You are on page 1of 6

ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA (MAMMAE)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kanker payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. di Indonesia, kanker
payudara termasuk tersering ditemukan pada wanita setelah kanker serviks. Insiden kanker
payudara meningkat sesuai dengan bertambahnya usia.
Kanker payudara yang ditemukan pada stadium dini memiliki prognosis yang lebih baik. Namun,
berdasarkan data di RS kanker Darmais, sekitar 50% pasien datang sudah dalam stadium IV. Hal
ini tidak berbeda dengan apa yang biasa terjadi di negara sedang berkembang, dimana hanya
sekitar 20% kasus kanker payudara datang dalam stadium dini, sangat jauh dari angka 80% pada
stadium I dan II di negara maju.
1.2 Identifikasi masalah
Seorang wanita berusia 35 tahun mengeluh adanya benjolan pada payudara kiri sejak 4 bulan
yang lalu. Bibi pasien juga menderita tumor payudara, bahkan sampai meninggal dunia pada usia
45 tahun.
1.3 Batasan masalah
Pembahasan patologi sangat luas cakupannya karena itu penulis memfokuskan permasalahan
pada kanker payudara. Untuk mempermudah dalam penulisan tugas ini, maka penulis
merumuskan dan membatasi makalah ini dalam pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana terjadinya kanker payudara?
2. Apa gejala-gejala yang menandakan adanya serangan kanker?
3. Bagaimana cegah resiko terkena kanker payudara?
4. Adakah pengobatan bagi yang mengalami kanker payudara.
1.4 Rumusan Masalah
1. Mahasiswa dapat memahami dan mengenal penyakit kanker payudara.
2. Mahasiswa dapat menerapkan konsep dan prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, dan ilmu
kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer pada penyakit yang
berkaitan dengan neoplasma.
1.5 Tujuan Masalah
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah literatur kajian patologi yang terfokus pada kanker payudara
2. Untuk mengungkap bagaimana kanker payudara ini terjadi.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah resiko terkena kanker payudara.
4. Untuk menambah nilai mata kuliah patologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi dan fisiologi Payudara (mammae)
Payudara berfungsi memproduksi ASI, terdiri dari lobulus-lobulus yaitu kelenjar yang
menghasilkan ASI, tubulus atau duktus yang menghantarkan ASI dari kelenjar sampai pada
puting susu (nipple), pembuluh darah sebagai pemberi nutrisi dan saluran-saluran limfe yang

akan berkumpul pada KGB aksila fungsinya membawa cairan jaringan dan penyaring terhadap
penyebaran bakteri dan sel-sel kanker, saluran limfe tidak dapat secara sempurna menyaring selsel kanker sehingga memungkinkan terjadinya penyebaran pada organ tubuh lainnya, jaringan
payudara dilindungi oleh jeringan lemak dan ligamen-ligamen. Umumnya keganasan pada
payudara diberi nama berdasarkan asal sel kanker yaitu dari duktus atau lobulus.
B. Patofisiologi
Kanker Payudara merupakan buah dari perubahan sel yang mengalami pertumbuhan tidak
normal dan tidak terkontrol. Peningkatan jumlah sel tak normal ini umumnya membentuk
benjolan yang disebut tumor atau kanker. Tidak semua tumor bersifat kanker. Tumor yang
bersifat kanker disebut tumor ganas, sedangkan yang bukan kanker disebut tumor jinak. Tumor
jinak biasanya merupakan gumpalan lemak yang terbungkus dalam suatu wadah yang
menyerupai kantong, sel tumor jinak tidak menyebar ke bagian lain pada tubuh penderita. Lewat
aliran darah maupun sistem getah bening, sering sel-sel tumor dan racun yang dihasilkannya
keluar dari kumpulannya dan menyebar ke bagian lain tubuh. Sel-sel yang menyebar ini
kemudian akan tumbuh berkembang di tempat baru, yang akhirnya membentuk segerombolan sel
tumor ganas atau kanker baru. Proses ini disebut metastasis. Kanker Payudara termasuk diantara
penyakit kanker yang paling banyak diperbincangkan karena keganasannya yang seringkali
berakhir dengan kematian. Kanker Payudara akan memperlihatkan kekhasannya dalam
menyerang penderitanya. Keganasan kanker ini ditunjukkannya dengan menyerang sel-sel nomal
disekitarnya, terutama sel-sel yang lemah. Sel kanker ajan tumbuh pesat sekali, sehingga
payudara penderita akan membesar tidak seprti biasanya. memproduksi racun dan melepas selsel kanker dari induknya yang pecah. Racun dan sel-sel kanker itu akan menyebar bersama aliran
darah. Karenanya kerap kita mendapati kanker yang tumbuh di tempat lain sebagai hasil
metastasisnya. Pada kanker yang parah seringkali terjadi pendarahan. Kanker Payudara muncul
sebagai akibat sel-sel yang abnormal terbentuk pada payudara dengan kecepatan tidak terkontrol
dan tidak beraturan. Sel-sel tersebut merupakan hasil mutasi gen dengan perubahanperubahan
bentuk, ukuran maupun fungsinya, sebagaimana sel-sel tubuh kita yang asli. Mutasi gen ini
dipicu oleh keberadaan suatu bahan asing yang masuk ke dalam tubuh kita, diantaranya
pengawet makanan, vetsin, radioaktif, oksidan, atau karsinogenik yang dihasilkan oleh tubuh
sendiri secara alamiah. Tetapi yang terakhir ini sangat jarang terjadi karena secara alamiah tubuh
kita mampu menetralkan zat karsinogenik yang dihasilkan oleh tubuh. Bersama aliran darah dan
aliran getah bening, sel-sel kanker dan racun-racun yang dihasilkannya dapat menyebar ke
seluruh tubuh kita seperti tulang, paruparu, dan liver tanpa disadari oleh penderita. Karenanya
tidak mengherankan jika pada penderita Kanker Payudara ditemukan benjolan di ketiak atau
benjolan kelenjar getah bening lainnya. Bahkan muncul pula kanker pada liver dan paru-paru
sebagai kanker metastasisnya. Penderita sering batuk yang tak kunjung sembuh atau sesak napas
yang berkepanjangan.
C. Faktor Resiko Kanker Payudara
Secara statistik, risiko kanker payudara meningkat pada wanita nulipara, wanita dengan menarke
dini dan menopause lambat, dan pada mereka yang mengalami kehamilan pertamanya setelah
usia 30 tahun. Hiperplasia lobular dan duktus atipik meningkatkan risiko kanker. Begitu pula jika
ada riwayat keluarga yang terkena kanker juga meningkatkan risiko kanker. Mutasi genetik
(BRCA1, BRCA2 dan lainya) Riwayat hiperplasia epitelial atau riwayat lobular carcinoma in
situ (LCIS) Riwayat papilomatosis Hamil pertama > 30 tahun Riwayat memakai estrogen lama
Menstruasi pertama kali dibawah usia 12 tahun Menopause > 50 tahun Yang paling beresiko
terserang penyakit Kanker Payudara, yaitu:

a. Jika dalam keluarga ada penderita Kanker Payudara


b. Mendapat haid pertama pada usia sangat muda, atau terlambat mengalami manepause
c. Tidak pernah menyusi anak
d. Kegemukan
e. Tidak pernah melahirkan anak
f. Pernah mendapat terapi hormon
g. Pernah mendapat radiasi pada payudara
D. Gejala dan Deteksi Kanker Payudara
Gejala-gejala yang menandakan adanya serangan kanker yang umum dapat dilihat dan dirasakan:
1. Muncul benjolan di payudara yang permanen, terdapat perubahan bentuk dan ukuran
payudara, benjolan di sekitar ketiak. benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan,
makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan. Timbul benjolan kecil
dibawah ketiak
2. Kelainan kulit berupa ruam pada kulit di sekitar payudara, areola atau puting terlihat bersisik,
memerah, dan bengkak
3. Kelainan puting, yakni keluar cairan dari puting susu, puting susu menjadi lunak.
4. Bentuk, ukuran atau berat salah satu payudara berubah.
5. Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu
6. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk
7. Bentuk atau arah puting berubah, misalnya puting susu tertekan ke dalam Deteksi
Kanker Payudara yang diketahui baru pada stadium satu kemungkinan sembuhnya lebih tinggi
dan tidak perlu dilakukan operasi pengangkatan payudara. Itu sebabnya, deteksi sedini mungkin
sangat penting. Cara paling mudah dan murah untuk mendeteksi kanker ini adalah melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (Sadari).
Sadari dilakukan pada 7-10 hari seusai menstruasi karena pada saat itu payudara terasa lunak.
Dalam posisi berbaring atau berdiri, kita bisa meraba dengan tiga jari (telunjuk, tengah, dan jari
manis) secara lembut ke payudara. Jika menemukan benjolan atau kerutan, bentuk payudara
tidak simetris, kulit berubah seperti kulit jeruk, dan pembesaran kelenjar getah bening di ketiak,
segera periksakan ke dokter.
Ada sejumlah kecil Kanker Payudara muncul tanpa adanya benjolan sama sekali. Jenis Kanker
Payudara yang dikenal dengan Inflammatory Breast Cancer (IBC) ini cukup jarang dan jenis
yang sangat agresif. Jika tidak segera terdiagnosa maka bisa menyebabkan kematian. Kenali
gejala-gejalanya seperti:
1) Pertumbuhan ukuran payudara yang cepat dan tidak normal.
2) Timbul kemerahan, ruam atau bisul pada payudara.
3) Rasa gatal berkepanjangan pada payudara atau putting
4) Adanya penebalan pada jaringan payudara.
5) Timbul rasa sakit yang menusuk-nusuk atau nyeri pada payudara
6) Timbul rasa panas (seperti demam) pada payudara
7) Adanya pembengkakan nodus limfe di ketiak atau di bawah tulang selangka
8) Adanya lesung pada payudara
9) Putting payudara menjadi rata atau melesak ke dalam. Inflammatory Breast Cancer ini sering
disalahartikan sebagai infeksi. J
ika Anda mengalami gejala-gejala di atas, mintalah rujukan untuk melakukan mammogram. Jika
ada perubahan warna pada payudara, minta pula rujukan untuk biopsy. Jika gejala-gejala tetap

ada tanpa adanya diagnosa penyebabnya, minta pendapat kedua atau ketiga sampai ada dokter
yang dapat menentukan penyebab gejala-gejala tersebut. Pria juga dapat terkena Kanker
Payudara walau persentasenya lebih kecil daripada perempuan. Kanker Payudara pada pria juga
berbahaya. Penyebaran Kanker Payudara pada pria lebih cepat karena jaringan sekitar payudara
pria lebih tipis dari perempuan sehingga pada tahap awal mungkin sudah terjadi - 11 -pelekatan
pada jaringan sekitarnya. Karena itu, disarankan pria juga melakukan SADARI sehingga setiap
perubahan cepat diketahui.
E. Pencegahan
Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudaranya.
Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis
selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga
menyulitkan pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :
Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Biasanya kedua
payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan
apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu
atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.
Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.
Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.
Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di
bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada
benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada
ketiak kiri.
Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba
dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka
akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila
terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini
penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna
Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.
Kanker Payudara dapat dicegah dengan cara:
1) Hindari penggunaan BH yang terlalu ketat dalam waktu lama
2) Hindari banyak merokok dan mengkonsumsi alcohol
3) Lakukan pemeriksaan payudara sendiri, setiap bulan
4) Hindari terlalu banyak terkena sinar-x atau jenis-jenis radiasi lainnya
5) Jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar. Sebaiknya sering
mengkonsumsi kedelai serta produk olahannya, seperti tahu, tempe, dan susu kacang kedelai,
sebab kedelai mengandung phyto estrogen, yaitu genistein, yang bermanfaat untuk mengurangi
resiko terjadinya Kanker Payudara
6) Lakukan olahraga secara teratur
7) Hindari terlampau banyak makan makanan berlemak tinggi
8) Atasi stress dengan baik, misalnya lewat relaksasi dan meditasi
9) Makanlah lalap kunir puti (temu mangga) lebih kurang dua ruas jari setiap hari.
F. Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kanker Payudara
Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara tergantung dari type dan stadium yang
dialami penderita. Umumnya seseorang baru diketahui menderita penyakit kanker payudara
setelah menginjak stadiun lanjut yang cukup parah, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan

atau rasa malu sehingga terlambat untuk diperiksakan kedokter atas kelainan yang dihadapinya.
Pembedahan, Pada kanker payudara yang diketahui sejak dini maka pembedahan adalah tindakan
yang tepat. Dokter akan mengangkat benjolan serta area kecil sekitarnya yang lalu
menggantikannya dengan jaringan otot lain (lumpectomy). Secara garis besar, ada 3 tindakan
pembedahan atau operasi kanker payudara diantaranya ;
- Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara (lumpectomy).
Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy
direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir
payudara.
- Total Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di
ketiak.
- Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara
di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
Radiotherapy (Penyinaran/radiasi), yaitu proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker
dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang
masih tersisa di payudara setelah operasi. Tindakan ini mempunyai efek kurang baik seperti
tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam,
serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
Therapy Hormon, Hal ini dikenal sebagai 'Therapy anti-estrogen' yang system kerjanya
memblock kemampuan hormon estrogen yang ada dalam menstimulus perkembangan kanker
pada payudara.
Kemoterapi, Ini merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau
kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Sistem ini diharapkan mencapai
target pada pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar kebagian tubuh lainnya.
Dampak dari kemoterapy adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena
pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
Pengobatan Herceptin, adalah therapy biological yang dikenal efektif melawan HER2-positive
pada wanita yang mengalami kanker payudara stadium II, III dan IV dengan penyebaran
Pencegahan Penyakit Kanker Payudara Bagi anda yang merasakan ada hal yang tampak
berbeda pada payudara, segeralah memeriksakannya ke dokter jangan sampai terlambat.
Misalnya adanya pembesaran sebelah, adanya benjolan disekitar payudara, nyeri terus menerus
pada puting susu dan sebagainya seperti pada keterangan tanda dan gejala payudara diatas.
Tindakan lain yang bisa anda lakukan adalah Hindari kegemukan, Kurangi makan lemak,
Usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C, Jangan terlalu
banyak makan makanan yang diasinkan dan diasap, Olahraga secara teratur, dan Check-up
payudara sejak usia 30 tahun secara teratur.
Pengobatan lanjut
Bila ditemukan adanya benjolan, biasanya dokter akan menyarankan untuk dilakukan
pemeriksaan mammografie. Mammografie adalah pemeriksaan payudara dengan alat rontgen
dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit, dan hanya memakan waktu 5
- 10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mammografie adalah seminggu
setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2
lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil
foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat
terlihat pada mammogram. Cara lainnya adalah dengan operasi kecil untuk mengambil contoh

jaringan (biopsi) dari benjolan itu, kemudian diperiksa di bawah mikroskop laboratorium
patologi anatomi. Bila diketahui dan dipastikan bahwa benjolan itu adalah kanker, maka
payudara harus diangkat seluruhnya untuk menghindari penyebaran ke bagian tubuh yang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit kardiovaskular, adalah penyebab utama kematian
di negara berkembang. Faktor genetik, gaya hidup, dan diet juga harus dipertimbangkan sebagai
faktor risiko penting penyebab penyakit tersebut. Misalnya saja, sekitar 50% semua jenis kanker
disebabkan oleh cara makan yang salah. Kerusakan sel oksidatif juga diperkirakan ikut pegang
peranan menjadi penyebab munculnya penyakit-penyakit tersebut. Bagaimana mengatasinya?
Mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan diduga para ahli bisa mengatasi, paling
tidak, mengurangi risiko terkena penyakit tersebut. Antioksidan banyak ditemukan pada buah
dan sayuran dan buah berwarna, seperti tomat. Buah yang satu ini mengandung lycopene,
pigmen karoten yang dikenal sebagai antioksidan yang sangat potensial. Pasalnya, buah dan
sayuran kini sedang gencar-gencarnya direkomendasikan sebagai pola makan yang sehat,
ditambah lagi ternyata manfaatnya bisa sebagai pelindung dari penyakit yang kini banyak
ditakuti. Tapi kedua ahli tersebut juga menyarankan penelitian lanjutan. "Seperti berapa takaran
lycopene yang pas sebagai pelindung dari penyakit kronis tersebut. Atau berapa banyak yang
baik bila hanya digunakan sebagai makanan sehat.
Dan untuk lebih baik lagi bagi yang sudah mengetahui pencegahan lebih baik dari pada
mengobati harus lebih mengkampanyekan SADARI (periksa payudara sendiri). SADARI adalah
tindakan deteksi dini terhadap adanya gejala-gejala Kanker Payudara. Metode ini sangat
sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya angka penderita Kanker Payudara,
karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang
B. Saran
Sebaiknya orang yang memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara, seperti adanya keluarga
yang terkena kanker payudara, dapat lebih waspada dan hati-hati, berusaha mengurangi hal
karsinogen dan rajin melakukan pemeriksaan baik sadari maupun oleh ahlinya.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth, ; alih
bahasa, Agung Waluyo; editor Monica Ester, Edisi 8,
EGC; Jakarta. -----------, www.satumed.com, satunet ditelesuri pada 08 juli 2008 -----------,
obrolanku.blogspot.com/2007/07/cegah-resiko-terkena Kanker Payudara -----------, diperoleh
dari
"http://id.wikipedia.org/wiki/Patologi_anatomi" Kategori: Patologi anatomi | Spesialisasi medis
-----------,
www.harunyahya.com ditelesuri pada 08 juli 2008

You might also like