Professional Documents
Culture Documents
NIM
: A1D016216
FAKULTAS
: PERTANIAN
PRODI
: AGROTEKNOLOGI
Selain itu faktor cuaca juga menentukan seberapa banyak hasil panen
dalam bertani. Cuaca yang tidak menentu, seperti pergeseran musim hujan dan
musim kemarau menyebabkan petani kesulitan dalam menetapkan waktu yang
tepat untuk mengawali masa tanam, dengan benih beserta pupuk yang digunakan
sehingga tanaman yang ditanam mengalami pertumbuhan yang tidak wajar dan
mengakibatkan gagal panen. Peristiwa ini sering terjadi di hampir setiap daerah di
Indonesia dan membuat petani yang miskin semakin miskin karena kegagalan
panen tersebut. Diharapkan pemerintah juga memperhatikan nasib para petani
yang sama memprihatinkannya dengan kondisi pertaniannya. Semestinya adanya
penyuluhan dan pembekalan pengetahuan tentang pertanian kepada petani itu
perlu dilakukan. Seperti bagaimana cara bertanam yang bersahabat dengan alam
dan menggunakan teknologi sehingga bertani memberikan banyak keuntungan
dibandingkan dengan kerugiannya, namun teknologinya pun yang tidak
membahayakan alam. Dan itu berlaku untuk kita semuanya, yaitu mengambil
keuntungan tanpa merusak alam. Sehingga adanya keserasian dan keseimbangan
alam pun terjaga, dan kita bisa hidup sejahtera. Dan juga memberikan jaminan
hidup petani, dimana petani dapat memelihara alat pertaniannya dan dalam bertani
pun dapat dilakukan denngan lancar.
Ada pula faktor bahwa masyarakat saat ini pun menganggap bahwa sektor
pertanian adalah sektor minim penghasilan dan berada dikelas bawah untuk
golongan pekerjaan, bahkan tidak jarang masyarakat Indonesia menganggap
bahwa seorang petani, atau petani hanyalah untuk mereka golongan yang tidak
ambil bagian di bidang pendidikan alias hanya untuk orang yang tidak bersepatu
seperti para petani sekarang yang sebagian besar berasal dari masyarakat miskin.
Sebenarnya itu salah besar justru kalau kita mengesampingkan pikiran tersebut
dan mengambil hal positifnya kita pun juga dapat sukses di bidang pertanian juga
sekaligus membantu memenuhi kebutuhan pangan yang berkurang.
Masih ada beberapa faktor lagi yang membuat Indonesia harus mengimpor
beberapa hasil pertanian utamanya beras, seperti lahan pertanian yang semakin
sempit. Kemajuan teknologi dan semakin banyaknya industri di Indonesia
membuat pertanian yang menggunakan metode sederhana ini semakin memudar
keberadaanya. Persawahan yang membentang luas di tiap daerah kini mulai
terkikis tergantikan pabrik-pabrik yang mungkin kurang bersahabat dengan alam.
Semestinya adanya pembatasan pendirian industri sehingga laju perkembangan
industri dan pertanian berjalan dengan seimbang. Sehingga penggunaan barang
industri dan hasil pertanian cukup untuk memakmurkan rakyat.
Oleh karena itu saat saya menjadi mahasiswa di universitas jendral soedirman
fakultas pertanian dengan jurusan Agroteknologi, saya akan bersungguh-sungguh
dalam menimba ilmu tentang Agroteknologi sebab saya berkeinginan agar saat
saya lulus saya dapat mendayagunakan ilmu yang telah saya peroleh dari
universitas jendral soedirman. Saya mempunyai mimpi untuk bisa menemukan
solusi dalam masalah yang dihadapi pertanian Indonesia saat ini, selain itu sejalan
dengan menemukan solusi untuk masalah pertanian Indonesia saya juga ingin
mengembangkan usaha di bidang pertanian sebab melihat banyaknya jumlah
masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun, dapat kita ketahui tidak semua
masyarakat Indonesia yang dalam usia produktif mendapat pekerjaan. Dengan
mengembangkan usaha sendiri saya dapat merekrut para pengangguran yang bisa
saya pekerjakan selain itu untuk membantu sektor pertanian indonesia, saya juga
akan membagikan ilmu yang saya dapatkan tentang pertanian kepada masyarakat
melalui penyuluhan tentang teknologi pertanian yang lebih efisien, canggih dan
terjangkau
itu masih berupa rencana masa depan maka saya akan bersungguh-sungguh dalam
mewujudkannya untuk masa depan indonesia yang lebih baik lagi.