You are on page 1of 32

ABSTRAK

Sebagai Mahasiswa Universitas Jendral Ahcmad Yani, Penulis harus memenuhi program
kerja praktek pada semester 4, Kerja Praktek merupakan suatu program kurikuler yang di
rancang untuk menciptakan pengalaman kerja tertentu bagi mahasiswa, institusi atau perusahaan
penerima geladi yang penulis memilih PT. Dirgantara Indonesia adalah karena PT. Dirgantara
Indonesia merupakan perusahaan yang besar, dan jenis pekerjaan nya memiliki kaitan dengan
penulis yaitu Teknik Elektro Instrument .
Disini Penulis telah melaksanakan program Kerja Praktek selama 2 bulan, yang
berlangsung dari tanggal ________. Divisi yang penulis pilih yaitu AEI (Avionic Electrical
Instrument), penulis lebih banyak belajar tentang sistem komunikasi dan navigasi pada pesawat
contoh nya komunikasi HF, yaitu komunikasi jarak jauh sampai lintas pulau, hal tersebut dapat
terjadi karena sinyal elektromagnetik dipantulkan lewat ionosfer.
Selain hal tersebut tentunya banyak hal-hal baru yang penulis dapatkan selama kerja
praktek, hal-hal tersebut berupa keahlian baru hard skill dan soft skill, Penulis juga mengetahu
seluk beluk perusahaan PT. Dirgantara Indonesia, bagaimana struktur perusahaan, proses dan
sistem kerja pada perusahaan ini, dari segi softskill, penulis telah mampu berkomunikasi dengan
baik kepada sesama rakan kerja praktek dari institusi lain, pembingbing lapangan serta anggota
perusahaan lainnya, menurut penulis program kerja praktek ini sudah cukup baik serta sangat
bermanfaat karena mampu memperkenalkan dunia pekerjaan dan memberikan pengetahuanpengetahuan lain yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

KATA PENGHANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan kerja praktek ini.
Kerja praktek ini merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh di departement Teknik
Elektro Unjani. Laporan kerja praktek ini di susun sebagai pelengkap kerja praktek yang telah
dilaksanakan lebih kurang 2 bulan di PT. Dirgantara Indonesia khusus nya di bagian divisi AEI
(Avionic Electrical Instrument).
Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Dosen Pembingbing
2. Pembingbing Lapangan
3. Pimpinan PT Digantara Indonesia
4. Karyawan PT Dirganta Indonesia
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Terimakasih.

Bandung, Agustus 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dunia industri berkembang dengan pesat seiring bertambahnya waktu. Sedangkan
kurikulum di dunia perkuliahan tidak berubah dalam kurun waktu tertentu. Hal tersebut
menyebabkan adanya kesenjangan pengetahuan antara ilmu yang didapatkan di bangku kuliah
dengan ilmu yang bisa diterapkan di lapangan.
Kerja Praktek dapat menambah pengetahuan tentang hal - hal yang terjadi di dunia
industri terutama di bidang kendali, kontrol, dan system instrumentsi sehingga mahasiswa
mempunyai pandangan tentang arah dan tujuan perkembangan teknologi dan mampu memupuk
kreativitas sehingga dapat memahami permasalahan yang terjadi di dunia industri. Dengan
demikian terjadi kesinambungan antara ilmu yang yang dipelajari di bangku kuliah dengan
penerapannya di dunia kerja yang nyata dan selanjutnya diharapkan mahasiswa bisa menghadapi
tantangan yang terjadi serta bisa menyelesaikan permasalahan yang ada.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Mengenal sistem AEI (Avionic Electrical Instrument) !
2. Apa saja komponen komunikasi HF?
3. Bagaimana cara kerja komunikasi HF?

1.3 PEMBATASAN MASALAH


Pada laporan ini, hal yang di bahas sampai komponen komunikasi HF, fungsinya dan cara
kerja,

1.4 TUJUAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK


1.4.1

Tujuan umum
Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertujuan untuk:
A.

Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan professional


(dengan tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang

sesuai

dengan tuntunan lapangan kerja).


B.

Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang


berkualitas profesional.

C.

Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses peyerapan teknologi


terbaru dari lapangan ke sekolah dan sebaliknya.

D.

Melatih peserta didik untuk bekerja secara mandiri, bekerja dalam satu
team dan mengembangkan potensi serta kreatifitas sesuai

minat

dengan

dan bakat masing-masing.


E.

Meningkatkan keahlian dalam berkomunikasi, interaksi serta melatih


memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi.

1.4.2. Tujuan khusus


Tujuan khusus dalam PKL ini adalah untuk:
-Mampu memahami cara kerja komunikasi pada pesawat khusus nya pada
komunikasi HF

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sejarah berdirinya PT. Dirgantara Indonesia

PRAKERIN ini dini dilaksanakan di PT.Dirgantara Indonesia Jl.Padjajaran No.154 Bandung,


waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 27 April 2015 sampai dengan 4 Juli 2015. Kami di
tempatkan di bidang Final Assembly (FA) khususnya pada pesawat NC 212-200 dan CN 235.
PT . Dirgantara Indonesia (DI) adalah industri pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di
Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Di
dirikan pada 26 April 1976 dengan nama PT.Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan BJ.Habibie
sebagai Presiden Direktur. Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi
Industri Pesawat Terbang Nusantara ( IPTN ).
Pada 11 oktober 1985 setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah nama menjadi
Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000. Dirgantara Indonesia tidak hanya memproduksi
berbagai pesawat tetapi juga Helikopter, Senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan
(Maintenace Service) untuk mesin-mesin pesawat. Dirgantara Indonesia juga menjadi subkontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, Airbus, General
Dynamic, Fokker dan lain sebagainya. Dirgantara Indonesia pernah mempunyai 16.000
karyawan karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Dirgantara Indonesia melakukan
rasionalisasi karyawannya hingga berjumlah sekitar 4000 orang.

Struktur organisasi perusahaan

Struktur organisasi merupakan bentuk kerangka manajemen sumber daya manusia, yang
menunjukkan jenjang dan tanggung jawab serta wewenang masing-masing perusahaan dalam
usaha bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi perusahaan PT.
Dirgantara Indonesia adalah campuran yaitu berbentuk hubungan garis dan fungsional. Dalam
menjalankan struktur organisasinya ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan dan
pelaksana dan koordinasi dapat mudah dikerjakan karena sudah ada pembidangan masingmasing. Struktur organisasi PT. Dirgantara Indonesia disajikan pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Struktur Organisasi PT.Dirgantara Indonesia


Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1.Direktur Utama
Memimpin perusahaan agar menjadi lebih mandiri secara bisnis serta mampu bersaing di
pasar Internasional.
2.Wakil Direktur Utama
Membantu Direktur Utama untuk menjadi salah satu perusahaan pendorong pertumbuhan
industri nasional serta menumbuhkan kekuatan bangsa dibidang kedirgantaraan .
3.Satuan Pengawasan Intern
Melaksanakan sistem pengamanan perusahaan secara fisik dan non fisik terhadap segala
kemungkinan bahaya bencana agar terdapat kesatuan cara bertindak untuk pencegahan dan
penangulangan yang berdaya guna.
4.Divisi Manejemen Resiko
Sebagai perekonomian dan arahan tentang pengelolaan resiko yang mungkin terjadi
dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan.
5.Sekertaris Perusahaan
Tugas dari Sekertaris perusahaan adalah sbb :
a.

Memastikan perusahaan direksi sesuai dengan peraturan perusahaan dan


ketentuan Good Corporate Gverence ( GCG ), serta memfasilitasi

pelaksanaan
b.

GCG melalui kegiatan-kegiatan perusahaan.


Mengembangkan dan mempertahankkan citra perusahaan melalui kehumasan
yang efektif.

c.

Menyediakan sistem informasi komputasi bisnis yang handal guna mendukung


proses bisnis dan kegiatan perusahaan yang efektif, efisien dan profitable.

6.Asisten Pengamanan

Menjadikan pengamanan sebagai bagian integral dan budaya perusahaan (Corporate


Culture) dan sebagai landasan etika, perilaku seluruh karyawan (Security Mindedness)
PT.Dirgantara Indonesia, untuk mendukung terwujudnya perusahaan yang memiliki iklim kerja
dan usaha yang sehat, dinamis dan aman.

7. Direktorat Niaga dan Pengembangan Usaha


Dibagi menjadi 3 Divisi yang terdiri dari :
a.

Divisi Riset dan pengembangan Pasar , Bertugas :


1. Membuat Strategi,kebijakan dan prosedur yang mengarah pada perencanaan,
riset dan pengembangan pasar yang handal dalam meningkatkan peluang-

peluang

bagi produk-produk perusahaan serta demi tercapainya sasaran-

sasaran pemasaran

perusahaan.

2. Memastikan bahwasanya keputusan-keputusan didasarkan pada peluang dan


kebutuhan pasar.
b.

Divisi Integrasi Komersil dan Pengembangan Usaha


Menyiapkan kreasi-kreasi solusi bisnis untuk mencapai target pemasaran dan
penjuaan serta menjaga kesinambungan bisnis perusahaan.

c.

Divisi Pemasaran
1. Melakukan kordinasi untuk persiapan kontrak pemasaran produk dan jasa
perusahaan dari seluruh fugsi-fungsi yang ada didalam perusahaan.
2. Menjaga hubungan dengan konsumen untuk program yang sedang berjalan
termasuk adanya program yang akan datang.

8. Direktorat Teknologi

Dibagi menjadi 5 Divisi yaitu :


a.

Divisi Pusat Pengembangan Teknologi


Sebagai pedoman dan arahan dalam proses pemilihan dan penentuan langkah
yang diperluan untuk mengembangkan teknologi yang akan dintegrasikan
kedalam

kedirgantaraan serta

produk-produk

menjaga

kesiapan

yang
seluruh

terkait

dengan

peralatan

teknologi

pengembangan

teknologi sehingga dalam

mengintegrasikan seluruh proses pengembangan

teknologi dan peralatan yang

dipilh akan dicapai rangkaian proses yang paling

efisien, efektif dan kompetitif.


b.

Divisi Pusat Pengembangan Pesawat Terbang


Sebagai pedoman dan arahan dalam merancang, mengelola serta melaksanakan
publikasi dan komunikasi antara perusahaan dengan publik, baik internal

maupun

eksternal melalui berbagai media komunikasi massa untuk

menciptakan hubungan

baikdan harmonis dalam upaya menjaga meningkatan citra

perusahaan.
c.

Divisi Pusat Uji Terbang


Sebagai pedoman dan arahan dalam pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan
sistem informasi manejemen didalam perusahaan, sehingga dapat

mendukung

bisnis perusahaan secara efektif, efisien dan pada tingkat resiko

yang dapat

dikelola perusahaan serta dapat meningkatkan keunggulan

kompetitif perusahaan.
d.

Divisi Pusat Laboratorium Uji dan Pengukuran


Sebagai pedoman dan arahan tentang hirarki, penyiapan, pemeriksaan dan
penerbitan command media, tulisan dinas serta sistem administrasinya

agar

tercapai visi, misi dan tujuan perusahaan secara efektif.


e.

Divisi Pusat Keselamatan dan Sertifikasi

Sebagai pedoman dan arahan dalam pengelolaan keselamatan, kesehatan kerja


dan lingkungan hidup yang bertujuan untuk memberikan bagi tenaga
kerja, mitra

kerja serta lingkungannya.

9.Direktorat Operasi / Produksi


Dibagi menjadi 2 Divisi yaitu :
a.

Divisi Logistik dan Kawasan Berikat


1. Menghimpun, menganalisa supplier yang masih bermasalah baik secara sistem
maupun manual.
2. Membuat proposal pengganti material pesawat ke enginering.

b.

Divisi Pengembangan Sistem Produksi


Sebagai pedoman dan arahan pengelolaan pengadaan barang material, properti
dan jasa dengan menjamin pelaksanaan yang transparan,memperhatikan

mutu

yang tinggi, harga yang optimal, etika bisnis yang layak, tepat waktu,

menjaga

citra perusahaan serta kepercayaan dari pelanggan dan pemasok.

10.Direktorat Keuangan
Dibagi menjadi 3 Divisi yaitu :
a.

Divisi Perencanaan
Merencanakan, melaksanakan, menetapkan arah, sasaran dan strategi yang jelas
untuk masa depan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan
eksternal maupun internal.

b.

Divisi Pendanaan
Mengatur likuiditas perusahaan dalam bertanggung jawab atas kelancaran,
pelaksanaan pengamanan baik penerimaan maupun pembayaran, serta

melakukan

pengembangan terhadap penjajagan sumber pendanaan yang baru

yang

menguntungkan bagi perusahaan.


c.

Divisi Akutansi
1. Merencanakan, menyusun, memelihara prosedur, sistem akutansi dan kebijakan
akutansi sesuai perkembangan proses bisnis perusahaan.
2. Mengimplementasikan dan mengendalikan pelaksanaan prinsip-prinsip
akuntansi yang ditetapkan ikatan akutansi dalam proses pencatatan

akutansi.

11.Direktorat Umum
Dibagi menjadi 3 Divisi yaitu :
a.

Divisi Sumber Daya Manusia


Sebagai pedoman dan arahan untuk pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang mengakomodasikan prinsip-prinsip manajemen SDM sehingga

terdapat

ketersediaan SDM secara Efektif dan Efisien sesuai kebutuhan

perusahaan dan

peraturan perundang- undangan

mendukung tujuan
b.

yang

berlaku

dalam

perusahaan.

Divisi Hukum
merencanakan, mengkordinir dan mengendalikan pembuatan pemrosesan semua
produk hukum perusahaan dalam bentuk ketentuan peraturan hukum guna
kelancaran pelaksanaan aktivitas perusahaan serta menerbitkan

produk hukum

dalam bidang bisnis untuk melegitimasi bisnis perusahaan

dan berkewajiban

menyelesaikan permasalahan hukum

berdasarkan ketentuan
Internasional yang berlaku.
c.

Divisi Fasilitas

perundang-undangan

yang
nasional

timbul
dan

atau

1. Menciptakan, mengelola dan mengembangkan bisnis umum yang menjadi


bidang usaha fasilitas : penyewaan gedung, transportasi darat/udara,
kesehatan,

telekomunikasi, dll.
2. Membuat perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan, renovasi dan
pengembangan fasilitas.

12.Divisi jaminan Mutu


Divisi Ini bertugas :
1. Menjamin bahwa operasional perusahaan telah diperbaiki secara berkesinambungan,
sehingga menghasilkan produk yang unggul kualitasnya di dunia.
2. Menjamin kepuasan pelanggan bagi seluruh produk dan jasa perusahaan.
3. Memastikan kesesuaian semua proses dan produk terhadap persyaratan aturan
keselamatan penerbangan yang berlaku di Indonesia dan Authority Asing.
13.Satuan Usaha Aircraft
Memproduksi beragam pesawat untuk memenuhi berbagai misi sipil, militer, dan juga
misi khusus. Pesawat berkapasitas 19-24 penumpang, dengan beragam versi, dan dapat lepas
landas dan mendarat dalam jarak pendek serta mampu beroperasi dalam landasan rumput atau
tanah, dll.
14.Satuan Usaha Structure
Didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunyai kemampuan tinggi
dalam manufaktur pesawat, dilengkapi pula dengan fasilitas manufaktur dengan ketepatan tinggi,
seperti mesin-mesin canggih, bengkel dan pengelasan.

15.Satuan usaha Aircraft Services


Dengan keahlian dan pengalaman bertahun-tahun, unit usaha aircraft services
menyediakan services pemeliharaan pesawat dan helikopter berbagai jenis.
16.Satuan Usaha Engineering Sevices
Dilengkapi dengan peralatan perancanangan dan analisis yang canggih, fasilitas uji
berteknologi serta tenaga ahli yang berlisensi dan berpengalaman standar Internasional, satuan
usaha engineering services siap memenuhi kebutuhan produk dan jasa bidang engineering.
17.Satuan Usaha Defence
Bisnis utama satuan usaha defence terdiri dari produkproduk militer, perawatan,
perbaikan, pengujian, dan kalibrasi baik secara mekanik maupun elektrik.

18.Jenis produksi jasa


NC-212

Pesawat berkapasitas 19-24 penumpang, dapat lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek
serta mampu beroperasi pada landasan rumput/tanah/es/dan sebagainya.
CN-235

Pesawat angkut commuter serba guna dengan kapasitas 35 40 penumpang, dapat digunakan
dalam berbagai misi, dapat lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek serta mampu
beroperasi pada landasan rumput/tanah/es/dan sebagainya (unvaped runaway).

NBO-105

Helikopter multi guna ini mampu membawa 7 penumpang, sangat baik untuk berbagi misi,
mempunyai kemampuan hovering dan maneuver dalam situasi penerbangan apapun.

SUPER PUMA NAS-332

Helikopter ini berbeda dari versi standar. Selain bagian badan diperpanjang, Super Puma
VVIP/VIP juga dilengkapi perangkat Avionic canggih (Sextant NADIR Mk.2) dan GPS (Global
Positioning System) dimana memiliki kemampuan navigasi akurat serta mampu mendarat di
helipad primitive.

Visi dan Misi PT. Dirgantara Indonesia ( IAe )

Visi
Menjadi perusahaan berbasis teknologi dirgantara yang unggul terutama dalam rekayasa, rancang
bangun, manufaktur, dan produksi pesawat terbang untuk angkutan penumpang dan kargo, baik
untuk kepentingan komersial maupun militer yang mampu meraih keuntungan berdasarkan
keunggulan kompetisi pada pasar domestik dan regional.

Misi
Sebagai wahana transformasi industri untuk menjadi pusat keunggulan di bidang industri
dirgantara yang berorientasi bisnis dan mampu mendukung kepentingan nasional, yang dapat
memproduksi infrastruktur ekonomi berupa jembatan udara yang menghubungkan wilayah antar
kota, antar provinsi, dan antar pulau.

BAB III
TEORI DASAR

3.1 GAMBARAN UMUM AVIONIK


Avionik sistem adalah elektronik yang digunakan pada pesawat satelit buatan. dan
pesawat ruang angkasa, sistem avionik temasuk communication, navigasi, tampilan dan
pengelolahan sistem beberapa istilah avionik adalah singkatan dari kata avionik of electronic
3.1.1 KOMUNIKASI
Komunikasi satelit adalah salah satu pilihan untuk komunikasi pesawat, selain
komunikasi HF dan VHF Komunikasi satelit menggunakan satelit sebagai perantara komunikasi
Komunikasi satelit dapat digunakan baik untuk suara(voice) maupun data. Hal ini sama seperti
komunikasi HF dan VHF
Hal yang menjadi kelebihan komunikasi satelit adalah, luas menjadi cakupannya
Memakai satelit yang mengorbit bumi sebagai perantasa hampir tidak ditemui Blank spot pada
komunikasi satelit

3.1.2 NAVIGASI
Sistem Navigasi yaitu peralatan navigasi udara yang berfungsi memberikan signal
informasi berupa Bearing(Arah) dan jarak pesawat terhadap Ground Station yang terdiri dari
peralatan :

Non Directional Beacon(NDB) Fasilitas navigasi penerbangan yang bekerja dengan


frekuensi rendah(Low Frekuency) dan dipasang pada suatu lokasi tertentu didalam atau

diluar lingkungan bandar udara sesuai fungsinya.


VHF Omnidirectional Range(voR) Fasilitas navigasi penerbangan yang bekerja dengan
menggunakan frekuensi radio dan dipasang pada suatu lokasi tertentu didalam atau luar

lingkungan Bandar udara sesuai fungsinya.


Distance Measuring Equipment(DME) Alat bantu navigasi penerbangan yang berfungsi
untuk memberikan panduan/informasi jarak bagi pesawat udara dengan stasiun DME
yang

dituju(Stant

Range

Distance).

Penempatan

DME

pada

umumnya

berpasangan(collected) dengan VOR atau Glide Path ILS yang ditempatkan dalam atau
diluar lingkungan bandara tergantung fungsinya.
3.2 RADIO KOMUNIKASI
Radio komunikasi adalah cara berhubungan dengan cara memanfaatkan gelombang radio
menggunakan gelombang udara atau ruang angkasa sebagai bahan penghantar. Dengan demikian
media radio cocok digunakan untuk komunikasi modern karena tidak terbatas ruang dan
menggunakan udara sebagai perantaranya, karena ruang itu tidak terbatas dalam artian frekuensi
didunia ini tidak terbatas, tapi untuk memudahkan pengaturan dan tidak terjadi interferensi
dalam

penggunaan

frekuensi

tersebut,

maka

frekuensi

tersebut

dibagi

berdasarkan

penggunaannya, termasuk frekuensi pesawat terbang komunikasi didalam pesawat menggunakan


audio :(untuk komunikasi antara pilot, copilot, dan pramugari), Public Address(untuk
komunikasi yang digunakan pilot, copilot ataupun pramugari untuk pemberitahuan informasi
kepada penumpang). Sedangkan untuk komunikasi diluar pesawat menggunakan tiga jenis
radio(High Frequency), VHF(Very High Frequency), UHF(Ultra High Frequency).
3.2.1 HF (High Frecuency)
Radio HF(High Frequency) adalah salah satu bentuk komunikasi yang digunakan
di pesawat bak untuk suara(voice) maupun data. Komunikasi ini digunakan untuk

komunikasi antara pesawat dengan pihak luar. Komunikasi HF menggunakan gelombang


radio sebagai perantaranya. Frequensi yang digunakan adalah antara 2 sampai 30 Mhz.
komunikasi HF biasa digunakan untuk komunikasi jarak jauh(Long Distance) antara
pilot, copilot dengan ground station, hal ini sesuai dengan karakteristik gelombang HF
yang dapat dipantulkan oleh ionosfer dari atmosfer bumi.

3.2.2 VHF (very high frequency)


Radio VHF(very high frequency) adalah alat komunikasi yang digunakan dengan pihak
luar(tower atau pihak lain). Komunikasi vHF dapat dipakai untuk komunikasi
suara(voice) maupun data. Sama seperti komunikasi HF, komunikasi VHF menggunakan
gelombang radio sebagai perantaranya, frekuensi yang dipergunakan untuk komunikasi
VHF adalah 30 MHz sampai 300 MHz hal yang membedakan VHF dan HF adalah
misalkan komunikasi VHF bekerja secara line off sight. Hal ini dikarenakan gelombang
VHF tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer, oleh karena itu komunikasi vHF
hanya dapat dipakai untuk jarak pendek antara pilot, copilot dengan ground station Untuk
mendukung operasi pesawat, diperlukan beberapa ground station VHF.
3.2.3 UHF (Ultra High Frequency)
Radio UHF(Ultra High Frequency) adalah gelombang elektromagnetik dengan frequency
antara 300MHz sampai dengan 3Ghz 3.000 MHz). Panjang gelombang berkisar 10cm
sampai 1 meter. sehingga UHF juga dikenal sebagai gelombang desimeter.
3.3 AMPLITUDO MODULASI (AM)
Amplitudo Modulasi adalah proses perubahan(varying) suatu gelombang periodic
sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa sinyal informasi. Dengan proses
modulasi, suatu informasi(biasanya berfrekuensi rendah) bias dimasukkan kedalam suatu
gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat
tiga parameterkunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu: amplitude, fase dan
frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodisifikasi sesuai dengan sinyal
informasi(berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi.

3.4 SISTEM KOMUNIKASI

Sistem komunikasi pada pesawat terdiri dari:


A. Speech Communication.
Speech communication terdiri dari High Frequency (HF), Very High Frequency
(VHF), Ultra High Frequency (UHF) dan V/UHF sistem komunikasi. Sistem
komunikasi ini menggunakan gelombang elektromagnetic untuk mengirim dan
menerima pesan dari udara ke udara (air to air) dan udara ke ground, jarak frekuensi
dari speech communication yang dapat di terima berkisaran diantara 2 MHz dan 400
MHz.
B. Data Transmission and Automatic Calling.
Sistem yang digunakan untuk menunjukan informasi yang diperoleh dari pulse code
tranmission
C. Passanger Address (PA)
Digunakan untuk keperluan awak pesawat, dalam menyampaikan pengumuman atau
pemberitahuan kepada penumpang pesawat melalui pengeras suara yang ada pada
cabin dan lavatory. Sistem ini juga digunakan pula untuk penyiaran music dari pita
rekaman (music reproducer) dan peringatan (audio warning) kepada penumpang dan
cabin crew.
Komponen-komponen passenger address system terdiri atas :
a.
Passenger address amplifier.
b.
Microphone.
c.
Speakers.
d.
Music reproducer.
e.
Tone isolator.
D. Interphone
Sistem ini memungkinkan adanya komunikasi antara cockpit crew, cabin crew dan
maintenance/servicing

personnel

dari

cockpit,

cabin

dan

tempat

maintenance/servicing sekitar pesawat.


Sistem ini terbagi dua, yaitu :
a.
Flight intercom
Digunakan untuk intercommunication antara cockpit crew dan maintenance
personnel, antara cockpit dan tempat-tempat bagian perawatan di sekitar pesawat.
Tempat-tempat tersebuat antara lain external power receptable dan electronic dan
electrical equiqment compartment.
Komponen- komponen ini terdiri atas :
Amplifier(sebagai penguat)
Microphone(untuk berbicara)

Headset/headphone(untuk mendengar).
b.Serce Intercom
system ini digunakan intercommunication antara cockpit dan cabin crew

didalam pesawat atau antara cockpit/cabin dengan petugas maintenance/servicing di


beberapa tempat di sekitar pesawat:
komponen komponen service intercomterdiri atas:
Amplifier
Headset dan telemic dari cockpit dan cabin
Beberapa jack pada area perbaikan /perawatan untuk pemasangan headset
atau kombinasi headset dan handmic.
E. Audio Integrating
Audio Integrating unit memberikan interkomunikasi diantara flight crew, memonitor
dan navigasi receiver dan aktivasi serta modulasi dari komunikasi transceiver

BAB IV
TEORI KHUSUS

4.SISTEM KOMUNIKASI HF

Komunikasi HF adalah sistem komunikasi yang menggunakan frekuensi antara 3 30


MHz dalam hal mengirim dan menerima information, informasi ini dapat berupa suara atau
kode-kode. Sistem komunikasi HF memungkinkan hubungan antara pesawat dengan fasilitas di
darat. Sistem komunikasi HF memungkinkan cara yang terpercaya dalam mengirimkan dan
menerima informasi penerbangan, instruksi pendaratan dan komunikasi suara. Pada pesawatpesawat terbang komersil biasanya membawa pemancar beberapa pemancar-penerima
(transceiver) untuk pembagian tugas dan fungsi.
Sistem komunikasi HF memungkinkan berkomunikasi diluar batas line of sight sehingga
komunikasi ini biasa digunakan untuk komunikasi jarak jauh. Hal ini sesuai dengan karakteristik
gelombang HF yang dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer dan atmosfer bumi. Walau memiliki
keunggulan sebagai komunikasi jarak jauh, komunikasi HF juga memiliki kelemahan.
Kelemahan yang ada terutama mengenai noise yang ada, karena hal ini komunikasi HF bukan
menjadi pilihan yang utama, komunikasi ini hanya digunakan untuk komunikasi jarak jauh
melewati lautan (oceanic region).
Sistem komunikasi HF terdiri dari komponen:
-

HF Transciever
HF Antena Coupler
HF Control Unit

Transmission dan reception dilakukan oleh antenna assembly.


Suplai power elektrik yaitu melalui 3 circuit breaker HF yang di pasang di AVIONICS
Circuit breaker pane

HF Transciever
HF Transceiver berperan sebagai komponen utama, komputer yang mengolah sinyal HF

yang di terima dan yang akan di pancarkan. Tranciever circuit terdapat pada suatu metal case
koneksi untuk electrical melalui lima receptacles di belakang unit-unit diantaranya dikoneksikan
dengan kabel (RCV dan XMT). Di dalam receive mode, sinyal yang ditrerima akan diproses dan
menghasilkan maksimal audio output sebesar 125 MW. Di dalam transmit mode, microphone

audio input akan diproses bersama dengan frekuensi band information, infomasi ini dipakai pada
antenna coupler.

Gambar HF Tranceiver

Foto Gambar Bentuk HF Tranceiver

HF Antenna Coupler
Antenna coupler diperlukan dalam sistem komunikasi HF untuk menjaga kualitas sinyal

yang diterima melalui berbagai frekuensi dengan cara mencocokan antenna ke pemancar.
Antenna coupler terdapat pada rack mounted metal case, disupply daya melalui 4
receptacles di bagian depan unit. Dua diantaranya dikoneksikan pada kabel fiber optik (RCV dan
XMT).Koneksi RF ke antenna melalui coaxial receptacles dan interface box yang terdapat pada
bagian belakang unit. Di dalam receive mode, terdapat input sinyal di antenna melalui
transceiver, didalam transmit mode, sinyal feed dan tranceiver di sebut amplifier yang
menghasilkan 100 watt output level, informasi tentang info dari control unit, akan dikoreksi
dengan antenna.

Antenna HF memiliki beberapa bagian yaitu:


-

HF antenna cable
Feed thru insulator
Cable sensor

Gambar Antenna coupler

Foto Gambar HF Antenna cable

HF Control Unit
Control Unit berisi switch yang diperlukan dan kontrol untuk memilih frekuensi operasi

dan mode antara lain: (USB, LSB, CW, AM, DATA) hal ini juga berisi kontrol untuk menyalakan
dan mematikan pada layar yang menunjukan frekuensi yang dipilih.
Control unit terdapat didalam panel mounted metal case, supply daya di sambungkan
melalui tiga receptacles pada bagian belakang unit. Semua sistem control komunikasi HF 9000
dan display (layar monitor) terletak pada bagian depan control unit.

Gambar HF Control Unit

Foto Gambar Tampilan Control Unit System

Gambar HF Control Unit


DESKRIPSI
(A) DISPLAY
1. Cursor
Cursor segmented line display, ditempatkan dibawah function section (OPR,
MODE, FREQ/CHAN, PWR) yang dapat dirubah, setelah pemilihan fungsi yang
diinginkan nilai tersebut akan ditampilkan baik itu bertambah maupun berkurang dari
nilai yang ditentukan dengan cara memutar approprite control yang ada dikanan atau
kiri. Menggunakan CHAN atau VALUE control untuk CHAN function dan value
control untuk semua fungsi.
2. OPR Display
Tiga alphanumeric karakter menunjukan mode sistem operasi yang dipilih melalui
VALUE control. Sistem ini menyediakan berbagai operating modes diantaranya:
MAN, manual discreate frequency mode
CHN, user - programmed preset channel mode
SCN, user - programmed preset channel receive scan mode
MAR, maritime preprogrammed preset channel mode
TST, BIT (Test or built-in) mode
PGM, user programable preset channel program ,mode
EMR, emergency programmed preset channel mode
EXT, external sistem control mode
SBY, standby mode
OPR function akan menampilkan FLT (fault) atau MSG (message) jika fault atau
message dalam kondisi abnormal di HF 9000 sistem OPR function akan

menampilkan VOL atau SQL ketika setting control dirubah, VOL (volume) atau SQL
(squelch) akan ditampilkan pada HF control unit.
3. Mode Display
Dua alphanumeric characters akan menampilkan emission mode yang dipilih
melalui VALUE control, sistem yang terdapat pada emission modes diantaranya :

UV, upper sideband voice


LV, lower sideband voice
UD, upper sideband data
LD, lower sideband data
AM, aplitude modulation equivalent
CW, continuous wave
Jika kesalahan atau terdapat suatu pesan yang terjadi pada HF 9000 system, mode
function akan mengindikasikan kepada unit system dimana terjadi suatu kesalahan
atau kondisi yang UP normal yang sedang terjadi/ MODE function akan
menampilkan karakter :

CU : untuk antenna coupler


RT : untuk receiver transmitter
R : untuk remote control unit
FO : untuk fiber optik
4. Freq / Chan Display
Dapat menampilkan hingga enam karakter angka frekuensi data dan channel
number untuk operasi normal, modul atau circuit card failure selama test mode
frekuensi akan bertambah atau berkurang yang dapat di control melalui value control
dan akan ditampilkan dengan enam digit karakter disertai decimal point.

5. Power Display
Terdapat tiga level bar indikator untuk memilih output power level diantara lain :
Bottom bar sama dengan low power
Bottom to bar sama dengan medium power
Altribar sama dengan high power
Output power level dipilih melalui value control

(B) CONTROL

6. VALUE Control
Unit ini mengontrol pertambahan / pengurangan nilai dari fungsi OPR mode,
frekuensi atau channel atau power yang dapat dipilih melalui cursor.
7. CURSORControl
Unit ini mengontrol perubahan cursor tekanan kekanan atau kekiri untuk memilih
perubahan fungsi.
8. FREQ/LD switch
Ketika didalam mode PGM, menekan switch ini akan memuat receiver-transmit
emission mode, frekuensi dan channel data ke dalam no VOLATILE memory receiver
transmitter untuk GG user. Programmable preset channel sesuai yang diiginkan,
untuk itu operasi half duplex switch frekuensi/ LD dan microphone key harus
disesuaikan untuk memuat transmit data dengan menekan switch ini, channel dan
frekuensi akan ditampilkan CHN mode dan frekuensi emergency (Receiver dan
Transmite) atau frekuensi maritime (receiver), akan di tampilkan ketika beroperasi
pada EMR/MAR mode. Untuk melihat maritime transmite frekuensi, menekan
tombol ini akan mengaktifkan microphone, ketik dalam TST mode dan jika sistem
mengalami kegagalan, dengan menekan switch ini akan mengaktifkan fault diagnotic
code.
9. CHAN control
Control ini menyediakan pilihan maritime dan emergency present program
channel dan user program channel dan user program preset channel. Unit CHAN
control akan mengatur penambahan atau pengurangan satu persatu (2236, 2237, 2236,
2235, etc) untuk menambah atau mengurangi channel lebih dari satu tempatkan
cursor dibawah digit channel yang digunakan dan menggunakan value control (2236,
2246, 2336, 3236, etc).
10. DSBL Switch
Menekan switch ini akan menonaktifkan squelch circuit, mengaktifkan (sesuai
dengan keinginan pengguna) user determine jika trafik pada frekuensi yang dipilih
tanpa mensetting SQL control.
11. SQL Cotrol
Squelch control di set untuk menhilangkan suara (Mute) noise background yang
tidak diinginkan ketika komunikasi suara sedang tidak di pakai proper squelch setting

diatur dengan cara memutar SQL control berlawanan arah jarum jam untuk
mengaktifkan (SQL 0) dan searah jarum jam untuk mengaktifkan (SQL 1). Receiver
akan menghilangkan suara (Mute) setelah terjadi delay, jika noise tetap terus ada,
setting dengan memutar SQL kontrol searah jarum jam ke (SQL 2). Jika noise tetap
ada, putar satu kali ke (SQL 3). SQL kontrol tidak akan berfungsi pada mode TST,
PGM, EXT atau SBY mode. Squelch level akan menampilkan fungsi FREQ/CHAN
setelah masing masing terjadi perubahan pada SQL kontrol.

12. VOR Control


Volume kontrol digunakan untuk menyetel atau mensetting audio level sesuai
kebutuhan. Putar searah jarum jam untuk menambah volume. Putar berlawanan arah
jarum jam untuk mengurangi Volume , Volume akan ditampilkan di FREQ atau fungsi
CHAN.

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari kegiatan Kerja Praktek yang berlangsung selama kurang lebih lima minggu dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pada bidang penerbangan sangat di butuhkan sistem telekomunikasi di dalamnya, hal ini
dapat dilihat dari isi laporan, berbagai macam komponen avionic yang selalu berkaitan
tentang sistem komunikasi.
2. Komunikasi HF merupakan komunikasi jarak jauh dan tidak bergantung pada line of
sight, karena sinyal elektromagnetik di pantulkan pada ionosfer, komunikasi ini dipakai
apabila komunikasi VHF sudah tidak dapat di pakai.
3. Pentingnya berkomunikasi dalam dunia kerja, karena terkadang di dalam suatu pekerjaan,
apabila kemampuan seseorang masih kurang maka dapat meminta bantuan kepada rekan
kerja lainnya , maka dari itu kemampuan dalam berkomunikasi juga penting dalam dunia
kerja.
4. Patuh terhadap peraturan dan tidak mengabaikan prosedur keselamatan kerja, agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

5.2 SARAN

Penulis dengan kerendahan hati bermaksud untuk mengajukan saran pada berbagai pihak
yang berhubungan dengan pelaksanaan Praktek Kerja. Berikut saran yang kami berikan :
1. Lebih memperhatikan mahasiswa/i yang sedang melaksanakan program geladi agar
mahasiswa tidak keluar dari sasaran program kerja praktek itu sendiri.
2. Pembagian kelompok geladi yang lebih merata, agar tidak menumpuk pada satu kegiatan,
lebih baik di bagi-bagi sehingga nantinya mahasiswa tersebut dapat saling membagi
ilmunya kepada mahasiswa lainnya yang memiliki kegiatan lainnya.
Saran untuk pembaca yang akan melaksanakan Kerja Praktek di harapkan :
1. Lebih aktif saat bekerja, sering lah bertanya pada pebimbing, dan manfaatkan materimateri yang didapat untuk pengembangan diri.
2. Catat semua kegiatan yang dilakukan dengan tersusun rapih agar saat penulisan laporan

tidak bingung.

You might also like