You are on page 1of 26
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN, PERENCANAAN TEKNIS DAN AMDAL SERTA DOKUMEN LELANG KONSTRUKSI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) JATILUHUR TAHAP I — 5.000 LPD KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) . PT AIR MINUM INDONESIA SEPTEMBER 2016 PENDAHULUAN Penyusunan Pra-Desain Dasar dan penyusunan Kerangka Acuan AMDAL telah dilakukan pada Pra-Studi kelayakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur oleh Satuan Tugas (Satgas) dari PT Air Minum Indonesia. Konsultan diminta untuk melakukan telah atas hasil pekerjaan terdahulu untuk menyusun Studi Kelayakan Sistem Penyediaan Air Jatiluhur Tahap I - 5.000 liter/detik yang komprehensif meliputi kelayakan aspek teknis (desain dasar dan desain terinci), aspek keuangan, aspek lingkungan (Studi AMDAL) serta dokumen lelang konstruksi untuk Instalasi Pengolahan Air di Bekasi dan Cibeet untuk mengolah air baku dari Saluran Tarum Barat (STB) yang air curahnya akan ditansmisikan ke wilayah DKI Jakarta, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi serta Kabupaten Karawang melalui jaringan pipa transmisi ke titik-titik serah di wilayah ‘tersebut. Lingkup Studi Kelayakan Aspek Teknis (Desain Dasar dan Terinci_) meliputi: + Perencanaan desain dasar bangunan sadap (intake) dan pipa air baku, Instalasi Pengolahan Air (IPA) beserta reservoimya untuk lokasi di Bekasi dengan kapasitas keluaran 4.450 liter/detik dan untuk lokasi di Cibeet dengan kapasitas keluaran 550 liter/detik. + Perencanaan desain terinci Jaringan Pipa Transmisi (JT) mulai reservoir- reservoir IPA Bekasi ke titk serah Jakarta di Sentra Timur sepanjang + 8.565, meter ke titik serah Kab Bekasi Jatibening sepanjang + 6.100 meter ke titik serah Teluk Buyung sepanjang + 3.100 meter dan ke titik serah Kab Bekasi Tambun sepanjang 7,100 meter dan dari reservoir IPA Cibeet ke titik serah Kab Bekasi Tegal Danas sepanjang + 6,200 meter dan ke titik serah Kab Karawang sepanjang + 10.300 meter. kup Si Penyusunan Studi Kelayakan berdasarkan hasil Desain Dasar termasuk perkiraan biaya sendiri (Owner Estimate - OE) baik untuk konstruksi IPA dan JT maupun untuk mendapat perkiraan biaya operasi instalasi IPA dan JT tersebut, yang selanjutnya digabung dengan biaya-biaya lain guna mendapatkan biaya modal (Capital Expenditure - CAPEX) serta biaya operasi (Operation Expenditure - OPEX), Bersama dengan Perkiraan Pendapatan atas penjualan air curah kepada offtaker, meliputi tingkat serapan penjualan, harga jual, akan didapatkan perkiraan tingkat kelayakan penyerahan SPAM Jatiluhur ini. 2 Lingkup Studi Lingkungan (Studi AMDAL) meliputi: Penyusunan Studi AMDAL didahului dengan menelaah dan melengkapi Kerangka ‘Acuan ANDAL yang telah disusun sebelumnya hingga mendapatkan dokumen AMDAL (ANDAL, RKL, RPL) atas rencana pembangunan SPAM Jatiluhur Tahap I 5,000 Ipd yang disahkan oleh instansi yang berwenang. Penyusunan dokumen lelang konstruksi yang mencakup syarat umum, syarat khusus, syarat teknis, bentuk kontrak dan metode evaluasi penawaran kontrol pembangunan, MAKSUD DAN TUJUAN i . is (Desain D Teringd Maksud penyusunan KAK ini sebagai bahan acuan bagi Penyedia Jasa Konsultan dan pihak lain yang terlibat dalam penyusunan Studi Kelayakan Aspek Legal, Aspek Teknis, Aspek Keuangan dan Studi AMDAL SPAM Jatiluhur 5.000 Ipd. Dalam studi ini akan dilakukan pengumpulan data primer untuk melengkapi data terdahulu yang meliputi survei topografi, penyelidikan tanah untuk perencanaan desain IP dan JT air curah dan pengumpulan data air baku untuk analisa yang lebih mendalam terhadap rencana proyek dalam hal aspek teknis, aspek ekonomi dan aspek lingkungan serta mendapatkan dokumen desain dasar proyek SPAM Jatiluhur 5.000 Ipd. Tujuan yang diharapkan dari KAK ini adalah agar Penyedia Jasa Konsultan merencanakan sistem pengolahan air minum yang efektif dengan teknologi yang terbaik diatas tapak lokasi yang telah ditentukan sehingga menghasilkan air minum yang memenuhi ketentuan dari Peratuan Menteri Kesehatan dengan menggunakan air baku dari Saluran Tarum Barat sehingga dapat beroperasi serta berproduksi secara optimal dan dapat dipertanggungjawabkan. Perencanaan dimulai dengan menganalisa ketersedian air dari Saluran Tarum Barat (STB) berupa water balance, dilanjutkan dengan Desain Dasar meliputi perencanaan Bangunan Sadap (Intake), pipa air baku, unit pengolahan air IPA sampai dengan reservoir menampung air baku (clear water), yang selanjutnya direncanakan desain terinci jaringan pipa transmisi air curah dengan desain hidrolis, desain pipa, desain penempatan pipa dengan gali timbun atau dengan penyeberangan serta lintasan bawah tanah (jacking) beserta desain pompa untuk mentransmisikan air curah sampai ke titik serah (offtake) dengan tinggi tekan yang akan ditetapkan. Perkiraan volume dan biaya senditi atas Konstruksi dan atas biaya operasi sistem yang direncanakan yang akan dibangun harus dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Studi Kelayakan - Aspek Keuangan Maksud KAK untuk Studi Kelayakan aspek keuangan adalah untuk menetapkan lingkup pekerjaan teknis dan lingkungan untuk digunakan dalam menganalisa kelayakan finansial atas rencana proyek SPAM Jatiluhur ini, berupa pembuatan Desain Dasar dan Terind dan Studi AMDAL yang menghasilkan perkiraan biaya investasi (CAPEX) berdasarkan perkiraan biaya konstruksi yang ditambahkan dengan biaya-biaya lainnya dan perkiraan biaya operasi (OPEX) atas sistem operasi pengolahan berupa listrik, bahan kimia dan termasuk biaya overhead dll., untuk dianalisa tethadap rencana pendapatan (revenue) mulai dari rencana Peyerapan transmisi air curah, harga jual air curah, inflasi selama periode pengusahaan selama 35 tahun. Perkiraan biaya investasi (CAPEX) terdiri dari atas perkiraan biaya sendiri atas Desain Dasar sistem IPA dan Desain Terinci —jaringan pipa transmisi, yang ditambah biaya awal untuk pra operasional, biaya perencanaan, biaya pengadaan tanah, biaya finansial serta biaya bunga dll. Perkiraan biaya Operasi (Operational Expenditure - OPEX) dan Pemeliharaan atas sistem IPA dan sistem jaringan pipa transmisi yang meliputi antara lain biaya air baku, perijinan dan retribusi, biaya listrik, biaya bahan kimia, biaya sewa lahan, biaya utilitas dan fasilitas, serta biaya manajemen dan pajak-pajak dll. Proyeksi pendapatan terdiri atas rencana serapan produksi air curah direncanakan setelah dimulainya operasi tahun ke-1 sebesar 30%, tahun ke-2 sebesar 70% dan tahun ke-3 sebesar 100% dengan harga jual air curah atas produksi komersial pada Juli 2016 sebesar Rp.3.040/m? untuk Provinsi DKI Jakarta, Rp.2.432/m? untuk Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi serta Rp.2.128 /m? untuk Kabupaten Karawang. Analisa kelayakan dilakukan menggunakan kaidah dan parameter finansial atas CAPEX dan OPEX terhadap pendapatan, revenue atas hasil penjualan air curah selama petiode pengusahaan. Hasil analisa finansial berupa tingkat kelayakan akan digunakan untuk melakukan pilihan-pilihan dan strategi investasi untuk mendapatkan proses dan jadwal yang optimum untuk mendapatkan tingkat kelayakan yang diharapkan dan akan dijadikan dasar untuk mendapatkan fasiltas pendanaan pinjaman (debt) terhadap perkiraan modal sendiri (equity). Studi Lingkungan (AMDAL) Maksud KAK untuk Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkuan (AMDAL) Rencana Pembangunan SPAM Jatiluhur adalah 1) Mengidentifikasi rencana kegiatan Pembangunan SPAM Jatiluhur yang diprakirakan menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup sekitarnya baik pada tahap prakontruksi, kontruksi, operasi dan pasca operasi. 2) Mengidentifikasi rona lingkungan awal yang berpotensi terkena dampak dan penting untuk rencana Pembangunan SPAM Jatiluhur. 3) Memprakirakan besaran dampak lingkungan dan mengevaluasi_tingkat pentingnya dampak yang ditimbulkan oleh rencana Kegiatan Pembangunan SPAM Jatiluhur. Tujuan Penyusunan Dokumentasi AMDAL Pembangunan SPAM Jatiluhur merupakan kegiatan yang hasilnya dapat digunakan sebagai masukan informasi tentang dampak lingkungan bagi pelaku pembangunan, yaitu: 1) Bagi Pemerintah, Dokumen AMDAL dapat digunakan sebagai masukan pada pengambilan keputusan yang menyangkut perijinan dan koordinasi kegiatan pembangunan lainnya, Sehingga dicapal pada pembangunan yang layak dari ssegi lingkungan hidup, teknis dan ekonomis. 2) Bagi Pemrakarsa, Dokumen AMDAL dapat dipergunakan untuk menetapkan kebijaksanaan bagi perencanaan pembangunan wilayah dan pedoman dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan. 3) Bagi masyarakat, Dokumen AMDAL dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam memanfaatkan peluang kegiatan dan usaha yang diciptakan pemrakarsa, disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai panduan bagi masyarakat untuk berperan dalam pencegahan dan penanggulangan cdampak negative yang ditimbulkan terhadap kegiatan pembangunan SPAM Jatiluhur serta pengembangan dampak positif. Penyusunan Dokumen Lelang Konstruksi Maksud KAK untuk Penyusunan Dokumen Lelang Konstruksi adalah untuk mendapatkan dokumen lelang sebagai panduan bagi peserta lelang jasa konstruksi dalam rangka pembuatan/konstruksi seluruh fasilitas Sistem Penyediaan Air Minum Jatiluhur Tahap I kapasitas 5.000 Ipd. Tujuan KAK untuk Penyusunan Dokumen Lelang Konstruksi adalah yang meliputi ‘syarat ketentuan umum, syarat ketentuan khusus, syarat teknis, bentuk kontrak dan metode evaluasi lelang. URATIAN PROYEK ‘SPAM Jatiluhur Tahap I terdiri dari 2 (dua) unit instalasi yang direncanakan memiliki kapasitas produksi keseluruhan sebesar 5.000 I/d.(gambar 3.1) Sistem TPA pertama berlokasi di hulu siphon Bekasi dengan kapasitas produksi 4,45 m3/det (Gambar 3.2) dan sistem IPA yang kedua berlokasi di hulu suplesi kali Cibeet Kabupaten Karawang dengan rencana kapasitas produksi 0,55 m3/det (Gambar 3.3). Total pengambilan air baku diperkirakan sebesar 5.500 L/det yang berasal dari pengaliran Sungai Citarum di Saluran Tarum Barat (STB) melalui waduk Jatiluhur, SKEMA SPAM JATILUHUR I aN E TPA Gekasi-Tambun seated ism ond dv eco abeial run ev 2.00 Intake sebeursihao Gambar 3.2b Skema IPA BEKASI 4.450 liter/detik eer SKEMA JARINGAN SISTIM IPA CIBEET A= 0.85 ms/det Dia =600 mm 10.300m, Ruang Lingkup Kegiatan Gambar 3.3 b Skematik IPA CIBEET 550 liter/detik Al(OH) Chg Pelimer organi Waktu retensi3-4menit Scratientecepaton 205° | Varisbel ene terhur Swim” enn 30-1004 Kelebihan endapandisirkulasi lang NNa0CI/ Liquid Chlevine Sistem distibust Gambar 3.4 Diagram Alir Proses Instalasi Pengolahan Air Minum SPAM Jatiluhur Konsultan harus merencanakan konfigurasi instalasi SPAM Jailuhur untuk IPA Bekasi dan IPA Cibeet untuk mendapatkan rencana yang efektif terhadap: 3.1. 3.2, INTAKE a. Intake Bekasi Mengingat lokasi Intake, Offtakes, dan IPA dalam hal ini telah direkomendasikan sebelumnya berdasar hasil rangkaian studi terdahulu, maka aplikasi dari kriteria- kriteria penentuan lokasi dalam hal ini hanya akan diarahkan dalam rangka meneari solusi terbaik didasarkan atas situasi-kondisi yang ada di lapangan, terutama terkait dengan faktor ketersediaan lahan, dan Intake IPA Bekasi yang rencananya akan dibangun di sempadan STB ruas Curug-Buaran dengan rencana kapasitas penyadapan 4,895 I/dt. Intake ini diperkirakan berjarak +100 m dari bendung Bekasi dan berada di hulu siphon, dan yang merupakan salah satu pilihan yang diijinkan untuk dibangun sambil menunggu-permasalahan kapasitas STB dapat teratasi, baik melalui upaya normalisasi atau pengaturan distribusi air baku melalui pengaturan kapasitas perpompaan di bendung Curug. Perencanaan pengaliran air baku menuju bak pengumpul agar direncanakan secara efektif apakah dapat secara gravitasi atau dengan pemompaan yang selanjutnya menuju unit pengolahan secara efisien ke Unit Koagulasi. b, Intake Cibeet Penetapan lokasi Intake Cibeet di hulu tik suplesi dimaksudkan untuk memperoleh air baku yang kualitasnya lebih baik tanpa terkontaminasi suplesi dari ssungai cibeet. Elevasi lahan di Cibeet diperkirakan sekitar 1 - 2 meter lebih rendah dari tinggi muka air, karenanya harus direncanakan secara efektif dengan alternatif pengaliran baik secara gravitasi atau sistem pompa untuk mendaptakan biaya CAPEX dan OPEX yangtterbaik. Intake diusulkan berada di hulu siphon Cibeet INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) IPA Bekasi (Q = 4,895 I/dt, produksi: 4.450 I/dt) IPA Cibeet (Q = 605 I/dt, produksi = 550 I/dt) Penentuan sistem pengolahan air pada IPA Cibeet dan Bekasi merujuk pada kualitas air baku yang akan diolah pada sistem pengolahan air minum, Pengukuran kualitas air baku harus didapatkan dari data periodik dalam rentang 1 tahun untuk mengetahui kondisi kualitas air baku pada musim kemarau dan musim penghujan dan dari data hasil uj laboratorium sewaktu studi dilaksanakan. Rencana IPA Bekasi akan menempati lahan yang dimiliki oleh PT) II dan lahan Kementerian PUPR yang berdekatan dengan Bendung Bekasi, akan menempati lahan kali mati dan sebagian lahan warga dan PU atau BBWS. Rencana IPA yang akan dibangun dengan kapasitas sadap sebesar 4895 liter/ detik dan kapasitas produksi 4.450 I/dt menggunakan sistem dengan unit pengolahan lengkap. Rencana IPA Cibeet akan menempati lahan yang dimiliki oleh PIT IT di hulu suplesi ‘sungai Cibeet menempati lahan PIT II, yang akan dibangun dengan kapasitas sadap Q = 605 I/dt dan kapasitas produksi 550 I/dt. a. Pipa Transmisi Air Baku Pipa transmisi direncanakan untuk menyalurkan air dari bak pengumpul air baku ke instalasi pengolahan dengan menetapkan jenis pipa dengan tekanan yang telah ditentukan yang akan digunakan dengan mempertimbangkan beberapa hal, antara lain: + Durabilitas dan kondisi air yang dihantarkan + Ketahanan terhadap erosi dan korosi + Harga pipa dan biaya pemasangan + Jenis sambungan yang diperlukan, kekuatannya dan kemudahan konstruksi + Kondisi lokal (mudah didapat, bahan lokal, dan biaya perawatan), apakah akan menggunakan gravitasi atau dengan pompa. b. Pompa Transmisi Air Baku Dalam hal direncanakan pengaliran Air Baku menggunakan pompa, yang direncanakan untuk menyediakan head yang cukup untuk mengalirkan air dari satu tempat yang memiliki head lebih rendah dengan efisiensi pompa yang optimum, yang dapat dipilih dari jenis-jenis sebagai berikut: + Reciprocating Pump + Fland Pump © Centrifugal Pump + Air Lift Pump c Koagulasi Perencanaan unit Koagulasi adalah untuk mengolah air yang mengandung koloid atau partikel yang sulit mengendap. Kondisi yang harus diperhitungkan agar proses koagulasi berjalan optimal antara lain: 1. Derajat keasaman air (pH) dan alkalinitas 2. Tingkat kekeruhan air baku dan garam-garam terlarut dalam air 3. Jenis koagulan 4, Temperatur air dan kondisi pengadukan Perencanaan proses koagulasi berupa pencampuran cepat (flash mixing) agar bahan kimia tercampur ke seluruh bagian air baku secara cepat dan merata dapat dilakukan dengan beberapa pilihan cara antara lain: 1. Hidrolis atau gravitasi dengan menggunakan terjunan, parshall flume, venturi meter atau ambang. 2. Mekanis, dengan pengaduk yang digerakkan oleh motor mekanis. 3. Pneumatis, dengan menginjeksikan udara ke dalam air. d. Flokulasi Perencanaan unit Flokulasi berupa proses pengadukan lambat setelah proses pencampuran cepat untuk mempercepat penggabungan partikel yang disebabkan proses aglomerasi dari partikel_koloid non stabil bermuatan sehingga menjadi bentuk yang dapat diendapkan sehingga tersisa partikel dalam bentuk flok yang dapat disaring. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam desain unit flokulasi antara lain: 1. Kualitas air baku dan karakteristik flokulasi Kualitas tujuan dari proses pengolahan Headloss tersedia dan variasi debit instalasi Kondisi lokal Aspek biaya yaey e. Sedimentasi (Clarifier) Perencanaan unit Sedimentasi (Clarifier) berupa unit pengolahan yang efisien untuk menyisihkan flok-fiok yang terbentuk pada proses flokulasi dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Zone inlet; didesain untuk dapat membagi aliran merata ke seluruh bagian bak 2. Zone pengendapan; memungkinkan partikel-partikel mengendap dengan bebas dan balk 3. Zone lumpur; tempat akumulasi zat padat atau kotoran hasil pengendapan 4, Zone outlet; untuk mengumpulkan supernatan dari seluruh bagian-bagian bak Pada Instalasi SPAM Jatiluhur agar dipertimbangkan untuk menggunakan unit sedimentasi High Rate Clarifier, Karena luas tapak yang tersedia sangat terbatas. f. Filtrasi Perencanaan unit Filtrasi berupa unit yang terjadinya proses penyisihan partikel di dalam air yang tidak dapat disisinkan melalui proses sedimentasi. Selain itu, proses ini juga berfungsi untuk menyisihkan bakteri dan zat organik. Proses filtrasi dilakukan dengan menggunakan media berbutir dengan ukuran dan kedalaman yang bervariasi. Dalam melakukan perencanaan filtrasi sebagai bagian dari proses pengolahan air minum maka perlu dipertimbangkan beberapa hal penting antara lain: + Kondisi lokal + Topografi + Kapasitas instalasi pengolahan air minum + Kualias air baku dan jenis pengolahan sebelumnya Pada Instalasi Pengolahan Air Minum SPAM Jatiluhur dipertimbangkan untuk menggunakan saringan pasir cepat, karena luas tapak yang tersedia sangat terbatas, g. Desinfeksi Perencanaan unit Desinfeksi berupa unit proses pengolahan agar proses membunuh mikroorganisme patogen di dalam air dapat diproses secara efektif. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam proses desinfeksi antara lain: + Jumlah mikroorganisme patogen dalam air + Residu desinfektan + Hasil akhir dari proses desinfeksi + Biaya dari proses desinfeksi Harus direncanakan unit klorinasi sebagai proses desinfeksi denga dosis Klor yang akan ditentukan melalui percobaan di laboratorium dengan beberapa kriteria desain antara lain: 1. Jumlah feeder: minimal 2 buah dengan 1 sebagai cadangan 2, Sisa klor: 0.3 - 0.5 mg/L Perlu diperiksa nilai pH dan agresifitas akhir yang akan menentukan perlu atau tidaknya penambahan kapur. h, Pembubuhan Kapur Pembubuhan kapur direncanakan untuk menghasilkan air yang tidak agresif, yang terpenting adalah dosis kapur dan kondisi jenuh kapur. Larutan kapur berada pada kondisi jenuh bila memiliki konsentrasi sebesar 1100 mg/L. Untuk melakukan pembubuhan kapur diperlukan beberapa unit yaita pelarut kapur dan penjenuh kapur (lime saturator), i. Pembangunan reservoar air bersih IPA (clear well) Reservoir harus direncanakan dengan volume bangunan yang dapat menampung air curah hasil produksi penuh selama 2 jam. j. Buangan lumpur; Dari kedua lokasi IPA perlu direncanakan pembuangan lumpur secara cermat agar tidak mencemari lingkungan sekitar (sebagaimana disyaratkan pada ketentuan ayat 3 Pasal 9 PP No. 16/2005), dengan mempertimbangkan perencanaan unit pengolah lumpur. Pemilihan proses pengolahan lumpur dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: 3.3. 1. Gravitasi, seperti lagoon sludge drying bed. 2. Mekanik, seperti filter press, belt press, vacuum filter. Pertimbangan pemilihan berdasarkan keterbatasan lahan, dan karakteristik lumpur agar dipertimbangkan menggunakan proses mekanik, serta hasil akhir pengolahan tidak mengganggu akibat luas tanah yang terbatas tersebut- PIPA TRANSIMISI AIR MINUM CURAH Pipa transmisi air minum curah dari reservoir (clear well) menuju titik serah (offtake) menuju masing-masing PDAM direncanakan melalui jalur yang akan ditetapkan dengan menggunakan lahan Daerah Manfaat Jalan (Damaja) baik menggunakan teknik gali-timbun dan/atau lintasan bawah tanah (jacking) atau Horizontal Direct Drilling (HDD), berupa Desain Terinci yang terdiri atas denah, profil, belokan, lubang orang, klep, keran, dll sedemikian rupa untuk dapat membuat gambar kerja di lapangan. Perencanaan secara efektif atas pemilihan jenis pipa, pompa dan perlengkapan pendukungnya agar dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal antara lain: 1. Pemilihan pipa * Ketahanan atas erosi dan korosi + Ketahanan ata daya dukung tanah dan beban yang bekerja di atas pipa * ‘Durabilitas pipa - + Jenis sambungan pipa dan perlengkapannya + Harga pipa dan biaya pemasangannya ‘+ Hal-hal yang berhubungan dengan pemilihan, 2. Pemilihan jenis pompa: + Reciprocating Pump + Fland Pump + Centrifugal Pump © Air Lift Pump Serta pertimbangan metode konstruksi penanaman pipa berupa gali-timbun dan/atau lintasa bawah tanah (jacking) atau HDD terhadap hal-hal berikut antara lain: * Ketersediaan lahan apakah di bawah bahu jalan, median jalan, atau di bawah perkerasan jalan + Daya dukung tanah sebagai pondasi dari pipa + Beban yang bekerja di atas pipa akibat beban tanah dan beban hidup bila ada + Metode konstruksi beserta pengamanannya serta perlindungan terhadap publik dan/ pemakai jalan. Jaringan pipa transmisi dari IPA ke titik serah (offtake) yang harus direncanakan meliputi: 1. Jaringan pipa transmisi dari IPA Bekasi: + Ke Sentra Timur, perkiraan ©1800 mm, panjang 8.565 km + Ke Jatibening, perkiraan 400 mm, panjang 6.100 km + Ke Teluk Buyung, perkiraan ©300 mm, panjang 3-10 km Ke Tambun, perkiraan 300 mm, panjang 3.100 km 2. Jaringan pipa transmisi dari IPA Cibeet + Ke Tegal Danas, perkiraan 400 mm, panjang 6.200 km + Ke Karawang, perkiraan 600 mm, panjang 10.300 km 4, RUANG LINGKUP KEGIATAN TEKNIS DAN KEUANGAN 4.1, RUANG LINGKUP STUDI KELAYAKAN 4.1.1, ASPEK TEKNIS TAHAP AWAL Berdasarkan data hasil pra Desain Dasar & ketentuan dalam Kerangka Acuan Kontrak (KAK) dilakukan kajian/review atas apa yg telah direncanakan termasuk data-data primer yg digunakan serta usulan sistem IPA & jaringan pipa transmisi serta metode konstruksi yang diusulkan dengan mempertimbangkan ijin dari Pemerintah Daearah, Agar disusun rencana kerja awal untuk pembuatan desain dasar yang akan dituangkan dalam laporan pendahuluan berupa: Rangkuman atas apa yang telah dilakukan sebelumnya Usulan metode desain beserta kriteria desainnya Usulan pengumpulan data primer tambahan atas topografi, untuk rencana IPA dan kelengkapannya, rencana jalur pipa transmisi dan kelengkapannya, beserta penyelidikan tanahnya secara lengkap serta data tambahan untuk kualitas air baku. Perencanaan dasar utk memilih sistim IPA terbaik dalam lokasi yg tersedia, Perencanaan terinci utk jaringan pipa transmisi air curah beserta pemilihan macam pipa & konstruksi peletakan pipa beserta perencanaan pompa beserta perlengkapannya Menghitung besaran biaya perkiraan sendiri, biaya konstruksi seluruh sistem & menghitung besaran perkiraan biaya operasi sistem IPA & pemompaan ke titik serah Menyusun kerangka analisa keuangan dan finansial serta parameter- parameternya untuk melakukan kajian kelayakan proyek Jadwal kerja (AHAP PENGUMPULAN DATA Tahapan ini meliputi: Persiapan pengumpulan data dan konfirmasi perijinan dan jaringan utiltas ke Pemerintah Daerah. Pengumpulan data primer untuk perencanaan IPA Bekasi dan IPA Cibeet antara lain topografi, penyelidikan tanah sub-soil di lokasi tanah untuk penentuan pondasi struktur IPA dan kelengkapannya serta pengumpulan data primer Kualitas air baku beserta data historikalnya secara mingguan dan musiman. Pengumpulan data primer untuk perencanaan jaringan pipa transmisi air curah berupa topograpi dan deteksi jaringan utiltas dibawah trase rencana jaringan pipa dan peneyelidikan tanah hingga kedalaman rencana pipa berupa klasifikasi tanah dan daya dukung tanah menggunakan sounding, Test Pit dan interpretasi radar atau yang lainnya, Khusus untuk penyelidikan tanah untuk jaringan pipa transmisi agar disesuaikan dengan ijin yang diperoleh dari Pemerintah Daerah atas metoda pemasangan pipa antara lain berupa galian terbuka, pemasangan bawah tanah (pipe jacking) atau pengeboran horizontal (horizontal direct drilling). TAHAPAN PERENCANAAN Tujuan dari perencanaan untuk fasilitas IPA adalah berupa desain dasar/basic design/front end engineering design atas sistem yang diusulkan lengkap dengan kriteria desain, spesifikasi teknis, perkiraan kuantitas utk pekerjaan sipil dan mekanikal serta elektrikal sampal dengan penyiapan dokumen lelangnya. Desain dasar IPA di atas rencana tapak tanah yg tersedia meliputi antara lain desain intake, transmisi air baku, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi, pembubuhan kapur, dan buangan lumpur hingga reservoir (clear well) untuk menampung air curah yang telah diolah. Desain dasar IPA ini oleh penyedia jasa konstruksi akan ditingkatkan menjadi desain terinci yang berdasarkan kriteria desain dan spesifikasi teknis yang akan ditetapkan dalam perencanaan awal ini untuk dibangun berdasarkan kontrak konstruksi yang akan berbentuk Engineering Procurement & Construction (EPC). Tujuan dari perencanaan untuk jaringan pipa transmisi air curah adalah berupa desain terinci atas pemilihan jenis pipa yang meliputi standar spesifikasi, dimensi dan jenis—pipa, jenis pompa beserta kelengkapanya dan metode peletakan pipa baik diletakkan dengan galian terbuka dengan penyiapan landasan dan diurug kembali hingga keadaan semula, atau memasang pipa dengan pemasangan bawah tanah pada lokasi yang tidak dijinkan menggunakan galian terbuka, atau menyeberang jalan, sungai dan batasan Iain yang akan direncanakan mengunakan metode pembuatan sumuran (pit) untuk pemasangan pipa dengan “pipe jacking” menggunakan Tunnel Boring Machine untuk ukuran yang lebih besar dari 1 meter dan untuk pipa dengan dimensi lebih kecil dapat menggunakan “horizontal direct drilling”, Desain Terinci jaringan pipa transmisi harus menggambarkan trase pipa berupa denah (plan) dan potongan memanjang (profile) lengkap beserta rencana sumuran, sambungan, dan rencana perlengkapan seperti lubang orang (manhole), katup (valve), pressure release valve, thrust block dll. serta rencana pompa sedemikian rupa untuk dapat mentransmisi air curah dari reservoir (clear well) IPA hingga ke titik serah (offtake) sesuai dengan debit dan tekanan yang direncanakan, sampai dengan penyiapan dokumen lelangnya, Desain Terinci jaringan pipa ini oleh penyedia jasa konstruksi akan dilanjutkan dengan pembuatan gambar kerja (shop drawing) untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dibangun dengan ketentuan standar, spesifikasi dan ketentuan serta perijinan yang diperoleh yang akan ditetapkan delam gambar konstruksi serta spesifikasi dan perkiraan volumenya, Perkiraan biaya konstruksi baik untuk Desain Dasar IPA dan Desain Terinci jaringan pipa harus dibuat untuk mendapatkan perkiraan Biaya Sendiri (Owner Estimate) yang meliputi biaya mobilisasi, biaya pengaturan dan pengamanan lalu lintas, biaya konstruksi sementara, biaya pemindahan utiitas, biaya pekerjaan tanah, biaya konstruksi sipil, biaya pengadaan material manufaktur seperti pipa, pompa, peralatan mekanikal dan elektrikal serta kontrol, beserta biaya pemasangannya, biaya testing dan commisioning, biaya bangunan fasilitas pabrik beserta utilitasnya. Perkiraan biaya tersebut sudah harus memperhitungkan biaya transportasi ke tempat kerja atas material konstruksi, peralatan konstruksi, bahan bakar, pekerja dan keuntungan penyedia jasa serta retribusi dan pajak-pajak yang berlaku. Ditambah biaya-biaya lain akan didapatkan biaya modal, APEX (Capital Expenditure). Perkiraan biaya operasi untuk fasilitas IPA dengan sistem yang telah direncanakan akan meliputi biaya operasi langsung seperti biaya air baku, biaya sewa lahan, biaya listrik, bahan kimia, tenaga kerja, dil dan biaya tidak langsung seperti overhead, utiitas, retribusi dan pajak harus dirind, dan ditambah dengan biaya operasi untuk jaringan pipa transmisinya. Dilengkapi dengan biaya pemeliharaan atas fasilitas IPA dan jaringan pipa serta penggantian peralatan secara berkala akan didapatkan biaya operasi OPEX (Operation Expenditure). Perencanaan diwajibkan menggunakan sistem teknologi_ yang mutakhir dan efektif untuk dioperasikan secara otomatis (SCADA) namun dapat diambil alih secara manual dalam keadaan tertentu, yang harus mempertimbangkan efisiensi gabungan biaya CAPEX dan biaya OPEX terbaik selama periode umur rencana sistem selama 30 tahun. 4,.1.2.ASPEK KEUANGAN Penyusunan Studi Kelayakan meliputi kegiatan berikut: Perhitungan rencana biaya investasi atas desain yang direncanakan, serta rencana biaya operasi atas instalasi yang akan dioperasikan. Perhitungan analisa_ekonomi/finansial_menggunakan_ parameter- parameter keuangan antara Iain tingkat diskonto, bunga, WAC, dll untuk mengkaji Kelayakan finansial proyek tethadap desain yang direncanakan, yang terdiri dari CAPEX dan OPEX terhadap pendapatan (revenue) penjualan air curah yang terdiri dari tari jual air curah, tingkat serapan, dll. > CAPEX (Capital Expenditure) * Biaya Pra operasional = Biaya pengadaan lahan * Biaya konstruksi IPA * Biaya utilitas, lansekap IPA = Biaya konstruksi pipa transmisi * Biaya FS dan Perencanaan + AMDAL * Biaya tak terduga " Biaya Eskalasi * Biaya PPN * Biaya overhead * Biaya keuangan (Financial Cost) * Bunga selama konstruksi + oll > OPEX (Operational Expenditure) * Biaya operasi instalasi o Air baku o Listrik o Kimia o Biaya sewa lahan © Tenaga kerja © Perlengkapan * Biaya operasi utilitas dan lingkungan intake o Listrik o Tenaga kerja © Perlengkapan * Biaya pemeliharaan dan penggantian peralatan © Biaya retribusi dan pajak * Dll 4.2, RUANG LINGKUP KEGIATAN STUDI AMDAL ‘Adapun rangkaian lingkup kegiatan AMDAL adalah sebagai berikut: KEGIATAN A 1, PERSIAPAN Pekerjaan persiapan yang harus dilakukan oleh konsultan, antara lain persiapan administrasi, koordinasi dengan instansi terkait, persiapan personil, persiapan peralatan, pengumpulan data studi terdahuly, survei pendahuluan, 2, PENGUMUMAN KEPADA MASYARAKAT DAN MEDIA MASA MENGENAIL KEGIATAN AMDAL Penyusun bersama pemrakarsa melakukan pengumuman kepada masyarakat di lokasi pekerjaan bahwa akan dilakukan studi AMDAL sekaligus melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan tokoh tokoh masyarakat di lokasi proyek dan pemrakarsa kegiatan AMDAL melakukan pengumuman atas kegiatan AMDAL yang akan dilakukan pada Media Cetak berskala Nasional. 3. SOSIALISASI AMDAL Penyusun dan pemrakarsa_mengadakan kegiatan Sosialisasi kepada masyarakat lokasi studi AMDAL dengan menggunkan pendekatan partisipatif atau Bottom Up Approach. 4. PENYUSUNAN RENCANA MUTU KONTRAK Konsultan diwajibkan membuat rencana mutu kegiatan berupa: + Bentuk susunan organisasi pelaksanaan pekerjaan, pembagian tugas dan wewenang serta mekanisme hubungan kerja. + Standar desain atau pedoman teknis lainnya. + Metode atau tata cara pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan * Produk yang dihasilkan dalam pelaksanaan pekerjaan KEGIATAN B 1. PENYUSUNAN DRAFT KERANGKA ACUAN ANDAL Kerangka acuan adalah ruang lingkup kajian hasil perlingkupan (PP RI No. 27 Tahun 1999, Pasal 1 Ayat 3), dengan tujuan: a. Merumuskan ruang lingkup dan kedalaman Dokumen ANDAL b. — Mengarahkan Dokumen ANDAL agar berjalan secara efektif dan efisien, Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan Kerangka Acuan ANDAL adalah: a Pemrakarsa : PT. AIR MINUM INDONESIA b Komisi ANDAL —:_« Koordinasi : BPLHD Prov. Jawa Barat dan DKI Jakarta, dan Kemen LH + Instansi Terkait * Badan / Lembaga / Universitas + LSM dan Tokoh Masyarakat setempat ¢ Penyusun : Konsultan 2, SIDANG PEMBAHASAN KERANGKA ACUAN ANDAL Kerangka Acuan ANDAL dinilai oleh komisi penilaian ditingkat Pusat yaitu Kementerian Lingkungan Hidup, BPLH Provinsi Jawa Barat, BPLH DKI Jakarta, Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, BPLHD Kota dan Kabupaten bersama dengan pemrakarsa yaitu PT. Air Minum Indonesia untuk menyepakati ruang lingkup kajian analisis dampak lingkungan hidup yang akan dilaksanakan, 3. PENYUSUNAN FINAL KERANGKA ACUAN ANDAL Kerangka Acuan ANDAL yang telah dinilai dan disepakati oleh komisi penilai bersama-sama Acuan ANDAL dengan pemrakarsa yaitu PT. Air Minum Indonesia. KEGIATAN C STUDI LAPANGAN Konsultan melakukan survei dan studi lapangan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder dengan berpedoman pada KA ANDAL melalui pendekatan partisipatif, 2. PENYUSUNAN DRAFT DOKUMEN ANDAL Analisis dampak lingkungan hidup (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan pentingnya suatu rencana usaha dan atau kegiatan (PP RI No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 Ayat 4). 3. PENYUSUNAN DRAFT RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) Rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) harus dilakukan untuk penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan: (PP RI No. 27 ‘Tahun 1999 Pasal 1 Ayat 5) Rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL) harus dilakukan untuk upaya pemantauan lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat dari rencana usaha dan atau kegiatan: (PP RI No. 27 Tahun 1999 Pasal I Ayat 6). 4.3. 4. SIDANG PEMBAHASAN DOKUMEN ANDAL, RPL, DAN RKL Dokumen ANDAL, RPL dan RKL diajukan oleh pemrakarsa kepada komisi penilai untuk dilakukan sidang yang memberikan keputusan kelayakan lingkungan hidup dan kegiatan pembangunan SPAM Jatiluhur menjadi Final dokumen ANDAL, RPL dan RKL, kemudian disusun menjadi Final dokunter AMDAL, RPL dan RKL. KEGIATAN D PENYUSUNAN RINGKASAN EKSEKUTIF, PENYUSUNAN LAPORAN DAN PENYERAHAN DOKUMEN AMDAL Diuraikan secara singkat dan jelas dampak besar dan penting yang harus dikelola sesuai hasil evaluasi dampak berupa pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang ditimbulkan, Diterbitkan Laporan utama dari seluruh kegiatan studi AMDAL yang telah dilakukan, termasuk Laporan penunjang terdiri dari dokumen ANDAL, RPL, dan RKL, Surat Pengesahan Dokumen AMDAL dari Instansi Berwenang dilakukan sebagai hasil akhir studi kegaiatan AMDAL. RUANG LINGKUP PENYUSUNAN DOKUMEN LELANG KONSTRUKSI Dokumen’Lelang disusun berdasarkan hasil Desain Dasar IPA dan Desain Basar Terinci jaringan pipa transmisi. Secara garis besat dokumen lelang terdiri dari: a. Prosedur pra kualifikasi (bila ada) b. Prosedur pelelangan + Instruksi kepada peserta lelang + Lembar data penawaran + Kriteria evaluasi peserta lelang . Dokumen lelang + Ketentuan umum kontrak + Ketentuan khusus kontrak + Bentuk kontrak + Spesifikasi + Gambar desain rencana + Daftar kuantitas untuk penawaran + Adendum (bila ada) PELAKSANA KEGIATAN Pelaksana atau Tenaga ahli yang diperlukan pada kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan dan Dokumen Lelang Konstruksi ini terdiri dari: 1. Ketua Tim/ Team Leader disyaratkan seorang Ahli Jurusan Teknik Lingkungan dengan pengalaman minimal 15 (lima belas) tahun dalam pembuatan studi kelayakan proyek perencanaan air minum. 2. Wakil Team leader/ Co-Team Leader (internasional ) disyaratkan Ahi jurusan Teknik Sipil/Teknik Lingkungan Sarjana/ Strata Satu (S1) yang 10. il. 12. 13. 14, 15. 16. 17. 18. 19, berpengalaman dalam perencanaan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) dan Pembangunan SPAM dengan kapasitas yang besar (di atas 5m3/dtk) dengan pengalaman minimal 20 (dua puluh) tahun, Anli perencanaan Pengolahan Air Minum disyaratkan sarjana strata satu (S1) jurusan Teknik Lingkungan dengan pengalaman minimal 10 tahun ‘Ahli Perencanaan Distribusi Air Minum disyaratkan sarjana strata satu (S1) jurusan Teknik Lingkungan dengan pengalaman minimal 10 tahun Ahli Sipil Struktur diisyaratkan_ sarjana Strata Satu (S1) jurusan Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 10 tahun, hii Sipil Hidrologi & Hidrolika diisyaratkan_ sarjana Strata Satu ($1) jurusan Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 10 tahun. Ahli Geodesi diisyaratkan sarjana’ Strata satu (S1) jurusan teknik Geodesi dengan pengalaman minimal 10 tahun Ahli Sipil Geoteknik diisyaratkan sarjana Strata Satu (S1) jurusan Teknik Geologi dengan pengalaman minimal 10 tahun. Ahli Elektrikal dan Sistem Kontrol dilsyaratkan sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Elektro dengan pengalaman minimal 10 tahun, Ahli Mekanikal diisyaratkan Sarjana Strata Satu (S1) jurusan Mesin dengan pengalaman minimal 10 tahun. Ali Kontrak dan Cost Estimate (Internasional)-diisyaratkan Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Ekonomi dengan pengalaman minimal 20 tahun dalam penyusunan dokumen lelang termasuk EPC untuk IPA dengan jaminan kinerja dan akses terhadap pabrikan peralatan IPA. Ahli kontrak diisyaratkan Sarjana Hukum dengan pengalaman 10 tahun. AhliFinansial diisyaratkan Sarjana Ekonomi strata satu (S1) dengan pengalaman minimal 10 tahun. Ahli Hukum diisyaratkan Sarjana Strata Satu (S1) jurusan hukum dengan pengalaman minimal 10 tahun, Ketua Tim Penyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal), yang memiliki sertifikat Kompetensi penyusun Amdal Ketua Tim Penyusun Amdal (KTPA) diisyaratkan sarjana S1 dan lima kali sebagai anggota team. ‘Anggota 1 Tim Penyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal), yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal Anggota Tim Penyusun Amdal (ATPA) Ahli Teknik Lingkungan (51), minimal 1 kali sebagai anggota team. ‘Anggota 2 Tim Penyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal), yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal Anggota Tim Penyusun Amdal (ATPA) Ahli Sumber Daya Air. ‘Ali Kualitas Air diisyaratkan Seorang sarjana Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Penyehatan/ Lingkungan yang berpengalaman 8 (delapan) tahun dalam bidang penyelidikan kualitas air. Ahli Biologi diisyartkan Seorang Sarjana Strata Satu (Si) Biologi berpengalaman 8 (delapan) tahun dalam bidang pekerjaan_penelitian keanekaragaman hayati, biota air pada wilayah sungai atau sumber air. 6. 20. Ahli Hidrologi diisyaratkan Seorang Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil yang berpengalaman 8 (delapan) tahun dalam bidang hidrologi. 21. Ali Sosial Ekonomi diisyaratkan Seorang Sarjana Strata Satu (S1) Sosial Ekonomi berpengalaman 8 (delapan) tahun dalam aspek sosial ekonomi. PRODUK KELUARAN Jenis dan jumlah Produk yang dihasilkan oleh penyedia jasa penyusun analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) SPAM Jatiluhur berupa: T) | Laporan Rencana Mutu Kontrak =| 3 [Buku 2) __| Laporan Bulanan =| 6x3 | Buku 3), 4) | Desain Dasar beserta gambar IPA Bekasi dan | | 10 | Buku Cibeet 5) __ | Dokumen desain terinc! jaringan pipa transmisi | =| 10 | Buku 6) _| Kerangka Acuan ANDAL =| 10 | Buku 7) | Dokumen ANDAL =| 10 [Buku 8) Laporan Utama AMDAL (ANDAL, RKL, RPL) = 10 Buku 9)___| Laporan Khusus Teknis dan Finansial =| 5 [Set 10) _ | Laporan Studi Kelayakan =| 10 [Buku 11) _ | Dokumen Telang =| 10 [Buku 12)__ | Dokumen evaluasi lelang = Buku 13) _ | Laporan executive summary = Buku BENTUK DAN ISI LAPORAN 1) Laporan RMK Penyusunan Rencana Mutu Kontrak (quality plan) atau yang disebut RMK ini harus menjelaskan : + Bentuk susunan organisasi_ pelaksanaan pekerjaan, pembagian tugas dan wewenang serta mekanisme hubungan kerja disertai susunan personil yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan. + Metode dan Kerangka pikir yang diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan. + Tata cara Perencanaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan pekerjaan + Tata cara pencapaian mutu setiap tahapan kegiatan dan pencapaian mutu produk pekerjaan ‘+ Produk yang dihasilkan dalam pelaksanaan pekerjaan. 2) Laporan Bulanan Laporan kemajuan bulanan ke-1 sampai bulan ke-5 memuat uraian Kegiatan pekerjaan dari persiapan sampai dengan selesai pekerjaan setiap periode kemajuan pekerjaan, Pada laporan kemajuan pekerjaan bulanan akan diketahui permasalahan yang dihadapi dan langkah-langkah tindak lanjut yang akan diambil serta rencana kerja dan target yang akan dicapai pada periode bulan berikutnya. Laporan tengah bulan dibuat pada pertengahan bulan dalam bentuk draft (tidak dijilid), mengenai rencana kerja bulan berikutnya dan assistensikan kepada direksi. Laporan ini harus memuat keterangan tentang kemajuan pekerjaan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi dan langkah-langkah yang perlu diambil serta pekerjaan- ekerjaan yang akan dikerjakan pada periode berikutnya disertai dengan kurva S. 3)&4) Desain Dasar IPA Bekasi dan Cibeet beserta gambar 5) 6) rencana Kriteria Perencanaan harus ditetapkan sebelum memulai desain yang terdiri atas desain intake, dan desain IPA yang meliputi desain pipa transmisi air baku, pompa transmisi (bila ada), unit koagulasi, unit flokulasi, unit sedimentasi, unit filtrasi, unit desinfeksi, unit pembubuhan kapur (bila ada), reservoir air bersih dan unit buangan lumpur beserta seluruh perlengkapan mekanikal dan elektrikal beserta utilitas pendukung dan gedung operasi beserta tata lingkungannya, beserta perhitungan konstruksi dan spesifikasi teknis dari konstruksi dan peralatan yang ditetapkan termasuk standar yang akan dipakai dan metode ujinya yang selanjutnya akan dilengkapi dengan daftar kuantitas dan kapasitasnya. Desain Terinci Jaringan Pipa Transmisi Beserta Gambar Rencana untuk seluruh jaringan pipa transmisi dari IPA Bekasi dan IPA Cibeet meliputi kriteria desain, spesifikasi pipa, perhitungan rencana perletakan pipa, metode konstruksi pipa, perhitungan hidrolis pipa, dimensi pipa, perhitungan mekanik pipa beserta sambungan, katup dan thrust block dll. beserta gambar rencana denah pipa beserta profil untuk seluruh jaringan pipa transmisi beserta perlengkapan mekanikal dan elektrikal serta daftar kuantitas dan kapasitasnya. Kerangka Acuan ANDAL Muatan Dokumen Kerangka Acuan: a. Pendahuluan; b. Pelingkupan; 7 8) 9) 10) 11) c. Metode studi; d. Daftar pustaka; dan fe, Lampiran, Dokumen AMDAL Dokumen ANDAL disusun sesuai dalam Lampiran I Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, Dokumen Utama AMDAL Terdiri dari dokumen ANDAL, dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Laporan Khusus (Teknis Dan Finansial) Laporan Khusus untuk analisa teknis meliputi material, alat dan teknologi. Laporan Khusus finansial meliputi analisa_keuangan makro, parameter-parameter dan bunga, analisa dan manajemen resiko, bidang teknis dan financial yang meliputi : ~ Resiko Water Balance dan mutu air baku = Resiko lahan dan-koristruksi = Resiko atas biaya bunga dan inflasi = Resiko gagal bayar pihak offtaker Laporan Studi Kelayakan Laporan studi kelayakan merupakan gabungan keseluruhan aspek kajian dari aspek teknis (desain dasar) dan aspek keuangan yang menyatakan tingkat kelayakan proyek. Dokumen Lelang Dokumen Lelang disusun berdasarkan hasil Desain Dasar IPA dan Desain Dasar Terinci jaringan pipa transmisi. Secara garis besat dokumen lelang terdiri dari a. Prosedur pra kualifikasi (bila ada) b. Prosedur pelelangan ‘+ Instruksi kepada peserta lelang + Lembar data penawaran + Kriteria ecaluasi peserta lelang c. Dokumen lelang + Ketentuan umum kontrak * Bentuk kontrak + Spesifikasi © Gambar desain rencana + — Daftar kuantitas untuk penawaran + Adendum (bila ada) 7 12) Dokumen Evaluasi lelang Dokumen Evaluasi lelang untuk membantu Panitia Pengadaan PT AMI. untuk melakukan evaluasi atas hasil_penawaran yang disampaikan oleh peserta pelelangan, yang berisi antara lai a. Ringkasan hasil_rapat_ pra-pelelangan dan pembahasan penawaran peserta lelang b. Hasil evaluasi penawaran + Kesesuaian antara penawaran dengan dokumen lelang © Evaluasi penawaran berdasarkan kriteria_evaluasi penawaran + Rekomendasi hasil evaluasi 13) Laporan Executive Summary Konsultan diharuskan membuat dan menyerahkan executive summary yang merupakan ringkasan dari seluruh informasi penting. Laporan ini disusun sedemikian rupa sehingga akan dengan mudah mengetahui hal-hal penting menyangkut pelaksaanaan Pekerjaan Penyusunan Kerangka Acuan. Laporan ini harus dikonsultasikan dengan Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan koreksi dan masukan guna penyempurnaannya. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan terbagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu: 1 2. Studi Kelayakan, jangka waktu pelaksanaan 120 (seratus dua puluh) hari. Studi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), jangka waktu pelaksanaan 180 (seratus delapan puluh) hari. Pembuatan dokumen lelang 30 hari, pada akhir bulan ke-5. Evaluasi lelang 15"hari, pada waktu bulan akhir pelelangan (dalam masa terpisah) 8. JADWAL PELAKSANAAN ‘STUDI, DESAIN DAN LELANG KONSTRUKSI IDI KELAYAKAN & DESAIN STUDIAMDAL LEGAL & PERPAJAKAN PERUINAN PROYEK PENYEDIAAN LAHAN KAJIAN PEMBIAYAAN (FINANCIAL CLOSE) PROSES LELANG KONSTRUKSI (bersyarat) ELAKSAWAAN KONSTRUKSI& SUPERVISI_—_ ‘COMMERCIAL OPERATING DATE (COD)

You might also like