Professional Documents
Culture Documents
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan
bahan
6. Langkahlangkah
Irvandi Anasruddin
NIP: 19760323 200003 1 001
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih
aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang
tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris
Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera
Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien.
Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
2. Treatment: kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaanterapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau followup yang tidak
sesuai pada suatu pengobatan
Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 Tahun 2014 tentang
PUSKESMAS
ATK
1. Penanggungjawab manajemen mutu puskesmas menerima laporan adanya KTD, KPC
atau KNC
2. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas melakukan identifikasi terhadap KTD,
KPC atau KNC sesuai dengan yang dilaporkan,
3. Penanggungjawab manajemen mutu Puskesmas menganalisa penyebab dari KTD, KPC
atau KNC yang terjadi,
4. Penanggungjawab manajemen mutu Puskemas mencatat hasil identifikasi dan analisa
penyebab dari KTD, KPC atau KNC di dalam buku laporan KTD, KPC dan KNC,
5. Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas melaporkan hasil temuan KTD, KPC
atau KNC yang terjadi kepada Kepala Puskesmas,
6. Kepala Puskesmas menerima laporan dari penanggung jawab manajemen mutu
Puskesmas,
7. Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan dengan penanggung jawab masing
masing upaya yang terkait dengan KTD, KPC atau KNC yang terjadi,
8. Kepala Puskesmas mengundang penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas dan
Mulai
Penanggungjawab manajemen mutu puskesmas
menerima laporan adanya KTD, KPC atau KNC
Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas
melakukan identifikasi terhadap KTD, KPC atau
KNC sesuai dengan yang dilaporkan
8. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait
10. Dokumen
terkait
11. Rekaman
Historis
perubahan
Yang diubah
Isi Perubahan