Professional Documents
Culture Documents
Nama :
2015
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah fisiologi ini
dapat terselesaikan. Dalam menyusun makalah fisiologi ini tidak terlepas dari
bimbingan dan bantuan berbagai pihak yang telah meluangkan waktu dan
tenaganya demi terselesaikannya makalah ini.
Dengan ini kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan
makalah ini, namun bagaimanapun makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami
butuhkan dan akan kami terima dengan senang hati.
Akhir kata semoga makalah ini berguna bagi kita semua, terutama bagi
adik-adik tingkat kami. Dan apabila ada kesalahan dan kata kata yang kurang
berkenan, kami selaku penyusun mohon maaf yang sebesar besarnya.
BAB I
PENDAHULUAN
dan
domain
kesehatan
sangat
besar
peranannya
guna
BAB II
ISI
2.1
memberikan
pengertian
kemampuan
masyarakat
dalam
memelihara
dan
program kesehatan yang lain. Akan tetapi pernyatan ini tidak didukung
dengan kenyataan yang ada. karena program pelayanan kesehatan yang ada
kurang melibatkan pendidikan kesehatan. Pendidikan merupakan behavior
investment jangka panjang. Artinya pendidikan kesehatan baru dapat
dilihat beberapa tahun kemudian. Dalam waktu yang pendek, pendidikan
kesehatan hanya menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan
masyarakat. Sedangkan peningkatan pengetahuan saja belum akan
berpengaruh langsung terhadap indikator kesehatan.
Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku sebagai
hasil jangka menengah dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya akan
berpengaruh pada peningkatan indikator kesehatan masyarakat sebagai
keluaran pendidikan kesehatan.
2.3
dimensi
sasaran
pendidikan, dimensi
tempat
5. Rehabilitasi (rehabilitation)
dapat dilihat oleh diri sendiri sedangkan perilaku aktif dapat dilihat oleh
orang lain. Masyarakat memiliki beberapa macam perilaku terhadap
kesehatan. Perilaku tersebut umumnya dibagi menjadi dua, yaitu perilaku
sehat dan perilaku sakit. Perilaku sehat yang dimaksud yaitu perilaku
seseorang yang sehat dan meningkatkan kesehatannya tersebut. Perilaku
sehat mencakup perilaku-perilaku dalam mencegah atau menghindari dari
penyakit dan penyebab penyakit atau masalah, atau penyebab masalah
(perilaku preventif). Contoh dari perilaku sehat ini antara lain makan
makanan dengan gizi seimbang, olah raga secara teratur, dan menggosok
gigi sebelum tidur.
Yang kedua adalah perilaku sakit. Perilaku sakit adalah perilaku
seseorang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan untuk
memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatannya. Perilaku
ini disebut perilaku pencarian pelayanan kesehatan (health seeking
behavior). Perilaku ini mencakup tindakan-tindakan yang diambil seseorang
bila terkena masalah kesehatan untuk memperoleh kesembuhan melalui
sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.
Secara lebih detail, Becker (1979) membagi perilaku
masyarakat yang
promotif dan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalh diatas adalah sebagai berikut :
1. Bahwa peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor
perilaku sehingga perilaku individu, kelompok atau masyarakat sesuai
dengan nilia-nilai kesehatan.
2. konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu, kelompok
stsu msdyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu,
dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri
menjadi mampu, dan lain sebagainya.
3. Bloom (1908) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku menjadi 3
a.
b.
c.
4.
a.
b.
domain yaitu :
Pengetahuan
Sikap atau tanggapan
Praktek
Bentuk perilaku kesehatan :
Pasif, artinya mengetahui namun belum melaksanakan
Aktif, artinya mengetahui dan melaksanakannya serta dapat diobservasi
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pendidikan
kesehatan itu perlu untuk diterapkan dalam masyarakat Indonesia. Dengan
adanya pendidikan kesehatan, masyarakat Indonesia dapat bertindak sesuai
dengan ketentuan dalam kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya
penyakit-penyakit yang membahayakan diri sendiri.
Meskipun hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan,
namun pendidikan ini baik adanya untuk membantu masyarakat Indonesia
terlepas dari serangan penyakit serta terhindar dari tindakan pencegahan
yang membahayakan.