Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD RAMADHAN ARIF
(125140408/LY)
AZIZ SUSANTO
(125140411/LY)
YENSEN KUSNO
(125140406/LY)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2016
SEJARAH AUDITING
Menurut catatan seorang ahli sejarah akuntansi, dikatakan bahwa : Asal usul auditing dimulai
lebih awal dibandingkan dengan asal usul akuntansi. Ketika kemajuan peradaban membawa pada
kebutuhan akan adanya orang yang dalam batas tertentu dipercaya untuk mengelola harta milik
orang lain, maka dipandang patut untuk melakukan pengecekan atas kesetiaan orang tersebut,
sehingga semuanya akan menjadi jelas.
Dikatakan bahwa penguasa Mesir purba melakukan pemeriksaan independent dan atas catatan
penerimaan pajak, orang-orang Yunani kuno melakukan pemeriksaan atas rekening pejabat
public, sedangkan orang Romawi membandingkan antara pengeluaran dengan otorisasi
pembayaran, sementara para bangsawan penghuni puri di Inggris menunjuk auditor untuk
melakukan review atas catatan akuntansi dan laporan yang disiapkan oleh para pelayan mereka.
Awal audit terhadap perusahaan dapat dikaitkan dengan perundang-undangan Inggris selama
revolusi industri pada pertengahan tahun 1800-an. Kemajuan teknologi transportasi dan industri
telah menimbulkan skala ekonomi dan perusahaan yang lebih besar, munculnya manajer
professional, serta pertumbuhan kepemilikan perusahaan oleh banyak orang. Pada awalnya audit
terhadap perusahaan harus dilakukan oleh satu atau lebih pemegang saham yang bukan
merupakan pejabat perusahaan, serta mereka yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya
sebagai perwakilan pemegang saham. Profesi akuntansi segera bangkit dengan cepat untuk
memenuhi kebutuhan pasar serta perundang-undangan yang segera direvisi, sehingga
memungkinkan orang yang bukan pemegang saham dapat melakukan audit. Hal ini mendorong
munculnya berbagai formasi kantor-kantor audit. Beberapa diantara kantor-kantor auditor
Inggris Kuno seperti Deloitte & Co, Peat Marwick, & Mitchell, dan Price Waterhouse & Co.
yang masih dapat ditelusuri samapai saat ini serta masih membuka praktik di USA ataupun
diluar USA.
AUDITING
Auditing adalah proses yang ditempuh oleh seseorang yang kompeten dan independent agar
dapat menghimpun bukti bukti mengenai informasi yang terukur dari suatu entitas
( satuan )
usaha untuk mempertimbangkan tingkat kesesuaian dari informasi dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
Menurut (Mulyadi, 2002) , audit mengandung unsur-unsur:
Suatu proses sistematis, artinya audit merupakan suatu langkah atau prosedur yang logis,
berkerangka dan terorganisasi. Auditing dilakukan dengan suatu urutan langkah yang
direncanakan, terorganisasi dan bertujuan.
untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif, artinya proses sistematik
ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu
atau badan usaha serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap
bukti-bukti tersebut.
kriteria yang telah ditetapkan, artinya kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar
untuk menilai pernyataan (berupa hasil akuntansi) dapat berupa:
o peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif
o anggaran atau ukuran prestasi yang ditetapkan oleh manajemen
o prinsip akuntansi berterima umum (PABU) diindonesia
Penyampaian hasil (atestasi), dimana penyampaian hasil dilakukan secara tertulis dalam
bentuk laporan audit (audit report)
SAK
Kebijakan Perusahaan
Peraturan,mis : Bapepam, Depnaker, Internal,dll
Perpajakan
PERBEDAAN ANTARA AUDIT DAN AKUNTANSI
Akuntansi adalah proses pencatatan , pengelompokan , dan pengikhtisaran peristiwa peristiwa
ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan untuk menyediakan informasi
keuangan yang diperlukan di dalam pengambilan keputusan .
Di dalam mengaudit data akuntansi , yang menjadi masalah adalah memeriksa apakah informasi
yang tercatat mencerminkan dengan benar peristiwa ekonomi yang terjadi sepanjang periode
akuntansi .
Tabel: Perbedaan antara Auditing dengan Akuntansi
Keterangan
Metode
Auditing
Memperoleh dan menilai
Akuntansi
Mengidentifikasi
kejadian-kejadian
kemudian
laporan
mencatat,
keuangan
yang
mengukur,
mengklasifikasikan
meringkasnya
dan
dan
dalam
pendapat
catatan-catatan akuntansi.
Menyusun
dan
mendistribusikan laporan
keuangan.
Laporan auditing (audit
keuangan.
Laporan
jawab
report)
tanggung
Tujuan
Menyatakan
auditor.
tanggung
jawab
keuangan
jawab
manajemen.
Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan transaksi yang dapat
mempengaruhi perusahaan atau pemerintah. Setelah diidentifikasi, maka bukti dan transaksi
4
periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode
sebelumnya.
Tanggung jawab auditor:
1. Materiality
Tanggung jawab auditor hanya pada salah saji material.
2. Reasonable assurance
Ini merupakan tingkat kepastian yang tinggi tetapi tidak absolut.
3. Errors versus fraud
Error adalah salah saji karena kekeliruan, sedangkan fraud adalah salah saji karena
kecurangan.
4. Professional scepticism
Sikap yang selalu ingin tahu dan memberikan penilaian kritis terhadap evidence.
Konsepnya bahwa auditor tidak boleh mengasumsikan bahwa manajemen tidak jujur
tetapi kemungkinan bahwa manajemen tidak jujur harus tetap diperhitungkan
Manajemen memiliki tanggungjawab terhadap laporan keuangan dan pengendalian internal. Di
dalam The Sarbanes-Oxley Act tanggung jawab tersebut semakin diperketat. Salah satunya
adalah
kewajiban
terhadap
CEO
dan
CFO
perusahaan
publik
untuk
informasi dari manajemen dalam pelaksanaan audit. Namun, tanggung jawab auditor atas
laporan keuangan audit terbatas pada pernyataan pendapatnya atas laporan keuangan tersebut.
terhadap laporan keuangan intern perusahaan, serta audit terhadap penggunaan internet
sebagai media promosi perusahaan
2. Audit ketaatan : menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur,
atuaran, atau ketentuan yang telah ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi, biasanya
hasilnya dilaporkan kepada pihak manajemen
3. Audit atas laporan keuangan : menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang
diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu (GAAP)
JENIS-JENIS AUDITOR
1. Kantor Akuntan Publik : mengaudit laporan keuangan historis yang dipublikasikan oleh
PT, perusahaan besar, serta organisasi non-komersial, seringkali disebut auditor eksternal
atau auditor independen
2. Auditor badan pemeriksa keuangan : mengaudit informasi keuangan dari berbagai macam
badan pemerintah baik pusat maupun daerah sebelum diserahkan kepada DPR
3. Auditor pajak : menentukan apakah SPT sudah memenuhi peraturan pajak yang berlaku
4. Auditor internal : audit bagi manajemen tetapi auditor internal tidak dapat sepenuhnya
independen selama masih ada hubungan pemberi kerja-karyawan
JASA YANG DIBERIKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Sesuai dengan kompetensinya, jasa-jasa yang dapat diberikan Kantor Akuntan Publik (KAP)
meliputi, tetapi tidak terbatas pada yang berikut ini:
1.
2.
keuangan suatu entitas ekonomi dihubungkan dengan prinsip yang berlaku umum
Jasa Audit Khusus.
Disamping audit umum atas laporan keuangan, KAP juga memberikan jasa audit
khusus, sesuai dengan kebutuhan. Audit khusus dapat memberikan audit atas akun atau
pos laporan keuangan tertentu yang dilakukan dengan menggunakan prosedur yang
3.
disepakati
Jasa Atestasi.
Jasa atestasi yang diberikan KAP berkaitan dengan penerbitan laporan yang memuat
suatu kesimpulan tentang keandalan asersi (pernyataan) tertulis yang menjadi tanggung
jawab pihak lain, dilaksanakan melalui pemeriksaan, review dan prosedur yang
4.
disepakati bersama
Jasa Kompilasi Laporan Keuangan.
KAP dapat melakukan kompilasi laporan keuangan berdasarkan catatan data keuangan
5.
6.
DAFTAR PUSTAKA
Alvin A Arens , Randal J. Elder & Mark S. Beasley : Auditing Dan Jasa Assurance : Pendekatan
Terintegrasi Jilid 1 Edisi 12
10
http://www.davidpublishing.com/Upfile/12/2/2012/2012120283233169.pdf
Rick Hayes , Roger Dassen , Arnold Schilder , Phillip Wallage: Principles Of Auditing : An
Introduction To International Standars On Auditing 2nd Edition
11