You are on page 1of 2

Abstrak

Implementasi Sensor Gas Buang Dalam Kendaraan Untuk Mendeteksi Masuknya

Kadar

CO Dalam mobil dan Keracunan Pada Penumpang


Gas buang adalah sisa hasil pembakaran yang dihasilkan oleh pembakaran di dalam
mesin kendaraan bermotor. Bahan pencemar yang terutama terdapat didalam gas buang buang
kendaraan bermotor adalah karbon monoksida (CO), berbagai senyawa hindrokarbon, berbagai
oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (SOx), dan partikulat debu termasuk timbel (PB). Bahan bakar
tertentu seperti hidrokarbon dan timbel organik, dilepaskan keudara karena adanya penguapan
dari sistem bahan bakar. Gas karbon monoksida (CO) adalah gas yang dihasilkan dari proses
oksidasi bahan bakar yang tidak sempurna. Gas ini bersifat tidak berwarna, tidak berbau, tidak
menyebabkan iritasi. Gas CO dapat masuk ke tubuh manusia melalui pernafasan dan diabsorpsi
di dalam peredaran darah. Gas CO ini juga mempunyai kemampuan berikatan dengan
haemoglobin sebesar 240 kali lipat dari kemampuan O2. Dengan demikian kompetisi ini akan
menyebabkan pasokan O2 ke seluruh tubuh menurun tajam, sehingga melemahkan kontraksi
jantung dan menurunkan volume darah yang didistribusikan. Konsentrasi CO kurang dari 400
ppm menyebabkan pusing-pusing dan keletihan, sedangkan konsentrasi tinggi lebih dari 2000
ppm dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu perlu diterapkan teknologi yang mampu
untuk mendeteksi kadar CO dalam kabin sebagai pendeteksi dini bahwa kadar CO pada kabin
telah melampaui batas aman. Dengan menerapkan sensor pendeteksi kadar CO yang berlebih
keracuanan pada penumpang dapat dicegah. Sensor Gas CO ini berfungsi untuk memberikan
sinyal kepada pengemudi bahwa kadar CO pada kabin mobil telah melewati batas aman.
Terdapat beberapa jenis sensor pendeteksi gas CO, beberapa diantaranya adalah sensor
jenis AF antara lain: AF 30,AF 50, dan AF 56, selain itu terdapat juga sensor TGS2442.
Diantara beberapa sensor tersebut, sensor yang paling mudah diterapkan adalah sensor TGS2442.
Hal ini dikarenakan TGS2442 menggunakan struktur multilayer sensor. Dengan keberadaan CO,
sensor konduktivitas meningkat tergantung pada konsentrasi gas di udara. Fitur-fitur yang
terdapat pada sensor TGS2442 adalah sedikit mengkonsumsi daya, Sensitifitas yang tinggi
terhadap kandungan CO, Ukuran yang minimalis, sensitifitas yang rendah terhadap kandungan
uap alcohol, harga yang terjangkau dan dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama, dan
ketergantungan tehadap kelembaban yang rendah.
Dengan pengaplikasian sensor ini, maka diharapkan dapat memberi informasi lebih dini
tentang kadar gas CO yang masuk kedalam kabin mobil. Jadi setelah diketahui kadar gas CO
pada kabin mobil, jatuhnya korban karena keracunan gas CO dapat dihindari.

Latar Belakang
Kebocoran gas yang terjadi pada kendaraan khususnya mobil disebabkan oleh kesalahan
manusia yang kurang dalam melakukan perawatan kendaraan sehingga dapat mengganggu

pengemudi dan penumpang di dalamnya atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Kejadiankejadian seperti ini sering diabaikan oleh pengguna kendaraan dan biasanya hanya melakukan
tindakan ala kadarnya untuk mengurangi tingkat pencemaran dari kebocoran gas

yang

berupa karbon monoksida tersebut. Penyebab kebocoran gas CO ini berasal dari beberapa
sumber yaitu kebocoran dari selang AC (Air Conditioning) dan kebocoran dari hasil gas buang
mesin dari knalpot melalui kabin (Side ventilator, ventilator AC, karet-karet pintu, karet tuas
transmisi).
Gas karbon monoksida (CO) memiliki efek yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan
dapat menyebabkan kematian. Gas ini bersifat tidak berwarna, tidak berbau, tidak menyebabkan
iritasi. Gas CO dapat masuk ke tubuh manusia melalui pernafasan dan diabsorpsi di dalam
peredaran darah. Gas CO ini juga mempunyai kemampuan berikatan dengan haemoglobin
sebesar 240 kali lipat dari kemampuan O2. Dengan demikian kompetisi ini akan menyebabkan
pasokan O2 ke seluruh tubuh menurun tajam, sehingga melemahkan kontraksi jantung dan
menurunkan volume darah yang didistribusikan. Konsentrasi CO kurang dari 400 ppm
menyebabkan pusing-pusing dan keletihan, sedangkan konsentrasi tinggi lebih dari 2000 ppm
dapat menyebabkan kematian.
Dari ulasan di atas munculah gagasan implementasi sensor gas karbon monoksida dalam
mobil dimana dalam kendaraan tersebut terpasang sensor yan akan terhubung dengan alaram
yang terpasang di dalam dashboar mobil sebagai penginggat pengemudi jika kadar CO yang ada
sudah melebihi batas normal dan berbahaya bagi penumpang.

You might also like