Professional Documents
Culture Documents
Saraf otak ialah saraf perifer yang berpangkal pada otak dan
batang otak. Funsinya sensorik, motorik dan khusus. Yang dimaksud
dengan fungsi khusus itu ialah fungsi yang bersifat pancaindera,
seperti penghiduan, penglihatan, pengecapan, pendengaran dan
keseimbangan. Dengan perantaraan saraf otak kita dapat mencium
bau,
melihat,
mengecap,
mendengar,
merasakan
nyeri
dan
lateral
pons,
mesensefalon,
dinding
lateral
sinus
horizontal
berarti
suatu
gabungan
antara
muskulus
melirik
ke
atas
samping
kanan
atau
kiri.
Yang
lirikan. Dalam
basaliadan
menyalurkan
susunan
vestibular
diintegrasikan.
Yang
(area 17, 18 dan 19), pusat lirikan kortikal (area 8), gangglia basalia,
inti vestibular dan serebelum ialah fasikulus longitudinalis medialis.
Impuls-impuls
untuk
gerakan
konjugat
dan
diskonjugat
yang
vestibularpun
Dengan
menerima
ikut
demikian
impuls
menyusun
impuls
disampaikan
kepada
longitudinalis
medialis.
dari
fasikulus
serebelum
longitudinalis
keseimbangan
sel-selmotorik
Gerakan
yang
bola
dan
inti
medialis.
tonus
dihubungi
mata
dan
dapat
fasikulus
merupakan
hasil
medialis
menggerakan bola mata ke temporal dan nasal. Otot rektus superior dan
inferior menarik bola mata ke atas dan ke bawah, pada waktu bola mata berada
dalam posisi abduksi. Sedangkan gerakan bola mata ke bawah dan
ke atas pada waktu bola mata dalam posisi abduksi merupakan
kegiatan otot oblikus superior dan oblikus inferior. Tetapi jika bola
mata menatap lurus ke depan, memutarkan bola mata ke atas dan
ke bawah merupakan hasil kegiatan bersama beberapa otot okular.
arah nasal.
2. Bola mata yang terkena tidak dapat digerakkan ke
samping (lateral).
3. Bayangan terletak
disebelah
lateral
dari
gambar
ke
panjang dan
ini
Sindrom Horner B agian dari otot yang berperan untuk mengangkat kelopak
mata juga dipersarafi oleh serabut saraf s i m p a t i s . J a d i , l e s i p a d a
bagian
superior
menyebabkan
(konstriksi
pupil
sistem
p t o s i s parsial,
yang
saraf
simpatis
bersamaan
disebabkan
oleh
dengan
paralisis
akan
miosis
simpatis
7. Glioma di pons
Saraf ini panjang jalanya intrakranial, yang membuatnya
rawan terhadap gangguan, misalnya oleh fraktur dasar tulang
tengkorak, tumor otak, meningitis basalis, lesi di sinus lavernosus,
atau fisura orbitalis superior. Kelumpuhan abdusen dapat terjadi
pada tekanan intrakranial yang tinggi, dan dengan demikian tidak
mempunyai nilai lokalisasi.
Kelumpuhan otot mata multiple
Pada parases otot yang multipel, perlu dipikirkan kelumpuhan
lebih dari satu saraf, misalnya oleh proses di sinus kavernosus atau
fisura orbitalis superior. Kelumpuhan ini dapat juga disebabkan
miasrenia gravis. Pada miastenia gravis, disamping proses otot
penggerak bola mata dapat pula dijumpai ptosis. Melihat ganda
dapat pula terjadi oleh miopati karena penyakit Graves.
Fungsi N III, IV, VI saling berkaitan dan diperiksa secara
bersama-sama.
Fungsinya
ialah
menggerakkan
otot
mata
besar
pupil,
reaksi
cahaya
pupil,
reaksi
akomodasi,
serabut-serabut
sangat
berdekatan,
karenanya
jarang
lain,
atau
bila
pasien
mendongakkan
kepala
ke
sekligus
(diplopia)
dan
pemeriksaan
ditanyakan
dilihat
gerakan
adanya
adatidaknya
bola
mata
penglihatan
nistagmus.
(pada
ganda
Sebelum
keadaan
diam)
mm
masih
dianggap
normal.
Refleks
pupil
meliputi
pupil
akomodatif
atau
konvergensi.
Bila
berkontraksi.
mata jatuh,
mata tertutup dan tidak dapat dibuka. Hal ini disebabkan oleh
kelumpuhan m. levator palpebrae superioris. Ukuran pupil;
bentuk pupil, apakah isokor atau anisokor, bundar dan rata
tepinya; dan apakah ada lubang pada irisnya atau benda
asing dalam bilik mata depannya. Reaksi cahaya pupil terdiri
dari refleks cahaya konsensual dan non-konsensual. Pada
pemeriksaan ini pasien diminta memfiksasi pada benda jauh,
setelah itu cahaya disenter dan dilihat apakah ada reaksi pada
pupil.
Pada
normalnya
pupil
miosis.
Refleks
akomodasi
ia berada
pemeriksaan
ini
pasien
melihat
mata
kanan
Pemeriksaan Nervus IV
Pada pemeriksaan nervus IV kiri, pasien diminta melihat ke
arah kanan bawah. Apabilaterdapat gangguan pada nervus IV
kiri, maka mata kiri pasien tidak bisa melihat ke arah itumalah
akan terjadinya diplopia.
c. Tes refleks vestibulo-okular (Dolls Eye Manoeuvre)
Tes ini dilakukan pada pasien yang pergerakkan bola
matanya
terhad.
Pasien
disuruh
melihat jauh,
kemudian
MRI
dibanding
merupakan
CT
scan
teknik
dalam
imaging
yang
mendeteksi
lebih
sensitif
lesi batang
otak
b. CT Scan
CT
awal
sementaradilakukan
observasi
terhadap
tetap
DAFTAR PUSTAKA