You are on page 1of 1

Acara Rembug Desa di Desa Mekarwangi, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor pada 11-12 Maret

2014 melahirkan sepuluh poin strategi percepatan pembangunan desa. Acara itu diikuti oleh 1.000
desa dari Garut, Bogor, Majalengka, Cirebon, Cilacap, Banyumas, Ciamis, Cianjur, Bogor, dan
lainnya.
Usai rembug desa, Kepala Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir, Banyumas menjadi wakil desa-desa
yang membacakan sepuluh poin kesepakatan desa. Berikut ini adalah sepuluh poin hasil Rembug
Desa:
1.

Desa segera merumuskan kewenangan lokal berskala desa sebagai perwujudan asas
rekognisi dan subsidiaritas desa, terutama pada kewenangan-kewenangan yang berpotensi
tumpang-tindih dengan kebijakan sektoral.

2.

Desa segera melakukan inventarisasi secara rinci aset-aset desa dan pengelolaan aset desa.
Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten) harus memberikan dukungan pada kewenangan desa
dalam pengelolaan APBDesa.

3.

Desa berkomitmen mewujudkan visi dan misi desa melalui Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM-Des) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) untuk
tercapainya tujuan berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

4.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) diprioritaskan untuk membiayai


kebutuhan dasar masyarakat, pelayanan publik, infrastruktur umum, pengentasan kemiskinan,
dan usaha pengembangan ekonomi desa, termasuk memperhatikan perempuan, anak,
lingkungan, dan kearifan masyarakat.

5.

Musyawarah desa harus melibatkan kelompok-kelompok masyarakat yang mewakili


kepentingan yang ada di desa, seperti lembaga adat, petani, kelompok budaya, kelompok buruh
migran, kelompok perempuan, dan kelompok kepentingan lain yang ada di masyarakat.

6.

Desa melalui musyawarah desa bisa membuat atau memodifikasi struktur organisasi desa
agar sesuai dengan kebutuhan desa. Desa mengoptimalkan lembaga kemasyarakatan yang
tumbuh dan berkembang di desa.

7.

Desa berkomitmen untuk menerapkan prinsip keterbukaan informasi publik melalui sistem
informasi desa yang mendukung komunikasi dan penyebarkan informasi yang seluas-luasnya.

8.

Desa berwenang membangun dan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
melalui musyawarah desa untuk menumbuhkan dan penyebaran sentra ekonomi di desa.

9.

Pembangunan kawasan perdesaan mengutamakan pembangunan sumber daya manusia


dan tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan dan kearifan kolektif masyarakat.
Kerjasama antardesa diperlukan untuk melindungi dan memaksimalkan potensi desa yang
menyangkut hajat hidup dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang tinggal di kawasan
perdesaan.

10.

Desa mempunyai hak dan kewenangan memilih jenis pendampingan, baik teknis/non teknis
berdasar kebutuhan dan sesuai perencanaan/ pelaksanaan dari RPJMDes dan RKPDesa.

Peserta Rembug Desa merekomendasikan 10 poin hasil Rembug Desa 2014 di atas sebagai
pertimbangan pemerintah dalam perumusan Peraturan Pemerintah yang terkait dengan Desa

You might also like