You are on page 1of 2

Seorang pasien laki-laki usia 36 tahun datang dengan keluhan nyeri saat berkemih.

Nyeri
dirasakan sejak 2 hari yang lalu disetai demam menggigil. Pasien tersebut sehari-hari bekerja
sebagi supir truk.
Lakukanlah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Anamnesis terkait
Pemeriksaan fisik terkait
Pemeriksaan Penunjang beserta interpretasinya
Diagnosis kerja dan Diagnosis Banding (Minimal 2)
Terapi farmakologis
Edukasi

Anamnesis:

Nyeri saat berkemih


BAK berwarna keruh
Demam disertai menggigil
Nyeri pada kedua pinggang
Nyeri pada perut bawah
Riwayat kontak seksual 2-7 hari yang lalu (tanpa pelindung)
Riwayat gonta ganti pasangan

Pemeriksaan Fisis:

KU tampak sakit sedang


Tekanan Darah 120/80
Nadi 108x/ menit
Suhu: 38,5oC
Respirasi: 20 kali/menit
PF Abdomen : Nyeri ketok CVA, Nyeri tekan suprapubik
Pf kelamin: Tampak orificium uretra hiperemis disertai duh purulen

Pemeriksaan Penunjang

Darah Lengkap Leukosit 12.000


Pewarnaan Gram tampak diplococcus berwarna merah
Kultur Urin: Midstream >102

Tes Thomson,oksidasi,fermentasi,kultur,serologibelum dilakukan

Diagnosis Kerja:
Infeksi Saluran Kemih berkomplikasi ec infeksi GO
Diagnosis Banding:

Infeksi Saluran Kemih berkomplikasi ec Infeksi Non Spesifik/Non Gonokokal: paling


penting tidak ditemukan diplokokus gram negative atau hanya ketemu gram negaif

biasa.
Infeksi Saluran Kemih berkomplikasi ec Nefrolitiasis: riwayat kolik renal
sebelumnya, jarang minum air

Terapi Farmakologis:
Antibiotik Fluorokuinolon:

Siprofloksasin 2x500 mg selama 7-14 hari


Levofloksasin 1x 500 mg selama 7 hari
Ofloksasin 2x400 mg selama 7 hari

Kotrimoksazol 2x160/800 selama 14 hari


Edukasi

Edukasi tentang penyebab dan faktor risiko penyakit infeksi saluran kemih.

Pada saat pengobatan infeksi saluran kemih, diharapkan tidak berhubungan seks.

Patuh dalam pengobatan antibiotik yang telah direncanakan.

Menjaga higiene genitalia eksterna.

You might also like