Professional Documents
Culture Documents
KEJU
KEJU
Suatu dadih atau substansi yang dibentuk oleh
koagulasi susu hewan menyusui oleh rennet atau
semacamatau enzym proteolitik atau dengan
adanya asam (laktat/asetat) yang ditambahkan
atau berasal dari mikroorganisme tertentu,
dimana sebagian kadar airnya dibuang sewaktu
pemotongan, pemanasan dan penekanan, yang
dibentuk dalam cetakan dan dimatangkan
dengan menempatkan pd temperatur dan
kelembaban tertentu.
WHEY
CHEESE
Water
94
Fat
94
Casein
96
Albumins
96
Lactose
94
5.Therminasi
~ Therminasi : perlakuan panas atau subpasteurisasi susu dipanaskan sampai 63-65oC
kemudian dilanjutkan dengan pendinginkan sampai 48oC untuk penyimpanan.
~ Pabrik keju yang bekerja lima hari selama seminggu
susu disimpan selama 3-4 walau disimpan pada
suhu 4oC, tetap ada pertumbuhan psychrophiles.
Organisme ini menyebabkan terjadinya kerusakan rasa
dan degradasi protein
~ Susu perlu ditherminasi ketika akan dibawa ke
pabrik atau ketika akan disimpan beberapa lama
6. Ultrafiltrasi
~ Susu untuk keju lembut harus difraksionasi dng
ultrafiltrasi.
~ Susu dikonsentratkan pada 650 kN/m2 dengan 12-14 %
protein.
~ Susu juga dapat dikonsentratkan menjadi pra-keju
dengan komposisi yang diinginkan mencegah
pengeringan whey.
~ Metode ini dapat meningkatkan perolehan keju sampai
30 % dan telah berhasil dalam pembuatan keju lembut,
tetapi tidak berhasil digunakan pada keju keras
7. Homogenisasi
~ Homogenisasi jarang dilakukan dalam pembuatan
keju.
~ Homogenisasi : menempatkan susu pd tekanan
3.400 - 20.000 kN/m2 dimana ukuran butiran
lemak berkurang jumlah butiran bertambah dan
luas permukaan lemak juga bertambah.
~Homogenisasi merusak membran pelindung
butiran lemak butiran lemak dirusak enzim lipase
sesegera mungkin dipasteurisasi.
8. Pasteurisasi
~ Untuk mencegah penularan penyakit dan mencegah
kerusakan karena mikroorganisme dan enzim
~ Mempertimbangkan seminimum mungkin kehilangan zat
gizinya
~ Ada dua cara adalah holding method dan high temperature
short time (HTST).
3. Zat Warna
~ Warna oranye biasanya diberikan pada banyak tipe keju seperti
Cheddar, karena keju yang terbuat dari susu kambing atau domba
berwarna putih.
~ Susu mengandung karoten dan karotenoid yang memberi warna kuning
~ Riboflavin memberi warna hijau kekuning-kuningan, tetapi hanya muncul
sedikit pada keju karena sebagian besar tampak pada whey.
~ Karotenoid meningkat apabila makanan ternak yang dikonsumsi sapi
adalah makanan ternak segar. Karotenoid tidak terdapat pada susu
kambing dan susu domba.
~ Untuk menstandarisasi warna agar tidak berubah warna biasanya
ditambahkan zat warna :annato (kuning kemerahan); B-karoten (kuning
kemerahan dari wortel);pewarna buatan dan paprika.
~Pewarna sebanyak 88 gram per 1000 kg.
4. Hidrogen Peroksida
~ Ditambahkan sebanyak 0,04-0,08 % dari berat susu.
~ Untuk melengkapi pasteurisasi jika peralatan pasteurisasi tidak
tersedia.
~ Dilakukan dengan menempatkan susu ke dalam tong pasteurisasi pada
suhu 50-54 oC selama 30 menit atau pada 60 oC selama 16 detik dalam
HTST pasteurizer.
~ Mengurangi jumlah bakteri Streptococcus lactis, tetapi tidak dapat
menghancurkan bakteri yang berbentuk spora.
~Perlakuan tidak menjamin susu bebas dari organisme patogen dan coliform.
~ Perlakuan ini jarang digunakan karena waktu dan tempat yang dibutuhkan
untuk menjaga susu tetap berada pada suhu 50-54 oC selama 30 menit
adalah sulit dilakukan. besar. Selain itu, temperatur perlakuan hidrogen
peroksida mendekati temperatur pasteurisasi, sehingga lebih praktis
menggunakan pasteurisasi.
5. Lipase
~ Digunakan jika menggunakan susu sapi menghasilkan profil rasa
tradisional keju yang biasa dibuat dari susu kambing dan susu domba.
~ Ketengikan akibat lipolisis cita rasa khas keju Italia.
~ Enzim lipolytic membebaskan asam lemak dengan cara hidrolisis asam
lemak merupakan zat pembangkit rasa pada keju. Lipolisis dapat terjadi akibat
pemanasan pada suhu 29,4 oC dan pendinginan, pengendapan dengan
ultraviolet, pemompaan, foaming dan homogenisasi.
~ Banyaknya lipase yang digunakan adalah 125-187 g per 1.000 kg susu
(bergantung pada derajat lipolisis yang dibutuhkan)
~ Lipase sebenarnya sudah ada dalam semua susu.
~ Ada beberapa lipase mikrobial yang tahan pasteurisasi
~ Seluruh lipase tidak aktif akibat pemanasan 80oC (20 detik).
~ Pasta rennet tradisional juga mengandung lipase yang menyebabkan
ketengikan pada keju.
~ Lipase juga mempunyai pengaruh merugikan bagi pertumbuhan bakteri laktis.
INOKULASI MIKROBA
KOAGULASI SUSU :
~ pemanasan
~ penambahan asam
~ penggaraman
~ fermentasi laktat
~ enzim mikroba
~ enzim tanaman
~ enzim lain
~ kombinasi perlakuan
PENAMBAHAN ENZIM
Rennet (renin) :
MICROBIAL RENNET
Fungsi Rennet menggumpalkan susu dan
memudahkan pencetakan dadih ke dalam
bentuk yang diperlukan
3.
4.
5.
6.
7.
pH
Konsentrasi Ca+
Konsentrasi rennet
Suhu
Pemanasan awal susu
Substansi penghambat
Homogenisasi
Enzim Tambahan
Jenis
Sumber
berbagai
asam dan proteinase
enzim
Tahap penambahan
gumpalan
normal, peptidase
komersial dan
hewan
Cheddar, romano,
Lipase
jaringan
perut anak
parmesan
Proteinase
domba
Gouda
Proteinase
Aspergillus
Pseudomonas
susu
Orizae
Edim, cheddar
proteinase +
peptidase
fluoregcens
Rossiiskii
Proteinase
pankreas
susu
Mozzarella
lipase, esterase
sekresi usus
anak
susu
(mikroencapsulasi)
domba
Lipase
Aspergillus sp
Blue
gumpalan
Penambahan Garam
~ Untuk keju cheddar, garam ditaburkan secara merata pada permukaan curd.
~ Fungsi utama : menambah rasa pada keju dan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
~ Jumlah garam yang ditambahkan sangat penting karena dapat menghentikan
fermentasi laktat dan mengontrol laju pematangan keju.
1) Glikolisis
Fermentasi laktosa oleh Streptococcus dan Lactobacillus yang menghasilkan
asam laktat, asam asetat, CO2/ dan diasetil.
2) Lipolisis
Kadar asam lemak bebas dalam keju merupakan indikator proses
pematangan yang berlanjut dengan menghasilkan flavour yang enak. Bakteri
asam laktat akan berfungsi sebagai lipolitik.
3) Proteolisis
Renet menghidrolisis kasein menjadi peptida, tetapi tidak terjadi degradasi.
Streptococci memproduksi peptida dan asam amino dengan proses
proteolitik. Mikroorganisme ini akan menghasilkan proteinase yang akan
merubah kasein menjadi peptida, dan oleh renet peptida diubah menjadi
partikel kecil, dan kemudian dihidrolisis menghasilkan asam amino.
1) Glikolisis
Fermentasi laktosa oleh Streptococcus dan Lactobacillus yang menghasilkan
asam laktat, asam asetat, CO2/ dan diasetil.
2) Lipolisis
Kadar asam lemak bebas dalam keju merupakan indikator proses
pematangan yang berlanjut dengan menghasilkan flavour yang enak. Bakteri
asam laktat akan berfungsi sebagai lipolitik.
3) Proteolisis
Renet menghidrolisis kasein menjadi peptida, tetapi tidak terjadi degradasi.
Streptococci memproduksi peptida dan asam amino dengan proses
proteolitik. Mikroorganisme ini akan menghasilkan proteinase yang akan
merubah kasein menjadi peptida, dan oleh renet peptida diubah menjadi
partikel kecil, dan kemudian dihidrolisis menghasilkan asam amino.
2.
3.
Satuan
Persyaratan
Keadaan:
Bau
Normal
Rasa
Normal
Warna
Normal
Air, % b/b
maks 45
Abu, % b/b
maks 5,5
maks 19,5
Lemak, % b/b
maks 25
Cemaran logam
Timbal (Pb), mg/kg
maks 0,3
maks 20,0
maks 40,0
maks 0,03
maks 0,1
Cemaran mikroba:
E. coli
APM/g
Salmonella
<3
negatif / 25 g
S. aureus
koloni/g
1,0x102
C. perfringens
koloni/g
1,0x102
BIAKAN KEJU
Scalding
moulding
Pressing
pressing
Ripening
Ripening
Ripening
Ripening
Cottage cheese
Keju Mozarella
keju lunak asal Italia ini aslinya berasal dari susu kerbau liar.Mengandung 22% lemak dan
bersifat spesifik langsung meleleh ketika dipanggang. Cocok untuk topping pizza atau
campuran fritata.
Keju Ricotta
Keju keras
lembut
Terima kasih