Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Sudibianto
NIM. 10900006
Pembimbing :
Drs. Mohammad Ali
JUDUL :
OLEH :
SUDIBIANTO (10900006)
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Bapak Drs. Mohammad Ali selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir, atas
nasehat, saran, petunjuk, bimbingan, dan kesabarannya dalam membantu
menyelesaikan tugas Akhir ini.
Ibu Ivonne M. Radjawane, Ph.D dan Dr. rer.nat. Mutiara R. Putri atas
nasehat, saran, petunjuk dan bimbingannya.
Penulis
ii
ABSTRAK
Studi terhadap beberapa parameter Oseanografi, yaitu Pasang
Surut, Arus Laut, Angin dan Gelombang, dilakukan di perairan Pulau
Kambing, di Selat Madura. Studi Pasang surut dilaksanakan berdasarkan
data pengukuran pasang surut di perairan tersebut, menghasilkan
kesimpulan bawa tipe pasang surut di perairan pulau kambing adalah
campuran cenderung kearah Diurnal, dengan bilangan formzahl sebesar
1.02. Hasil peramalan pasang surut menunjukkan bahwa analisa harmonik
menghasilkan konstanta harmonik pasang surut yang cukup baik untuk
membangun ramalan pasang surut kapan saja.
Pengukuran arus laut selama satu bulan di perairan Pulau Kambing
menunjukkan bahwa arus laut didaerah itu didominasi oleh arus pasang
surut. Terdapat arus musiman sebesar 0.24 m/det yang mengalir kearah
Timur tenggara.
Data angin di Pulau kambing diperoleh dengan melakukan
interpolasi segitiga terhadap data angin jangka panjang di Pelabuhan
Udara Juanda dan dua setasiun dari hasil Model Angin Global dari NECP,
masing-masing dari titik 105 dan 114. Hasilnya kemudian di analisa untuk
meneliti variasi bulanan, musiman dan tahunannya. Analisa Frekuensi
Harga Ekstrim dilaksanakan pada kecepatan maksimum tahunan dari
delapan arah angin.
Berdasarkan data angin hasil interpolasi segitiga, dihitung tinggi
dan periode gelombang signifikan. Seperti pada data angin, dlakukan
perhitungan Joint Probability Tabel dan Wave rose musiman serta
tahunannya. Analisa frekuensi harga ekstrem juga dilakukan pada
gelombang yang datang dari ke delapan arah, dari Utara sampai arah Barat
Laut.
iii
ABSTRACT
Several oceanographic parameters, i.e. Tide, Sea Water Current,
Wind and Waves were studied in Pulau Kambing waters
Study on tide was carried out base on one filed observation in
Pulau Kambing Waters, yield a conclusion that tidal type in this area is a
mixed tend to diurnal, with Formzahl Number 1.02. The tidal prediction
computed based on the tidal harmonics constants, resulted from tidal
harmonics analysis shows that the tidal constants is quite good to build a
tidal prediction at any time epoch.
One month observation of sea water current in Pulau Kambing
shows that tie current condition in Pulau Kambing are dominated by the
tidal current. The current data also shows the contribution of seasonal
current of 0.024 m/sec flowing to the East-South East.
Long term wind data in Pulau kambing were obtained by triangle
interpolation toward long term wind data from Juanda Airport in Surabaya,
and two points from Global Wind Model from NECP, i.e. Point 105 and
114 respectively. The results were then analyzed to investigate the
monthly, seasonal and yearly variation. Extreme Frequency Analysis was
carried out upon the maximum wind speed coming from the eight wind
direction.
Based on the wind data, significant wave height and period were
computed by hind casting technique using SMB method. The same as
wind analysis, computation seasonal and annual Probability Table and
Wave Rose analysis were also performed. Extreme Frequency analyses
were performed upon the waves coming from the eight directions, from
North up to North West.
iv
DAFTAR ISI
halaman
i
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I PENDAHULUAN
9
9
10
11
12
12
13
2.3. Angin
16
16
2.4. Gelombang
17
18
18
19
19
19
20
24
24
24
25
26
26
33
29
30
31
31
36
41
43
46
46
48
50
52
54
56
58
vi
60
63
65
67
69
71
73
75
77
79
81
82
5.1. Kesimpulan
82
5.2. Saran
84
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Tabel 3-1
Tabel 4.1-1
Tabel 4.1-2
Tabel 4.1-3
Tabel 4.1-4
Tabel 4.2-1
Tabel 4.2-3
Tabel 4.2-4
Tabel 4.2-5
Tabel 4.3-1
Tabel 4.3-2
Tabel 4.3-3
Tabel 4.3-4
Tabel 4.3-5
Tabel 4.3-6
viii
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Tabel 4.3-7
Tabel 4.3-8
Tabel 4.3-9
ix
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Tabel 4.4-2
Tabel 4.4-3
Tabel 4.4-4
Tabel 4.4-5
Tabel 4.4-6
Tabel 4.4-7
Tabel 4.4-8
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Tabel 4.4-9
xi
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Gambar 1.1-1
Gambar 2.1-1
Gambar 2.2-1
Gambar 2-2
Gambar 2-3
Gambar 2-4
Gambar 2-5
Gambar 2-6
Gambar 2-7
Interpolasi Segitiga
Gambar 3-1
Gambar 4-1
Gambar 4- 2
Gambar 4.2-1
Gambar 4.2-2
Gambar 4.2-3
Gambar 4.2-4
Gambar 4.3-1
Gambar 4.3-2
xii
DAFTAR GAMBAR
No.
Gambar 4.3-3
Judul
Gambar 4.3-4
Gambar 4.3-5
Gambar 4.3-6
Gambar 4.3-7
Gambar 4.3-8
Gambar 4.4-1
Gambar 4.4-2
Gambar 4.4-3
Gambar 4.4-4
Gambar 4.4-5
xiii
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Gambar 4.4-5
Gambar 4.4-7
Gambar 4.4-8
Gambar 4.4-9
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Wilayah perairan memiliki potensi yang besar untuk di
1.2.
b.
1.3.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup studi di Pulau Kambing ini akan meliputi antara
lain:
1. Pengukuran lapangan pasang surut serta arus laut
2. Analisa harmonik pasang surut serta dan peramalan pasut
jangka panjang, dan analisa harga ekstrimnya
3. Analisa harmonik terhadap komponen Utara dan Timur
arus laut.
4. Memisahkan antara arus pasang surut dan arus non pasang
surut serta menyusun ramalan arus pasang surut jangka
panjang. Kemudian dilakukan analisa frekuensi harga
ektrim arus pasang surut laut
5. Angin rata-rata harian di Pulau Kambing di dapatkan
dengan melakuklan interpolasi segitiga dari data angn di
tiga setasiun, yaitu setasiun Pelabuhan Udara Juanda
Surabaya dan dua setasiun No. 115 dan 104 dari grid Model
Angin Global dari NECP.
6. Berdasarkan data angin hasil interpolasi ini, dilakukan
kajian tentang pola angin bulanan, musiman, dan tahunan
serta sudi statistik harga ekstrem untuik menghitung harega
periode ulang untuk 5, 10 sampai 100 tahun.
7. Berdasarkan data angin hasil interpolasi segitiga di Pulau
Kambing dihitung tinggi dan periode gelombang signifikan
di sekitar Pulau kambing, dengan metode Hindcasting.
Kemudian dilakukan studi tentang iklim gelombang serta
statistik harga ekstrem gelombang di wilayah studi.
1.4.
Metode Penulisan
Pada penulisan kali ini, sistematika penulisan yang akan di
1.5.
Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang
penulisan, lokasi studi yang di gunakan untuk penulisan,
maksud dan tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan, metode
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pasang Surut
Pasang surut laut merupakan fenomena naik turunnya permukaan
air laut yang disertai gerakan horisontal massa air. Ada dua faktor
utama yang mempengaruhi tinggi pasang surut, yaitu:
1. Faktor astronomis, yang berupa gaya gravitasi bulan, gaya gravitasi
matahari, gaya gravitasi benda angkasa lain, dan rotasi bumi.
2. Faktor non-astronomis, yang berupa kedalaman perairan, keadaan
meteorologi perairan, dan gaya gesekan dasar laut.
Kondisi pasang surut di suatu tempat umumnya berbeda dengan
kondisi setimbangnya, karena laut memberikan respon yang cukup
rumit terhadap pasut setimbang yang dihasilkan oleh adanya pantai
dan kedalaman laut yang berbeda sehingga memberikan pola pasang
surut yang berbeda pula. Beberapa pola Pasang Surut:
(t) = S0 + SS0 +
Ai cos (i t - Pi)
i =1
(2-1)
dimana :
(t)
A1
= 2 / Ti , T
surut i
P1
S0
SS0
= waktu
i =1
Ai cos i tn +
i =1
Bi cos i tn
(2-2)
Dimana Ai dan Bi adalah konstanta harmonik dari komponen kei, k adalah bilangan dari komponen yang akan ditentukan, tn adalah
waktu pengamatan (dimana n= -n, -n+1,
C1 =
h (tn) = S0 +
P. van der
i =1
Ci cos (i tn - Pi )
(2-3)
K 1 + O1
M 2 + S2
, ketika
2. Mixed Semidiurnal
, ketika
3. Mixed Diurnal
, ketika
4. Diurnal
, ketika
L-1
H+1
H-1
yang pendek dimana kecepatan arus adalah kecil atau nol. Kondisi ini
disebut slack water.
Kecepatan arus pasut berubah dari nol pada saat slackwater
menjadi maksimum, yang disebut flood strength atau ebb strength,
yang terjadi diantara 2 slackwater
10
11
12
13
menggunakan
peramalan
gelombang
14
Maka
(m-1)
(m)
z
Uwave(z)
gelombang,
frekuensi
gelombangnya
dan
panjang
2.3 Angin
Untuk melakukan studi angin setempat, idealnya adalah
menggunakan data angin hasil pengamatan setasiun pengukuran angin
yang terdapat didekat wilayah studi. Tetapi karena tidak adanya
setasiun pengukuran angin jangka panjang di wilayah studi, dan
setasiun terdekat ada di Pelabuhan Udara Juanda di Surabaya dirasa
terlalu jauh, maka diupayakan untuk mendapatkan data angin di Pulau
Kambing, dengan melakukan interpolasi segitiga berdasarkan data
angin di tiga tempat, dimana Pulau Kambing berada didalam segitiga
dari ketiga setasiun.
16
u1 (x1, y1)
. (x,y)
u2 (x2, y2)
u3 (x3, y3)
u (x)
N
i =1
u(xi)
u (y)
N
i =1
v(yi)
dimana Ni =
A0 =
1
2A 0
(ai + bi x + ci y)
x1
y1
x2
y2
x3
y3
a1 = x2 y3 - x3 y2 a2 = x3 y1 - x1 y3
a3 = x1 y2 - x2 y1
b1 = y2 - y3
b2 = y3 - y1
b3 = y1 - y2
c1 = x3 - x2
c2 = x1 - x3
c3 = x2 - x1
2.4 Gelombang
Seperti juga pada data angin, tidak didapat data gelombang hasil
pengukuran jangka panjang, selama 20 tahun misalnya. Untuk
mendapatkan data guna analisa iklim gelombang, dilakukan upaya
untuk menghitung tinggi dan periode gelombang signifikan di wilayah
studi, berdasarkan angin hasil interpolasi segitiga di Pulau Kambing.
17
2.4.1.
Metode
Perhitungan
Tinggi
dan
Periode
Gelombang Signifikan
Metode Prediksi Gelombang menggunakan teknik hindcasting,
yaitu menggunakan data masa lampau untuk memprediksi data masa
depan, dengan mengaplikasikan metode Sverdrup, Munk and
Bertschneider (SMB). Pada prinsipnya metode ini adalah untuk
menaksir periode dan tinggi gelombang signifikan menggunakan data
angin hasil pengamatan. Data angin digunakan sebagai input, meliputi,
kecepatan angin, arah dan juga panjang fetch efektif.
koreksi
ketinggian.
Koreksi
yang
dilakukan
b. Koreksi Stabilitas
Rt = 1.1
18
diperlukan
koreksi
karena
pengaruh
lokasi,
menggunakan rumusan:
Usea = 1.45 Uland
d. Koreksi Gesekan
F cos ( )
cos
2
Fef
dimana : Fef
19
Hs =
0.283U A 2
g
gF 12
)
U A2
gd 34
)
tanh [0.53 [ 2 ] ] tanh (
uA
gd 34
tanh[0.530( 2 ) .
UA
0.00565(
Ts =
7.54U A
g
gF
0.379( 2 ) 3
3
UA
gd
tanh [ 0.833 { ( 2 ) 8 ] tanh {
)
3
UA
gd 8
tanh(0.833( 2 )
UA
Ts
F
G
Ua
D
=
=
=
=
=
1.6 x103U A 2
g
Ts =
2.857 x101U A
g
1/ 2
gF
2
UA
1/ 2
gF
2
UA
20
f ( x) = e
( ln ( x ) / m )
) ( 2 2 )
2
x ; m, > 0
( x ) 2
( ln x / m )
( 2 ) )
2
x ; > 0
x 2
f ( x) =
ee
f ( x ) = 1 e ( x )
21
F ( x ) = x 1e ( x )
untuk x [ 0, ]
f ( x) =
( p)
p 1
exp(
y p 1e y
( p )
22
23
BAB III
DATA DAN PENGOLAHAN
3.1 Pasang Surut
Data pasang surut di wilayah studi didapat dari hasil pengukuran
lapangan yang dilakukan selama 31 hari, sejak tanggal 20 Juli sampai
dengan 21 Agustus 2003. Pengukuran Pasang surut dilakukan dengan
menggunakan peranti pengukur tinggi muka air otomatis (Automatic
Water Level Recorder AWLR), Merk A Ott Kempten dengan nomor seri
1284.
Data berbentuk analog, kemudian didigitisasi untuk mendapatkan
data tinggi muka air setiap jam. Tinggi muka air dinyatakan dalam satuan
centimeter dihitung relatif terhadap ketinggian nol palem pasut yang
ditempatkan didekat posisi AWLR.
Data pasang surut selama 31 hari kemudian dilakukan analisa
harmonik metode Least Square, dengan menggunakan program TAN,
untuk mendapatkan amplitudo dan lag fasa sebanyak 38 komponen di
stasiun Pulau Kambing.
24
(t) = S0 +
i =1
fi Hi cos ( i t + Vi + ui - gi)
(3-1)
dimana:
(t)
S0
fi
Hi
Vi
ui
gi
= waktu
dilakukan
prediksi
pasang
surut
tiap
jam
menggunakan nilai amplitudo dan koreksi fase nodal (fi dan ui), sehingga
untuk tiap bulan parameter fi dan ui terlebih dahulu dihitung dalam
prediksi pasang surut.
Dari prediksi pasang surut tiap jam, range pasang surut terendah,
tertinggi, dan terbesar tiap bulannya kemudian di masukkan dalam tabel.
26
27
28
Panjang
Fetch
(km)
N
NE
E
SE
S
SW
W
NW
43.2
40.0
40.8
23.1
21.0
11.3
90.5
11.3
29
30
Bab IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Pasang Surut Laut
Data pasang surut selama 30 hari hasil perjam hasil penghalusan
dan penculpikan data dari data per 2 menitan, kemudian dianalisis dengan
analisis harmonik dengan menggunakan program TAN.
Analisis harmonik ini menghasilkan konstanta harmonik berupa
amplitudo dan beda phasa (g) dari 38 komponen harmonik.
Hasil analisis harmonik pasang surut ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 4.1-1
Hasil analisis Harmonik Pasang Surut
berdasarkan data hasil pengamatan
di Pulau Kambing Selat Madura
Komponen
Kecepatan Sudut Amplitudo
Nama
Jumlah
deg./hour
(meter)
Mm
Msf
SIGMA1
Q1
O1
M1
P1
S1
K1
J1
OO1
MNS2
2N2
MEU2
N2
NEU2
M2
LAMDA2
L2
T2
S2
K2
MSN2
2SM2
MO3
M3
MK3
SK3
MN4
M4
SN4
3
4
7
8
10
12
15
16
17
21
23
25
26
27
28
29
31
33
34
35
36
38
39
41
42
43
45
46
47
48
49
.5443747
1.0158958
12.9271398
13.3986609
13.9430356
14.4920521
14.9589314
15.0000000
15.0410686
15.5854433
16.1391017
27.4238337
27.8953548
27.9682084
28.4397295
28.5125831
28.9841042
29.4556253
29.5284789
29.9589333
30.0000000
30.0821373
30.5443747
31.0158958
42.9271398
43.4761563
44.0251729
45.0410686
57.4238337
57.9682084
58.4397295
.0010
.0039
.0091
.0600
.2732
.0074
.1159
.0040
.3497
.0245
.0063
.0112
.0087
.0074
.0655
.0124
.4736
.0098
.0365
.0083
.1405
.0382
.0035
.0009
.0245
.0098
.0104
.0114
.0041
.0147
.0036
Lag Fase
(derajat)
Periode
(jam)
104.67
220.90
31.79
253.89
115.46
85.52
324.96
324.96
324.96
188.30
222.87
316.97
279.17
340.67
279.17
279.17
156.44
36.39
36.39
341.05
341.05
341.05
8.44
78.71
153.68
140.05
27.50
318.02
317.23
153.65
230.77
661.3092
354.3671
27.8484
26.8684
25.8193
24.8412
24.0659
24.0000
23.9345
23.0985
22.3061
13.1273
12.9054
12.8718
12.6583
12.6260
12.4206
12.2218
12.1916
12.0164
12.0000
11.9672
11.7861
11.6070
8.3863
8.2804
8.1771
7.9927
6.2692
6.2103
6.1602
31
MS4
S4
2MN6
M6
MSN6
2MS6
2SM6
ZO
50
52
54
55
56
57
59
116
58.9841042
60.0000000
86.4079380
86.9523127
87.4238337
87.9682084
88.9841042
00.0000000
.0061
.0010
.0003
.0010
.0005
.0005
.0002
.0000
356.85
105.62
111.53
11.95
155.63
269.13
338.50
000.00
6.1033
6.0000
4.1663
4.1402
4.1179
4.0924
4.2654
0.0000
Variasi muka laut tiap jam yang di dapatkan dari hasil pengamatan
lapangan diukur dari tinggi muka laut rata-rata (mean sea level), sehingga
hasil dari analisis harmonik pasang surutnya memberikan nilai Z0 = 0
Dari hasil analisis harmonik kesimpulannya dapat dituliskan:
Untuk verifikasi hasil analisis pasang surut harmonik, di buat grafik dari
100
-100
-200
1 Ags
11
13
15
17
19
21
23
25
27
29
Date
Gambar 4-1. Perbandingan antara data hasil pengamatan dan data hasil prediksi
pasang surut di Pulau Kambing
32
arah tipe diurnal, dengan bilangan Formzahl 1,02, yang berarti selama
sehari semalam, ada dua kali ketinggian maksimum dan minimum
Berdasarkan hasil analisis harmonik, tinggi muka laut di prediksikan
untuk 18,6 tahun (satu periode Nodal) dan analisis level maksimum
dilakukan untuk menentukan Lowest Astronomical Tide (LAT) dan
Maximum Tidal Range.
Hasilnya adalah:
Tabel 4.1-2
Prediksi tinggi muka laut untuk 18.6 tahun
Parameter
Mean Sea Level (MSL)
Level (m)
Remark
-1.23
m from MSL
1.33
m from MSL
- 1.17
m from MSL
1.37
m from MSL
2.64
33
Tabel 4.1-3
Posisi Penggambaran pada
Kertas Distribusi Probabilitas Ekstrim Gumbel untuk
Tinggi Maksimum Muka Laut Tahunan (diatas MSL)
di Pulau Kambing
Deret Waktu
Data di urutkan mulai dari magnitude terkecil
Tahunan Maksimum
M
XM
Probabilitas
Tahunan. (urutan ranking) (M= 1,2,...N) Plot. Position
1.34
1
1.225
0.05
2006
1.38
2
1.228
0.09
2007
1.37
3
1.257
0.14
2008
1.37
4
1.258
0.18
2009
1.33
5
1.260
0.23
2010
1.33
6
1.260
0.27
2011
1.34
7
1.275
0.32
2012
1.34
8
1.295
0.36
2013
1.30
9
1.317
0.41
2014
1.23
10
1.325
0.45
2015
1.26
11
1.328
0.50
2016
1.26
12
1.330
0.55
2017
1.26
13
1.331
0.59
2018
1.23
14
1.334
0.64
2019
1.26
15
1.340
0.68
2020
1.28
16
1.340
0.73
2021
1.32
17
1.345
0.77
2022
1.33
18
1.347
0.82
2023
1.32
19
1.371
0.86
2004
1.33
20
1.371
0.91
2005
1.38
21
1.380
0.95
2006
Penggambaran distribusi tahunan tinggi muka laut maksimum di
gambarkan pada kertas probabilitas LogNormal sebagai berikut:
34
Tabel 4.1-4
Tinggi Muka laut Maksimum (diatas MSL)
dengan periode ulang yang bervariasi
Periode Ulang
Tahun
Probabilitas
P(X)
0.5
Muka Laut
Maksimum
(cm)
132.3
0.8
133.4
10
0.10
134.0
20
0.95
134.8
50
0.95
135.7
100
0.99
136.4
35
>32
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
36
37
Gambar 4.2-2 Diagram Vektor dari Arus Total, Pasut dan Tinggi Muka Air di
Perairan Pulau Kambing
38
Tabel 4.2-3
Parameter Elips Arus Pasang Surut
Komponen
Parameter
Semi Diurnal
M2
S2
N2
O1
Diurnal
K1
P1
H (cm/s)
g (deg)
18.7
16
4.2
84
1.8
16
4.0
142
5.6
40
1.8
40
H (cm/s)
g (deg)
2.3
81
0.7
270
0.3
201
0.7
41
0.9
247
0.3
247
Elips
39
SMJ
AC
40
Max.
Tahunan
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
30
30
29
30
30
29
28
29
29
31
30
30
30
30
30
30
29
29
0.03
0.08
0.13
0.17
0.22
0.27
0.31
0.36
0.41
41
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
29
30
28
29
29
29
29
29
31
30
29
28
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
28
0.45
0.50
0.55
0.59
0.64
0.69
0.73
0.78
0.83
0.87
0.92
0.97
0.5
29.9
10
0.9
30.2
20
0.95
30.4
50
0.98
30.8
100
0.99
31.0
42
43
Januari
Dominan
Dominan Kedua
Kecepatan
Arah Persentase
Arah
Persentase Kecepatan (m/s)
(m/s)
Barat
68.8
3-5
Barat Daya
5.7
1-5
Februari Barat
71.4
5-7
Timur
6.5
57
Timur
13.4
3-5
Maret
Barat
33.1
3-5
April
Timur
46.1
3-5
Barat
12.4
35
Mei
Timur
69.9
3-5
Timur Laut
6.9
57
Juni
Timur
73.1
35
Tenggara
7.6
35
Juli
Timur
82.4
3-5
Utara
4.9
35
Agustus Timur
76.1
3-5
Tenggara
12.8
37
September Timur
64.7
5-7
Tenggara
18.4
35
Oktober Timur
40.6
5-7
Tenggara
18.1
35
November Timur
24.6
3-5
Barat
4.9
35
Desember Barat
43.4
5-7
Timur
7.1
57
Musim Timur Mei terjadi selama bulan Juni hingga bulan Agustus
44
Barat
69.4
3-5
Timur
64.5
3-5
Timur
64.5
5-7
Barat
59.8
3-5
Arah
Timur
Dominan Kedua
Kecepatan
Persentase
(m/s)
14.7
57
17.8
57
Selatan
27.6
57
Selatan
32.2
35
Selatan
45
Daftar Harga
Maksimum Tahunan
Tahun
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Max.
Tahunan
0.6
5.0
3.6
4.6
2.1
2.9
3.1
3.5
1.3
6.1
1.5
6.5
4.0
0.6
4.2
2.1
6.3
5.9
6.2
0.8
5.9
XM
(M= 1,2,...N)
Probability
Posisi Plot.
6.5
6.3
6.2
6.1
5.9
5.9
5.0
4.6
4.2
4.0
3.6
3.5
3.1
2.9
2.1
2.1
1.5
1.3
0.8
0.6
0.6
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
46
1.0
1.2
1.3
1.5
10
20
0.9
0.95
30
40 50
100
200
0.99
0.998
Probability (Nonoccurence)
-1.5
-1.0
-0.5
0.5
0.8
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
0.98
4.0
4.5
5.0
5.5
Tabel 4.3-5
Kecepatan Maksimum Angin Utara
dengan periode ulang yang bervariasi
Interval
Ulang (T)
(years)
1
2
5
10
20
50
100
Probability
P(x)
0.00001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
Max. Wind
Speed
X (m/sec)
1.16
3.55
5.02
5.96
6.89
8.44
8.97
47
4.4
1.4
3.5
2.4
3.2
2.3
5.1
1.1
5.0
0.9
2.2
4.3
1.2
2.1
5.0
1.4
4.7
4.0
0.7
4.9
5.4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
5.4
5.1
5.0
5.0
4.9
4.7
4.4
4.3
4.0
3.5
3.2
2.4
2.3
2.2
2.1
1.4
1.4
1.2
1.1
0.9
0.7
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
48
1.0
1.2
1.3
1.5
10
20
0.9
0.95
30
40 50
100
200
Probability (Nonoccurence)
-1.5
-1.0
-0.5
0.5
0.8
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
0.98
4.0
4.5
0.99
5.0
0.998
5.5
Tabel 4.3-7
Kecepatan maksimum angin timur laut
dengan periode ulang yang bervariasi
Periode
Ulang (T)
(tahun)
Probabilitas
P(x)
Kec. Angin
Maksimum
X (m/sec)
1
2
5
10
20
50
100
0.00001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
1.78
2.26
3.58
5.15
6.15
7.36
8.38
49
hasil
yang
baik
dengan
menggunakan
Distribusi
LogNormal.
Tabel 4.3-8
Tahun
Annual Max
(m/sec)
M
(ranking order)
XM
(M= 1,2,...N)
Tm
Plot. Position
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
9.5
10.9
9.2
9.1
8.1
8.3
14.2
6.1
9.1
8.8
9.0
10.3
12.2
11.5
6.6
11.8
7.8
6.2
7.6
11.7
9.2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
16
15
13
12
11
11
10
10
10
10
10
10
9
9
9
9
9
9
9
9
9
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
50
10
20
30
Tabel 4.3-9
Kecepatan Maksimum Angin Timur
dengan periode ulang yang bervariasi
Periode
Ulang (T)
(Tahun)
2
5
10
20
50
100
Kec. Angin
Probabilitas
Maksimum
P(x)
X (m/sec)
0.5
8.87
0.8
10.58
0.9
12.58
0.95
14.09
0.98
15.88
0.99
17.51
51
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
M
XM
Tm
Annual Max
(m/sec)
(ranking order) (M= 1,2,...N) Plot. Position
5.5
7.5
3.8
4.7
3.4
7.3
5.5
3.7
5.7
7.8
6.4
5.4
4.9
8.1
6.6
7.3
5.4
8.6
8.1
7.3
7.4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
8.6
8.1
8.1
7.8
7.5
7.4
7.3
7.3
7.3
6.6
6.4
5.7
5.5
5.5
5.4
5.4
4.9
4.7
3.8
3.7
3.4
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
52
10
20
30
Tabel 4.3-11
Kecepatan Maksimum Angin Tenggara
dengan periode ulang yang bervariasi
Periode
Ulang (T)
(Tahun)
1
2
5
10
20
50
100
Kec. Angin
Probabilitas
Maksimum
P(x)
X (m/sec)
0.00001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
4.60
6.05
7.93
9.02
10.8
11.3
12.41
53
5.6
5.9
6.1
4.6
2.6
5.0
1.5
3.3
1.7
4.8
0.7
1.4
2.7
1.7
1.5
1.4
5.1
3.4
3.6
4.9
1.0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
6.1
5.9
5.6
5.1
5.0
4.9
4.8
4.6
3.6
3.4
3.3
2.7
2.6
1.7
1.7
1.5
1.5
1.4
1.4
1.0
0.7
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
54
1.0
1.3
1.5
10
20
0.9
0.95
40 50
30
100
200
Probability (Nonoccurence)
-1.5
-1.0
-0.5
0.5
1.0
0.8
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
0.98
4.0
4.5
0.998
0.99
5.0
5.5
Kec. Angin
Probabilitas
Maksimum
P(x)
X (m/sec)
0.00001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
1.12
3.09
3.98
4.56
5.12
5.85
6.40
55
M
XM
Annual Max
(m/sec)
(ranking order) (M= 1,2,...N)
6.9
6.6
5.4
4.9
2.3
2.4
2.4
4.0
6.1
2.1
2.9
6.0
2.0
2.2
4.2
3.1
6.8
6.2
5.1
5.8
5.7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
6.9
6.8
6.6
6.2
6.1
6.0
5.8
5.7
5.4
5.1
4.9
4.2
4.0
3.1
2.9
2.4
2.4
2.3
2.2
2.1
2.0
Tm
Plot. Position
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
56
1.0
1.2
1.3
1.5
10
20
0.9
0.95
30
40 50
100
200
Probability (Nonoccurence)
-1.5
-1.0
-0.5
0.5
0.8
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
0.98
4.0
4.5
0.99
5.0
0.998
5.5
Tabel 4.3-15
Kecepatan Maksimum Angin Barat Daya dengan periode ulang
yang bervariasi
Periode
Ulang (T)
(Tahun)
1
2
5
10
20
50
100
Kec. Angin
Probabilitas
Maksimum
P(x)
X (m/sec)
0.00001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
2.10
4.29
5.17
5.76
6.32
7.04
7.59
57
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
M
XM
Annual Max
(m/sec)
(ranking order) (M= 1,2,...N)
Tm
Plot. Position
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
14.1
15.7
10.6
15.5
10.5
11.2
10.1
11.0
12.6
11.3
8.8
7.7
9.0
11.7
11.7
11.8
14.7
13.0
12.2
9.9
11.6
15.7
15.5
14.7
14.1
13.0
12.6
12.2
11.8
11.7
11.7
11.6
11.3
11.2
11.0
10.6
10.5
10.1
9.9
9.0
8.8
7.7
58
10
20
30
Kec. Angin
Probabilitas
Maksimum
P(x)
X (m/sec)
0.00001
9.30
0.5
11.5
0.8
13.3
0.9
14.4
0.95
15.3
0.98
16.4
0.99
17.3
59
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
M
XM
Tm
Annual Max
(m/sec)
(ranking order) (M= 1,2,...N) Plot. Position
2.5
6.4
1.8
2.3
4.4
6.5
3.1
4.7
6.6
5.0
3.7
2.4
1.0
5.1
5.4
3.5
5.6
2.6
2.0
2.4
2.4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
6.6
6.5
6.4
5.6
5.4
5.1
5.0
4.7
4.4
3.7
3.5
3.1
2.6
2.5
2.4
2.4
2.4
2.3
2.0
1.8
1.0
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
60
1.0
1.2
1.3
1.5
10
20
0.9
0.95
30
40 50
100
200
Probability (Nonoccurence)
-1.5
-1.0
-0.5
0.5
0.8
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
0.98
4.0
4.5
0.99
5.0
0.998
5.5
Tabel 4.3-19
Kecepatan Maksimum Angin Timur Laut
dengan periode ulang yang bervariasi
Periode
Ulang (T)
(Tahun)
1
2
5
10
20
50
100
Probabilitas
P(x)
0.00001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
Kec. Angin
Maksimum
X (m/sec)
2.01
4.29
5.17
5.76
6.32
7.04
7.59
61
Tabel 4.3-20
Kecepatan Angin Maksimum Tahunan untuk tiap arah mata angin
dalam m/sec di Pulau Kambing Selat Madura
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Year
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
N
0.6
5.0
3.6
4.6
2.1
2.9
3.1
3.5
1.3
6.1
1.5
6.5
4.0
0.6
4.2
2.1
6.3
5.9
6.2
0.8
5.9
NE
4.4
1.4
3.5
2.4
3.2
2.3
5.1
1.1
5.0
0.9
2.2
4.3
1.2
2.1
5.0
1.4
4.7
4.0
0.7
4.9
5.4
E
9.5
10.9
9.2
9.1
8.1
8.3
14.2
6.1
9.1
8.8
9.0
10.3
12.2
11.5
6.6
11.8
7.8
6.2
7.6
11.7
9.2
SE
5.5
7.5
3.8
4.7
3.4
7.3
5.5
3.7
5.7
7.8
6.4
5.4
4.9
8.1
6.6
7.3
5.4
8.6
8.1
7.3
7.4
S
5.6
5.9
6.1
4.6
2.6
5.0
1.5
3.3
1.7
4.8
0.7
1.4
2.7
1.7
1.5
1.4
5.1
3.4
3.6
4.9
1.0
SW
6.9
6.6
5.4
4.9
2.3
2.4
2.4
4.0
6.1
2.1
2.9
6.0
2.0
2.2
4.2
3.1
6.8
6.2
5.1
5.8
5.7
W
14.1
15.7
10.6
15.5
10.5
11.2
10.1
11.0
12.6
11.3
8.8
7.7
9.0
11.7
11.7
11.8
14.7
13.0
12.2
9.9
11.6
NW
2.5
6.4
1.8
2.3
4.4
6.5
3.1
4.7
6.6
5.0
3.7
2.4
1.0
5.1
5.4
3.5
5.6
2.6
2.0
2.4
2.4
62
Tabel 4.3-21
Tabel Distribusi Ekstrim dan arah angin
Arah
Distribusi
Angin
Ekstrim
Gumbel
NE
Gumbel
Lognormal
SE
Lognormal
Gumbel
SW
Gumbel
Lognormal
NW
Gumbel
63
Tabel 4.4-1
Joint Probabilitas musim transisi 1
Arah
29
1.3
1.3
17.5
3.9
1.3
1.1
3.9
0.7
0.4
0.7
16.9
1.1
0.4
0.1
3.2
0.2
0.1
0.0
4.0
0.1
0.0
0.0
3.0
0.2
0.0
0.0
1.5
0.0
0.0
0.0
2.6
0.0
0.0
0.0
0.3
0.0
0.0
0.0
1.8
0.0
0.0
0.0
0.2
0.0
0.0
0.0
1.2
0.0
0.0
0.0
0.1
0.0
0.0
0.0
1.7
0.0
64
Tabel 4.4-2
Penggambaran Posisi pada Distribusi Probabilitas Ekstrim Gumbel
Tahunan untuk Tinggi Gelombang Maksimum yang datang dari
Utara
Deret Waktu
Tahun
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Maksimum
M
X_dM
Tm
Tahunan (ranking) (M= 1,2,...N) Plot. Position
0.48
0.72
0.32
0.37
0.69
0.46
0.01
0.34
0.33
0.48
0.42
0.01
0.46
0.19
0.10
0.49
0.31
0.02
0.36
0.60
0.46
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
0.72
0.69
0.60
0.49
0.48
0.48
0.46
0.46
0.46
0.42
0.37
0.36
0.34
0.33
0.32
0.31
0.19
0.10
0.02
0.01
0.01
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
65
Tabel 4.4-3
Tinggi Gelombang Maksimum yang datang dari Utara dengan
periode ulang bervariasi
Periode
Ulang
T (tahun)
1
2
5
10
20
50
100
Probabilitas
P(x)
0.0001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
Reduced
Variate
Y
-1.5
0.3665
1.4999
2.2504
2.9702
3.9019
4.6002
Tinggi Gel.
Maks.
X (m)
0.08
0.32
0.48
0.62
0.73
0.88
0.98
66
Tabel 4.4-4
Penggambaran Posisi pada Distribusi Probabilitas Ekstrim Gumbel
Tahunan untuk Tinggi Gelombang Maksimum yang datang dari
Timur Laut
Deret Waktu
Tahun
Maksimum
tahunan
X_dM
Tm
(ranking)
(M= 1,2,...N)
Plot. Position
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
0.52
0.84
0.79
0.58
0.66
0.74
0.21
0.66
0.55
0.46
0.48
0.33
0.22
0.61
0.14
0.41
0.82
0.55
0.01
0.08
0.06
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
0.66
0.61
0.58
0.55
0.55
0.52
0.48
0.46
0.41
0.33
0.22
0.21
0.14
0.08
0.06
0.01
0.19
0.10
0.02
0.01
0.01
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
67
Tabel 4.4-5
Tinggi Gelombang Maksimum yang datang dari Timur Laut
dengan periode ulang bervariasi
Periode
Ulang
T (tahun)
1
2
5
10
20
50
100
Probabilitas
P(x)
0.0001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
Reduced
Variate
Y
-1.5
0.3665
1.4999
2.2504
2.9702
3.9019
4.6002
Tinggi Gel.
Maksimum
X (m)
0.98
0.35
0.48
0.63
0.74
0.89
1.09
68
Tabel 4.4-6
Penggambaran Posisi pada
Distribusi Probabilitas Ekstrim Gumbel Tahunan
untuk Tinggi Gelombang Maksimum yang datang dari Timur
Deret Waktu
Tahun Maksimum
M
(ranking
order)
Tahunan
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
1.72
1.59
1.66
1.59
1.81
1.68
2.26
1.30
1.61
1.42
1.67
2.57
1.20
1.70
1.41
1.77
1.95
1.77
1.82
2.05
2.15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
X_dM
Tm
(M= 1,2,...N)
Plot. Position
2.8
2.43
2.3
2.19
2.08
1.94
1.92
1.88
1.87
1.82
1.8
1.77
1.76
1.75
1.69
1.68
1.67
1.48
1.47
1.35
1.25
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
69
Probabilitas
P(x)
0.0001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
Reduced
Variate
Y
-1.5
0.3665
1.4999
2.2504
2.9702
3.9019
4.6002
Max. Wave
Height
X (m)
1.09
1.71
2.24
2.49
2.62
2.85
3.15
70
Tahun
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Maksimum
M
Tahunan (ranking order)
0.46
0.89
1.27
0.29
0.48
0.39
0.68
0.69
0.33
0.31
0.81
0.82
0.20
0.46
0.37
1.13
0.65
0.72
0.28
0.80
0.31
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
X_dM
Tm
(M= 1,2,...N)
Plot. Position
1.27
1.13
0.89
0.82
0.81
0.80
0.72
0.69
0.68
0.65
0.48
0.46
0.46
0.39
0.37
0.33
0.31
0.31
0.29
0.28
0.20
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
71
Probabilitas
P(x)
0.0001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
Reduced
Variate
Y
-1.5
0.3665
1.4999
2.2504
2.9702
3.9019
4.6002
Tinggi Gel.
Maksimum
X (m)
0.16
0.53
0.78
0.95
1.13
.1.36
1.54
72
Tahun
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Maksimum
M
X_dM
Tahunan (ranking order) (M= 1,2,...N)
0.57
0.92
0.60
0.24
0.44
0.71
0.08
0.05
0.01
0.11
0.61
0.81
0.02
0.65
0.19
0.46
0.52
0.70
0.81
0.31
0.60
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
0.92
0.81
0.81
0.71
0.70
0.65
0.61
0.60
0.60
0.57
0.52
0.46
0.44
0.31
0.24
0.19
0.11
0.08
0.05
0.02
0.01
Tm
Plot. Position
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
73
0.0001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
-1.5
0.3665
1.4999
2.2504
2.9702
3.9019
4.6002
0.16
0.48
0.82
0.89
0.98
1.27
1.48
74
Tahun Maksimum
M
X_dM
Tm
Tahunan (ranking order) (M= 1,2,...N) Plot. Position
0.08
1
0.56
37.71
1985
0.41
2
0.56
13.54
1986
0.49
3
0.50
8.25
1987
0.32
4
0.49
5.93
1988
0.56
5
0.49
4.63
1989
0.14
6
0.48
3.80
1990
0.18
7
0.46
3.22
1991
0.46
8
0.41
2.79
1992
0.25
9
0.32
2.47
1993
0.19
10
0.32
2.21
1994
0.25
11
0.31
2.00
1995
0.48
12
0.30
1.83
1996
0.56
13
0.25
1.68
1997
0.50
14
0.25
1.56
1998
0.49
15
0.19
1.45
1999
0.30
16
0.18
1.36
2000
0.31
17
0.15
1.28
2001
0.15
18
0.14
1.20
2002
0.12
19
0.14
1.14
2003
0.14
20
0.12
1.08
2004
0.32
21
0.08
1.03
2005
75
Tabel 4.4-13
Tinggi Gelombang Maksimum yang datang dari Barat Daya
dengan periode ulang bervariasi
Periode
Reduced
Probabilitas
Ulang
Variate
P(x)
T (tahun)
Y
1
0.0001
-1.5
2
0.5
0.3665
5
0.8
1.4999
10
0.9
2.2504
20
0.95
2.9702
50
0.98
3.9019
100
0.99
4.6002
Tinggi Gel.
Maksimum
X (m)
0.16
0.29
0.42
0.51
0.61
.0.73
0.83
76
Deret Waktu
Tahun
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Tm
Maksimum
M
X_dM
Plot.
Tahunan (ranking order) (M= 1,2,...N) Position
1
37.71
3.12
3.89
2
13.54
3.46
3.57
3
8.25
2.52
3.53
4
5.93
3.03
3.46
5
4.63
2.55
3.14
6
3.80
3.89
3.12
7
3.22
2.79
3.03
8
2.79
2.39
3.01
9
2.47
3.01
2.91
10
2.21
1.95
2.85
11
2.00
2.4
2.81
12
1.83
1.82
2.79
13
1.68
2.85
2.55
14
1.56
2.00
2.52
15
1.45
2.91
2.4
16
1.36
3.57
2.39
17
1.28
3.53
2.27
18
1.20
2.81
2.12
19
1.14
2.27
2
20
1.08
2.12
1.95
21
1.03
3.14
1.82
77
Probabilitas
P(x)
0.0001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
Reduced
Variate
Y
-1.5
0.3665
1.4999
2.2504
2.9702
3.9019
4.6002
Tinggi Gel.
Maksimum
X (m)
1.16
2.68
3.17
3.50
3.81
4.22
4.53
78
Tahun
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Maksimum
M
Tahunan (ranking order)
0.40
1.47
0.12
1.21
1.47
1.31
0.47
0.89
0.47
0.80
0.69
1.54
0.90
0.59
1.71
1.40
0.47
1.46
1.67
0.85
0.81
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
X_dM
Tm
(M= 1,2,...N)
Plot. Position
1.71
1.67
1.54
1.47
1.47
1.46
1.40
1.31
1.21
0.90
0.89
0.85
0.81
0.80
0.69
0.59
0.47
0.47
0.47
0.40
0.12
37.71
13.54
8.25
5.93
4.63
3.80
3.22
2.79
2.47
2.21
2.00
1.83
1.68
1.56
1.45
1.36
1.28
1.20
1.14
1.08
1.03
79
Probabilitas
P(x)
0.0001
0.5
0.8
0.9
0.95
0.98
0.99
Reduced
Variate
Y
-1.5
0.3665
1.4999
2.2504
2.9702
3.9019
4.6002
Tinggi Gel.
Maksimum
X (m)
0.51
1.06.
1.48
1.72
1.85
2.22
2.30
80
Arah
Distribusi
Gelombang
Ekstrim
N (Utara)
Gumbel
NE (Timur Laut)
Gumbel
E (Timur)
Gumbel
SE (Tenggara)
Lognormal
S (Selatan)
Lognormal
SW (Barat Daya)
Lognormal
W (Barat)
Gumbel
NW (Barat Laut)
Gumbel
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil analisis pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan beberapa hal berikut:
1. Tipe pasang surut di Pulau Kambing adalah pasang campuran
cenderung diurnal, dengan bilangan Formzahl sebesar 1.02, yang
berarti dalam sehari semalam terjadi dua kali pasang dan surut,
dengan pasang pertama jauh lebih tinggi dari pasang yang kedua
2. Hasil analisis harmonik pasang surut menghasilkan konstanta
harmonik yang cukup baik untuk membangun ramalan pasang surut
kapanpun.
3. Distribusi tinggi muka air maksimum tahunan memenuhi fungsi
distribusi LogNormal.
4. Kondisi arus laut di perairan Pulau Kambing di dominasi oleh arus
pasang surut, mengalir ke arah Timur Tenggara saat air pasang dan
ke arah Barat laut saat menuju surut. Mengikuti kondisi pasang
surut, komponen semi diurnal dari arus pasang surut umumnya lebih
besar dibandingkan yang diurnal.
5. Selama pengukuran terlihat adanya arus tetap ke arah Timur
Tenggara, Di-perkirakan arus tetap ini adalah arus musiman, yang
berasal dari Laut Jawa, memasuki Selat Madura dan mengalir ke
arah Timur-Tenggara dengan kecepatan sebesar 0.024 m/det.
6. Kecepatan arus pasang surut di Pulau Kambing cukup kuat
mencapai sekitar 0.31 m/detik, khususnya ketika tinggi muka laut
rata-rata menuju pasang atau surut.
7. Analisis Frekuensi harga ekstrim terhadap ramalan arus pasang surut
jangka panjang menunjukkan bahwa distribusi kecepatan maksimum
82
Gumbel
NE
Gumbel
Lognormal
SE
Lognormal
Gumbel
SW
Gumbel
Lognormal
NW
Gumbel
83
Arah Datangnya
Fungsi
Gelombang
Distribusi Ekstrim
Gumbel
NE
Gumbel
Gumbel
SE
Lognormal
Lognormal
SW
Lognormal
Gumbel
NW
Gumbel
5.2. Saran
Untuk mendapatkan hasil analisis angin dan gelombang yang lebih
baik, disarankan dilakukan pengukuran lapangan terhadap angin dan
gelombang secara bersamaan, paling tidak selama satu bulan. Hal ini
dimaksudkan untuk:
a. Verifikasi hasil interpolasi segitiga dalam mendapatkan data
angina jangka panjang di Pulau kambing. Interpolasi
dilaksanakan untuk kurun waktu yang sama dengan waktu
pengukuran,
dan
kemudian
dibandingkan
apakah
hasil
kemudian
dibandingkan
dengan
data
gelombangnya.
84
Daftar Pustaka
1. Ali M, Hadi S, Mihardja DK, 1994, Pasang Surut Laut, Diktat Kuliah
Jurusan Geofisika dan Meteorologi Institut Teknologi Bandung
2. Coastal Engineering Research Center Dept of the Army, Shore
Protection Manual, Vol. I and II, 1984, Dept. of Army, US Army
Corps of Engineers Washington DC
3. Massl R. S, 1996, Ocean Surface Waves, Their Physics and Prediction,
World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd, Singapore
4. Silvester R, 1974, Coastal Engineering Vol 1.
Elsevier Scentific