Professional Documents
Culture Documents
Diajukan kepada:
dr. Beta , SpF
Disusun Oleh:
Annisa Fitriani (20110310083)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
I. DESKRIPSI KASUS
A. IDENTITAS
Nama
`
: An. RA
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 4 tahun 8 bulan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Alamat
: Sukoagung, Purworejo
Tanggal Pemeriksaan
: 13 Juli 2016
Jam Pemeriksaan
: 10.30
Peristiwa
: Kasus Lain
B. INFORMASI KASUS
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun mengalami luka tembak pada hari
Selasa, tanggal 12 Juli 2016 pukul 15.00 WIB. Menurut keterangan Ayah korban,
sebelumnya,
korban
sedang
bermain
bersam
III.
ANALISIS
Di dalam melakukan pemeriksaan terhadap orang yang menderita luka maka kewajiban
dokter di dalam membuat Visum et Repertum yaitu menentukan secara objektif adanya luka
dan bila ada luka dokter harus menentukan derajatnya.
Derajat luka menurut istilah medis dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Luka Ringan (Derajat 1)
Luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan,
jabatan atau pekerjaan mata pencahariannya. Sesuai pasal 352 ayat 1, maka hukumannya
pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah.
2. Luka Sedang (Derajat 2)
Luka yang dapat menimbulkan penyakit, atau halangan dalam menjalankan pekerjaan
jabatan/ pekerjaan mata pencahariannya untuk sementara waktu saja. Sesuai pasal 351 ayat 1
maka diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
3. Luka Berat (Derajat 3)
Menurut pasal 90, luka berat berarti:
a. Penyakit atau luka yang tak bisa diharapkan sembuh dengan sempurna
b. Luka yang dapat mendatangkan bahaya maut
c. Rintangan tetap menjalankan pekerjaan jabatan atau pekerjaan mata
d.
e.
f.
g.
h.
pencaharian
Kehilangan salah satu panca indera
Cacat besar
Mengakibatkan kelumpuhan
Mengakibatkan gangguan daya pikir 4 minggu lamanya atau lebih
Mengakibatkan keguguran atau matinya janinn dalam kandungan
Sesuai pasal 351 ayat 2 maka diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun.
Dalam Pasal 360 KUHP ayat 1 berbunyi, Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya)
menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
Dalam Pasal 360 KUHP ayat 2 berbunyi, Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya)
menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan
menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau
pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah
IV.KESIMPULAN
Pada kasus ini termasuk dalam kriteria luka berat sesuai dengan pasal 90 KUHP.
Sehingga apabila pelaku kelalaian atau kesalahan tersebut dituntut dapat dikenai pasal
360 KUHP ayat 1 yang menunjukan barangsiapa seseorang melakukan sebuah kelalaian
yang mengakibatkan orang lain terluka akan mendapat sanksi pidana berupa ancaman 5
tahun penjara atau kurungan 1 tahun terhadap apa yang semestinya dia lakukan terhadap
tanggung jawab tersebut.
Masalah apakah nanti hukumannya sesuai tuntutan JPU sebanyak 5 tahun penjara atau
kurang atau dibebaskan, itu kewenangan Majelis Hakim yang menyidangkan perkara
tersebut dengan melihat fakta-fakta di persidangan, hal-hal yang memberatkan ataupun
hal-hal yang meringankan, pertimbangan hukum, dll sesuai dengan Hukum Acara di
persidangan.
V. REFERENSI
Budiyanto A, et al. Ilmu Kedokteran Forensik FKUI. 1997.
Nurhantari Y, et al. Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal.
2011
R. Soesilo, Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) serta komentarkomentarnya lengkap pasal demi pasal, (Bogor:1980)