Professional Documents
Culture Documents
NIM
: 20140420271
Kelas
:F
Fakultas
: Ekonomi
Jurusan
: Akuntansi
Bab
1. Dapat memberikan motivasi melalui penggunaan tekanan dari rakan sejawat (peer
pressure)
2. Dapat memberikan pedoman yang lebih stabil tentang benar atau salah dari pada
mengandalkan kepribadian manuasiawi atau keputusan yang selalu bersifat ad hoc.
3. Dapat memberikan tuntunan, terutama dalam menghadapi situasi yang abu-abu
(ambiguous situations).
4. Kode etik tidak saja dapat menuntun perilaku karyawan (employees), namun dapat juga
mengawasi kekuasaan otokrasi atasan (employers)
5. Kode etik dapat merinci tanggung jawab sosial perusahaan itu sendiri
6. Kode etik sebenarnya untuk kepentingan bisnis itu sendiri, kalau bisnis tidak mau
mengawasi perilaku dirinya sendiri, maka pihak lain yang akan bertindak mengawasinya.
Tabel 8.1
Ringkasan Prinsip-prinsip dan aturan etika AICPA
1.
Prinsip-prinsip
Tanggung Jawab: Dalam menjalankan tanggung jawab sebagai seorang profesional, anggota harus menjalankan
2.
3.
kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme (Artikel II).
Integritas: Untuk memelihara dan memperluas keyakinan publik, anggota harus melaksanakan semua tanggung
4.
5.
independensi dalam fakta dan penampilan saat memberikan jasa auditing dan atestasi lainnya (Artikel IV).
Kehati-hatian (due care): Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-standar etika dan teknis profesi terdorong
untuk secara terus menerus mengembangkan kompetensi dan kualita jasa, dan menunaikan tanggung jawab
6.
profesional sampai tingkat tertinggi kemampuan anggota yang bersangkutan (Artikel V).
Ruang Iingkup dan Sifat Jasa: Seorang anggota dalam praktik publik harus mengikuti prinsip-prinsip kode
Perilaku Profesional dalam menetapkan ruang lingkup an sifat jasa yang diberikan (Artikel VI).
Aturan Etika AICPA
101 Independensi
302 FEE Kontigen
102 Integritas & Objektivitas
501 Tindakan mendiskreditkan
201 Standar umum
502 Advertensi dan solisitasi
202 kesesuaian dengan standar
503 komisi dan Fee rujukan
203 prinsip akuntansi
505 bentuk dan nama organisasi
301 informsi klien rahasia
Meliputi filosofi yang melandasi aturan yang mengikat tanggung jawab seorang
Chartered Accountant.
Delapan unsur, termasuk subordinasi kepentingan pribadi atas kepentingan publik
Berasal dari kepercayaan publik atas kewajaran laporan keuangan dan nasihat
yang kompenten atas berbagai masalah bisnis.
Memelihara reputasi, baik profesi maupun kemampuannya untuk melayani
kepentingan publik.
Menjalankan integritas, kehati-hatian, kompetensi profesional yang cukup,
dan mematuhi berbagai peraturan.
Tidak ada pengaruh, kepentingan, atau hubungan yang dapat mencederai
penilaian profesional atu objektivitas, atau kesan demikian dari pengamat
yang berakal sehat.
Kewajiban untuk merahasiakan dan tidak mmanfaatkan informasi uang
berkaitan dengan urusan klien.
Pengembangan praktik berdasarkan keunggulan profesional, bukan atas dasar
promosi pribadi.
Menunjukkan rasa hormat dan pertimbangan dalam berhungan dengan rekan
sejawat.
Memperhatikan kewajiban fidusa dan kewajiban profesional yang diperlukan
Menciptakan, memelihara, serta mempertahankan kebijakan dan prosedur
yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kegagalan dalam mematuhi peraturan akan memicu sanksi untuk firma secara
keseluruhan atau untuk partner yang mengetahui dan bertanggung jawab.
Mengikuti prinsip-prinsip dan aturan etika, perilaku terhormat melampaui
larangan-larangan tertulis.
Untuk semua anggota yang berpraktik sebagai akuntan publik, dan/atau
dimana publik dan/atau asosiasi mengandalkan individu berdasarkan
keanggotaanya di ICAO.
Kepada bukan anggota yang diawasi oleh atau bersekutu dengan anggota
Di dalam yuridiksi di luar Ontario, anggota harus menghormati peraturan
lokal, tetapi tidak menjelekkan ICAO.
Aturan etika harus diinterpretasikan sejalan dengan persoalan yang
dikemukakan pada pendahuluan.
Aturan Etika
Umum
Standar-standar yang memengaruhi kepentingan publik
Hubungan dengan anggota atau firma sejawat dan perikatan dengan non-anggota dalam akuntansi publik
Organisasi dan perilaku seseorang praktisi profesional
Aturan yang berlaku bagi firma
SARBANES-OXLEY ACT
Badan skandal keuangan yang mempertontonkan pelanggaran etika secara nyata yang
dilakukkan oleh para eksekutif puncak perusahaan-perusahaan publik multinasional yang
berkantor pusat
Tabel 8.2
Ringkasan Sarbanes-Oxley Act 2002 dan Dampaknya
1.
2.
Sabarnes Oxley Act 2002 ditujukan untuk memberikan kejelasan dan kepastian tentang beberapa isu yang sering
diperdepatkan.
Sabarnes Oxley Act memerlukan interprestasi melalui proses aturan SEC dan Public Company Accounting Oversight
Board.
3.
Kerangka dasar Kode Etik IFAC sebagaimana dilukiskan pada Gambar 8.1 dan Gambar 8.2
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Gambar 8.1
Struktur Kode Etik IFAC
kewajiban kepada
masyarakat
pelayan kepentingan
publik
objektif
memenuhi harapan
profesionalisme
kinerja, kepentingan publik
kebutuhan dasar:
kredibilitas, profesionalisme, jasa
kualitas tertinggi, kerahasiaan
Prinsip-prinsip fundamental:
Integritas, Objektifitas, Kompentensi
profesional, dan Kehati-hatian, perilaku
profesional ,dan standar teknis
Gambar 8.2
Kerangka Dasar Kode Etik IFAC
PENILAIAN
INTEGRITAS
OBJEKTIVITAS
SKEPTIME
PROFESIONAL
Integritas (integrity)
Objektivitas (objectivity)
Kompetensi profesional kehati-hatian.
Kerahasiaan (confidentiality)
Perilaku profesional (professional behavior)
Independensi
Independensi dalam pikiran adalah suatu keadaan pikiran yang memungkinkan
pengungkapan suatu kesimpulan tanpa terkena pengaruh yang dapat mengompromikan
penilaian profesional, memungkinkan seorang individu bertindak berdasarkan integritas, serta
menerapkan objektivitas dan skeptisme profesional. Independensi dalam penampilan adalah
penghindaran fakta dan kondisi yang sedemikian signifikan sehingga pihak ketiga yang
paham dan berfikir rasionaldengan memiliki pengetahuan akan semua informasi yang
relevan, termasuk pencegahan yang diterapkanakan tetap dapat menarik kesimpulan bahwa
skeptisme profesional, objektivitas, dan integritas anggota firma, atau tim penjaminan
(assurance team) telah dikompromikan.
Kepentingan keuangan dalam perusahaan klien, atau kepentingan keuangan bersama pada
Ada penjamin dari/atau kepada klien penjaminan, atau kepada/dari direktur atau pejabat
dari klien (IFAC, 200.4).
tinggi.
Pengendalian internal yang kuat.
Proses pendisiplinan yang memadai.
Kepemimpinan yang berbasis etika.
Kebijakan dan prosedur pelaksanaan dan pemantauan kinerja karyawan.
Komunikasi tepat waktu tentang berbagai kebijakan dan prosedur termasuk perubahannya
ke seluruh karyawan disertai pelatihan dan pendidikan yang memadai tentang kebijakan
dan prosedur yang ada (IFAC, 300.16).