You are on page 1of 3

Abstrak

Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang makin pesat berakibat


multidimensional, terutama dalam bidang teknologi. Maka tak heran bila
keduanya hari ini berjalan secara bersamaan dan menjadi satu kesatuan
yang sulit terpisahkan. Fungsi-fungsi klasik pada beberapa bidang diubah
menjadi lebih efisien dan efektif dengan memanfaatkan perkembangan
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Hal ini juga diperkuat oleh Teori
Determinisme Teknologi yang diungkapkan oleh Marshall McLuhan pada
tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Galaxy: The Making of
Typographic Man. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi
pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula
keberadaan

manusia

itu

sendiri.

Teknologi

membentuk

individu

bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat, dan teknologi


tersebut mengarahkan manusia bergerak dari satu abad teknologi ke
teknologi yang lain (Nurudin, 2011: 184).
Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku
dalam masyarakat, hingga akhirnya teknologi tersebut mengarahkan
manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi yang
lain. Misalnya, dari masyarakat suku yang belum mengenal huruf menuju
masyarakat yang memakai peralatan komunikasi cetak, ke masyarakat
yang memakai peralatan komunikasi elektronik (Nurudin, 2011: 185).
Begitu pula pada teknologi itu sendiri. Dengan bertambahnya
kebutuhan masyarakat akan informasi membuat teknologi melakukan
beberapa rangsangan dalam ranah informasi. Dengan mudah masyarakat
hari ini mengakses berbagai sumber pengetahuan yang tentunya
membantu publik dalam mengerti akan sebuah hal. Teknologi informasi
juga merangsang dunia pers. Berita suatu kejadian akan berkembang luas
tanpa batas dan secara cepat akan diketahui oleh publik hari itu juga.
Begitu pula yang terjadi pada dunia kesehatan. Dunia kesehatan sangat
terbantu dalam hal fasilitas operasi pasien-pasiennya. Dahulu manusia
mungkin merasa takut mendengar istilah operasi. Namun hari ini dengan

teknologi yang canggih, manusia sudah tidak phobia lagi terhadap istilah
tersebut dan menjadi sesuatu hal yang wajar.
Di sisi lain, dampak negatif pun muncul, terutama dalam dunia
kesehatan. Salah satunya ialah efek radiasi yang berpotensi menghasilkan
penyakit baru. Salah satu contoh adalah penyakit kanker yang kita
ketahui bersama bahwa hingga saat ini penyakit tersebut belum memiliki
obat yang bisa mendeteksi hingga tercapainya suatu kesembuhan yang
sempurna bagi para penderitanya. Selain itu unsur zat radioaktif yang
digunakan untuk mengobati penderita kanker juga dapat menimbulkan
radiasi yang berbahaya, dan tentunya hal tersebut menjadi cikal bakal
suatu penyakit baru yang berbahaya. Begitu halnya dengan alat
komunikasi yang sering kita gunakan. Sejumlah penelitian yang dilakuan
menunjukkan radiasi telepon genggam berakibat buruk terhadap tubuh
manusia. Misalnya meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan kanker
otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan mengurangi
jumlah sperma hingga 30 persen, mengakibatkan meningioma, neurinoma
akustik, acoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah. Sayangnya, tak
satu pun 6 vendor telepon seluler terbesar dunia merespon hasil-hasil
penelitian tersebut.
Dalam hal ini, agama menjadi tonggak penengah dan filtrator
terhadap berbagai nilai modernisme. Agama yang memiliki peran kuat
sebagai benteng terakhir dalam mencegah nilai-nilai amoral yang
merupakan dampak modernisasi ini. Penerapan konsep ketuhanan yang
tertanam dalam keimanan seseorang diharapkan dapat menjadikan diri
pribadi manusia menjadi insan kamil. Keseimbangan dan keharmonisan
antara kecanggihan intelektual dan spiritual juga diharapkan mampu
menciptakan peradaban yang maju. Hal ini sebab bila manusia memiliki
ketinggian intelektual saja tanpa dilengkapi dengan kedalaman spiritual
maka akan menyebabkan kepincangan pemikiran, sebaliknya bila peran
keilmuan yang ditiadakan maka malah berakibat pada peradaban yang
stagnan dan penuh dengan mistis. Oleh karena itu, kecerdasan intelektual
yang

dilengkapi

dengan

kedalaman

spiritual

diharapkan

dapat

membentuk sebuah generasi intelektual yang berjiwa Ulul Albab, yaitu


generasi yang mampu menciptakan kemajuan peradaban, terutama bagi
ummat muslim sendiri.
Keywords : perkembangan IPTEK, peradaban, kesehatan, agama.

E.

Metode Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang
dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan
menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan
membaca literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik
analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut
dalam konteks tema makalah.

You might also like