You are on page 1of 12

REFLEKSI KASUS

ABORTUS IMMINENS
Disusun Untuk Memenuhi Syarat
Mengikuti Program Pendidikan Profesi Dokter
Di RSB Budi Rahayu Magelang

Diajukan Kepada :
Dr. Sapar Setyoko, Sp.OG
Disusun Oleh :
Dhara Indah Kartika Jati (2008.031.0022)
SMF / BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RSUD TIDAR MAGELANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2012

HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Untuk Mengikuti Ujian Stase Ilmu Kebidanan dan Kandungan
Di RSUD Tidar Magelang

Disusun Oleh:
Dhara Indah kartika Jati (20080310022)
Telah dipresentasikan pada tanggal

November 2012

dan telah disetujui oleh :


Dosen Pembimbing

dr. Sapar Setyoko, Sp.OG

REFLEKSI KASUS
I. PENGALAMAN
Pasien datang pada tanggal 23 September 2012 pukul 10.00 dengan keluhan keluar
flek-flek pada tanggal 20 dan 21 September 2012 dan hamil 11 minggu. Pada
tanggal flek yang keluar banyak dan encer disertai nyeri perut.
Pemeriksaan dalam menunjukkan:
-

Fluxus (+), Fluor ( - )

Vulva / Urethrae / Vagina : tak ada kelainan

Portio ~ jempol tangan

Ostium Uteri Eksterna tertutup

Corpus Uteri ~ telur angsa

Adnexa Parametrium/ Cavum Douglas : tak ada kelainan

Dan dokter mendiagnosis G2P1A0, 33 tahun, hamil 11 minggu, Abortus Imminens.


II. MASALAH YANG DIKAJI
Bagaimanakah penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan pasien dengan abortus
imminens?
III. ANALISIS MASALAH
1. Penegakan diagnosis pasien dengan abortus
Abortus1
Abortus atau keguguran adalah terhentinya proses kehamilan sebelum
fetus atau janin mampu hidup di dunia luar atau usia kehamilannya kurang
dari 20 minggu dan beratnya kurang dari 500 gram1.
Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan. Abortus
buatan ialah pengakhiran kehamilan sebelum 20 minggu dengan tindakan.
Abortus terapeutik adalah abortus buatan yang dilakukan atas indikasi medik.
Hal-hal yang dapat menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai berikut :

1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi


Faktor- faktor penyebab adalah :
- Kelainan kromosom
- Lingkungan kurang sempurna
- Pengaruh dari luar (radiasi, virus, obat-obatan)
2. Kelainan pada plasenta
Endartritis dapat terjadi dalam villi korialis dan menyebabkan oksigenasi
plasenta terganggu.
3. Penyakit ibu
Penyakit mendadak seperti pneumonia, evus abdominalis, pielonefritis,
dan malaria dapat menyebabkan abortus karena toksin bakteri, virus, atau
plasmodium dapat melalui plasenta masuk ke janin sehingga menyebabkan
kematian janin dan kemudian terjadi abortus.
4. Kelainan traktus genitalis
Retroversia uteri, mioma uteri atau kelainan bawaan uterus dapat
menyebabkan abortus.
Klasifikasi2:
1.

2.

Abortus Spontaneus
-

Abortus kompletus

Abortus inkompletus

Abortus imminens

Abortus insipiens

Abortus provokatus
-

Abortus medisinalis

Abortus kriminalis

Diagnosis3
a.

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik3


- Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu.

- Pada pemeriksaan fisik : Keadaan umum tampak lemah atau


kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi
normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat.
- Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil
konsepsi
- Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis, sering disertai
b.

nyeri pinggang akibat kontraksi uterus.


Pemeriksaan Ginekologi 3
- Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam ada / tidak jaringan hasil
konsepsi, tercium/tidak bau busuk dari vulva
- Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau
sudah tertutup, ada/tidak jaringan keluar dari ostium, ada/tidak cairan
atau jaringan berbau busuk dari ostium.
- Vaginal Toucher : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba
atau tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih
kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri
pada perabaan adneksa, Cavum Douglas tidak menonjol dan tidak
nyeri.

c.

Pemeriksaan Penunjang3
- Tes kehamilan : positif bila janin masih hidup, bahkan 2 3 minggu
setelah abortus
- Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin

masih hidup.

Abortus Imminens1
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus
pada kehamilan sebelum 20 minggu dimana hasil konsepsi masih dalam
uterus dan tanpa adanya dilatasi serviks1.
Istilah abortus imminens sering juga disebut keguguran membakat dan
akan terjadi, sehingga keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan istirahat
dan terapi farmakologi.

Diagnosis abortus iminens dapat berupa :


- Perdarahan melalui ostium uteri eksternum
- Pada pemeriksaan dalam belum ada pembukaan
- Uterus membesar sesuai dengan umur kahamilan
- Adanya nyeri atau tidak sama sekali
- Tes kehamilan positif
- Tidak ditemukan kelainan pada serviks
Blighted Ovum (Kehamilan Anembrionik)1
Kehamilan anembrionik merupakan kehamilan patologi dimana
mudigah tidak terbentuk sejak awal walaupun kantong gestasi tetap
terbentuk1.
Berikut ini penyebab dari blighted ovum:
a. Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses
pembuahan sel telur dan sperma. Seandainya saja bakal janin yang memiliki
kelainan kromosom tersebut mampu bertahan hingga lahir, kemungkinan
anak akan menderita kelainan bawaan.
b. Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus,
c. Penyakit diabetes mellitus yang tidak terkontrol,
d. Rendahnya kadar beta HCG
e. Faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapat
menyebabkan blighted ovum
f. Usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum
menjadi turun.
2. Bagaimanakah penatalaksanaan pasien dengan abortus imminens?
Penanganan abortus imminens terdiri atas 1:
a. Istirahat tirah baring total sampai 2 3 hari bebas perdarahan, karena
cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan
berkurangnya rangsang mekanik.

b. Pemberian tokolitik : papaverin atau isoksuprin sampai bebas rasa


mules/perdarahan
c. Sedativa : diazepam/luminal sampai bebas perdarahan.
d. Jika perdarahan berhenti, lakukan asuhan antenatal seperti biasa, jika
terjadi perdarahan lagi, lakukan kembali penilaian.
e. Jika perdarahan terus berlangsung, nilai kondisi janin apakah masih hidup
atau tidak ( tes kehamilan dan USG )
Penanganan Kehamilan Anembrionik
Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah
mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan
dianalisa untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi
penyebabnya. Jika karena infeksi maka dapat diobati sehingga kejadian ini
tidak berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program
imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan2.
V. KESIMPULAN
Pasien dengan abortus imminens dapat didiagnosis dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan ginekologik serta pemeriksaan penunjang. Pada kasus ini,
ditemukan adanya perdarahan melalui ostium uteri eksternum, pada pemeriksaan
dalam belum ada pembukaan, uterus membesar sesuai dengan umur kahamilan,
adanya nyeri atau tidak sama sekali, tes kehamilan positif, tidak ditemukan kelainan
pada serviks. Penatalaksanaan pasien dengan abortus imminens yakni dengan tirah
baring dan pemberian tokolitik.
DOKUMENTASI
I.

Identitas Pasien.
Nama
Umur
Agama
Pekerjaan
Nama Suami
Umur
Pekerjaan

:
:
:
:
:
:
:

Ny. Naimah
33 tahun.
Islam
IRT
Tn. Slamet
35 tahun
Buruh

Alamat
Tanggal Masuk
II.

:
:

Bungas, Ngasem, Tegalrejo


23 September 2012 pukul 10.00

Anamnesa
1.

Keluhan utama

: Keluar darah di jalan lahir.

2.

RPS

: Pasien datang tanggal 23 September 2012 pukul 10.00

dengan keluhan keluar flek-flek pada tanggal 20 dan 21 September 2012 dan
hamil 11 minggu. Pada tanggal 22 September flek yang keluar banyak dan
encer disertai nyeri perut.
3.
4.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat hipertensi, DM, asthma, jantung, TB, hepatitis disangkal.
Pasien juga belum pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi, DM, asthma, TB, hepatitis, psikosa dan gemeli dalam
keluarga disangkal.

5.

Riwayat Haid
Menarche

: 13 tahun

Siklus

: 30 hari

Lamanya

: 7 hari

Disertai rasa sakit

: tidak

HPHT
6. Riwayat Perkawinan

: 5 Juli 2012

Menikah satu kali dengan suami sekarang selama 10 tahun


7. Riwayat Obstetrik
No.

1.

Keadaan kehamilan,

Umur

Persalinan, Keguguran, dan

sekarang/

nifas
Aterm, partus spontan,

tgl.lahir
9 tahun

2800 gr, menangis segera,


nifas baik

Keadaan anak

Tempat
perawatan

baik

dukun

8. Penyakit dan Operasi Yang Pernah Dialami


Disangkal.
9. Kehamilan Sekarang :
Pengawasan kehamilan : Ya, 1x di Bidan (umur kehamilan 8 minggu)
HPL
: 12 April 2012
10. Riwayat Riwayat Keluarga Berencana
KB suntik selama 8 tahun di bidan setelah kelahiran anak pertama.
III.

Pemeriksaan Fisik.

a. Pemeriksaan Umum :
b. Keadaan Umum

: Baik,

c. Kesadaran

: Compos mentis

d. Vital Sign

: T : 110/70 mmHg
N : 88 x/menit

S : 36,5 0 C TB/BB : 152 cm/48 kg


R : 18 x/menit

e. Mata

: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

f. Thorak

: Cor/pulmo dalam batas normal

g. Abdomen

: Supel, hepar dan lien tidak teraba, TFU : 2 jari simfisis

pubis.
h. Ekstremitas

: Edema inferior/ superior : -/-

b. Pemeriksaan Ginekologik
Pemeriksaan dalam menunjukkan:
-

Fluxus (+), Fluor ( - )

Vulva / Urethrae / Vagina : tak ada kelainan

Portio ~ jempol tangan

Ostium Uteri Eksterna tertutup

Corpus Uteri ~ telur angsa

Adnexa Parametrium/ Cavum Douglas : tak ada kelainan

IV. DIAGNOSA
-

G2 P1 A0 usia 33 tahun hamil 11 minggu


Abortus Imminens

V. SIKAP
- USG :
uterus besar
GS (+), > 3 cm
FP (-)
FHR/Fas (-)
Kesan :
Blighted Ovum
- Dilatasi dengan misoprostol 2 tab sublingual
- Pro curetage tanggal 24-09-2012
- Cek Lab darah rutin

Tanggal/Jam
23-09-2012
Jam 16.45

KU/Tensi/Nadi/
Suhu/Nafas

HIS

DJJ

KU;Compos
Mentis
TD: 110/80
N: 88x/menit.
S : 365C

(-)

Keadaan Umum dll.


VT :
- Fluxus (+), Fluor ( - )

- Vulva / Urethrae / Vagina : tak ada


kelainan
- Portio ~ jempol tangan
- Ostium Uteri Eksterna tertutup
- Corpus Uteri ~ telur angsa
- Adnexa

Parametrium/

Cavum

Douglas : tak ada kelainan


Diagnosa :
-

G2 P1 A0 usia 33 tahun hamil 11


minggu
Abortus Imminens

Sikap :
- USG :
uterus besar
GS (+), > 3 cm
FD (-)
FHR/Fas (-)
Kesan :
Blighted Ovum
- Dilatasi dengan misoprostol 2 tab
sublingual
- Pro curetage tanggal 24-09-2012
- Cek Lab darah rutin
24-09-2012

KU;Compos
Mentis
TD: 120/70

(-)

D/
-

G2 P1 A0 usia 33 tahun hamil 11

N: 76x/menit.
S : 365C
R : 24x/Menit

minggu
Abortus Imminens
S/
Perisapan Curetage a/i Blighted Ovum

24-09-2012

KU;Compos
Mentis
TD: 120/70
N: 76x/menit.
S : 365C
R : 22x/Menit

(-)

D/
G2 P1 A0 usia 33 tahun
Post Curetage a/i Blighted Ovum
S/
Amoxicillin 3x1
Villiron 1x1
Methergin 3x1
Boleh pulang

Lampiran hasil Laboratotium tanggal 23 September 2012


Jenis Pemeriksaan
WBC
HGB
HBsAg

Hasil
8,13
12,7
-

Nilai Normal
4.8 10.8
12 16
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirodiharjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka


2. Cunningham, dkk. 2006. Obstetri Williams Edisi 21 Volume 2. Jakarta : ECG
3. Mochtar, R, 1990, Komplikasi Akibat Langsung Kehamilan, dalam Sinopsis
Obstetri, Jilid ke-1, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

You might also like