Professional Documents
Culture Documents
Diajukan Oleh:
DWI ERNY AWATI
NIM : 998114224
NIRM : 990051122004120109
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
ii
Persembahan
You have only one life and one chance to do all the
things you want to do.
iv
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
INTISARI
vi
ABSTRACT
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsinya yang berjudul PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TENTANG
KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KB DI 4 TAMAN KANAK-KANAK DI
KECAMATAN SLEMAN. Skripsi ini disusun untuk melengkapi persyaratan
dalam menyelesaikan jenjang studi guna meraih gelar Sarjana Farmasi di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Rita Suhadi, M.Si.,Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. Sulasmono, Apt. selaku dosen pembimbing I yang telah
memberi bimbingan, pengarahan dan waktu selama proses penelitian dan
penyusunan skripsi.
3. Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing II yang telah
memberi bimbingan, pengarahan dan waktu selama proses penelitian dan
penyusunan skripsi.
4. Ibu dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes. atas kesediaannya menguji serta
memberikan banyak masukkan dalam penulisan skripsi.
viii
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................
iii
iv
INTISARI...........................................................................................................
vi
ABSTRACT.........................................................................................................
vii
PRAKATA.........................................................................................................
viii
DAFTAR ISI......................................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL..............................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................
xviii
A. Latar Belakang.......................................................................................
2. Keaslian Penelitian....................................................................
B. Tujuan Penelitian...................................................................................
Halaman
1. Anatomi fisiologi alat reproduksi pria ......................................
12
15
16
5. Fertilisasi ...................................................................................
18
C. Kontrasepsi ............................................................................................
18
18
19
19
19
20
22
1. Pil KB.........................................................................................
22
2. Suntik KB...................................................................................
26
27
30
33
33
1. Vasektomi ..................................................................................
34
2. Tubektomi ..................................................................................
37
39
H. Pelayanan Kontrasepsi...........................................................................
43
46
xi
Halaman
J. Keterangan Empiris ...............................................................................
47
48
48
48
49
D. Subyek Penelitian...................................................................................
49
49
49
G. Besar Sampel..........................................................................................
50
51
52
52
52
53
54
55
55
56
56
56
57
57
57
xii
Halaman
5. Pekerjaan responden ..................................................................
58
58
59
59
60
61
63
63
64
67
70
71
73
79
A. Kesimpulan ............................................................................................
79
B. Saran.......................................................................................................
81
82
LAMPIRAN.......................................................................................................
85
BIOGRAFI.........................................................................................................
102
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1
10
Gambar 2
12
Gambar 3
Gambar 4
40
47
Gambar 5
51
Gambar 6
51
Gambar 7
56
Gambar 8
57
Gambar 9
57
58
58
59
59
59
60
63
63
64
64
xiv
Halaman
Gambar 20 Pengetahuan responden tentang pemakaian kontrasepsi suntik....
65
65
65
66
66
67
68
68
69
69
70
70
71
71
xv
72
Halaman
Gambar 35 Pengetahuan responden tentang kontraindikasi kontrasepsi:
akseptor yang mempunyai kelainan bawaan rahim boleh
menggunakan IUD sebagai alat kontrasepsi .................................
73
73
74
75
75
76
76
77
77
77
78
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1
62
Tabel 2
74
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Kuisioner ...................................................................................
85
Lampiran 2
89
Lampiran 3
93
Lampiran 4
Lampiran 5
98
99
xviii
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Masalah kependudukan masih merupakan tantangan yang cukup berat
bagi pembangunan Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya hubungan yang erat
antara jumlah penduduk dengan masalah kebutuhan pangan, kesempatan
pendidikan, kesempatan kerja, perumahan, dan kesehatan, yang semuanya
merupakan hal-hal yang penting dalam kehidupan manusia. Untuk itu laju
pertambahan penduduk di masa datang amat penting untuk dikendalikan
(Notodihardjo, 2002).
Untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia yang semakin
meningkat tiap tahunnya pemerintah melakukan program Keluarga Berencana
(KB). Penyelenggaraan KB bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah
saja tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat. Gerakan KB Nasional
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan
Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang menjadi dasar bagi
terwujudnya
masyarakat
yang
sejahtera.
Dalam
rangka
perkembangan
tidak
langsungnya
yaitu
organisasi-organisasi,
lembaga
kehamilan, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan mereka, dan apakah metode
tersebut menimbulkan efek samping untuk jangka panjang atau pendek.
Masyarakat bisa mendapatkan pelayanan KB melalui dokter, Rumah Sakit,
bidan, apotik, dan penyalur kontrasepsi lainnya. Semakin banyak tempat
pelayanan KB akan semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kontrasepsi.
1. Rumusan permasalahan
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut:
a. seperti apakah karakteristik akseptor KB di 4 TK di Kecamatan Sleman?
b. bagaimana pengetahuan akseptor tentang kontrasepsi?
c. motivasi apa saja yang mempengaruhi akseptor dalam pemilihan kontrasepsi?
2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran pustaka, banyak ditemukan penelitian yang hampir
sama, antara lain: Dasar Pemilihan dan Penggunaan Obat dan Alat Kontrasepsi di
Kecamatan Serangan Kota Surakarta oleh Setiawati (2000), Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Minat Akseptor Dalam Memilih Obat dan Alat Kontrasepsi di
Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul oleh Rusmiari (2001). Perbedaannya
terletak pada subyek pengambilan data, rumusan permasalahan dan tujuan
penelitian. Perilaku Akseptor Di Kota Yogyakarta : Kajian Motivasi, Pengetahuan
Dan Pola Penggunaan oleh Putra Dana Kusuma (2006), perbedaannya terletak
pada subyek pengambilan data.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui
bagaimana pengetahuan tentang kontrasepsi dan motivasi yang mendasari
akseptor dalam pemilihan kontrasepsi, untuk mengetahui kontrasepsi apa yang
paling banyak dipakai akseptor KB di 4 TK di Kecamatan Sleman.
b. Manfaat praktis
1) Supaya tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelayanan kontrasepsi kepada
masyarakat.
2)
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
pengaturan
kelahiran,
pembinaan
ketahanan
keluarga,
dan
15-49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan dimana istrinya berumur dibawah
15 tahun atau lebih dari 49 tahun dan tetap mendapatkan menstruasi
(Anonim,1990a).
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No 347/MENKES/SK/VII/1990
tentang Obat Wajib Apotik, kontrasepsi oral dimasukkan ke dalam daftar Obat
Wajib Apotik (OWA). Obat Wajib Apotik adalah obat keras yang dapat
diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotik tanpa resep dokter.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No 347/MENKES/SK/VII/1990
tentang Obat Wajib Apotik: apoteker di apotik dalam melayani pasien
yang memerlukan obat dimaksud diktum kedua diwajibkan :
1. memenuhi ketentuan batasan tiap jenis obat per pasien yang
disebutkan dalam Obat Wajib Apotik yang bersangkutan.
2. membuat catatan pasien serta obat yang telah diserahkan
3. memberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakainya,
kontraindikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan
oleh pasien
Kontrasepsi oral yang dimasukkan dalam daftar OWA yaitu linastrenol
dan etinodiol diasetat-mestranol. Untuk kontrasepsi oral tunggal yaitu linastrenol
dapat diserahkan ke akseptor dengan catatan untuk siklus pertama pemakaian
harus dengan resep dokter dan akseptor dianjurkan untuk kontrol ke dokter tiap 6
bulan sekali. Untuk kontrasepsi oral kombinasi etinodiol diasetat-mestranol dapat
diserahkan ke akseptor dengan catatan akseptor dianjurkan untuk kontrol ke
dokter tiap 6 bulan sekali, dan untuk akseptor lingkar biru wajib menunjukkan
kartu (Anonim, 1990b)
B. Reproduksi Sehat
Masa reproduksi adalah masa antara awal seorang wanita mendapat haid
(menorrhea) sampai akhir pubertas atau tidak haid lagi (menopause). Menopause
atau mati haid atau baki adalah suatu masa dimana seorang wanita tidak mendapat
haid lagi, dan biasanya terjadi sesudah umur 46-50 tahun (Anonim, 1990a).
Untuk memasuki kehidupan berkeluarga diperlukan kematangan dan
kesiapan jasmani maupun rohani untuk dapat melaksanakan reproduksi secara
sehat, hal ini dikarenakan peristiwa kehamilan dan persalinan mengandung resiko
yang cukup tinggi bagi kesehatan ibu dan anak (Rukanda dkk, 1993). Untuk
mengurangi resiko tersebut maka perencanaan kehamilan haruslah dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya dan dilakukan dengan aman dengan tingkat kesehatan
yang baik dari ibu dan janinnya (Muchji, dkk, 1999).
Usia menikah yang umum dianjurkan ialah sekurang-kurangnya 20 tahun
untuk wanita dan 25 tahun bagi laki-laki. Anjuran ini didasarkan pada pemikiran
bahwa pada usia tersebut wanita dan pria sudah mempunyai kesiapan batin dan
jasmani untuk melakanakan proses reproduksi. Sedangkan kurun waktu yang
paling aman untuk terjadi kehamilan dan persalinan adalah umur 20-30 tahun,
dengan memperhitungkan jarak kelahiran tiap anak kurang lebih 4 tahun
diharapkan ibu hanya akan melahirkan dua kali. Kurun waktu 20-30 tahun itu
disebut kurun reproduksi sehat. (Rukanda dkk, 1993).
1. Anatomi fisiologi alat reproduksi pria
Menurut Mardiya (1999) secara anatomis dan fisiologis alat reproduksi
pria dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: alat reproduksi pria bagian luar
dan alat reproduksi pria bagian dalam.
10
11
b. epididimis
Merupakan saluran berkelok-kelok seperti spiral yang terletak di samping
belakang testis. Epididimis dihubungkan dengan testis oleh saluran yang
disebut vas deferens. Fungsi dari epididimis adalah sebagai saluran
penghubung antara testis dengan saluran mani, merupakan lumbung pertama
sperma, mengeluarkan getah yang berguna untuk perkembangan dan proses
pematangan spermatozoa, mengabsorbsi cairan testis yang mengandung
sperma.
c. saluran mani (vas deferens)
Ada dua buah saluran kiri dan kanan, berasal dari testis, masuk ke dalam tali
mani kemudian berjalan masuk ke dalam panggul melewati kantung kencing
bagian prostat. Sebelum bermuara ke saluran kecing, saluran mani ini
bergabung dengan kantung air mani.
d. saluran kantung air mani
Adalah kelenjar tubuler, terletak di sebelah kanan dan kiri di belakang leher
kandung kencing. Berfungsi untuk menyimpan sperma dan menghasilkan
cairan kaya dengan zat gula.
e. kelenjar prostat
Terletak di bawah kandung kencing dan mengelilingi saluran kencing.
Kelenjar ini menghasilkan cairan yang bersifat basa dan berfungsi untuk
mempertahankan hidupnya sperma.
12
13
14
15
16
17
dengan selang waktu kurang lebih 4 minggu. Panjangnya suatu siklus menstruasi
tidak sama pada setiap wanita, yaitu berkisar antara 20-35 hari, rata-rata panjang
siklus menstruasi adalah 28 hari. Sebuah siklus menstruasi dihitung dari hari
pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya, menstruasi
berlangsung 2-8 hari, rata-rata 4-5 hari (Mardiya, 1999).
Menurut Mardiya (1999) pada tiap siklus menstruasi dikenal tiga masa
utama, yaitu:
a. masa haid selama 2-8 hari. Pada waktu itu endometrium dilepas, sedangkan
pengeluaran hormon-hormon ovarium paling rendah.
b. masa proliferasi sampai hari ke-14. pada waktu itu endometrium tumbuh
kembali. Pada hari 12-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium.
c. masa sekresi, pada waktu itu corpus rubrum menjadi corpus luteum yang
mengeluarkan
progesteron.
Dibawah
pengaruh
progesteron,
kelenjar
18
19
20
21
b. Diafragma
Adalah suatu kontrasepsi yang berupa mangkok karet, yang dimasukkan ke
dalam vagina untuk menutup mulut rahim (cerviks uteri). Sebaiknya dipakai
dengan mengoleskan krim atau jelly pada permukaannya dan dimasukkan ke
dalam vagina sedalam mungkin sampai menutupi mulut rahim (Anonim,1992a).
Cara kerja dari diafragma yaitu mencegah masuknya sperma ke dalan
rahim disebabkan tertutupnya mulut rahim oleh diafragma. Cara pemakaiannya
dengan dimasukkan ke dalam liang senggama, dipasang di bagian atas pada
bagian lunak symphisis dan dibagian belakang pada forniks posterior menutupi
mulut rahim. Dipasang sebelum senggama, sebaiknya dipakai bersama
spermatisida (Rukanda dkk, 1993).
Keuntungan dari pemakaian diafragma antara lain dapat mencegah
kemungkinan penularan penyakit kelamin. Efektivitas diafragma cukup baik
apabila dipakai bersama spermatisida (Muchji, dkk, 1999). Efek samping dari
pemakaian diafragma yaitu adanya rasa panas dan nyeri akibat alergi terhadap
karet dan lecet pada saluran kemaluan wanita akibat pemakaian diafragma yang
tergesa-gesa/akibat goresan kuku pada saat pemakaian diafragma (Rukanda dkk,
1993).
c. Obat-obat spermatisida
Adalah obat kontrasepsi yang berbentuk jeli, cream, tablet, ovula,
suppositoria, kertas tipis yang mengandung obat spermatisida. Cara kerja obat
spermatisida yaitu dengan membunuh atau melemahkan sperma, dan menghambat
sperma masuk ke dalam rahim (Rukanda dkk, 1993).
22
23
adalah dapat diberikan pada ibu menyusui (Anonim, 2001). Contoh dari pil jenis
ini adalah exluton yang berisi linestrenol 0,5 mg (Sujudi, dkk, 2000).
Yang termasuk pil KB lainnya adalah pil pasca sanggama. Pil pasca
sanggama berisi dietilstilbestron 25 mg dan cara pemakaiannya yaitu diminum 2
kali sehari dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama selama 5 hari
berturut-turut (Suherman, 1998).
Pil KB harus diminum tiap hari agar efektif karena zat yang terkandung di
dalam pil KB dimetabolisir dalam 24 jam. Bila akseptor lupa minum 1 atau 2
tablet, maka mungkin terjadi peningkatan kadar hormonhormon alamiah yang
selanjutnya akan mengakibatkan ovum menjadi matang lalu dilepaskan (Hartanto,
2004).
a. Komponen aktif
Pil KB kombinasi mengandung 2 komponen aktif yaitu estrogen dan
progesteron. Estrogen yang dipakai dalam pil KB adalah etinil estradiol (EE) dan
mestranol. Dosis yang umum dipakai dalam pil KB kombinasi saat ini adalah 20100 mcg EE dan yang paling banyak dipakai 30-35 mcg EE. Progestin
(progesteron) yang dipakai dalam pil KB saat ini adalah: (1) kelompok
noretindron yaitu noretindron, noretindron asetat, etinodiol diasetat, linestrenol,
noretinodrel, (2) kelompok norgestrel yaitu norgestrel, levonogestrel, desogestrel,
gestoden (Hartanto, 2004).
b. Cara kerja
Menurut Anonim (2001) cara kerja dari pil KB adalah menekan ovulasi
yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung telur, mengentalkan
24
lendir mulut rahim sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim,
menipiskan garis endometrium sehingga tidak siap untuk implantasi, mengubah
motilitas tuba.
Dasar dari pil KB adalah meniru proses alamiah. Pil KB akan
menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium, sehingga
juga menekan releasing faktor di otak dan akhirnya mencegah ovulasi (Hartanto,
2004).
c. Keuntungan
Keuntungan dari pil KB antara lain reversibilitasnya sangat tinggi
(kesuburan mudah kembali), mudah menggunakannya, dapat mengurangi rasa
sakit pada waktu menstruasi, mencegah anemia karena defisiensi zat besi,
mengurangi kemungkinan resiko pelvic infection (infeksi panggul) dan kematian
ektropik, mengurangi resiko kanker ovarium, cocok digunakan untuk menunda
kehamilan pertama dari PUS muda, dan untuk pil mini tidak mempengaruhi Air
Susu Ibu (ASI) (Rukanda, dkk,1993). Keuntungan lain pil KB yaitu tetap
membuat menstruasi yang teratur, mengurangi kram saat menstruasi (Suririnah,
2005).
d. Efektivitas dan kontraindikasi
Secara teoritis efektivitas dari pil KB sangat tinggi, akan tetapi tapi hal
tersebut tergantung pada disiplin si pemakai. Jika pil KB dipakai secara benar
efektivitasnya dapat mencapai 99,99%. Pemakaian pil KB dikontraindikasikan
antara lain untuk wanita yang sedang menyusui kecuali pil mini, yang pernah
sakit jantung, yang menderita tumor, kelainan jantung, varises, hipertensi,
25
26
2. Suntik KB
Kontrasepsi suntik telah banyak digunakan sejak tahun 1960, terdapat dua
jenis kontrasepsi suntikan berdaya kerja lama yaitu:
1. depo provera: mengandung depot medroxyprogesteron assetat (DMPA)
dosis 150 mg yang diberikan tiap 3 bulan sekali.
2. noristerat: mengandung norethindron enanthate (NET-EN) dosis 200 mg
tiap 8 minggu sekali (Hartanto, 2004).
a. Cara kerja suntik KB
Menurut Anonim (2001) cara kerja kontrasepsi suntik adalah mencegah
pematangan dan pelepasan sel telur, mengentalkan lendir mulut rahim sehingga
sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim, dan menipiskan endometrium
sehingga tidak terjadi nidasi.
Cara kerja depo provera adalah menekan produksi hormon FSH sehingga
mengakibatkan folikel-folikel indung telur tidak dapat mengalami pematangan
dan selanjutnya ovulasi tidak dapat terjadi (Notodihardjo, 2002).
b. Keuntungan dan kerugian kontrasepsi suntikan
Keuntungan pemakaian kontrasepsi suntik antara lain praktis, aman, tidak
mempengaruhi ASI (kecuali cyclofem), dapat menurunkan kemungkinan anemia
(Mardiya, 1999). Keuntungan lainnya yaitu mengurangi resiko lupa karena
pemakaiannya jangka panjang (Suririnah, 2005).
Kerugian dari kontrasepsi suntik antara lain kembalinya kesuburan agak
terlambat beberapa bulan, jika mengalami efek samping suntikan tidak dapat
27
metabolisme).
Menderita
penyakit
paru-paru
berat
juga
28
2004). Sedangkan dua macam implant yang beredar saat ini yaitu norplant dan
implanon:
1. susuk norplant merupakan salah satu metode kontrasepsi bawah kulit
berjangka waktu 5 tahun. Susuk norplant terdiri dari 6 batang susuk
yang mengandung hormon. Setiap batang Norplant berukuran panjang
3,4 cm diameter 2,4 mm mengandung 36 mg levonogestrel.
2. implanon terdiri dari 1 kapsul silastik panjang 4 cm diameter luar 2 mm
dan terpasang di dalam jarum inserter siap pakai, mengandung 68 mg
progestin 3-keto-desogestrel dan 66 mg Simpai Kopolimer Etilen
Vinilacetat (kopolimer EVA) berdaya kerja 2-3 tahun (Hartanto, 2004).
a. Cara kerja
Menurut Mardiya (1999) cara kerja dari implant dalam mencegah
kehamilan terdiri atas beberapa mekanisme dasar. Mekanisme tersebut yaitu
menghambat terjadinya ovulasi, menyebabkan endometrium tidak siap untuk
nidasi, mempertebal lendir serviks, menipiskan garis endometrium.
b. Keuntungan dan kerugian
Keuntungan dari pemakaian implant antara lain tidak mengurangi produksi
ASI, praktis, efektif, tidak ada faktor lupa, masa pakai panjang, membantu
mencegah anemia, khasiat kontrasepsi berakhir setelah pengangkatan, dan dapat
digunakan untuk ibu yang tidak cocok dengan estrogen (Rukanda dkk, 1993).
Kerugian dari pemakaian implant antara lain membutuhkan tindak pembedahan
minor untuk inversi dan pencabutan sehingga hanya dapat dilalukan oleh tenaga
29
kesehatan yang terlatih, mahal, mengubah pola haid. Efektivitas dari implant
sangat tinggi dengan angka kegagalan 1-3% (Anonim, 2001).
c. Cara pemakaian
Cara pemakaian dari implant adalah dengan disusupkannya 6 kapsul
silastik tepat dibawah kulit, umumnya pada bagian dalam lengan atas atau lengan
bawah. Waktu terbaik untuk dilakukannya insersi adalah pada saat haid atau
jangan melebihi 5-7 hari setelah mulainya haid. Setiap hari dilepaskan secara tetap
sejumlah leveonolgestrel ke dalam darah (Rukanda dkk, 1993).
d. Kontraindikasi
Pemakaian kontrasepsi implant dikontraindikasikan untuk wanita yang
diduga hamil atau sedang hamil, yang mengalami perdarahan melalui vagina yang
tidak diketahui sebabnya. Pemakaian implant juga dikontraindikasikan untuk
wanita yang mempunyai penyakit tromboemboli, penyakit hati akut, mempunyai
tumor, penyakit jantung, hipertensi, kencing manis (Hartanto, 2004).
e. Efek samping
Efek samping yang timbul dari pemakaian implant menurut Mardiya
(1999) adalah gangguan haid (amenorrhoe, spotting, methrorhagia), depresi,
keputihan, jerawat, perubahan libido, perubahan berat badan, hematona, nyeri
pada daerah pemasangan akibat iritasi saraf setempat, infeksi dan abses
diakibatkan karena alat-alat yang digunakan tidak sucihama. Efek samping
lainnya dalam penggunaan implant menurut Anonim (2001) yaitu mastalgia (rasa
perih pada daerah payudara), hirsutisme (pertumbuhan berlebihan rambut daerah
muka).
30
4. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau Intra Uterine Devices (IUD)
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau Intra Uterine Devices (IUD) adalah
suatu alat kontrasepsi yang pemakaiannya dimasukkan ke dalam rahim,
mempunyai
bentuk
yang
bermacam-macam
dan
terbuat
dari
plastik
(polyethylene). Tak kurang dari 40 juta wanita di dunia memakai IUD dewasa ini.
Jenis IUD bermacam-macam, ada yang dililit tembaga, dan ada yang dililit
dengan tembaga bercampur perak. Dalam pemasarannya tersedia 3 tipe IUD yaitu
IUD inert (dibuat dari plastik), IUD yang mengandung tembaga, dan IUD yang
mengandung hormon steroid (Anonim, 2001).
Jenis-jenis IUD yang beredar menurut Rukanda dkk (1993) adalah: IUD
generasi pertama, dibuat dari plastik (Lippes Loop), IUD generasi kedua,
batangnya dililiti tembaga (Cu T 200 B), IUD jenis ketiga, batangnya dililiti
tembaga lebih banyak (Cu T 380 A) atau dililiti campuran tembaga dan perak
(Nova T). Untuk IUD generasi pertama dapat dipakai selama yang diinginkan
kecuali apabila ada keluhan dalam pemakaiannya. Untuk IUD generasi kedua
dipakai selama 3-4 tahun, untuk progestasert dipakai selama 1 tahun. Untuk IUD
generasi ketiga dipakai selama lebih dari 5 tahun (Rukanda dkk, 1993).
Semakin besar bentuk IUD, maka semakin rendah resiko terjadinya
kehamilan. Akan tetapi semakin besar besar bentuk IUD, maka semakin besar
pula kemungkinan terjadinya kram, dan rasa sakit yang hebat pada waktu
menstruasi. Efektivitas IUD secara teoritis mencapai 98% (Notodihardjo, 2002).
Setelah pemasangan IUD beberapa akseptor mungkin merasa nyeri di
bagian perut dan terjadi sedikit pendarahan (spoting), hal tersebut dapat
31
berlangsung selama 3 bulan setelah pemasangan dan biasanya akan hilang dengan
sendirinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan tersebut masih berlanjut,
akseptor dianjurkan untuk memeriksakan ke dokter. Nyeri dibagian perut juga
dapat terjadi karena akseptor tegang pada saat pemasangan IUD (Anonim, 2003).
a. Mekanisme kerja
Ada beberapa mekanisme kerja IUD menurut Hartanto (2004), yaitu:
(1) timbulnya reaksi radang lokal yang non spesifik di dalam cavum uteri
sehingga implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.
(2) produksi
lokal
prostaglandin
yang
meninggi,
yang
menyebabkan
terhambatnya implantasi.
(3) gangguan atau terlepasnya blastocyst yang telah berimplantasi di dalam
endometrium.
(4) pergerakan ovum yang bertambah cepat di dalam tuba fallopi.
(5) imobilisasi spermatozoa saat melawati cavum uteri.
b. Keuntungan
Keuntungan dari pemakaian IUD antara lain praktis, ekonomis, mudah
dikontrol, aman untuk jangka panjang, dapat dilepaskan setiap saat, kembalinya
kesuburan cukup tinggi dan tidak dipengaruhi faktor lupa seperti pil. Keuntungan
lain dari IUD adalah dapat dipakai untuk wanita yang sedang menyusui dan ingin
memakai kontrasepsi (Mardiya, 1999).
32
c. Kerugian
Kerugian dari pemakaian IUD yaitu memerlukan pemeriksaan dalam dan
penyaringan infeksi saluran genitalia sebelum pemasangan, klien tidak dapat
mencabut sendiri IUD, dapat meningkatkan resiko penyakit radang panggul,
memerlukan prosedur pencegahan infeksi sewaktu memasang dan mencabutnya.
Dilihat dari perlindungan terhadap PMS (Penyakit Menular Seksual), IUD tidak
dapat melindungi pemakai dari penularan PMS (Anonim, 2001).
d. Kontraindikasi
Pemakaian IUD dikontraindikasikan antara lain untuk wanita hamil,
wanita yang mengalami gangguan perdarahan, wanita yang mengalami
peradangan alat kelamin, kecurigaan tumor ganas di alat kelamin, tumor jinak
rahim, dan kelainan bawaan rahim (Rukanda dkk, 1993). Wanita yang
mempunyai rahim yang terlalu kecil, alergi terhadap tembaga, menderita anemia
berat, dan
33
IUD, perdarahan diantara 2 haid biasanya terjadi dalam bentuk spotting atau
perdarahan sedikit, keadaan ini bukan merupakan alasan untuk mengeluarkan
IUD. Bila kejadian seperti diatas berlangsung lama dan terjadi pendarahan hebat
sebaiknya IUD dikeluarkan (Anonim, 2000).
5. Kontrasepsi Post Coital
Kontrasepsi post-coital atau biasa disebut kontrasepsi pasca senggama,
atau metode kontrasepsi intersepsi atau metode kontrasepsi penyergap. Metode ini
tidak dianjurkan sebagai suatu pilihan cara ber-KB, akan tetapi metode ini hanya
digunakan sebagai metode cadangan untuk keadaan darurat waktu terjadi
senggama yang tidak direncanakan sebelumnya dan tidak dilindungi oleh metode
kontrasepsi apapun. Pemakaian kontrasepsi post coital ini dapat dilakukan dalam
waktu 72 jam setelah senggama. Macam-macam metode kontrasepsi post coital
yaitu: morning after pil dan morning after IUD insertion (Hartanto,2004).
F. Metode Kontrasepsi Mantap.
Yang dimaksud dengan Kontrasepsi Mantap (KONTAP) ialah salah satu
cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau
saluran mani pria yang akan mengakibatkan orang atau pasangan yang
bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi. Pada wanita cara ini disebut
tubektomi atau Medis Operatif Wanita (MOW), pada pria disebut vasektomi atau
Medis Operatif Pria (MOP) (Rukanda dkk, 1993).
Menurut Rukanda dkk (1993) secara umum ada tiga syarat yang harus
dipenuhi oleh setiap calon peserta kontrasepsi mantap, yaitu:
34
1) sukarela: artinya calon akseptor harus secara sukarela atau tidak dipaksa atau
ditekan untuk menjadi peserta kontrasepsi mantap.
2) bahagia: artinya calon akseptor tersebut harus terikat dalam perkawinan yang
sah dan harmonis, telah dianugerahi sekurang-kurangnya dua orang anak
dengan umur anak terkecil sekitar 2 tahun dan umur istri sekurang-kurangnya
25 tahun.
3) kesehatan: artinya setiap calon akseptor harus memenuhi syarat kesehatan,
yaitu pada calon akseptor tidak ditemukan kontraindikasi kesehatan jika
diberikan pelayanan kontrasepsi mantap.
1. Vasektomi atau Kontrasepsi Mantap Pria atau Medis Operatif Pria
(MOP)
Kontrasepsi mantap pria atau vasektomi merupakan suatu metode
kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat
efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anastesi
umum (Hartanto, 2004). Vasektomi merupakan operasi kecil dan merupakan
operasi yang lebih ringan daripada sunat yang dilakukan untuk menghalangi
transport sperma di saluran mani pria (Mardiya, 1999).
Akseptor tidak langsung steril sesudah operasi, tetapi hasil dari operasi
baru efektif setelah ejakulasi 20 kali atau 3 bulan sesudah dilakukan operasi.
Maka daripada itu sebelum operasi berhasil atau sebelum masa tersebut,
dianjurkan setiap melakukan hubungan harus menggunakan kondom atau akseptor
memakai cara kontrasepsi lain agar tidak terjadi kehamilan (Anonim, 2004).
35
36
naik,
nyeri
yang
hebat,
infeksi
pada
bekas
luka,
hematona
diabetes melitus,
37
38
39
40
sesuai dengan kurun reproduksi sehat. Jadi pemilihan jenis kontrasepsi sebaiknya
disesuaikan dengan kurun reproduksi pemakainya (Rukanda dkk, 1993).
Untuk mencapai tujuan dari pelayanan kontrasepsi yaitu pemberian
dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB (dihayatinya NKKBS) dan
tercapainya penurunan angka kelahiran yang bermakna, maka ditempuh
kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase untuk mencapai sasaran. Tiga fase
tersebut yaitu fase menunda perkawinan atau kesuburan, fase menjarangkan
kehamilan, dan fase menghentikan kehamilan (Hartanto, 2004).
Fase menunda/mencegah
2 ----- 4 th
kehamilan
kehamilan
fase menjarangkan
kehamilan
20 tahun
30-35 tahun
41
kurang dari 20 tahun apabila ditinjau dari segi fisik alat reproduksinya masih
lemah. Secara psikis jiwanya belum cukup dewasa serta belum siap untuk hamil
dan melahirkan (Mardiya, 1999).
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan pada fase ini menurut Rukanda dkk
(1993) adalah:
1) reversibilitas yang tinggi, artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin
hampir 100 % karena pada masa ini peserta belum mempunyai anak.
2) efektivitas yang tinggi, artinya tingkat terjadinya kegagalan pada pemakaian
alat kontrasepsi ini kecil karena kegagalan akan menyebabkan terjadinya
kehamilan dengan resiko tinggi.
Prioritas pertama kontrasepsi yang disarankan adalah pil KB disusul dengan IUD
kemudian metode sederhana (Rukanda dkk, 1993).
2. Masa mengatur kehamilan/kesuburan:
Yang termasuk fase ini adalah wanita dengan usia 20-30/35 tahun. Bagi
wanita yang berusia antara 20-30/35 tahun dianjurkan untuk mengatur
kehamilannya dengan jarak kelahiran 3-4 tahun dengan jumlah anak 2 orang saja
(Rukanda dkk, 1993). Pertimbangan dari pernyataan diatas yaitu pada fase ini
wanita sudah siap secara fisik dan mental untuk hamil dan melahirkan anak
(Mardiya, 1999).
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan pada fase ini yaitu kontrasepsi yang
mempunyai efektivitas cukup tinggi, reversibilitas cukup tinggi karena peserta
masih mengharapkan punya anak lagi, dapat dipakai 3 sampai 4 tahun sesuai
dengan jarak kehamilan yang direncanakan, tidak menghambat ASI karena pada
42
fase ini kemungkinan si ibu habis melahirkan dan sedang menyusui. Pemberian
ASI tidak boleh dihambat oleh kontrasepsi yang dipakai pada saat menyusui
karena ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi sampai umur 2 tahun dan
akan mempengaruhi angka kesakitan dan kematian anak.
Prioritas pertama
kontrasepsi yang disarankan pada masa ini adalah IUD, disusul pil atau suntikan,
metode sederhana, implant, dan kontrasepsi mantap (Rukanda dkk, 1993).
3. Masa mengakhiri kehamilan/kesuburan
Yang termasuk pada fase ini adalah wanita dengan usia diatas 30 tahun
terutama diatas 35 tahun. Bagi wanita yang telah berusia diatas 30 tahun terutama
diatas 35 tahun atau sudah mempunyai anak dua dianjurkan untuk tidak
melahirkan (tidak hamil) lagi (Rukanda dkk, 1993). Pada masa ini wanita harus
mengakhiri kehamilannya atau kesuburannya, sebab jika dipaksakan hamil akan
beresiko tinggi bagi jiwa si ibu maupun anak yang akan dilahirkannya, mengingat
kondisi fisik si ibu yang sudah tidak memungkinkan untuk melahirkan karena otot
panggul sudah tidak lentur dan elastis lagi, dan masih banyak alasan lainnya
(Mardiya, 1999).
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan pada masa ini yaitu kontrasepsi yang
mempunyai efektivitas sangat tinggi, karena kegagalam kontrasepsi menyebabkan
terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak, disamping itu
memang peserta tidak mengharapkan punya anak lagi, dapat dpakai untuk jangka
panjang, tidak menambah kelainan yang sudah ada. Prioritas pertama kontrasepsi
yang disarankan pada masa ini adalah kontrasepsi mantap, disusul implant, IUD,
Suntikan KB, Pil KB dan metode sederhana (Rukanda dkk, 1993).
43
H. Pelayanan Kontrasepsi
Tujuan diadakannya program pelayanan kontrasepsi ini adalah untuk
menyelenggarakan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas, yang dimaksudkan
dengan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas adalah untuk memberikan
perlindungan kepada para akseptor KB dari kemungkinan terjadinya kehamilan.
Dengan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas tersebut diharapkan dapat
44
45
46
I. Teori Perilaku
Dharmmesta dan Handoko (2000) menjelaskan perilaku konsumen
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal meliputi kebudayaan, kelas sosial, kelompok sosial, kelompok referensi,
dan keluarga. Faktor intrenal meliputi motivasi, pengamatan, belajar, kepribadian
beserta konsep diri dan sikap.
47
Pencarian
Informasi
2
Evaluasi
Alternatif
3
Keputusan
Pembelian
4
Perilaku Setelah
Pembelian
5
J. Keterangan Empiris
Untuk mengetahui pengetahuan tentang kontrasepsi dan motivasi dalam
pemilihan kontrasepsi pada akseptor KB di 4 TK di Kecamatan Sleman.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian yang
48
49
50
Z 2 PQ
d2
Dimana :
N
PQ
51
TK A
TK B
TK C
TK D
Purposive sampling
25
responden
25
responden
25
responden
25
responden
H. Teknik Sampling
Penelitian yang ideal mensyaratkan pengambilan sampel yang random
untuk mendapatkan sampel yang representatif. Namun karena keterbatasan yang
dimiliki peneliti dalam hal tenaga, waktu dan biaya menyebabkan peneliti
52
53
54
didapatkan bahwa perlu ada beberapa pertanyaan yang harus diubah tata
bahasanya supaya lebih mudah dipahami oleh responden.
c. Pengujian realibilitas
Suatu alat ukur dikatakan reliabel (dapat dipercaya) jika alat ukur tersebut
mantap (stabil), tepat dan homogen. Alat ukur dikatakan mantap (stabil) apabila
dalam mengukur sesuatu berulangkali, alat ukur tersebut memberikan hasil yang
sama, dengan syarat kondisi saat pengukuran tidak berubah. Pertanyaan (alat
ukur) dikatakan tepat apabila pertanyaan tersebut mudah dimengerti dan
terperinci. Suatu alat ukur dikatakan homogen apabila pertanyaan-pertanyaan
yang dibuat untuk mengukur suatu karakteristik mempunyai kaitan yang erat satu
sama lain (Adi, 2005).
Pada penelitian ini uji realibilitas dilakukan dengan cara mengolah hasil
kuisioner yang di uji cobakan pada 10 orang responden uji coba menggunakan
metode SPSS untuk mencari nilai alpha dari pernyataan yang ada di kuisioner.
Dari pengolahan diperoleh nilai alpha 0,699 > 0,60, maka pernyataan yang dibuat
reliabel.
4. Tahap pengambilan data
a. Penyebaran kuisioner
Penyebaran kuisioner langsung kepada responden dan dilakukan pada
waktu pagi hari. Peneliti mendampingi langsung responden dalam mengisi
kuisioner untuk dapat menjelaskan kepada responden maksud dari kuisioner dan
pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalamnya. Periode penyebaran kuisioner
dilakukan pada bulan September 2007.
55
b. Penarikan kuisioner
Penarikan kuisioner dilakukan pada saat itu juga setelah responden selesai
mengisi kuisioner, tapi ada beberapa kuisioner yang ditinggal dan diambil
keesokkan harinya dikarenakan responden tidak sempat bila harus langsung
mengisi kuisioner.
5. Tahap pengolahan data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah menggunakan metode
statistik deskriptif. Data disusun dan digolongkan dalam kategori-kategori,
kemudian dilakukan interpretasi.
6. Tahap analisis hasil
Hasil penelitian diolah menggunakan metode statistik deskriptif untuk
mengetahui bagaimana pengetahuan mengenai kontrasepsi dan motivasi apa yang
mendasari akseptor dalam memilih kontrasepsi. Hasil penelitian yang berupa
perhitungan persentase dibuat dalam bentuk tabel dan diagram.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Karakteristik dari akseptor KB di 4 TK di kecamatan Sleman meliputi usia
responden, usia pernikahan, jumlah anak yang dimiliki, lama menjadi akseptor
KB, pekerjaan responden, pendidikan terakhir responden, pekerjaan suami,
pendidikan terakhir suami, dan kontrasepsi yang dipakai oleh responden.
1. Usia responden
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa usia dari 100 orang responden
yaitu 23-41 tahun, dengan perincian usia 20-25 tahun sebanyak 4%, usia 26-30
tahun sebanyak 48 %, usia 31-35 tahun sebanyak 36%, usia >35 tahun sebanyak
12%.
Usia 20-35 tahun merupakan usia dimana responden menjadi akseptor KB
dengan tujuan untuk menjarangkan kehamilan dan harus mengatur kehamilan.
Responden usia >35 tahun menjadi akseptor KB dengan tujuan untuk mengakhiri
kehamilan, karena resiko kehamilan
(Hartanto, 2004).
4%
12%
48%
36%
20 - 25 tahun
26 - 30 tahun
31 - 35 tahun
> 35 tahun
56
57
2. Usia pernikahan
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa usia perkawinan dari responden
yaitu 5-20 tahun dengan rincian sebagai berikut: usia pernikahan 1-5 tahun
sebanyak 3%, usia pernikahan 6-10 tahun sebanyak 78%, usia pernikahan 11-15
tahun sebanyak 13%, usia pernikahan >15 tahun sebanyak 6%.
13%
6%
3%
78%
1-5 tahun
11-15 tahun
6-10 tahun
>15 tahun
37%
1 anak
2 anak
3 anak
58
tahun sebanyak 42%, responden yang menjadi akseptor KB selama 6-10 tahun
sebanyak 48%, responden yang menjadi akseptor KB selama >10 tahun sebanyak
10%.
10%
42%
48%
1-5 tahun
6-10 tahun
>10 tahun
80%
66%
60%
22%
40%
2%
20%
5%
5%
0%
Ibu RT
Guru
Wirasw asta
PNS
Karyaw an
59
52%
60%
50%
40%
30%
20%
19%
14%
8%
7%
10%
0%
SD
SMP
SMA/Sederajat
Diploma
Sarjana
55%
50%
40%
30%
12%
20%
11%
5%
10%
13%
4%
0%
Karyaw an
Wirasw asta
Polri
Guru
PNS
Petani
60
49%
50%
40%
17%
30%
20%
9%
20%
5%
10%
0%
SD
SMP
SMA/sederajat
Diploma
Sarjana
50%
40%
24%
30%
18%
20%
10%
4%
3%
Alamiah
Kondom
5%
2%
0%
Pil KB
Suntik
Implant
IUD
MOW
61
62
Pernyataan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Setuju
(SS+S)
Kecenderungan (%)
Ragu-ragu
Tidak
setuju
(TS+STS)
100
100
89
30
50
20
71
29
91
64
30
20
30
50
50
50
96
11
30
59
20
10
70
41
30
29
20
10
70
20
40
40
15
10
75
47
26
27
40
40
20
50
40
10
20
40
40
91
63
50%
0%
0%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
50%
0%
0%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
64
2%
9%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
30%
20%
40%
20%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
65
100%
71%
29%
50%
0%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
9%
0%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
80%
64%
60%
30%
40%
6%
20%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
66
60%
40%
20%
30%
20%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
60%
50%
40%
20%
0%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
67
0%
4%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
68
59%
60%
30%
40%
11%
20%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
40%
10%
20%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
69
60%
41%
30%
40%
29%
20%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
70%
100%
20%
50%
10%
0%
Setuju
70
40%
40%
40%
20%
20%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
100%
50%
15%
10%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
71
60%
47%
40%
26%
27%
Ragu-ragu
Tidak setuju
20%
0%
Setuju
40%
40%
20%
30%
20%
10%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
72
60%
50%
40%
40%
10%
20%
0%
Setuju
73
40%
40%
30%
40%
20%
20%
10%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
0%
9%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
74
Keterangan
2
3
4
5
6
7
8
9
Kecenderungan (%)
Setuju
Ragu-ragu Tidak setuju
(SS+S)
(TS+STS)
28
4
68
68
91
2
7
6
3
25
3
95
4
82
58
7
14
20
89
4
22
100
80
20
68%
100%
50%
28%
4%
0%
Setuju
75
Pada pernyataan kedua yaitu saya memilih kontrasepsi yang sesuai dengan
kondisi kesehatan sebanyak 68% responden setuju, 7% responden ragu-ragu, 25%
responden tidak setuju. Dilihat dari hasil penelitian, motivasi responden dalam
memilih kontrasepsi adalah kondisi kesehatan.
68%
100%
50%
7%
25%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
6%
3%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
76
2%
3%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
4%
7%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
77
100%
82%
50%
14%
4%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
20%
40%
22%
20%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
0%
0%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
78
100%
80%
20%
50%
0%
0%
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1.
2.
tentang
kontrasepsi
yaitu
100%
responden
79
80
mengetahui
pemakaian
kontrasepsi
IUD,
50%
81
68% responden
(82%),
kemampuan
kontrasepsi
dalam
mengembalikan
B. SARAN
1.
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, R., 2005, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Granit, 72-77, Jakarta.
Anonim, 1990a, Kamus Istilah Gerakan Keluarga Berencana Nasional, 1-2,
15,31-39, 44-54, BKKBN, Jakarta.
Anonim, 1990b, Keputusan Menteri Kesehatan No 347/MENKES/SK/VII/1990
Tentang Obat Wajib Apotik, Jakarta.
Anonim, 1992, Informasi Aspek Medis Alat Kontrasepsi Lingkaran emas, 11,
BKKBN, Jakarta.
Anonim, 1994, Pembangunan Keluarga Sejahtera di Indonesia Berdasarkan
Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 dan GBHN 1993, 32, BKKBN,
Jakarta.
Anonim, 1995, Panduan Pelayanan Keluarga Berencana Melalui Apotik, 20, BPP
ISFI dan BKKBN, Jakarta.
Anonim, 1998, Peraturan Pemerintah RI No. 72 Tahun 1998 Tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat kesehatan, 360, Jakarta.
Anonim, 2000, Materi Konseling Kontrasepsi Bagi Petugas Lapangan, 29,
BKKBN, Yogyakarta.
Anonim, 2001, Panduan Baku Klinis Program Pelayanan Keluarga Berencana,
1-58, Dinas Kesehatan Kota Depok, Jakarta.
Anonim, 2003, Alat Kontrasepsi, www.Yayasanpermatahatikita.com/alat
kontrasepsi.html , diakses 13 Januari 2006, jam 17.47 WIB
Anonim, 2004, Kelebihan Dan Kekurangan Kontrasepsi,
http://www.bkkbn.go.id/article_detail.php?aid=698, diakses 6 april 2007,
pukul 20.52.
Dharmmesta, B.S., dan Handoko, H., 2000, Manajemen Pemasaran Analisis
Prilaku Manusia, Edisi I, cetakan I, BPFE, Yogyakarta.
82
83
84
85
Lampiran 1. Kuisioner
Kepada Yth.
Ibu-ibu akseptor KB
di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penelitian saya untuk tugas akhir (skripsi) di Fakultas
Farmasi
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta
yang
berjudul
86
No
Pertanyaan
Umur (th)
Jumlah anak
Pekerjaan
Pendidikan terakhir
Pekerjaan suami
10
Keterangan:
SS
: Sangat Setuju
: Setuju
: Ragu Ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
Jawaban
87
No
Pernyataan
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
SS
TS
STS
88
No
Pernyataan
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
SS
TS
STS
89
Lampiran 2. Data Jawaban
KETERANGAN:
SS
:1
S
:2
R
:3
TS
:4
STS : 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
P1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
2
P2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
5
2
2
2
2
2
2
P3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
2
3
4
4
4
4
4
3
P4
3
4
2
3
2
3
3
4
2
3
3
4
3
4
2
3
2
4
3
2
4
3
P5
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
1
4
4
1
2
2
2
4
4
4
P6
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
P7
3
2
4
3
2
2
2
2
4
2
2
3
1
3
3
3
3
2
3
2
2
3
P8
3
3
2
3
4
4
4
2
4
3
3
3
4
4
4
2
4
3
4
4
3
2
P9
3
3
2
3
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
P10
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
3
4
4
P11
3
4
3
2
4
2
3
4
4
4
3
4
4
4
2
3
4
4
4
4
3
3
P12
4
4
2
4
2
4
3
4
4
4
4
4
2
4
4
2
4
4
3
4
4
4
P13
3
4
2
2
4
3
2
2
4
3
4
4
2
3
2
3
2
2
4
3
3
4
P14
4
4
4
2
1
3
4
4
4
4
4
4
1
3
4
4
4
4
2
4
4
4
P15
3
3
2
3
4
2
3
2
4
4
3
4
2
4
3
2
3
4
4
4
3
3
89
P16
4
4
4
5
4
4
3
2
4
4
2
4
4
2
2
3
4
2
3
5
5
5
P17
2
4
2
2
2
3
3
4
4
3
3
2
4
4
2
4
2
4
4
3
4
3
P18
3
3
4
3
2
4
2
2
2
3
4
3
3
2
2
4
3
2
2
2
3
3
P19
3
3
2
2
2
4
3
2
2
3
2
2
2
3
3
2
4
2
3
2
3
4
P20
3
4
4
3
2
3
2
4
4
3
4
3
4
2
4
3
3
2
2
4
3
2
P21
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
5
4
5
3
3
4
3
4
3
P22
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
2
2
2
3
5
4
3
4
4
5
4
P23
1
2
4
2
2
2
3
2
2
3
2
1
2
2
3
2
1
4
2
2
2
2
P24
1
1
2
2
1
2
1
2
2
2
3
2
2
5
1
3
1
1
2
3
3
2
P25
4
4
4
4
2
4
4
4
4
5
4
3
3
4
2
5
4
5
4
4
4
4
P26
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
3
1
1
4
5
5
3
3
3
P27
2
1
2
2
2
2
1
2
2
3
3
2
4
3
1
1
4
5
5
3
3
3
P28
3
4
2
3
4
2
2
2
2
2
2
3
4
2
4
2
2
3
3
4
2
2
P29
1
1
2
2
1
2
1
2
2
2
2
1
1
2
2
2
1
2
2
2
1
1
P30
2
1
2
2
1
2
3
2
2
3
1
1
2
2
2
2
3
1
1
2
2
2
90
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
P1
1
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
1
2
1
2
1
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
P2
2
1
2
1
2
2
1
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
2
2
1
2
1
2
2
P3
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
3
5
4
4
P4
3
3
2
3
4
3
3
3
4
2
3
3
4
4
2
3
3
3
3
2
2
3
2
4
2
3
3
2
4
3
2
4
3
P5
2
2
2
1
2
2
1
2
1
4
2
4
2
4
2
1
4
1
2
4
2
2
4
2
2
1
1
2
2
4
2
2
1
P6
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
P7
2
2
1
3
2
2
1
2
1
2
3
1
3
2
2
3
4
1
3
3
2
2
2
4
2
3
2
1
2
3
2
2
2
P8
3
3
3
2
4
4
4
3
3
4
4
2
3
4
4
4
4
2
3
2
4
4
4
3
3
3
4
4
4
2
2
2
3
P9
2
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
2
3
2
2
3
3
2
2
2
3
3
P10
4
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
3
4
3
4
5
5
3
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
P11
4
3
4
3
4
4
2
4
4
4
3
3
3
4
4
2
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
2
3
4
4
4
2
3
P12
2
4
4
3
4
4
4
2
2
4
4
4
3
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
2
5
4
5
4
2
3
4
P13
2
2
4
3
4
2
2
3
3
2
2
4
2
3
4
4
4
3
3
2
2
4
2
2
2
3
3
4
3
2
4
2
2
P14
4
2
3
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
2
3
P15
2
4
3
2
4
4
3
3
3
4
4
4
3
2
2
3
4
4
4
3
3
4
4
4
2
3
4
4
3
2
3
3
4
P16
4
4
5
2
4
5
5
4
4
4
2
3
5
4
4
4
3
5
5
4
4
4
3
4
4
2
5
4
4
4
4
4
2
P17
4
3
3
2
4
4
4
2
4
3
3
2
3
2
4
2
2
4
3
3
2
2
3
4
3
2
2
2
2
4
2
3
2
P18
4
2
3
3
2
4
3
4
2
2
2
3
4
2
3
2
3
3
4
4
4
4
2
2
3
3
3
2
2
2
4
3
2
P19
3
2
3
3
4
2
2
3
2
2
3
4
3
2
2
2
2
3
3
4
2
2
3
3
2
4
3
2
3
3
2
2
3
P20
4
4
4
4
2
4
3
2
3
4
3
4
2
2
2
3
3
4
3
3
2
4
3
3
4
3
2
2
3
3
4
3
4
P21
5
4
5
5
4
5
5
4
5
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
3
5
4
4
4
4
P22
5
5
5
4
4
3
5
3
5
4
1
4
4
1
2
2
2
1
1
2
4
4
2
2
2
2
2
2
4
5
5
4
4
P23
2
2
2
1
2
2
2
4
1
2
1
2
2
1
2
2
1
1
1
2
2
1
2
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
P24
1
4
3
1
1
2
1
2
1
2
5
2
2
5
4
4
4
4
5
4
2
2
4
4
5
5
4
5
2
1
1
2
2
P25
5
4
4
5
4
4
5
3
5
4
4
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
P26
3
4
4
4
4
2
5
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
P27
1
1
2
2
2
1
3
2
2
2
2
1
2
2
3
2
1
2
2
2
1
2
1
2
3
1
2
2
2
1
2
3
1
P28
2
4
2
2
2
3
3
4
2
2
2
2
2
3
4
4
2
2
2
3
3
2
2
4
2
3
2
2
4
2
2
3
2
P29
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
1
2
2
2
1
2
1
1
1
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
P30
3
2
3
2
2
1
2
2
2
2
3
3
1
2
2
2
1
3
2
2
2
2
2
2
1
2
2
3
2
2
2
3
2
91
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
P1
1
2
1
2
2
1
2
1
2
1
1
1
2
2
2
2
1
2
1
2
1
1
1
2
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
P2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
1
1
1
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
P3
4
4
4
4
5
5
5
5
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
P4
3
3
3
3
2
3
4
2
3
2
3
2
3
3
2
2
3
4
3
3
2
3
2
2
4
2
3
3
4
3
2
3
3
2
P5
2
2
2
2
4
1
2
4
2
4
2
2
2
1
4
4
2
2
1
2
2
2
4
2
2
4
2
1
4
2
2
4
2
2
P6
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
P7
1
2
2
3
2
2
3
3
1
2
2
2
1
3
3
2
4
2
1
3
2
2
3
3
3
2
2
2
2
1
3
2
2
4
P8
4
3
3
2
4
4
4
4
4
2
3
4
4
4
3
4
2
2
3
4
4
4
4
3
2
4
4
4
2
2
3
4
3
4
P9
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
P10
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
5
P11
3
3
4
4
4
3
2
3
3
4
3
4
4
4
4
4
2
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
2
4
4
3
3
4
4
P12
4
5
2
4
5
2
3
5
4
4
4
2
4
5
5
4
4
4
2
4
5
4
4
4
4
4
2
2
3
4
4
3
2
4
P13
3
3
3
2
2
3
4
2
2
2
3
2
4
2
2
4
4
2
3
2
2
4
4
3
2
2
4
3
3
3
4
4
2
2
P14
3
1
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
2
4
1
4
4
4
3
4
4
4
2
1
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
P15
2
3
3
4
4
4
3
3
3
4
2
4
4
4
3
2
3
4
4
3
2
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
2
2
3
P16
5
4
2
4
5
4
4
5
4
3
2
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
3
2
4
4
5
4
4
3
4
5
5
2
4
P17
3
3
2
2
2
4
2
3
3
4
2
2
2
2
4
3
2
2
2
2
3
2
4
2
2
2
3
2
2
4
2
2
3
2
P18
3
3
3
2
3
2
2
2
3
3
2
2
4
4
3
2
3
2
3
2
2
2
3
4
3
2
2
4
3
3
3
2
4
3
P19
2
3
2
2
3
3
3
2
2
2
4
2
2
3
3
2
3
2
2
4
3
3
2
2
3
2
2
2
4
3
3
2
3
2
P20
4
3
4
3
3
4
4
2
4
2
4
3
3
3
4
4
2
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
2
4
3
3
3
4
3
P21
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
P22
5
5
2
5
1
4
4
4
4
4
4
5
2
2
4
4
4
1
4
4
4
5
2
5
4
4
4
4
4
4
5
2
4
2
P23
3
2
1
1
1
2
1
2
1
1
2
2
1
2
3
1
2
1
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
P24
1
1
4
1
5
2
1
1
2
2
2
1
4
4
2
2
2
5
2
2
2
1
5
1
1
1
2
2
2
2
1
3
1
4
P25
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
P26
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
P27
2
2
2
2
2
1
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
3
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
2
P28
2
2
2
4
2
2
2
3
2
2
4
2
2
3
2
4
3
4
4
2
3
2
2
2
4
3
2
2
2
2
4
4
3
2
P29
1
2
1
2
2
2
1
1
1
2
2
1
1
2
2
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
P30
2
1
2
2
3
2
2
2
2
1
1
2
2
3
2
1
1
1
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
3
2
1
3
3
2
92
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
P1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
P2
2
2
1
1
2
1
2
1
1
1
1
P3
4
4
5
5
3
5
4
5
5
5
5
P4
3
4
3
2
3
4
3
2
4
3
2
P5
2
4
4
4
1
1
4
2
2
4
2
P6
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
P7
1
3
2
2
3
1
2
2
2
3
1
P8
4
4
3
2
4
3
4
4
3
4
2
P9
3
3
2
2
3
2
3
2
3
2
3
P10
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
P11
3
4
4
3
4
4
4
2
4
3
4
P12
2
4
4
2
4
4
4
5
3
4
2
P13
2
4
3
3
3
4
2
4
3
2
4
P14
4
1
4
4
4
2
3
4
4
1
3
P15
3
2
2
4
3
4
3
4
3
3
2
P16
4
2
4
5
2
4
4
4
5
3
5
P17
2
2
4
2
4
3
4
2
4
3
2
P18
2
3
2
4
3
3
2
3
2
4
3
P19
2
3
2
2
2
3
3
2
3
2
3
P20
4
3
3
4
2
2
3
3
4
3
4
P21
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
P22
2
4
4
4
4
4
4
4
2
4
1
P23
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
P24
4
2
2
2
2
2
1
1
4
2
3
P25
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
P26
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
P27
2
2
2
2
2
1
2
2
3
2
2
P28
4
2
3
4
2
2
2
3
4
2
2
P29
1
1
2
2
1
2
1
2
2
1
2
P30
2
3
3
1
2
2
1
2
3
2
1
93
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Umur
Umur
pernikahan
Jumlah
anak
33
35
31
31
40
26
25
33
28
23
32
30
27
31
31
28
29
31
25
27
13
10
8
9
20
6
6
10
5
6
10
8
7
13
11
8
11
12
8
5
2
2
1
2
3
2
2
3
1
2
2
1
2
3
2
2
2
2
1
3
Lama
menjadi
akseptor
9
8
5
8
15
3
2
7
3
4
10
6
4
10
7
6
6
8
5
4
Pekerjaan
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Buruh
Ibu RT
Ibu RT
Buruh
Buruh
Ibu RT
Ibu RT
Pendidikan
terakhir
SMA
SMA
SMA
SD
SMA
SMA
SMA
SMEA
D3
SMA
SMA
SMA
SMA
SD
SMP
SD
SD
SD
SD
SMA
93
Pekerjaan
suami
Karyawan
Wiraswasta
Polri
Karyawan
Guru
Karyawan
PNS
Karyawan
PNS
Polri
Petani
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Petani
Petani
Karyawan
Karyawan
Petani
Karyawan
Pendidikan
terakhir
suami
SMA
SMP
SMA
SMA
SPG
STM
D3
SMA
D3
SMA
D3
SMA
SMA
SMA
SPG
SD
SD
SD
SMP
SMA
Kontrasepsi
yang dipakai
IUD
Pil KB
Suntik
IUD
Pil KB
Suntik
Pil KB
Suntik
Suntik
Suntik
Alami
Suntik
Implant
Pil KB
Suntik
Alami
Suntik
Suntik
Suntik
Suntik
94
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Umur
Umur
pernikahan
Jumlah
anak
38
30
37
32
40
29
35
32
33
29
34
32
27
33
25
38
37
27
29
30
39
28
26
26
10
10
9
7
19
6
10
6
7
5
9
9
6
9
6
15
16
7
6
7
10
6
7
6
2
2
3
2
3
1
2
1
1
2
2
2
1
2
1
3
3
1
1
1
3
1
1
1
Lama
menjadi
akseptor
9
8
4
3
15
4
7
4
5
3
5
7
4
5
3
9
13
6
5
5
6
5
5
5
Pekerjaan
Guru
Wiraswasta
Ibu RT
Karyawan
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Karyawan
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Wiraswasta
Buruh
Buruh
PNS
Ibu RT
Karyawan
Pendidikan
terakhir
D2
SMP
D3
SMA
SMA
PT
PT
SMA
SMP
SMA
SPG
SMP
SMA
SMP
D1
SMA
SMP
SMA
D3
SMA
SMA
D3
SMA
SMA
Pekerjaan
suami
Karyawan
Petani
Wiraswasta
Karyawan
PNS
Guru
Petani
Petani
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
PNS
Guru
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Petani
Karyawan
Wiraswasta
Karyawan
Karyawan
Pendidikan
terakhir
suami
SMEA
SMP
PT
SMA
PT
PT
D3
SMA
SMP
SMA
SMP
SMP
SMA
SMA
PT
SPG
SMA
D1
PT
SMA
SMA
D3
D2
PT
Kontrasepsi
yang dipakai
Suntik
Implant
IUD
Suntik
MOW
Suntik
IUD
Alami
IUD
Suntik
Suntik
Suntik
Pil KB
Suntik
Kondom
Pil KB
MOW
Suntik
Suntik
IUD
IUD
Suntik
Suntik
Kondom
95
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
Umur
Umur
pernikahan
Jumlah
anak
35
28
32
26
27
29
26
33
32
38
37
29
29
40
32
30
30
28
29
30
28
33
30
32
14
8
10
6
7
7
8
12
12
16
15
8
6
19
10
9
9
7
8
7
7
12
8
8
3
1
3
2
1
1
2
3
3
3
3
1
1
3
2
1
2
1
2
1
1
3
1
2
Lama
menjadi
akseptor
10
6
6
3
5
6
4
10
9
13
13
7
5
16
7
6
7
6
5
5
6
10
7
6
Pekerjaan
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Karyawan
Ibu RT
Wiraswasta
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
PNS
Ibu RT
Karyawan
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
PNS
Karyawan
Ibu RT
Karyawan
Wiraswasta
Pendidikan
terakhir
SMP
SMP
SMA
SMA
SMA
SMA
SMP
SMA
SMP
SMA
SMA
SMA
D3
SMP
SMA
SMA
SMP
SMA
SMA
D3
D3
SD
D3
D3
Pekerjaan
suami
Karyawan
Karyawan
Wiraswasta
Karyawan
PNS
Karyawan
Karyawan
Petani
Wiraswasta
Karyawan
Karyawan
Polri
Karyawan
Karyawan
Karyawan
PNS
Wiraswasta
Karyawan
Wiraswasta
Karyawan
Karyawan
Petani
PNS
PNS
Pendidikan
terakhir
suami
SMA
SMA
SMA
SMA
PT
SMA
SMA
SMA
SMA
D1
SMA
SMA
PT
SMA
SMA
PT
SMP
SMA
D2
PT
D3
SMP
PT
PT
Kontrasepsi
yang dipakai
IUD
Suntik
IUD
Pil KB
Suntik
Suntik
Suntik
Suntik
IUD
IUD
Pil KB
IUD
MOW
Kondom
Pil KB
Suntik
Suntik
Suntik
IUD
Suntik
Pil KB
IUD
Pil KB
Pil KB
96
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
Umur
Umur
pernikahan
Jumlah
anak
28
35
31
31
28
33
30
32
31
29
27
30
30
31
28
33
30
30
40
27
32
41
28
32
7
14
9
7
8
14
8
10
10
9
7
7
9
8
7
10
6
8
15
7
8
19
7
9
1
3
2
1
1
3
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
1
3
1
1
3
1
2
Lama
menjadi
akseptor
6
12
6
6
5
10
3
8
7
4
4
5
7
6
6
7
5
6
13
5
6
16
6
7
Pekerjaan
Karyawan
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Karyawan
Buruh
Ibu RT
Buruh
Karyawan
Ibu RT
Guru
Karyawan
PNS
Ibu RT
Karyawan
Wiraswasta
Ibu RT
Karyawan
Karyawan
Pendidikan
terakhir
SMA
SMA
D1
D3
SMA
SD
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
D2
SMP
D3
SMA
SPG
D2
PT
PT
SMA
PT
SMP
SMA
D3
Pekerjaan
suami
Polri
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Petani
Wiraswasta
PNS
Guru
Wiraswata
Petani
PNS
Buruh
Karyawan
Polri
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Petani
Karyawan
Karyawan
Pendidikan
terakhir
suami
SMA
SMA
D2
D3
SMA
SD
STM
D2
SPG
SMA
SMA
PT
SMP
D3
SMA
SMA
D3
PT
PT
SMA
PT
SD
SMA
D1
Kontrasepsi
yang dipakai
Suntik
MOW
Pil KB
Pil KB
Pil KB
MOW
Suntik
Pil KB
Pil KB
Suntik
Pil KB
IUD
Suntik
Suntik
Suntik
Suntik
IUD
Suntik
Pil KB
IUD
Pil KB
Pil KB
Pil KB
Suntik
97
93
94
95
96
97
98
99
100
Umur
Umur
pernikahan
Jumlah
anak
33
28
31
29
29
31
29
27
9
7
8
7
8
8
7
6
2
1
1
1
1
1
1
1
Lama
menjadi
akseptor
4
5
6
6
5
5
5
4
Pekerjaan
PNS
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Ibu RT
Karyawan
Ibu RT
Ibu RT
Pendidikan
terakhir
PT
SMA
PT
SMA
D1
D3
SMA
SMA
Pekerjaan
suami
Karyawan
Wiraswasta
Karyawan
Karyawan
PNS
Karyawan
Wiraswasta
Wiraswasta
Pendidikan
terakhir
suami
PT
SMA
PT
SMA
D3
PT
PT
SMA
Kontrasepsi
yang dipakai
IUD
Suntik
Suntik
Suntik
Suntik
Pil KB
Pil KB
Alami
98
Lampiran 4.
98
99
Valid
Excluded(
a)
Total
10
%
100.0
.0
10
100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.699
N of Items
49
100
Item-Total Statistics
pernyataan 1
Scale Mean if
Item Deleted
140.60
Scale Variance
if Item Deleted
79.156
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
.687
pernyataan 2
138.80
76.178
.335
.684
pernyataan 3
140.20
82.400
.041
.700
pernyataan 4
140.00
84.444
-.268
.706
pernyataan 5
138.20
76.400
.520
.678
pernyataan 6
139.00
78.444
.306
.688
pernyataan 7
140.10
80.767
.270
.693
pernyataan 8
138.00
83.778
-.097
.712
pernyataan 9
139.70
84.233
-.142
.709
pernyataan 10
139.80
83.511
-.108
.703
pernyataan 11
139.60
76.267
.532
.677
pernyataan 12
138.20
77.067
.461
.681
pernyataan 13
138.50
76.056
.423
.680
pernyataan 14
138.90
76.322
.351
.683
pernyataan 15
138.70
80.011
.167
.696
pernyataan 16
139.00
73.111
.608
.667
pernyataan 17
139.40
78.044
.501
.683
pernyataan 18
137.70
77.344
.737
.678
pernyataan 19
138.40
86.933
-.337
.720
pernyataan 20
138.60
80.489
.123
.698
pernyataan 21
138.50
74.278
.550
.672
pernyataan 22
139.00
82.000
.014
.705
pernyataan 23
138.80
73.067
.463
.673
pernyataan 24
138.60
77.378
.241
.691
pernyataan 25
138.90
77.433
.340
.685
pernyataan 26
139.40
76.267
.404
.681
pernyataan 27
138.10
84.767
-.165
.714
pernyataan 28
139.00
77.556
.303
.687
pernyataan 29
139.00
81.778
.087
.699
pernyataan 30
138.70
81.344
.072
.701
pernyataan 31
139.30
77.122
.438
.682
pernyataan 32
138.70
86.456
-.279
.720
pernyataan 33
140.10
82.767
.006
.701
pernyataan 34
137.90
72.100
.737
.660
pernyataan 35
137.70
77.344
.737
.678
pernyataan 36
137.60
84.711
-.220
.709
pernyataan 37
139.60
84.044
-.115
.712
pernyataan 38
138.00
82.444
.077
.699
pernyataan 39
140.30
82.900
-.019
.702
pernyataan 40
138.20
76.844
.315
.686
pernyataan 41
138.00
75.556
.537
.675
pernyataan 42
139.40
94.711
-.572
.754
101
pernyataan 43
Scale Mean if
Item Deleted
137.90
Scale Variance
if Item Deleted
82.989
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
.700
pernyataan 44
140.00
80.667
.196
.694
pernyataan 45
139.30
87.344
-.321
.724
pernyataan 46
139.80
87.511
-.367
.723
pernyataan 47
139.80
75.067
.577
.673
pernyataan 48
140.30
82.900
-.019
.702
pernyataan 49
139.90
76.322
.534
.677
102
BIOGRAFI