Professional Documents
Culture Documents
BAB 4
HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
4.1
52
Kriteria Perusahaan
Perusahaan manufaktur yang termasuk dalam
Jumlah
Jumlah
Perusahaan
35
Data
70
35
70
17
34
3.
34
penelitian.
Sumber: Dari data-data yang diolah
Berdasarkan kriteria pada tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa dari 70 data
yang menjadi objek penelitian hanya 34 data yang dapat dijadikan sampel penelitian.
Hal ini didukung dengan adanya 36 data yang gagal menjadi sampel karena tidak
memenuhi kriteria.
Tabel 4.2 di bawah ini merupakan 17 nama perusahaan yang telah
memenuhi kriteria disertai dengan bidang usahanya. 17 perusahaan ini yang akan
digunakan pada pengujian berikutnya.
53
No.
Kode
Nama Perusahaan
Bidang Usaha
1.
2.
3.
INDF
PSDN
SKLT
4.
STTP
5.
ULTJ
6.
Company Tbk.
GGRM PT. Gudang Garam Tbk.
7.
KAEF
Farmasi
8.
9.
KLBF
MERK
Farmasi
Farmasi
10.
PYFA
Farmasi
11.
TSPC
Farmasi
Kosmetik dan Barang
12.
MBTO
Keperluan Rumah
Rokok
Tangga
Kosmetik dan Barang
13.
TCID
Keperluan Rumah
Tangga
Kosmetik dan Barang
14.
UNVR
Keperluan Rumah
Tangga
Peralatan Rumah Tangga
15.
KDSI
16.
KICI
17.
LMPI
Tbk.
Sumber: Dari data-data yang diolah
4.2
4.2.1
54
Range
Minimum
Maximum
Sum
Mean
UDK
34
138
DKI
34
,4667
,3333
,8000
14,216
6
KA
34
103
KM
34
,2308
,0000
,2308
1,0057
ROA
34
,4600
-,0147
,4453
3,7636
ROE
34
1,3317
-,0298
1,3019
6,8281
Valid N
(listwise)
34
4,06
,
41813
6
3,03
,
02957
9
,
11069
5
,
20082
7
Std.
Deviation
1,594
,
123782
6
,388
,
066506
0
,
104775
4
,
286242
8
Variance
2,542
,015
,151
,004
,011
,082
55
0,1237826 atau 12,37826% dengan jumlah minimal 0,3333 atau sebesar 33,33% dari
keseluruhan dewan komisaris (PSDN, SKLT, ULTJ, KLBF, MERK, PYFA, MBTO
dan KICI tahun 2012 s.d. 2013 serta GGRM tahun 2013) dan maksimal 0,8000 atau
sebesar 80% dari keseluruhan dewan komisaris (UNVR tahun 2012 dan 2013).
Variabel dewan komisaris independen memiliki range 0,4667 dan variance sebesar
0,015 dengan total keseluruhan 14,2166.
Untuk variabel komite audit dengan jumlah data (n) sebesar 34 mempunyai
jumlah rata-rata (mean) 3,03 atau 3 orang dan standar deviasi sebesar 0,388 atau
38,8% dengan jumlah minimal 2 orang (MBTO tahun 2012 dan 2013) dan maksimal
4 orang (INDF dan TCID tahun 2012 serta TCID tahun 2013). Variabel komite audit
memiliki range 2 orang dan variance 0,151 dengan total keseluruhan (sum) 103
orang.
Untuk variabel kepemilikan manajerial dengan jumlah data (n) sebanyak 34
mempunyai nilai rata-rata (mean) 0,29579 dan standar deviasi sebesar 0,0665060
atau 6,65060 dengan nilai minimal 0,0000 (KAEF, MERK, UNVR tahun 2012 dan
2013) dan nilai maksimal 0,2308 (PYFA tahun 2012 dan 2013). Variabel kepemilikan
manajerial memiliki range 0,2308 dan variance 0,004 dengan total keseluruhan
(sum) 1,0057.
4.2.2
56
tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk itu dilakukan uji normalitas dengan
menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test yang di dasarkan pada :
Asym. Sig > 0.05
34
N
Mean
Normal
Parametersa,b
Std.
Deviation
Absolute
Most
Extreme
Differences
,0000000
,
0825937
7
,141
Positive
,141
Negative
-,063
Kolmogorov-Smirnov Z
,822
,509
57
34
N
Mean
Normal
Parametersa,b
Most
Extreme
Differences
Std.
Deviation
Absolute
,0000000
,
1842314
2
,111
Positive
,111
Negative
-,065
Kolmogorov-Smirnov Z
,649
,794
Collinearity Statistics
58
Tolerance
VIF
(Constant)
UDK
,777
1,287
DKI
,943
1,061
KA
,839
1,191
KM
,867
1,153
Tabel 4.6 memberikan informasi mengenai nilai tolerance dan VIF dari
hasil uji multikolonieritas dari masing-masing variabel. Berikut nilai tolerance dan
VIF yang dijabarkan per variabel :
Nilai tolerance untuk variabel ukuran dewan komisaris sebesar 0,777 dengan
nilai VIF 1.287. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikorelasi pada variabel
ini karena nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
Nilai tolerance untuk variabel dewan komisaris independen sebesar 0,943
dengan nilai VIF 1,061. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikorelasi pada
variabel ini karena nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF lebih kecil dari
10.
Nilai tolerance untuk variabel komite audit sebesar 0,839 dengan nilai VIF
1,191. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikorelasi pada variabel ini
karena nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
Nilai tolerance untuk variabel kepemilikan manajerial sebesar 0,867 dengan
nilai VIF 1,153 Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikorelasi pada variabel
ini karena nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
VIF
59
(Constant)
UDK
,777
1,287
DKI
,943
1,061
KA
,839
1,191
KM
,867
1,153
Tabel 4.7 memberikan informasi mengenai nilai tolerance dan VIF dari
hasil uji multikolonieritas dari masing-masing variabel. Berikut nilai tolerance dan
VIF yang dijabarkan per variabel :
Nilai tolerance untuk variabel ukuran dewan komisaris sebesar 0,777 dengan
nilai VIF 1.287. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikorelasi pada variabel
ini karena nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
Nilai tolerance untuk variabel dewan komisaris independen sebesar 0,943
dengan nilai VIF 1,061. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikorelasi pada
variabel ini karena nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF lebih kecil dari
10.
Nilai tolerance untuk variabel komite audit sebesar 0,839 dengan nilai VIF
1,191. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikorelasi pada variabel ini
karena nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
Nilai tolerance untuk variabel kepemilikan manajerial sebesar 0,867 dengan
nilai VIF 1,153 Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikorelasi pada variabel
ini karena nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
4.2.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada Scatterplot
Pada analisis ini penulis menggunakan metode pengujian heteroskedastisitas
yaitu uji grafik scatterplot. Pengujian grafik scatterplot dilihat dari penyebaran titiktitik yang mewakili data. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika
ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ROA
60
61
62
Unstandardized
Residual
-,01714
Test Valuea
Cases < Test Value
17
17
Total Cases
34
Number of Runs
15
-,871
Z
Asymp. Sig. (2tailed)
,384
a. Median
-,04001
17
17
Total Cases
34
Number of Runs
17
Z
Asymp. Sig. (2tailed)
-,174
,862
a. Median
Hasil uji autokorelasi pada tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai signifikansi
(Asymp. Sig) Run Test sebesar 0,384 lebih besar dari 0,05 dan pada tabel 4.9
menunjukan bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig) Run Test sebesar 0,862 lebih besar
dari 0,05 Hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model penelitian
ROA dan ROE.
4.2.3
tahap asumsi klasik sebelumnya. Analisis data pada model regresi ini meliputi
63
analisis regresi linier berganda, analisis korelasi ganda (R), dan analisis determinasi
2
(R ).
4.2.3.1 Hasil Uji Persamaan Regresi
Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda untuk mengukur besaran
dan signifikansi pengaruh yang timbul dalam korelasi antara variabel independen
terhadap variabel dependen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu ROA dan ROE, sedangkan variabel independen yang digunakan meliputi
ukuran dewan komisaris, dewan komisaris indepeenden, komite audit dan
kepemilikan manajerial. Variabel-variabel tersebut kemudian disatukan dalam model
regresi berikut.
Std. Error
-,130
,131
UDK
,015
,011
DKI
,496
,128
KA
-,010
,043
KM
,100
,248
(Constant)
Dari hasil output coefficients yang disajikan dalam Tabel 4.9 dapat
disimpulkan bahwa :
a : Jika variabel ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, komite
audit dan kepemilikan manajerial sama dengan nol maka variabel ROA
64
sebesar -0,130.
b1 : Nilai koefisien regresi variabel ukuran dewan komisaris (UDK) sebesar
0,015 menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel
ukuran dewan komisaris akan meningkatkan variabel ROA sebesar 0,015.
b2 : Nilai koefisien regresi variabel dewan komisaris independen (DKI) sebesar
0,496 menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel
ukuran dewan komisaris akan meningkatkan variabel ROA sebesar 0,496.
b3 : Nilai koefisien regresi variabel komite audit (KA) sebesar -0,010
menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel komite audit
akan menurunkan variabel ROA sebesar 0,010.
b4 : Nilai koefisien regresi variabel kepemilikan manajerial (KM) sebesar 0,100
menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel kepemilikan
manajerial akan meningkatkan variabel ROA sebesar 0,100 .
Std. Error
,291
,040
,024
DKI
1,756
,285
KA
-,077
,096
KM
,491
,552
UDK
1
-,478
(Constant)
65
sebesar -0,478.
b1 : Nilai koefisien regresi variabel ukuran dewan komisaris (UDK) sebesar 0,40
menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel ukuran
dewan komisaris akan meningkatkan variabel ROE sebesar 0,40.
b2 : Nilai koefisien regresi variabel dewan komisaris independen (DKI) sebesar
1,756 menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel
ukuran dewan komisaris akan meningkatkan variabel ROE sebesar 1,756.
b3 : Nilai koefisien regresi variabel komite audit (KA) sebesar -0,077
menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel komite audit
akan menurunkan variabel ROE sebesar 0,077.
b4 : Nilai koefisien regresi variabel kepemilikan manajerial (KM) sebesar 0,491
menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel kepemilikan
manajerial akan meningkatkan variabel ROE sebesar 0,491 .
4.2.3.2 Hasil Uji Koefisien Korelasi (Uji R) dan Koefisien Determinasi (Uji R2)
Koefisien korelasi ini akan menunjukkan seberapa besar hubungan yang
terjadi antara variabel independen (ukuran dewan komisaris, dewan komisaris
independen, komite audit dan kepemilikan manajerial) terhadap variabel dependen
ROA dan ROE.
Koefisien determinasi merupakan variasi total dalam variabel dependen yang
dijelaskan oleh variasi dalam variabel independen. Hasil
pengujian koefisien
R Square
,615a
,379
Adjusted R
Square
,293
Std. Error
of the
Estimate
,
088106
0
66
R Square
,765a
,586
Adjusted R
Square
,529
Std. Error
of the
Estimate
,
196526
8
67
Selain itu, hubungan antara variabel independen dan variabel dependen bersifat
positif, artinya pergerakan antara variabel independen dengan variabel dependen
bersifat searah, dengan kata lain kenaikan dan penurunan variabel independen diikuti
oleh kenaikan dan penurunan variabel dependen.
Nilai Adjusted R2 adalah sebesar 0,586. Hal ini berarti 58,6% variasi dari
variabel dependen yaitu ROE bisa dijelaskan oleh variabel independen yaitu ukuran
dewan komisaris, dewan komisaris independen, komite audit dan kepemilikan
manajerial. Sedangkan sisanya 41,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Nilai Standard Error of Estimate (SEE) adalah 0,1965268,
satuan yang digunakan adalah ROE, artinya semakin kecil nilai SEE akan membuat
model regresi dalam penelitian ini semakin tepat dalam memprediksi variabel
dependen yaitu ROE.
4.2.4
Sum of
Squares
Mean
Square
df
Regression
,137
,034
Residual
,225
29
,008
Total
,362
33
Sig.
4,417
,007b
68
Ha5 : Good Corporate Governance (GCG) yang diproksikan dengan ukuran dewan
komisaris, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan
manajerial berpengaruh simultan terhadap Return on Assets (ROA)
Hasil uji F pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa secara keseluruhan yaitu
ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, komite audit dan
kepemilikan manajerial dapat mempengaruhi ROA yang mewakili kinerja perusahaan
secara signifikan. Hal ini dibuktikan dari nilai signifikansi F sebesar 0,007 lebih kecil
dari nilai 0,05. Dengan kata lain, model regresi yang digunakan signifikan untuk
memprediksi pengaruh variabel independen yang ada terhadap variabel dependen.
Sum of
Squares
Mean
Square
df
Regression
1,584
,396
Residual
1,120
29
,039
Total
2,704
33
Sig.
10,252
,000b
Ha10 : Good Corporate Governance (GCG) yang diproksikan dengan ukuran dewan
komisaris, dewan komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan manajerial
berpengaruh simultan terhadap Return on Equity (ROE)
Hasil uji F pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa secara keseluruhan yaitu
ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, komite audit dan
kepemilikan manajerial dapat mempengaruhi ROE yang mewakili kinerja perusahaan
secara signifikan. Hal ini dibuktikan dari nilai signifikansi F sebesar 0,000 lebih kecil
69
dari nilai 0,05. Dengan kata lain, model regresi yang digunakan signifikan untuk
memprediksi pengaruh variabel independen yang ada terhadap variabel dependen.
4.2.4.2 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Uji t dilakukan untuk melihat tingkat signifikansi pengaruh yang ditimbulkan
oleh variabel ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, komite audit
dan kepemilikan manajerial terhadap variabel ROA dan ROE secara parsial, melalui
besar probabilitas yang terlihat pada kolom sig. pada tabel 4.16 dan 4.17.
Standardized
Coefficients
Beta
Model
-,130
,131
UDK
,015
,011
DKI
,496
KA
KM
(Constant)
Std. Error
Sig.
-,996
,327
,228
1,375
,180
,128
,586
3,884
,001
-,010
,043
-,037
-,232
,819
,100
,248
,063
,402
,690
Standardized
Coefficients
Beta
Std. Error
-,478
,291
,040
,024
DKI
1,756
KA
KM
(Constant)
UDK
1
Unstandardized Coefficients
Sig.
-1,640
,112
,225
1,660
,108
,285
,759
6,167
,000
-,077
,096
-,105
-,802
,429
,491
,552
,114
,888
,382
70
71
Dari hasil output tabel 4.16 dapat di lihat nilai sig. komite audit 0,819 > 0,05.
Dengan demikian Ha3 ditolak, sehingga dapat disimpulkan Good Corporate
Governance (GCG) yang diproksikan dengan komite audit tidak berpengaruh
terhadap Return on Assets (ROA). Hal ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Samani (2008) dalam Noviawan dan Septiani (2013). Variabel
komite audit tidak berpengaruh terhadap Return on Assets (ROA) dapat disebabkan
karena jumlah komite audit di perusahaan hanya sebatas untuk memenuhi peraturan
Surat Edaran Bapepam No. SE-03/PM/2000 Tanggal 5 Mei 2000 yang menyatakan
bahwa komite audit sekurang-kurangnya 3 orang anggota sehingga komite audit
tidak dapat dengan maksimal menjalankan fungsinya dalam melakukan tinjauan
terhadap reliabilitas dan integritas penyajian informasi laporan keuangan perusahaan
dikarenakan perusahaan kurang mempertimbangkan kemampuan, efektifitas serta
komplektisitas perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata (mean) komite
audit yaitu sebesar 3,03.
72
73
Ha8 : Good Corporate Governance (GCG) yang diproksikan dengan komite audit
berpengaruh terhadap Return on Equity (ROE)
Dari hasil output tabel 4.17 dapat di lihat nilai sig. ukuran dewan komisaris
0,429 > 0,05. Dengan demikian Ha8 ditolak, sehingga dapat disimpulkan Good
Corporate Governance (GCG) yang diproksikan dengan komite audit tidak
berpengaruh terhadap Return on Equity (ROE). Hal ini bertentangan dengan
pernyataan Arifani (2013) yang menyatakan semakin banyak komposisi komite audit
maka kinerja keuangan akan terawasi dengan baik sehingga kinerja akan meningkat.
Variabel komite audit tidak berpengaruh terhadap Return on Equity (ROE) dapat
disebabkan karena jumlah komite audit di perusahaan hanya sebatas untuk
memenuhi peraturan Surat Edaran Bapepam No. SE-03/PM/2000 Tanggal 5 Mei
2000 yang menyatakan bahwa komite audit sekurang-kurangnya 3 orang anggota
sehingga komite audit tidak dapat dengan maksimal menjalankan fungsinya dalam
melakukan tinjauan terhadap reliabilitas dan integritas penyajian informasi laporan
keuangan
perusahaan
dikarenakan
perusahaan
kurang
mempertimbangkan
74