You are on page 1of 28

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER MASSA

MATERNAL

JANTUNG

Organ: muskular berongga.

Bentuk: mirip piramid.

Letak: dalam pericardium di mediastinum.

Permukaan: facies sternocostalis (anterior), facies diaphragmatica (inferior) dan


basis cordis (posterior).

Apexnya mengarah ke bawah, depan dan kiri. Apex cordis dibentuk oleh ventrikel
kiri, setinggi spatium intercostalis VI, 3,5 inci (9 cm) dari garis tengah.

JANTUNG (COR)

Ukuran: sebesar kepalan tinju (pada individu normal)

Bagian:

Basis

Apex

SELAPUT PEMBUNGKUS JANTUNG

Pericardium terbagi dua:

Pericardium fibrosum
Pericardium serosum
Parietalis
Visceralis

Cavitas pericardialis

Miocardium

Endocardium

RUANG JANTUNG

Septa vertikal menjadi jantung kiri dan kanan.

Tiap sisi jantung, dibagi yaitu atrium / aurikel / auricle di atas dan ventrikel di
bawah.

Antara atrium dan ventrikel terdapat lubang atrio-ventrikuler yang memiliki


katup.

Pada yang kanan disebut katup / valvula trikuspidalis dan yang kiri disebut katup
mitral / bikuspidalis.

MUARA-MUARA JANTUNG

Atrium kanan

Vena cava superior dan Vena cava inferior


Lubang VCI: katup semilunar Eustachius

Ventrikel kanan

Arteri pulmonalis
Lubang: katup semilunar pulmonaris

Atrium kiri

Vena pulmonalis terdapat empat

Ventrikel kiri

Aorta
Lubang: katup semilunar aortic

BUNYI JANTUNG

Dua bunyi: lub-dub.

Katup trikuspidalis: ujung bawah kanan corpus sterni.

Katup mitralis: denyut apex.

Katup pulmonalis: ujung medial spatium intercostalis II kiri.

Katup aortic: ujung medial spatium intercostalis II kanan.

Fisiologi Sistem Kardiovaskular Pada Masa Janin


A. Perkembangan Kardiovaskular
Kardiovaskular merupakan sistem yang memiliki fungsi khusus dalam proses
embriologi, khususnya dalam penerimaan pengaturan makanan dan oksigen.
Pembuluh darah berasal dari bahan mesoderm saat embrio berusia 3 minggu. Pada
saat awal, terbentuk empat ruangan yang membentuk seperti tuba tunggal yang
akhirnya berpisah. Hal ini untuk memisahkan darah oksigenasi serta yang keluar

dari paru-paru dan sirkulasi tubuh. Kemudian pada akhir bulan kedua, ventrikel
telah terpisah dan dua atrium juga secara parsial. Keadaan ini tetap hingga setelah
lahir dan pada saat didalam uterus darah secara bebas (mengingat paru belum
berfungsi secara maksimal) yakni semua darah masuk ke jantung embrio melalui
atrium kanan ke dalam vena kava superior dan inferior. Adanya pembukaan dua
atrium dapat memungkinkan separuh darah menyilang ke sisi kiri dan kemungkinan
fungsi pompa jantung dibagi diantara ventrikel. Kemudian berangsur-angsur terjadi
perubahan seiring dengan berkembangnya arkus aorta, suatu arkus tunggal yang
hingga dewasa tetap menjadi aorta dan arkus yang terakhir menjadi aorta
pulmonalis.
Awal denyut dimulai pada daerah ventrikel dan saat perkembangan dini kontrol
jantung ada pada daerah sinoatrial. Kemudian saraf hormon akhirnya juga
mempengaruhi denyutan jantung seperti saraf simpatis dan saraf parasimpatis,
adrenalin, dan nor adrenalin serta adanya tiroksin yang dapat memacu jantung.
Kemudian saat belum terbentuknya paru, sistem sirkulasi paru yang berfungsi
adalah plasenta, dimana arteri umbilikalis mengalirkan darah yang deoksigenasi ke
jaringan fetus kemudian ke plasenta. Dalam plasenta, darah deoksigenasi dan keluar
ke dalam vena umbilikalis. Darah oksigenasi akan mengalir ke hati, sebagian akan
melintas melalui duktus venosus atau melalui vena hepatika kedalam vena kava
inferior dan sisanya akan didistribusikan ke bagian hati melalui cabang vena
umbilikalis. Untuk sementara bagian hati menerima darah dari vena porta. Setelah
itu darah memasuki atrium kanan dan saat melewati jantung darah dibagi menjadi
dua aliran oleh krista devidens. Sebagian darah dialirkan dari vena kava inferior ke
atrium kiri yang bercampur dengan darah vena pulmonalis, sementara sejumlah
kecil memasuki atrium kanan yang bercampur darah dari vena kava superior. Krista
devidens membentuk tepi dari foramen ovale. Darah dari jantung kiri ke miokardium
lewat pembuluh darah koroner dan ke kepala, ekstremitas atas lewat aorta asenden,
kemudian setelah meninggalkan ventrikel darah memasuki trunkus pulmonalis dan
darah langsung ke paru lewat duktus arteriosus dan memasuki aorta desenden ke
seluruh badan dan anggota gerak bawah. Setelah perkembangan dalam uterus
maka akan terjadi perubahan dalam perkembangan ekstra uterus dimana susunan
sirkulasinya pun berubah dan terjadi perubahan pada foramen ovale, duktus
arteriosus, dan duktus venosus.
Saat kehidupan ekstra uterus, perkembangan paru dapat menyebabkan tekanan sisi
jantung kanan menurun karena adanya tahanan paru yang menurun dan sedikitnya
darah

mengalir

kembali

kejantung

lewat

vena

kava inferior

akibat

adanya

pengangkatan plasenta. Kemudian ujung foramen ovale menutup dan terjadi


penurunan tekanan dalam atrium kanan dibawah tekanan atrium kiri, katup pun

menutup. Beberapa minggu terjadiperubahan tekanan, kedua sisi katup dapat


membuka dan kadang juga terjadi kegagalan untuk menutup dan akhirnya darah
bercampur lagi. Selain itu, pada perkembangan duktus arteriosus sebagai jalan
vaskular

mengalami

perubahan

yakni

melakukan

gerakan

darah

dari

arteri

pulmonalis ke aorta desenden, melalui paru-paru. Saat kehidupan di uterus, tekanan


arteri pulmonalis sangat tinggi dari aorta, sehingga aliran dalam duktus dari arteri
pulmonalis ke aorta dan akan menutup karena peningkatan tekanan oksigen dalam
darah dan bila menetap terjadilah duktus arteriosus paten. Kemudian ada
perkembangan duktus venosus yang memiliki peran dalam pengendalian tahanan
vaskuler plasenta. Khususnya selama hipoksia, duktus ini akan menutup selama
beberapa menit setelah kelahiran dan penutupan lengkap dalam waktu 20 hari
(Saccharin, Rosa M.:1986).
B. Fisiologi Jantung dan Pembuluh Darah
Dalam memahami jantung atau sebuah sistem kardiovaskular terdapat tiga komponen
yang berperan dalam sebuah sistem yakni jantung itu sendiri sebagai alat untuk
memompa, pembuluh darah sebagai tempat untuk mengalirkan, dan darah bagian
yang mengatur sistem berjalan sesuai dengan kondisi yang ada. Jantung dalam
bekerja sebagai alat untuk mengsirkulasikan darah ke paru guna pertukaran gas.
Dalam jantung terdapat berbagai ruangan. Hal ini guna mencegah percampuran
darah. Jantung menerima darah teroksigenasi dari vena kava superior, vena kava
inferior, dan sistem koroner, dengan melalui katup trikuspidalis menuju ke ventrikel
kanan yang dipompakan menuju paru, melalui katup mitral ke ventrikel kiri untuk
sirkulasi sistemik. Arteri koronaria memberikan darah ke miokardium dan arteri
koronaria itu sendiri memiliki cabang sebagai berikut. Arteria decending dan anterior
serta arteria sirkumfleksi. Arteria koronria bagian kanan juga akan memberikan darah
ke nodus SA ventrikel kanan. Vena koronria akan mengembalikan darah ke sinus dan
bersirkulasi ke dalam paru.kontraksi jantung diawali dari nodus SA dalam atrium
kanan kemudian impuls nodus SA akan berjalan ke atrium kiri melalui bundle
bachman dan ke nodus AV dan HIS sampai kontraksi atrium maksimal. Kemudian
impuls akan berjalan dari AV junction ke bundle HIS melalui atrionodal dan kemudian
ke serabut purkinye serta akan menghasilkan kontraksi pada ventrikel (Yasmin A., Ni
Luh Gede:1993).
Pembuluh Darah sebagai tempat untuk mengalirkan darah yang dipompa oleh jantung ke
sel, sangat penting dalam menghantarkan sirkulasi. Apabila saluran mengalami
gangguan atau pembuntuan, maka akan menghambat peredaran dan mengganggu
sistem kardiovaskular secara utuh. Masalah yang sering terjadi adalah adanya

aterosklerosis,apabila bagian media atau tengah yang mengalami hal yang sama maka
akan terjadi aterosklerosis. Seharusnya bagian tersebut elastis.

SIRKULASI DARAH JANIN

Sistem sirkulasi darah janin adalah:

Foramen ovale
Duktus arteriosus Botalli
Arteriae umbilikales lateralis
Duktus venosus Arantii

Sirkulasi Pada Janin


Terdapat beberapa perbedaan besar antara sirkulasi janin, bayi, akan dan orang
dewasa. Sewaktu berada didalam rahim, janin tidak menerima oksigen melalui paruparu. Oksigen ibu disalurkan menembus plasenta dan masuk ke vena umbilikalis.
Vena umbilikalis menyalurkan darah kaya oksigen ke sisi kanan jantung janin melalui
vena kava. Karena sumber oksigen berasal dari ibu, paru janin dan sebagian besar
pembuluh darah yang menyuplainya berada dalam keadaan kolaps sehingga timbul
resistensi yang tinggi terhadap aliran darah di paru janin, terutama apabila
dibandingkan dengan aliran sirkulasi sistemik janin yang memiliki resistensi sangat
rendah karena pembuluh plasenta terbuka lebar.
Terdapat perbedaan struktural karakteristik sirkulasi janin. Pada janin, ada dua
hubungan pirau (shunt) yang memanfaatkan sumber oksigen ibu dan tingginya
resistensi sirkulasi paru. Hubungan yang pertama adalah lubang antara atrium
kanan dan atrium kiri, yang disebut foramen ovale. Karena resistensi sirkulasi paru
yang keluar dari ventrikelkanan yang sangat tinggi, darah janin mengalir ke daerah
dengan resistensi rendah: dari atrium kanan ke kiri melalui foramen ovale. Karena
darah yang masuk ke vena kava di janin telah mengalami oksigenasi di plasenta,
pirau kanan ke kiri ini merupakan cara adaptasi yang efisien. Darah yang kaya

oksigen disalurkan ke sirkulasi sistemik (sisi kiri) tanpa perlu mengirim darah ke
sistem paru yang tidak berfungsi dan kolaps.
Sistem paru kedua antar sisi kanan dan kiri sirkulasi janin adlah hubunagn vaskular
antara arteri pulmonalis dan aorta. Hubungan ini disebut Duktus Arteriosus.
Duktus ini memungkinkan darah beroksigen yang meninggalkan sisi kanan jantung
menghindari

paru

janin

dan

mengalir

langsung

ke

sirkulasi

sistemik

yang

resistensinya rendah. Harus diperhatikan bahwa paru janin menerima sedikit darah
yang mengalir ke arteri pulmonalis sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan paru.

PEREDARAN DARAH JANIN


}Darah dari tali pusat (v.umbilikales) ke v.kava inferior (duct.venosus Arantii) ke atrium
kanan. Sebagian kecil darah ke hati lalu ke v.kava inferior.
}Darah dari atrium kanan mengalir ke atrium kiri (foramen ovale) kemudian ke ventrikel
kiri dan ke aorta. Sebagian kecil darah dari atrium kanan ke ventrikel kanan.
}Darah dari ventrikel kanan mengalir ke aorta (duct.Botalli). Sebagian kecil darah
menuju paru-paru kemudian ke atrium kiri.

DAFTAR PUSTAKA
}Hidayat, A. Aziz Alimul., 2008, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak buku 2, Salemba
Medika: Jakarta.
}Corwin, Elizabeth J., 2009, Buku Saku Patofisiologi Ed.3, EGC: Jakarta.
}Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung. Obsterti Fisiologi.
Edisi 1983. Percetakan Eleman : Bandung.

************

Latar Belakang
Karya Tulis Ilmiah Kebidanan Proses Sirkulasi Darah Janin : Peredaran darah janin berbeda
dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin organ vital untuk metabolisme masih
belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya
diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini diperlukan beberapa faktor untuk
berlansungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya adalah foramen ovale, duktus arteriosus
bothalii, duktus venousus aranthii, vena umbilikalis, arteri umbilikalis dan plasenta .
Namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan
menangis,hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai
berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi pada orang dewasa.
Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sirkulasi darah pada fetus sebenarnya
2. Agar dapat mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhui sikulsi darah pada janin
3. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada sirkulasi darah fetus pada ssat fetus
dilahirkan
Rumusan Masalah
1. Proses sirkulasi darah fetus
2. Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin
3. Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir
PEMBAHASAN
Sirkulasi Darah Janin
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak dan
orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ
tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.
Dengan tidak berfungsinya mekanisme tersebut,harus terdapat mekanisme yang berfungsi
sebagaialat ganti untuk :fadlie.web.id
1. Paru Janin
Terjadi pergantian O2 dengan CO2 melalui plasenta sehinggga paru-paru tidak memerlukan
aliran darah

2. Gastro intestinal
Gastro ientestinal yang belum berfungsi sebagaia alat penyerapan nutrisi,maka pembuluh
darahnaya belum berfunngsi, kecuali pada janin digunakan untuk tumbuh kembang sendiri.
Perbedaan antara sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstra uterine
antara lain adalah :
1. Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya akan dialirkan menuju
aorta melalui erteria duktus Bothaki
2. Darah dari vena umbilikal melalui liver langsung menuju vena cava inferior melalui
duktus venous aranthi
3. Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian langsung menuju atrium kiri
melalui foramen ovale
4. Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian besar digunakan
untuk konsumsi O2 dan nutrisi susunan saraf pusat jantung .

Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin


a. Foramen Ovale
Lubang antara atrum kanan dan atrium kirifadlie.web.id
Aliran daranhnya : atrium kanan kiri
Setelah janin lahir akan menutup
b. Duktus Arteriosus Bothali
Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta
Menutup setelah lahir
c. Duktus venousus Aranthii
Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior
Menutup setelah lahir

d. Vena Umbilcalis
Berjumlah dua buah
Membawa zat makanan dan O2 dari sirkulasi darh ibu ( plasenta ) ke peredaran darh janin
e. Arteri Umbilicalis
Berjumlah dua buah
Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu
Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior
f. Palsenta
Jaringan yang menempel pada endometrium
Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu .
Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus )
1. Darah janin dialirkan ke plasenta melalui aa umbilicaliesyang membawa bahan
makanan ang berasal dari ibu .
2. Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang bercabang dua
setelah memasuki dinding perut janin .
3. Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta,darahnya akan beredar dalam hati
dan kemudian dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam vena cava inferior. Dan
cabang satu lagi ductus venusus aranthii,akhirnya masuk ke vena cava inferior.
Sebagian O2 dalam darah vena umbilikalis akan direabsorbsi sehingga konsentrasi O2
menurun .
4. Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini merupakan darah yang
berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju ventrikel kanan dan
sebahagian besar menuju atrium kiri melalui foramen ovale.
5. Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi karena paru-paru belum berkembang
maka darah yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui
ductus arteriosus Bothalli. Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi
untuk memberi makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh.fadlie.web.id
6. Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat badan,tetapi sebelumnya darah
menuju ke aa.hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis ) lalu ke aa.
Umbilicalles dan selanjutnya ke plasenta.
7. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi dan O2
dari plasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju vena cava inferior yang kaya
akan O2 dan nutrisi .

Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir


Pada saat persalinan sebahagian besar bayi langsung menangis maka akan terjadi perubahan
besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adalah :
1. Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsi untuk
pertukaran O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-paru terjadi perubahan sirkulasi
darah diantaranya adalah :

Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus arteriosus
Bothalli akan menutup .

Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium kiri,karena drah


diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan menuju paru-paru yang telah
berfungsifadlie.web.id

Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup dengan
sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri.

2. Pemotongan Tali Pusat

Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga akan menambah
jumlah darah bayi sekitar 50 % .

Dengan dilkaukannya pemotongan tali pusat berarti perubahan sirkulasi pada bayi
telah berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.

PENUTUP

Kesimpulan
Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin organ
vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat
gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini
diperlukan beberapa faktor untuk berlansungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya
adalah:fadlie.web.id

foramen ovale

duktus arteriosus bothalii

duktus venousus aranthii

vena umbilikalis

arteri umbilikalis dan plasenta

Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan sebagai berikut :


Plasenta vena umbilicalis -hati ductus venosus /vena hepatica vena cava inferior
atrium kanan foramen oval Atrium kiri ventrikel kiri aorta kepala, tangan/ abdomen,
thorax, kaki arteri umbilicalis plasenta.
Ini aliran darah yg kaya dengan nutrisi dan oksigen yang berasal dari sirkulasi darah ibu,
namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan
menangis,hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai
berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi darah seperti orang dewasa.
fadlie.web.id
Refrensi:
Manuaba I.BG.2007.Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Fadlie. 2011. Proses Sirkulasi darah Janin. Pontianak : http://www.fadlie.web.id/?p=2294
Dibuka Tanggal 22/02/2011 Pukul: 2:07 PM
Prawirohardjo, Sarwono.2005. Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Varney, Helen dkk.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

**********

SIRKULASI PADA ORANG DEWASA


Jantung adalah organ tubuh yang fungsi utamanya memompa darah
sehingga bisa mengalir keseluruh bagian tubuh (organ-organ lain)secara
terus-menerus. Darah mengalir keseluruh tubuh melalui sistem pembuluh
darah untuk suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ
tubuh.sehingga homeostasis dalam tubuh tetap terjaga. sistem sirkulasi
darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian:

1. Sistem sirkulasi umum (sistemik): sirkulasi darah yang mengalir dari


jantung kiri keseluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan.
2. Sistem sirkulasi paru-paru (pulmoner): sirkulasi darah yang mengalir
dari jantung kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri.
a. Sistem sirkulasi sistemik Sistem sirkulasi sistemik dimulai ketika darah
bersih (darah yang mengandung banyak oksigen yang berasal dari paru)
dipompa keluar oleh jantung melalui bilik (ventrikel) kiri ke pembuluh
darah Aorta lalu keseluruh bagian tubuh melalui arteri-arteri hingga
mencapai pembuluh darah yang diameternya paling kecil yang dinamakan
kapilaria. Kapilaria melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi secara
bergantian yang disebut dengan vasomotion sehingga darah didalamnya
mengalir secara terputur-putus (intermittent). Vasomotion terjadi secara
periodik dengan interval 15 detik- 3 menit sekali. Darah mengalir secara
sangat lambat di dalam kapilaria dengan kecepatan rata-rata 0,7
mm/detik. Dengan aliran yang lambat ini memungkinkan terjadinya
pertukaran
zat
melalui
dinding
kapilaria.
Pertukaran zat ini terjadi melalui proses difusi, pinositosis dan transpor
vesikuler, serta filtrasi dan reabsorpsi. Ujung kapilaria yang membawa
darah bersih dinamakan arteriole sedangkan ujung kapilaria yang
membawa darah kotor dinamakan venule, terdapat hubungan antara
arteriole dengan venule melalui 'capillary bed' yang berbentuk seperti
anyaman, ada juga hubungan langsung (bypass) dari arteriole ke venule
melalui
'Arteria-Vena
Anastomose
(A-V
Anastomosis).'
Darah dari arteriole mengalir kedalam venule kemudian melalui pembuluh

darah balik (vena terbesar yang menuju jantung kanan yaitu Vena Cava
Inferior dan Vena Cava Superior) kembali ke jantung kanan
(serambi/atrium kanan). Darah dari atrium kanan memasuki ventrikel
kanan
melalui
Katup
Trikuspid
(katup
berdaun
3).
b. Sistem sirkulasi paru (pulmoner) Sistem sirkulasi paru dimulai ketika
darah kotor (darah yang tidak mengandung Oksigen (O2) tetapi
mengandung banyak CO2, yang berasal dari Vena Cava Inferior dan Vena
Cava Superior) mengalir meninggalkan jantung kanan (Ventrikel/bilik
kanan) melalui Arteri Pulmonalis menuju paru-paru (paru kanan dan kiri).
Kecepatan aliran darah di dalam Arteri Pulmonalis sebesar 18 cm/detik,
kecepatan ini lebih lambat daripada aliran darah di dalam Aorta. Di dalam
paru kiri dan kanan, darah mengalir ke kapilaria paru-paru dimana terjadi
pertukaran zat dan cairan melalui proses filtrasi dan reabsorbsi serta
difusi. Di kapilaria paru-paru terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 sehingga
menghasilkan darah bersih (darah yang mengandung banyak Oksigen).
Darah bersih selanjutnya keluar paru melalui Vena Pulmonalis (Vena
Pulmonalis kanan dan kiri) memasuki jantung kiri (atrium/serambi kiri).
Kecepatan aliran darah di dalam kapilaria paru-paru sangat lambat,
setelah mencapai Vena Pulmonalis, kecepatan aliran darah bertambah
kembali. Seperti halnya Aorta, Arteri Pulmonalis hingga kapilaria juga
mengalami pulsasi (berdenyut). Selanjutnya darah mengalir dari dari
atrium kiri melalui katup Mitral (katup berdaun 2) memasuki Ventrikel kiri
lalu keluar jantung melalui Aorta, maka dimulailah sistem sirkulasi
sistemik (umum), dan seterusnya secara berkesinambungan.

SIRKULASI DARAH PADA JANIN


Sirkulasi darah janin pada umumnya selama dalam kandungan tidak
mengikuti rute yang sama dengan rute setelah lahir atau pada orang
dewasa. System Sirkulasi darah janin meliputi; foramen ovale, duktus
arteriosus botali, arteri umbelikalis lateralis, duktus venosus arantii.
Sehingga janin memperoleh O2 dan melepaskan CO2 melalui pertukaran
darah ibu menembus plasenta, karena darah janin tidak perlu mengalir ke
paru untuk menyerap O2 dan mengeluarkan CO2 oleh karena sirkulasi
janin terdapat dua jalan pintas yaitu; 1) foramen ovale dan, 2) duktus
arteriosus. Duktus ovale adalah suatu lubang yang terdapat antara atrium

kanan dan kiri, sedangkan duktus arteriosus adalah suatu pembuluh


darah yang menghubungkan arteri pulmonalis dan aorta ketika keduanya
keluar dari jantung. Darah beroksigen tinggi dibawah dari plasenta
melalui vena umbilikalis kedalam vena kava inferior janin, dengan
demikian ketika dikembalikan ke atrium kanan dari sirkulasi sistemik
bercapuran darah yang beroksigen tinggi dari vena umbilikalis dan darah
yang beroksigen rendah yang kembali dari jaringan janin. Sebelum lahir,
sebagian besar darah dialihkan dari paru-paru janin yang belum berfungsi
masuk melalui foramen ovale, suatu pembukaan pada septum interatrium
diantara atrium kanan dan atrium kiri.
Darah teroksigenasi dari vena umbilikus memasuki atrium kanan dan
mengalir ke atrium kiri sehingga sirkulasi janin selama dalam kandungan
tidak melalui sirkulasi pulmonal (sirkulasi darah antara jantung dan paruparu).) tubuh secara terus-menerus untuk menjamin suplai oksigen dan
zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ tubuh tetap dapat berfungsi
dengan baik. Aliran darah keseluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya
pemompa utama yaitu jantung dan sistem pembuluh darah sebagai alat
pengalir/distribusi. sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat
dibagi menjadi 2 bagian: sirkulasi darah sistemik yang mengalir dari
jantung kiri keseluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan sedangkan
sirkulasi pulmonal merupakan sirkulasi darah yang mengalir dari jantung
kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri. Perubahan awal terjadi
pada perubahan metabolik oleh karena adanya perubahan hormon,
terutama hormon kehamilan karena terbentuknya janin Seperti; hormon
progesteron dan estrogen.
Sirkulasi darah janin selama dalam kandungan tidak mengikuti rute yang
sama dengan rute setelah lahir atau pada orang dewasa, perbedaaan
utama antara sirkulasi janin dan sirkulasi setelah lahir adalah penyesuaian
terhadap kenyataan bahwa tekanan dari paru-paru yang belum
berkembang sehingga fungsi paru secara tidak langsung selama masih
dalam kandungan diambil alih oleh ibu dan janin akan memperoleh O2
dan mengeluarkan CO2 melalui pertukaran dengan darah ibu menembus
plasenta (melalui vena umblikalis). Secara garis besar darah dari plasenta
masuk ketubuh Janin melewati Vena umbilikus lalu melalui vena kava
terus menuju duktus venosus masuk ke vena kava inferior sebagian besar
darah tersebut mengalir masuk ke atrium kanan jantung, dalam atrium
kanan sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologi ke dalam
atrium kiri melalui foramen ovale (lubang diseptum antara atrium kanan
dan kiri),dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel kiri kemudian di
pompakan ke aorta. Selanjutnya hanya sebagian kecil darah dari atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang
dari vena kava superior oleh karena tekanan dari paru-paru yang belum
berkembang, maka sebagian besar darah dari ventrikel kanan ini yang
semestinya mengalir ke paru-paru melalui aa.Pulmonalis akan mengalir
melalui duktus botali ke aorta. Sebagian kecil darah tersebut menuju

paru-paru kemudian masuk ke vv.pulmonalis ke atrium kiri. Dari aorta


darah akan mengalir keseluruh tubuh membawah O2 dan nutrisi pada sel
organ tubuh janin. Jumlah darah yang mengalir melalui tali
pusat/umbilikalis sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per
menit. Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai
saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac
output yang sudah terkombinasi kembali ke placenta tanpa melalui paruparu. Saat lahir foramen ovale menutup dan menjadi jaaringan parut kecil
yang dikenal sebagai fosa ovalis diseptum atrium (Sherwood, 2001)
Peredaran darah janin yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui
vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus venosus arantii
langsung menuju & masuk ke vena kava inferior lalu darah tersebut
mengalir masuk ke atrium kanan jantung, dalam atrium kanan sebagian
besar darah ini akan mengalir secara fisiologi ke dalam atrium kiri melalui
foramen ovale (lubang diseptum antara atrium kanan dan kiri),dari atrium
kiri darah mengalir ke ventrikel kiri kemudian di pompakan ke aorta.

PERUBAHAN

SISTEM

SIRKULASI

DARAH

NEONATUS

Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan


usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan
didalam rahim menjadi diluar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan
organ hampir pada semua system. Neonatus bukanlah miniatur orang
dewasa, bahkan bukan pula miniatur anak. Neonatus mengalami masa
perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba tergantung pada ibu
menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri. Masa perubahan
yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama.

Aliran darah fetal bermula dari vena umbilikalis, akibat tahanan pembuluh
paru yang besar (lebih tinggi dibanding tahanan vaskuler sistemik =SVR)
hanya 10% dari keluaran ventrikel kanan yang sampai paru, sedang
sisanya (90%) terjadi shunting kanan ke kiri melalui ductus arteriosus
Bottali. Pada waktu bayi lahir, terjadi pelepasan dari plasenta secara
mendadak (saat umbilical cord dipotong/dijepit), tekanan atrium kanan
menjadi rendah, tahanan pembuluh darah sistemik (SVR) naik dan pada
saat yang sama paru mengembang, tahanan vaskuler paru menyebabkan
penutupan foramen ovale (menutup setelah beberapa minggu), aliran
darah di ductus arteriosus Bottali berbalik dari kiri ke kanan. Kejadian ini
disebut sirkulasi transisi. Penutupan ductus arteriosus secara fisiologis
terjadi pada umur bayi 10-15 jam yang disebabkan kontraksi otot polos
pada akhir arteri pulmonalis dan secara anatomis pada usia 2-3 minggu.
Pada neonatus reaksi pembuluh darah masih sangat kurang, sehingga
keadaan kehilangan darah, dehidrasi dan kelebihan volume juga sangat
kurang ditoleransi. Manajemen cairan pada neonatus harus dilakukan
dengan secermat dan seteliti mungkin. Tekanan sistolik merupakan
indicator yang baik untuk menilai sirkulasi volume darah dan
dipergunakan sebagai parameter yang adekuat terhadap penggantian
volume. Autoregulasi aliran darah otak pada bayi baru lahir tetap
terpelihara normal pada tekanan sistemik antara 60-130 mmHg.
Frekuensi nadi bayi rata-rata 120 kali/menit dengan tekanan darah
sekitar 80/60 mmHg. sumber :

ARTIKEL YANG BERKAITAN


ologi Manusia

Penyakit Menular yang Ditularkan Melalui Sex Oral

Letak G-Spot Pada Pria dan Tempat Mudah Terangsang

Tips Perawatan Kesehatan Mr P. Pada Pria

Human Chorionic Gonadotropin (HCG) :Tidak Berkembangnya Penis

Peran dan Manfaat Besi di Dalam Tubuh

Pengertian Apoptosis

Mengapa Tidak Boleh Makan Sambil Berdiri, Makan Kekenyangan, Tidur atau
Berbaring Setelah Makan

Tata Nama Enzim

Klasifikasi Enzim

Kerja Enzim dan Fungsi Enzim Dalam Tubuh

Pengertian Enzim, Struktur enzim dan Karakeristik Enzim

TULANG SEJATI / CAMPACT BONE

Proses Pencernaan Makanan

Kelenjar Gonad

Kelenjar Pankreas

Kelenjar Thymus

Kelenjar Lambung (Gaster) dan Kelenjar Duodenum

Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal)

Kelenjar Parathyroid

Kelenjar Thyroid

Kelenjar Hipofisa (Pituitary)

Kelenjar HIPOTALAMUS

Sistem Hormon / Endokrin

JARINGAN TULANG RAWAN (KARTILAGO)

Enzim yang dihasilkan Pangkreas

Peran dan Manfaat Besi di Dalam Tubuh

SIKLUS SEL

Pengertian Kromatografi dan Jenis Kromatografi

Zat Kimiawi Endothelins (ET) pada Sel Endotel

Sifat Dwilapis Lipid Pada Membran Sel

Metode ELISA ( Enzyme Linked Immune Sorbent Assay )

Makanan Penyebab Gigi Kuning

int

Pengertian Apoptosis

Penentuan Kadar Besi Pada Serum

Tumor Supressor Gen (TSG) p53

Mengenal Lebih Dalam Penyakit Demam Berdarah dengue (DBD)

Penyakit Malaria dan Siklus Hidup Parasit Plasmodium

Solusi Jika Kita Tidak Minum Air Putih 2 Liter Sehari

Tata Nama Enzim

Klasifikasi Enzim

Kerja Enzim dan Fungsi Enzim Dalam Tubuh

Pengertian Enzim, Struktur enzim dan Karakeristik Enzim

Kelas Insecta ( Serangga)

Kelas Myriapoda (Kaki Serubu dan Kelabang)

Kelas Arachnida (Laba-laba)

Kelas Crustacea (Kelompok Udang)

Pengertian Asam Amino Esensial dan Asam Amino Non Esensial

Proses Pencernaan Makanan

Kelenjar Gonad

Kelenjar Pankreas

sehatan

PENGETAHUAN UMUM UNTUK KITA

Penyakit Menular yang Ditularkan Melalui Sex Oral

Letak G-Spot Pada Pria dan Tempat Mudah Terangsang

Tips Perawatan Kesehatan Mr P. Pada Pria

Human Chorionic Gonadotropin (HCG) :Tidak Berkembangnya Penis

Sebab Pria Enggan Tinggalkan Masa Lajang

Bahaya Radiasi Nuklir Bagi Kesehatan

Tips dan Solusi untuk Menggemukan Badan

Mengapa minum Kopi membuat Sakit Perut

Tips hidup Cerdas plus Sehat

Bahaya Jika Suka Minum Air Es Selepas Makan

Makanan yang Disukai Rasulullah SAW

HIV dan AIDS

Penyakit Menular Sexual Sifilis

Kenali Gejala-Gejala Tertular Virus Rabies

Olah Raga untuk Meninggikan Badan

Makanan Penyebab Gigi Kuning

Macam - Macam Penyakit Menular Seksual

Bahaya Menahan Buang Air Kecil / Kencing

Rahasia Untuk Awet Muda

Penyakit Leukemia atau Kanker Darah

Mengapa Kita Tidak Boleh Konsumsi Minuman Bersoda Berlebih ?

Mengapa Tidak Boleh Makan Sambil Berdiri, Makan Kekenyangan, Tidur atau
Berbaring Setelah Makan

Mengenal Lebih Dalam Penyakit Demam Berdarah dengue (DBD)

Kanker Rongga Mulut (Squamous Cell Carcinoma)

*******

Sirkulasi Darah Janin

Pada janin, pertukaran gas dan metabolit dilakukan oleh plasenta. Paru-paru tidak
memberikan pertukaran gas, dan pembuluh darah dalam sirkulasi paru mengalami
vasokonstriksi (tahanan vaskularnya tinggi).
Ada 3 bagian penting pada janin untuk sistem kardiovaskular: duktus venosus (tempat
dimana darah teroksigenasi dari vena umbilikalis bercampur dengan darah vena cava inferior
yang kurang teroksigenasi dari bagian bawah tubuh janin), duktus arteriosus (duktus yang
menghubungan aorta dan arteri pulmonalis janin) dan foramen ovale (foramen yang terletak
di antara atrium kiri dan kanan).
Sirkulasi janin adalah sebagai berikut:
Darah teroksigenasi yang kembali dari plasenta yang berasal dari ibu (PO 2 sekitar 30-35
mmHg) mengalir ke janin melalui vena umbilikalis. Sekitar 50% darah v.umbilikalis masuk
sirkulasi hepatis. Sisanya bergabung dengan v.cava inferior melalui duktus venosus.
Kombinasi darah teroksigenasi dari v.umbilikalis dan darah kurang teroksigenasi dari bagian
bawah tubuh janin ini (PO2 sekitar 26-28 mmHg) masuk ke atrium kanan dan diarahkan
secara khusus melewati foramen ovale ke atrium kiri. Kemudian darah dari atrium kiri,
masuk ke ventrikel kiri dan menuju ke aorta ascendens. Darah dari v.cava superior janin yang
sangat kurang teroksigenasi (PO2 12-14 mmHg), masuk ke atrium kanan dan secara khusus
melintasi katup trikuspidalis menuju ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan, darah
diejeksikan ke dalam a.pulmonalis, namun karena sirkulasi a.pulmonalis vasokonstriksi,

maka sebagian besar darah dari ventrikel kanan tersebut mengalir melalui duktus arteriosus
ke dalam aorta descendens (dan juga bercampur dengan darah dari aorta ascendens) untuk
terus ke bagian bawah tubuh janin, juga untuk kembali ke plasenta melalui arteri umbilikalis.
Hanya sedikit darah dari ventrikel kanan yang menuju ke paru janin.
Dengan demikian, tubuh bagian atas janin, dialiri hanya oleh darah dari ventrikel kiri
yang mempunyai PO2 sedikit lebih tinggi daripada darah yang melewati bagian bawah tubuh
janin yang berasal dari ventrikel kanan. Hanya sedikit volume darah dari aorta ascendens
(10% dari curah jantung janin) mengalir melewati isthmus aorta ke aorta descendens. Dengan
demikian juga, selama kehidupan janin ventrikel kanan tidak hanya memompa melewati
tekanan darah sistemik tetapi melakukan kerja dengan volume yang lebih besar daripada
ventrikel kiri.
Perubahan sirkulasi yang terjadi setelah lahir:
Ketika janin dilahirkan, segera bayi menghisap udara dan menangis kuat. Dengan
demikian paru-parunya akan berkembang, tekanan dalam paru-paru mengecil dan seolah-olah
darah terhisap ke dalam paru-paru (tahanan vaskular paru menurun dan aliran darah
pulmonal meningkat). Duktus arteriosus menutup dan tidak berfungsi lagi, demikian
pula karena tekanan dalam atrium sinistra meningkat maka foramen ovale akan tertutup
sehingga selanjutnya tidak berfungsi lagi. Tahanan vaskular sistemik juga meningkat.
Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus venosus akan
mengalami obliterasi. Dengan demikian setelah bayi lahir maka kebutuhan oksigen dipenuhi
oleh udara yang dihisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang
dicerna dengan sistem pencernaan sendiri.
Terdapat perbedaan-perbedaan mendasar antara sirkulasi janin dan pada bayi, sesuai
dengan fungsinya:
1.

Pada janin, terdapat pirau intrakardiak (foramen ovale) dan pirau ekstrakardiak (duktus
arteriosus Botalli dan duktus venosus Arantii) yang efektif. Arah piraunya dari kanan ke kiri.

2.

Pada sirkulasi pascalahir, pirau tersebut tidak lagi ada.


Pada janin, ventrikel kiri dan kanan bekerja serentak, sedangkan pada keadaan pascalahir,

3.

ventrikel kiri berkontraksi sedikit lebih awal dari ventrikel kanan.


Pada janin, ventrikel kanan bekerja dengan melawan tahanan yang lebih besar (tahanan
sistemik), sedangkan ventrikel kiri bekerja dengan melawan tahanan yang lebih rendah
(plasenta). Pada keadaan pascalahir, ventrikel kanan akan bekerja melawan tahanan paru
yang lebih rendah daripada tahanan sistemik yang dilawan oleh ventrikel kiri.

4.

Pada janin, darah yang dipompa oleh ventrikel kanan sebagian besar menuju ke aorta melalui
duktus arteriosus, dan hanya sebagian kecil yang menuju ke paru. Pada keadaan pascalahir,

5.

darah dari ventrikel kanan seluruhnya menuju ke paru.


Pada janin, paru memperoleh oksigen dari darah yang mengambilnya dari plasenta,

6.

pascalahir paru memberi oksigen pada darah.


Pada janin, plasenta merupakan tempat pertukaran gas, makanan dan ekskresi. Pada keadaan

7.

pascalahir, organ-organ lain mengambil alih berbagai fungsi tersebut.


Pada janin, terjamin berjalannya sirkuit bertahanan rendah oleh karena ada plasenta. Pada
keadaan pascalahir, hal ini tidak ada.

Sirkulasi Darah Normal


Pada orang dewasa, jumlah darah yang mengalir dalam sistem sirkulasi mencapai 5-6
liter (4.7-5.7 liter). Darah bersirkulasi dalam sistem sirkulasi sistemik dan pulmonal.

a.

Sirkulasi sistemik
Sistem sirkulasi sistemik dimulai ketika darah yang mengandung banyak oksigen yang
berasal dari paru, dipompa keluar oleh jantung melalui ventrikel kiri ke aorta, selanjutnya ke
seluruh tubuh melalui arteri-arteri hingga mencapai pembuluh darah yang diameternya paling
kecil (kapiler).
Kapiler melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi secara bergantian, yang disebut
dengan vasomotion sehingga darah mengalir secara intermittent. Dengan aliran yang
demikian, terjadi pertukaran zat melalui dinding kapiler yang hanya terdiri dari selapis sel

endotel. Ujung kapiler yang membawa darah teroksigenasi disebut arteriole sedangkan ujung
kapiler yang membawa darah terdeoksigenasi disebut venule; terdapat hubungan antara
arteriole dan venule capillary bed yang berbentuk seperti anyaman, ada juga hubungan
langsung dari arteriole ke venule melalui arteri-vena anastomosis (A-V anastomosis). Darah
dari arteriole mengalir ke venule, kemudian sampai ke vena besar (v.cava superior dan v.cava
inferior) dan kembali ke jantung kanan (atrium kanan). Darah dari atrium kanan selanjutnya
memasuki ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.

b.

Sirkulasi pulmonal
Sistem sirkulasi pulmonal dimulai ketika darah yang terdeoksigenasi yang berasal dari
seluruh tubuh, yang dialirkan melalui v.cava superior dan v.cava inferior kemudian ke atrium
kanan dan selanjutnya ke ventrikel kanan, meninggalkan jantung kanan melalui arteri
pulmonalis menuju paru-paru (kanan dan kiri). Di dalam paru, darah mengalir ke kapiler paru
dimana terjadi pertukaran zat dan cairan, sehingga menghasilkan darah yang teroksigenasi.
Oksigen diambil dari udara pernapasan. Darah yang teroksigenasi ini kemudian dialirkan
melalui vena pulmonalis (kanan dan kiri), menuju ke atrium kiri dan selanjutnya memasuki
ventrikel kiri melalui katup mitral (bikuspidalis). Darah dari ventrikel kiri kemudian masuk
ke aorta untuk dialirkan ke seluruh tubuh (dan dimulai lagi sirkulasi sistemik).
Jadi, secara ringkas, aliran darah dalam sistem sirkulasi manusia adalah:
Darah dari atrium kiri melalui katup mitral ke ventrikel kiri aorta ascendens arcus
aorta aorta descendens arteri sedang arteriole capillary bed venule vena sedang

vena besar (v.cava superior dan v.cava inferior) atrium kanan melalui katup trikuspid
ke ventrikel kanan arteri pulmonalis paru-paru vena pulmonalis atrium kiri.

You might also like