Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Farmasi didefinisikan sebagai profesi yang menyangkut seni dan
ilmu penyediaan bahan obat, dari sumber alam atau sintetik yang sesuai,
untuk disalurkan dan digunakan pada pengobatan dan pencegahan
penyakit.
Farmasi
mencakup
pengetahuan
mengenai
identifikasi,
BAB II
ISI
II.1
Definisi Antihistamin
Antihistamin
adalah
zat-zat
yang
dapat
mengurangi
atau
Penggolongan antihistamin
H1-blockers (antihistaminika klasik)
Mengantagonis histamin dengan jalan memblok reseptor-H1 di otot
licin dari dinding pembuluh, bronchi dan saluran cerna ,kantung kemih
dan rahim. Begitu pula melawan efekhistamine di kapiler dan ujung saraf
(gatal, flare reaction). Efeknya adalah simtomatis, antihistamin tidak
dapat menghindarkan timbulnya reaksi alergi. Dahulu antihistamin dibagi
secara kimiawi dalam 7-8 kelompok, tetapi kini digunakan penggolongan
dalam 2 kelompok atas dasar kerjanya terhadap SSP, yakni zat-zat
generasi ke-1 dan ke-2.
a. Obat generasi ke-1: prometazin, oksomemazin, tripelennamin, (klor)
feniramin, difenhidramin,klemastin (Tavegil), siproheptadin (periactin),
azelastin
(Allergodil),
sinarizin,
meklozin,
hidroksizin,ketotifen
histamin
ditemukan
sebagai
suatu
zat
kimia
yang
mempengaruhi banyak proses faali dan patologik dalam tubuh, maka dicari
obat yang dapat melawan khasiat histamin. Epinefrin merupakan antagonis
faali yang pertama kali digunakan, efeknya lebih cepat dan lebih efektif
daripada AH1.
lebih
banyak
reseptor
H1.
Antihistamin
tersebut
kendaraan,
mengemudikan
pesawat
terbang
dan
merupakan
metabolit
mengembangkan
antihistamin
antihistamin
generasi
generasi
ketiga
kedua.
adalah
Tujuan
untuk
menyebabkan
perubahan
warna
prometazin
menjadi
biru.
Prometazin-HCl sangat mudah larut dalam air dan agak sukar larut dalam
alkohol. Prometazin yang beredar dipasaran adalah prometazin dalam
bentuk campuran rasemat.
Prometazine Hydroclorine
Phenergan tablet adalah obat mujarab mengandung prometazin
bahan aktif, yang merupakan jenis obat yang disebut antihistamin
penenang. Ia bekerja dengan mencegah tindakan histamin.
Histamin adalah substansi yang diproduksi oleh tubuh sebagai
bagian dari mekanisme pertahanannya. Hal ini menyebabkan gejala-gejala
reaksi alergi. Ini dapat termasuk radang saluran napas atau kulit, hidung
tersumbat, penyempitan saluran napas, ruam, dan gatal-gatal pada kulit,
mata atau hidung. Prometazin blok histamin dari mengikat ke reseptor di
bromida.
Menunjukan adanya reaksi klorida seperti tertera pada uji identifikasi
umum
Cara lain untuk identifikasi dapat dilakukan dengan:
KLT
KCKT
EFEK FARMAKOLOGIS YANG DITIMBULKAN PROMETAZINE
HYDROCLORINE
Setelah pemberian oral atau parenteral, AH1 diabsorpsi secara
baik. Efeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal
setelah 1-2 jam. Lama kerja AH1 setelah pemberian dosis tunggal kira-kira
4-6 jam, untuk golongan klorsiklizin 8-12 jam. Difenhidramin yang
diberikan secara oral akan mencapai kadar maksimal dalam darah setelah
kira-kira 2 jam dan menetap pada kadar tersebut untuk 2 jam berikutnya,
kemudian dieliminasi dengan masa paruh kira-kira 4 jam.Kadar tertinggi
terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa, ginjal, otak, otot dan kulit
kadarnya lebih rendah. Tempat utama biotransformasi AH1 ialah hati,
tetapi dapat juga pada paru-paru dan ginjal. Tripelenamin mengalami
hidroksilasi dan konjugasi sedangkan klorsiklizin dan siklizinterutama
mengalami demetilasi. AH1 diekskresi melalui urin setelah 24 jam,
terutama dalam bentuk metabolitnya.
Pada dosis terapi, semua AH1 menimbulkan efek samping
walaupun jarang bersifat serius dan kadang-kadang hilang bila pengobatan
diteruskan. Efek samping yang paling sering ialah sedasi, yang justru
pada
pemberian
oral,
tetapi
lebih
sering
terjadi
akibat
yang
dianjurkan
ketokonazol,troleandomisin,
memperpanjang
interval
pada
eritromisin
QT
dan
pasien
atau
yang
lain
mendapat
makrolid
mencetuskanterjadinya
dapat
aritmia
ventrikel.Hal ini juga dapat terjadi pada pasien dengan gangguan fungsi
hati yang berat dan pasien-pasienyang peka terhadap terjadinya
unsur/senyawa.
Analisis
kualitatif
berhubungan
dengan
penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Analisis
kualitatif digunakan untuk menganalisa komponen atau jenis zat yang ada
dalam suatu larutan. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang
paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya
dalam larutan.
Ada 3 pendekatan analisis kualiataif yaitu; pertama perbandingan
antara data retensi solute yang tidak diketahui dengan data retensi baku
yang sesuai pada kondisi yang sama. Kedua dengan cara spiking, yaitu
ekuivalensi
hingga
kepekatan
zat
yang
kita
cari
dapat
dalam
volumetri
dibedakan
menjadi
3: (1) Reaksi
netralisasi adalah suatu proses terbentuknya garam dari reaksi asam dan
basa. Contoh reaksi: HCl + NaOH NaCl + H2O. (2) Reaksi
pengendapan atau pembentukan senyawa kompleks. Reaksi meliputi
pembentukan ion-ion kompleks atau pembentukan molekul netral yang
terdisosiasi dalam larutan (Khoppar, 1990). Contoh reaksi: AgNO3 +
NaCl AgCl
NaNO3, KCN
AgNO3 K{Ag(CN)2}
KNO3, K{Ag(CN)2} + AgNO3 Ag{(CN)2} + KNO3. (3) Reaksi oksidasireduksi (redoks). Oksidasi dan reduksi selalu berlangsung secara serentak,
dimana jumlah elektron yang dilepaskan pada oksidasi harus sama dengan
elektron yang didapatkan pada reduksi, Contoh reaksi: 2FeCl 3 +
SnCl2 2FeCl2 + SnCl4. (Surakiti, 1989).
Analisa volumetri dapat dibedakan menjadi:
1.
asamnya.
Alkalimetri
adalah
apabila
2.
Permanganametri
sebagai
oksidatornya
bila
kita
mamakai
oksidator
3.
Reaksinya:
I2 +
2e- 2I- I + e- I- .
Sifat Antihistamin
Sifat-sifat yang dimiliki antihistamin antara lain sebagai berikut :
Umumnya histamin seperti alkaloida mempunyai pH 8-11
Tidak larut dalam air, larut dalam asam encer dan alkalis
Identifikasi Antihistamin
Antihistamin dapat diidentifikasikan dengan beberapa cara :
Titik leleh, contoh titik leleh dari Difenhidramin berkisar 1660 1670
Reaksi Warna (gunakan asam pekat) :
Dengan H2SO4 pekat semua memberikan warna, kecuali antistin dan
chlortrimeton
Beberapa warna yang dihasilkan adalah :
1. Multergan : Rosa
2. Phenergan : Rosa merah
3. Histaphen : Kuning tua
4. Avil
: Kuning
5. Neo-antergan: Merah
6. Neo-benodin : Kuning dengan bintik jingga
7. Benadryl : Jingga + coklat + merah
8. Fenatiazin : merah + jingga + hijau
Dengan HNO3 pekat
Beberapa warna yang dihasilkan :
1. Histaphen : Kuning dengan bintik jingga
2. Antergan : Kuning
3. Neo-benodin : kekuningan
KI dalam air
Proses kerja : zat + peraksi
Reaksi Korek Api
Proses kerja ada 2 cara :
Batang korek api dicelupkan kedalam campuran (zat dalam HCl), lalu
dibasahi dengan HCl pekat, atau
Batang korek api dibasahi dengan HCl pekat, keringkan lalu celupkan
kedalam campuran (zat dalam HCl) untuk penentuan amin aromatis
primer (berwarna jingga).
Contoh : avil jingga
Analisa Kualitatif
Uji Analisa Kualitatif Phenargan HCl atau prometazin HC yaitu:
Pemerian :
o tablet couting (biru hijau), tidak berbau, dan rasanya sangat
pahit
o kelarutan mudah larut dalam air, spiritus,dan kloroform
Reaksi :
zat + FeCl3 rosa jingga
zat + HNO3p merah marganta panaskan di W.B akan berwarna
kuning
zat + H2SO4p rosa merah + air rosa
zat + KMNO4 + NaOH hijau coklat kotor
zat + pereaksi frohde merah violet zat + pereaksi nillon rosa
(kekuningan)
zat + DAB-HCl jingga
zat + H2SO4p + Cr 2O7 hijau
zat + pereaksi marquis merah marganta
zat berfluroresensi kuning
Analisa Kuantitatif
Penetapan kadar prometazine dalam sediaan tablet dilakukan dengan
metode spektrofotometri ultraviolet secara multikomponen, Pometazin
Hydroclorine di ukur menggunakan blanko dapar fosfat pH 6,4 pada
panjang gelombang 230 nm dan 266 nm, sehingga didapatkan panjang
gelombang
serapan
maksimum.
Diukur
validitasnya
berdasarkan
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Antihistamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi
efek histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor histamin
(penghambatan saingan). Prometazin adalah antihistamin generasi pertama
dari golongan fenotiazin. Obat ini mengandung anti-mabuk, anti emetik, dan
efek antikolinergik, serta efek sedatif yang kuat dan di beberapa negara yang
diberikan
untuk
insomnia
ketika
benzodiazepin
dikontraindikasikan.
DAFTAR PUSTAKA
Joyce jammes, Colin Baker, dkk. 2006. Prinsip - Prinsip Sains Untuk
Keperawatan
( principles of science for nurses ): Jakarta
Keenan, Charles W, kleinfelter, dkk., 1994. Kimia Untuk Universitas. Erlangga:
Jakarta.
Sumardjo, damin. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan kuliah mahasiswa
kedokteran dan program strata 1 Fakultas Bioeksata. Semarang. http://wiropharmacy.blogspot.com/search?q=analisis+kualitatif.html. Diakses 30 Maret
2012.
Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Roman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka
Pelajar: Yogyakarta.
Departemen Kesehatan RI.1974.Ekstra
FARITEX