You are on page 1of 15

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

KEBUDAYAAN ISLAM

Disusunoleh :
Anies Yulinda Wulandari

081611833002

Kirana Sarassakti

081611833008

Adelia Dwi Pramono

081611833046

Musyarrofah

081611833054

DosenPembimbing :
SilvyaNuryani, S.Ag

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2016
1

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya maka Tim Penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah
dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Kebudayaan
Islam", yang mmenurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
mempelajari budaya-budaya Islam terutama di Indonesia dan mengenal lebih jauh seberapa
besarnya budaya Islam yang ada di dunia ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian
telah memberikan manfaat bagi Tim Penuis.
Akhir kata, Tim Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik
dan saran yang bersifat membangun akan Tim Penulis terima dengan senang hati.

Surabaya, 18 September 2016

Tim Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL.

KATA PENGANTAR..

DAFTAR ISI

BAB I

: PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG..................


1.2 RUMUSAN MASALAH.
1.3 TUJUAN...

4
4
4

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KEBUDAYAAN ..
2.2 KONSEP KEBUDAYAAN DALAM ISLAM
2.3 SEJARAH INTELEKTUAL ISLAM
2.4 NILAI-NILAI ISLAM DALAM BUDAYAAN INDONESIA

2.5 MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN ISLAM


2.6 CONTOH KEBUDAYAAN ISLAM..

5
8
9
11

BAB 3 : PENUTUP
3.1 KESIMPULAN..
3.2 SARAN..
3.3 DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
1.1

15
15
15

PENDAHULUAN

LatarBelakang
3

Islam sudah mulai berkembang lagi sejak abad ke-7 dan berkembang secara pesat
ke seluruh dunia dari waktu ke waktu. Dalam penyebarannya secara otomatis Islam telah
meletakkan nilai-nilai kebudayaannya.
Kebudayaan Islam adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa, dan karya
manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid. Islam sangat menghargai akal
manusia untuk berkiprah dan berkembang. Hasil olah akal,budi,rasa,dan karsa yang telah
terseleksi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal berkembang menjadi
sebuah peradaban.Dalam perkembangannya perlu dibimbing oleh wahyu dan aturanaturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber pada nafsu
hewani, sehingga akan merugikan dirinya sendiri. Di sini agama berfungsi untuk
membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan
kebudayaan yang beradab atau perdaban Islam.

1.2

RumusanMaslah
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7

1.3

BagaimanapengertianKebudayaan Islam danPerdaban Islam?


Bagaimanaprinsipkebudayaandalam Islam?
Bagaimanakahkarakteristikkebudayaandalam Islam?
Bagaimanaperkembangankebudayaan Islam?
Apasajanilai nilai Islam dalambudaya Indonesia?
Bagaimanakahperan masjid sebagaipusatperadaban Islam?
Apasajacontoh contohkebudayaanIslam ?

Tujuan
1.3.1
1.3.2
1.3.3

Mampumenjelaskanpengertiankebudayaandanperadaban Islam
Mampumenjelaskannilai nilai Islam dalambudaya Indonesia
Mampumenjelaskan masjid sebagaipusatperadaban Islam

BAB II PEMBAHASAN
2.1

PengertianKebudayaandanPeradaban Islam
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu buddhayah yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan
norma. Sedangkan daya berarti hasil karya cipta manusia. Kebudayaan merupakan
suatu totalitas kegiatan manusia yang meliputi kegiatan akal,hati, dantubuh yang menyatu
dalam suatu perbuatan. Dengan demikian,kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa
dan cipta manusia di masyarakat. Istilah "kebudayaan" sering dikaitkan dengan istilah
"peradaban". Perbedaannya : kebudayaan lebih banyak diwujudkan dalam bidang seni,

sastra, religi dan moral, sedangkan peradaban diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi,
dan teknologi.
Sedangkan pengertian Islam berasal dari bahasa arab yaitu Aslama-YuslimuIslaman yang artinya selamat. Menurut istilah, Islam adalah agama samawi yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi manusia
agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam.
Sehingga disimpulkan bahwa Kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa
masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan
kepada sumber nilai-nilai Tauhid. Islam sangat menghargai akal manusia untuk berkiprah
dan berkembang. Hasil olah akal, budi, rasa, karsa yang telah terseleksi oleh nilai nilai
kemanusiaan yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah peradaban.
Dalam perkembangannya kebudayaan
Islam perludibimbing
oleh wahyu
dan aturan-aturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber
dari nafsu hewani sehingga akan merugikan dirinya sendiri. Ketika perkembangan dan
dinamika kehidupan umat manusia itu sendiri mengalami kebekuan karena
keterbatasan dalam memecahkan persoalannya sendiri, disini sangat terasa akan perlunya
suatu bimbingan wahyu.Allah mengangkat seorang Rasul dari jenis manusia karena yang
akan menjadi sasaran bimbingannya adalah umat manusia. Oleh sebab itu misi utama
Muhammad diangkat sebagai Rasul adalah menjadi Rahmat bagi seluruh
umat manusia dan alam.
Mengawali tugas utamanaya, Nabi meletakkan dasar dasar perkembangan
Islam yang kemudian berkembang menjadi peradaban Islam. Ketika dakwah Islam keluar
dari jazirah Arab, kemudian tersebar ke seluruh dunia, maka terjadilah suatu proses
panjang dan rumit, yaitu asimilasi budaya - budaya setempat dengan nilai nilai Islam
yang kemudian melahirkan budaya Islam. Kebudayaan ini berkembang menjadi suatu
peradaban yang diakui kebenarannya secara universal.
Menurut M. Natsir, ada enam sumber kekuatan ajaran Islam. Untuk mencapai
suatu kebudayaan bersifat lokal menjadi suatu peradaban manusia yang universal,
yaitu:
1. Menghormati akal.
Manusia muslim disuruh menggunakan akalnya untuk mengamati dan memikirkan
keadaan alam. Banyak ayat-ayatAl-Quran menyatakan betapa pentingnya
pengembangan akal bagi kehidupan manusia. Dalam kaitan ini proses ijtihad menjadi
sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan hidup manusia.
2. Kewajiban menuntut ilmu.
Setiap muslim diwajibkan menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri Cina.
3. Larangan taklid.

Setiap orang dilarang mengikuti sesuatu perkarayang ia tidak mempunyai pengetahuan


tentang itu meskipun datang dari para leluhurnya.
4. Mengambil inisiatif.
Setiap muslim dikerahkan untuk mengambil inisiatif
keduniaan
yang
dapat
memberikan kemaslahatan bagi masyarakat umum sekalipun bagi mereka yang tidak
seagama, serta mengadakan barang-barang kebutuhan yang tidak ada sebelumnya.
5. Menggunakan hak-hak keduniaan.
Kaum muslimin disuruh mencari ridho Allah SWT. atas nikmat yang diterimanya di
dunia ini dan menggunakan hak-hak itu sesuai dengan aturan agama.
6. Aktualisasi nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan nyata
Kaum muslimin, dianjurkan untuk berhubungan dengan dunia luar,berinteraksi
dengan bangsa-bangsa untuk saling bertukar ilmu pengetahuan.

2.2

Prinsip Prinsip Kebudayaan Islam


Islam telah membagi budaya menjadi tiga macam :

Pertama : Kebudayaan yang tidak bertentangan dengan Islam.Seperti ; kadar besar


kecilnya mahar dalam pernikahan, di dalam masyarakat Aceh, umpamanya,
keluarga wanita biasanya, menentukan jumlah mas kawin sekitar 50-100 gram
emas.
Kedua : Kebudayaan yang sebagian unsurnya bertentangan dengan Islam. Contoh
yang paling jelas, adalah tradisi Jahiliyah yang melakukan ibadah haji dengan
cara-cara yang bertentangan dengan ajaran Islam , seperti lafadh talbiyah yang
sarat dengan kesyirikan, thowaf di Kabah dengan telanjang.
Ketiga : Kebudayaan yang bertentangan dengan Islam. Seperti, budaya ngaben
yang dilakukan oleh masyarakat Bali.

Prinsip prinsip kebudayaan Islam :

2.3

Menghormati akal (Q.S Ali Imran 190-191)


Memotivasi untuk menuntut dan meningkatkan ilmu (Q.S Al-Mujadalah:11)
Menghindari taklid buta (Q.S Al-Isra:36)
Tidak mengakibatkan kerusakan (Q.S Al Qashash:77)

KarakteristikKebudayaandanPeradaban Islam
Menurut Yusuf Qardhawi terdapat Sembilan karakteristik Kebudayaan Islam antara lain :
1. Rabbaniyah
2. Akhlaqiyah
3. Insaniyah
4. Alamiyah
5. Tasamuh
6. Tanawwu
6

7. Wasathiyah
8. Takamul
9. Bangga terharap diri sendiri

2.4

PerkembanganKebudayaan Islam
Tradisi pemikiran dikalangan umat Islam berkembang seiring dengan kemunculan
Islam itu sendiri.Dalam konteks masyarakat Arab dimana Islam lahir dan berkembang
disana, kedatangan Islam lengkap dengan tradisikeilmuannya.sebab masyarakat
Arab
praIslam
belum
mempunyai
sistam pengembangan pemikiran secara
sistematis.Pada awal perkembangan Islam, sistem pendidikan dan pemikiranyang
sistematis belum terselenggara karena ajaran Islam tidak diturunkan sekaligus.Namun,
isyarat Islam sudah cukup jelas meletakkan fondasi yangkokoh terhadap perkembangan
imu dan pemikiran , sebagaimana terlihat pada ayat yang pertama diturunkan yaitu suatu
perintah untuk membaca dengan nama Allah (Q.S.Al Alaq/96:1).
Dalam kaitan itu dapat dipahami mengapa proses pendidikan Islam berlangsung
di rumah yaitu Darul Arqam. Ketika masyarakat Islam telah terbentuk, maka
pendidikan Islam dapat diselenggarakan di masjid. Proses pendidikan pada kedua
tempat tersebut dilakukan dalam lingkaran besar yang disebut Halaqah.Dengan
menggunakan teori yang dikembangkan oleh Harun Nasution dilihat
dari
segi
perkembangannya, sejarah intelektual Islam dapat dikelompokkan kedalam tiga
masa yang dijelaskan berikut :
1. Masa Klasik
Pada masa klasik lahir para ulama madzhab seperti Imam Hambali,Imam
Hanafi, Imam SyafiI, dan Imam Malik. Sejalan dengan itu lahir pula para filosof muslim
seperti Al-Kindi (801 M), seorang filosof pertama muslim. Diantara pemikirannya, ia
berpendapat bahwa kaum muslim hendaknya menerima filsafat sebagai bagian
dari kebudayaan Islam. Selain Al-Kindi, lahir pula para filisof besar lainnya seperti AlRasi(865 M) dan Al-Farabi (870 M). Mereka dikenal sebagai pembangun Manusia dan
Kebudayaan Islam (Makalah)agung sistem filsafat.Pada abad berikutnya lahir pula filosof
agung Ibnu Miskawaih (930 M).Pemikirannya yang terkenal tentang pendidikan
akhlak. Kemudian Ibnu Sina (1037 M), Ibnu Bajjah (1138 M), Ibnu Tufail(1147 M), dan
Ibnu Rusyd (1126 M).
2. Masa Pertengahan
Masa Pertengahan yaitu tahun 1250-1800 M. Dalam catatan sejarah, pemikiran
Islam masa ini merupakan fase kemunduran karena filsafat mulai dijauhkan dari umat
Islam sehingga ada kecenderungan akal dipertentangkan dengan wahyu, iman
dengan ilmu, dan dunia dengan akhirat. Sebagai pemikir Islam kontemporer sering
melontarkan tuduhan kepada Al-Gazali yang pertama menjauhkan filsafat dengan
agama sebagaimana dalam tulisannya Tahafutul Falasifah (Kerancuan Filsafat).Tulisan
7

Al-Gazali dijawab oleh Ibnu Rusdi dengan tulisanThafutu Tahaful (Kerancuan


DiAtas Kerancuan). Ini merupakan awal kemunduran ilmu pengetahuan dan filsafat di
dunia Islam.Sejalan dengan perdebatan dikalangan para filosof muslim juga
terjadi perdebatan diantara para fuqoha (ahli fiqih) dengan para ahli teologi
(ahli ilmukalam). Pemikiran yang berkembang saat itu adalah pemikiran dikotomisantara
agama dengan ilmu dan urusan dunia dan akhirat.
3. Masa Modern
Masa Modern yaitu tahun 1800 M sampai sekarang, dimana padamasa ini masih
mendapat pengaruh dari masa sebelumnya dimana terjadi kemunduran Islam. Dimana
titik kulminasinya adalah ketika para ulama sudah mendekat kepada para penguasa
pemerintahan, sehingga fatwa- fatwa mereka tidak lagi diikuti oleh umatnya

2.5

Nilai NilaiKebudayaandalam Islam

2.6

Berorientasi pada pengabdian dan kebenaran Ilahi yang bertujuan untuk beribadah
dan mengabdi kepada Allah
Berpikir kritis dan inovatif = Berpikir kritis adalah berpikir secara objektif dan
Analisis.Berpikir inovatif adalah berpikir ke depan untuk menemukan pemikiranpemikiran baru
Bekerja keras = Manusia adalah makhluk terbaik yang dianugerahi potensi
besardalam bentuk akal pikiran, hati nurani, dan seluruh aktivitas kehidupan
manusia dinilai oleh Allah
Bersikap terbuka= Sikap terbuka berarti mau menerima masukan dan kebenaran
yang datang dari orang lain, siapapun dia, dan apapun posisinya
Jujur= Kejujuran akan membimbing manusia dalam proses penemuan kebenaran
dan mengemukakan kebenaran secara objektif. Kejujuran menghindarkan
timbulnya kesalahan-kesalahan yang merugikan
Adil = Adil dalam menempatkan sesuatu pada tempatnya
Tanggungjawab = Tanggung jawab berarti kesediaan menanggung segala resiko
atau konsekuensi dari setiap perbuatan yang dilakukan
Ikhlas = Ikhlas berarti murni, bersih dari segala unsur yang mengotori atau
mencemari nilai niat seseorang untuk berbuat sebagai wujud pengabdian dalam
ketaatan kepada Allah
Disiplin = Untuk mewujudkan sekap disiplin, bagi umat Islam cukup
mengimplementasikan filosofi shalat Ridho Allah SWT

Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam

Masjid biasanya dipahami oleh sebagian besar masyarakat merupakan rumah


ibadah, terutama untuk shalat, padahal sebenarnya masjid memiliki fungsi yang demikian
luas daripada sekedar untuk shalat. Masjid pada awal berdirinya belum berpindah dari
fungsi yang utama yaitu untuk melakukan shalat, namun perlu diketahui bahwa masjid
pada zaman Rasulullah saw dimanfaatkan sebagai pusat peradaban dan kebudayaan
Islam. Berikut adalah fungsi dari masjid sebagai pusat peradaban islam:
1. Masjid sebagai tempat berkumpul
Nabi Muhammad saw menumbuhkembangkan agama Islam termasuk didalamnya
mengajarkan Al Quran, Al Hadits, bermusyawarah untuk mufakat dalam usaha
menyelesaikan berbagai macam persoalan umat Islam, membina sikap dasar umat Islam
kepada orang-orang nonmuslim, sehingga segala macam ikhtiar untuk mengembangkan
kesejahteraan umat Islam justru berasal dari masjid.
2. Masjid sebagai pemberi informasi
Masjid merupakan ajang untuk mengumumkan hal-hal penting terutama berkaitan
dengan hidup dan kehidupan umat Islam. Persoalan suka dan duka, peristiwa-peristiwa
yang terjadi di sekitar masjid diberitahukan kepada masyarakat melalui masjid.
3. Masjid sebagai tempat pendidikan
Masjid juga berfungsi dalam hal pendidikan dan penerangan untuk masyarakat serta
merupakan tempat belajar bagi semua orang yang akan belajar dan mendalami
agama.Pada waktu Nabi Muhammad saw masih hidup, semua pertanyaan yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan, agama maupun masalah hukum langsung dilontarkan dan
dicarikan jawabannya secara langsung oleh beliau, maka ketika itu belum diperlukan
kepustakaan Islam.
4. Masjid sebagai perpustakaan
Kitab-kitab yang ditulis setelah AlQuran dan As Sunnah memiliki sifat menjelaskan,
membahas, memberi penafsiran, mengolah, menumbuhkembangkan, dan meneruskan
kedua kitab tersebut. Kepustakaan Islam adalah pusat pendidikan, pengajaran,
dandakwah Islam. Pada waktu Nabi Muhammad saw masih hidup, perpustakaan belum
tersedia,tetapi secara keseluruhan berdasarkan pada wahyu ertama sebagaimana ermaktub
dalam Al Quran. Mereka yang berkeinginan mengembangkan ilm pengetahuan dan
memperdalam ilmu,maka masjid merupakan perpustakaan sekaligus sebagai gudang ilmu
(Gazalba, 1975: 119).
5. Masjid berfungsi sebagai tempat sosial,
yang dipergunakan seperti hotel bagi seseorang sedang mengadakan perjalanan
(musafir),hal itu juga pernah dialami oleh seorang budak wanita yang baru dibebaskan,
karena tidak memiliki rumah kemudian ia mendirikan kemah di halaman masjid

(Gazalba, 1975: 121). Orang-orang di dalam masjid mengumandangkan ayat-ayat


AlQuran dengan suara merdu, juga diperdengarkan lagu-lagu yang berciri khas Islami.
Masjid berasal dari istilah sajada, yasjudu yang mengandung arti bersujud atau
bersembahyang. Masjid merupakan rumah Allah (Baitullah), sehingga orang yang masuk
ke masjid diperintahkan shalat sunnah tahiyatul masjid (menghargai masjid) sebanyak
dua rakaat. Nabi Muhammad saw bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Dawud ra,: Jika seseorang memasuki masjid jangan dahulu duduk sebelum mengerjakan
shalat dua rakaat (Tim Penulis Ensiklopedi Islam, 1997: 169). Kata masjid (bentuk
mufrad/tunggal) dan masajid (bentuk jamak) banyak didapat di dalam Al Quran, misal:
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid (Al Quran
surat Al Araf ayat 31). Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah di dalam masjid-masjidNya dan berusaha untuk
merobohkannya?. (Al Quran surat Al Baqarah ayat 114). Hanyalah yang
memakmurkan masjid- masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada
siapapun)selain kepada Allah.. (Al Quran surat At Taubah ayat 18). Dan sesungguhnya
masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah
seseorangpun didalamnya disamping (menyembah) Allah(Al Quran surat Al Jin ayat 18).
(Departemen Agama, 1989: 225,31, 280, 985). Masjid pertama kali didirikan oleh Nabi
Muhammad saw di Madinah, yaitu pada tahun 622 bulan Rabiulawal tahun I Hijriyah,
bertepatan dengan awal mula Nabi Muhammad saw bertempat tinggal di Madinah,
masjid tersebut adalah masjid Madinah (Masjid Nabawi), adalah masjid utama ketiga
sesudah Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa.
Sejarah pertumbuhan bangunan masjid berkaitan erat dengan perkembangan daerah
Islam dan timbulnya kota-kota baru. Pada waktu awal tumbuh kembangnya Islam ke
berbagai negara, umat Islam bertempat tinggal di tempat yang baru, dengan
menggunakan sarana masjid sebagai ajang untuk kepentingan sosial. Masjid adalah hasil
budaya umat Islam dalam bidang teknologi konstruksi yang sudah diawali semenjak awal
mula dan merupakan corak khas negara atau Kota Islam (Tim Penulis Ensiklopedi Islam,
1997: 169-171). Masjid juga salah satu bentuk pengejawantahan tumbuhnya kebudayaan
Islam yang demikian penting.Bentuk bangunan masjid juga menggambarkan Allah (Sang
Pencipta) serta merupakan pertanda tingkat tumbuhkembangnya kebudayaan Islam.
Konstruksi masjid yang indah dan mempesonakan dapat ditemukan di Spanyol, India,
Suria,Kairo, Baghdad serta beberapa daerah di Afrika juga merupakan pertanda sejarah
monumen umat Islam yang pernah mengalami zaman keemasan pada bidang teknologi
konstruksi, seni dan ekonomi. Seni arsitektur yang demikian indah kelihatan dalam
berbagai masjid berada diseantero dunia tidak timbul secara mendadak, namun melalui
proses pertumbuhan secara tahap demi tahap. Diawali dari konstruksi bangunan yang
sederhana sampai pada bentuk bangunan yang sempurna, terjadi dari satu generasi ke
10

generasi berikutnya. Seni arsitektur masjid tidak terlepas dari pengaruh seni arsitektur
Arab, Persia, Byzantium, India, Mesir, dan Gothik. Bangunan dan ciri khas arsitektur
masjid, semenjak zaman para khalifah sampai saat ini terdapat perbedaan antara satu
dengan yang lainnya, tetapi secara keseluruhan dilandasi adanya jiwa ketauhidan dan
perwujudan rasa cinta dan kasih sayang kepada Allah SWT.

2.7 ContohKebudayaan Islam


1. Halal Bihalal
Tradisi halal bihalal merupakan tradisi khas yang dilakukan bangsa Indonesia.
Dikatakan khas karena di Arab Saudi sebagai tempat awal mula Islam lahir tidak
ditemukan tradisi halal bihalal. Halal bihalal dilakukan pada bulan Syawal setelah umat
Islam melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Dengan demikian tradisi halal
bihalal sangat erat kaitanya dengan perayaan Idul Fitri.

2. Kupatan
Tradisi membuat kupat ini biasanya dilakukan seminggu setelah Idul Fitri.
Biasanya masyarakat berkumpul di suatu tempat seperti mushala dan masjid untuk
mengadakan selamatan dengan hidangan yang didominasi kupat (ketupat).

11

3. Dugderan di Semarang
Tradisi dugderan merupakan tradisi khas yang dilakukan oleh masyarakat Semarang,
Jawa Tengah. Tradisi Dugderan dilakukan untuk menyambut datangnya bulan
puasa.Tradisi dugderan biasanya diawali dengan pemberangkatan peserta karnaval dari
Balaikota. Ritual dugderan akan dilaksanakan setelah shalat Asar yang diawali dengan
musyawarah untuk menentukan awal bulan Ramadan yang diikuti oleh para ulama. Hasil
musyawarah itu kemudian diumumkan kepada khalayak. Sebagai tanda dimulainya
berpuasa dilakukan.

4. Sekaten di Surakarta
Tradisi Sekaten dilaksanakan setiap tahun di Karaton Surakarta Jawa Tengah dan Keraton
Yogyakarta. Tradisi ini dilaksanakan dan dilestarikan sebagai wujud Mikul Dhuwur
Mendhem Jero (kegiatan mengenang jasa-jasa) dari Karaton Surakarta maupun Yogyakarta
terhadap perjuangan Walisongo yang telah berhasil menyebarkan tuntunan Nabi Muhammad
s.a.w. di tanah Jawa. Kelahiran Nabi Muhammad saw. tersebut konon diperingati oleh para
wali di keraton Demak selama seminggu, dari tanggal 5- 15 Rabiul Awwal.

5. Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni menulis dengan indah dengan pena sebagai hiasan.

12

6.

Bentuk masjid
Struktur bangunan Masjid mempunyai nilai historis seni bangun arsitektur tradisional khas
Indonesia. Wujudnya megah, anggun, indah, karismatik, mempesona dan berwibawa. Kini
Masjid

Agung

Demak

difungsikan

sebagai

tempat

peribadatan

dan

ziarah.

Penampilan atap limas piramida masjid ini menunjukkan Aqidah Islamiyah yang terdiri dari
tiga bagian ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat Pintu Bledeg,
bertuliskan Condro Sengkolo, yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, dengan makna
tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.

7. Rebana
Rebana (bahasa Jawa: terbang) adalah gendang berbentuk bundar dan pipih yang merupakan
khas suku melayu. Bingkai berbentuk lingkaran terbuat dari kayu yang dibubut, dengan salah
satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan
Singapura sering memakai rebana bersama gambus digunakan untuk mengiringi tarian zapin.

13

Rebana juga digunakan untuk melantunkan kasidah dan hadroh. Di bumiayu, rebana juga
dijadikan sebagai lambang kota tersebut.

BAB 3 PENUTUP
3.1 kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapat dari makalah ini adalah
3.2 saran
3.2 daftar pustaka
a.Buku Ajar AG1 101-AGAMA ISLAM-ISLAMICA
14

b. http://prastputra.blogspot.co.id/2009/01/kebudayaan-islam_04.html
c.http://betulcerita.blogspot.co.id/2015/01/sejarah-bangunan-masjid-agung-demak.html
d. https://id.wikipedia.org/wiki/Sekaten
e.https://id.wikipedia.org/wiki/Dugderan
f. http://prastputra.blogspot.co.id/2009/01/kebudayaan-islam_04.html

15

You might also like