You are on page 1of 3

PENANGANAN KTD, KPC, DAN KNC

No. Dokumen : SOP-P1103050202-9.1.1.6


No. Revisi
: 00
SOP Tanggal Terbit : 2 Mei 2016
Halaman
: 1 dari 3
PUSKESMAS
LHOK
BENGKUANG

1. Pengertian

2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan
bahan
6. Langkahlangkah

Irvandi Anasruddin
NIP: 19760323 200003 1 001
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih
aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang
tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris
Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera
Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien.
Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
2. Treatment: kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaanterapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau followup yang tidak
sesuai pada suatu pengobatan
Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 Tahun 2014 tentang
PUSKESMAS
ATK
1. Penanggungjawab manajemen mutu puskesmas menerima laporan adanya KTD, KPC
atau KNC
2. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas melakukan identifikasi terhadap KTD,
KPC atau KNC sesuai dengan yang dilaporkan,
3. Penanggungjawab manajemen mutu Puskesmas menganalisa penyebab dari KTD, KPC
atau KNC yang terjadi,
4. Penanggungjawab manajemen mutu Puskemas mencatat hasil identifikasi dan analisa
penyebab dari KTD, KPC atau KNC di dalam buku laporan KTD, KPC dan KNC,
5. Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas melaporkan hasil temuan KTD, KPC
atau KNC yang terjadi kepada Kepala Puskesmas,
6. Kepala Puskesmas menerima laporan dari penanggung jawab manajemen mutu
Puskesmas,
7. Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan dengan penanggung jawab masing
masing upaya yang terkait dengan KTD, KPC atau KNC yang terjadi,
8. Kepala Puskesmas mengundang penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas dan

penanggungjawab masing masing upaya yang terkait,


9. Kepala Puskesmas dan Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas bersama unit
terkait membahas mengenai penanganan KTD,KPD atau KNC yang terjadi,
10. Kepala Puskesmas dan Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas bersama unit
terkait membuat rencana penanganan KTD, KPC atau KNC yang terjadi,
11. Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas mencatat rencana penanganan KTD,
KPC atau KNC yang telah disepakati dalam buku tindak lanjut KTD, KPC atau KNC,
12. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas dan penanggung jawab masing
masing upaya melaksanakan penanganan KTD, KPC atau KNC sesuai dengan rencana,
13. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas mengevaluasi penanganan terhadap
KTD, KPC atau KNC yang dilakukan oleh masing masing upaya,
14. Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas mencatat hasil evaluasi penanganan
KTD, KPC dan KNC yang telah dilakukan,
15. Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas melaporkan hasil evaluasi penanganan
KTD, KPC dan KNC kepada Kepala Puskesmas.
7. Bagan Alir

Mulai
Penanggungjawab manajemen mutu puskesmas
menerima laporan adanya KTD, KPC atau KNC
Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas
melakukan identifikasi terhadap KTD, KPC atau
KNC sesuai dengan yang dilaporkan

Menganalisa penyebab dari KTD, KPC atau KNC


yang terjadi, mencatat hasil identifikasi dan analisa
penyebab dari KTD, KPC atau KNC di dalam buku
laporan KTD, KPC dan KNC
Melaporkan hasil temuan KTD, KPC atau KNC yang
terjadi kepada Kepala Puskesmas, Kepala Puskesmas
menerima laporan
Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan dengan
penanggung jawab masing masing upaya yang terkait,
Kepala Puskesmas dan Penaggung jawab manajemen mutu
Puskesmas bersama unit terkait membuat rencana
penanganan KTD, KPC atau KNC yang terjadi

Mencatat rencana penanganan KTD, KPC atau


KNC yang telah disepakati dalam buku tindak
Mengevaluasi
penanganan
terhadapKTD,
KTD,KPC
KPC
lanjut, melaksanakan
penanganan
atau KNC,
hasil
evaluasi
penanganan
atau mencatat
KNC sesuai
dengan
rencana
KTD, KPC dan KNC
Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas melaporkan hasil
evaluasi penanganan KTD, KPC dan KNC kepada Kepala
Puskesmas

8. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait
10. Dokumen
terkait
11. Rekaman
Historis
perubahan

Seluruh unit-unit pelayanan dan


tindakan kesehatan
1. Buku laporan KTD KPC KNC
2. Buku rekapan KTD KPC KNC
No.

Yang diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

You might also like