You are on page 1of 8

Membangun

Kepercayaan

K epercayaan merupakan modal dalam menjalin hubungan


baik dengan orang lain. Setiap orang akan memberikan
penilaian yang beragam terhadap orang lain. Penilaian ini
akan menentukan kekuatan hubungan—sejauhmana orang lain
dapat menerima diri kita sangat tergantung bagaimana Anda
mampu membangun kredibilitas diri dan terhadap jalinan
hubungan. Demikian halnya, konflik terjadi antarkelompok yang
berbeda kepentingan seringkali disebabkan mulai pudarnya
bangun kepercayaan diantara masing-masing pihak. Apapun
komitmen yang ditunjukan dan dilakukan tidak akan memberikan
dampak positif terhadap pihak lain untuk menyelesaikan konflik
yang terjadi.
Membangun kepercayaan diibaratkan bangunan rumah yang
memiliki pilar-pilar yang kokoh. Salah satu pilar itu runtuh akan
berpengaruh terhadap kekuatan bangunan itu. Perdamaian akan
kokoh, jika ditopang oleh pilar-pilar kepercayaan pemangku
kepentingan. Jika kepercayaan itu sulit dibangun jangan berharap
perdamaian akan terwujud—konflik akan semakin meningkat. Oleh
karena itu, membangun sebuah perdamaian hendaknya diiringi
dengan upaya meningkatkan kepercayaan diantara pemangku
kepentingan yang terlibat dalam konflik.

Topik ini memberikan pengalaman bagi pemimpin dan tokoh


masyarakat untuk meningkatkan kredibilitas diri dan kepercayaan
orang lain dalam rangka membangun kebersamaan dan kekuatan
dalam membangun perdamaian. Kepercayaan dapat meningkatkan
kredibilitas Anda sebagai seorang pemimpin yang mampu
mendorong upaya penyelesaian yang dapat diterima oleh semua
pihak.

297
TUJUAN
Peserta memahami pentingnya kepercayaan dalam menyelesaikan
konflik yang terjadi dalam masyarakat.
Peserta memiliki keterampilan dalam membangun kepercayaan
antarpemangku kepentingan yang terlibat dalam konflik

POKOK BAHASAN
☺ Membangun Kepercayaan (trust building)
☺ Prinsip-prinsip Membangun Kepercayaan
☺ Strategi Membangun Kepercayaan

WAKTU
Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran 3 X 40 menit

METODE
Metode yang digunakan diantaranya
☺ Curah pendapat

☺ Diskusi kelompok dan presentasi

☺ Game

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


☺ Flipchart, spidol, kertas plano dan metaplan

☺ Lembar Media 13.1-10

☺ Lembar Permainan 13.1: “Lingkaran Kepercayaan”

☺ Bahan Bacaan 13.1: “10 Unsur Kepribadian: Kepemimpinan


yang dapat Dipercaya”

☺ Bahan Bacaan 13.2: “3 Pendekatan Membangun


Kepercayaan”

298
PROSES PEMBELAJARAN
Kegiatan 1: Membangun Kepercayaan (Trust Building)

1. Menjelaskan kepada peserta tujuan dan proses yang akan


dilakukan dalam sessi ini.

2. Bagilah peserta dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.


Masing-masing peserta dibagikan 2 buah metaplan.
Kemudian, setiap peserta diminta untuk menuliskan
(perilaku, tindakan atau sikap) yang berkaitan dengan
pertanyaan berikut;

Apa itu kepercayaan?

Perilaku apa saja yang dapat dipercaya?

Mengapa Anda mempercayai orang lain?

3. Diskusikan dalam kelompok untuk membuat daftar perilaku


yang dapat meningkatkan kepercayaan (10-15 kata).
Hasilnya ditulis dan ditempelkan dalam kertas plano.
Mintalah satu orang wakil dari kelompok untuk menyusun
daftar keseluruhan dari hasil diskusi kelompok. Berikan
kesempatan kepada peserta untuk mengklarifikasi,
mengkritisi dan memperbaikinya.

4. Daftar akhir dari kata-kata penting yang telah disusun oleh


tim kemudian disepakati dan dibacakan di depan pleno.
5. Buatlah hikmah atau inti pelajaran dari sessi ini kemudian
kaitkan dengan sessi selanjutnya.

Kegiatan 2: Prinsip-prinsip Membangun Kepercayaan

1. Menjelaskan kepada peserta tujuan dan proses yang akan


dilakukan dalam sessi ini dengan mengaitkan pokok
bahasan sebelumnya.

2. Lakukan curah pendapat tentang beberapa prinsip


membangun kepercayaan. Hasilnya dituliskan pada kertas
plano.

3. Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya,


mengajukan pendapat, komentar dan berbagi pengalaman
dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

4. Buatlah rangkuman dan kesimpulan dari pembahasan yang


telah dilakukan.

299
Kegiatan 3: Tahapan Membangun Kepercayaan

1. Menjelaskan kepada peserta tujuan dan proses yang akan


dilakukan dalam sessi ini dengan mengaitkan pokok bahasan
sebelumnya.

2. Mintalah kepada peserta untuk melakukan permainan


“lingkaran kepercayaan” gunakan panduan permainan 13.1.
Permainan ini dipandu langsung oleh fasilitator, peserta
diminta untuk mengikuti instruksi yang disampaikan.

3. Setelah permainan selesai, jelaskan tentang tahapan dalam


membangun kepercayaan dengan menggunakan media 13.1-
10. Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya,
mengajukan pendapat dan mengklarifikasi hal-hal yang
danggap penting.

4. Buatlah rangkuman atau kesimpulan dari pembahasan yang


telah dilakukan

Keterampilan dan perilaku penting yang perlu dimiliki oleh pemimpin dalam
membangun kepercayaan (trust building) menjadi modal sosial dalam
meningkatkan tingkat kepercayaan (trust level) dan jalinan hubungan antar
pemangku kepentingan lain. Melalui topik ini peserta diberikan pengetahuan
tentang konsep trust building dan bentuk perilaku yang perlu dibangun dalam diri
peserta.serta dampaknya dalam memperkuat hubungan saling percaya. Melalui
pelatihan ini, peserta diberikan kesempatan untuk menggali pengetahuan—
pengalaman dalam membangun kredibilitas sebagai pemimpin masyarakat,
menetapkan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Melalui simulasi dan
permainan peserta dirangsang untuk mengenal lebih dalam tentang
aspek penting perilaku yang dapat meningkatkan rasa saling
percaya diantara peserta. Keterbukaan perlu dibangun diantara
peserta agar masing-masing dapat melakukan penilaian diri dan
percaya diri serta membangun kepercayaan terhadap dirinya.
Setiap peserta dapat mengkoreksi perilaku dan merumuskan
langkah-langkah praktis untuk memperbaiki tingkat kepecayaan.

300
Lembar Permainan 13.1

‘Lingkaran Kepercayaan’
Format : individu—berpasasangan
Waktu : 5 — 10 Menit
Tempat : Di dalam ruangan
Materi : Lembar Umpan Balik (Trust Feedback Template)
Peserta : 20 — 25 orang

Deskripsi
Permainan ini melatih kemampuan peserta untuk membangun rasa percaya (trust building)
antarpribadi, antarkelompok dan antarkomunitas yang berdampak pada peningkatan kualitas
hubungan. Peserta berpasang-pasangan dan duduk saling berhadapan membentuk lingkaran. Setiap
pasangan akan diberikan waktu untuk berbicara secara terbuka saling mengenal dan mengungkapkan
hal-hal yang mendorong pasangannya saling percaya. Masing-masing mencatat dan memeriksa
perilaku dan kepribadian yang mendorong orang mempercayainya dan hal-hal apa saja yang perlu
diperbaiki agar orang percaya. Masing-masing pasangan diberi waktu 1 menit untuk berdialog
kemudian fasilitator memberikan aba-aba untuk merubah pasangannya dan melakukan tahapan yang
sama sampai permainan ini selesai. Masing-masing orang akan memperoleh profil dirinya (trust
personal profile). Permainan ini memberikan refleksi—gambaran tentang proses trust building yang
dilakukan untuk menghasilkan bentuk pola hubungan dan perbaikan sikap dan tindakan saling
percaya dalam mendorong upaya dialog, keterbukaan, dan penyelesaian konflik.

Tujuan
1. Menunjukkan bahwa setiap orang—kelompok membutuhkan perilaku dan sikap saling percaya
sebagai landasan membangun hubungan yang baik.

2. Memahami bahwa sikap saling percaya yang ditunjukkan sangat mambantu dalam mencapai
situasi yang kondusif dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan dalam konflik.

3. Memahami bahwa trust building dapat membantu individu, tim, kelompok, komunitas dan
para pemangku kepentingan lain dalam mendorong upaya penyelesaian konflik.

4. Melatih kemampuan menjadi seorang pemimpin yang dapat dipercaya dan kredibel dalam
berhubungan dengan pihak-pihak yang berbeda kepentingan.

301
Cara Permainan
1. Sebelum dimulai aturlah ruang belajar dengan membuat formasi kursi berpasangan dan
melingkar. Perlu dipersiapkan pula daftar katagori perilaku yang dibagikan kepada peserta.
Selanjutnya, mintalah kepada peserta mencari pasangan dan duduk saling berhadapan.

2. Berikan penjelasan umum kepada peserta tentang permainan yang akan dilakukan. Tegaskan
kepada peserta bahwa mereka perlu menggali hal-hal penting apa saja yang dianggap
penting untuk membangun kepercayaan diantara mereka.

3. Bagikan kepada masing-masing peserta lembar umpan balik “kepercayaan”. Lembar in iberisi
daftar nama dan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada pasangannya.

4. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengisi dengan mengikuti aba-aba yang
disampaikan fasilitator. Setiap 1 menit peserta diinstruksikan segera menemukan pasangan
baru secara bergiliran dan meminta untuk saling menggali—mengklarifikasi dan mengisi
format yang telah disediakan.

5. Lakukan beberapa kali hitungan selama 10-15 menit. Setelah selesai berikan kesempatan
kepada peserta secara spesifik untuk mempelajari dan mengevaluasi hasil daftar isian
sebagai bahan masukan untuk memperbaiki perilaku—sikap yang mendorong upaya menjalin
hubungan dan kepercayaan.

4. Buatlah resume dan hikmah dari permainan ini.

Diskusi
1. Apa yang dapat Anda pelajari tentang kepercayaan —“trust building” ?

2. Apakah Anda mendapatkan pengalaman dan masukan (feedback) yang positif dan konsisten
dari orang lain ?

302
3. Apakah Anda berencana untuk menindaklanjuti dari masukan itu?

4. Bagaimana Anda meningkatkan dampak kepercayaan terhadap rekan, tim, kelompok,


organisasi atau masyarakat?

5. Bagaimana Anda dapat menerapkan pelatihan ini untuk peningkatkan kualitas kehidupan
pribadi Anda?

6. Pelajaran apa yang dapat diambil dari permainan ini ?

Variasi
Permainan ini dapat diperluas topiknya sesuai dengan bidang pekerjaan, organisasi, hobi,
kerjasama tim, dan lain-lain. Pada tahap awal peserta diminta untuk membuka daftar perilaku
dalam membangun kepercayaan. Selanjutnya daftar tersebut dapat dijadikan dasar dalam
membeikan umpan balik terhadap pasangannya. Pergantian pasangan dapat dilakukan secara
bersilang dengan menggunakan hitungan waktu (wiseclock) atau diiringi musik. Permainan ini
dapat melatih keterbukaan dan kesiapan mental untuk memperoleh masukan dari orang lain.

Kunci
Permainan ini memberikan pengalaman tentang bagaimana menemukan hal-hal penting yang
dibutuhkan untuk menjalin kepercayaan dengan pihak lain. Sikap terbuka dan sensitif terhadap
respon orang lain akan membantu menemukan cara yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Kepercayaan diawali dengan keterbukaan dan kesediaan untuk menyatakan hal-hal pokok yang
menjadi harapan dari orang lain sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kekuatan
hubungan dan upaya penyelesaian konflik dengan memperbaiki kembali hal-hal yang menjadi
perhatian kedua belah pihak.

303
304

You might also like