Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Infeksi cacing (kecacingan) merupakan salah satu diantara penyakit yang
kesehatan
(WHO,
2004).
Cacing-cacing
yang
paling
sering
Trichuris
trichiura
dan
740
juta
orang
terinfeksi
cacing
tambang(Hookworm) (WHO,2006).
Prevalensi infeksi cacing di Indonesia masih sangat tinggi pada semua
golongan umur. Golongan penduduk yang kurang mampu, mempunyai risiko
tinggi terjangkit penyakit ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di 10 provinsi
di Indonesia ditemukan prevalensi Ascaris lumbricoides 30,4%, Trichuris trichiura
21,2% serta Ancylostoma duodenale dan Necator americanus 6,5% .Di Jawa
Timur sendiri pada tahun 1991 prevalensi Ascaris lumbricoides 16-74%, Trichuris
trichiura 1-14% dan Ancylostoma duodenale 2-45% (Luthfianti,2008).
Anak usia Sekolah Dasar merupakan yang paling sering menderita
kecacingan (Nadesul,2007). Infeksi cacing pada anak akan mengganggu
pertumbuhan,
menurunkan
kemampuan
fisik,
produktifitas
belajar
dan
pada
telur
cacing
Ancylostoma
duodenale
sebesar
1,45%
(Rahayu,2006).
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kecacingan, antara lain
kondisi iklim yang sesuai untuk pertumbuhannya, kondisi sanitasi lingkungan dan
higiene perorangan yang buruk serta keadaan sosial ekonomi dan pendidikan
yang rendah (Komang dalam Dachi, 2005). Selain itu kecacingan juga
Satu
kecamatan
di
Kota
Malang
adalah
Kecamatan
1.2
Rumusan Masalah
Apa hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua dan sanitasi rumah
dengan
angka
kecacingan
pada
siswa
Sekolah
Dasar
Kecamatan
Kedungkandang?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua dan sanitasi
Tujuan Khusus
-
Kecamatan Kedungkandang.
Mengetahui pengetahuan orangtua siswa di beberapa sekolah dasar
di Kecamatan Kedungkandang.
Mengetahui keadaan sanitasi rumah siswa di beberapa sekolah
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
pengetahuan
dari
orangtua
dan
adanya
infeksi
1.4.2
kecacingan di