Professional Documents
Culture Documents
Kesehatan Reproduksi
WAKTU
DOSEN
TOPIK
SUB TOPIK
1. Siklus kesehatan wanita, konsepsi, bayi dan anak, remaja,
dewasa, usia lanjut
2. Perubahan yang terjadi setiap tahap
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
4. Aspek yang dikaji dalam setiap tahap kehidupan
REFERENSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Kesehatan Reproduksi
1. Konsepsi
a.
b.
Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas serta pelayanan bayi baru
lahir.
c.
Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin,
BBLR, kurang gizi (malnutrisi).
d.
c.
d.
e.
Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
Kesehatan Reproduksi
f.
Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin,
sunat perempuan, kurang gizi (malnutrisi), kesakitan dan kematian BBLR,
penyakit lain disemua usia dan kekerasan.
Kesehatan Reproduksi
1.
2.
3.
4.
5.
e). Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan
perempuan.
Laki-laki dan perempuan, sebagai pasangan atau individu merupakan
kesamaan/kesetaraan gender yaitu keadaan tanpa diskriminasi dalam
memperoleh kesempatan, pendidikan, serta akses terhadap pelayanan.
3. Remaja
Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun dan
merupakan peralihan dari masa kanak-anak menjadi dewasa. Peristiwa terpenting
yang terjadi pada gadis remaja adalah datangnya haid pertama yang dinamakan
menarche. Secara tradisi, menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan
gadis yang mengalaminya dianggap sudah tiba waktunya untuk melakukan tugastugas sebagai wanita dewasa, dan siap dinikahkan. Pada usia ini tubuh wanita
mengalami perubahan dramatis, karena mulai memproduksi hormon-hormon
seksual yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sistem
reproduksi
a. Gizi seimbang
b. Informasi tentang kesehatan reproduksi
c. Pencagahan kekerasan, termasuk seksual
d. Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e. Perkawinan pada usia yang wajar
f. Pendidikan, peningkatan keterampilan
g. Peningkatan penghargaan diri
Kesehatan Reproduksi
dan
juga
untuk
kemampuan
pertumbuhan
dan
perkembangan.
b)
4. Usia subur
Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan
dengan masa subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin
terjadi. Inilah usia produktif dalam menapak karir yang penuh kesibukan di
luar rumah. Di usia ini wanita harus lebih memperhatikan kondisi tubuhnya
agar selalu dalam kondisi prima, sehingga jika terjadi kehamilan dapat
berjalan dengan lancar, dan bayi yang dilahirkan pun sehat. Pada periode ini
masalah kesehatan berganti dengan gangguan kehamilan, kelelahan kronis
akibat merawat anak, dan tuntutan karir. Kanker, kegemukan, depresi, dan
penyakit serius tertentu mulai menggerogoti tubuhnya. Gangguan yang sering
Kesehatan Reproduksi
muncul pada usia ini, adalah endometriosis yang ditandai dengan gejala nyeri
haid, kram haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit saat buang air
besar atau buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi
ada juga yang tidak mengalami gejala apa-apa.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
berbagai
kondisi,
malnutrisi/anemia,
kemandulan,
janinnya
dapat
diselamatkan.
Terjadinya
komplikasi
ini
sulit
2.
3.
4.
Menghindari
injeksi,
pemeriksaan
dalam
prosedur
2.
2.
3.
4.
Korban perkosaan.
Kesehatan Reproduksi
10
5. Usia Lanjut
Yang dianggap lanjut usia (lansia) adalah setelah mencapai usia 60 tahun. Inilah
masa yang paling rentan diserang berbagai penyakit degeneratif dan penyakit berat
lainnya. Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya
secara teratur. Prioritas utamanya adalah menjaga agar tubuh tetap sehat dengan
mengatur pola makan yang benar, dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh.
Selain itu olahraga ringan dan tetap aktif secara intelektual.
a. Perhatian pada problem meno/andro-pause
b. Perhatian pada penyakit utama degeneratif, termasuk rabun, gangguan
mobilitas dan osteoporosis.
c. Deteksi dini kanker rahim dan kanker rahim
d. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini: penyakit sistem sirkulasi,
kekerasan, prolaps/osteoporosis, kanker saluran reproduksi, payudara/kanker
prostat, ISR/IMS/HIV/AIDS.
e. Pendekatan yang dapat dilakukan: dipengaruhi oleh pengalaman reproduksi
sebelumnya, diagnosis, informasi dan pengobatan dini.
b.
c.
d.
e.
f.
Kesehatan Reproduksi
2.).
11
b.
c.
Osteoporosis
d.
e.
Gangguan mata
f.
Mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi air mata
berkurang.
g.
h.
b.
c.
Kesehatan Reproduksi
12
pemberian
makan
sehari-hari,
kesempatan
memperoleh
perempuan
dalam
pengambilan
keputusan
untuk
13
c. Keterbatasan biaya
d. Tradisi yang menghambat pemanfaatan tenaga dan fasilitas kesehatan
4. Kualitas pelayanan kesehatan reproduksi yang kurang memadai, antara lain
karena:
a. Pelayanan kesehatan yang kurang memperhatikan kebutuhan klien
b. Kemampuan fasilitas kesehatan yang kurang memadai
5. Beban ganda, tanggung jawab tidak proporsional sehingga kesehatan anak
perempuan dan perempuan semakin buruk
6. Akses untuk pelayanan kespro rendah karena:
a. Pengetahuan tentang seksualitas dan informasi mengenai hak
reproduksi masih rendah.
b. Menonjolnya perilaku seksual resiko tinggi
c. Diskriminasi sosial
d. Sikap negatif terhadap perempuan dan anak perempuan
e. Rendahnya kemampuan dalam pengendalian kahidupan seksual pada
reproduksi
7. Kurangnya penanganan kespro dan seksual pada laki-laki dan perempuan usia
lanjut
8. Kebijakan dan program kesehatan masih belum mempertimbangkan
perbedaan sosial, ekonomi dan perbedaan lainnya antara perempuan dan
masih rendahnya kemandirian perempuan.
Kesehatan Reproduksi
14
EVALUASI
1.
Dibawah ini yang bukan merupakan tahap pendekatan siklus hidup adalah :
a. Konsepsi
b. Bayi dan anak
c. Keluarga
d. Dewasa
e. Usia Lanjut
Jawab C
2.
Dibawah ini merupakan asuhan yang diberikan pada tahap remaja, kecuali
a. Gizi seimbang
b. Informasi tentang kesehatan reproduksi
c. Kehamilan dan persalinan yang aman
d. Peningkatan pendidikan
e. Peningkatan keterampilan
Jawab C
3.
4.
Berikut ini adalah asuhan yang diberikan pada tahap dewasa, kecuali
15
Kesehatan Reproduksi