You are on page 1of 52

Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi

Dalam Penyelenggaraaan Pendidikan


(Kemajuan TIK dari Jaman ke Jaman dan Mobile Learning )

Kelompok V
1.
2.
3.

Anthony Anggrawan
Maspaeni
Karya Gunawan

Pokok Bahasan
Pengertian, Penerapan, Manfaat dan Peran TIK dalam

Kegiatan Pembelajaran
Trend Perkembangan TIK
Legalitas Penggunaan TIK untuk Pembelajaran
Aplikasi TIK untuk Pendidikan
E-LearningVs Online Learning
M-Learning

Pengertian TIK
TIK

Teknologi
Informasi

Teknologi
Komunikasi

Teknologi Informasi
Teknologi informasi bisa didefinisikan sebagai pemanfaatan

teknologi guna keperluan pengolahan informasi.


Dictionary of Information Technology menyebutkan bahwa teknologi

informasi merupakan,

the acquisition, processing, storage and dissemination of vocal,


pictorial, textual and numerical information by a
microelectronics-based combination of computing and
telecommunications ... (Longley & Shain 2012: 164)

Teknologi Komunikasi
Munir (2008: 14) mengemukakan bahwa teknologi

komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang


terdiri dari hardware, software, proses dan sistem, yang digunakan
untuk membantu proses komunikasi, yang bertujuan agar
komunikasi berhasil (komunikatif)

Sejarah Penerapan TIK dalam


Pembelajaran

Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran


Pembelajaran aktif
Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran Integratif
Pembelajaran Evaluatif

Peranan TIK dalam Pembelajaran


Memperluas Akses Pendidikan
Meningkatkan Efisiensi Pendidikan
Memperbaiki Proses belajar mengajar
Memperbaiki sistem pengelolaan

Trend TIK untuk Pembelajaran


Infrastruktur
High Internet Bandwidth

DSL (Digital Subscriber Line), WiMAX (wireless broadband


access sebagai alternatif atas kabel dan DSL)
Mobile Technology

Portable Device: Mobile phone, PDA

Web Applications
Vendor-based

BlackBoard, WebCT
Open source

Moodle, Sakai, Claroline

Legalitas Penggunaan TIK


untuk Pembelajaran
Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (SK Mendiknas)
tertanggal 24 September 2001 mendorong perguruan tinggi
konvensional untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh
(dual mode).
Dengan iklim yang kondusif ini, beberapa perguruan tinggi telah
melakukan berbagai persiapan, seperti penugasan para dosen
untuk

(a) mengikuti pelatihan tentang pengembangan


bahan belajar elektronik,
(b) mengidentifikasi berbagai platform
pembelajaran elektronik yang tersedia, dan
(c) melakukan eksperimen tentang penggunaan
platform pembelajaran elektronik tertentu untuk
menyajikan materi perkuliahan.

LanjutanLegalitas
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 No. 15

Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta


didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya
menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi
komunikasi, informasi, dan media lain.

Pasal 35 Ayat 1

Standar sarana dan prasarana pendidikan mencakup ruang


belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi, dan sumber belajar lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #1


Tujuan Pendidikan

Mencari, mengumpulkan, memilah-milah,


dan mendistribusikan data maupun informasi
untuk keperluan pembelajaran.
Aplikasi TIK

Browsers
Search Engine
Newsgroup
Electronic
Mail
Drop Box

Jejaring internet sangat kaya dengan data, informasi, dan pengetahuan yang dapat
dipergunakan untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian bagi para
pembelajar di lingkungan pendidikan

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #2


Tujuan Pendidikan

Mengorganisasikan, menstrukturkan,
menyimpan, menggabungkan, dan memisahkan
berbagai data serta informasi dalam kegiatan
pembelajaran.
Aplikasi TIK

File Folders (Directory)


Database System
Drop Box
Knowledge and Document
Management
Academic Referencing Tools

Data dan informasi merupakan aset pengetahuan yang sangat berharga sehingga harus
disimpan serta dikelola secara sungguh-sungguh untuk berbagai kegunaan dalam proses
pembelajaran

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #3


Tujuan Pendidikan

Mengumpulkan, menstrukturkan,
mengelompokkan, memilah-milah,
menghitung, mengolah, dan membuat grafik
statistik.
Aplikasi TIK

Spreadsheets
Statistical Tools
Reporting System
Graphics Generators
Math Simulation
Modules

Kemampuan berhitung dan matematika merupakan kompetensi dasar yang sangat


dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjalankan berbagai program, proses,
dan aktivitas

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #4


Tujuan Pendidikan

Menyiapkan, merancang, dan


mempresentasikan
data atau informasi dalam bentuk format
media
komunikasi bagi kebutuhan individu/kelompok.

Aplikasi TIK

Presentation Tools
Multimedia Content
Generators
E-Learning Application
Digital Animation Media
Hypermedia System

Mempresentasikan dan memasarkan ide merupakan kunci penting untuk dapat bersaing di
dunia global, karena merupakan cara untuk mencapai tujuan melalui komunikasi yang efektif
dan efisien

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #5


Tujuan Pendidikan

Menulis, mengarang, menyatakan pendapat,


dan berkorespondensi secara logis, terstruktur,
serta komprehensif kepada berbagai kalangan.
Aplikasi TIK

Word Processors
Personal Blogs
Newsletter/Newsgroup
Workgroup
Management
Intranet System

Adalah merupakan suatu kenyataan bahwa kemampuan berkorespondensi dan


menyatakan pendapat secara tertulis merupakan ciri khas dari individu pembelajar
yang berkualitas

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #6


Tujuan Pendidikan

Mengolah, memanipulasi, memisahkan,


menggabungkan, dan merepresentasikan
data visual untuk berbagai kebutuhan.
Aplikasi TIK

Hypermedia Tools
Digital Object Generators
Multimedia Development
Media Wiki
Visual Presentation
System

Komunikasi visual belakangan ini menjadi sebuah fenomena menarik yang telah
berhasil membawa banyak keberhasilan bagi para pembelajar dalam menjalankan
karir hidupnya

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #7


Tujuan Pendidikan

ormat,
Merancang, menstrukturkan,
asi
Menginformasikan data
data
maupun informasi ke berbagai pihak
.
Aplikasi TIK

Web Development
Publication Tools
Newsgroup
Content Management
Cloud-Based Information
System

Dalam dunia global yang ditandai dengan kemajuan teknologi internet, berkomunikasi
secara global adalah suatu kenischayaan yang tidak dapat dihindarkan
keberadaannya

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #8


Tujuan Pendidikan

Mampu berkomunikasi dan menyatakan


pendapat secara tertulis dalam kelompok
dan/atau kepada publik secara luas maupun
terbatas.
Aplikasi TIK

Electronic Mail/Mailing
List
Social Media
Workgroup (Groupware)
Chatting
Group Messaging

Berkomunikasi dengan sesama rekan pembelajar maupun pihak lain dengan menggunakan
tulisan adalah suatu budaya pendidikan yang tak dapat dihindarkan bagi insan
pembelajar

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #9


Tujuan Pendidikan

Mampu berkomunikasi dan menyatakan


pendapat secara lisan dalam kelompok dan/atau
kepada publik secara luas maupun terbatas.
Aplikasi TIK

Web Conference
Virtual Meeting
Tele Presence
Personal
Chatting
E-Classroom

Berkomunikasi dengan sesama rekan pembelajar maupun pihak lain secara lisan (formal
maupun informal) adalah suatu budaya pendidikan yang tak dapat dihindarkan bagi insan
pembelajar

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #10


Tujuan Pendidikan

Mengamati, menganalisa, dan


memformulasikan
permasalahan atau fenomena secara logis dan
terstruktur dalam berbagai kesempatan.
Aplikasi TIK

Mind Map
Modelling System
Statistical Analysis Tool
Game Simulation
Decision Making
Templates

Pengetahuan selalu dimulai dari keingintahuan memahami berbagai fenomena yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga proses ini harus menjadi perhatian dan fokus dalam
pendidikan

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #11


Tujuan Pendidikan

Mampu berfikir secara kreatif dan kritis dalam


mengembangkan berbagai inisiatif melalui
proses rancang bangun berbagai ide-ide
inovatif.
Aplikasi TIK

CAD/CAM
Product Prototyping
System
3D Modelling
Multimedia Tools
Graphical Design

Berbagai inovasi diharapkan dihasilkan oleh para individu pembelajar sebagai hasil dari
rangkaian proses belajar-mengajar yang efektif dan berkualitas pada sektor
pendidikan

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #12


Tujuan Pendidikan

Mampu berfikir secara logis, terstruktur,


tertata, dan komprehensif untuk
menyelesaikan sejumlah persoalan.
Aplikasi TIK

Programming Language
Algorithm Generator Tools
Mathematical Model
Macro Function
Construction
Decision Tree System

Setiap permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari harus diselesaikan melalui
proses analisa/kajian yang logis dan terstruktur untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #13


Tujuan Pendidikan

Merencanakan aktivitas, kegiatan, proses,


dan program yang bertujuan untuk
menghasilkan sebuah keluaran.
Aplikasi TIK

Project Management Tools


Time and Scheduling System
Calendar and Personal Notes
Workgroup/Groupware
Program Portfolio

Perencanaan yang baik merupakan kunci dari keberhasilan proses penerapan atau
implementasi dalam berbagai hal, sehingga seorang individu harus dibekali dengan
kemampuan ini

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #14


Tujuan Pendidikan

Memilih dan menerapkan metodologi untuk


melakukan pengamatan dan penelitian
terhadap berbagai fenomena alam/kehidupan.
Aplikasi TIK

Project Management
Mind Mapping
Research Planning Module
Academic Referencing System
Simulation and Animation
Game

Salah satu ciri khas seorang berpendidikan adalah mampu melaksanakan penelitian
untuk mengungkap berbagai rahasia dan misteri kehidupan demi kemaslahatan umat
manusia

Aplikasi TIK untuk Pendidikan #15


Tujuan Pendidikan

Mampu bekerjasama dalam beraktivitas


dan menjalankan program secara kolektif
melalui komunikasi dan kolaborasi efektif.
Aplikasi TIK

Project Management
Groupware Computing
Mailing List and Group
Messaging
Knowledge Management
Information Sharing System

Manusia adalah mahkluk sosial yang dalam menghadapi kehidupan perlu secara
intensif bekerjasama dengan berbagai pihak berkepentingan dengan karakterstik yang
berbeda-beda

Aplikasi TIK untuk Pendidikan


Distance Learning is a type of education
where students on their own at home or at the
office and communicate with faculty and other
students
via
e-mail,
electronic
forums,
videoconferencing and other forms of computerbased communication (Webopedia, 2003).

LanjutanAplikasi TIK
Collaborative Learning (CL) adalah situasi
dimana terdapat dua atau lebih orang belajar
atau berusaha untuk belajar sesuatu secara
bersama-sama

Problem-Based Learning (PBL) metode


pengajaran
yang
bercirikan
adanya
permasalahan nyata sebagai konteks untuk para
peserta
didik
belajar
berfikir
kritis
dan
keterampilan memecahkan masalah, dan
memperoleh pengetahuan (Duch, 1995).

LanjutanAplikasi TIK..
Web-based courses: courses available in the
Web that can be accessed anytime, anywhere
via internet and web browser (Cathy A. Sympson,
Northern Virginia Community College, 2003).
E-Learning is learning facilitated and supported
through
the
use
of
information
and
communications technology (ICT) (Martin Jenkins
and Janet Hanson, Generic Center, 2003).

Posisi E-Learning, M-Learning dan ULearning


E-Learning

M-Learning

U-Learning

Tempat yang
sama

Waktu Yang sama

Waktu berbeda

Pembelajaran di ruang
kelas, seminar atau tutorial
tatap muka, workshop and
sekolah fisik
(Program Reguler)

Pusat data/bahan studi,


dimana siswa bisa
mengunjungi pada waktu
senggang. (Program
Reguler + Internet)

E-Learning

Tempat
berbeda

Konferensi video dan suara; televisi


dengan video satu arah, audio dua
arah; radio dimana pendengar bisa
merespon (mis. lewat telepon); dan
and tutorial lewat telepon (Program
Reguler + GDLN Global Distance
Learning Network (Jaringan Terpadu
Pembelajaran jarak jauh))

Belajar Mandiri,
konferensi leata
komputer, tutorial yang
didukung oleh
komunikasi email dan.
(Program Reguler +
Internet, CD, dll)

Sistem E-Learning
Pelajar dapat mengakses materi ajar:
tanpa dibatasi waktu
tanpa dibatasi ruang & tempat
Dukungan komunikasi:
synchronous
asynchronous
dapat direkam
Jenis materi ajar:
multimedia (teks, gambar, audio, video, animasi)
Paradigma pendidikan learning-oriented:
asumsi: setiap pelajar ingin belajar dengan sebaikbaiknya
pelajar akan secara aktif terlibat dalam membangun
pengetahuannya dan mengaitkannya dengan apaapa yang telah diketahuinya atau dialaminya

Komunikasi Dalam E-Learning


Waktu yang sama

Waktu yang berbeda

SYNCHRONOUS

ASYNCHRONOUS

ruang kelas

Pusat Studi

Tempat yang sama

Laboratorium

CO-LOCATED

Perpustakaan

Tempat berbeda
DISTANCE

Konferensi video/audio
(Fasilitas GDLN)
Chat (teks, suara)
Lewat satelit
Forum Online
File video/audio online
langsung (live)

Email
CD-ROM
Forum Diskusi
WWW (JUITA UI)
Video/audio tape
Arsip File video/audio online

Komponen Sistem e-Learning

*IEEE P1484.1/D9, 2001-11-30

Pemetaan komponen-komponen
arsitektur LTSA berbasis Web

*IEEE P1484.1/D9, 2001-11-30

Arsitektur Sistem e-Learning: Metode


Akses
Kategori Pengguna sistem e-Learning:
Siswa: sebagai subyek yang belajar
Pengajar: sebagai subyek yang mengajar/mengarahkan
Administrator: pengelola proses administrasi
Nara sumber: pihak lain yang dijadikan sebagai sumber

informasi
Media pengaksesan:
Computer dengan web browser: netscape, explorer, dll
Mobile device: Handphone PDA
Penerapan Level Pengaksesan Sistem

Arsitektur Sistem e-Learning:


Infrastruktur Jaringan TI
Merupakan lapisan paling bawah tempat

dijalankannya aplikasi e-Learning


Beberapa hal yang harus diperhatikan:
mendukung terhadap pengiriman data

dalam multi format baik teks, audio maupun


video
kekuatan e-Learning terletak pada content yang

terdiri dari berbagai macam format.

Availability, scalability dan performance dari

jaringan

format data tertentu seperti gambar dan video

membutuhkan bandwidth yang sangat besar

Arsitektur Sistem e-Learning: Aplikasi


Merupakan lapisan yang menjadi environment bagi

pihak-pihak yang terlibat untuk melakukan segala


aktifitas yang berkaitan dengan e-Learning,
termasuk proses pembuatan content,
pembelajaran, penyampaian materi dan
administrasi
Ada 4 komponen dalam lapisan aplikasi ini, yaitu:

Layanan bisnis operasi(BOS)


Layanan Pengaturan Pembelajaran (LMS)
Layanan Pengaturan materi Pembelajaran (LCMS)
Layanan Pengaturan Pengantaran (DMS)

Implementasi E-Learning

Universitas Terbuka
ut.ac.id

UT-Online adalah Layanan Mahasiswa

Terintegrasi dimana mahasiswa bisa


mendapatkan informasi akademik (Sejarah Nilai,
LKAM-Online, Bahan Ajar Audio Video /
Suplemen) dan layanan pendukung lainnya.
Untuk tutorial elektronik, Mahasiswa hanya bisa
mengikuti tutorial sesuai dengan mata kuliah
yang diregistrasikan pada semester berjalan.
Dan proses registrasi tutel dilakukan secara
otomatis jika data registrasi mahasiswa telah
tersimpan dalam database UT-pusat.

Universitas Terbuka

PJJ KONSORSIUM APTIKOM


PJJ KONSORSIUM APTIKOM adalah konsorsium

penyelenggara mata kuliah program magister teknik


informatika yang dikembangkan oleh Asosiasi Perguruan
Tinggi Informatika dan Komputer bekerjasama dengan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi - Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Program ini
ditujukan secara khusus bagi dosen tetap pada rumpun ilmu
informatika dan komputer yang belum memiliki latar
belakang pendidikan magister sebagai prasyarat mengampu
mata kuliah

PJJ KONSORSIUM APTIKOM

M-Learning

Online learning (online e-learning) merupakan hasil


pembelajaran yang disampaikan secara elektronik
dengan menggunakan media berbasis komputer
(Smaldino dkk, 2008).

Teknologi mobile didefinisikan sebagai


semua perangkat teknologi, yang
portabel dan ringan yang terkoneksi ke
internet baik yang melalui kabel data
atau melalui nirkabel /wireless seperti
Telepon seluler, PDA, iPads, dan Ponsel
cerdas termasuk juga M-Learning
(mobile learning).

MLearning melibatkan
penggunaan teknologi
mobile, baik sendiri atau
dalam kombinasi dengan
teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) lainnya
yang memungkinkan
mobile. (Yi Jin, 2009).
Berbagai penelitian
menunjukkan, aplikasi berbasis
internet mobile lebih banyak
digunakan dibandingkan
dengan aplikasi pada komputer
desktop (Rmenardi 2012).

Teknologi mobile memiliki kemampuan audio, video dan teks file, apabila

terintegrasi dengan lingkungan belajar, maka alat ini dapat mencapai tujuan
pembelajaran terhadap gaya para peserta didik yang berbeda.
Dengan mobile learning peserta didik dapat belajar secara otonomi, dan pengajar
lebih fleksibel mengajar dan mengelola metode (Yi Jin, 2009).
Dengan perangkat mobile pada mobile learning, peserta didik bisa belajar di manamana: dengan siapa pun, di mana pun, kapan pun, dan dapat memperoleh sesuatu
(informasi) untuk kebutuhan belajar (Yi Jin, 2009; Vinu dkk, 2011), dan bisa belajar
seolah-olah mereka berada dalam lingkungan kelas nyata (Vinu dkk, 2011).
Mobile learning mendukung pembelajaran individual maupun kolaborasi
pembelajaran (Muyinda, 2007, Vrana, 2015) yang mendukung lingkungan dan situasi
belajar yang berbeda(Vrana, 2015).
Mobile learning dapat meningkatkan dan lebih mendukung mode pembelajaran
tradisional, sehingga lebih portabel dan mudah diakses (Brown, 2016).
teknologi mobile membuat peserta didik dapat belajar setiap saat dan di setiap
tempat (Vrana, 2012).

Teknologi mobile secara signifikan dapat menguntungkan pedagogi, untuk

mengatasi gaya belajar yang berbeda dari peserta didik dan pembuat materi
pendidikan yang tersedia untuk siapa saja, kapan saja, di mana saja, dan di dapat
dibentuk dalam format serba guna yang (Traxler, 2005)
Pengetahuan berkembang melalui interaksi antara manusia dan interaksi sosial yang
menyebabkan transformasi pengetahuan, karenanya tidak mengherankan jika
Kekwaletswe (2007) berpendapat, bahwa kemampuan Instant Messaging dari
teknologi mobile dapat membantu dalam menciptakan pembelajaran lingkungan
untuk meningkatkan transformasi pengetahuan.
Teknologi mobile memiliki kemampuan untuk mendorong pendidikan informal
dari mana saja, kapan saja dan dimana saja (Sharples 2007).
Teknologi mobile merupakan teknologi yang fokus pada pemahaman bahwa
aplikasi pembelajaran muncul melalui interaksi dan komunikasi antara peserta
didik (Sharples 2007).
Integrasikan teknologi mobile untuk mengajar dan belajar di negara-negara
berkembang dapat membantu mengidentifikasi beberapa peluang dan tantangan
(Sirajul & Gronlund , 2011).

Teknologi yang digunakan saat ini dalam pendidikan kadang-kadang dapat menyebabkan

konsekuensi yang tidak diinginkan seperti peserta didik menjadi tergantung pada teknologi dan
mengharapkan teknologi memecahkan sebagian besar masalah mereka (Routet et al. 2001).

Nilai-nilai budaya nasional mempengaruhi adopsi teknologi di masing-masing tingkat dengan

menunjukkan adanya berbagai perbedaan yang lazim pada individu dalam suatu budaya (Liu, 2011).

Metafora atau ideologi, 'satu ukuran cocok untuk semua' mungkin tidak bekerja secara praktis dalam

kasus teknologi mobile (Liu dkk, 2011).

Potensi teknologi mobile untuk memungkinkan akses kesiapa pun dari mana saja, kapan saja dan di

mana pun, jika dibuat khusus sesuai dengan kebutuhan sosial, ekonomi dan politik dari individu atau
masyarakat luas, mungkin sekarang diwujudkan dalam cara yang lebih bermakna (Liu et al., 2011).

Konteks di berbagai Negara bisa berbeda dan memahami latar belakang budaya adalah penting

ketika merancang produk teknologi dari perspektif sosiologis untuk membuatnya lebih kompatibel
dengan pendidikan di suatu masyarakat atau budaya tertentu (Wang et al. 2011).

Memahami perbedaan gender adalah penting tidak hanya untuk desainer dan pengembang teknologi

mobile tetapi harus dipertimbangkan juga faktor budaya baik pria maupun wanita dalam
menggunakannya dan dalam melihat teknologi mobile (Weber, 1999)

Ditemukan bahwa, ada potensi besar teknologi pembelajaran untuk proses berbagi pengetahuan di

ruang informal dan bahkan di ruang formal (Rambe, 2012).

Teknologi mobile secara signifikan dapat menguntungkan pedagogi, untuk mengatasi

gaya belajar yang berbeda dari peserta didik dan pembuat materi pendidikan yang
tersedia untuk siapa saja, kapan saja, di mana saja, dan di dapat dibentuk dalam format
serba guna yang (Traxler, 2005)
Pengetahuan berkembang melalui interaksi antara manusia dan interaksi sosial yang
menyebabkan transformasi pengetahuan, karenanya tidak mengherankan jika
Kekwaletswe (2007) berpendapat, bahwa kemampuan Instant Messaging dari teknologi
mobile dapat membantu dalam menciptakan pembelajaran lingkungan untuk
meningkatkan transformasi pengetahuan.
Teknologi mobile memiliki kemampuan untuk mendorong pendidikan informal dari
mana saja, kapan saja dan dimana saja (Sharples 2007).
Teknologi mobile merupakan teknologi yang fokus pada pemahaman bahwa aplikasi
pembelajaran muncul melalui interaksi dan komunikasi antara peserta didik (Sharples
2007).
Integrasikan teknologi mobile untuk mengajar dan belajar di negara-negara
berkembang dapat membantu mengidentifikasi beberapa peluang dan tantangan
(Sirajul & Gronlund , 2011).

Struktur sistem dari Mobile Learning

Communication network
Mobile terminal
instrument

Internet

Educational Resource Web


Service

Lanjutan ......

Kerangka sistem dari Mobile Learning


Instruktur

Peserta didik

PDA Hardware

PDA Hardware

D
A

Administrator

Client sortware

Presentation
layer

Client sortware

Internet

Mobile learning servers

Platform management module

Mobile educational
training module

Outdoor tasks supporting module management module

Course Learning module

Q&A module

Teaching management module

Mobile educational blogs module


Modile educational games module

Education information collecting module

Databases

Users information database

Musiness
logic layer

Q & A database

Outdoor tasks supporting database

Learning resource database

Mobile educational games database

Teaching information database

Mobile educational blogs database

Data logic
layer

Sebaiknya di sektor pendidikan, teknologi mobile diperkenalkan ke dalam


proses belajar lebih banyak dan lebih sering, untuk menjadi penting bagi
pengembangan sektor pendidikan (Vrana, 2015).
Teknologi mobile memiliki potensi yang sangat besar untuk mengubah
pendidikan, teknologi dirancang dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
relevan dengan konteks sosial dan budaya belajar (Jared & Malini, 2014).
Aplikasi, implementasi dan desain teknologi mobile dalam konteks pendidikan
global menimbulkan tantangan sosial-budaya.
Batas-batas budaya dan lingkungan sosial dari negara berkembang, dapat
memainkan peran penting untuk keberhasilan penerapan teknologi mobile.
Teknologi mobile jika digunakan dengan tepat dan dirancang serta
dikembangkan pada konteksyang benar, maka dapat memiliki implikasi sosial
yang besar di masyarakat.
Abad ke-21 adalah era digital di mana pengajaran dan pembelajaran tidak
terbatas pada ruang kelas tradisional, dengan demikian, ada kebutuhan untuk
penggunaan inovatif teknologi mobile untuk membuat pendidikan tersedia
untuk siapa saja, di mana saja, kapan saja dan pada biaya terjangkau di seluruh
dunia.

You might also like