Professional Documents
Culture Documents
MASYARAKAT
ANALISIS KESEHATAN MASYARAKAT PADA DAERAH PESISIR
PANTAI PARANGTRITIS
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016
KATA PENGANTAR
0
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya serta
shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
karena dengan segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini berisi materi uraian tentang analisis kesehatan
masyarakat daerah pesisir pantai parangtritis disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat pada program studi Profesi Apoteker.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas ijin-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini.
2. Ibu
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL....................................................................................... v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah............................................................... 2
1.3
Tujuan................................................................................. 2
1.4
Manfaat............................................................................... 2
BAB II ISI
2.1
Analisis Situasi.................................................................... 3
2.2
2.3
Demografi Penduduk.......................................................... 6
2.4
2.5
2.6
2.7
Kebiasaan Penduduk........................................................... 12
2.8
Penanggulangan Penyakit................................................... 12
Penyusunan Rencana..........................................................
3.2
Penyusunan Program..........................................................
3.3
Pelaksanaan Rencana..........................................................
3.4
3.5
Evaluasi...............................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1
2.2
Halaman
Jumlah
Penduduk
Menurut
Mata
Pencaharian
.......................................................................................................
.......................................................................................................
7
Prevalensi jenis penyakit di Kecamatan Kretek pada tahun 20132015........................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pantai Parangtritis merupakan objek wisata yang terletak 27 km selatan
Kota
Yogyakarta
dan
mudah dicapai
kendaraan pribadi. Pantai Parangtritis sangat lekat dengan legenda Ratu Kidul.
Banyak orang Jawa percaya bahwa Pantai Parangtritis adalah gerbang kerajaan
gaib Ratu Kidul yang menguasai laut selatan. Hal
ini
umum, Wilayah pesisir pantai dalam hal sanitasi lingkungan masih belum
dilakukan secara maksimal. Permasalahan yang biasanya terjadi di daerah pesisir
pantai yaitu kurangnya pasokan air bersih. Masyarakat di daerah pesisir pantai
biasanya menggunakan air laut untuk makan, minum, ataupun mencuci.
Pengelolaan sampah di daerah pesisir pantai juga sepertinya masih belum baik.
Pembuangan sampah ke pantai oleh masyarakat pesisir dan pengunjung masih
banyak terlihat, sehingga dapat katakan bahwa perilaku kesahatan masyarakat
pesisir dan pengunjung masih rendah. Hal-hal tersebut apabila dibiarkan terus
menerus maka dapat menimbulkan suatu penyakit di daerah tersebut. Salah
satunya yaitu terjadinya penyakit diare. Pada tahun 2014-2015, penyakit diare
merupakan prevalensi penyakit yang paling tinggi di daerah tersebut. Kesehatan
lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Pengelolaan
kualitas lingkungan perlu diupayakan dengan seksama dan perlu dilakukan
penganganan agar kasus penyakit diare tidak terjadi lagi dan kualitas hidup
masyarakat di Kecamatan Kretek, khususnya masyarakat daerah pesisir
parangtritis akan semakin meningkat (BPS, 2016; Slamet, 2002).
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, masalah yang dapat
Tujuan
1. Mengetahui
kondisi
parangtritis.
2. Memahami kebiasaan
demografi
penduduk
penduduk
daerah
pesisir
pantai
disekitar
daerah
pesisir
pantai
mengatasi
1.4
Manfaat
Kajian dalam makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi
Analisa Situasi
Pantai dan pesisir merupakan dua kata yang memiliki pengertian yang
berbeda. Banyak istilah pantai yang digunakan dalam berbagai tulisan seperti
coast, beach, shore dan lain-lain (Ayuningtyas, 2008). Pantai adalah perbatasan
daratan dengan laut atau massa air lainnya dan bagian yang dapat pengaruh dari
air tersebut (Depdikbud, 1996). Menurut Bird (1984), pantai didefinisikan sebagai
shore, beach, dan coast. Shore adalah suatu daerah yang meluas dari titik terendah
air laut pada saat surut hingga batas tertinggi atau efektif yang dapat dicapai
gelombang (Bird, 1984). Sedangkan menurut Englen (1949), pantai adalah
wilayah yang langsung berhubungan antara daratan atau wilayah pertemuan
daratan dan lautan.
Pantai Parangtritis merupakan salah satu tempat wisata yang terletak di
kota Yogyakarta. Pantai Parangtritis menjadi temapat wisata yang terkenal dan
ramai dikunjungi wisatawan terutama keluarga untuk menikmati pemandangannya
yang indah. Tidak hanya pemandangannya, wisatawan dapat menikmati sarana
permainan seperti All-terrain Vehicle), kereta kuda, dan lain-lain (Yogyes, 2011).
Parangtritis yaitu pantai yang memiliki ombak yang besar dan terdapat gununggunung pasir disekitar kawasan pantai tersebut yang disebut dengan gumuk. Pada
musim kemarau angin biasanya akan bertiup lebih cepat dan ombak akan bisa
mencapai ketinggian 2 3 meter. Karena ombaknya yang besar maka pengunjung
Pantai Parangtritis dilarang untuk berenang di seputaran pantai, untuk itu sudah
disediakan fasilitas pemandian umum yang bisa digunakan untuk para pengunjung
yang ingin berenang dengan aman dan nyaman.
2.2
Kondisi Fisik
Pantai Parangtritis terletak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY). Wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 110 1234 sampai
8 0027 Lintang Selatan. Kabupaten Bantul ini terdiri dari 17 Kecamatan yaitu
Kecamatan Srandakan, Sanden, Kretek, Pundong, Bambanglipuro, Pandak,
Bantul, Jetis, Imogiri, Dlingo, Pleret, Piyungan, Banguntapan, Sewon, Kasihan,
Pajangan dan Sedayu. Pantai Parantritis sendiri terletak di Kecamatan Kretek,
Desa Parangtritis (BPS Kabupaten Bantul, 2016).
2.2.1
Fisiografi
Iklim
Kondisi lingkungan
mengangkut sampah dengan satu truk dalam dua hari sekali. Mayoritas sampah
yang ada yaitu sampah plastik, botol minuman kemasan, dan kertas koran
(Supriyanto, 2016). Selama hari libur, sampah yang terkumpul dapat mencapai 25
ton lebih yang terdiri dari sampah basah dan sampah kering (Firdha dan Wahyu,
2016).
2.2.4
Fasilitas penunjang
Mata Desa
Parangtritis Desa
Pencaharian
tahun 2001
PNS
270
ABRI
56
Nelayan
60
Buruh Tani
233
Penambang Pasir
20
Sumber : Dinas Sosial Kabupaten Bantul
Parangtritis Desa
tahun 2008
285
60
101
302
31
Parangtritis
tahun 2010
286
62
129
334
40
orang. Sedangkan pada data terbaru di tahun 2015, jumlah penduduk di desa
Parangtritis naik menjadi 8307 orang dengan kepadatan penduduk sebesar 699
jiwa. Peningkatan jumlah penduduk ini tidak terlalu tinggi, namun walaupun
demikian tidak menutup kemungkina bertambahnya jumlah penduduk nantinya
akan mempersempit ruang untuk tinggal dan semakin menambah kepadatan
penduduk (Badan Pusat Statistik Kab. Bantul, 2016)
2.4 Potensi dan Sumber Daya
Daerah Parangtritis memiliki pantai dengan panorama alam yang merupakan
objek utama wisata didaerah tersebut. Akibatnya, terjadi perubahan penggunaan
tanah dan meiliki potensi dan komponen yang sangat banyak diantaranya sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Daerah Parangtritis menjadi daerah dengan destinasi wisata favorit bagi para
wisatawan. Itu bisa dilihat dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah
pantai Parangtritis. Pada tahun 2014, jumlah wisatawan yang berkunjung
sebanyak 1.879.000 orang dengan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp
8.318950.000,-. Lalu pada tahun 2015, jumlah wisatawan yang berkunjung naik
menjadi 1.979.870 orang dengan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp
9.478.437.500,- (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bantul, 2015).
2.5 Tipe penyakit dan Gaya Hidup
Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir memiliki karakteristik tertentu.
Menurut Kusnadi (2003) masyarakat di pesisir pantai secara umum bermata
pencaharian nelayan tradisional dengan penghasilan yang terbatas dan tergolong
kedalam keluarga miskin yang disebabkan oleh faktor alamiah, yaitu semata-mata
bergantung pada hasil tangkapan dan bersifat musiman, serta faktor non-alamiah
berupa keterbatasan teknologi alat penangkap ikan, sehingga berpengaruh
terhadap pendapatan keluarga.
Rendahnya pendapatan keluarga berdampak pada ketersediaan pangan
keluarga, penyediaan rumah tinggal yang layak, ketersediaan air bersih, serta
tingkat stress yang meningkat. Dari hal tersebut, dapat memicu adanya gangguan
pada kesehatan masyarakat yang akan menimbulkan berbagai penyakit
diantaranya, diare, penyakit kulit, penyakit akibat mikroba kurang gizi dan
hipertensi.
Diare menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat
yang tinggal di pesisir pantai akibat adanya keterbatasan air bersih, serta pangan
yang dikonsumsi tidak higienis.
penduduk
yang
mengalami
gangguan
kesehatan
sehingga
10
Tabel 2.2 Prevalensi jenis penyakit di Kecamatan Kretek pada tahun 2013-2015
Penyakit
TB Paru
Pneumonia
Balita
DBD
Diare
2013
5
7
2014
5
9
2015
7
10
19
479
9
75
18
67
Dari tabel 2.2 tersebut terdapat 4 jenis penyakit yang umum diderita oleh
masyarakat kecamatan Kretek, yaitu TB paru, pneumonia balita, DBD dan diare.
Prevalensi jenis penyakit yang paling rendah adalah penyakit TB paru. Penyakit
Tuberkulosis (Tb) paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penularan terjadi melalui udara, yaitu
percikan dahak penderita Tb paru (WHO, 2012). Penyakit Tb paru merupakan
salah satu penyakit kronik yang dapat melemahkan tubuh dan sangat menular
serta memerlukan diagnosis akurat, pemeriksaan mikroskopis, pengobatan
jangka panjang dengan keteraturan meminum obat anti Tb untuk mencapai
kesembuhan (Utomo, 2005). Parangtritis merupakan daerah pesisir sehingga
memiliki tingkat kelembaban udara yang tinggi sebaga akibat penguapan air.
Kondisi demikian dapat menjadi suhu yang optimum untuk pertumbuhan bakteri
Mycobacterium tuberculosis (Ayomi, 2012).
Kemudian penyakit lainnya adalah
pneumonia
balita.
Pneumonia
11
12
13
14
sekunder lain yang terkandung dalam tumbuhan mangrove antara lain adalah
alkaloid, steroid, saponin, flavonoid dan tannin (Bandaranayake, 2002).
Mangrove memiliki kandungan tanin yang besar terutama di bagian
kulitnya. Berdasarkan hasil analisis colorimetric, kandungan tanin dalam kulit
kayu mangrove mencapai sekitar 5,4 % (Danarto, 2011). Dimana tanin berkhasiat
sebagai astringensia yaitu dapat meringankan diare dengan menciutkan selaput
lendir usus (Tjay dan Rahardja, 2007).
15
BAB III
PEMBAHASAN ANALISIS KESEHATAN MASYARAKAT
16
SIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Ayomi, A. C., Setiani, O., & Joko, T. 2012. Faktor Risiko Lingkungan Fisik
Rumah dan Karakteristik Wilayah Sebagai Determinan Kejadian Penyakit
Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sentani Kabupaten
Jayapura Provinsi Papua. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 11(1),
1-8.
Ayuningtyas, R. (2008). Karakteristik Fisik Pantai Karst di Kabupaten
Gunungkidul. Skripsi Sarjana pada FMIPA UI Depok: diterbitkan.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul. 2014. Bantul dalam Angka 2014.
Tersedia di https://bantulkab.bps.go.id/ipds@3402/pdf_publikasi/BantulDalam-Angka-2014.pdf (diakses 15 September 2016)
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul. 2015. Bantul dalam Angka 2015.
Tersedia di https://bantulkab.bps.go.id/ipds@3402/pdf_publikasi/BantulDalam-Angka-2015.pdf (diakses 15 September 2016)
Badan Pusat Statistik Kab.Bantul. 2016. Kabupaten Bantul Dalam Angka.
Yogyakarta
CV
Lunar
Media
Sejahtera.
Tersedia
di
http://bantulkab.bps.go.id
Bandaranayake WM. 2002. Bioactivities, bioactive compounds and chemical
constituents of mangrove plants. Wetlands Ecology Manage 10: 421-452.
18
situs
https://gudeg.net/read/8207/gara-gara-cuek-parangtritis-
19
Tersedia
di:
http://news.neocorporations.com/2016/01/02/selama-
20
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI.
Kusnadi. 2003. Akar Kemiskinan Nelayan. Rineka Cipta. Jakarta.
Maria, I., Ishak, H., & Selomo, M. 2013. FAKTOR RISIKO KEJADIAN DEMAM
BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2013.
Pannekoek, A.J. 1949. Out Line of Geomorphology. Edward Arnold. Mariland.
Parthasarathy S, Azizi JB, Ramanathan S, Ismail S, Mansor SM, Sasidharan S,
Said MIM. 2009. Evaluation of antioxidant and antibacterial activities of
aqueous, methanolic, and alkaloid from Mitragyna speciosa (rubiaceae
family) leaves. Molecules 14:3 964-3974.
Puspitasari, I.Y. 2011. Perkembangan Gumuk Pasir dan Perubahan Penggunaan
Tanah di Gumuk Pasir Pantai Parangtritis, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Skripsi Sarjana FMIPA UI Depok: diterbitkan.
R, A zizah. 2005. Perbedaan Kadar BOD, COD, TSS dan MPN pada limbah Air
Limbah dan Sesudah Pengolahannya. Yogyakarta : CV Lunar Media
Sejahtera.
Rogers, K. 2011. The Respiratory System. New York: Britannica Educational.
Sari, L. O. R. K. 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan
Manfaat
dan
Keamanannya.
Universitas
Jember.
Majalah
Ilmu
21
Subakti, Fikri Arif. 2014. Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi
Lingkungan Terhadap kejadian Diare Akut di Kelurahan Tlogopojok dan
Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik. Skripsi.
Universitas Brawijaya.
Sujatmiko, A. 2009. Kajian Pengelolaan Air Tanah di Kawasan Pariwisata
Parangtritis Kabupaten Bantul Yogyakarta. Tesis. Universitas Dipenogoro
Semarang.
Supriyanto, A. 2016. Volume Sampah Pantai Parangtritis Diperkirakan Melonjak.
Tersedia
di:
http://www.antaranews.com/berita/550769/volume-sampah-
KABUPATEN
BANTUL
DAERAH
ISTIMEWA
Health
Organization.
2013.
Diarrhoeal
Disease.
Tersedia
di:
22