Professional Documents
Culture Documents
Karet Alam
Struktur dasar karet alam adalah rantai linier unit isoprena(C 5H8) yang berat
molekul rata-ratanya antara 10.000 400.000. sifat-sifat mekanik yang baik dari karet
alam menyebabkannya dapat digunakan untuk berbagai keperluan umum seperti sol
sepatu dan tapak ban kendaraan. Pada suhu kamar, karet tidak berbentuk kristal padat dan
juga tidak berbentuk cairan.
Ada beberapa jenis karet alam yang dikenal, diantaranya merupakan bahan
olahan. Bahan olahan ada yang setengah jadi atau sudah jadi. Ada juga karet yang
diolah kembali berdasarkan bahan karet yang sudah jadi.
Tidak terdapat kotoran atau benda-benda lain seperti daun atau kayu
Latek kebun mutu 1 mempunyai kadar karet 28% dan lateks kebun
mutu 2 mempunyai kadar karet 20%
b. Sheet Angin merupakan bahan olah karet yang dibuat dari lateks yang sudah
disaring dan digumpalkan dengan asam semut. Jenis ini berupa karet sheet
yang sudah digiling tetapi belum menjadi produk jadi. Ketentuannya adalah:
Sheet angin mutu 1 mempunyai kadar karet 90% dan sheet angin
mutu 2 mempunyai kadar karet 80%
c. Slab tipis merupakan bahan olah karet yang terbuat dari lateks yang sudah
digumpalkan. Ketentuan untuk slab tipis yang baik adalah sebagai berikut:
Air atau serum harus dikeluarkan baik dengan giling atau dikempa
Slab tipis mutu 1 mempunyai kadar karet 70% dan slab tipis mutu 2
mempunyai kadar karet 60%
d. Lump segar merupakan bahan olah karet yang bukan berasal dari gumpalan
lateks kebun yang terjadi secara alamiah dalam mangkuk penampung.
Ketentuan lump segar yang baik adalah sebagai berikut:
Lump segar mutu 1 mempunyai kadar karet 60% dan lump segar
mutu 2 mempunyai kadar karet 50%
2. Karet konvensional
Jenis-jenis karet olahan yang tergolong karet konvensional adalah sebagai
berikut:
a. Ribbed Smoked Sheet (RSS) adalah jenis karet berupa lembaran sheet
digiling ulang
f.
Thick Blanket Crepes Ambers adalah crepe blanket yang tebal dan
berwarna cokelat, biasanya dibuat dari slab basah, sheet tanpa proses
pengasapan
i.
Off Crepe adalah crepe yang tidak tergolong bentuk beku atau standar.
3. Lateks pekat
Lateks pekat berbentuk cairan pekat, tidak berbentuk lembaran atau padatan
lainnya. Lateks pekat yang ada dipasaran dibuat dengan pendadihan (creamed)
lateks dan melalui proese setrifugasi. Lateks pekat banyak digunakan untuk
pembuatan bahan-bahan karet yang tipis dan bermutu tinggi, seperti sarung
tangan dan kondom.
4. Karet bongkah (block rubber)
Karet bongkah adalah karet remah yang telah dibersihakan dan dikeringkan serta
dibuat dalam bentuk bandela-bandela dengan ukuran yang telah ditentukan. Karet
bongkah ada yang berwarna muda dan setiap kelasnya mempunyai kode warna
tersendiri. Masing-masing negara memiliki standar mutu karet bongkah. Standar
mutu karet bongkah untuk Indonesia tercantum dalam SIR (Standard Indonesian
Rubber) yang dikeluarkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan
No. 184/Kp/VI/88 Tanggal 25 Juni 1988, yaitu SIR 5, SIR 10, SIR 20 dan SIR
50.
5. Karet spesifikasi teknis (crumb rubber)
Karet spesifikasi teknis adalah karet alam yang dibuat khusus sehingga terjamin
mutu teknisnya. Penetapan mutu juga didasarkan pada sifat sifat teknis.
Persaingan karet alam dengan karet sintetis merupakan penyebab timbulnya karet
spesifikasi teknis. Karet sintesis yang permintaannya cenderung meningkat
memiliki jaminan mutu dalam setiap bandelanya. Keterangan sifat teknis serta
keistimewaan tiap jenis mutu karet sintesis disertakan pula. Hal ini diterapkan
juga pada karet spesifikasi teknis. Karet ini dikemas dalam bongkahan kecil,
berat dan ukurannya seragam, ada sertifikat uji coba laboratorium dan ditutup
dengan lembaran plastik polietilen.
6. Karet siap olah (tyre rubber)
Tyre rubber adalah bentuk lain dari karet alam yang dihasilkan sebagai barang
setengah jadi sehingga bisa langsung dipakai oleh konsumen, baik untuk
pembuatan ban atau barang yang menggunakan bahan baku karet alam lainnya.
Tyre rubber sudah dibuat di Malaysia sejak tahun 1972. Pembuatannya
dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing karet alam terhadap karet sintesis.
Tyre rubber juga memiliki kelebihan, yaitu daya campur yang baik sehingga
mudah digabung dengan karet sintesis.
Karet Sintetis
Karet sintetis sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak
bumi. Pengembangan karet sintetis secara besar-besaran dilakukan sejak zaman Perang
Dunia II. Negara-negara industri maju merupakan pelopor berkembangnya jenis-jenis
karet sintetis. Sekarang banyak karet sintetis yang dikenal. Biasanya tiap jenis memiliki
sifat tersendiri yang khas. Ada jenis yang tahan terhadap panas atau suhu tinggi, minyak,
pengaruh udara dan bahkan ada yang kedap gas.
Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, ada 2 macam karet yang dikenal, yaitu
a. Karet sintetis yang digunakan secara umum
Karet sintetis ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Bahkan, banyak
fungsi karet alam yang dapat digantikannya. Jenis jenis karet sintetis untuk
kegunaan umum diantaranya sebagai berikut :
1.
b. Karet sintetis yang digunakan untuk keperluan khusus