You are on page 1of 8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Cetak Elastomer
Bahan cetak elastomer merupakan bahan cetak yang memiliki akurasi
tinggi dan berkualitas mirip karet, sehingga sering disebut sebagai bahan
karet. Bahan cetak elastomer sering digunakan di kedokteran gigi sebagai
konstruksi pengecoran logam, restorasi keramik, bridges, restorasi implan,
partial denture framework dan complete dentures (Hatrick, et al, 2011:184).
Bahan cetak Elastomer dikelompokkan sebagai karet sintetik.
Spesifikasi American Dental Association (ADA) menyebutkan beberapa jenis
bahan cetak elastomer berdasarkan bahan dasarnya yaitu polieter, polisulfid,
dan silikon. Berdasarkan reaksi polimerisasinya bahan cetak silikon terbagi
atas silikon kondensasi dan silikon adisi yang dikenal dengan nama polyvinyl
siloxane. Masing-masing bahan tersebut dapat mencetak struktur rongga
mulut dengan cukup akurat untuk digunakan dalam pembuatan restorasi
protesa cekat atau lepasan. Bahan cetak ini dikemas dalam bentuk dua pasta
yaitu pasta basis dan pasta katalis (Annusavice, 2009);(McCabe, 2008);
(Power, 2008);(Power JM & Sakaguchi RL, 2009).
Bahan cetak elastomer memiliki perbedaan sifat dari ada tidaknya by
product yang dihasilkan selama reaksi polimerisasi. Perbedaan sifat ini dapat
dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. By product yang dihasilkan bahan cetak elastomer selama reaksi
polimerisasi (Annusavice, 2009);(Sumadhi, 2010).
N

Generik

By Product yang dihasilkan selama polimerisasi

o
1
2
3

Polisulfid
Silikon Kondensasi

Air
Ethyl Alcohol pada reaksi kondensasi
Tidak menghasilkan By Products seperti adisi

Polieter
Silikon Adisi (Polyvynil

silikon
Tidak menghasilkan By Products seperti

Siloxane)

hydrogen

2.2 Bahan Cetak Polyvinyl siloxane


Bahan cetak Polyvinyl siloxane adalah elastomer polimerisasi adisi
silikon yang diperkenalkan secara luas di pasaran pada tahun 1970 dan sejak
saat itu banyak digunakan.Bahan ini mempunyai sifat- sifat fisik dan mekanis
yang sangat baik, seperti perubahan dimensi yang rendah, elastic recovery
yang baik, tidak membentuk produk sampingan pada reaksi polimerisasi,
tidak terjadi shringkage pada bahan cetak, dan mempunyai stabilitas dimensi
yang baik. Polyvinyl siloxane digunakan pada pembuatan gigi tiruan cekat,
tambalan, gigi tiruan lepasan dan implan (Mishra, 2010)
2.2.1 Komposisi Bahan Cetak Polyvinyl siloxane
Bahan cetak ini terdiri atas pasta basis dan pasta katalis yang
mengandung bentuk vinil silikon. Pasta basis mengandung polymethyl
hydrogen siloxane, pasta katalis mengandung divinyl polydimethyl
siloxane. Pasta katalis mengandung aktivator garam platinum, dan pasta
yang basis mengandung hidrid silikon. Pasta basis dan pasta katalis
berisi bahan pengisi (filler). Bahan pengisi secara normal berguna untuk
meningkatkan bond strength antara bahan pengisi dan polimer, yang
mana berfungsi sebagai cross-linker atau ikatan silang, serta untuk
mendapatkan viskositas yang diinginkan. Semakin banyak filler
semakin tinggi viskositasnya (Annusavice, 2009). Warna agen juga
ditambahkan untuk membedakan pasta basis dan katalis dan untuk
membantu evaluasi mixing.
Komposisi pasta basis terdiri dari:
1. Polymethyl hydrogen siloxane (CH3SiH)
2. Filler yang mengandung amorphous silica atau flourcarbons
(Annusavice, 2009)
Komposisi pasta katalis terdiri dari:
1. Divinyl polydimethyl siloxane (CH2CHSiCH3)
2. Filler yang mengandung amorphous silica atau flourcarbons
3. Platinum salt seperti chloroplatinic acid sebagai katalis dan
cross linking agent

4. Coloring agent, seperti iron oxide dan pigmen yang


menghasilkan warna merah, kuning, dan biru (Annusavice,
2009).

2.2.2 Sifat kimia Bahan Cetak Polyvinyl siloxane


Bahan cetak polyvinyl siloxane disebut juga silikon adisi yang
memiliki polimer reaksi tambahan berujung kelompok vinil dan
berikatan dengan kelompok hidrid (silane), serta diaktifkan oleh katalis
garam platinum (asam chloroplatinic) (Annusavice, 2009).
Reaksi silikon adisi adalah sebagai berikut (John, 2015):

Gambar 1. Reaksi kimia polyinyl siloxane


Pada bahan cetak ini tidak terdapat produk sampingan (by
product) seperti alkohol maupun gas hidrogen karena ada penambahan
garam platinum untuk menyerap hidrogen, sehingga tidak terjadi
kontraksi silikon dan poreus permukaan cetakan serta meminimalisasi
perubahan dimensi yang terjadi selama polimerisasi (Annusavice,
2009);(McCabe, 2008); (Power JM & Sakaguchi RL, 2009).
Biasanya waktu kerja dan pengerasan bahan cetak silikon adisi sekitar 2
sampai 4 menit, diikuti dengan waktu pengerasan 4 sampai 6 menit
(Power JM & Sakaguchi RL, 2009);(Burgess, 2005)

2.2.3 Perubahan Dimensi Bahan Cetak Polyvinyl siloxane

Perubahan

dimensi

pada

bahan

cetak

polyvinyl

siloxanemenunjukkan perubahan dimensi yang paling kecil pada waktu


setting (pengerasan) dari semua bahan cetak elastomer. Kebanyakan
shrinkage terjadi akibat polimerisasi pada tiga menit pertama sewaktu
cetakan dikeluarkan dari mulut.Ketika bahan cetak dikeluarkan dari
mulut, akan terjadi shrinkage akibat penurunan temperatur yang terjadi
dari temperatur mulut ke temperatur kamar.8 Viskositas bahan yang
rendah menunjukkan perubahan dimensi yang paling besar (0,02-0,05
persen shrinkage) akibat bahan pengisi yang rendah.
Bahan cetak polyvinyl siloxane adalah bahan cetak yang paling
stabil dimensinya dibandingkan semua bahan yang ada. Hal ini
disebabkan karenatidak ada penguapan by product yang menyebabkan
pengerutan bahan. Bahan yang mengeras secara klinis hampir
mengalami proses reaksi sempurna, sehingga sedikit sekali residu
polimerisasi yang menghasilkan perubahan dimensi.
Perubahan dimensi umumnya berasal dari pengerutan termal,
begitu bahan mendingin dari temperatur mulut ke temperatur ruangan.
Pada tipe adisi ini, pengerutan yang terjadi segera setelah bahan cetak
dikeluarkan dari mulut juga menunjukkan angka yang cukup kecil jika
dibandingkan dengan bahan elastomer lain.
2.2.4 Sifat Fisis Bahan Cetak Polyvinyl siloxane (Silikon Adisi)
2.2.4.1 Viskositas
Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu bahan beserta
ketidakmampuannya untuk mengalir. Bahan dengan viskositas
rendah memiliki kemampuan untuk mengalir lebih baik daripada
bahan dengan viskositas yang tinggi (Terry, et al, 2006). Bahan
cetak polyvinyl siloxane terdiri atas beberapa tingkat viskositas
yaitu: low viscosity (light body),medium viscosity (medium body),
high viscosity (heavy body), very high viscosity (putty)
(Annusavice, 2009);(Vitti, et al, 2011);(Power, 2008); (Power

JM & Sakaguchi RL, 2009). Masing-masing viskositas dari


bahan cetak memiliki komposisi yang sama, perbedaan terdapat
pada partikel bahan pengisi (filler) yang ditambahkan untuk
meningkatkan viskositas bahan cetak tersebut. Viskositas bahan
ini dapat meningkat sesuai dengan kandunganfiller didalamnya.
Semakin banyak filler yang ditambahkan semakin tinggi
viskositasnyayang diikuti dengan menurunnya tingkat kecairan
bahan cetak (Terry, et al, 2006).
Bahan cetak adisi silikon tipe medium body memiliki
viskositas yang cukup untuk mencegah kelebihan aliran jika
dimasukkan ke dalam sendok cetak. Bahan cetak tipe light body
dapat merekam secara akurat detail permukaan preparasi gigi.
Detail permukaan adalah kemampuan bahan cetak untuk
menghasilkan keakuratan permukaan objek dan berhubungan
dengan

viskositas

bahan

cetak.

Viskositas

yang

rendah

menghasilkan detail yang lebih baik (Burgess, 2005).


Nilai viskositas bahan cetak polyvinyl silikon berdasarkan
ADA speifikasi no. 19 dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Nilai viskositas bahan cetak silikon adisi polyvinyl siloxane.
Bahan Cetak PVS Berdasarkan

Ukuran Nilai Viskositas (NSM-2)

Viskositas
Putty
400-700
Heavy Body
200-300
Reguler
40-150
Light Body
10-70
-2
2
2
Keterangan: Nsm = poise, 1 poise = 0,1 N s/m , 1 Ns/m = 0,102 kg s/m2.

2.2.5 Sifat Mekanis Bahan Cetak Polyvinyl siloxane


2.2.5.1 Daya alir (Flow)

Daya alir adalah sifat bahan yang memungkinkan untuk


berubah bentuknya bila diberikan suatu load walaupun load
tersebut tidak diperbesar lagi (konstan).5 Bahan cetak yang
memiliki daya alir yang tinggi mengalir dengan baik dan dapat
mencetak detail yang baik. Daya alir pada bahan cetak polyvinyl
siloxane baik bila dibandingkan dengan bahan cetak elastomer
lainnya (Power, 2008);(Terry, et al, 2006).
2.2.5.2 Elastisitas ( Elasticity )
Elastisitas adalah sifat suatu benda yang dimungkinkan untuk
diubah bentuknya dengan beban yang bila beban tersebut
dihilangkan akan kembali ke bentuk semula (Sumadhi, 2010). Sifat
elastik yang baik pada suatu bahan dapat ditunjukkan dengan
melihat besarnya elastic recovery dan perubahan dimensi bahan
tersebut.
Polyvinyl siloxane dilaporkan sebagai bahan cetak paling
elastik karena dapat memperlihatkan elastic recovery yang lebih
baik dan deformasi permanen yang kecil dibandingkan bahan
elastomer yang lain. Besar deformasi permanen pada bahan cetak
elastomer polyvinyl siloxane dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Nilai deformasi permanen pada bahan cetak polyvinyl siloxane (Power
JM & Sakaguchi RL, 2009).

Silikon Adisi

Viskositas
Low
Medium
High
Very High

Deformasi Permanen (%)


0,05-0,4
0,05-0,3
0,1-0,3
0,2-0,5

Polyvinyl siloxane adalah bahan cetak yang memiliki


elasticrecovery yang paling tinggi bila dibandingkan dengan bahan
cetak elastomer lainnya. Bahan cetak siloksan memiliki sifat elastis

yang paling baik dibandingkan dengan bahan cetak elastomer


lainnya (Power, 2008).

DAFTAR PUSTAKA

Hattrick, CD. Eakle, WS & Bird, WF. 2011. Dental Materials: Clinical
Applications for Dental Assistants and Dental Hygienists 2nd ed. St.
Louis: Saunders Elsevier. pp. 184-185
John, JM. 2016. Basic Dental Materials 4th ed. New Delhi: JP Medical. p. 286
Annusavice KJ. 2009. Philips Science Dental Materials 11th ed. St. Louis:
Saunders Elsevier. pp. 207-26
Sumadhi S. 2010. Perubahan Dimensi Hasil Cetakan Gigi dan Mulut 1st ed.
Medan: USU Press. pp. 5-71
McCabe JF. 2008. Applied Dental Materials 9th ed. Oxford: Blackwell Publishing
Ltd. pp. 137-71
Vitti RP, Sobrinho LC, Sinhoreti AM. 2011. Dimensional Accuracy of Stone Casts
Made by a Monophase Impression Technique Using Different
Elastomeric Impression Materials. Braz J Oral Sci Vol. 10(3). pp. 175-6
Power JM. 2008. Dental Materials Properties and Manipulation 9th ed. St. Louis:
Mosby Elsevier. pp. 186-7
Mishra S, Chowdhary R. Linear Dimensional Accuracy of a Polyvinyl Siloxane of
Varying Viscosities Using Different Impression Techniques. Journal of
Investigative and Clinical Dentistry Vol. 1. pp. 37-44
Power JM, Sakaguchi RL. 2009. Craigs Restorative Dental Materials 12th ed. St.
Louis: Mosby Elsevier. pp. 283-93
Terry DA, Leinfelder KF, Lee EA, James A. 2006. The Impression: A Blue Print
to Restorative Success. Inside Dentistry Vol 2(5). pp. 1-3
Burgess JO. 2005. Impression Material Basics. Inside Dentistry Vol. 1(1). p. 3

You might also like