Professional Documents
Culture Documents
Widya Trisnawati
widyatrisnawati@rocketmail.com
Wahidahwati
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of cash flows from operating, investing, and financing, and net income
to stock return. Data obtained from the income statement, cash flow statement, and daily stock market
manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange in 2008-2010. The analysis tool used is multiple linear
regression, F test and t test. The sample used as many as 119 manufacturing companies.
Based on the results revealed that there is a significant simultanuous effect between cash flows from operating,
investing, financing, and changes in earnings on stock return with sig <0.05. T test results of each independent
variable cash flows from operating, investing, financing, and income changes affect stock returns with sig <0.05.
The conclusion that the investors who want to invest in the company's shares on the Indonesia Stock Exchange
should consider the ratio of corporate cash investment objects, because of the results of the research showed that
the cash flow had effects on stock returns.
Keywords: cash flow, operating activities, investing activities, financing activities, net income, stock returns
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan, serta laba bersih terhadap return saham. Data diperoleh dari laporan laba rugi, laporan
arus kas, serta harga pasar saham harian perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 20082010. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda, uji F dan uji t. Sampel yang
digunakan sebanyak 119 perusahaan manufaktur.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dari
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan perubahan laba terhadap return saham dengan nilai sig <
0,05. Hasil uji t masing-masing variabel bebas arus kas dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan,
dan perubahan laba berpengaruh terhadap return saham (return) dengan nilai sig < 0,05.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa para investor yang ingin menanamkan sahamnya
pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia sebaiknya memperhatikan rasio kas dari perusahaan objek
investasinya, karena dari hasil penelitian diperoleh bahwa arus kas berpengaruh terhadap return
saham.
Kata kunci: arus kas, aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, laba bersih, return
saham
PENDAHULUAN
Salah satu fungsi dari pasar modal adalah sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber
dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Dari dana tersebut dapat diubah
menjadi faktor-faktor produksi mulai dari bahan baku, tenaga kerja, prasarana fisik dan teknologi
sampai keahlian manajemen. Faktor-faktor tersebut terintegrasi dalam proses produksi yang akan
77
TINJAUAN TEORETIS
Arus kas
Laporan arus kas adalah sebuah laporan keuangan dasar yang melaporkan kas yang diterima,
kas yang dibayarkan, dan perubahannya dari kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan dari bisnis selama satu periode dalam sebuah format yang menyatakan saldo kas awal
dan akhir.
Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan
pembayaran kas suatu entitas selama periode tertentu. Tujuan lain adalah memberikan informasi
kepada kreditor, investor dan pemakai lainnya dalam :
1. Menentukan kemampuan perusahaan untuk menimbulkan arus kas bersih positif dimasa yang
akan datang.
2. Menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajibannya seperti melunasi hutang
kepada kreditor.
3. Menentukan alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dan dihubungkan dengan
pembayaran dan penerimaan kas.
4. Menentukan pengaruh transaksi kas pembelanjaan dan investasi bukan kas terhadap posisi
keuangan perusahaan.
Kas menurut PSAK 2004 No. 2 didefinisikan sebagai berikut :
1. Kas terdiri dari saldo dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.
2. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan
yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko
perubahan nilai yang signifikan.
3. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar atau setara kas.
4. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan, perusahaan dan aktivitas lain
yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan.
79
81
Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya historis yang
dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu.
5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching artinya hasil dikurangi biaya yang diterima
atau dikeluarkan pada periode yang sama.
6. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yaitu timbulnya hasil dan
biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.
7. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodic laba itu artinya merupakan prestasi
perusahaan itu pada periode tertentu.
8. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan batasan tersendiri tentang apa
yang termasuk hasil.
9. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya historis yang
dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu.
10. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching artinya hasil dikurangi biaya yang diterima
atau dikeluarkan pada periode yang sama.
Lebih lanjut dikatakan bahwa para investor, kreditor dan yang lainnya sering menggunakan
laporan pendapatan dan informasi mengenai laba dan komponen-komponennya dalam bermacammacam cara dan tujuan untuk menaksir prospek mereka untuk aliran kas dari investasi dalam
pinjaman untuk usaha. Mereka menggunakan informasi tentang laba dalam hal : (Faisal Abdullah,
2004)
1. Mengevaluasi pelaksanaan manajemen
2. Menaksir penambahan atau jumlah lain yang mereka lihat seperti mewakili jangka panjang laba
usaha yang mampu didapat.
3. Memprediksi laba di masa datang
4. Menaksir resiko dari menginvestasikan pinjaman pada usaha.
Apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan prospek yang baik, maka sahamnya
akan diminati para investor dan harganya akan meningkat. Laba bersih perusahaan mendapatkan
perhatian lebih banyak daripada bagian laba dalam laporan keuangan. Hal ini karena laba bersih
mengukur kemampuan usaha untuk menghasilkan laba dan menjawab pertanyaan bagaimana
keberhasilan perusahaan dalam mengelola usahanya.
Tujuan Pelaporan Laba
Tujuan pelaporan laba adalah untuk memberikan informasi kepada mereka yang menaruh
minat terhadap laporan keuangan. Akan tetapi tujuan yang lebih khusus harus dirinci untuk lebih
memahami pelaporan laba. Beberapa tujuan khusus tersebut antara lain : (Faisal Abdullah, 2004)
1. Untuk membedakan antara modal yang diinvestasikan dan laba, antara stock dan flows sebagai
bagian dari proses deskriptifnya akuntansi.
2. Penggunaan angka laba historis untuk membantu meramalkan keadaan usaha dan distribusi
deviden di masa yang akan datang.
3. Penggunaan laba sebagai pengukuran keberhasilan serta pedoman pengambilan keputusan
manajerial di masa yang akan datang.
4. Penggunaan laba sebagai pengukuran efisiensi manajemen.
5. Penggunaan laba sebagai dasar pengenaan pajak, sebagai alat pengawasan perusahaan yang
berhubungan dengan kepentingan umum dan penggunaan laba sebagai sarana bagi para ekonom
untuk mengevaluasi sumber daya.
Laporan laba atau rugi meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan selama periode akuntansi
tertentu. Laporan ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang paling penting dalam laporan
tahunan. Kegiatan perusahaan selama periode tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional,
disamping aktivitas-aktivitas yang sifatnya tidak rutin dan jarang muncul. Disamping itu perusahaan
mungkin memutuskan untuk menghentikan lini bisnis tertentu, melakukan perubahan metode
akuntansi, melaporkan item-item luar biasa. Aktivitas-akivitas ini perlu dilaporkan dengan
semestinya agar pembaca laporan keuangan memperoleh informasi yang relevan.
Pengertian Saham
82
Ri .t
Di mana:
Ri,t = keuntungan (return) saham i pada periode t
Di,t = dividen saham i yang dibayarkan pada periode t
Pi,t Pi,t-1 = harga saham i pada periode t dan t-1
Rumus di atas mencerminkan tolak ukur keuntungan atas investasi saham yang besarnya
berfluktuasi dari waktu ke waktu. Di mana keuntungan suatu saham dipengaruhi oleh besarnya
dividen yang dibayarkan dan capital gain dari fluktuasi harga saham.
Tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu saham adalah nilai rata-rata tingkat
keuntungan saham tersebut atau dalam statistik disebut mean-nya. Secara matematis Halim (2003:32)
merumuskan sebagai berikut:
n
ij
E ( Ri )
j 1
Di mana:
E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i
n = banyaknya periode pengamatan dinyatakan sebagai 1,2,3,.n
Resiko dan return saham
83
84
Hipotesis
Berdasarkan pada perumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori maka hipotesis
dari penelitian ini adalah :
H1 : Perubahan Arus Kas dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan laba bersih berpengaruh
terhadap return saham.
H2 : Perubahan arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap return saham.
H3 : Perubahan arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh terhadap return saham.
H4 : Perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh terhadap return saham.
H5 : perubahan laba bersih berpengaruh terhadap return saham.
METODA PENELITIAN
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan
Purposive Sampling yang menggunakan teknik penentuan sampel sesuai dengan tujuan penelitian.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan serta laba bersih terhadap return saham perusahaan go public pada sektor manufaktur.
Pengambilan sampel dilakukan dengan mengemukakan beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum 31 Desember 2008 dan
tetap terdaftar sampai dengan tahun 2010. Hal ini disebabkan untuk memperoleh data yang
berkesinambungan.
2. Emiten yang saham biasanya cukup aktif diperdagangkan karena saham yang tidak aktif akan
mengganggu proses analisis.
3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam penyajian laporan
keuangan 31 Desember 2008 sampai dengan 31 Desember 2010.
4. Emiten sudah menyertakan laporan arus kas dalam pelaporan keuangan 31 Desember 2008.
Alasan digunakan periode tersebut adalah mengacu pada ketentuan IAI melalui PSAK No.2 yang
menyatakan bahwa perusahaan wajib mempublikasikan laporan arus kas sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari laporan keuangan.
Berikut ini perhitungan data sampel perusahaan yang akan digunakan dalam penelitian ini:
86
Tabel 1
Perhitungan Jumlah Sampel
Jumlah Perusahaan
2009
2010
Keterangan
2008
393
242
151
5
15
397
248
150
4
14
402
256
146
5
14
119
119
119
Return Saham
Return saham merupakan suatu variabel yang muncul dari perubahan harga saham sebagai
akibat dari reaksi pasar karena adanya penyampaian informasi keuangan suatu entitas ke dalam
pasar modal.
Pi ,t Pi (t 1
100%
Ri ,t
P
i ( t 1)
2.
3.
Keterangan:
Ri,t
= tingkat keuntungan saham i pada periode t
Pi (t)
= harga saham i pada periode t
Pi (t-1)
= harga saham i pada periode t-1
Perubahan arus kas dari aktivitas operasi ( AKO)
Perubahan arus kas dari aktivitas operasi ( AKO) merupakan selisih dari arus kas operasi
periode tersebut dikurangi dengan arus kas operasi dari periode sebelumnya dibagi dengan arus
kas operasi dari periode sebelumnya atau dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AKO t - AKO t-1
AKO =
AKO t-1
Arus kas dari aktivitas operasi adalah jumlah arus kas bersih yang berasal dari aktivitas penghasil
utama pendapatan perusahaan (principal revenue producing activities) dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Jumlah arus kas dari aktivitas operasi ini diambil
dari laporan arus kas yang diserahkan oleh perusahaan kepada pihak Bursa Efek Indonesia dari
tahun 2008-2010.
Perubahan arus kas dari aktivitas investasi ( AKI)
Perubahan arus kas dari aktivitas investasi ( AKI) merupakan selisih dari arus kas investasi
periode tersebut dikurangi dengan arus kas investasi dari periode sebelumnya dibagi dengan arus
kas investasi dari periode sebelumnya atau dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
AKI t - AKI t-1
AKI =
AKI t-1
Arus kas dari aktivitas investasi adalah jumlah arus kas bersih yang berasal dari perolehan dan
pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak masuk setara kas. Jumlah arus kas
87
4.
5.
3.
4.
5.
Pi ,t Pi (t 1
100%
Ri ,t
P
i
(
t
1
)
6.
Keterangan:
Ri,t
= tingkat keuntungan saham i pada periode t
Pi (t)
= harga saham i pada periode t
Pi (t-1)
= harga saham i pada periode t-1
Melakukan analisis regresi
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas tersebut terhadap return saham, maka digunakan
alat teknik regresi berganda yang menggunakan persamaan:
Return = + 1 AKO + 2 AKI + 3 AKP + 4 Laba + ei
Keterangan:
Return = Tingkat keuntungan saham (variabel terikat)
= koefisien konstanta
7.
AKI
= perubahan arus kas dari aktivitas investasi
AKP = perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan
Laba = perubahan laba bersih
ei
= standar error
Uji hipotesis
Langkah selanjutnya adalah teknik pengujian hipotesis yang digunakan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel tersebut terhadap return saham.
Dilakukan dengan uji-F dan uji-t.
a. Uji Simultan dengan Uji F
Untuk menguji signifikansi pengaruh simultan, rumusnya adalah:
R 2 ( N m 1)
m(1 R 2 )
Di mana:
R2 = koefisien korelasi berganda
m = jumlah predictor (variabel bebas)
N = jumlah responden
Untuk mengetahui variabel bebas berpengaruh secara simultan (bersama) terhadap
variabel terikat digunakan uji F dengan tingkat signifikansi = 0,05. Jika hasil statistik F pada
taraf signifikansi 0,05 berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara
simultan terhadap variabel terikat dan sebaliknya.
b. Uji Parsial dengan Uji t
Untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara variabel bebas secara
parsial terhadap variabel terikat, rumusnya:
Di mana:
= koefisien regresi
S = standard error koefisien regresi
Untuk mengetahui variabel bebas berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat
digunakan uji t dengan tingkat signifikansi = 0,05. Jika hasil statistik t hitung pada taraf
signifikansi 0,05 berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial
terhadap variabel terikat dan sebaliknya.
89
Regression
Residual
Sum of
Squares
1,263
1297,845
Total
1299,107
df
4
352
Mean Square
,316
3,687
F
72,799
Sig.
,000 a
356
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1
(Constant)
B
Std. Error
-1,375
,103
Beta
Collinearity Statistics
t
-13,304
Sig. Tolerance
,000
VIF
AKO
,247
,085
,322
2,899
,006
,857
1,167
AKI
,269
,094
,252
2,855
,007
,964
1,037
AKP
,412
,363
,123
,130
,411
,349
3,355
2,788
,002
,008
,870
,971
1,149
1,029
Laba
Prosedur pengujian uji t dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 adalah jika tingkat
signifikansi dari nilai t hitung lebih kecil 0,05 maka mempunyai pengaruh parsial yang signifikan,
sebaliknya jika tingkat signifikansi dari nilai t hitung lebih besar dari 0,05 maka variabel bebas tidak
mempunyai pengaruh parsial yang signifikan terhadap variabel terikat.
1. Uji parsial antara variabel bebas AKO terhadap return, dengan nilai sig = 0,006
Karena nilai sig 0,006 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel bebas AKO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil uji t ini
berarti mendukung hipotesis kedua (H2) bahwa perubahan arus kas dari aktivitas operasi
mempunyai pengaruh yang positif terhadap return saham.
90
3.
4.
Uji parsial antara variabel bebas AKI terhadap return saham, dengan nilai sig = 0,007
Karena nilai sig 0,007 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel bebas AKI secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil uji t ini
berarti mendukung hipotesis ketiga (H3) bahwa perubahan arus kas dari aktivitas investasi
mempunyai pengaruh yang positif terhadap return saham.
Uji parsial antara variabel bebas AKP terhadap return saham, dengan nilai sig = 0,002
Karena nilai sig 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel bebas AKP secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil uji t ini
berarti mendukung hipotesis keempat (H4) bahwa perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan
mempunyai pengaruh yang positif terhadap return saham.
Uji parsial antara variabel bebas Laba terhadap return saham, dengan nilai sig = 0,008
Karena nilai sig 0,008 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel bebas Laba secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil uji t ini
berarti mendukung hipotesis kelima (H5) bahwa perubahan laba bersih mempunyai pengaruh yang
positif terhadap return saham.
91
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Noverdianto. 2001. Pengaruh Laba Akuntansi Sebelum dan Sesudah Diumumkannya Laporan
Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan yang Go Publik di BEJ. Skripsi Sarjana tak di
terbitkan, STIE Perbanas Surabaya.
Daniati, Ninna dan Suhairi, 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba
Kotor dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham. Simposium Nasional Akuntansi 9
Padang
Endang, Tjiptowati Irianti, 2008. Pengaruh Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas, dan Laba
Akuntansi Terhadap Harga dan Return Saham. Ringkasan tesis, UNDIP Semarang
Harahap, Sofyan Syafri. 1995. Teori akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Hongren, Charles T., Walter T. Harisson Jr., et. Al, 1998. Akuntansi di Indonesia. Buku dua. Jakarta :
Salemba Empat.
Husnan, Suad. 1996. Manajemen Keuangan-Teori dan Penerapan, Edisi Keempat.
Jogiyanto, 1998. Teori Portofolio dan Analysis Investasi. Edisi ke dua. Yogyakarta: Penerbit BPFE
Laksmi, Putu Ari Dharma dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2006. Dampak Pemoderasian Komponen Arus Kas
terhadap Hubungan Laba Akuntansi dengan Return Saham. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas
Ekonomi, Universitas Udayana.
Sinaga, Hardian Hariono dan Sugeng Pamudji. 2008. Analisis Pengaruh Total Arus Kas, Komponen Arus
Kas, dan Laba Akuntansi terhadap Return Saham. Skripsi. Manajemen. Universitas Diponegoro.
Semarang BPFE: Yogyakarta
Sunariyah, 1997. Pengantar pengetahuan pasar modal. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Syaugi, 1999. Pengaruh Arus Kas dari Aktivitas Operasi terhadap Harga Pasar Saham, Skrispi Sarjana tak
diterbitkan, UBAYA, Surabaya
Tendelilin, Eduardus. 1998. Investasi Manajemen dan Analisis. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Trisnawati, Ita. 2009. Pengaruh Economic Value Added, Arus Kas Operasi, Residual Income,
Earnings, Operating Leverage dan Market Value Added Terhadap Return Saham. Jurnal Bisnis
dan Akuntansi. Vol.1,No.1, April209, Hal.65-78.
Usman, Marzuki. 1990. ABC Pasar Modal Indonesia. Jakarta. ISEI.
Weston. J. Fred dan Thomas Copeland. 1992. Manajemen Keuangan. Jilid 1, Edisi ke Delapan.
Terjemahan. Jakarta: Binarupa Aksara.
92