You are on page 1of 13

PORTOFOLIO

ACUTE LUNG OEDEMA (ALO)

Presentan
Dr. DWI SABTIKA JULIA

Dokter Pendamping
Dr. FRANS OTTO HASIBUAN

PROGRAM DOKTER INTERNSHIP


RUMKIT TK III DR. REKSODIWIRYO
PADANG
2015

BORANG PORTOFOLIO
Nama Peserta :

dr. DWI SABTIKA JULIA

Nama Wahana :

RUMKIT TK III DR. REKSODIWIRYO

Topik :

Kegawatdaruratan Acute Lung Oedema

Tanggal

25 Agustus 2015

(kasus) :
Nama Pasien :

Tn. S

No RM :

11.98.20

Tanggal

Agustus

Nama

dr. Frans Otto

Presentasi :
Tempat

2015
Pendamping : Hasibuan
AULA RUMKIT TK III DR. REKSODIWIRYO

Presentasi :
Objektif
Presentasi :
Keilmua

Keterampila

Penyegaran

Tinjauan Pustaka

n
Diagnos

n
Manajemen

Masalah

Istimewa

tik
Neonatus
Deskripsi :

Bay

Anak Remaja

Dewasa

Lansi

Bumil

i
a
Pasien laki-laki usia 41 tahun datang bersama istrinya ke
IGD Rumkit TK III DR. Reksodiwiryo dengan :
Keluhan Utama :
- Sesak nafas sejak 6 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Sesak nafas sejak 6 jam SMRS, nafas berbunyi
-

menciut
Batuk (+) berdahak sejak 1 minggu yll, pilek (-)
Demam (-)
Nyeri dada (-)
Pasien lebih suka posisi duduk
Makan dan minum sulit
Riwayat asma (+) baru dikenal sejak 3 bulan yll,

pencetusnya : debu dan makanan


Os 4 hari yll baru pulang rawatan dari RST dengan
asma bronkial mendapat obat pulang salbutamol 4
mg 3 x 1 tab, ambroxol 3 x 1 tab dan obat hirup

reliever

(pereda)

nama

obat

pasien

lupa.

Os

dianjurkan kontrol poli paru hari rabu setelah pulang

Tujuan :

rawatan.
Pasien perokok, menghabiskan 1 bungkus rokok

sehari
Pasien bekerja di pabrik
Riwayat Hipertensi (-) Riwayat Diabetes Melitus (-)

Mengidentifikasi penyebab, perjalanan penyakit, gejala


klinis, pemeriksaan fisik, diagnosis dan penatalaksanaan
dari Acute Lung Oedema.
Tinjauan
Riset

Bahan
Bahasan :
Cara

Pustaka
Diskusi

Membaha
s:
Data

Presentasi

Kasus

Audit

Email

Pos

dan
Diskusi
Tn. S

Nama :

Pasien
Nama Klinik : Rumkit TK III

Telp :

Nomor

11.98.20

Registrasi :
Terdaftar sejak :

Reksodiwiryo
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Diagnosis

: Acute Lung Oedema (ALO)

Gambaran Klinis :
Keluhan Utama :
- Sesak nafas sejak 6 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Sesak nafas sejak 6 jam SMRS, nafas berbunyi menciut
- Batuk (+) berdahak sejak 1 minggu yll, pilek (-)
- Demam (-)
- Nyeri dada (-)
- Pasien lebih suka posisi duduk
- Makan dan minum sulit
- Pasien perokok, menghabiskan 1 bungkus rokok sehari
- Riwayat Hipertensi (-) Riwayat Diabetes Melitus (-)
2. Riwayat Pengobatan :
- Os 4 hari yll baru pulang rawatan dari RST dengan asma
bronkial mendapat obat pulang salbutamol 4 mg 3 x 1 tab,
ambroxol 3 x 1 tab dan obat hirup reliever (pereda) nama obat

pasien lupa. Os dianjurkan kontrol poli paru hari rabu setelah


pulang rawatan.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
- Riwayat asma (+) baru
-

dikenal

sejak

bulan

yll,

pencetusnya : debu dan makanan.


Pasien sering mengalami keluhan seperti ini dalam 1 bulan
terakhir ini terutama saat makanan pencetusnya termakan.

Serangan terakhir 1 minggu yll.


4. Riwayat keluarga :
Riwayat atopi dikeluarga ada. Orang tua perempuan pasien
menderita penyakit yang sama dengan pasien (asma bronkial).
5. Riwayat Pekerjaan :
Pasien bekerja di pabrik
6. Riwayat Lingkungan Sosial dan Fisik : Pasien tinggal di lingkungan
padat penduduk
7. Riwayat Imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus) :
Pasien tidak mengetahui apakah pernah di imunisasi
Lain-lain:
Status generalis :
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran

: compos mentis

TD

: 150/80 mmHg

Nadi

: 120 x/ menit

Nafas

: 32 x/ menit

Suhu

: 36,5C

Mata

: konjungtiva anemis (-)


sklera ikterik (-)

Status Lokalis untuk dugaan diagnosis dan menyingkirkan


diagnosis banding :
Thorak

Inspeksi

: simetris kiri dan kanan, retraksi dinding dada (+)

Palpasi

: fremitus kiri = kanan

Auskultasi

: ekspirasi memanjang, wheezing +/+ diseluruh lapang


paru, ronkhi -/-

Cor

: dbn

Abdomen

: dbn

Ekstremitas

: akral hangat, perfusi baik

Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium) :


Hb

: 15,1 gr/dl

Leukosit

: 13.210 /mm3 (meningkat)

Hematokrit

: 46 %

Trombosit

: 422.000 / mm3

Gula Darah Sewaktu : 116 mg/dl


Daftar Pustaka :
1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan Asma di Indonesia.
2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Diagnosis dan Tatalaksana
Kegawatdaruratan Paru Dalam Praktek Sehari-hari.
3. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II
4. Buku

Panduan

Kursus

Bantuan

Hidup

Jantung

Lanjut

(ACLS

Indonesia)
Hasil Pembelajaran :
1. Identifikasi Etiologi dari Acute Lung Oedema (ALO)
2. Identifikasi Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik dari Acute Lung
Oedema (ALO)
3. Diagnosis Acute Lung Oedema (ALO)
4. Penatalaksaan Acuute Lung Oedema (ALO)
Catatan :

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio :


1. Subjektif :
-

Sesak nafas sejak 6 jam SMRS, nafas berbunyi menciut (+)


Batuk (+) berdahak sejak 1 minggu yll, pilek (-)
Demam (-)
Nyeri dada (-)

Pasien lebih suka posisi duduk


Makan dan minum sulit
Riwayat asma (+) baru dikenal sejak 3 bulan yll, pencetusnya : debu

dan makanan
Os 4 hari yll baru pulang rawatan dari RST dengan asma bronkial
mendapat obat pulang salbutamol 4 mg 3 x 1 tab, ambroxol 3 x 1 tab
dan obat hirup reliever nama obat pasien lupa. Os dianjurkan kontrol

poli paru hari rabu setelah pulang rawatan.


- Pasien perokok, menghabiskan 1 bungkus rokok sehari
- Pasien bekerja di pabrik
- Riwayat Hipertensi (-) Riwayat Diabetes Melitus (-)
2. Objektif :
Status generalis :
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran

: compos mentis

TD

: 150/80 mmHg

Nadi

: 120 x/ menit

Nafas

: 32 x/ menit

Suhu

: 36,5C

Status Lokalis untuk dugaan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis


banding :
Thorak

Inspeksi

: simetris kiri dan kanan, retraksi dinding dada (+)

Palpasi

: fremitus kiri = kanan

Perkusi

: sonor pada kedua lapangan paru

Auskultasi

: ekspirasi memanjang, wheezing +/+ di seluruh lapangan


paru, ronkhi -/-

Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium) :


Hb

: 15,1 gr/dl

Leukosit

: 13.210 /mm3 (meningkat)

Hematokrit

: 46 %

Trombosit

: 422.000 / mm3

Gula Darah Sewaktu : 116 mg/dl

Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium pada saat


pasien baru datang di IGD sangat mendukung kearah diagnosis asma
bronkial dalam serangan. Pada awalnya diagnosis ditegakkan berdasarkan :
-

Gejala klinis (Sesak nafas sejak 6 jam SMRS nafas berbunyi menciut)
4 hari yall os baru pulang rawatan dari RST dengan asma bronkial,
riwayat asma (+), riwayat atopi di keluarga (+), riwayat penggunaan

obat hirup relierver (+)


Pemeriksaan fisik :
Bunyi nafas menciut
Frekuensi nafas : 32 x/menit,
Auskultasi thorak (ekspirasi memanjang, wheezing +/+)

Pemeriksaan Laboratorium : Leukosit : 13.210/mm3 (meningkat)

Diberikan tatalaksana awal berupa :


-

O2 3 liter / menit
Nebulisasi Combivent 1 respul
Setelah 10 menit selesai Nebulisasi

pertama,

sesak

semakin

bertambah, os tampak gelisah dan keringat dingin (+), os dipindahkan


ke ruang resusitasi, posisi duduk, pasang saturasi, O2 nasal kanul 3
-

liter/menit, IVFD RL 12 tetes / menit, pasang monitor


Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran

: compos mentis

TD

: 200/140 mmHg

Nadi

: 115 x/ menit

Nafas

: 35 x/ menit

Suhu

: 36,5C

Saturasi
Keringat Dingin
Thorak

: 98 %
: (+)
: retraksi dingin dada (+)
Auskultasi : wheezing +/+, ronkhi kering +/+ di

seluruh lapangan
paru
Os di Nebulisasi Combivent + Pulmicort 1 x sesak semakin

bertambah Nebulisasi dihentikan


Pasien posisi duduk

Diberikan O2 nasal 3 liter/menit


Pasang saturasi dan monitor
IVFD RL 12 tetes / menit
Diberikan ISDN 1 x 5 mg sublingual
Injeksi Furosemid 2 ampul i.v
Pasang Folley Catheter
EKG Sinus takikardi
Konsul Dr. Spesialis Penyakit Dalam via telpon di IGD

3. Assesment (Penalaran Klinis) :


-

Acute Lung Oedema (ALO) adalah keadaan terjadinya penumpukan cairan


secara masif di rongga alveoli yang menyebabkan pasien berada dalam
kedaruratan respirasi dan ancaman gagal nafas. Berdasarkan penyebabnya
edema paru terbagi dua : edema paru kardiogenik dan edema paru non

kardiogenik.
Pada kasus ini, pasien awalnya mengalami asma bronkial dalam

serangan berat (ditandai dengan sesak nafas berbunyi menciut,


wheezing ada, ronkhi tidak ada, riwayat asma ada dan os baru pulang
rawatan 4 hari yll dengan asma bronkial), hal ini mengakibatkan
tekanan negatif pleura yang besar akibat obstruksi jalan nafas akut dan
peningkatan volume ekspirasi akhir. Hal ini lah yang menyebabkan
-

terjadinya acute lung edema pada pasien ini.


Gejala Acute Lung Edema pada pasien ini : pasien tampak sesak nafas
dan gelisah, keringat dingin dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya
wheezing, ronkhi, pada kasus yang lebih berat dapat terjadi penurunan

saturasi < 90 % dll.


Tindakan pertama yang harus dilakukan dalam penatalaksanaan pasien
ini

adalah

memposisikan

pasien

dalam

posisi

duduk

sehingga

meningkatkan volume dan kapasitas vital paru, mengurangi usaha otot


-

pernafasan dan menurunkan aliran darah vena balik ke jantung.


Bila saturasi O2 > 90 % berikan O2 nasal kanul 6 liter / menit. Bila
saturasi O2 < 90 % berikan sungkup muka non rebreathing dengan
aliran 6-15 liter / menit (target SpO2 > 90 %) berikan bersamaan

dengan pemasangan jalur iv dan monitor EKG (O,I,M)


Nitrogliserin / nitrat sublingual
Furosemide 0,5 1 mg/kgBB adalah obat pokok pada kasus edema paru.
Furosemide memiliki efek bifasik. Pertama, efek venodilatasi yang
dicapai dalam 5 menit pertama, sehingga tekanan pengisian (preload)

berkurang. Efek kedua adalah diuresis yang mencapai puncaknya


setelah 30-60 menit.
4. Plan :
Diagnosis

: Acute Lung Oedema (ALO)

Pengobatan :
Baru masuk IGD 25-08-15 pukul 00.35 WIB :
Sesak Nafas (+), Bunyi Nafas Menciut (+) Keringat Dingin (-)
Keadaan umum
Kesadaran

: sakit sedang
: compos mentis

TD

: 150/80 mmHg

Nadi

: 120 x/ menit

Nafas

: 32 x/ menit

Suhu

: 36,5C

WD/ Asma Bronkial dalam Serangan


Diberikan tatalaksana awal berupa :
- O2 3 liter / menit
- Nebulisasi Combivent 1 respul
10 menit setelah Nebulilasi Combivent 1 pukul 01.15 WIB :
Setelah 10 menit selesai Nebulisasi pertama, sesak

semakin

bertambah, os tampak gelisah dan keringat dingin (+), os dipindahkan


ke ruang resusitasi, pasien posisi duduk, pasang O2 3 liter / menit,
-

pasang saturasi, monitor, IVFD RL 12 tetes / menit


Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran

: compos mentis

TD

: 200/140 mmHg

Nadi

: 115 x/ menit

Nafas

: 35 x/ menit

Suhu

: 36,5C

Saturasi
Keringat Dingin
Thorak
lapangan paru

: 98 %
: (+)
: retraksi dingin dada (+)
Auskultasi : wheezing +/+, ronkhi +/+ di seluruh

Os di Nebulisasi Combivent + Pulmicort 1 x sesak semakin

bertambah Nebulisasi dihentikan


Pasien posisi duduk
Diberikan O2 nasal 3 liter/menit
Pasang saturasi dan monitor
Diberikan ISDN 1 x 5 mg sublingual
Injeksi Furosemid 2 ampul i.v
Pasang Folley Catheter
EKG sinus takikardi
Konsul Dr. Spesialis Penyakit Dalam via telpon di IGD jam 01.30 WIB
Advice Dr. Spesialis Penyakit Dalam :
- Captopril 1 x 25 mg sublingual
- O2 nasal 6 liter / menit
- Jika sesak bertambah dan saturasi turun jadi 80 % NRM 10
-

liter/menit
Awasi Vital Sign, Saturasi dan Jumlah Urin Output
Hubungi Dr. Spesialis Penyakit Dalam 30 menit lagi

Follow up di IGD 25-08-15 pukul 02.00 WIB :


Sesak nafas (+) gelisah (+)
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran

: compos mentis

TD

: 180/130 mmHg

Nadi

: 108 x/ menit

Nafas

: 35 x/ menit

Suhu

: 36,5C

Saturasi
Keringat Dingin
Thorak
lapangan paru
Urin output

: 100 %
: (-)
: retraksi dingin dada (-)
Auskultasi : wheezing +/+, ronkhi +/+ di seluruh
: 700 cc

Lapor Dr. Spesialis Penyakit Dalam via telpon di IGD pukul 02.00 WIB :
Advice : Konsul Dr. Spesialis Paru via telpon di IGD
Hubungi Dr. Spesialis Penyakit Dalam 30 menit lagi
Dr. Spesialis Paru sudah ditelpon 3x di IGD tapi no telpon tidak aktif
Follow up di IGD 25-08-15 pukul 02.15 WIB :
Sesak nafas (+) sudah mulai berkurang

gelisah (-) Keringat dingin (-)


Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran

: compos mentis

TD

: 150/120 mmHg

Nadi

: 94 x/ menit

Nafas

: 28 x/ menit

Suhu

: 36,5C

Saturasi
Keringat Dingin
Thorak
lapangan paru
Urin output

: 98 %
: (-)
: retraksi dingin dada (-)
Auskultasi : wheezing +/+, ronkhi +/+ di seluruh
: 900 cc

Lapor Dr. Spesialis Penyakit Dalam via telpon di IGD pukul 02.15 WIB :
Advice :
- Rawat ICU
- O2 Nasal Kanul 6 liter/menit
- Jika saturasi turun, sesak bertambah ganti NRM 10 liter/menit
- Drip Lasix 3 ampul dalam RL 1 kolf habis dalam 12 jam/kolf
- Injeksi Cefepime 2 x 1 gr i.v (skin test)
- Injeksi Metilprednisolon 1 x 62,5 mg i.v
- Captopril 2 x 25 mg tablet
- Lansoprazole 1 x 1 caps
- Ambroxol 3 x 1 tablet
- Pasang Monitor
- Balance Cairan
- Kontrol Intesive Vital Sign per jam
- Jika Tekanan darah Naik dan Sesak Nafas bertambah Hubungi
-

dokter jaga ruangan


Periksa Analisa Gas Darah
Rontgen Thorak bila sudah tidak sesak

Follow up di IGD 25-08-15 pukul 02.30 WIB (sebelum pasien pindah


ICU) :
Sesak nafas (+) sudah jauh berkurang
gelisah (-) Keringat dingin (-)
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran

: compos mentis

TD

: 160/100 mmHg

Nadi

: 100 x/ menit

Nafas

: 25 x/ menit

Suhu

: 36,5C

Saturasi
Keringat Dingin
Thorak

: 100 %
: (-)
: retraksi dingin dada (-)
Auskultasi : wheezing +/+ berkurang, ronkhi +/+
minimal di seluruh lapangan paru
: 1100 cc

Urin output

Pasien di Pindah ke ICU


- Analisa Gas Darah dan Rontgen Thorak di ruangan
Pendidikan :
-

Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit


pasien, kondisi pasien saat ini, pemeriksaan yang akan dilakukan,
tindakan penatalaksanaan yang akan dilakukan, kemungkinan terburuk
yang dapat terjadi.

Konsultasi :
-

Pasien dikonsulkan ke dokter spesialis penyakit dalam untuk tindakan


penatalaksanaan selanjutnya.

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO


Pada hari ini tanggal .........................................telah dipresentasikan
portofolio oleh :
Nama Peserta

Dengan judul / topik

Nama Pendamping : dr. FRANS OTTO HASIBUAN

Nama Wahana
NO.

: RUMKIT TK III Dr. REKSODIWIRYO

Nama Peserta Presentasi

No.

Berita

acara

ini

ditulis

dan

disampaikan

Tanda Tangan

sesuai

dengan

yang

sesungguhnya.

Pendamping

(Dr.
HASIBUAN)

FRANS

OTTO

You might also like