbentuk manusia dan berumur diatas 5 minggu.
Secara rinci pertumbuhan dan perkembangan janin hasil konsepsi adalah sebagai berikut :
1.
Minggu 0 : sperma membuahi ovum yang kemudian masuk kedalam uterus menempel sekitar hari ke 11.
2.
Minggu ke 4 / bulan ke 1 : kepala 1/3 mudigah, saluran jantung terbentuk dan sudah berdenyut, permukaan
kaki dan tangan berbentuk tonjolan, panjang janin 7,5-10 mm.
3.
Minggu ke 8 / bulan ke 2 : muka berbentuk muka manusia, mempunyai lengan dan tungkai dengan jari tangan
dan kaki, kelamin mulai tampak, panjang janin 2,5 cm, dan berat badan janin 5 gram.
4.
Minggu ke 12 / bulan ke 3 : sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal, dan janin mulai bergerak. Panjang janin 9
cm, dan berat janin 15 gram.
5.
Minggu ke 16 / bulan ke 4 : system muskuloskeletal sudah matang, tangan janin dapat menggenggam, gerak
mungkin dirasakan ibu, semua organ mulai matang dan tumbuh, panjang janin 16-18 cm dan berat janin 120
gram.
6.
Minggu ke 20 / bulan ke 5 : bunyi jantung terdengar, verniks melindungi tubuh. Alis, bulu mata dan rambut
mulai tumbuh. Janin mulai mengembangkan jadwal yang teratur untuk tidur, menelan, dan menendang. Panjang
janin 25 cm dan berat janin 280 gram.
7.
Minggu ke 24 / bulan ke 6 : kulit keriput dan jelas, kepala besar, kerangka berkembang dengan cepat, panjang
30-32 cm dan berat 600 gram.
8.
Minggu 28 / bulan ke 7 : janin bernafas, menelan dan mengatur suhu, surfactan terbentuk didalam paru
paru. Bila lahir dapat bernafas menangis pelan dan lemah, bayi imatur. Mata mulai membuka dan menutup,
ukuran janin 2/3 ukuran pada saat lahir, dan berat janin 1000 gram.
9.
Minggu ke 32 / bulan ke 8 : simpanan lemak coklat berkembang dibawah kulit untuk persiapan pemisagan
bayi setelah lahir. Mulai menyimpan zat besi, kalsium, dan fosfor. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm. bila bayi
dilahirkan, ada kemungkinan bayi untuk hidup, bayi prematur, berat janin 1800 gram.
10. Minggu ke 38 / bulan ke 9 : seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bias bergerak / berputar banyak.
Antibody ibu di transfer ke bayi, hal ini memberikan kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai system kekebalan
bayi bekerja sendiri, berat janin 2500 gram.

STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION

Amnion adalah membrane yang halus, kuat, dan tembus cahaya yang berasal dari masa sel dalam. Amnion dianggap
berperan dalam pembentukan cairan amnion( disebut liquor amnii ). Cairan amnion berwarna kuning jerami yang pucat
dn jernih yang mengandung 99 % air, sisanya 1 % adalah materi padat terlarut yang mencakup zat makanan dan produk
zat sisa. Jumlah total cairan amnion meningkat selama kehamilan sampai usia gestasi 38 minggu adalah sekitar 1 liter.
Jumlah ini kemudian berkurag secara perlahan lahan sampai cukup bulan, sisanya sekitar 800 ml. fungsi air ketuban :
1.
Untuk proteksi janin
2.
Agar janin dapat bergerak bebas
3.
Mencegah perlekatan janin dengan selaput ketuban
4.
Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu
5.
Mencegah trauma langsung
6.
Meratakan tekanan-tekanan intra uterin sehingga serviks membuka dan membersihkan jalan lahir ketika
kutuban pecah.
7.
Memberikan ruang gerak pada janin
3)

STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI TALI PUSAT


Tali pusat merupakan penghubung antar plasenta dan janin. Warnanya dari luar putih, merupakan tali yang terpilin.
Panjang 55 cm ( 30-100 cm ) dan garis tengahnya 1,2 cm. tali pusat diliputi amnion yang sangat erat melekat, terdiri dari
pembuluh darah umbilikalis 2 arteri dan 1 vena. Pembuluh darah diselubungi dan dilindungi oleh jeli Wharton. Zat
gelatin yang terbentuk dari mesoderm. Diliputi oleh zat seperti agar-agar yang disebut sele Wharton yang mencegah
kompresi pembuluh darah, sehingga pemberian makanan yang continue untuk embrio-janin dapat dijamin.
Insersi tali pusat pada plasenta terdiri atas :
1.
Insersio sentralis
2.
Insersio para sentralis
3.
Insersio cateralis
4.
Insersio marginalis
5.
Insersio velamentosan
Fungsi tali pusat :
1.
Alirkan nutrisi dari ibu ke janin melalui vena umbilikalis
2.
Alirkan sisa metabolisme janin ke peredaran darah ibu melalui arteri umbilicalis
3.
Memberikan kebebasan kepada janin untuk bergerak bebas dalan cairan amnion

4)

STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI PLASENTA


a. Struktur plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan bayi
juga sebaliknya. Pada akhir kehamilan plasenta berbentuk seperti cakram dengan garis tengah 15-20 cm,
tebalnya 2-3 cm, dan beratnya kurang lebih 500 gram. Terletak pada dinding rahim sebelah depan / belakang
dekat fundus. Plasenta terdiri dari 2 permukaan, yaitu :
1.
Permukaan fetal ialah yang menghadap ke janin, warnanya keputih-putihan dan licin karena tertutup
oleh amnion, dibawah amnion tampak pembuluh-pembuluh darah.
2.
Permukan maternal ialah yang menghadap ke dinding rahim, merah warnanya, dan terbagi-bagi oleh
celah-celah.
b.
Sirkulasi plasenta

Darah janin mengandung sedikit oksigen, dipompa oleh jantung janin menuju plasenta melalui arteri
umbilikalis dan diangkut sepanjang percabangannya ke kapiler vili korionik. Setelah membuang karbon
dioksida dan menyerap oksigen, darah kembali ke janin melalui vena umbilikalis.
c.
Fungsi plasenta
1.
Memberikan makanan pada janin ( nutrifit )
2.
Mengeluarkan bekas metabolisme ( ekskresi )
3.
Member zat asam dan mengeluarkan CO2 ( respirasi )
4.
Membentuk hormone
5.
Menyalurkan berbagai antibody ke janin

5)

SIRKULASI DARAH FETAL


System kardiovaskuler merupakan system organ pertama yang berfungsi dalam perkembangan manusia. Pada akhir
minggu ke 2, tabung jantung mulai berdenyut kemudian selama minggu ke 4 dan ke 5 jantung berkembang menjadi
organ 4 serambi dan menjadi lengkap pada akhir masa embrio. Darah janin dialirkan ke plasenta melalui arteri
umbilikalis dengan muatan darah berisi makanan dari darah ibu, aliran darah tersebut masuk ke dalam tubuh janin
melalui vena umbilikalis yang bercabang 2 setelah memasuki dinding-dinding perut janin. Darah yang masuk pada
tubuh janin beredar dalam hati dan diangkut melalui vena hepatica kedalam vena cava inferior. Darah yang mengalir
melalui vena cava inferior mengandung darah bersih tetapi bercampur dengan darah kotor dari anggota bawah janin.
Darah yang melalui vena cava inferior masuk ke dalam serambi kanan kemudian sebagian masuk ke dalam serambi kiri
melalui foramen ovale dan sebagian mengalir ke bilik kanan bersama dengan darah dari vena cava superior yang
mengalir dari bagian kepala dan anggota atas. Setelah anak lahir karena anak bernafas terjadilah penurunan tekanan
dalam arteri pulmonalis, sehingga banyak darah yang mengalir ke paru-paru. Dengan terguntingnya tali pusat maka
darah dalam vena cava inferior berkurang sehingga tekanan serambi kanan berkurang dan tekanan serambi kiri
bertambah, keadaan ini menyebabkan foramen ovale menutup.

You might also like