You are on page 1of 29

STUDI KASUS DIAGNOSTIK HOLISTIK

BRONKOPNEUMONIA AKUT PADA BALITA YANG KURANG


DIPERHATIKAN DAN LINGKUNGAN KURANG SEHAT
BERDASARKAN PENDEKATAN ILMU KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN
KELAPA GADING PERIODE
6 JUNI 2016 18 JUNI 2016

Disusun Oleh:
Ahmad Junaidi
1102011014

Pembimbing:
dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, DipIDK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JUNI 2016

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan studi kasus Bronkopneumonia Akut Pada Balita Yang Kurang


Diperhatikan dan Lingkungan Kurang Sehat Dengan Pendekatan Kedokteran
Keluarga di Kecamatan Kelapa Gading Periode 6 Juni 2016 18 Juni 2016, ini
telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah
satu tugas Kedokteran Keluarga pada Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Juni 2016


Pembimbing

dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, DipIDK

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur Saya panjatkan Kehadirat Allah SWT atas Karunia dan
Hidayah-Nya sehingga tugas Studi Kasus Pasien dengan menggunakan penerapan
pendekatan Ilmu Kedokteran Keluarga dengan judul Bronkopneumonia Akut Pada
Balita Yang Kurang Diperhatikan dan Lingkungan Yang Kurang Sehat Dengan
Pendekatan Ilmu Kedokteran Keluarga di Puskesamas Kecamatan Kelapa
Gading Periode 6 Juni 2016 18 Juni 2016 dapat diselesaikan.
Tujuan pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan pendekatan
Kedokteran Keluarga ini sebagai salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI untuk periode 6 Juni
2016 18 Juni 2016. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, Dip.IDK selaku Kepala Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat, staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI dan selaku dosen pembimbing
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah membimbing dan memberi
masukan yang bermanfaat.
2. dr. Prayudi Andriyana selaku pembimbing kepaniteraan di Puskesmas
Kecamatan Kelapa Gading.
3. Prof. Dr. Hj. Qomariyah RS, MS, PKK, AIFM selaku guru besar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

4. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. DR. Kholis Ernawati, SSi, M.Kes selaku pjs. Bendahara Kepaniteraan dan juga
selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI..
6. dr. Erlina Wijayanti, M.PH selaku Koordinator Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
7. dr. Citra Dewi, M.Kes, DipIDK selaku Sekretaris Kepaniteraan Kedokteran
Komunitas dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI
8. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
9. dr. Dian Mardhiyah, M.KK, DipIDK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
10. Dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, Dr. Fathul Jannah, M. Si, dan
Rifqatussa`adah, SKM, M.Kes, selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
11. Drg. Dini selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading serta dr.
Prayudi Andriyana sebagai Koordinator Kepaniteraan di Puskesmas
Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Semoga Allah SWT memberikan
rahmat dan hidayah-Nya.

12. Staff Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, yang telah membantu tim penulis
selama berada di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
13. Teman- teman sejawat yang ikut serta dalam kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat periode 6 Juni 2016 10 Juli 2016.
Dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jakarta, Juni 2016

Penulis

BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama

: An. P

Jenis kelamin

: Laki - laki

Umur

: 9 bulan

Status

: Belum Menikah

BB/PB

: 8.8 kg/ 71 cm

Alamat

: Jl. Kecubung, Kayu Putih

Pekerjaan

: Tidak Bekerja

Pendidikan

:Tidak Sekolah

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Tempat berobat : Puskesmas Kec. Kelapa Gading


Tanggal berobat : 10 Juni 2016
B. Anamnesis
Dilakukan secara Alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 10 Juni 2016 pukul
10.20 WIB di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
1. Keluhan Utama :
Sesak nafas sejak 1 hari sebelum masuk ke Puskesmas
2. Keluhan Tambahan :
Batuk sejak 5 hari sebelum masuk ke Puskesmas

3. Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien dibawa oleh ibunya ke Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
dengan keluhan sesak nafas 1 hari sebelum masuk Puskesmas. Ibu pasien
awalnya mengeluhkan pasien sesak nafas ringan dan setelah beberapa jam
sesak semakin hebat hingga timbul suara ngrok-ngrok ketika pasien bernapas,
yang disertai dengan batuk. Ibu pasien juga mengeluhkan pasien batuk terus
menerus sudah 5 hari sebelum masuk Puskesmas. Batuk disertai dengan lendir
berwarna bening yang sulit pasien keluarkan. Ibu pasien mengatakan ada
keluhan lain yaitu demam sepanjang hari yang sejak 2 hari sebelum masuk ke
Puskesmas, membuat pasien menjadi rewel serta tidak mau makan. Keluhan
nyeri saat buang air kecil, buang air besar cair dan muntah disangkal oleh ibu
pasien. Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Pasien datang diantar kedua orangtuanya ke Puskesmas karena
orangtuanya berharap anaknya lekas sembuh dan dapat beraktivitas layaknya
anak seusianya. Sebagai anak pertama bagi mereka, orangtua pasien
mengkhawatirkan kondisi anaknya yang baru pertama kali mengalami kondisi
seperti ini. Orangtua pasien beranggapan penyakit yang diderita anaknya dapat
disembuhkan dengan pengobatan yang nantinya akan diberikan, karena
menurut orangtua pasien, kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Kelapa Gading cukup baik.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
a.
b.
c.
d.

Riwayat penyakit serupa disangkal oleh ibu pasien


Riwayat kejang demam disangkal ibu pasien
Riwayat penyakit asma disangkal ibu pasien
Riwayat alergi obat disangkal ibu pasien

5. Riwayat Penyakit Keluarga :


a. Riwayat penyakit serupa dalam keluarga disangkal.
b. Riwayat pemakaian obat paru pada keluarga disangkal pasien.
c. Riwayat hipertensi pada keluarga pasien disangkal.
d. Riwayat penyakit gula dalam keluarga disangkal ibu pasien
e. Riwayat alergi di keluarga pasien disangkal.

6. Riwayat Sosial Ekonomi :


Pasien merupakan anak tunggal dari pasangan Tn.M dan Ny.U. Ayah
pasien, Tn M bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan Rp2.000.000
Rp2.500.000, sedangkan ibu pasien, Ny. U adalah seorang ibu rumah tangga.
Dengan penghasilan seperti itu, keluarga pasien merasa cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
7. Riwayat Kebiasaan :
Pasien tinggal di rumah bersama kedua orang tuanya. Sehari - hari
pasien bangun tidur sekitar pukul delapan pagi, kemudian dimandikan dan
diberikan ASI oleh ibu pasien. Untuk makan siang, pasien biasanya dibuatkan
makan dengan nasi tim dan sayur beserta lauk yang dipotong kecil - kecil.
Menu pasien bervariasi, ibu pasien menyediakan sayur bayam dan sayur sop
untuk varisi sayurannya. Untuk lauk pauk biasanya telur, tahu, atau tempe. Ibu
pasien mengatakan bahwa pasien hanya makan beberapa sendok saja.
Selingan makanan pasien biasanya diberi susu. Pada sore hari pasien kembali
dimandikan oleh ibu pasien, dan menjelang malam kembali diberikan makan
yang serupa dungan menu siang hari. Pasien sudah kembali tertidur pada
pukul delapan malam.

8.

Riwayat Obstetri
Pasien adalah anak pertama, lahir normal cukup bulan di bidan dengan

berat badan lahir 2900 gram dan panjang badan 50 cm. Selama kehamilan ibu
mengaku tidak memiliki keluhan apapun, sehingga jarang kontrol ke
puskesmas, namun pasien mengaku selalu mengkonsumsi makanan yang
bergizi. Ibu pasien mengatakan anaknya diberi ASI sejak lahir sampai saat ini,
dan semenjak bulan ke-6 pasien mulai diberi tambahan makanan pendamping
ASI.
9. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan imunisasi dasar pasien lengkap dan sesuai
jadwal di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
Tabel 1. Jadwal Imunisasi Dasar di Puskesmas
No.
1
2
3
4
5

Vaksin
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT
Campak

Usia
1 bulan
1 bulan
1 bulan
2 bulan
9 bulan

2 bulan
2 bulan
3 bulan

6 bulan
3 bulan
4 bulan

4 bulan

10. Riwayat Perkembangan

0-2 bulan

Motorik kasar Motorik halus


Palmar Gasp Melirik objek sekitar

Bicara
Hanya bersuara

Refleks

Tidak
dalam

3-5 bulan

6-10 bulan

mengoceh suara
kata

Tengkurap,

bermakna
Meraih benda, mengikuti objek Hanya bersuara

mengangkat

dengan mata

Tidak

Sosial
Bereaksi terhadap
atau
Bereaksi terhadap

mengoceh suara

kepala.

dalam

kata

Duduk,

bermakna
Meraih benda, mengikuti objek Mengoceh 1-2 kata Beraksi terhadap

berdiri,

dengan mata, menggenggam

bermakna

atau

suara

melangkah

10

A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2. Vital Sign

: Tampak sakit ringan

Kesadaran

: Compos Mentis

Frekuensi Nadi

: 90 x/ menit

Frekuensi Pernafasan : 60 x/ menit


Suhu

: 38 ,0C

3. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk

: Normocephal

Rambut

: Hitam, tidak mudah dicabut

Mata

Conjungtiva

anemis

(-),

sklera

ikterik(-)
Mulut

: Mukosa basah, perioral sianosis (-),


bibir kering

b. Leher
c. Thorax
Inspeksi

: Tidak ada pembesaran KGB, NT (-)

: Kedua hemithorax simetris saat statis


dan dinamis

Palpasi

: Iktus kordis teraba

Auskultasi

: Cor: Bunyi Jantung S1-S2 Reguler,


Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Suara napas vesikuler (+/+),
ronkhi (-/-), wheezing (+/+)

11

12

d. Abdomen
Inspeksi

: Datar

Auskultasi

: Bising Usus (+) meningkat

Palpasi

: Turgor baik, hepar lien tidak teraba

e. Ekstremitas
Superior

: Sianosis (-), edema (-), CRT < 2

Inferior

: Sianosis (-), edema (-), CRT < 2

4. Data Antopometri
a.

Berat Badan

: 8.8 Kg

b.

Panjang Badan

: 71 Cm

c.

Status Gizi Menggunakan Kurva CDC


BB Aktual

: 8.8 Kg

BB Saat sakit : 8.8 Kg


PB

: 71 cm

BB Baku Sesuai TB : 9.5 Kg


BB/TB =

x 100%

= 8.8/9.5 x 100%
= 92% (Gizi baik)

13

BB/U : -2 SD sampai dengan 2 SD (gizi baik)


PB/U : -2 SD sampai dengan 2 SD (normal)
BB/PB : -2 SD sampai dengan 2 SD (normal)
IMT/U : -2 SD sampai dengan 2 SD (normal)

B. Pemeriksaan Penunjang
-

14

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama

: Tn. M

Usia

: 38 tahun

Pekerjaan

: Pedagang

Pendidikan

: SMA

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Kecubung, Kayu Putih

b. Identitas Pasangan
Nama

: Ny. U

Usia

: 23 tahun

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Pendidikan

: SMP

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Kecubung, Kayu Putih

Struktur Komposisi Keluarga : Nuclear family

15

Tabel 2. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah


Kedudukan
No

Nama

dalam

Gender Umur Pendidikan

Pekerjaan

Keluarga

Keterangan
tambahan

Tn. M

Ayah

38 thn

SMA

Piraswasta

Ny. U

Ibu

23 thn

SMP

Ibu

Rumah
Tangga
3

An. P

Anak

9 bln

Pasien

pertama

2. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family)
3. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip
dari Duvall (1984) tahapan siklus keluarga Tn. M dan Ny. U
termasuk ke dalam tahap II, yaitu keluarga sedang mengasuh
(anak tertua berumur 0-30 bulan)
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Pada keluarga, baik anggota keluarga inti atau kerabat dekat
seperti nenek, kakek, paman dan bibi tidak ada yang
memiliki penyakit yang sama seperti An.P. Kedua orang tua
pasien juga jarang mengalami sakit yang parah dan menular
yang membutuhkan penanganan serius.

16

b. Fungsi Psikologis
Pasien adalah anak tunggal. Saat ini pasien tinggal dengan
ayah dan Ibu pasien. Sehari-hari pasien bermain dan tidur
layaknya seorang bayi normal.
c. Fungsi Ekonomi
Penghasilan sehari-hari keluarga pasien mecukupi untuk
kebutuhan sehari-hari keluarga, dengan gaji dari ayah pasien
yang bekerja sebagai pedagang berkisar Rp2.000.000,00
Rp2.500.000,00 perbulan.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan
padat penduduk, rumah pasien sendiri berada di sisi jalan
yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Keluarga
pasien dikenal sebagai keluarga yang baik dan sopan
terhadap tetangga. Pasien juga sering dibawa bermain ke
rumah tetangga dan bermain bersama anak seusianya.
e. Edukasi
Pasien masih bayi sehingga belum bersekolah. Pendidikan
terakhir ayah adalah SMA dan ibu pasien adalah SMP.
f. Budaya
Warga di kampung asal keluarga pasien memiliki anggapan
bahwa penyakit seperti yang diderita pasien adalah penyakit
yang biasa terjadi di kalangan anak anak, mekipun cukup
mengkhawatirkan.

17

5. Genogram
Ny. R

Ny. A

Tn.

Tn. F

Tn. M
38

Ny. U
23

tahun

tahun

Tn. R

An. P
9 bulan

Gambar 2. Family Tree Keluarga pasien An. P

Keterangan
Laki-laki
:
Perempuan
:
Pasien
:
Meninggal
:
Menikah :
Keturunan :
Tinggal serumah :

Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 3. Lingkungan Tempat Tinggal

18

Status Kepemilikan Rumah: Kontrak


Daerah Perumahan: Padat Kotor
Karakteristik Rumah dan Lingkungan

Kesimpulan

Luas rumah: 5 x 7m2


An.P tinggal bersama ibu, ayah di rumah daerah
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 3
pemukiman yang padat.
orang
Luas halaman rumah: 1x3 m2
Rumah terdiri dari satu kamar tidur, satu kamar
Tidak bertingkat
Lantai rumah dari: Sudah seluruhnya mandi, ruang tamu, dapur.
keramik.
Dinding rumah dari: Tembok
Jamban keluarga: Ada
Tempat bermain: Tidak ada
Penerangan listrik: 900 watt
Ketersediaan air bersih: Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada

Rumah tersebut belum memenuhi kriteria rumah


sehat karena kurang tersedianya ventilasi di dalam
rumah. Rumah tersebut memiliki 5 jendela dan 2
diantaranya ditutup karena mengahadap dinding
rumah tetangga.

Jarak

antar

rumah

yang

sangat

menyebabkan kesan ventilasi kurang.

berdempetan
baik dan

cenderung pengap.
Selain itu kebersihan didalam rumah kurang baik,
dengan tata letak barang-barang yang padat, namun
masih terdapat ketersediaan air bersih dan jamban
keluarga.
b. Kepemilikan Barang barang berharga
Keluarga ini memiliki barang-barang berharga antara lain satu unit
televise 21 inchi, 1 unit lemari pendingin, 1 unit setrika listrik, dua
unit telepon seluler, 1 unit rice-cooker, 1 unit Air Conditioner, 1 unit
mesin cuci.

19

Denah Rumah
5M
Kamar
DAPU
mandi &
R

DAPUR
Kam
ar

WC

7M

KAMAR I

Gambar 5. Denah Rumah Tn. M

Kesan: Berdasarkan lingkungan tempat tinggal, dan denah


rumah yang dimiliki keluarga pasien menunjukkan pasien
tergolong keluarga dengan ekonomi menengah - rendah.

6. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

Jenis tempat berobat


: Puskesmas
Asuransi/Jaminan Kesehatan
: BPJS BI
Perilaku terhadap sakit dan penyakit
Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. M yang sakit,

maka akan membeli obat warung terlebih dahulu.


Perilaku terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. M sudah memiliki jaminan kesehatan

(BPJS)
Perilaku terhadap makanan
Keluarga Tn. M mempunyai kebiasaan makan sebanyak
tiga kali sehari. Makanan yang dimakan oleh keluarga
Tn. M dimasak sendiri oleh ibu pasien yaitu Ny. U atau

terkadang membeli makanan di warung.


Perilaku terhadap lingkungan kesehatan

20

Apabila tidak membaik, maka keluarga Tn. M

akan

berobat ke Puskesmas.
Kesan: Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga
terlihat bahwa keluarga pasien memiliki kepedulian yang
rendah tentang kesehatan keluarganya. Pasien memiliki
kesadaran untuk membuat BPJS pada setiap anggota
keluarganya.

21

7. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Tabel 4. Pelayanan Kesehatan
Faktor

Keterangan

Kesimpulan

Cara

Mencapai Mengendarai motor

Jika sakit pasien berobat ke

Pusat

Pelayanan

puskesmas

Kesehatan

Kecamatan

Kelapa Gading karena biaya

Pelayanan Badan Penyelenggara yang murah dan jarak yang


Kesehatan
Jaminan
Sosial tidak terlalu jauh dari rumah
Tarif

(BPJS)
Kualitas Pelayanan Cukup Memuaskan
Kesehatan

menuju
tua

puskesmas. Orang

pasien

merasa

puas

dengan pelayanan kesehatan


yang ada di puskesmas

Kesan: Keluarga pasien tidak mengalami kesulitan dalam


mencari pengobatan ke puskesmas karena akses, tarif, dan
kualitas dari puskesmas yang memadai.

8. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan Makan
Pola makan keluarga ini tiga kali sehari terdiri dari
sarapan pagi, makan siang, dan makan malam. Sarapan
pagi kadang-kadang dilewatkan karena keterbatasan
uang untuk membeli makanan sehari-hari. Keluarga ini
jarang makan bersama terutama makan siang. Lauk
yang dihidangkan seperti telur, tahu tempe, serta
sayuran. Buah dan susu jarang dikonsumsi keluarga ini.

22

b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang


Ibu pasien mengakui bahwa keluarganya kurang
memperhatikan pola gizi seimbang dari menu yang
mereka konsumsi karena kurang beranekaragamnya
menu makanan mereka sehari-hari.
Tabel 5. FOOD RECALL
Hari

Selasa 7
Juni
2016

Waktu
Pagi
Selingan pagi
Siang
Selingan siang
Sore
Pagi
Selingan pagi

Rabu 8
Juni

Siang
Selingan siang
Sore

2016

Pagi
Kamis 9
Juni
2016

Selingan pagi
Siang
Selingan siang

Menu
porsi bubur nasi

Jumlah Kalori
Karbohidrat : 109 gr

Susu formula gelas aqua

Protein : 17 gr

porsi nasi, potong ayam,

Lemak : 23,6 gr

porsi nasi putih, potong tempe

Kalori total

porsi bubur nasi

= 912 kkal
Karbohidrat :162,7 gr

ASI

Protein :44,7 gr

Nasi putih porsi, porsi sayur bayam,

Lemak :32,5 gr

susu formula gelas aqua


Nasi putih porsi, mangkuk sayur Kalori total
sop

= 957 kkal

porsi nasi putih, 1 buah telur bulat

Karbohidrat 80 gr

ASI

Protein 30 gr

porsi nasi putih, potong ayam

Lemak 91,6 gr

Susu formula gelas aqua

Kalori total

Sore
piring nasi putih, porsi sayur sop
BB Ideal (berdasarkan table CDC) : 9.5 Kg

=946 kkal

23

Kebutuhan Kalori Harian


= 9.5 Kg x 95 kkal/KgBB/Hari = 902.5 kkal/hari
Kebutuhan Karbohidrat
= (50% x kebutuhan kalori perhari)/4 = 112 gram
Kebutuhan Lemak
= (20% x kebutuhan kalori perhari)/9 = 20 gram
Kebutuhan Protein
= 9,5 Kg x 1,6 gr/KgBB/hari = 15,2 gram

9. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor Pendukung

Terselesaikannya

Masalah

Dalam Keluarga
- Orangtua pasien peduli terhadap kesehatan pasien.
- Keluarga pasien tidak mengalami kesulitan dalam
mencari pengobatan ke puskesmas karena akses,
tarif, dan kualitas dari puskesmas yang memadai.
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah
Dalam Keluarga
- Keadaan ekonomi keluarga pasien yang kurang
-

mencukupi
Keluarga pasien belum menerapkan

makan-

makanan yang bergizi pada kehidupan sehari-hari


c. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam
Keluarga
- Keluarga

pasien

memperoleh

nafkah untuk

kebutuhan keluarganya sehari hari dari penghasilan


ayah

pasien

Rp2.500.000,00

sebesar

Rp2.000.000,00

perbulan.

Penghasilan

hanya

cukup untuk membayar biaya kontrakan serta


keperluan hidup sehari-hari, untuk menerapkan
pola makan sehat, keluarga belum bisa, walau
mereka ingin menerapkan pola makan sehat.

24

An. P kurang begitu tertarik untuk makan sayur


mayur. Namun bila diberikan PASI maupun ASI

atau susu formula, An. P sering menghabiskannya.


Tinggal di kepadatan penduduk dengan pola
makan seperti itu membuat An. P rentan terkena
virus dan bakteri penyebab penyakit hingga
menyebabkannya sering batuk.

25

B. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
a. Alasan kedatangan : khawatir dengan kondisi yang dialaminya saati ini
b. Harapan :
a. Pasien mendapat pengobatan yang adekuat untuk kondisi
penyakitnya.
b. Pasien dapat sembuh dari penyakitnya.
c. Kekhawatiran :
a. Kondisi penyakit pasien semakin berat.
b. Penyakit pasien akan berulang dimasa yang akan datang.
d. Presepsi : Orang tua pasien berpikir kondisi anaknya adalah penyakit
yang sering dialami oleh anak seusianya, namun dapat

dapat

menyebabkan kematian terutama pada bayi jika tidak segera ditangani


2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan sebagai berikut :
Diagnosis kerja :
a. Bronkopneumonia akut
Diagnosis Banding :
a. Pneumonia
3. Aspek Risiko Internal
a. Genetik : Tidak Ada.
b. Pola makan : Kebiasaan pasien tidak menghabiskan porsi makanan yang
sudah disiapkan oleh Ibu Pasien
c. Kebiasaan :
Kebiasaan bermain diluar rumah bersama dengan bayi bayi lain yang
seusia dan lebih tua
d. Spiritual :
Ibu pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah cobaan dari
Allah SWT.
4. Aspek Resiko Eksternal

26

a. Kurangnya pengetahuan terkait penyakit, orang tua tidak begitu


mengetahui kebutuhan anaknya dan kemungkinan perkembangan penyakit
ke depan
b. Keluarga pasien dan tetangga sekitar menganggap bahwa kendisi
kesehatan pasien adalah wajar untuk anak seusianya dan akan hilang
dengan sendirinya.
5. Aspek Fungsional
Menurut skala ICPC pasien termasuk derajat 1 yang termasuk dalam aspek
fungsional sakit sakit ringan dan pasien mampu melakukan kegiatan yang
sesuai dengan aktivitas sehari hari.
C. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 9. Rencana Penatalaksanaan An. P
Aspek
Kegiatan
Aspek Personal - Memberikan pengobatan yang
sesuai dengan kondisi klinis
pasien

- Menjelaskan kepada Ibu pasien


bahwa penyakit pasien sering
terjadi pada anak seusianya
dan dapat disembuhkan.

Sasaran
An. P

Waktu
Pada saat

Hasil yang diharapkan


Keadaan
pasien

pasien

membaik,

datang ke

kesulitan bernafas, dan

Puskesmas

dapat

tidak
beraktivitas

seperti sebelum sakit


Orangtua pasien tidak

Ny. U

terlalu khawatir dengan


kondisi anaknya selama
mendapatkan
penanganan yang sesuai
dan tepat waktu

Aspek Klinik

Memberitahu tentang penyebab,


gejala dan tanda, penularan serta
factor-factor yang memperberat
atau memperingan penyakit serta
pencegahan

Ny. U

Pada

saat

di

Ibu

pasien

mengerti

penyakit yang sedang

Puskesmas
diderita

anaknya

dan

merubah pola pikir dan


pola makannya
Memberikan

medikamentosa

berupa : nebulisasi Ventolin 1


ampul dalam NaCl 0,9% 5ml

An. P

Pada

saat

Kondisi sesak pasien

di

berkurang, dan batuk

Puskesmas

disertai lendir yang sulit


keluar

dapat

27

diberkurang
intensitasnya dan lendir
mudah dikeluarkan oleh
pasien
Aspek

Risiko

Internal

Menjelaskan kepada Ibu pasien


tentang alternatif penyajian
makanan untuk pasien agar
pasien bisa menghabiskan porsi
tiap kali makan

Ny. U

Pada

saat

Ibu pasien mengetahui

di

aneka

alternativ

Puskesmas

penyajian

makanan

dan

untuk

kunjungan

pasien

dapat

rumah

menghabiskan

porsi

anaknya,

dan

makannya
Menjelaskan kepada Ibu pasien

Saat pasien

Ibu

bahwa lingkungan tenpat tinggal

dan

berhati-hati ketika akan

pasien memiliki andil dalam

pasien

mengajak

penyebab penyakit pasien saat

datang ke

bermain diluar rumah

Puskesmas
Saat pasien

Orang

dan Orang

menjadi semangat dan

pasien

tidak suuzon dengan

datang ke

takdir yang telah Allah

Puskesmas
Pada saat

SWT tetapkan
Orang tua mengerti dan

Puskesmas

dapat cepat tanggap bila

diderita pasien sesuai

dan

hal ini terjadi lagi di

pengalaman dan kepercayaan

kunjungan

rumahnya atau bahkan

keluarga, bahwa penyakit ini

rumah

di lingkungan warga

ini.
- Memberi motivasi agar selalu
berhusnuzon terhadap Allah
SWT dan tetap rajin
menjalankan ibadah mahdoh

Aspek

Resiko - Menjelaskan mengenai perihal

Eksternal

seluk beluk penyakit yang

penting untuk segera ditangani


- Menjelaskan kepada Ibu pasien

Ny. U

Tn. M
dan
Ny. U

Tn. M
dan
Ny. U

Ny. U

Ibu

saat

Pada

saat

pasien

mulai
anaknya

tua

Tetangga

pasien

disekitar

agar dapat mengedukasi

kenjungan

tempat tinggal pasien

tetangga disekitar tempat

ke

berubah pola pikirnya

tinggalnya mengenai kondisi

Pasien

rumah

mengenai

kondisi

pasien tidak dapat dianggap

penyakit yang diderita

sepele, dan memerlukan

pasien

penanganan oleh tenaga medis

dianggap

tidak

dapat

sepele

dan

memerlukan

Aspek

-Menyarankan kepada keluarga

Fungsional

pasien agar pasien beristirahat


untuk sementara waktu

Tn. M
dan
Ny. U

Pada

saat

penanganan

tenaga

medis
Pasien

segera

dapat

di

sembuh

Puskesmas

penyakitnya

dari

28

dan
kunjungan
rumah

Sumber : Olah Data

D. Prognosis
1. Ad vitam
2. Ad sanasionam
3. Ad fungsionam

: ad bonam
: dubia ad bonam
: ad bonam

29

You might also like