Professional Documents
Culture Documents
STRESS ULCER
Oleh :
Nur Latifa Mursiana Helma Kumala, S. Ked
FAA 110 048
Pembimbing :
dr. Erlina Sigai, Sp. AN
STRESS ULCER
I.
Definisi
Stress ulcer adalah suatu erosi superfisial akut dari mukosa gaster yang
terjadi sekunder akibat stres fisiologis yang dialami penderita.1
II.
Patofisiologi
Faktor Resiko
IV.
Tatalaksana (Profilaksis)
H2RA telah dibuktikan pada pasien dengan penyakit ulkus peptik, gastroesofageal
reflux disease, kerusakan GI yang disebabkan oleh NSAID dan Zollinger-Ellison
syndrome.4,5
Kemungkinan keberhasilan pencapaian penekanan asam memberikan
alasan untuk penggunaan PPI dalam preferensi untuk H2Ras sebagai profilaksis
untuk stress ulcer yang berhubungan dengan kerusakan mukosa (SRMD),
meskipun beberapa studi telah dievaluasi bahwa PPI khusus untuk profilaksis
stress ulcer. Namun, sebagian penelitian tersebut telah menunjukkan jelas bahwa
pemberian enteral atau IV dari PPI mengangkat pH intragastrik dan
mempertahankan pH minimal 4. Selanjutnya, studi banding telah menunjukkan
PPI menjadi lebih efektif daripada H2Ras untuk meninggikan pH intragastrik, dan
keduanya telah menunjukkan omeprazol enteral menjadi lebih efektif daripada
ranitidin dalam mengurangi risiko stress-related mucosal damaged yang disertai
perdarahan.4,5
Omeprazole diserap di usus halus dan mencapai sel-sel parietal melalui
sirkulasi. Pada pH sitosol sekitar 7,0, omeprazole (basa lemah dengan pKa =4)
sebagian besar unionisasi, dan melintasi membran sel. Namun, di kanaliculus
secara aktif mensekresi sel parietal lambung, omeprazole menjadi terionisasi,
terjebak dan diubah menjadi sulfenaminda (bentuk aktif) dimana ia akan mengikat
ireversibel dengan residu sistin pada permukaan ekstraseluler dari subunit sel
parietal fundic H+/K+ ATPase (yang biasanya function dengan bertukar K luminal
+ ion untuk seluler ion H+) dan selektif menghambat enzim. Obat menghilang
dengan cepat dari plasma tapi efeknya tetap sekitar 18-24 jam (waktu paruh
H+/K+ ATPase).1
Tabel 1.1
Gambar 1.1
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.