You are on page 1of 2

ABSTRAK

Angkutan umum perkotaan sebagai salah satu bagian dari transportasi


perkotaan merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat kota dan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan kota pada umumnya.
Keberadaan angkutan kota sangat dibutuhkan tetapi apabila tidak ditangani secara
baik dan benar akan menjadi masalah bagi kehidupan kota. Angkutan umum
dikatakan memiliki kinerja yang baik apabila angkutan tersebut mampu memberikan
pelayanan yang efektif dan efisien, serta mampu memenuhi tuntutan penumpang
sebagai sarana transportasi untuk pelaksanaan kegiatan masyarakat.
Dalam penelitian ini yang dilakukan adalah identifikasi kinerja angkutan kota
ditinjau dari tingkat efektifitas dengan parameter kerapatan, kecepatan rata-rata,
frekwensi headway. Sedangkan tingkat efisiensi pelayanan diidentifikasi dengan
parameter tingkat operasional dan faktor muat penumpang.
Dari hasil analisa menunjukkan kinerja pelayanan angkutan kota jika ditinjau
dari segi efektifitas memperlihatkan tingkat kemudahan yang tinggi. Berdasarkan
parameter kinerja angkutan umum perkotaan menurut standard World Bank untuk
Mars 70,RMC 120 dan KPUM 23 diperoleh kerapatan rata-rata sebesar 1,33
kend/jam pada jam sibuk pagi , 1,14 kend/jam pada jam tidak sibuk dan 0,98
kend/jam pada jam sibuk sore dimana standard yang ditetapkan ialah 8 kend/jam.
Kecepatan rata-rata sebesar 34,25 km/jam pada jam sibuk pagi , 30,39 km/jam pada
jam tidak sibuk dan 25,47 km/jam pada jam sibuk sore dimana standard yang
ditetapkan ialah 10-12 km/jam. Headway rata-rata 3,27 menit pada pagi hari, 3,88
menit pada jam tidak sibuk, dan 3,63 pada sore hari dimana standard yang ditetapkan
ialah 5-10 menit.

Sedangkan tingkat efisiensi angkutan umum perkotaan yang

ditinjau dari tingkat operasional rata-rata diperoleh sebesar 1,63 menit pada jam
sibuk pagi , 1,98 menit pada jam tidak sibuk dan 1,88 menit pada jam sibuk
sore,faktor muat penumpang rata-rata untuk RMC 120 dari Kec.Sunggal mencapai
23,9% pada jam sibuk pagi, 17,3% pada jam tidak sibuk dan 20,7% pada jam sibuk
sore dimana standard load factor yang ditetapkan ialah 70%.

Universitas Sumatera Utara

Untuk menaikkan nilai load factor yang masih dibawah standard yang
ditetapkan perlu peninjauan kembali jumlah armada sehingga diperoleh jumlah yang
ideal untuk melayani pergerakan penumpang.

Universitas Sumatera Utara

You might also like