Professional Documents
Culture Documents
Sebagai Mahasiswa Universitas Jendral Ahcmad Yani, Penulis harus memenuhi program
kerja praktek pada semester 4, Kerja Praktek merupakan suatu program kurikuler yang di
rancang untuk menciptakan pengalaman kerja tertentu bagi mahasiswa, institusi atau perusahaan
penerima geladi yang penulis memilih PT. Dirgantara Indonesia adalah karena PT. Dirgantara
Indonesia merupakan perusahaan yang besar, dan jenis pekerjaan nya memiliki kaitan dengan
penulis yaitu Teknik Elektro Instrument .
Disini Penulis telah melaksanakan program Kerja Praktek selama 2 bulan, yang
berlangsung dari tanggal ________. Divisi yang penulis pilih yaitu AEI (Avionic Electrical
Instrument), penulis lebih banyak belajar tentang sistem komunikasi dan navigasi pada pesawat
contoh nya komunikasi HF, yaitu komunikasi jarak jauh sampai lintas pulau, hal tersebut dapat
terjadi karena sinyal elektromagnetik dipantulkan lewat ionosfer.
Selain hal tersebut tentunya banyak hal-hal baru yang penulis dapatkan selama kerja
praktek, hal-hal tersebut berupa keahlian baru hard skill dan soft skill, Penulis juga mengetahu
seluk beluk perusahaan PT. Dirgantara Indonesia, bagaimana struktur perusahaan, proses dan
sistem kerja pada perusahaan ini, dari segi softskill, penulis telah mampu berkomunikasi dengan
baik kepada sesama rakan kerja praktek dari institusi lain, pembingbing lapangan serta anggota
perusahaan lainnya, menurut penulis program kerja praktek ini sudah cukup baik serta sangat
bermanfaat karena mampu memperkenalkan dunia pekerjaan dan memberikan pengetahuanpengetahuan lain yang terkait dengan pekerjaan tersebut.
KATA PENGHANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan kerja praktek ini.
Kerja praktek ini merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh di departement Teknik
Elektro Unjani. Laporan kerja praktek ini di susun sebagai pelengkap kerja praktek yang telah
dilaksanakan lebih kurang 2 bulan di PT. Dirgantara Indonesia khusus nya di bagian divisi AEI
(Avionic Electrical Instrument).
Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Dosen Pembingbing
2. Pembingbing Lapangan
3. Pimpinan PT Digantara Indonesia
4. Karyawan PT Dirganta Indonesia
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Terimakasih.
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan umum
Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertujuan untuk:
A.
sesuai
C.
D.
Melatih peserta didik untuk bekerja secara mandiri, bekerja dalam satu
team dan mengembangkan potensi serta kreatifitas sesuai
minat
dengan
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Struktur organisasi merupakan bentuk kerangka manajemen sumber daya manusia, yang
menunjukkan jenjang dan tanggung jawab serta wewenang masing-masing perusahaan dalam
usaha bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi perusahaan PT.
Dirgantara Indonesia adalah campuran yaitu berbentuk hubungan garis dan fungsional. Dalam
menjalankan struktur organisasinya ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan dan
pelaksana dan koordinasi dapat mudah dikerjakan karena sudah ada pembidangan masingmasing. Struktur organisasi PT. Dirgantara Indonesia disajikan pada Gambar 1.1.
1.Direktur Utama
Memimpin perusahaan agar menjadi lebih mandiri secara bisnis serta mampu bersaing di
pasar Internasional.
2.Wakil Direktur Utama
Membantu Direktur Utama untuk menjadi salah satu perusahaan pendorong pertumbuhan
industri nasional serta menumbuhkan kekuatan bangsa dibidang kedirgantaraan .
3.Satuan Pengawasan Intern
Melaksanakan sistem pengamanan perusahaan secara fisik dan non fisik terhadap segala
kemungkinan bahaya bencana agar terdapat kesatuan cara bertindak untuk pencegahan dan
penangulangan yang berdaya guna.
4.Divisi Manejemen Resiko
Sebagai perekonomian dan arahan tentang pengelolaan resiko yang mungkin terjadi
dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan.
5.Sekertaris Perusahaan
Tugas dari Sekertaris perusahaan adalah sbb :
a.
pelaksanaan
b.
c.
6.Asisten Pengamanan
peluang
sasaran pemasaran
perusahaan.
c.
Divisi Pemasaran
1. Melakukan kordinasi untuk persiapan kontrak pemasaran produk dan jasa
perusahaan dari seluruh fugsi-fungsi yang ada didalam perusahaan.
2. Menjaga hubungan dengan konsumen untuk program yang sedang berjalan
termasuk adanya program yang akan datang.
8. Direktorat Teknologi
kedirgantaraan serta
produk-produk
menjaga
kesiapan
yang
seluruh
terkait
dengan
peralatan
teknologi
pengembangan
maupun
menciptakan hubungan
perusahaan.
c.
mendukung
yang dapat
kompetitif perusahaan.
d.
agar
b.
mutu
yang tinggi, harga yang optimal, etika bisnis yang layak, tepat waktu,
menjaga
10.Direktorat Keuangan
Dibagi menjadi 3 Divisi yaitu :
a.
Divisi Perencanaan
Merencanakan, melaksanakan, menetapkan arah, sasaran dan strategi yang jelas
untuk masa depan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan
eksternal maupun internal.
b.
Divisi Pendanaan
Mengatur likuiditas perusahaan dalam bertanggung jawab atas kelancaran,
pelaksanaan pengamanan baik penerimaan maupun pembayaran, serta
melakukan
yang
Divisi Akutansi
1. Merencanakan, menyusun, memelihara prosedur, sistem akutansi dan kebijakan
akutansi sesuai perkembangan proses bisnis perusahaan.
2. Mengimplementasikan dan mengendalikan pelaksanaan prinsip-prinsip
akuntansi yang ditetapkan ikatan akutansi dalam proses pencatatan
akutansi.
11.Direktorat Umum
Dibagi menjadi 3 Divisi yaitu :
a.
terdapat
perusahaan dan
mendukung tujuan
b.
yang
berlaku
dalam
perusahaan.
Divisi Hukum
merencanakan, mengkordinir dan mengendalikan pembuatan pemrosesan semua
produk hukum perusahaan dalam bentuk ketentuan peraturan hukum guna
kelancaran pelaksanaan aktivitas perusahaan serta menerbitkan
produk hukum
dan berkewajiban
berdasarkan ketentuan
Internasional yang berlaku.
c.
Divisi Fasilitas
perundang-undangan
yang
nasional
timbul
dan
atau
telekomunikasi, dll.
2. Membuat perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan, renovasi dan
pengembangan fasilitas.
Pesawat berkapasitas 19-24 penumpang, dapat lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek
serta mampu beroperasi pada landasan rumput/tanah/es/dan sebagainya.
CN-235
Pesawat angkut commuter serba guna dengan kapasitas 35 40 penumpang, dapat digunakan
dalam berbagai misi, dapat lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek serta mampu
beroperasi pada landasan rumput/tanah/es/dan sebagainya (unvaped runaway).
NBO-105
Helikopter multi guna ini mampu membawa 7 penumpang, sangat baik untuk berbagi misi,
mempunyai kemampuan hovering dan maneuver dalam situasi penerbangan apapun.
Helikopter ini berbeda dari versi standar. Selain bagian badan diperpanjang, Super Puma
VVIP/VIP juga dilengkapi perangkat Avionic canggih (Sextant NADIR Mk.2) dan GPS (Global
Positioning System) dimana memiliki kemampuan navigasi akurat serta mampu mendarat di
helipad primitive.
Visi
Menjadi perusahaan berbasis teknologi dirgantara yang unggul terutama dalam rekayasa, rancang
bangun, manufaktur, dan produksi pesawat terbang untuk angkutan penumpang dan kargo, baik
untuk kepentingan komersial maupun militer yang mampu meraih keuntungan berdasarkan
keunggulan kompetisi pada pasar domestik dan regional.
Misi
Sebagai wahana transformasi industri untuk menjadi pusat keunggulan di bidang industri
dirgantara yang berorientasi bisnis dan mampu mendukung kepentingan nasional, yang dapat
memproduksi infrastruktur ekonomi berupa jembatan udara yang menghubungkan wilayah antar
kota, antar provinsi, dan antar pulau.
BAB III
TEORI DASAR
3.1.2 NAVIGASI
Sistem Navigasi yaitu peralatan navigasi udara yang berfungsi memberikan signal
informasi berupa Bearing(Arah) dan jarak pesawat terhadap Ground Station yang terdiri dari
peralatan :
dituju(Stant
Range
Distance).
Penempatan
DME
pada
umumnya
berpasangan(collected) dengan VOR atau Glide Path ILS yang ditempatkan dalam atau
diluar lingkungan bandara tergantung fungsinya.
3.2 RADIO KOMUNIKASI
Radio komunikasi adalah cara berhubungan dengan cara memanfaatkan gelombang radio
menggunakan gelombang udara atau ruang angkasa sebagai bahan penghantar. Dengan demikian
media radio cocok digunakan untuk komunikasi modern karena tidak terbatas ruang dan
menggunakan udara sebagai perantaranya, karena ruang itu tidak terbatas dalam artian frekuensi
didunia ini tidak terbatas, tapi untuk memudahkan pengaturan dan tidak terjadi interferensi
dalam
penggunaan
frekuensi
tersebut,
maka
frekuensi
tersebut
dibagi
berdasarkan
personnel
dari
cockpit,
cabin
dan
tempat
Headset/headphone(untuk mendengar).
b.Serce Intercom
system ini digunakan intercommunication antara cockpit dan cabin crew
BAB IV
TEORI KHUSUS
4.SISTEM KOMUNIKASI HF
HF Transciever
HF Antena Coupler
HF Control Unit
HF Transciever
HF Transceiver berperan sebagai komponen utama, komputer yang mengolah sinyal HF
yang di terima dan yang akan di pancarkan. Tranciever circuit terdapat pada suatu metal case
koneksi untuk electrical melalui lima receptacles di belakang unit-unit diantaranya dikoneksikan
dengan kabel (RCV dan XMT). Di dalam receive mode, sinyal yang ditrerima akan diproses dan
menghasilkan maksimal audio output sebesar 125 MW. Di dalam transmit mode, microphone
audio input akan diproses bersama dengan frekuensi band information, infomasi ini dipakai pada
antenna coupler.
Gambar HF Tranceiver
HF Antenna Coupler
Antenna coupler diperlukan dalam sistem komunikasi HF untuk menjaga kualitas sinyal
yang diterima melalui berbagai frekuensi dengan cara mencocokan antenna ke pemancar.
Antenna coupler terdapat pada rack mounted metal case, disupply daya melalui 4
receptacles di bagian depan unit. Dua diantaranya dikoneksikan pada kabel fiber optik (RCV dan
XMT).Koneksi RF ke antenna melalui coaxial receptacles dan interface box yang terdapat pada
bagian belakang unit. Di dalam receive mode, terdapat input sinyal di antenna melalui
transceiver, didalam transmit mode, sinyal feed dan tranceiver di sebut amplifier yang
menghasilkan 100 watt output level, informasi tentang info dari control unit, akan dikoreksi
dengan antenna.
HF antenna cable
Feed thru insulator
Cable sensor
HF Control Unit
Control Unit berisi switch yang diperlukan dan kontrol untuk memilih frekuensi operasi
dan mode antara lain: (USB, LSB, CW, AM, DATA) hal ini juga berisi kontrol untuk menyalakan
dan mematikan pada layar yang menunjukan frekuensi yang dipilih.
Control unit terdapat didalam panel mounted metal case, supply daya di sambungkan
melalui tiga receptacles pada bagian belakang unit. Semua sistem control komunikasi HF 9000
dan display (layar monitor) terletak pada bagian depan control unit.
menampilkan VOL atau SQL ketika setting control dirubah, VOL (volume) atau SQL
(squelch) akan ditampilkan pada HF control unit.
3. Mode Display
Dua alphanumeric characters akan menampilkan emission mode yang dipilih
melalui VALUE control, sistem yang terdapat pada emission modes diantaranya :
5. Power Display
Terdapat tiga level bar indikator untuk memilih output power level diantara lain :
Bottom bar sama dengan low power
Bottom to bar sama dengan medium power
Altribar sama dengan high power
Output power level dipilih melalui value control
(B) CONTROL
6. VALUE Control
Unit ini mengontrol pertambahan / pengurangan nilai dari fungsi OPR mode,
frekuensi atau channel atau power yang dapat dipilih melalui cursor.
7. CURSORControl
Unit ini mengontrol perubahan cursor tekanan kekanan atau kekiri untuk memilih
perubahan fungsi.
8. FREQ/LD switch
Ketika didalam mode PGM, menekan switch ini akan memuat receiver-transmit
emission mode, frekuensi dan channel data ke dalam no VOLATILE memory receiver
transmitter untuk GG user. Programmable preset channel sesuai yang diiginkan,
untuk itu operasi half duplex switch frekuensi/ LD dan microphone key harus
disesuaikan untuk memuat transmit data dengan menekan switch ini, channel dan
frekuensi akan ditampilkan CHN mode dan frekuensi emergency (Receiver dan
Transmite) atau frekuensi maritime (receiver), akan di tampilkan ketika beroperasi
pada EMR/MAR mode. Untuk melihat maritime transmite frekuensi, menekan
tombol ini akan mengaktifkan microphone, ketik dalam TST mode dan jika sistem
mengalami kegagalan, dengan menekan switch ini akan mengaktifkan fault diagnotic
code.
9. CHAN control
Control ini menyediakan pilihan maritime dan emergency present program
channel dan user program channel dan user program preset channel. Unit CHAN
control akan mengatur penambahan atau pengurangan satu persatu (2236, 2237, 2236,
2235, etc) untuk menambah atau mengurangi channel lebih dari satu tempatkan
cursor dibawah digit channel yang digunakan dan menggunakan value control (2236,
2246, 2336, 3236, etc).
10. DSBL Switch
Menekan switch ini akan menonaktifkan squelch circuit, mengaktifkan (sesuai
dengan keinginan pengguna) user determine jika trafik pada frekuensi yang dipilih
tanpa mensetting SQL control.
11. SQL Cotrol
Squelch control di set untuk menhilangkan suara (Mute) noise background yang
tidak diinginkan ketika komunikasi suara sedang tidak di pakai proper squelch setting
diatur dengan cara memutar SQL control berlawanan arah jarum jam untuk
mengaktifkan (SQL 0) dan searah jarum jam untuk mengaktifkan (SQL 1). Receiver
akan menghilangkan suara (Mute) setelah terjadi delay, jika noise tetap terus ada,
setting dengan memutar SQL kontrol searah jarum jam ke (SQL 2). Jika noise tetap
ada, putar satu kali ke (SQL 3). SQL kontrol tidak akan berfungsi pada mode TST,
PGM, EXT atau SBY mode. Squelch level akan menampilkan fungsi FREQ/CHAN
setelah masing masing terjadi perubahan pada SQL kontrol.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari kegiatan Kerja Praktek yang berlangsung selama kurang lebih lima minggu dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pada bidang penerbangan sangat di butuhkan sistem telekomunikasi di dalamnya, hal ini
dapat dilihat dari isi laporan, berbagai macam komponen avionic yang selalu berkaitan
tentang sistem komunikasi.
2. Komunikasi HF merupakan komunikasi jarak jauh dan tidak bergantung pada line of
sight, karena sinyal elektromagnetik di pantulkan pada ionosfer, komunikasi ini dipakai
apabila komunikasi VHF sudah tidak dapat di pakai.
3. Pentingnya berkomunikasi dalam dunia kerja, karena terkadang di dalam suatu pekerjaan,
apabila kemampuan seseorang masih kurang maka dapat meminta bantuan kepada rekan
kerja lainnya , maka dari itu kemampuan dalam berkomunikasi juga penting dalam dunia
kerja.
4. Patuh terhadap peraturan dan tidak mengabaikan prosedur keselamatan kerja, agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
5.2 SARAN
Penulis dengan kerendahan hati bermaksud untuk mengajukan saran pada berbagai pihak
yang berhubungan dengan pelaksanaan Praktek Kerja. Berikut saran yang kami berikan :
1. Lebih memperhatikan mahasiswa/i yang sedang melaksanakan program geladi agar
mahasiswa tidak keluar dari sasaran program kerja praktek itu sendiri.
2. Pembagian kelompok geladi yang lebih merata, agar tidak menumpuk pada satu kegiatan,
lebih baik di bagi-bagi sehingga nantinya mahasiswa tersebut dapat saling membagi
ilmunya kepada mahasiswa lainnya yang memiliki kegiatan lainnya.
Saran untuk pembaca yang akan melaksanakan Kerja Praktek di harapkan :
1. Lebih aktif saat bekerja, sering lah bertanya pada pebimbing, dan manfaatkan materimateri yang didapat untuk pengembangan diri.
2. Catat semua kegiatan yang dilakukan dengan tersusun rapih agar saat penulisan laporan
tidak bingung.